Mengetahui Posisi Dengan Modul Penerima GPS dengan Modul TF-11 dan Kabel CB-232

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Identifikasi Menggunakan RFID

BAB III PERANCANGAN ALAT

GPS Starter Kit Application Note AN GPS - GPS Navigator. Oleh: Tim IE

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah

DT-51 Application Note

Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel

BAB III PERANCANGAN SISTEM HARDWARE DAN SOFTWARE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Sistem Pelacak Posisi Kendaraan Menggunakan Global Positioning System (GPS)

APLIKASI GPS PADA KERETA API SEBAGAI SARANA INFORMASI BAGI PENUMPANG BERBASIS ATMEGA MAKALAH SEMINAR HASIL

Memantau apa saja dengan GPS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

Sebuah modem GSM mendefinisikan sebuah antarmuka yang. memungkinkan aplikasi komputer atau peralatan lain untuk mengirim dan

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III RANCANG BANGUN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. AVR merupakan sebuah IC (Integrated Circuit) yang berbentuk chip dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PAPAN INFORMASI DIGITAL PADA TRANSPORTASI LAUT BERBASIS GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI DGPS-508 sebagai penanda lokasi kecelakaan kapal (Beacon Locator Position)

DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PURWA-RUPA PENAMPIL LOKASI MANUSIA MENGGUNAKAN GPS DENGAN KOORDINAT LINTANG-BUJUR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

batas tersebut akan ada peringatan bawah telah melewati batas yang sudah ditentukan tersebut. Sistem ini diharapkan kita mampu mengetahui secara cepat

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

SISTEM PENDETEKSI KETINGGIAN MUATAN ROKET BERBASIS MIKROKONTROLER. Gelar Kharisma Rhamdani /

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III RANCANG BANGUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

kunci ganda dan ada juga sistem alarm yang berfungi memberikan peringatan atau suara-suara. Dengan hanya memberikan aksi-aksi pasif tersebut, sistem p

Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Menggunakan Transceiver 2.4Ghz

PROSES PENGAMBILAN DATA SENSOR DARI DQI

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Loger. Pemasangan e-logbook dilakukan di kapal pada saat kapal sedang

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

SISTEM NAVIGASI HELIKOPTER BERDASARKAN DATA POSISI SECARA TELEMETRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Alat Ukur Parameter Tanah dan Lingkungan Berbasis Smartphone Android

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

Aplikasi Modul SD Card untuk Akuisisi Data GPS EM-410. Disusun Oleh : Nama : An Lie Nrp :

DSR CHANNEL DELTA SERVO CONTROLLER

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PEMROGRAMAN PERANGKAT LUNAK APLIKASI SISTEM PENJEJAKAN POSISI DENGAN GPS MELALUI JARINGAN GSM-CSD BERBASIS VISUAL BASIC TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Bengkel 3Dara Sukses Sukoharjo Jawa Tengah. 3. Waktu pelaksanaan : 1 Februari Maret 2017

Decoder/Encoder UART ke IrDA Menggunakan IrDA Kontroller

Gambar 2.1 Satelite GPS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Prinsip Kerja GPS (Sumber :

Sistem Pendeteksi Ketinggian Muatan Roket Berbasis Mikrokontroler

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 2.4 Kg. Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 71.2 x 25.2 mm, 6.

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

BAB III PERENCANAAN SISTEM

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Dibawah ini merupakan flowchart metode penelitian yang digunakan,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

ALAT DETEKSI KEAMANAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN WEBCAM DAN PENGIRIMAN SMS. Rizky Satrio Putro

BAB II LANDASAN TEORI

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

PERANCANGAN. 4-1

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Teknologi Automatic Vehicle Location (AVL) pada Sistem Komunikasi Satelit

PETA TERESTRIAL: PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CB NURUL KHAKHIM

B A B I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bab 1 pendahuluan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I... 1 PENDAHULUAN...

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

sensing, GIS (Geographic Information System) dan olahraga rekreasi

UNSUR UTAMA PENGELOLAAN LABORATORIUM SOP PENGOPERASIAN ALAT KATEGORI 2. GPS U-Blok NEO 6M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUISISI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DENGAN KOMPUTER PADA MODEL KAPAL SEBAGAI SARANA PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3,

Transkripsi:

Mengetahui Posisi Dengan Modul Penerima GPS dengan Modul TF-11 dan Kabel CB-232 GPS (Global Positioning System) adalah suatu sistem navigasi dengan menggunakan bantuan satelit. Dimanapun posisi sesorang berada dibumi akan dapat diketahui dengan mudah jika menggunakan GPS. Pada umumnya, anggapan orang ketika berbicara tentang GPS, adalah berarti suatu penerima GPS. Global Positioning System (GPS) sebenarnya adalah suatu kumpulan dari 27 satelit yang mengorbit bumi (24 satelit utama yang beroperasi dan 3 satelit cadangan). Kegunaan sebuah penerima GPS adalah untuk menentukan lokasi empat atau lebih dari satelit-satelit tersebut, mengukur jarak masing- masing satelit dan menggunakan informasi ini untuk menentukan posisi dirinya sendiri dibumi. Masing-masing satelit berputar mengelilingi bumi dua kali setiap harinya. Orbit dari satelit-satelit tersebut diatur sedemikian rupa sehingga pada setiap saat dan dimanapun posisi penerima dibumi, akan dapat mendeteksi keberadaan paling sedikit empat satelit diangkasa. Seandainya suatu saat anda tersesat, dan anda tidak tahu dimana anda sekarang berada dan tidak tahu anda harus kearah mana untuk dapat menemukan arah tujuan. Kemudian anda bertemu seseorang dan bertanya dimanakah anda sekarang, lalu seseorang tersebut manjawab anda sekarang berada 30Km dari kota A. Lalu anda bertanya kepada sesorang lain, dan dijawab anda berada 20Km dari kota B. Dengan kedua informasi ini anda sudah dapat mengirangira lokasi anda berada. Yaitu diantara kota A dan B dengan jarak ke kota A adalah 20Km dan ke kota B 30Km, seperti pada gambar 1. Kemudian anda bertanya pada orang ketiga dan dijawab anda berada 10Km dari kota C, dari informasi ketiga ini anda akan dapat menentukan posisi anda sebenarnya yaitu 30Km dari kota A, 20Km dari kota B dan 10Km dari kota C, yaitu berada misalkan pada kota D, seperti pada gambar 2. Dengan konsep yang sama GPS bekerja, dengan menggunakan sistem bulatan 3Dimensional seperti bola dan menggunakan prinsip penghitungan matematika trilaterasi untuk mengetahui posisi. Jika anda mengetahui bahwa anda berjarak 20Km dari satelit 1 diangkasa, anda dapat berada dimana saja dipermukaan bulatan imajiner dengan jari-jari 20Km dengan pusat bulatan adalah satelit 1. Jika anda juga mengetahui bahwa anda juga berada 25Km dari satelit 2, maka anda dapat mengetahui perpotongan antara bulatan imajiner yang pertama dan bulatan imajiner yang kedua, yaitu bulatan imajiner dengan jari-jari 25Km dengan pusat bulatan adalah satelit 2. Kedua bulatan tersebut bersinggungan dalam bentuk sebuah lingkaran yang sempurna. Jika anda juga dapat mengetahui jarak anda terhadap satelit ketiga, maka anda akan mendapatkan bulatan

imajiner yang ketiga dengan pusat bulatan pada satelit 3. Ketiga bulatan ini saling bersinggungan dan menghasilkan 2 buah kemu ngkinan titik perpotongan. Jika bumi itu sendiri adalah bulatan yang ke 4, maka hanya 1 dari 2 buah kemungkinan titik perpotongan tersebut yang berada pada permukaan bumi, jadi anda dapat menghilangkan salah satu yang berada diangkasa, seperti yang terdapat pada gambar 3. Dengan cara diatas penerima GPS dapat mengetahui posisi dimana dia berada pada permukaan bumi. Penerima GPS pada umumnya menggunakan 4 atau lebih satelit untuk meningkatkan tingkat akurasi. Agar penerima GPS dapat mengetahui posisi tiap- tiap satelit, maka penerima GPS harus menganalisa data yang dikirimkan oleh satelit GPS menggunakan sinyal radio dengan frekuensi yang tinggi dan berdaya rendah. Satelit GPS mengirimkan dua buah sinyal L- Band, dengan masing- masing frekuensi adalah L1 pada 15 75,42 Mhz dan L2 pada 1227.60 Mhz. Digunakan dua buah frekuensi yang berbeda ini adalah bertujuan untuk meminimalkan error yang terjadi akibat pantulan ionospher. Pada artikel ini akan dibahas cara mengetahui posisi dipermukaan bumi dengan menggunakan modul penerima GPS. Modul penerima GPS yang digunakan adalah modul TF11 GPS Receiver Engine Board. Modul ini mendukung protokol standar untuk navigasi yaitu NMEA 0183 dan Full duplex komunukasi serial RS-232 dengan level tegangan 0-3.5V. Tegangan kerja dari mo dul ini adalah 3.8VDC sampai 6VDC. Spesifikasi untuk penerimaan adalah: Frekuensi L1 1575.42Mhz, kode C/A 1.023Mhz, jumlah kanal 12, sensitifitas 170dBW. Untuk tingkat akurasi spesifikasinya adalah: Posisi horizontal 15m 2d RMS (SA off) 10m 2d RMS,WAAS enable (SA off) 1~5m, koreksi DGPS. Velocity 0.1m.sec 95% (SA off). Waktu sinkronisasri dengan GPS time 1us. Datum WGS-84. Tingkat akusisinya adalah: Reakusisi 0.1s,hot start 8s, warm start 38s, cold start 48s. Kondisi dinamisnya: Altitude maksimal 18.000me ter (60.000 feet), Velocity maksimal 515 meter/detik (1000knot). Untuk komunikasi serial modul ini menyediakan satu port untuk GPS dan satu untuk DGPS, dengan level tegangan output 0~3.5V. Komunikasi data full duplex asinkron, dengan data kode ASCII. Untuk protokol GPS menggunakan SiRF binary/nmea 0183. Dengan pesan output GPS NMEA 0183: GGA, GSA,GSV dan RMC. Baudrate yang digunakan untuk NMEA adalah 4800bps. Untuk protokol DGPS menggunakan RTCM SC - 1 0 4.

Pada artikel kali ini akan dicontohkan bagaimana mengh ubungkan antara modul penerima GPS dengan PC, menggunakan modul CB 232. Contoh rangkaian untuk menghubungkan dengan PC adalah seperti pada gambar 4. Contoh data yang diterima dengan protokol NMEA 0183, dalam bentuk kode ASCII, misalkan untuk data G L L- G e o graphic Position- Latitude/Longitude, data yang diterima adalah : $GPGLL,3723.2475,N,12158.3416,W,161229.487,A*2C Penjelasan dari data diatas adalah seperti yang terdapat pada tabel 1. Misalkan jika data yang diterima adalah data diatas maka penjelasan dari data diatas sesuai dengan tabel 1 adalah: Message ID : GLL protokol header Latitude : 37,23.2475 N/S : North Longitude : 121,58.3416 E / W : West Posisi UTC : 16,1229.487 Status : A (Valid) Checksum : 2CH AsoB 060805, Delta Electronic

Tabel 1 A 30Km 20Km B Gambar 1

A 30Km D 20Km C B 10Km Gambar 2

Gambar 3 3.6VDC 3.6VDC VCC J1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 TX CB232 TF 11 3.6VDC VCC RX CB232 Gambar 4