& REVITALISASI CAGAR BUDAYA

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PERATURAN / KEBIJAKAN TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PRAMBANAN DAN SEKITAR

MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN

BAB III: TINJAUAN LOKASI

PEDOMAN REVITALISASI KAWASAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 18/PRT/M/2011

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

Kementerian Kelautan dan Perikanan

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

Arah dan Kebijakan Penataan Ruang Perkotaan

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN. moyang yang sangat dibanggakan oleh bangsa Indonesia. Kawasan ini merupakan

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI PERAIRAN LAUT

Keterkaitan Rencana Strategis Pesisir dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur

REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-

BAB I PENDAHULUAN. KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta 1.1. LATAR BELAKANG

PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT

Dr. Ir. Iwan Kustiwan, MT Kelompok Keahlian Perencanaan Dan Perancangan Kota SAPPK Institut Teknologi Bandung

Kebijakan Penataan Ruang Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mereka sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

PENDEKATAN ASPEK LINGKUNGAN DALAM KEBIJAKAN PENATAAN RUANG NASIONAL

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera

Disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA

PROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK)

Disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI PROVINSI JAWA TIMUR

Urusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

OLEH BUPATI BANGKA Ir. H. TARMIZI. H. SAAT, MM

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

Gambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Oleh : Ir Iman Soedrajat MPM,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Selain

ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN

KETENTUAN PERATURAN ZONASI

Arahan Kebijakan Bidang PBL dalam Mewujudkan Lingkungan

MODUL 6 : PENILAIAN KELENGKAPAN SUBSTANSI MATERI TEKNIS, RAPERDA, DAN PETA UNTUK STANDAR REKOMENDASI GUBERNUR

TINJAUAN PUSTAKA Ruang dan Penataan Ruang

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

PENJELASAN A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera

oleh: Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

sebagian besar kota/kabupaten telah menunjukkan kesiapan dari sisi administrasi

Sistem Penyelenggaraan Penataan Ruang

Click to edit Master title style

KAWASAN STRATEGISS KOTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Situs Sangiran (Sangiran Early Man Site) adalah salah satu Kawasan

Perhitungan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Jenis Publik (Studi Kasus : Kota Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Budaya, salah satu bentuk pemanfaatan cagar budaya yang diperbolehkan adalah untuk

PELESTARIAN KAWASAN PUSAKA BERKELANJUTAN (Studi Kasus: Kawasan Taman Ayun, Kabupaten Badung, Provinsi Bali)

STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

Bogor, 22 Februari 2017 DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW

Saatnya Kita Peduli! Langkah Indonesia Membuka Mata Dunia. Langkah Indonesia Membuka Mata Dunia

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota seringkali menyebabkan terjadinya perubahan kondisi ekologis lingkungan perkotaan yang

Pranata Pembangunan Pertemuan 1 Pembangunan di Kawasan Hijau. Sahid Mochtar, S.T., MT. Ratna Safitri, S.T., M.Ars.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu daftar warisan budaya dunia (world heritage list) dibawah

Rangkuman tentang Muatan. Rencana Rinci

TINJAUAN BENCANA SITU GINTUNG DARI SUDUT PANDANG PENATAAN RUANG

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS NASIONAL

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KONSEP DAN RENCANA PENANGANAN BANGUNAN GEDUNG DAN PROTEKSI KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. Kerangka Acuan Kerja. Tenaga Pendukung Teknis Analis Hukum Bidang Penataan Ruang

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

BAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

HASIL PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA 2016 DAN RENCANA AKSI KEBIJAKAN SATU PETA 2017

ALTERNATIF KAWASAN HUTAN SUMUT DAN KAITAN DENGAN ROADMAP SUMATERA. Oleh: Eka Rianta Sitepu(APTRSU)

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN SPASIAL DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

Transkripsi:

& REVITALISASI CAGAR BUDAYA Surabaya, 10 Juni 2013 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Penataan Ruang Pengaturan secara spasial, pemberian fungsi terhadap kawasan dan ketentuan/aturan untuk tiap fungsi yang diberikan. Cagar Budaya Objek Lokasi Kawasan Pengaturan secara spasial lebih pada skala kawasan Pengaturan spasial diluar yang menjadi kewenangan sektor

UU 26/2007 tentang Penataan Ruang Penataan ruang bertujuan mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan mengamanatkan pentingnya aspek sosial budaya dalam penyelenggaraan penataan ruang.rencana tata ruang harus mengakomodir nilai sosial budaya dan aset pusaka dalam muatannya PP 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional Pasal. 78 mengamanatkan Kawasan Strategis Nasional (KSN) dari sudut kepentingan sosial budaya antara lain : tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional, aset nasional/internasional yang harus dilindungi/dilestariakan, tempat perlindungan peningggalan budaya

UU 11/2010 tentang Cagar Budaya benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya perlu dilestarikan karena Pasal 73 :..Sistem Zonasi Cagar Budaya - Zona inti - Zona Penyangga - Zona Pengembangan - Zona Penunjang Pasal 80 :..revitalisasi situs atau kawasan cagar budaya memperhatikan tata ruang, tata letak, fungsi sosial, dan atau lansekap budaya asli

Penataan ruang bertujuan mewujudkan sustainable city (kota berkelanjutan), pilar utama kota berkelanjutan adalah Lingkungan Hidup, Ekonomi dan Sosial Budaya. Penataan ruang telah bergerak dari fase perencanaan menuju pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfatan ruang. Akan tetapi, skala dan lingkup substansi RTRW Kab/Kota tidak dapat secara optimal menggali potensi sosial budaya. Perencanaan tata ruang Pemanfaatan ruang Pengendalian pemanfaatan ruang Penyiapan Rencana Tata Ruang, RTRWN, RTRW Provinsi/Kab/Kota Perwujudan struktur dan pola ruang - Zonasi - Perijinan - Insentif/Disinsentif/Sanksi Dibutuhkan rencana rinci dalam bentuk Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis atau Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan tema/sudut kepentingan sosial budaya yang lebih rinci dan implementatif terarah dalam skala kawasan/kota, antara lain bertema kawasan/kota pusaka.

Pemanfaatan dan Pengendalian P3KP - P2KH Revitalisasi Kawasan Program strategis sebagai bentuk implementasi rencana tata ruang antara lain : 1. Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) dan Program 2. Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) sebagai salah satu wadah dalam pelaksanaan revitalisasi kawasan.

RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG RPJP Nasional RTRW Nasional RTR Pulau/Kepulauan RTR KSN RPJM Nasional RPJP Provinsi RTRW Provinsi RTR KSP RPJM Provinsi RTRW Kabupaten RDTR Kabupaten RTR KS Kabupaten RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PERBAIKAN KAWASAN RPJP Kab./Kota RPJM Kab./Kota RTRW Kota RDTR Kota RTR KS Kota PENGEMBANGAN KEMBALI KAWASAN PEMBANGUNAN BARU KAWASAN PELESTARIAN/PELINDUNGAN KAWASAN POLA PENATAAN KAWASAN PENATAAN RUANG PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN UU 26 TAHUN 2007 UU 28 TAHUN 2002

(Permen PU No.18 tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan) Bentuk pelestarian/perlindungan kawasan antara lain: pengendalian kawasan pelestarian revitalisasi kawasan pengendalian kawasan rawan bencana

Peningkatan kualitas ruang kota/kawasan Menguatnya identitas kota/kawasan

Terselamatkannya aset pusaka kota Meningkatnya vitalitas/ produktivitas ekonomi perkotaan

Sumber : PP No.15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang RTRW Kab/Kota yang diprioritas kan penanga nannya RTR Kaw Strategis Kab/Kota RDTR dan PZ Kab/Kota yang diprioritas kan penanga nannya Arahan zonasi Revitalisasi Kawasan RTBL (dgn tema pelestarian/perlind ungan kawasan) 1. Penentuan lokasi/kawasan revitalisasi sesuai dengan rencana tata ruang 2. Pengembangan konsep revitalisasi sesuai dengan arahan peraturan zonasi (RTRW) dan peraturan zonasi (RDTR)

Revitalisasi dilakukan pada kawasan-kawasan strategis/potensial yang menurun produktivitasnya dan terdegradasi lingkungan fisiknya Bentuk revitalisasi adalah penataan bangunan dan lingkungan agar mampu memberdayakan aktivitas ekonomi, sosial dan budaya kawasan Mewujudkan pengelolaan kawasan revitalisasi yang berkelanjutan Sumber : Permen PU No.18 tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan

Langkah-langkah Identifikasi Lokasi Revitaliasi Kawasan (berdasarkan RTBL) Studi dan Pengembangan Konsep Penyusunan Rencana Detail Pelaksanaan Pelaksanaan Konstruksi (Fisik) Pengelolaan Pemasaran Sumber : Permen PU No.18 tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan

Rencana Tata Ruang KSN Candi Borobudur dan Sekitarnya RTR KSN BOROBUDUR ±8123 Ha (SP 1 & SP 2) PP 26/2008 1:25.000 WP 1 RTRW KAB MAGELANG (Perda 5/2011) SP 1 WHC Nomination file C-592 Zoning Plan dlm Masterplan JICA, 1979 Tujuan, Kebijakan & Strategi SP 2 Koordinat : 7⁰ 7 LS 110 ⁰ 10 Meridian timur Pola Ruang Pasal 9-25 Struktur Ruang Arahan Peraturan Zonasi ± 1344 Ha (SP 1) 1 : 5.000 Pasal 28-33 Mission Report Unesco, Feb 2006 Landuse control for the surrounding region

SUPERIMPOSE PETA ZONASI MASTERPLAN 1979 ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG (RTRW KAB MAGELANG) SEBARAN SITUS CANDI ZONA SANCTUARY AREA (ZONE I) Zona untuk pencegahan dan perlindungan lingkungan fisik dari bangunan arkeologis ARCEOLOGICAL PARK ZONE (ZONE II) Zona yang untuk fasilitas taman bagi kenyamanan pengunjung dan preservasi lingkungan bersejarah LANDUSE REGULATION ZONE (ZONE III) zona pengaturan penggunaan lahan dan pelestarian lingkungan dengan pengendalian pembangunan daerah sekitar taman Permukiman Sawah dan ladang Pertanian non sawah & ladang Hutan di luar kawasan lindung Rencana Jalan Provinsi Rencana Rel KA Situs Candi HISTORICAL SCENERY PRESERVATION ZONE (ZONE IV) Zona pengelolaan pemandangan bersejarah dan perlindungan terhadap rusaknya pemandangan NATIONAL ARCEOLOGICAL PARK ZONE (ZONE V) Zona yang diperuntukkan bagi usaha survei arkeologis didaerah yang luas dan pencegahan perusakan benda arkeologis yang belum digali

COMPARISON CHART of ZONING & CONTROL SYSTEM Note: 1) Zone.5 includes Zone.4, Zone.4 includes Zone.3, Zone.3 includes Zone.2, and Zone.2 includes Zone.1. 2) Control measure for each zone is applied to the shaded space of the chart 3) Land use control in Zone.3 is for "natural preserve areas", "agricultural areas, "buildable areas (settlements and mixed use)", Zone.2 and Zone.1. 4) The boundary line of each Zone.4 and Zone.5 is not physically defined.

KRONOLOGIS DELINEASI 432 Ha 690 Ha 935 Ha 2007 2008 Penambahan area S.Elo (bagian danau purba) Jan, 2009 Delineasi sesuai Masterplan JICA 1979 Juli, 2010 1104 Ha 1344 Ha Penambahan koridor Palbapang Batas dusun pada koridor Palbapang April 2009

KONSEP PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Hirarki zonasi pelestarian kawasan sebagai dasar penyusunan arahan ketentuan umum peraturan zonasi (Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya) Zona Inti Zona Penyangga/ Pengembangan