KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

dokumen-dokumen yang mirip
RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

RENTABILITAS USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING SISTEM PROBIOTIK

KELAYAKAN USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

KERAGAAN USAHA PENGGEMUKAN TERNAK SAPI POTONG Bubun Bunyamin 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

TINJAUAN PUSTAKA. Sektor peternakan adalah sektor yang memberikan kontribusi tinggi dalam

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SAPI POTONG DENGAN SISTEM PEMBIBITAN PADA ANGGOTA KTT TRI ANDINIREJO KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

KAJIAN ANALISIS USAHA TERNAK KAMBING DI DESA LUBANGSAMPANG KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO. Zulfanita

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

FINANCIAL PERFORMANCE VARIABILITY OF FATTENING SHEEP AT SENGON AND JARAK KULON VILLAGES JOMBANG DISTRICT

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

. Kata kunci : Peternakan sapi perah, R/C ratio, rentabilitas dan resiko keuntungan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Peternakan Kelompok Tani Marga Rahayu Sri Murni (KTMRSM)

ANALISIS EKONOMI PEMBERIAN KREDIT SAPI TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

PENDAHULUAN. Kambing perah merupakan salah satu ternak penghasil susu. Susu

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DALAM SUHU BEKU TERHADAP KADAR PROTEIN,KADAR LEMAK DAN KADAR ASAM LAKTAT SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE)

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN JUMLAH PAKAN TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH RAKYAT

RINGKASAN PENDAHULUAN

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETERNAK MITRA DAN PETERNAK MANDIRI AYAM BROILER DI KABUPATEN BUNGO. SKRIPSI. Oleh : ELSYE DILLA ANGRIANI

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan nasional tidak terlepas dari peran bidang peternakan.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PETELUR Studi Kasus Kec. Bandar Khalifah Kab. Serdang Bedagai

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Sistem Pemeliharaan Intensif dan Konvensional di Kabupaten Sleman Yogyakarta

KAMBING ETAWA SEBAGAI PENGHASIL SUSU DI KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA. (Etawa Goat as A Milk Producer in District of Sleman, Yogyakarta)

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

KELAYAKAN USAHATERNAK AYAM KAMPUNG SUPER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PAKAN CAMPURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

Kata Kunci : Usaha Ternak, Pola Mandiri dan Makloon, Ayam Ras Pedagin

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

I. PENDAHULUAN. Kontribusi sektor pertanian cukup besar bagi masyarakat Indonesia, karena

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rahmat Sulaeman, 2015

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH LOKAL DAN EKS-IMPOR ANGGOTA KOPERASI WARGA MULYA DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

Revenue Analysis Of Cattle Farmer In Sub District Patebon Kendal Regency

ANALISA USAHA PETERNAKAN KAMBING DI KENAGARIAN SAOK LAWEH KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK SKRIPSI. Oleh : PRILLA AMEL

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pola saluran pemasaran terdiri dari: a) Produsen Ketua Kelompok Ternak Lebaksiuh Pedagang

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ECONOMIC ANALYSIS OF BEEF CATTLE FARMING AT TULUNGAGUNG REGENCY (Case Study on Two Beef Fattening Farm) ABSTRACT

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

I. PENDAHULUAN. berubah, semula lebih banyak penduduk Indonesia mengkonsumsi karbohidrat namun

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

BAB I PENDAHULUAN. Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWAH DI KECAMATAN GIRIMULYO KABUPATEN KULONPROGO. Sundari 1 dan Komarun Efendi 2

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK DOMBA DI DESA SELOREJO KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN PETERNAK KELINCI DI KABUPATEN BANYUMAS

EFISIENSI USAHA PEMBIBITAN ITIK MODERN DAN TRADISIONAL PADA SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LEBONG

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Ternak perah adalah ternak yang dapat memproduksi susu lebih dari yang

ANALISIS USAHATANI PISANG AMBON (Musa acuminate L). (Studi kasus di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar)

PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh pekerjaan utamanya.

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

Transkripsi:

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA Andri Setiadi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Andrisetiadi27@Gmail.com H. Djoni 2) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi Djoniyudhaatmaja21@gmail.com Tedi Hartoyo 3) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi td46151@yahoo.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan dan nilai rentabilitas usaha susu kambing peranakan etawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada seorang pengusaha ternak susu kambing peranakan etawa di Kampung Malaganti Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya dan Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Hasil penelitian menunjukkan biaya total usaha susu kambing peranakan etawa Rp 29.597.200,- per proses produksi dengan penerimaan dari penjualan susu sebesar Rp 44.760.000,- per proses produksi, dan pendapatan sebesar Rp 15.162.800,- per proses produksi. Nilai Rentabilitas usaha susu kambing peranakan etawa sebesar 51,23 persen, artinya setiap modal Rp 100,00 yang ditanam akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 51,23 (Lima puluh satu koma dua puluh tiga rupiah). Dengan demikian usaha ternak kambing peranakan etawa layak untuk diusahakan. Kata Kunci : Biaya, Penerimaan, Pendapatan, Rentabilitas, Susu Kambing Etawa

ABSTRACT The purpose of this research is to know how many incomes and rentability value of business Etawa Goats Milk. The method used in this research is a case study method at the businessman etawa goats milk in Malaganti Sukaharja Sariwangi Tasikmalaya and choosing research location used purposive technique. The result of the research shows a total cost of business etawa Rp 29.597.200,- per-process production with receives from sale of milk at Rp. 44.760.000,- per-process production, and incomes at Rp. 15.162.800,- per-process production. The rentability value of business etawa at 51,23 percent, it means, each the capital at Rp. 100,00 were planted will be produce a profit at Rp.51,23. These results indicate that the Business of Etawa Cattle Layer is feasible to labored. Key Word: Cost, Receive, Income,Rentability, Etawa Goats Milk I. PENDAHULUAN Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya alam yang berlimpah. Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Sumber mata pencaharian mayoritas penduduk Indonesia berusaha di sektor pertanian. Luas lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan sektor ini dapat mendorong pembangunan perekonomian nasional. Kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini dapat ditinjau dari aspek penyerapan tenaga kerja dan penciptaan nilai tambah, memiliki efek multiplier yang amat kuat sehingga, sektor pertanian mendapatkan perioritas utama, karena sektor ini ditinjau dari berbagai segi merupakan sektor yang dominan didalam perekonomian Nasional (Mubyarto, 1989). Sektor pertanian sangat besar sumbangannya dalam proses pembangunan nasional. Pembangunan yang dilakukan memperoleh kemajuan dan peningkatan

berbagai bidang kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan akan pangan meningkat. Sementara lahan pertanian yang menyokong kebutuhan pangan penduduk semakin menyempit. Lahan pertanian semakin menyempit sehingga mendorong masyarakat khususnya petani untuk berusaha meningkatkan pendapatan dan memperluas lapangan kerja melalui kegiatan lain yang sifatnya komplementer atau sebagai usaha sampingan salah satunya dengan melakukan usaha ternak. Usaha ternak yang banyak dijalankan oleh masyarakat terutama petani dengan berbagai macam jenis ternak yang dipelihara seperti: kerbau, domba, kambing, dan unggas. Salah satu usaha yang dijalankan masyarakat adalah usaha ternak kambing peranakan etawa (PE) yang meliputi berbagai bentuk usaha, diantaranya: usaha pembibitan, usaha penggemukan serta usaha pemerahan susu. Usaha ternak kambing perah peranakan etawa (PE) memiliki peluang yang cukup menjanjikan di Kabupaten Tasikmalaya karena daya dukung kesesuaian iklim dan aksesibilitas ke berbagai daerah konsumen. Susu memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Permintaan susu semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk, kemajuan ekonomi dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dalam kehidupan manusia. Permintaan susu baru dapat terpenuhi 64,35 persen, yaitu 99,81 persen nya berasal dari susu sapi dan 0,19 persen lainnya berasal dari susu kambing peranakan etawa (PE). Berdasarkan hal tersebut, maka usaha ternak kambing perah masih mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan, dimana kambing perah peranakan etawa (PE) menjadi salah satu komoditas ternak pilihan.

Susu kambing peranakan etawa (PE) belum dikenal secara Iuas seperti susu sapi, padahal memiliki komposisi kimia yang cukup baik (kandungan protein 4,3 persen dan lemak 2,8 persen) relatif lebih baik dibandingkan kandungan protein susu sapi dengan protein 3,8 persen dan lemak 5,0 persen. Disamping itu dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing lebih mudah dicerna, karena ukuran molekul lemak susu kambing lebih kecil dan secara alamiah sudah berada dalam keadaan homogen (Sunarlim, 1992). II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada seorang pengusaha Ternak Susu Kambing Peranakan Etawa di Kampung Malaganti Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Lokasi tersebut ditentukan sebagai sentra usaha ternak kambing peranakan etawa. Teknik penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa pengusaha tersebut rutin dalam menjalankan usaha susu kambing peranakan etawa. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Kelayakan 3.1.1 Aktiva Tetap Aktiva tetap usaha ternak susu kambing peranakan etawa yang dihitung dalam penelitian ini meliputi: Kandang, Alat pasteurisasi, Freezer, sabit, toples penampungan susu, kambing jantan, kambing betina, dan PBB. Aktiva tetap yang dikeluarkan dalam usaha ternak kambing peranakan etawa sebesar Rp 13.206.000,- per proses produksi. Untuk lebih lengkapnya mengenai analisis Aktiva tetap dapat dilihat pada Tabel dibawah ini

Aktiva Tetap Usaha Susu Kambing Peranakan Etawa Per Proses Produksi No Uraian Unit Satuan Harga Per Unit Jumlah Umur Penyusutan (Rp)* Ekonomis (Rp)* 1 Kandang 1 Buah 65.000.000,- 65.000.000,- 20 tahun Rp 3.250.000,- 2 Alat pasteurisasi 1 Buah 80.000.000,- 80.000.000,- 20 tahun Rp 4.000.000,- 3 Freezer 1 Buah 10.000.000,- 10.000.000,- 15 tahun Rp 684.000,- 4 Sabit 7 Buah 30.000,- 210.000,- 5 tahun Rp 42.000,- 5 Toples penampung susu 6 *Kambing Jantan *Kambing Betina 3.1.2 Aktiva Lancar Aktiva lancar usaha kambing peranakan etawa dihitung dalam penelitian ini meliputi: Pakan tambahan, Obat-obatan, Tenaga Kerja, Listrik, Kemasan. Aktiva lancar yang dikeluarkan dalam usaha kambing peranakan etawa per proses produksi sebesar Rp.16.391.200,-. Untuk lebih lengkapnya mengenai analisis Etawa Goats Milk aktiva lancar dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Akrtiva Lancar Usaha Susu Kambing Peranakan Etawa Per Proses Produksi (Selama 4bulan) No Uraian Unit Satuan Harga / Unit (Rp)* Jumlah (Rp) * Persentase (%) 1 Pakan Utama 1 4 Bulan 15.000/HKO 5.400.000 32,94 2 Pakan tambahan 1 Karung 22.000 2.640.000 16,11 3 Obat-obatan 5 Macam 900.000 5,49 4 Tenaga Kerja 3 Orang 600.000 7.200.000 43,92 5 Listrik 4 Bulan 52.300 209.200 1,28 6 Kemasan 6 pack 7000 42.000 0,26 Total 16.391.200 100,00 3.1.3 Modal Modal merupakan biaya keseluruhan atau jumlah dari aktiva tetap dan aktiva lancar untuk satu kali proses produksi. Berdasarkan hasil penelitian biaya total dalam usaha ternak kambing peranakan etawa ini sebesar Rp 29.597.200,- per proses produksi.. 10 Buah 15.000,- 150.000,- 5 tahun Rp 30.000,- 3 37 Ekor Ekor 3.500.000,- 2.000.000,- 10.500.000,- 74.000.000,- Modal = Total Aktiva Tetap + Total Aktiva Lancar 5 tahun 5 tahun Rp 900.000,- Rp 4.000.000,- 7 PBB 4 Bulan Rp 300.000,- Total Rp 13.206.000,-

3.1.4 Penerimaan Modal = Rp 13.206.000 + Rp. 16.391.200 = Rp 29.597.200,- Hasil produksi usaha susu kambing peranakan etawa selama satu kali produksi sebanyak 2.238 liter, dengan harga jual Rp. 20.000 per liter. Penerimaan yang diperoleh dari usaha ternak kambing peranakan etawa yaitu dari penjualan susu sebesar Rp 44.760.000,- per proses produksi. Penerimaan TR = Y. Py Keterangan: TR = Total Revenue/Total Penerimaan ( Rp ) Y = Total hasil produksi ( liter ) Py = Harga Produksi ( Rp/liter ) TR = 2.238 liter x Rp 20.000,-/ liter = Rp 44.760.000,- 3.1.5 Pendapatan Pendapatan usaha kambing peranakan etawa merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total usaha ternak kambing peranakan etawa. Pendapatan usaha kambing peranakan etawa sebesar Rp 15.162.800,- per proses produksi. Pendapatan Pd = TR TC 3.2 Rentabilitas Keterangan: Pd= Pendapatan petani dengan satuan rupiah ( Rp ) TR= Total Revenue ( Total Penerimaan ) dengan satuan rupiah ( Rp ) TC= Total Cost ( Total Biaya ) dengan satuan rupiah ( Rp ) Pd= Rp 44.760.000,- Rp 29.597.200,- =Rp 15.162.800,- Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Untuk lebih jelas mengenai nilai rentabilitas susu kambing peranakan etawa untuk satu kali proses produksi adalah sebagai berikut: R = L X 100% M Rp 15.162.800,- = Rp 29.597.200,- X 100% = 51,23 %

Nilai rentabilitas sebesar 51,23 persen, artinya setiap Rp. 100,00 modal yang ditanamkan oleh pelaku usaha susu kambing peranakan etawa memberikan keuntungan sebesar Rp. 51,23 (Lima puluh satu koma dua puluh tiga rupiah). IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Penerimaan usaha susu kambing peranakan etawa untuk satu kali produksi sebesar Rp 44.760.000,- dan pendapatan sebesar Rp 15.162.800,- 2) Nilai rentabilitas 51,23 persen 4.2. Saran Saran dari hasil penelitian dan pembahasan kelayakan usaha susu kambing peranakan etawa di Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya adalah: 1) Perlu adanya sosialisasi atau penyuluhan bagi masyarakat tentang kualitas dan manfaat tentang susu kambing peranakan etawa. 2) Untuk meningkatkan nilai jual sebaiknya petani lebih memperhatikan bentuk pengolahan agar lebih variaif serta pengemasan supaya lebih menarik. 3) Peternak di wilayah penelitian masih masih melakukan kegiatan usahanya dengan konvensional sehingga perlu adanya pelatihan dari pemerintah agar petani mampu mengolah usahataninya sesuai dengan prosedur yang benar agar produk yang dihasilkan lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto. 1995. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta Devendra, C dan M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Terjemahan: H. Putra. Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung. Forumkita bbppbatu 2012: Mengenal Kebutuhan Nutrisi Pakan Kambing PE (online) tersedia: http://forumkitabbppbatu.wordpress.com/2012/08/ (20 desember 2012) Ken Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta Mubyarto, 1989. Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. Murtidjo, B. 1993. Memelihara Kambing Sebagai Ternak Potong dan Perah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Said Rusli. 1984. Pengantar Ilmu Kependudukan, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial ( LP3ES). Jakarta. Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI-PRESS. Jakarta Sunarlim, R., Triyantini, B. Setiati dan H. Setiyanto. 1992. Upaya Mempopulerkan dan Meningkatkan Penelitian Susu Kambing dan Domba. Bogor.