DIAGRAM SITASI PAPER. Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan SK2A

dokumen-dokumen yang mirip
CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10

Tujuan. terkluster. Grid. 2. Mahasiswa memahami komputasi terdistribusi dengan

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

PENERAPAN GRID COMPUTING

DITUNJUKKAN SEBAGAI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Cloud Computing Windows Azure

Distributed Indexing dengan MapReduce. Arif N

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

CLUSTER. Kategori Cluster Computing

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Laporan. pencarian pensitasi dari satu paper ke paper yang lain

UTILITY COMPUTING Segala hal mengenai Utility Computing dan Cloud. Oleh: Abdullah Adnan Dosen: I Made Andhika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah

Komputasi Awan (Cloud Computing)

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

KOMPUTASI GRID SEBAGAI JAWABAN KETERBATASAN SUMBER DAYA KOMPUTASI. Ahlihi Masruro STMIK AMIKOM Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan

DESAIN DAN REALISASI SISTEM GRID COMPUTING PADA INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) MENGGUNAKAN CLOUD PLATFORM OPENSTACK

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN

Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Definisi Cloud Computing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cloud Computing Perangkat Lunak Cloud Computing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manfaat Graf dalam Cloud Computing

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013

ANALISIS KOMPUTASI PARALEL DAN SERIAL PADA ALGORITMA MERGE SORT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KOMPUTASI GRID SEBAGAI JAWABAN KETERBATASAN SUMBER DAYA KOMPUTASI. Kata Kunci: grid computing, distributed computing, PVM (Parallel Virtual Machine)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi

MAKALAH. Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENINGKATAN AKSES KOLEKSI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASIS DATA GRID. Arip Mulyanto dan Rochmad Mohammad Thohir Yassin

6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

SAHARI. Selasa, 29 September

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

Implementasi Portal Komputasi Grid untuk Multi Kluster

SISTEM TERDISTRIBUSI

Dalam tugas akhir ini dibatasi penulisan dan penelitian pada:

IMPLEMENTASI SISTEM KOMPUTASI AWAN PRIVATE BERBASIS OPENNEBULA BERKEMAMPUAN LIVE MIGRATION

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Implementasi Komputasi Paralel pada Analisa Struktur Portal 2D dengan Memodelkan Frame Elemen dan Solid Elemen

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Terdistribusi Pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Modul ke: CHAPTER 5. IT Infrastructure and Emerging Technologies. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

Penggunakan lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan. Tujuan Utama Untuk meningkatkan performa komputasi.

CASE 3 CHAPTER 3 IBM, Wachovia, and Paypal: Grid Computing Makes It Easier and Cheaper

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di

MAKALAH CLOUD KOMPUTING. Disusun Oleh : Villy Thias. Semester 4 POLITEKNIK PAJAJARAN TEKNIK KOMPUTER

Penggunaan Teknologi Map-Reduce dalam Pengolahan Survei dan Sensus

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

Pengantar Sistem Terdistribusi

BAB III LANDASAN TEORI

LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rizki Mandala Pratama

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

INTRO TO CLOUD COMPUTING

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami

10. PARALLEL PROCESSING

SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CHAPTER 05 IT INFRASTRUCTURE & EMERGING TECHNOLOGIES

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing

BAB 1 PENDAHULUAN. computer processing cycles dalam jumlah besar atau akses ke data yang sangat

Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Nama : Ridho Ilham Renaldo NIM : Kelas : SK 2 A Jurusan : Sistem Komputer

I. PENDAHULUAN. jaringan dan aplikasi yang dibuat khusus untuk jaringan. Akibatnya, interaksi


1. Hardware terdistribusi. 2. Program terdistribusi. Nama : Gede Doddi Raditya Diputra NIM : Kelas : 5.C

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Hadoop Framework. 1. Pengantar

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

Referensi :IrisNet: An InternetScale Architecture tyfor Multimedia Sensors

PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI

Transkripsi:

DIAGRAM SITASI PAPER Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan 09011181520024 SK2A PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016

The Eucalyptus Open-source Cloud-computing System Komputasi awan (Cloud Computing) secara umum yaitu gabungan pemanfaatan berbagai teknologi komputer termasuk segala aspek elemen yang ada didalamnya dan dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet yang berfungsi untuk menjalankan suatu program atau aplikasi melalui komputer- komputer yang dikoneksikan pada waktu yang sama. Sistem cloud computing dikenal dengan sistem yang mendunia karena dapat membantu dalam efisiensi penyimpanan data. Kualitas penyedia layanan cloud computing, ketersediaan internet yang harus dibutuhkan, dan masalah keamanan dan privasi seperti rentannya terhadap peretas merupakan faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih jasa layanan cloud computing. Pada paper Daniel Nurmi yang berjudul The Eucalyptus Open-source Cloud-computing System Dia menyajikan EUCALYPTUS. Eucalyptus adalah sebuah perangkat lunak opensource untuk cloud computing yang mengimplementasikan apa yang sering disebut sebagai Infrastructure as a Service (IaaS), Sistem yang memberikan pengguna kemampuan untuk menjalankan dan mengendalikan seluruh contoh mesin virtual. Dia menguraikan prinsip-prinsip dasar desain Eucalyptus, detail operasi yang penting merupakan aspek sistem. Dan membahas arsitektur yang dia buat yang memungkinkan Eucalyptus menjadi portabel dan mudah digunakan. Akhirnya, Dia memberikan bukti bahwa EUCALYPTUS memungkinkan pengguna akrab dengan Grip dan Sistem HPC untuk mengeksplorasi fungsi cloud computing. Sistem EUCALYPTUS dibangun untuk memungkinkan administrator dan peneliti untuk membangun infrastruktur untuk dikendalikan oleh pengguna virtual machine dan kontrol atas sumber daya yang ada. Desain target umum ditemukan pada pengaturan akademik dan laboratorium. Dia menggunakan solusi jaringan virtual yang menyediakan kinerja tinggi, dan tampilan network yang sederhana dan Sistem ini sangat modular. Saat ini, Daniel Nurmi dan penggunanya telah berhasil mendeploy sistem pada sumber bunyi pada sebuah laptop ke cluster kecil linux. Sistem ini digunakan untuk bereksperimen dengan HPC dan cloud computing dengan mencoba menggabungkan cloud computing system seperti EUCALYPTUS dan EC2 dengan TeraGrid. Selain itu, dia telah membuat instalasi EUCALYPTUS tersedia untuk semua orang yang ingin mencoba sistem tanpa menginstal

perangkat lunak terlebih dahulu., membawa kita pada kesimpulan bahwa EUCALYPTUS membantu untuk memberikan sebuah riset yang dibutuhkan oleh seseorang. Daniel Nurmi Men sitasi paper dari Jeffrey Dean dan Sanjay Ghemawat yang berjudul MapReduce: Simplified Data Processing on Large Clusters MapReduce adalah model pemrograman yang ditujukan untuk memproses data berukuran raksasa secara terdistribusi dan paralel dalam cluster (kelompok komputer yang saling terhubung) yang terdiri dari ribuan komputer. Secara garis besar Terdapat dua proses yang dibagi dalam MapReduce, yaitu proses Map dan proses Reduce. Proses dari kedua jenis ini didistribusikan atau dibagi-bagikan ke setiap komputer dalam suatu cluster kemudian berjalan secara paralel tanpa saling bergantung satu dengan yang lainnya. Tugas proses Map yaitu untuk mengumpulkan informasi dari potongan-potongan data yang terdistribusi pada setiap komputer dalam cluster. Kemudian diserahkan ke proses Reduce. Dan Hasil dari proses Reduce merupakan hasil akhir yang dikirim ke pengguna. Model pemrograman MapReduce telah berhasil digunakan di Google untuk berbagai tujuan. Mereka mengatakan ini sukses untuk berbagai alasan. Pertama, model ini mudah digunakan, bahkan untuk programmer tanpa pengalaman dengan sistem paralel dan distribusi. Kedua, berbagai masalah besar dengan mudah diselesaikan dengan komputasi Mapreduce. Seperti contoh, MapReduce digunakan untuk layanan pencarian Google, untuk menyortir data, mesin pembelajaran, dan sistem lainnya. Ketiga, mereka telah mengembangkan sebuah implementasi dari MapReduce dengan skala yang besar. Implementasi membuatnya lebih efisien digunakan, oleh karena itu membuatnya cocok digunakan pada banyak masalah komputasi yang sering dialami google. Dengan membatasi model pemrograman, mereka telah membuatnya mudah untuk mempararelkan dan mendistribusikan komputasi. Selanjutnya paper Ian Foster, Carl Kesselman dan Steven Tuecke yang berjudul The Anatomy of the Grid Enabling Scalable Virtual Organizations "Grid" computing telah muncul sebagai bidang baru yang penting. Pada paper ini, mereka mendefinisikan bidang baru ini. Grid Computing itu sendiri adalah sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara vitual. Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai situs web dan menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri

sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan menggunakan sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang sangat besar. Grid computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan pustaka parallel. Telah disediakan oleh mereka pada paper ini masalah grid, mereka telah membahas secara rinci bagaimana teknologi grid bisa berhubungan dengan teknologi lainnya. Pada paper lainya dari Fay Chang, Jeffrey Dean dan Sanjay Ghemawat yang berjudul Bigtable: A Distributed Storage System for Structured Data. Bigtable diartikan sebagai sebuah sistem dengan penyimpanan data terdistribusi yang ditujukan untuk mengelola data yang terstruktur dan didesain sebagai sistem yang hmampu dan handal untuk mengelola data dalam skala petabytes dan dalam ribuan mesin (komputer). Dari definisi tersebut bahwa Bigtable itu memang sebuah table yang benar-benar besar. Tabel yang berisi data dalam skala petabytes, bisa berukuran beberapa petabytes, bisa puluhan, ratusan bahkan ribuan petabytes. Data-data tersebut disimpan secara terdistribusi dalam ribuan komputer yang dapat diakses dan dikelola melalui Bigtable. Dalam hal kemampuan mengelola data, Bigtable dinyatakan sebagai sistem yang sangat fleksibel. Bigtable mampu memproses data mulai data yang berukuran kecil seperti halnya URL, data berukuran sedang seperti halnya web pages, hingga data berukuran besar berupa photo atau citra satelit. Bigtable bisa menangani pemrosesan data mentah yang berorientasi pada hasil akhir dan perlu diproses dalam jangka waktu tertentu maupun pemrosesan data secara real time yang menuntut hasil seketika. Google menggunakan Bigtable dalam lebih dari 60 produk dan proyeknya termasuk Google web indexing, Google Analytics, Google Finance, Orkut, Personalize Search, Writely dan Google Earth. Selanjutnya paper dari Aravind Menon, Alan L. Cox dan Willy Zwaenepoel yang berjudul Optimizing Network Virtualization in Xen Paper ini melaporkan peningkatan untuk kinerja jaringan Xen yang dihasilkan dari mendesain ulang dan mengimplementasikan ulang aspek-aspek tertentu dari virtualisasi network dan dukungan yang lebih baik. Desainnya tetap kompatibel dengan dasar arsitektur Xen 2.0. Mereka menyelidiki tiga teknik,pertama mereka mendefinisikan antarmuka jaringan virtual baru yang menggabungkan banyak optimasi dalam antarmuka jaringan. Mereka

menunjukkan bahwa penggunaan seperti antarmuka mengarah pada kinerja transmit yang lebih baik, bahkan walaupun antarmuka hardware tidak mendukung optimasi. Kedua, mereka mengoptimalkan implementasi dari saluran I/O antara domain driver dan domain tamu. Dan yang terakhir, mereka memberikan dukungan untuk penggunaan superpages dan global page bits pada sistem operasi tamu.