e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen

Analisa Stabilitas Transient STL Minahasa Menggunakan Metode Kriteria Luas Sama

PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Studi Perhitungan Critical Clearing Time Pada Beban Dinamis Berbasis Controlling Unstable Equilbrium Point

Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban

Perhitungan CCT (Critical Clearing Time) Berbasis Trajectory Kritis Menggunakan Persamaan Simultan pada Sistem yang Terhubung dengan Smart Grid

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite

BAB I PENDAHULUAN. terganggu, juga dapat mempengaruhi stabilitas pada system tersebut.

Analisa Stabilitas Transien Pada Sistem Transmisi Sumatera Utara 150 kv 275 kv Dengan Penambahan PLTA Batang Toru 4 X 125 MW

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat

ANALISIS KESTABILAN TRANSIEN BERBASIS CRITICAL CLEARING TIME PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan

BAB I PENDAHULUAN. penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC

Nama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT.

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

Analisis Kestabilan Transien di PT. PUSRI Akibat Penambahan Pembangkit 35 MW dan Pabrik P2-B Menggunakan Sistem Synchronizing Bus 33 kv

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-136

ANALISIS GANGGUAN 3 FASA PADA SALURAN TRANSMISI TERHADAP TRANSIENT STABILITY SISTEM MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE 5

BAB 3 ESTIMASI KESTABILAN DENGAN FUNGSI LYAPUNOV

PENGARUH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP PERILAKU SISTEM TENAGA LISTRIK SULAWESI SELATAN DALAM KEADAAN TRANSIEN

ANALISIS SISTEM TENAGA. Analisis Gangguan

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

Analisis Stabilitas Transien di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang Akibat Penggantian Sebuah Unit Pembangkit GTG 18 MW Menjadi STG 32 MW

Perhitungan CCT (Critical Clearing Time) Berdasarkan Trajectory Kritis Menggunakan Hilangnya Sinkronisasi pada Sistem 3 Generator 9 Bus

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

ANALISIS GANGGUAN 3 FASA PADA SALURAN TRANSMISI TERHADAP TRANSIENT STABILITY SISTEM MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE 5 VINA APRILIA

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA

Reinhard Napitupulu, Surya Hardi

Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban di Perusahaan Minyak Nabati

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Stabilitas Transien dan Perancangan Pelepasan Beban pada Joint Operating

ANALISIS KESTABILAN TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN PADA SISTEM INTEGRASI 33 KV PT. PERTAMINA RU IV CILACAP AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN RFCC DAN PLBC

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

STUDI STABILITAS TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE KRITERIA SAMA LUAS

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

Simulasi Dinamika dan Stabilitas Tegangan Sistem Tenaga Listrik dengan Menggunakan Power System Stabilizer (PSS) (Aplikasi pada Sistem 11 Bus IEEE)

Simulasi Perbaikan Transient Dengan Memanfaatkan Reclosing Circuit Breaker Studi Kasus Sistem Kelistrikan PT. Asahimas Flat Glass Tbk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem Tenaga Listrik adalah suatu sistem yang terdiri atas sistem

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

Analisis Stabilitas Transient Pada Sistem Tenaga Listrik dengan Mempertimbangkan Beban Non-Linear

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas garis besar penelitian yang meliputi latar belakang,

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) menggunakan Firefly Algorithm (FA)

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada sektor rumah tangga, penerangan,

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA

PERBAIKAN STABILITAS PERALIHAN MENGGUNAKAN BRAKING RESISTOR PENGENDALI LOGIKA FUZZY DENGAN METODE KRITERIA SAMA LUAS SKRIPSI

BAB 4 PERHITUNGAN KESTABILAN PERALIHAN SISTEM TENAGA LISTRIK MESIN MAJEMUK

PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF

Studi Kestabilan Sistem dan Pelepasan Beban (Load Shedding) Berdasarkan Standar IEEE di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

yaitu kestabilan sistem tenaga saat mengalami gangguan-gangguan yang kecil. mengganggu keserempakan dari sistem tenaga.

Analisa Stabilitas Transien pada Sistem Kelistrikan PT. Pupuk Kalimantan Timur (Pabrik KALTIM 1), Akibat Reaktivasi Pembangkit 11 MW.

1. BAB I PENDAHULUAN

Studi Gangguan Hubung Tanah Stator Generator Menggunakan Metoda Harmonik Ketiga di PT. Indonesia Power UP. Saguling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN COMMITTEE NEURAL NETWORK

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

ANALISIS BATAS STABILITAS STEADY STATE DAN TRANSIENT MENGGUNAKAN METODE RADIAL EQUIVALENT INDEPENDENT (REI) DIMO. Oleh : JEFRI LIANDA

STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN

ANALISIS KONDISI STEADY-STATE

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2

STUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)

SIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA ABSTRAK

ANALISIS KOORDINASI RELE PENGAMAN FEEDER WBO04 SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOSOBO

Publikasi Jurnal Skripsi JANUAR MUTTAQIN NIM : Disusun Oleh :

KOORDINASI PENGENDALI EKSITASI DAN GOVERNOR DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstrak

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

ANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM TENAGA LISTRIK SAAT MANUVER DENGAN SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGRAM (ETAP)

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING VISUAL KEAMANAN TRANSMISI

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

ANALISA GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK TEK (2SKS)

Perbaikan Perhitungan Waktu Pemutusan Kritis Berbasis Fungsi Energi Dengan Menggunakan Metode Shadowing

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

STUDI PELEPASAN BEBAN PADA SKEMA PERTAHANAN (DEFENCE SCHEME) JARINGAN SISTEM KHATULISTIWA

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

Transkripsi:

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (4, ISSN -84 Analisa Stabilitas Transien Untuk Menentukan Waktu Pemutusan Kritis (Critical Clearing Time Pada Jaringan Transmisi 7 kv PLTA Tanggari II-GI Sawangan Dengan Menggunakan Program Matlab James A. Pongtiku, Maickel Tuegeh, ST., MT., Ir. Hans Tumaliang, MT., Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-955, Email: jamesasapongtiku@gmail.com Abstract - An electric power system is connected through the interconnected transmission network is not free from interference. The existence of disturbance can cause instability. Instability can affect change in the system, such as a change in voltage and frequency of the system. Sudden severe disorder that is common in systems such as short circuit, conductor rupture, and increased loading can cause loss of synchronization. It stretcher requires transient stability analysis that helps to determine the time setting on / off relay protection and circuit breaker disconnection time critical. In this thesis aims to determine the critical clearing time in the event of disruption of three phase on the electrical system of PLTA Tanggari II - GI Sawangan. Therefore, simulation using matlab program termination critical in determining the appropriate time to anticipate system instability. Keywords : Critical Clearing Time, Disturbance, Matlab Programs, Transient Stability, Abstrak - Suatu sistem tenaga listrik yang dihubungkan secara terinterkoneksi melalui jaringan transmisi tidak lepas dari adanya gangguan. Adanya gangguan yang terjadi dapat menimbulkan ketidakstabilan. Ketidakstabilan dapat mempengaruhi perubahan pada sistem, berupa perubahan pada tegangan dan frekuensi sistem. Gangguan berat yang bersifat mendadak pada sistem yang sering terjadi seperti hubung singkat, putusnya penghantar, dan meningkatnya pembebanan dapat menyebabkan hilangnya sinkronisasi. Hal terebut memerlukan analisa stabilitas transien yang membantu untuk menentukan setting waktu on/off relai proteksi, dan waktu pemutusan kritis circuit breaker. Pada tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui waktu pemutusan kritis (Critical Clearing Time pada saat terjadi gangguan tiga phasa ( phase fault pada sistem kelistrikan PLTA Tanggari II - GI Sawangan. Oleh karena itu, dilakukan simulasi dengan menggunakan program matlab dalam menentukan waktu pemutusan kritis yang tepat untuk mengantisipasi terjadinya ketidakstabilan sistem. Oleh karena itu perlu diperhatikan kesinambungan dari proses penyaluran tenaga listrik agar aktivitas dan kegiatan dari masyarakat dapat berlangsung dengan baik. Selain tersedianya pembangkitan yang cukup, hal lain yang juga harus ditentukan adalah apakah kondisi transient jika terjadi gangguan akan mengganggu operasi normal sistem atau tidak. PLTA Tanggari II GI Sawangan merupakan lingkup dari sistem Minahasa yang saling terinterkoneksi dengan sistem yang lainnya dimana dalam hal ini akan menganalisa apakah sistem tersebut stabil atau tidak jika terjadi gangguan. Maka dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul Analisa Stabilitas Transien untuk Menentukan Waktu Pemutusan Kritis (Critical Clearing Time pada Jaringan Transmisi 7 kv PLTA Tanggari II GI Sawangan dengan Menggunakan Program Matlab. II. LANDASAN TEORI A. Sistem Tenaga Listrik Sistem Tenaga Listrik adalah Sekumpulan Pusat/Pembangkit Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi agar tenaga listrik dapat mengalir sesuai kebutuhan. Berikut gambar adalah gambar skema tenaga listrik secara umum dari pembangkit yang dihubungkan melalui saluran transmisi ke Beban. Kata Kunci : Gangguan, Kestabilan Transien, Progam Matlab, Waktu Pemutusan Kritis I. PENDAHULUAN Salah satu faktor yang mempengaruhi untuk kesejahteraan masyarakat adalah indikator pertumbuhan kebutuhan listrik yang terus meningkat tiap tahunnya. Gambar. Skema Pusat Listrik yang dihubungkan melalui saluran transmisi ke Beban. []

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (4, ISSN -84 Di dalam suatu keadaan sistem tenaga listrik yang saling interkoneksi seperti ini tidak luput dari adanyaa kesalahan pada sistem sehingga menyebabkan terganggunya aliran daya yang mengalir diberbagai bagian dari sistem. Kebanyakan dari gangguan yang sering terjadi itu adalah padaa saluran-saluran transmisi, dimana dapat menimbulkan kerusakan besar pada suatu sistem khususnya dalam masalah peralihan (transient yang akan tercakup dalam keadaan studi kestabilan. Maka dalam hal ini sangat diperlukan suatuu studi kestabilan untuk dapat menganalisa suatu sitem untuk memnimalisirkan kerusakan, sehingga pencegahan kerusakan peralatan pada saluran-saluran transmisi beserta cara-cara untuk perlindungan sistem pada saat terjadi gangguan-gangguan sistem. B. Stabilitas Sistem Tenaga Listrik Stabilitas sistem tenaga listrik adalah suatu kemampuan sistem tenaga listrik dengan operasi awal tertentu untuk mendapatkan kembali dan mempertahankann kesetimbangan kondisi operrasi dalam sistem setelah mengalami gangguan. Batas stabilitas sistem adalah daya-daya simum yang mengalir melalui suatu titik dalam sistem untuk dipertahankan ketika keseluruhan sistem tanpa menyebabkan hilangnya stabilitas. Gangguan pada sistem tenaga listrik dibagi menjadi dua, yaitu gangguan kecil dan gangguan besar. Gangguan kecil dalam bentuk perubahan beban yang terjadi secara kontiyu dan sistem menyesuaikan dengan perubahan kondisi. Selain itu pada gangguan besar, sistem harus dapat bertahan dari dalam maupun dari luar sistem, termasuk hubung singkat pada saluran teransmisi atau lepasnya perasi dari suatu pembangkit. Dalam ketidakstabilan yang terjadi pada suatu sistem tenaga listrik dapat terjadi dalam bentuk-bentuk tertentu yang bergantung bentuk gangguan yang terjadi. Stabilitas sistem tenga listrik dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, [8] diantaranya sifat alami dari ketidakstabilan yang dihasilkan terkait parameter sistem utama, dimana ketidakstabilan dapat diamati. Sifat alami lainnya adalah ukuran gangguan yang menunjukkan pada metode perhitungan dalam menangani ketidakstabilan yang sesuai. Selain dua sifat alami diatas terdapat juga sifat alami yaitu proses dan rentang waktu yang harus diambil untuk menjadi pertimbangan dalam menentukan kestabilan. Faktor-faktor utama dalam masalah stabilitas adalah: PM = Prime Mover G = Generator sinkron = Reaktansi saluran SL = Sumbu beban C. Stabilitas Transient Stabilitas Transient yang merupakan kemampuan dari suatu sistem tenaga untuk mempertahankan sinkronisasi setelah megalami gangguan besar yang bersifat mendadak selama sekitar satu swing (yang pertama dengan asumsi bahwa pengatur tegangan otomatis (AVR dan governor belum bekerja. Analisis Stabilitas transien menggunakan pendekatan model non linear. Stabilitas transien merupakan fungsi dari kondisi operasi dan gangguan. Masalah kestabilan peralihan menyangkut gangguan besar yang tidak lagi memungkinkan proses kelinieran, sehingga persamaan tidak linier differensial dan aljabar harus diselesaikan dengan metoda langsung atau dengan prosedur iterasi. Masalah kestabilan peralihan dapat lebih lanjut dibagi kedalam kestabilan ayunan pertamaa (first-swing dan ayunan majemuk (multiswing. Kestabilan ayunan pertama didasarkan pada model generator yang cukup sederhana tanpa memasukkan sistem pengaturannya. Biasanya periode waktu yang periode waktu yang diselidiki adalah detik pertama setelah timbulnya gangguan pada sistem. Bila mesin dikatakan berada dalam kondisi serempak sebelum berakhirnya detik pertama, a kita katakan sistem ini stabil. Masalah kestabilan ayunan majemuk mencakup periode telaah yang lebih lama, dan karenanya harus mempertimbangkan juga pengaruh sistem pengaturan generator terhadap kinerja mesin didalam periode waktu yang cukup lama. Model model mesin dengan perincian yang lebih tinggi harus dibuat untuk menggambarkan kinerjanya dengan tepat. Pada bagan gambar menunjukan klasifikasi stabilitas pada sistem tenaga listrik, yakni stabilitas sudut rotor, stabilitas frekuensi, dan stabilitas tegangan.. Gambar. Diagram faktor-faktor utama dalam masalah kestabilan. Gambar. Klasifikasi Stabilitas Sistem Tenaga listrik [4]

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (4, ISSN -84 D. Parameter Keadaan Transien Kondisi sistem yang benar-benar mantap sebenarnya tidak pernah ada. Perubahan beban selalu terjadi dalam sistem. Penyesuaian oleh pembangkit akan dilakukan melalui gevernor dari penggerak mula dan eksitasi generator. Perubahan kondisi sistem yang seketika, biasanya terjadi akibat adanya gangguan hubung singkat pada sistem tenaga listrik, dan pelepasan atau penambahan beban yang besar secara tiba-tiba. Akibat adanya perubahan kondisi kerja dari sistem ini, a keadaan sistem akan berubah dari keadaan lama ke keadaan baru. E. Dinamika Rotor Dan Persamaan Ayunan Persamaan ayunan mesin merupakan persamaan dasar yang mengatur dinamika (gerak putar mesin serempak. Dalam studi kestabilan persamaan tersebut adalah persamaan differensial orde kedua yang dapat dituliskan sebagai dua buah persamaan differensial orde pertama di mana ω, ω s H s d = Pm P e per unit dt F. Kriteria Luas Sama (Equal Area Criterion Studi stabilitas transient meliputi penentuan tercapai atau tidaknya keserempakan setelah mesin mengalami gangguan. Gangguan tersebut dapat berupa pembebanan tiba-tiba, kehilangan pembangkit, kehilangan beban yang besar, ataupun gangguan pada sistem. Keadaan keadaanan fisik sebelum, selama, dan sesudah terjadinya gangguan dapat dimengerti dengan menganalisis lengkungan lengkungan sudut daya dalam gambar 4.. Ini hanya dapat dicapai dengan suatu peningkatan kecepatan yang dihasilkan dari daya percepatan Pm yang konstan. Mesin bekerja pada titik setimbang δ. Pada titik ini daya input mekanik P m = P e seperti ditunjukan pada gambar 5. Penambahan daya input tiba-tiba yang dinyatakan oleh garis horizontal P m. Dengan P m > P e, daya percepatan pada rotor adalah positif dan sudut daya δ bertambah. Kelebihan energi yang tersimpan pada rotor selama percepatan awal adalah : ( P P d = luas abc = luas A ( m e Gambar 4. Kriteria luas sama pada kecepatan serempak. [4] ( Dengan penambahan δ, daya listrik bertambah, dan pada saat δ = δ a daya input yang baru adalah P m. Walaupun daya percepatan adalah nol pada titik ini, rotor berputar di atas kecepatan serempak. Oleh karena itu sudut daya δ dan daya listrik P e bertambah secara kontinyu Sekarang P m < P e yang menyebabkan motor diperlambat kearah kecepatan serempak hingga δ = δ, a kelebihan energi yang tersimpan pada rotor selama perlambatan adalah sebagai berikut : ( Pm P d = luas bde = luas A ( e Dari persamaan ( dan ( didapatkan suatu hubungan : luas A = luas A (4 G. Aplikasi Metode Kriteria Luas Sama pada Gangguan Tiga Fasa Untuk keandalan yang sempurna, suatu sistem harus dirancang untuk kestabilan peralihan terhadap gangguan tiga fasa pada lokasi yang menimbulkan pengaruh terburuk, dan ini [4] sudah merupakan praktek yang dijalankan secara universil. Untuk menentukan sudut dan waktu pemutus kritis, diperlukan penyelesaian persamaan ayunan non linear. Dalam hal ini, dimana daya listrik selama gangguan adalah nol, penyelesaian analitik untuk Critical Clearing Time dapat ditentukan. Sehingga didapatkan persamaannya sebagai berikut : Waktu Pemutus Kritis, t c cos H( c. f P m Sudut Pemutus Kritis, k P / P m ( r H. Program Matlab Simulink. Program matlab merupakan bahasa pemograman yang canggih untuk komputansi teknik. Suatu integrasi pemograman semuanya ada didalam lingkungan yang mudah untuk digunakan, karena permasalahan dan pemecahannya dinyatakan dalam bentuk notasi matematika. Secara umum kegunaan program matlab adalah untuk matematika- pemodelan, simulasi, komputansi, pengembangan- algoritma, pembuatan prototype, analisa data, eksplorasi, visualisasi, serta pembuatan aplikasi termasuk pembuatan graphical user interface. r cos cos r (5 r (6 III. METODE PENELITIAN Gambar 5. Kriteria luas sama pada perubahan beban mendadak. [4] A. Gambaran Umum PLTA Tanggari II dan Gardu Induk Sawangan merupakan suatu bagian yang termasuk dari sistem Minahasa yang saling terinterkoneksi. PLTA Tanggari II dan Gardu Induk Sawangan ini dihubungkan oleh jaringan transmisi 7 kv. Dimana, dalam proses penyaluran daya yang disalurkan melalui

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (4, ISSN -84 4 jaringan transmisi ini seringkali mengalami ketidakstabilan sehingga terjadinya perubahan kondisi pada sistem. Perubahan kondisi sistem yang seketika, terjadi akibat adanya gangguan hubung singkat pada sistem tenaga listrik, dan pelepasan atau penambahan beban yang benar secara tiba-tiba. Oleh karena itu pada periode peralihan di antara kedua keadaan diperlukan suatu analisis sistem tenaga listrik untuk menentukan untuk sistem tersebut kembali stabil. B. Prosedur Penelitian Untuk penelitian ini, tahapan yang dilakukan antaralain ada lima tahap, yaitu yang pertama mengumpulkan dan mempelajari literature-literatur yang berhubungan dengan penentuan kestabilan sistem pada periode transien. Kemudian tahap selanjutnya adalah menentukan data-data dan parameter secara langsung dari instansi terkait yang diperlukan untuk menunjang perhitungan dan penentuan Critical Cleaning Time. Tahap yang ketiga mengumpulkan data-data teknis secara langsung dari instansi terkait. Tahap yang keempat mengolah data yang telah diperoleh berdasarkan teori-teori yang ada dengan menggunakan program matlab. Tahap yang terakhir adalah melakukan penulisan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. C. Data Teknis Data teknis yg bersumber dari PT. PLN Suluttenggo (APB Sistem Minahasa, dimana tabel I. berikut menyatakan akan data reaktansi dan kontanta inersia pada salah satu generator PLTA Tanggari II. Selanjutnya tabel II. berikut menyatakan akan data reaktansi trafo GI- Sawangan dan PLTA Tanggari II. Kemudian tabel III. berikut menyatakan akan data reaktansi saluran transmisi GI- Sawangan dan PLTA Tanggari II. Serta tabel IV. berikut menyatakan akan data infinite bus GI- Sawangan. TABEL I. DATA REAKTANSI DAN KOSNTANTA INERSIA PADA GENERATOR Generator Reaktansi ( dalam p.u Konstanta Inersia Mesin (H dalam MJ/MVA J.5 8 TABEL II. DATA REAKTANSI PADA TRAFO Reaktansi ( Trafo dalam p.u j,87 j,87 TABEL III. DATA REAKTANSI SALURAN TRANSMISI Saluran Transmisi Reaktansi ( dalam p.u j,4 j,4 IV. A. Menghitung Reaktansi Saluran HASIL DAN PEMBAHASAN. Menghitung reaktansi saluran sebelum terjadi gangguan (gambar 6 j ST ST q T T ST ST j,4 j,5 j,5 j j,5 j,87 j,87 j,4 j,5 j,5 = j,5 j,87 j,95 j, 87 = j, 74 pu. Menghitung reaktansi saluran saat terjadi gangguan (gambar 7 kemudian dihubung bintang (gambar 8...... ( ST( ST ST ST ( j,4( j,5 j,4 j,5 j,5 = j, pu ( ST ( ST ST ( j,4( j,5 j,4 j,5 j,5 = j, pu ( ST ( ST ST ( j,5( j,5 j,4 j,5 j,5 = j, 5 pu Setelah itu rektansi salurannya dihubung delta (gambar 9 j = ( q Z ( j,( j,5 ( j,( j,87 ( j,87( j,5 j j,5 = j, 64pu g j.5 T j. 87 T ( Z ( q T( Z T ( Z T ( Z ST j.4 T j.87 TABEL IV. DATA REAKTANSI SALURAN TRANSMISI Infinite Bus Daya (S dalam p.u.74 + j.9 ST j.5 j. 5

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (4, ISSN -84 5 j.4 j.4 4 j.87 j.87. Menghitung reaktansi saluran (gambar j q T ST T j,5 j,87 j,4 j,87 j, 854 pu setelah terjadi gangguan j.5 j.5 B. Hasil Analisa Program Analisa Sudut (gambar dan Waktu (tabel V Pemutus Kritis (Critical Clearing Time yang telah didapatkan dengan menggunakan program matlab. Gambar 7. Diagram reaktansi selama gangguan semua saluran ditanahkan dan dihubung Y untuk mencari impedansi pengganti TABEL V. HASIL PERHITUNGAN SUDUT DAN WAKTU PEMUTUS KRITIS j.4 j. 87 j. j. 87 j.5 Gambar 8. Diagram reaktansi ketika saluran telah dihubung bintang j.64 E Gambar 9. Diagram reaktansi setelah ditransformasikan Y-Δ j.5 j.4 4 j.87 j.87 A D F B C Gambar. Diagram reaktansi setelah terjadii gangguan Gambar. Kurva hasil perhitungan sudut pemutus kritis

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (4, ISSN -84 6 Sudut motor maju dari δ ke sudut pemutus kritis δ k yang berarti berubah dari titik B ke titik C. Pada titik D, keluaran daya listrik P e melebihi masukan daya mekanis P m sehingga diperlukan kestabilan dengan menentukan sudut dan waktu pemutusan kritis. Akibatnya kecepatan rotor menurun sementara P e berubah dari titik C ke titik D. Pada titik D ke E kecepatan rotor mulai kembali pada kecepatan serempak walaupun rotor melebihi pada kondisi kecepatan tetap dan harus terus mengurangi kecepatan. Sehingga pada titik E ke titik F daya mekanis melebihi daya listrik dan kecepatan rotor naik lagi sehingga mencapai kecepatan serempak pada titik F (sudut rotor sudah maju sampai δ. Sudut δ ditentukan dari kriteria luas sama yaitu A = A. Terlihat dalam hasil analisa bahwa pemutusan yang diperlukan pada detik,49 dengan sudut pemutusan kritis yang didapatkan 98,6 V. KESIMPULAN Dalam menentukan waktu pemutusan dalam menggunakan program matlab dapat disimpulkan dalam beberapa hal, antara lain dengan menentukan lengkung ayunan untuk panjangnya waktu yang diizinkan sebelum diputuskannya gangguan dari sistem tenaga listrik tersebut didapatkan nilai waktu pemutusan kritis,49 detik, interval waktu ini sangat penting untuk melakukan manuver terhadap jaringan apakah sistem akan segera dibuka pemutusnya atau tidak, sehingga dibutuhkan proteksi yang baik dalam hal pengamanan agar pada keadaan peralihan disistem PLTA Tanggari II - GI Sawangan melalui jaringan transmisi sistem Minahasa dapat ditangani secara cepat dan tepat. DAFTAR PUSTAKA [] Stevenson, W.D, Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi Keempat, Kamal Idris, Penterjemah, Jakarta : Erlangga. 984. [] C. Cekmas, Sistem Tenaga Listrik, Yogyakarta : Andi, 6. [] S. Sudirham, Analisis Sistem Tenaga. Bandung.. [4] Kundur, Prabha, dkk, Definition and Classification of Power System Stability, IEEE Transactions on Power System, Vol. 9, 4. [5] Kundur, Prabha, Power System Stability and Control, McGraw- Hill, Inc. California, 994. [6] H. Saadat, Power System Analysis, McGraw-Hill, Inc, 999. [7] D. Das, Electrical Power Systems, New Delhi : Institute of Technology, 6. [8] Irsan, Perbaikan Stabilitas Peralihan Menggunakan Breaking Resistor Pengendali Logika Fuzzy Dengan Metode Kriteria Sama Luas, Skripsi, Universitas Indonesia, Depok. 8. [9] Widhiana, Nyoman, dkk, Perhitungan CCT (Critical Clearing timeuntuk Analisis Kestabilan Transient Pada Sistem Kelistrikan 5 kv Jawa Bali, Jurnal Teknik POMITS, Vol., No.,. [] Pujiriyanto, A, Cepat Mahir Matlab, Tutorial Matlab : PDF, 4. [] Pongtiku, James, Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Transmisi 7 kv/5 kv, Laporan Kerja Praktek, Universitas Sam Ratulangi, Manado,.