BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bab 5 Penganggaran Modal

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ANALISIS KELAYAKAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN. sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

Metode Penilaian Investasi

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama perusahaan berdiri pada umumnya adalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

BAB II LANDASAN TEORI. sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa

CAPITAL INVESTMENT DECISIONS (PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENANAMAN MODAL)

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil menengah (UKM) merupakan salah satu sektor yang memiliki

BAB II LANDASAN TEORI

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

P E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan

KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS: KEPUTUSAN INVESTASI MODAL (Capital Budgeting) HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. relatif lama dan masa yang akan datang yang penuh dengan ketidakpastian.

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT

CHAPTER 7 PENILAIAN USUL INVESTASI

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa

BAB II LANDASAN TEORI. lebih dari satu tahun. Hal yang penting dalam capital budgeting adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

Manajemen Keuangan. Keputusan Investasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pasar pada saat ini diramaikan dengan persaingan yang sangat ketat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa, perdagangan dan pemanufakturan. kapasitas/kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan.

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen

ANALISIS PROSPEKTIF PROSES PROYEKSI. 1. Proyeksi Laporan Keuangan. a. Proyeksi Laporan Laba Rugi

Transkripsi:

10 BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI II. 1 Investasi R A Supriyono memberi definisi investasi (penanaman dana) sebagai berikut: Pemilikan sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa periode akuntansi yang akan datang, sehingga pemilikan atau komitmen tersebut harus didasarkan kepada tujuan perusahaan serta akibat-akibat ekonomisnya terhadap laba perusahaan dalam jangka panjang. Bambang Riyanto memberi definisi investasi sebagai berikut: Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana, dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi waktu satu (1) tahun. Investasi dapat diartikan sebagai proses perolehan sumber daya perusahaan yang mempunyai akibat ekonomis terhadap perusahaan (laba) dalam suatu jangka waktu yang panjang lebih dari satu (1) tahun. Proses ini meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan atas sumber daya yang hendak diperoleh. Pengambilan keputusan penanaman dana melibatkan sejumlah aktivitas. Steve Jackson menguraikan secara singkat proses pengambilan keputusan penanaman dana sebagai berikut :

11 1. Perusahaan (pihak manajemen) menentukan masalah yang dihadapi secara akurat. 2. Perusahaan (pihak manajemen) menentukan tujuan dalam rangka mencari solusi atas masalah yang dihadapi. 3. Perusahaan (pihak manajemen) mengidentifikasi dan menganalisa pilihanpilihan atau alternatif-alternatif yang tersedia untuk mencapai tujuan. 4. Perusahaan (pihak manajemen) menentukan pilihan terbaik yang tersedia. Gunawan Adisaputro menguraikan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan penanaman dana sebagai berikut: 1. Perusahaan mencari peluang investasi baik yang berupa diversifikasi produk, diversifikasi usaha, ekspansi, dan lain-lain. 2. Perusahaan memilih alternatif investasi yang memiliki peluang paling baik dan layak untuk dilaksanakan, baik dari segi teknis, komersial, keuangan, manajemen, maupun aspek ekonomi makro. 3. Menyusun rancangan pelaksanaan dalam bentuk cetak biru dari proyek investasi itu, termasuk organisasi dan jadwal proyek. Sebelum dapat memilih alternatif investasi yang terbaik, perusahaan melakukan analisis terhadap masing-masing analisis. Analisis ini memberikan informasi mengenai kelayakan suatu alternatif dari berbagai segi. Untuk dapat melakukan analisis dengan tepat, perlu diperhatikan kriteria yang digunakan dalam analisis investasi. Penanaman dana mempunyai sifat khusus yang membuatnya dapat digolongkan menjadi beberapa jenis penanaman dana. Penggolongan ini mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam proses

12 analisis sebelum pelaksanaannya. R. A. Supriyono menggolongkan penanaman dana sebagai berikut : 1. Penanaman dana yang bersifat non-profit. 2. Penanaman dana yang tidak dapat diukur labanya. 3. Penanaman dana untuk mengganti aktiva tetap. 4. Penanaman dana untuk ekspansi usaha. 5. Penanaman dana untuk perbaikan produk dan penambahan produk baru. II. 2 Penanaman Dana untuk Ekspansi Usaha Bambang Riyanto memberi definisi ekspansi sebagai berikut: Penanaman modal (dana), baik perluasan modal kerja saja atau modal kerja dan modal tetap yang digunakan secara tetap dan terus menerus dalam perusahaan. Ekspansi usaha menggunakan penanaman dana untuk meningkatkan kapasitas perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar maupun untuk melakukan diversifikasi. Bambang Riyanto menyebutkan ekspansi dapat berupa penambahan modal kerja saja atau juga menambah modal tetap (bisa dalam bentuk aktiva tetap untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan). Ekspansi menggunakan penambahan modal kerja saja menunjukkan kondisi perusahaan yang tetap menggunakan kapasitas produksi yang ada. Ekspansi ini bisa diartikan sebagai ekspansi dengan pemanfaatan lebih besar dari kapasitas yang sudah ada tanpa menambah peralatan atau fasilitas lain.

13 Ekspansi mengggunakan penambahan modal tetap dan modal kerja menunjukkan kondisi perusahaan yang memperluas kapasitas produksi yang ada. Ekspansi ini melibatkan pengadaan peralatan-peralatan baru dalam jumlah yang besar. Seperti dibahas pada bagian sebelumnya, masing-masing golongan penanaman dana memiliki kriteria-kriteria tertentu dalam rangka proses analisis terhadapnya. Kegiatan ekspansi usaha memiliki kriteria-kriteria yang harus diperhatikan, yaitu (Menurut R. A. Supriyono) : 1. Tambahan laba yang didapat (berupa hasil perkiraan). 2. Faktor risiko. 3. Tingkat Return on Investment (ROI). 4. Nilai waktu uang. II. 3 Teknik Evaluasi Ekonomis Teknik evaluasi ekonomis atas investasi yang sering dipakai adalah: 1. Metode periode pengembalian (payback method). 2. Metode tingkat pengembalian internal (internal rate of return). 3. Metode tingkat pengembalian akuntansi (accounting rate of return). 4. Metode nilai sekarang (present value). Teknik-teknik evaluasi ini dapat memudahkan dan membantu perusahaan dalam menilai dan mengambil keputusan atas penanaman dana. Kondisi penanaman dana akan menentukan pilihan teknik yang sesuai.

14 II. 4 Metode Present Value Pendekatan Incremental II. 4. 1 Nilai Waktu Uang Metode nilai sekarang dianggap dapat mengukur profitabilitas usulan investasi. Penghitungan nilai uang karena perbedaan waktu dilakukan dengan menggunakan rumus menurut Ross et.al,yaitu: Keterangan: PV = FV/(1+r) t PV : Present Value, nilai sekarang uang. FV : Future Value, nilai uang di masa yang akan datang. r t : Tingkat diskonto. : Umur atau waktu. Tingkat diskonto adalah tingkat bunga yang digunakan untuk menyesuaikan arus kas masa depan ke nilai sekarang. Tingkat diskonto ini mewakili risiko yang dikandung karena adanya perbedaan waktu dan juga tingkat pengembalian yang dikehendaki perusahaan. II. 4. 2 Perhitungan Metode Nilai Sekarang Pendekatan Incremental Metode nilai sekarang membandingkan penanaman modal (dana) mula-mula dengan penerimaan kas bersih. Nilai residu dari proyek (penanaman dana) juga diperhitungkan sebagai penerimaan kas bersih. Nilai penerimaan kas bersih dinyatakan dalam nilai sekarang (present value).

15 Perhitungan metode nilai sekarang dengan pendekatan incremental membandingkan antara aliran kas diantara alternatif (kondisi) yang berbeda. Penanaman dana mula-mula dan nilai residu tetap diperhitungkan. Tabel 1 menampilkan perhitungan metode nilai sekarang dengan pendekatan incremental. Tabel 1 Perhitungan Metode Nilai Sekarang Bersih Pendekatan Incremental Penanaman Modal Mulamula () Perbedaan Aliran Kas (berupa nilai sekarang) Nilai Residu Nilai Sekarang Bersih Langkah-langkah perhitungan metode nilai sekarang dengan pendekatan incremental adalah sebagai berikut: 1. Menentukan besarnya penanaman dana mula-mula. 2. Menghitung perbedaan aliran kas antara alternatif (kondisi) yang berbeda.

16 3. Menentukan besarnya nilai residu. Perhitungan perbedaan aliran kas antara alternatif yang berbeda menggunakan analisis differensial. II. 4. 3 Analisis Differensial Analisis differensial didefinisikan Michael Maher sebagai proses mengestimasi pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari alternatif-alternatif tindakan (penanaman dana) yang tersedia bagi pembuat keputusan. Pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari alternatif-alternatif tindakan (penanaman dana) kemudian dibandingan dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari keadaan yang sekarang sudah ada. Analisis differensial dapat membantu manajemen perusahaan untuk menemukan kegiatan operasi yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini dimungkinkan dengan pembandingan antara beberapa alternatif kegiatan dengan kondisi yang sudah ada pada perusahaan sekarang. Biaya diferensial adalah jumlah biaya yang berbeda bila dihitung menurut satu set kondisi-kondisi dari jumlah biaya dibanding dengan satu set kondisi lain. Pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda bila dihitung menurut satu set kondisi-kondisi dari jumlah pendapatan dibanding dengan satu set kondisi lain. Setelah mengetahui jumlah pendapatan dan biaya diferensial, manajemen perusahaan dapat mencari laba differensial. Analisis Differensial juga memperhatikan tingkat pajak yang dibayarkan perusahaan atas laba yang diperoleh.

17 Format penghitungan laba differensial adalah sebagai berikut : Pendapatan (Ekspansi) Biaya-Biaya (Ekspansi) Biaya. Total Biaya (Ekspansi) () Laba Kotor (Ekspansi) Pendapatan (kapasitas normal) Biaya-Biaya (kapasitas normal) Total Biaya (kapasitas normal) () Laba Kotor (kapasitas normal) () Laba Diferensial (Kotor)

18 Pajak () Laba Diferensial (stl pajak) Angka yang digunakan dalam analisis differensial merupakan hasil perkiraan (forecasting) dari biaya dan pendapatan yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Perkiraan ini didasarkan pada catatan historis biaya dan pendapatan yang telah terjadi di perusahaan. II. 5 Perkiraan (Forecasting) Perkiraan dalam kasus ini menggunakan estimasi. Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan karena membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek. Perkiraan dengan metode estimasi merupakan suiatu metode yang subyektif sifatnya. Metode ini memperhitungkan faktor-faktor yang memang mempengaruhi naik turunnya nilai variabel yang akan diramalkan. Dan untuk meramalkan secara kuantitatif, harus menyebutkan suatu jumlah, presentase atau rata-rata dengan menggunakan angka-angka.