Semina SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi Novembe Infomasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedigantaaan (SENATIK) Vol. II, 26 Novembe 2016, ISSN: 2528-1666 AI- 95 IDENTIFIKASI TANAMAN KACANG-KACANGAN BERDASAR ZAT HARA LAHAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE (STUDI KASUS:DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL) Yuliani Indianingsih, Dwi Nugaheny Pogam Studi Teknik Infomatika, STT Adisutjipto Jln. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakata Email: yulistta@gmail.com Abstact and expeience fom geneation to geneation in the detemination of the types of legumes wee planted them, causing yields ae not optimal. And so we need a system that can help fames to the poductivity of agicultual land. Keywods : 1. Pendahuluan Sebagai Negaa agais, sebagian penduduknya memanfaatkan becocok tanam untuk hidup dan juga bekeja, maka Indonesia sangat peka tehadap lahan-lahan petanian. Ketahanan pangan Indonesia tegolong awan mengingat aeal yang dipeuntukkan tanaman pangan sangat tebatas. Ancaman akan semakin besa bila konvesi lahan poduktif menjadi lahan non petanian tidak bisa dikendalikan. Makanan pokok masyaakat Indonesia hanya menggantungkan poduksi pangannya pada aea lahan sawah yang semakin menyempit. Oleh kaenanya pemeintah haus mengambil langkah-langkah stategis guna mewujudkan ketahanan pangan. Upaya meningkatkan ketahanan pangan menghadapi bebagai kendala sangat kompleks. Untuk mengatasinya dengan pencanangan bebeapa pogam secaa simultan, salah satu diantaanya mengaahkan peluasan aea tanaman pangan ke lahan keing. Potensi luasannya yang besa dan aksesibilitasnya baik, memiliki kaakteistik sangat lahan suatu wilayah dipetakan dalam satu satuan lahan. Pesyaatan tumbuh tanaman pangan bebeda dibandingkan tanaman pekebunan. Lahan yang memiliki kualitas yang baik sesuai pesyaatan tumbuh tanaman dikatakan. Oleh kaenanya, kualitas lahan keing pelu ditetapkan melalui poses Bebagai macam masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem ini, salah satunya adalah penentuan jenis tanaman kacang-kacangan bedasakan kandungan zat haa tanah. Tanaman kacang-kacangan meupakan tanaman kedua, setelah padi, yaitu kacang tanah, kedelai, kacang
AI- 96 ) hijau. Tanaman ini mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dibanding tanaman ubi kayu yang banyak ditanam petani. Penentuan jenis tanaman kacang-kacangan ini akan sangat bemanfaat bagi masyaakat umum khususnya yang bepofesi sebagai petani, kaena dengan adanya sistem ini maka petani dapat menentukan jenis tanaman kacang-kacangan yang cocok untuk ditanam di lahan meeka. Sehingga dapat mempebaiki kesejahteaan petani. Wilayah Kabupaten Gunungkidul sebagian besa kuang subu, lahan keing dan tandus seta pengaian kuang, kaena masih banyak pegunungan kapu di wilayah tesebut. Tanaman padi jaang dijumpai di wilayah tesebut dan hanya padi gogo dan ubi kayu yang banyak ditanam di lahan. Sehingga dalam menentukan jenis tanaman yang cocok untuk lahan itu, hanya bedasa otodidak dan pengalaman, seta tuun-temuun dai nenek moyang. Seing tejadi gagal panen, kaena tak ada kesesuaian antaa jenis tanaman yang ditanam dengan kondisi lahan. Hal ini mengakibatkan nilai ekonomis petani menuun, sehingga dibutuhkannya suatu sistem yang dapat membantu aga hasil panen petanian lebih maksimal bedasa kandungan zat haa atau zat kimiawi tanah. Sistem yang dibuat ini akan beusaha membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi petani aga dapat maksimal dalam pengolahan lahan petanian yang sesuai dengan kandungan zat lahan. Sistem ini menggunakan metode ELECTRE sehingga dapat dipeoleh caa identifikasi yang tepat, tanaman jenis kacang-kacangan yang ditanam bedasa kandungan zat haa lahan. Kajian pustaka tedahulu telah dilakukan penelitian di bidang petanian tentang optimalisasi lahan keing untuk jagung di Povinsi Goontalo. Usaha tesebut untuk konsevasi tanah dan ai menahan lajunya eosi. Banyak petani menanam tanaman jagung di lahan yang keing dan beleeng tanpa tindakan konsevasi tanah dan ai. Sehingga eosi tanah dan degadasi lingkungan tumbuh begitu besa dan bedampak pada kebelanjutan usaha tani jagung [1]. Pada tahun yang sama dilakukan juga pengolahan lahan keing di DAS Limboto Povinsi Goontalo untuk petanian bekelanjutan. Pada penelitian itu diteapkan bebeapa stategi pengolahan sistem budi daya dan sistem pengelompokan tanaman dalam satu bentang lahan, penentuan pola tanaman yang tepat. Dalam hal pemanfaatan lahan keing haus ada sinkonisasi koodinasi anta institusi pemeintah dengan melibatkan petani untuk menghindai tumpang tindih kepentingan [2]. Penelitian selanjutnya dilakukan penelitian optimalisasi pengelolaan lahan keing untuk pengembangan tanaman pangan. Dalam menggali potensi lahan keing di masing-masing wilayah dipelukan pemilihan paket teknologi yang sesuai keagaman yang ada pada lahan keing baik lingkungan menuju petanian bekelanjutan [3]. 2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan obsevasi langsung di wilayah 5 (lima) Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, seta melakukan wawancaa dengan Petugas BP3K Petanian Kecamatan, yaitu poses komunikasi dan pengisian data tanaman. Lokasi pengambilan data dilakukan di Kecamatan Panggang, Paliyan, Playen, Wonosai dan Gedangsai Kabupaten Gunungkidul. Pemilihan tanah yang bebeda. Dalam poses pehitungan ada bebeapa kiteia tanaman yang akan digunakan, yaitu : 1. Kapasitas Tuka Kation (KTK) 2. Kejenuhan basa (KB) 3. PH O. C/N 5. Fosfo (P) 6. Kalium (K) 7. Natium (Na) 8. Kalsium (Ca) 9. Magnesium (Mg) 10. Cabon (C) Dengan ating kecocokan pada setiap kiteia, dinilai dengan angka 1 5, di mana setiap angka memiliki pedikat tesendii yaitu : 1. Sangat Kuang = 1. 2. Kuang = 2. 3. Cukup = 3.. Baik =. 5. Sangat Baik = 5. Dai setiap penilaian yang telah dilakukan oleh Petugas BP3K Petanian akan mengisi kiteia sepeti di atas.
SENATIK Vol. II, 26 Novembe 2016, ISSN: 2528-1666 AI- 97 Dai sistem yang telah dibuat dapat dihasilkan diagam konteks sepeti pada gamba 1 sebagai beikut: Use Login Use,nilai paamete Hasil Pehitungan 0 Identifikasi penentuan jenis tanaman kacang-kacang bedasa zat haa lahan Data tanaman kacang, kiteia, Data lokasi, Hasil pehitungan Login Admin Input dan edit data,jenis tanaman kacang,kiteia, use, Input nilai Gamba 1 Diagam konteks a Admin Pada gamba 1 meneangkan bahwa use melakukan login sesuai hak akses yang telah ditentukan. Use dalam hal ini Petugas BP3K Petanian Kecamatan dapat mendafta untuk menjadi use bau, melalukan input dan edit data. Selain itu use juga dapat melihat dan mencetak data. Untuk admin dapat masuk kedalam sistem dengan melakukan login sebagai admin dimana hak akses yang di dapatkan admin yaitu dapat mengupdate semua data. Selanjutnya dibuat tahapan penelitian menggunakan sebagai beikut : Mulai Login penentuan jenis tanaman kacang-kacangan yaitu metode Electe. Metode ELECTRE temasuk pada metode analisis pengambilan keputusan multikiteia yang beasal dai Eopa pada tahun 1960an []. ELECTRE adalah akonim dai Elimination Et Choix Taduisant la Realite atau dalam bahasa inggis beati Elimination and Choice Expessing Reality.Metode ini meupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikiteia bedasakan pada konsep outanking dengan menggunakan pebandingan bepasangan dai altenatif altenatif bedasakan setiap kiteia yang sesuai. Metode ELECTRE digunakan pada kondisi di mana altenatif yang kuang sesuai dengan kiteia dieliminasi dan altenatif yang sesuai dapat dihasilkan. Dengan kata lain, ELECTRE digunakan untuk kasus kasus dengan banyak altenatif namun hanya sedikit kiteia yang dilibatkan. Suatu altenatif dikatakan mendominasi altenatif lainnya jika satu atau lebih kiteianya melebihi ( dibandingkan dengan kiteia altenatif yang lain ) dan sama dengan kiteia lain yang tesisa [5]. Langkah langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan metode ELECTRE adalah sebagai beikut : Veifikasi Ya Admin ya tidak Input dan edit data jenis tanamankacang-kacangan, Use,melakukan pehitungan tidak tidak Input dan edit data jenis tanaaman kacang-kacangan 1. Nomalisasi matik keputusan. Dalam posedu ini setiap atibut diubah menjadi nilai yang. Setiap nomalisasi dapat dilakukan dengan pesamaan (1) yaitu:, (1) ij x ij m i1 x 2 ij untuk i = 1,2,3,,m dan j = 1,2,3,..n dan x ij = vaiabel keputusan Log Out 11 12 1n R= 21 22 2n 31 32 3n Sehingga dipeoleh matik R hasil nomalisasi. Kelua ya selesai Gamba 2 Flowchat 2. Pembobotan pada matiks yang telah di nomalisasi. Pada langkah kedua ini akan dicai vekto matik dengan caa mengkalikan matik R dengan bobot.
AI- 98 ) V= R.W, dimana W adalah w 1 0 0 0 w 2 0 0 0 w 3 Yaitu V adalah vekto dan W adalah bobot. Dikaenakan hasil dai metode ELECTRE bukan peankingan maka langkah penyelesaian pada metode ini hanya sampai pada langkah ke-2 yaitu pembobotan matiks untuk menentukan peankingan dai metode ELECTRE. 3. Hasil dan Pembahasan Data hasil peolehan dai Petugas BP3K kemudian diolah menggunakan metode Electe Beikut ini adalah hasil penilaian tanaman kacang-kacangan oleh Petugas BP3K Petanian. Tabel 1. Hasil Penilaian Tanaman Kacang-kacangan di Kecamatan Paliyan oleh PetugasBP3K Petanian Keteangan: SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kuang Kemudian dilakukan nomalisasi matiks sepeti pada pesamaan 1 di atas, pehitungannya yaitu: Pehitungan pada kolom 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 21 2 2 2 3 31 3 1 1 1 0.7 0.63 0.63 Untuk pehitungan kolom 2 sampai kolom 10 caanya sama sepeti di atas. Dai pehitungan di atas selanjutnya dibuat matiks tenomalisasi (R) yaitu: Poses peankingan diambil dai data tabel 1 dikalikan dengan matiks yang tenomalisasi, yaitu: =R*W V 2 =(3*0.7);(3*0.73);(*0.53);(*0.67);(*0.58);(*0. 58); (-*0.63); (-*0.58); (-2*0.58);(-;0.63) V 2 =(*0.63);(2*0.9);(5*0.66);(2*0.33);(*0.58);(*0. 58); (-3*0.7); (-*0.58); (-2*0.58);(-3;0.7) V 3 =(*0.63);(2*0.9);(*0.53);(*0.67);(*0.58);(*0. 58); (-*0.63); (-*0.58); (-2*0.58);(-;0.63) Poses selanjutnya melakukan peankingan untuk poses peankingan dapat menggunakan pesamaan sebagai beikut: Dengan m = kode tanaman; dan n = 1,2,3 n. Implementasi sistemnya pada gamba di bawah ini: Nilai tebesa ada pada Tnm02 dengan hasil 2.208 sehingga didapatkan altenatif tebaik yaitu dai tanaman kedelai untuk di tanam di lahan petanian di Kecamatan Paliyan. Sesuai pehitungan pada implementasi sistem yang dibuat pada gamba sebagai beikut: Gamba 3 Tampilan nilai bobot kiteia Metode Electe
SENATIK Vol. II, 26 Novembe 2016, ISSN: 2528-1666 AI- 99 3. Metode Electe meupakan salah satu metode yang dapat diteapkan utuk identifikasi penentuan jenis tanaman kacang-kacangan bedasa kandungan zat haa.. Mempebaiki nilai poduktivitas lahan yang sesuai dengan unsu haa tanah, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis petani. 5. Saan Gamba Tampilan hasil pehitungan menggunakan Metode Electe Bedasakan pehitungan dan implementasi sistem yang dibuat, dipeoleh jenis tanaman tepilih sepeti tabel beikut ini: Tabel 2 Jenis Tanaman Tepilih pada Masingmasing Lokasi No Nama Lokasi Jenis Tanaman Tepilih Nilai 1 Paliyan Kedelai 2,207 2 Playen Kacang hijau 0,523 3 Panggang Kacang tanah 0,265 Gedangsai Kedelai 1,7861 5 Wonosai Kacang tanah 0,9227 Hasil implementasi menggunakan metode Electe, dipeoleh hasil tanaman yang cocok untuk Kecamatan Paliyan adalah tanaman kedelai. Dengan sistem ini Metode Electe dapat digunakan untuk identifikasi penentuan jenis tanaman kacangkacangan bedasa kandungan zat haa tanah. Sehingga poduktivitas lahan petanian meningkat, kaena wilayah Kabupaten Gunungkidul mempunyai potensi yang besa untuk ditanami tanaman kacangkacangan bedasa stuktu tanahnya.. Kesimpulan 1. kacang-kacangan bedasa kandungan zat haa lahan di wilayah 5 (lima) Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul menggunakan metode Electe bejalan dengan baik. 2. Jenis tanaman kacang-kacangan yang cocok ditanam di Kecamatan Paliyan adalah jenis kedelai, sesuai dengan kandungan unsu haa lahan. Saan yang dapat dibeikan untuk pebaikan dan pengembangan dai sistem ini adalah 1. Sistem ini dapat dikembangkan lagi menjadi sistem yang besifat client seve sehingga dapat dieksekusi oleh banyak use. 2. Sistem ini dapat dikembangkan lagi dengan pehitungan yang lainnya misalnya Metode Topsis, SAW, dan AHP, dan bebasis WEB. Ucapan Teima Kasih Ucapan teima kasih dihatukan kepada Kementian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenistek Dikti) Republik Indonesia yang sudah membiayai penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Nudin, 2008, Optimalisasi Poduktivitas Lahan Usahatani Konsevasi Tanaman jagung Di Povinsi Goontalo, Junal Agopolitan Vol.1 No.1, hal 1-12. [2] Nudin, 2008, Penggunaan Lahan Keing di Petanian Bekelanjutan, Junal Litbang Petanian, vol.3, hal 98-107. [3] Minadi,S, 2009, Optimalisasi Pengelolaan Tanaman Pangan, disampakan pada Pidato pengukuhan Guu Besa Ilmu Tanah pada tanggal 26 Febuai 2009, di Fakultas Petanian UNS, Solo. [] Wolfgang, J., Benoide, E, 2005, Multi- Citeia Decision Making An Application Study of ELECTRE & TOPSIS, Gaha Ilmu, Yogyakata.
AI- 100 ) [5] Kusumadewi, Si., Hatati, S., Hajoko, A., dan Wadoyo, R., 2006, Fuzzy Multi-, Gaha Ilmu, Yogyakata. [6] Jogiyanto, HM., 2005, Analisis dan Desain Sistem Infomasi: Pendekatan Testuktu Teoi Dan Paktik Aplikasi Bisnis, Andi offset, Yogyakata. [7] Kusini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi offset, Yogyakata. [8] Tuban E., Aonson J.E., dkk, 2003, Decision Suppot Systems and Intelligent Systems Cedas, Andi Offset, Yogyakata.