Pengantar Kerjasama Pemerintah-Swasta

dokumen-dokumen yang mirip
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

Fasilitas Fiskal untuk Mendukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur 1

FAQ. bahasa indonesia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL

Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah

PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN. Oleh: Sinthya Roesly, S.T., M.M., M.B.A., M.Eng.Sc.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

PENGAMANAN FISKAL MELALUI POLA PEMBAGIAN RISIKO ANTARA PEMERINTAH DAN SWASTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

KPBU sebagai Skema Pengadaan Infrastruktur Yang Akuntabel, Transparan dan Kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. puluh tahun yang lampau pemerintah Indonesia telah mengunakan pola Build

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TATA CARA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk ± jiwa dengan laju

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

Implementasi Perpres 67/2005 di Daerah

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Tim Penyusun. Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing Infrastruktur

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP)

2017, No sudah tidak sesuai lagi dengan peraturan perundangundangan yang ada sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai

Panduan Penyelenggaraan Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur, merata baik materil maupun spiritual. Negara yang

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat menyebabkan kebutuhan

KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN RINGKASAN EKSEKUTIF

Pembiayaan Komersial sebagai Upaya Mempercepat Penyelenggaraan Infrastruktur Berkelanjutan

2015, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Ta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasa warsa terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman

ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. saing global, dan memperbaiki iklim investasi secara keseluruhan.

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Konstruksi*

Perkembangan Infrastruktur Indonesia

MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK KPBU OLEH PEMERINTAH DAERAH

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Mengapa KPBU?

Mengalirkan Air Umbulan, Sejahterakan Masyarakat

Memperbesar Pintu Masuk Partisipasi Swasta Dalam Penyedian Infrastruktur Sosial

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. 12/PRT/M/2010 B A N J A R M A S I N, M E I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

2 Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4957); 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 ten

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. saat menghadiri Rapimnas dan Rakernas (Rapat Pimpinan dan Rapat Kerja Nasional),

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

1 of 9 21/12/ :39

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STRATEGI MEMBANGUN INFRASTRUKTUR PEMERINTAH DAERAH

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DOMPU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

CONTOH BENTUK/MODEL KERJA SAMA DAERAH

ASIAN DEVELOPMENT BANK OPERASI SEKTOR SWASTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan umum pembangunan nasional adalah mempercepat

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MEMUTUSKAN :

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA/ PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA DI INDONESIA ACUAN ALOKASI RISIKO MARET 2014

National Summit 2009

Public Hearing ED ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa (adopsi IFRIC 12 Service Concession Arrangements)

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. melalui APBN maupun APBD dalam penyediaan dana untuk pembangunan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEMAHAMI PROJECT BASED SUKUK (PBS)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DALAM

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.

BAB I PENDAHULUAN. menerus berupaya untuk mensejahterakan rakyatnya. Salah satu hal yang dapat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Transkripsi:

Pengantar Kerjasama Pemerintah-Swasta

A LEADING CATALYST IN FACILITATING INDONESIA S INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT Pengantar Kerjasama Pemerintah-Swasta PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 2014

Bagian 1: Garis Besar Pelatihan Hari 1 Pengantar Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) KPS di Indonesia Pokok-pokok/Kerangka Peraturan Berbagai Karakteristik Utama dan Tipe KPS Hari 2 Berbagai keuntungan utama KPS Studi Kasus International Best Practices (Aplikasi materi Hari 1) Nilai Kebermanfaatan (Value for Money) dan penjelasan konsep alokasi risiko Hari 3 Pembiayaan berbagai proyek KPS Pengantar Strukturalisasi Proyek Studi kasus International Best Practices 3

Agenda 1. Pengantar Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) Pengertian KPS Alasan menggunakan KPS Aplikasi KPS 2. Gambaran Umum PPP di Indonesia 3. Berbagai Karakteristik utama dan tipe KPS Berbagai model KPS Struktur kontrak suatu KPS Profil arus kas Pengantar mekanisme pembayaran 4

Infrastruktur di Indonesia Berbagai perkembangan terbaru dan penting pada 2013 32 Konsep KPS 56 Proyek dalam Rencana 194 triliun Rupiah 1.658 triliun Rupiah Upaya Pemerintah untuk memperbaiki tatanan KPS. Penambahan Kredit Dukungan Proyek PT SMI and IIF: Pendanaan Bersama Pembangunan Kapasitas untuk penyediaan hutang jangka panjang PT PII untuk Jaminan Pemerintah PIP: menyediakan pendanaan di muka untuk akuisisi lahan PDF: membantu GCA dalam persiapan dan transaksi Proyek KPS VGF: mendukung guna meningkatkan kelayakan finansial bagi berbagai proyek infrastruktur Land Capping: dukungan pemerintah untuk mengurangi risiko kenaikan harga lahan yang tak terduga; Regulasi Akuisisi Lahan telah dikeluarkan 5

Pengantar KPS 6

Pengertian Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) KPS adalah berbagai kontrak jangka panjang antara Pihak Pemerintah dan mitra swasta dalam hal penyediaan layanan atau infrastruktur umum di mana mitra swasta mengemban tanggung jawab penting dari segi manajemen dan finansial. Sumber: Cities Development Initiative for Asia Pemerintah Swasta Kerjasama 7

Gambaran Umum Berbagai Metode Pengadaan Sejumlah negara telah mengkaji berbagai metode pengadaan berdasarkan tujuan ekonomi mereka serta tren Anggaran Fiskal Pengadaan Tradisional Dampak langsung kepada anggaran Kerjasama Pemerintah- Swasta Dampak baru dirasakan selama suatu jangka waktu yang panjang Privatisasi Tidak ada dampak Berbagai Risiko Sektor Pemerintah yang memikul risiko Berbagi risiko Sektor swasta yang menanggung risiko Keterlibatan Pemerintah Semua aspek pengadaan Fasilitator/Pembayara n untuk Jasa Regulator 8

Konsep dari Model KPS yang Lazim Melanjutkan dukungan belanja pemerintah SEKTOR PEMERINTAH Menentukan berbagai persyaratan Layanan PENGGUNA (masyarakat umum) Pembayaran untuk kinerja Keahlian SEKTOR SWASTA Membangun berbagai fasilitas Menyediakan berbagai layanan pendukung Keterampilan 9

Ciri-ciri umum KPS yang lazim Terutama digunakan untuk penyediaan layanan selama suatu jangka waktu yang panjang Seringkali melibatkan pembangunan berbagai aset baru Sektor swasta berharap akan kembalinya investasi dan mendapatkan imbal hasil Sektor pemerintah biasanya membayar penyediaan layanan yang ditetapkan Sektor pemerintah mengemban tanggung jawab properti dan layanan Masa konsesi (pemberian hak khusus oleh pemerintah) biasanya terkait dengan usia ekonomis aset Berbagai risiko nyata dibagi di antara partisipan swasta dan pemerintah 10

Apakah Merupakan Proyek KPS? Proyek 1 PDAM bermaksud membangun Sistem Penyediaan Air Minum, dimana : Swasta bertindak sebagai penyedia layanan Kontrak jangka panjang (25 tahun) Tanggung jawab utama swasta : 1. Risiko pembiayaan (i.e. perolehan dana & pengelolaan) pengusahaan 2. Sistem pengusahaan Proyek 2 Pemerintah bermaksud membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, dimana : Pemerintah mengoperasikan proyek Swasta melaksakan tahap konstruksi proyek Swasta tidak berperan dalam pengoperasioan proyek PLT Proyek 3 Pemerintah bermaksud membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, dimana : Pendanaan oleh swasta Pemerintah menyediakan lahan Swasta membayar selama 25 tahun (kontrak jangka panjang) 11

Perusahaan Perencanaan Perusahaan Konstruksi Perusahaan Pengoperasian Perusahaan Pemeliharaan Kontrak Desain Kontrak Konstruksi Kontrak Pengoperasian Kontrak Pemeliharaan Pengadaan Tradisional Berbanding KPS Pengadaan Tradisional Model KPS Pemerintah Pemerintah Tahap 1: Desain dan Konstruksi Tahap 2: Pengoperasian dan Pemeliharaan Perusahaan Pemegang Proyek Perjanjian Proyek Berbagai Kontrak Tambahan Perusahaan Perencanaan Perusahaan Operator Perusahaan Konstruksi Perusahaan Pemeliharaan Proyek Infrastruktur Proyek Infrastruktur 12

Mengapa menggunakan KPS? Desain struktur KPS yang baik dapat menjawab kekuatiran kebutuhan para pemangku kepentingan apakah benar? Kejelasan Ruang Lingkup Mempelajari proyek Sistem Air Minum Bandar Lampung Bagaimana proyek tsb dapat mengelola kekuatiran dari Pemerintah (termasuk masyarakat), investor, & lenders? Kepastian Pembayaran Alokasi Risiko Struktur poyek yang menjawab berbagai kekuatiran Proyek yang Bankable Menguntungkan Kesanggupan atas tarif Sponsor Pemerintah Lender/ Pemberi Pinjaman 13

Alasan Menggunakan KPS? Suatu struktur KPS yang terencana dengan baik dapat memenuhi kepentingan dan tuntutan semua pemangku kepentingan Pemberi Pinjaman Dukungan kuat pemerintah Kemampuan proteksi Kepastian pembayaran Jaminan dan hak untuk step-in Risiko residual minimal Pemerintah Layanan yang berkelanjutan dan terpercaya Kepastian harga dan kualitas Meningkatkan efisiensi biaya, misalnya melalui persaingan Ekspos Pemerintah terhadap Ringfencing (mencegah subsidi silang antar proyek yang berbeda) PPP Sponsor Kompensasi risikopengembalian (risk-return) yang seimbang Cakupan dan persyaratan yang ditetapkan dengan jelas Mengelola berbagai risiko yang dapat mereka kendalikan Memperkecil harga penawaran proses tawar-menawar yang efisien Dalam mengembangkan suatu program KPS, pemerintah akan membutuhkan suatu pemahaman yang jelas tentang berbagai penggerak dan sasaran guna memastikan program KPS dimengerti serta direspon dengan baik oleh pasar dan publik 14

KPS telah terbukti untuk Infrastruktur dasar Air Minum Jalan Pembagkit Listrik Transportasi Infrastruktur sosial, juga pertahanan Pendidikan Penjara Penginapan/ Hotel Pertahanan 15

Ciri-Ciri Khas Pengadaan Tradisional vs. KPS Pengadaan Tradisional Pemerintah memperoleh aset Pemerintah bisa jadi menanggung sebagian risiko konstruksi Pemerintah terlibat dalam berbagai kontrak yang berbeda untuk: - Konstruksi - Pengoperasian dan Pemeliharaan - Berbagai jasa tambahan Kebanyakan risiko proyek (seperti risiko siklus hidup) diemban oleh Pemerintah Kesempatan terbatas bagi sektor swasta untuk berinovasi Model KPS Jasa -lah yang diperoleh Sektor swasta menanggung risiko konstruksi Kontrak tunggal dengan sebuah perusahaan, yaitu Perusahaan Pemilik Proyek/KPS Memungkinkan alokasi risiko optimal, misalnya risiko siklus hidup diemban oleh sektor swasta Proses yang kompetitif memungkinkan sektor swasta untuk menunjukkan berbagai ide inovatif 16

Berbagai pilihan pendanaan yang dipertimbangkan untuk pengadaan Kompleks Olahraga Serba Guna oleh Divisi Dalam Negeri (Hong Kong) Studi Kasus 17

akan tetapi kesenjangan pendanaan kian lebar dari waktu ke waktu Dewasa ini, di Asia terdapat kira-kira 1,75 milyar orang yang tidak memiliki akses sumber air bersih Antara 2010 and 2020, Asia diperkirakan memiliki kebutuhan infrakstuktur senilai kira-kira US$8 triliun*, dengan US$400 milyar dari nilai tersebut diperuntukkan untuk Sektor Air dan Sanitasi. Rincian lengkap modal yang diperlukan dapat dilihat pada tabel berikut: Sektor Nilai (US$ triliun*) Telekomunikasi 1.1 Listrik 4.1 Transportasi 2.5 Air& Sanitasi 0.4 TOTAL 8.0 18

Apakah berbagai kebutuhan ini sudah dipenuhi di Asia Tenggara dewasa ini? Karakteristik Utama Singapura Indonesia Malaysia Vietnam RRT Filipina Thailand Kerangka peraturan/legislatif yang kuat Komitmen politik yang kuat dan berjangka panjang Pasar utang/modal yang efektif Stabilitas makroekonomi Perjanjian konsensi/proyek yang adil Berbagai proyek yang menguntungkan/layak Proses pengadaan yang transparan dan jujur 4 4 X X X X 4 4 4 X 4 4 4 4 4 X X X 4 X X 4 4 4 4? 4 X 4 X X X X X X 4 4 X 4 4 4 4 4 X X X X X X Potensi proyek KPS X 4 X 4? 4 4 19

Berbagai contoh proyek KPS diberbagai sektor Indonesia Malaysia Proyek Air KPS Umbulan (BOT): Di Jawa Timur Diumumkan pada 01/06/1992 Perkiraan selesai 01/01/2015 PT Moya Indonesia(PTMI) (BOT): Di Tangerang, Banten Diumumkan pada 01/01/2013 Pengelolaan limbah padat dan pembuangan akhir Sejumlah kota Airport Cooling Energy Supply (BOT): Di Sepang, Malaysia Diumumkan pada 23/08/2011 Filipina Mactan Cebu International Airport PPP Project Diumumkan pada 2013 Vietnam HCMC Environmental Sanitation Phase II Project PPP Feasibility Study Diumumkan pada 2012 Singapura Changi New water (DBFO) Diumumkan pada 2008 China Proyek air (BOT) Chengdu Diumumkan pada 1999 20

Gambaran Umum KPS di Indonesia 21

Pengantar KPS di Indonesia Sejak peluncuran Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pada 2011, KPS kian diminati dan dibutuhkan di Indonesia. MP3EI menguatkan tekad Pemerintah Indonesia untuk menggunakan KPS sebagai salah satu jawaban guna membiayai perkembangan ekonomi negara. 22

Proses KPS di Indonesia Berdasarkan Peraturan Presiden No. 67/2005, dengan perubahan No. 13/2010, Nomor 56/2011 dan No. 66/2013 A. Perencanaan Proyek KPS B. Persiapan Proyek KPS C. Proses Pengadaan D. Pengelolaan Kontrak 1. Menetapkan kebutuhan usaha 5. Rancangan bisnis 10. Kesiapan Proyek 14. Implementasi 2. Menyusun berbagai pilihan 6. Bentuk kerja sama 11. Prakualifikasi: Seleksi para penawar 15. Pemantauan 3. Kepatuhan pada hukum dan pedoman pendukung 7. Dukungan pemerintah 12. Tawar-menawar & Evaluasi: Seleksi badan usaha 4. Bagian dan daftar proyek prioritas 8. Mengembangkan perjanjian kerja sama 9. Pemasaran 13. Pembayaran atas kontrak Catatan: Harap merujuk pada semua Peraturan Pusat dan Daerah terkait untuk proyek Anda 23

Berbagai karakteristik utama dan tipe KPS 24

Berbagai model KPS 25

Pengantar berbagai model KPS KPS adalah implementasi konsep yang dilaksanakan lewat berbagai model Berbagai model tersebut diciptakan berdasarkan sejumlah sasaran dan faktor risiko setiap proyek 26

Tingkat Risiko Sektor Swasta Berbagai Tingkat Keterlibatan dan Transfer Risiko dengan Sektor Swasta Rancang/Bangun/Biayai/Operasikan Tarif/Bea Riil Rancang/Bangun/Biayai/Operasikan 1 Tarif/Bea Bayangan Rancang/Bangun/Biayai/Operasikan 1 Availability Payments Berbagai Gagasan Model Keuangan Proyek 1 Mengganti struktur bisa jadi melibatkan hanya tanggung jawab pemeliharaan serta pengoperasian penuh termasuk pemeliharaan Rancang/Bangun Sektor Publik Pay as You Go/ Hutang Pemerintah Rancang/Bangun/Operasikan Berbagai Pilihan Pemindahan Pekerjaan ke Perusahaan Lain/ Pemeliharaan Metode Pengadaan Tradisional Tingkat Keterlibatan Sektor Swasta 27

Background Slides Perbedaan dalam modalitas KPS Tipe Modalitas KPS Operation and Maintenance Contract (O&M) Kontrak Pengoperasian dan Pemeliharaan Build Transfer (BT) Bangun Serah Terima Kepemilikan Ciri-ciri Utama Kecocokan Modalitas KPS Pemerintah Pengelolaan dan pengoperasian infrastruktur umum dialihdayakan ke perusahaan swasta Mirip dengan kontrak jasa, tetapi cakupan jasa lebih luas dengan kendali lebih besar dialihkan ke perusahaan swasta Pemerintah Perusahaan swasta membiayai infrastruktur Perusahaan swasta membangun infrastruktur Seusai konstruksi, infrastruktur diserahterimakan ke pemerintah Pemerintah membayar perusahaan swasta senilai total biaya sesuai jadwal, ditambah keuntungan yang wajar Cocok bagi proyek-proyek dengan kapasitas pengoperasian yang signifikan Suatu metode untuk memasukkan efisiensi dan pengetahuan teknis sektor swasta. Sesuai bagi proyek-proyek kapital (besar) dimana pemerintah bertanggung jawab atas pengoperasian Pemerintah bisa jadi pada akhirnya membayar lebih, karena sebenarnya terkait dengan dana pinjaman sesuai jadwal yang disepakati Sumber: Dikutip dari Toolkit PPIAF Mengenai KPS untuk alan dan Jalan Raya 28

Berbagai Pertimbangan Utama untuk Model-model yang Berbeda Pasar Modal ketersediaan pembiayaan dan berbagai pilihan Kerangka Kontrak KPS yang kuat Berbagai pertimbangan utama Ketersediaan pendanaan sektor Pemerintah untuk infrastruktur Risk appetite sektor Pemerintah dan Swasta Level keterjangkauan sektor Pemerintah dan Swasta 29

Background Slides Model KPS/BOT Profil pembayaran bagi sektor pemerintah Cara Pembayaran kepada Operator Konsesi Penuh Profil pembayaran bagi sektor swasta Tidak ada pembayaran hingga semua fasilitas siap Tahap Konstruksi Pembayaran berdasarkan penggunaan Pembayaraan berdasarkan ketersediaan 5 10 15 20 Yrs Tahap Pengerjaan dan Pemeliharaan 200 180 Tidak ada pembayaran hingga160 semua fasilitas siap 140 120 100 80 60 40 20 - Tahap Konstruksi Pembayaran berdasarkan volume 5 10 15 20 Yrs 1 2 Tahap Operasional dan Pemeliharaan Series1 Series2 Series3 Series4 30

Struktur Kontrak KPS 31

Struktur Kontrak Khas KPS Instansi Pemerintah Perjanjian Langsung Kontrak EPC Perjanjian Proyek (KPS) Perusahaan Pemilik Proyek Perjanjian Pinjaman Perjanjian Pemegang Saham Kontrak Pengelolaan Fasilitas Pemberi Pinjaman/ Bank Penyedia Modal (Pemegang Saham) Kontraktor EPC Perjanjian Langsung Jasa Pengelolaan Fasilitas 32

Berbagai Kontrak Utama Kontrak Uraian Kontrak KPS Kontrak utama yang melandasi proyek antara Pemerintah dan Perusahaan Pembangun Menetapkan berbagai fasilitas dan layanan yang dibutuhkan Spesifikasi output, mekanisme pembayaran, Indikator Performa Utama atau Key performance indicators (KPI), dan sebagainya Kontrak EPC Antara Perusahaan Pemilik Proyek dan Kontraktor EPC Distrukturkan sesuai kontrak KPS Kewajiban konstruksi berdasarkan kontrak KPS dialihkan ke kontraktor EPC Kontrak Pengelolaan Fasilitas Antara Perusahaan Pemilik Proyek dan Kontraktor Pengelolaan Fasilitas Kewajiban jasa berdasarkan kontrak KPS dialihkan ke kontraktor EPC Jasa meliputi keamanan, perapian, penyediaan segala kebutuhan, dan pemeliharaan 33