PRAKARTA. Singaraja, Mei TIM penyusun

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

EDISI II (REVISI) PANDUAN PENULISAN SKRIPSI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CITRA BAKTI.

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN DISERTASI

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

BAB I PENGERTIAN BAB II PERSYARATAN DAN PROSEDUR

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing.

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

Bab 1. PENDAHULUAN. Pengertian Praktek Kerja Lapangan / PKL / Magang. Tujuan Praktik Kerja Lapangan / PKL / Magang

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Manfaat

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari

PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA 3 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (EDISI REVISI)

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

PEDOMAN TUGAS AKHIR I. Latar Belakang II. Tujuan Pedoman Tugas Akhir III. Definisi Tugas Akhir IV. Tujuan Tugas Akhir adalah :

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Seminar Psikologi Pendidikan & Perkembangan

SOP ini meliputi tata cara dan persyaratan yang diperlukan dalam mata kuliah Topik Khusus oleh dosen pembimbing, mahasiswa, Program Studi dan PPs

SUPLEMEN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah

BAB II PROPOSAL PENELITIAN

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BUKU PANDUAN PENULISAN TESIS

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 2017

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I: PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Ruang Lingkup... 2

PERATURAN TUGAS AKHIR

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN REGULER UNISNU JEPARA

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

PANDUAN TUGAS AKHIR MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN TIM PENYUSUN

Kata Pengantar. Kolaka, Oktober Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi USN

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014

JURUSAN/PRODI TEKNIK SIPIL

SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK SUMEDANG

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Bab 1 Panduan Umum Kerja Praktek

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SKRIPSI

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia

PANDUAN LOMBA KONSELING MAHASISWA NASIONAL (LKMN)

Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis ini digunakan sebagai pedoman bagi ;

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

Lampiran 1 Pengajuan Proposal Ringkas Penelitian

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ATAU MAGANG INDUSTRI. Disusun oleh : TIM JURUSAN TEKNIK MESIN

Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis dan Disertasi PPs Unimed 0

SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

PEDOMAN HIBAH PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN MUTU AKREDITASI

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

KATA PENGANTAR. Bukit Jimbaran, 17 Agustus Fakultas Teknik Universitas Udayana Dekan, NGAKAN PUTU GEDE SUARDANA NIP

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

PANDUAN PENULISAN LAPORAN MAGANG

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

3. Peserta dalam satu kelompok boleh dari lintas prodi, jurusan dan fakultas yang berbeda (S1 dan atau D3) namun dalam satu

PANDUAN PENELITIAN KOMPETITIF MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG TAHUN 2017

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

PEMILIHAN MAHASISWA MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016

Manual Prosedur Tesis

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012

PANDUAN UMUM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN (untuk contoh)

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

I. LATAR BELAKANG. III. WAKTU/TEMPAT Hari/tanggal : Rabu/7 November 2012 Waktu : selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan FKp Unair

Dengan Rahmat Allah Swt Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Seminar Pendidikan Matematika

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Buku Pedoman Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan 2011 / 2012

BUKU PANDUAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENELITIAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

PANDUAN KERJA PRAKTEK DAN PENULISAN LAPORAN PROGRAM STRATA I PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

PROPOSAL TUGAS AKHIR JUDUL PROPOSAL TUGAS AKHIR

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Transkripsi:

PRAKARTA Puji syukur kami panjarkan kehadiran sang pencipta Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat karunia dan ijin Beliau akhirnya buku pedoman penulisan tesis ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang telah direcanakan. Kehadiran buku pedoman ini merupakan jawaban atas berbagai persoalan dan harapan civitas akademik di lingkungan Program Pascasarjana Undiksha terkait dengan standarisasi karya akhir mahasiswa yaitu tesis. Pedoman ini merupakan revisi edisi ke 3 yag telah mengalami beberapa penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika akademis dalam konteks penyelenggaraan pendidikan tinggi. Secara skematik buku pedoman ini terdiri dari lima bab dengan rincian: a. BAB I PENDAHULUAN b. BAB II TIM PEMBIMBING c. BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN TESIS d. BAB IV FORMAT TESIS e. BAB V TEKNIK PENULISAN Semoga buku pedoman ini dapat digunakan dengan baik, namun kami menyadari sepenuhnya bahwa pedoman ini bukanlah sesuatu yang bersifat final, untuk itu masukan yang bersifat kontruktif akan sangat berguna bagi penyempurnaan (revisi) edisi berikutnya. Singaraja, Mei 2011 TIM penyusun i

DAFTAR ISI PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... ii ii iii iv BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Batasan dan Pengertian... 1 1.2 Tujuan... 1 1.3 Topik Tesis... 2 1.4 Jenis Penelitian... 2 TIM PEMBIMBING 2.1. Kriteria Pembimbing... 3 2.2. Tugas Pembimbing... 3 2.3. Pengangkatan dan Penggantian Pembimbing... 4 PROSEDUR PENYUSUNAN TESIS 3.1 Pemenuhan Prasyarat... 5 3.2 Pra Proposal Tesis... 5 3.3 Seminar Proposal Tesis... 6 3.4 Revisi Proposal Tesis... 7 3.5 Validasi Instrumen Penelitian... 7 3.6 Pelaksanaan Penelitian... 8 3.7 Penyusunan Naskah Tesis... 8 3.8 Pra Ujian Tesis dan Ujian Tesis... 8 3.9 Pelaksanaan Ujian... 9 3.10 Pasca Ujian... 10 BAB IV FORMAT TESIS 4.1 Bagian Awal... 11 4.2 Bagian Inti... 14 4.3 Bagian Akhir... 28 BAB V TEKNIK PENULISAN 5.1 Bahan... 30 5.2 Pengetikan... 30 5.3 Penyajian Tabel... 32 5.4 Penyajian Gambar... 33 5.5 Cara Merujuk Kutipan... 33 5.6 Cara Menulis Daftar Rujukan... 35 DAFTAR PUSTAKA... 42 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 43 ii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Rentang Nilai... 10 Tabel 5.1 Warna Sampul Tesis... 30 iii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1a. Sampul Luar Tesis... 43 Lampiran 1b. Sampul dalam Tesis... 44 Lampiran 2. Logo Undiksha... 45 Lampiran 3. Sampul Persyaratan Gelar Magister... 46 Lampiran 4. Isi dan Format Lembar Persetujuan Pembimbing... 47 Lampiran 5. Lembar Persetujuan Tim Penguji... 48 Lampiran 6. Contoh Lembar Pernyataan... 49 Lampiran 7. Contoh Prakata... 50 Lampiran 8. Contoh Format Abstrak untuk Tesis... 22 Lampiran 9. Contoh Format Daftar Isi... 53 Lampiran 10. Contoh Format Daftar Tabel... 55 Lampiran 11. Contoh Format Daftar Gambar... 56 Lampiran 12. Contoh Format Daftar Lampiran... 57 Lampiran 13. Contoh Format Daftar Pustaka... 58 Lampiran 14. Contoh Riwayat Hidup... 59 iv

PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Naskah Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Edisi 2011. Diterbitkan oleh Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (PPs Undiksha) PEDOMAN PENULISAN TESIS No Dokumen: 325/UN48.13/KM/2011 Tanggal Terbit, 8 Juni 2011 Revisi 3

1 BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan kebijakan akademik yang telah ditetapkan oleh Universitas Pendidikan Ganesha dan tradisi akademik di perguruan tinggi, maka mahasiswa Program Magister (S-2) Undiksha wajib menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk tesis. Tesis merupakan salah satu syarat yang harus disusun dan diselesaikan oleh seorang mahasiswa Program Pascasarjana pada akhir studinya untuk memeroleh gelar magister (S-2) pendidikan. 1.1 Batasan dan Pengertian Tesis adalah karya tulis ilmiah dalam bidang kajian tertentu, yang bersifat mandiri, merupakan laporan hasil kajian atau penelitian, yang disusun dengan prosedur dan bentuk yang telah ditetapkan, dan dengan menggunakan bahasa yang baku. Karya tulis yang demikian dimaksudkan untuk melahirkan pemikiran, konsep, generalisasi, dan uji teori bagi pengembangan disiplin keilmuan di bawah bimbingan dan pengawasan tim pembimbing yang keanggotaannya memiliki kualifikasi dan kewenangan akademis untuk itu. Bidang kajian yang dimaksud adalah bidang kajian akademik yang dikembangkan oleh program-program studi yang ada di lingkungan Program Pascasarjana Undiksha. Kemandirian dalam menyusun tesis ditunjukkan melalui kemampuan mahasiswa untuk melakukan penelitian mandiri dan orisinal, bukan plagiat, dan melaporkan hasil temuannya dalam bentuk laporan karya tulis ilmiah yang berupa tesis. Dalam hal penelitian maupun dalam hal penulisan laporan, mahasiswa harus mengikuti prosedur dan struktur penulisan tesis yang ditetapkan dalam buku pedoman ini. Laporan dalam bentuk tesis itu harus disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris (bagi mereka yang berlatar belakang jurusan bahasa Inggris pada Program Studi Pendidikan Bahasa). Bahasa tersebut haruskah tergolong bahasa tulis yang bersifat standard baku secara akademis. Dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan penyusunan tesis tersebut, mahasiswa memeroleh layanan bimbingan dari tim pembimbing yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Pascasarjana dan/atau Rektor Undiksha. 1.2 Tujuan Tujuan penyusunan tesis bagi mahasiswa Program Pascasarjana Undiksha adalah untuk membina, mengembangkan, dan membiasakan mahasiswa untuk: 1) menghayati konstruk dan azas keilmuan sebuah disiplin, sehingga dapat bernalar, bersikap, dan berperilaku sebagai seorang ilmuan bermutu yang mandiri; 2) menerapkan teori bidang kajian yang digelutinya dan penghampiran metodis penelitian dalam bidang keahliannya sehingga dapat mengorganisasikan dan melaksanakan penelitian ilmiah sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan; Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

2 3) memperluas dan memperdalam pengetahuan bidang kajian disiplin keilmuan yang digeluti, materi penelitian, dan meningkatkan keterampilan melakukan penelitian ilmiah; serta 4) mekomunikasikan gagasan dan temuan ilmiah secara lisan dalam forum ilmiah dan secara tertulis dalam bentuk karya tulis ilmiah sesuai dengan kaidah dan standar mutu yang berlaku. 1.3 Topik Tesis Dengan mengacu pada kewenangan akademis dan pembinaan serta pengembangan disiplin keilmuan yang menjadi mandat Undiksha, maka topik dan pokok permasalahan tesis mahasiswa program magister Undiksha, diutamakan mengacu pada bidang pendidikan dalam arti luas. Acuan ini tidak mempersempit ruang masuknya topik dan pokok permasalahan yang secara substantif mengarah pada pengembangan disiplin ilmu di luar bidang pembelajaran dan/atau disiplin ilmu serumpun. 1.4 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tesis berbasis pada kajian bidang studi yang diampu oleh masing-masing program studi dan metodologis. Dengan demikian, pilihan pendekatan dan jenis penelitian dapat berbentuk: penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian dan pengembangan, penelitian kebijakan, penelitian eksperimen, (baik yang dilakukan di laboratorium maupun di lapangan) dan jenis penelitian lainnya yang sesuai dengan standard dan kaidah-kaidah akademis. Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

3 BAB II TIM PEMBIMBING Penyusunan tesis oleh mahasiswa Program Pascasarjana Undiksha dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa di bawah arahan, bimbingan, pengawasan, dan penilaian dari tim pembimbing yang khusus diadakan untuk kepentingan tersebut, mulai dari seminar proposal sampai dengan tesis tersebut dinyatakan selesai menurut peraturan akademik Undiksha. Tim pembimbing tesis mahasiswa, terdiri dari dua orang, yaitu pembimbing I dan pembimbing II. 2.1. Kriteria Pembimbing Tim pembimbing tesis mahasiswa Pascasarjana Undiksha, minimal memenuhi kriteria sebagai berikut. 1) Tim pebimbing terdiri atas pembina mata kuliah pada program studi yang bersangkutan yang ada di lingkungan Program Pascasarjana Undiksha. Jika diperlukan, salah satunya bisa berasal dari perguruan tinggi lain yang relevan untuk bidang kajian tertentu. 2) Untuk pembimbing I, pembina mata kuliah tersebut harus telah menduduki posisi jabatan guru besar dengan kualifikasi akademik doktor (S3) dan/atau doktor dengan pangkat sekurang-kurangnya lektor kepala dan kualifikasi akademisnya secara materi (kontent) dan/atau metodologis relevan dengan bidang kajian tesis yang dibimbingnya 3) Untuk pembimbing II, pembina mata kuliah tersebut minimal telah berkualifikasi akademis doktor dengan jabatan sekurang-kurangnya lektor dan kualifikasi akademisnya secara materi (kontent) dan/atau metodologis relevan dengan bidang kajian tesis yang dibimbingnya 4) Staf pengajar yang bersangkutan harus menyatakan kesediaan untuk bertindak dan berfungsi sebagai pembimbing tesis mahasiswa yang bersangkutan, yang dinyatakan melalui keluarnya surat keputrusan direktur Program Pascasarjana dan/atau Rektor Undiksha. 5) Bilamana selama melaksanakan proses pembimbingan, salah satu atau kedua tim pembimbing berhalangan dan/atau tidak melakukan tugas dengan semestinya, maka yang bersangkutan dapat diganti oleh pembimbing lain, atas pertimbangan ketua program studi dan persetujuan Direktur Program Pascasarjana Undiksha, yang dinyatakan dalam sebuah surat keputusan untuk itu. 2.2. Tugas Pembimbing Sesuai dengan kaidah akademis, maka secara umum, tugas tim pembimbing dapat dirinci menjadi : 1) mengarahkan dan memfasilitasi mahasiswa dalam menetapkan topik dan pokok masalah yang hendak dikaji dalam penulisan tesis; 2) membimbing mahasiswa dalam menyusun praproposal tesis; Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

4 3) memfasilitasi dan mengantarkan mahasiswa untuk menyajikan praproposal tesisnya dalam seminar; 4) mempertimbangkan masukan dan saran penyempurnaan yang diperoleh dalam seminar praproposal tesis; 5) menetapkan praproposal tesis mahasiswa menjadi usulan penelitian tesis, yang dinyatakan dengan lembar persetujuan pada lembar pengesahan proposal tesis mahasiswa; 6) membimbing dan mengarahkan penyusunan instrumen penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa; 7) membimbing dan mengawasi pelaksanaan penelitian; 8) membimbing dan mengawasi penyusunan naskah tesis; 9) mengantarkan mahasiswa pada ujian pra tesis dan ujian tesis; serta 10) bertindak sebagai salah seorang anggota tim penguji dalam ujian pratesis dan ujian tesis mahasiswa bimbingannya. 2.3. Pengangkatan dan Penggantian Pembimbing Mekanisme pengangkatan dan penggantian pembimbing tesis mahasiswa pada Program Pascasarjana Undiksha dilakukan dengan mengacu pada ketentuan sebagai berikut. 1) Tim pembimbing tesis mahasiswa diusulkan oleh ketua program studi dalam bentuk format calon tim pembimbing tesis mahasiswa (bilamana diperlukan, disertai dengan persetujuan tertulis calon pembimbing yang diusulkan) yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris program studi kepada Direktur Program Pascasarjana Undiksha. 2) Direktur Program Pascasarjana Undiksha mengangkat dan menetapkan tim pembimbing dalam sebuah surat keputusan yang dikeluarkan khusus untuk itu. 3) Jika karena suatu sebab, seorang pembimbing berhalangan menjalankan tugasnya sehingga dipandang perlu untuk menggantinya, maka atas usul ketua program studi dan persetujuan Direktur Program Pascasarjana, akan dilakukan penggantian pembimbing melalui sebuah surat keputusan yang dibuat khusus untuk hal tersebut. 4) Tugas sebagai pembimbing tesis mahasiswa akan berakhir pada saat yang bersangkutan telah menandatangani tesis yang telah dipertahankan dalam ujian tesis dan dinyatakan lulus, serta telah disempurnakan oleh mahasiswa bimbingannya. Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

5 BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN TESIS Tesis disusun melalui prosedur tertentu setelah mahasiswa memenuhi syaratsyarat akademis dan administratif yang ditetapkan oleh Program Pascasarjana Undiksha. Pada awal semester III, mahasiswa telah diperbolehkan mengajukan judul praproposal tesisnya kepada ketua program studi untuk ditetapkan calon pembimbingnya sesuai dengan topik/pokok masalah yang akan dikaji oleh masingmasing mahasiswa. Prosedur penyusunan tesis meliputi beberapa tahapan, yaitu: (1) pemenuhan prasyarat, (2) praproposal tesis, (3) seminar proposal tesis, (4) revisi proposal tesis, (5) validasi intrumen, (6) pelaksanaan penelitian, (7) penyusunan naskah tesis, (8) ujian pratesis dan ujian tesis, serta (9) pasca ujian tesis. 3.1 Pemenuhan Prasyarat Mahasiswa di setiap program studi yang ada di lingkungan Program Pascasarjana Undiksha, berhak memulai kegiatan penyusunan tesis, bilamana telah memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1) Telah lulus semua mata kuliah semester I dan II dengan nilai minimal B- (2,75), yang dibuktikan dengan transkrip nilai yang ditandatangani oleh asisten direktur bidang akademik program pascasarjana Undiksha. 2) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester yang sedang berjalan. 3) Telah memenuhi semua kewajiban administrasi dan keuangan yang ditetapkan oleh program pascasarjana Undiksha. 3.2 Pra Proposal Tesis Setelah penetapan tim pembimbing, mahasiswa diperkenankan menemui para pembimbingnya untuk melakukan kegiatan sebagai berikut. 1) Secara tertulis mahasiswa mengemukakan bidang kajian, topik, focus masalah, dan cakupan masalah yang hendak digarap dalam penelitian bagi penyusunan tesisnya. 2) Mendiskusikan berbagai hal yang bertalian dengan kepentingan penyusunan pra proposal tesis, sampai memperoleh kepastian secara tentative, mengenai: (1) judul penelitian, (2) pokok masalah yang akan dikaji, (3) ruang lingkup penelitian, (4) kajian pustaka, dan (5) metode penelitian. 3) Melakukan konsultasi dengan pembimbing sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, untuk melaporkan kemajuan dan hambatan penulisan, sampai usulan pra proposal tesisnya dinyatakan siap untuk diseminarkan dengan pembuktian berupa persetujuan kedua pembimbing pada kartu bimbingan tesis. 4) Pra proposal tesis merupakan kesatuan utuh sebuah rencana karya ilmiah, yang didalamnya memuat tentang: (1) latar belakang penelitian, (2) identifikasi masalah penelitian, (3) pembatasan masalah penelitian, (4) Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

6 rumusan masalah penelitian, (5) tujuan penelitian, (6) manfaat penelitian, (7) kajian pustaka, (8) hipotesis penelitian, (9) metode penelitian, (10) instrument penelitian, dan (11) daftar pustaka. Secara rinci, struktur penulisan pra proposal tesis adalah sebagai berikut. A. Judul B. Pendahuluan 1. Latar Belakang Penelitian 2. Identifikasi Masalah 3. Pembatasan Masalah 4. Rumusan Masalah 5. Tujuan Penelitian 6. Manfaat Penelitian C. Landasan Teori dan Perumusan Teori 1. Kajian Teori 2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan 3. Kerangka Berpikir 4. Hipotesis D. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian 2. Populasi dan Sampel Penelitian 3. Variabel Penelitian/Prosedur Tindakan 4. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 5. Metode Analisis Data 6. Indikator Keberhasilan Penelitian (jika ada) E.Daftar Pustaka F. Lampiran (Instrumen Penelitian) 3.3 Seminar Proposal Tesis Seminar pra proposal tesis diselenggarakan oleh masing-masing program studi dengan melibatkan semua calon pembimbing yang telah diusulkan kepada direktur program pascasarjana, untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa menyajikan pra proposal tesisnya, serta memperoleh masukan bagi penyempurnaan pra proposalnya, sehingga dapat ditetapkan sebagai proposal tesis. Seminar pra proposal tesis, dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek dan komponen, yaitu: 1) Hari, tanggal, dan waktu seminar ditentukan dan dijadwalkan secara resmi oleh masing-masing program studi. 2) Peserta seminar usulan proposal tesis minimal terdiri dari: (a) ketua dan/atau sekretaris program studi, (b) tim pembimbing, dan (c) mahasiswa program studi tersebut. 3) Seminar dipandu oleh ketua atau sekretaris program studi, atau salah satu pembimbing yang ditunjuk oleh ketua program studi atas persetujuan direktur program pascasarjana u.b asisten direktur bidang akademik. Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

7 4) Seminar proposal tesis bertujuan untuk memperoleh masukan secara luas terkait dengan pra proposal tesis yang diseminarkan, di samping menentukan kelulusan seorang mahasiswa untuk mata kuliah seminar 5) Penilaian atas proposal tesis ditentukan oleh ketua program studi, dan tim pembimbing, dengan mempertimbangkan komponen-komponen yang tertera pada lembar penilaian ujian seminar pra proposal tesis (yang secara umum menyangkut in-statika dan in-dinamika). 6) Hasil seminar adalah penyempurnaan pra proposal tesis mahasiswa berdasarkan semua masukan dari peserta seminar. 3.4 Revisi Proposal Tesis Setelah seminar usulan proposal tesis, mahasiswa berkewajiban melakukan perbaikan atau revisi terhadap usulan proposal tesisnya sesuai dengan masukan saat seminar, di bawah bimbingan tim pembimbing. Pentahapan revisi usulan proposal menjadi proposal tesis oleh mahasiswa harus mengarah kepada kepastian mengenai pokok masalah yang hendak dikaji, teori dasar yang dipakai sebagai landasan kajiannya, metodologi (pendekatan, metode, dan teknik), serta berbagai instrumen penelitian, seperti: lembar observasi, kuesioner, pedoman wawancara, perangkat tes dan kelengkapannya, perangkat dan kelengkapan eksperimen, dan hal-hal lain yang diperlukan untuk kepentingan penelitiannya. Bertalian dengan kaidah-kaidah akademik, rancangan penelitian dapat diartikan sebagai strategi mengatur latar (setting) penelitian agar penelitian memperoleh data yang sahih (valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Pada penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang dipilih adalah rancangan yang memungkinkan peneliti untuk mengendalikan (mengontrol) variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimen biasanya mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Sementara pada penelitian non eksperimen (ex-post facto), bahasan dalam sub bab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya, apakah penelitian eksploratif, deskriptif, eksplanatoris, survai atau yang lain. Di samping itu dijelaskan pula mengenai variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut. Tahap ini selesai dengan disetujuinya rancangan penelitian mahasiswa oleh tim pembimbing, yang ditandai dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh tim pembimbing dan diketahui oleh ketua program studi. 3.5 Validasi Instrumen Penelitian Setelah proposal tesis disetujui oleh tim pembimbing, (bila diperlukan) maka langkah selanjutnya adalah penilaian instrumen oleh judges (tim ahli) di luar tim pembimbing. Penentuan judges ditentukan oleh ketua program studi, dengan mempertimbangkan kesesuaian keahlian pakar yang ditunjuk dengan fokus masalah penelitian mahasiswa. Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

8 3.6 Pelaksanaan Penelitian Setelah proposal tesis disetujui oleh ke-2 pembimbing, maka mahasiswa dapat melaksanakan penelitian untuk kepentingan penyusunan tesisnya, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1) Pelaksanaan penelitian diupayakan sesuai dengan rancangan penelitian yang sudah disetujui pembimbing. 2) Mahasiswa wajib berkonsultasi dengan pembimbingnya secara intensif, berkesinambungan, terjadwal, dan terdokumentasikan dalam kartu bimbingan. 3) Jangka waktu penelitian diupayakan tidak lebih dari enam bulan, dan kemajuannya dilaporkan minimal sekali dalam setiap bulan kepada tim pembimbing. 4) Bilamana dalam rentang waktu tiga bulan, mahasiswa tidak pernah melaporkan kemajuan penelitiannya kepada tim pembimbing, maka kepada yang bersangkutan akan dilakukan konfirmasi baik secara tertulis maupun lisan oleh program studi, berdasarkan laporan dan data bimbingan yang ada pada tim pembimbing. 3.7 Penyusunan Naskah Tesis Setelah proses penelitian selesai, mahasiswa harus menyusun laporan hasil penelitiannya itu dalam bentuk tesis dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1) Laporan hasil penelitian, yang hakikatnya merupakan tesis, mengandung bagian inti yang sekurang-kurangnya terdiri atas pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian (temuan, pembahasan, dan implikasi penelitian), dan penutup (rangkuman, simpulan, saran/rekomendasi). 2) Penyusunan laporan hasil penelitian dilakukan di bawah pembimbingan tim pembimbing secara penuh, yang terdokumentasikan dalam kartu bimbingan. 3) Proses bimbingan pada tahap ini, berakhir dengan terwujudnya naskah tesis yang layak dan siap uji, yang ditandai dengan persetujuan tertulis oleh tim pembimbing dalam lembaran persetujuan mengikuti pra ujian tesis. 3.8 Pra Ujian Tesis dan Ujian Tesis Pra ujian tesis adalah evaluasi akhir studi mahasiswa untuk memperoleh gelar magister pendidikan (M.Pd.) yang dilaksanakan oleh program studi di lingkungan program pascasarjana Undiksha atas naskah tesis yang telah disusun oleh mahasiswa dan disetujui oleh tim pembimbing dalam suatu forum ujian yang khusus dilakukan untuk hal tersebut. Seorang mahasiswa dinyatakan berhak mengikuti pra ujian tesis dan ujian tesis, bilamana telah memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1) Mahasiswa telah dinyatakan lulus untuk semua mata kuliah dengan indeks prestasi kumulatif minimal 3,00, yang dinyatakan dalam bentuk kutipan nilai yang diketahui oleh ketua program studi. 2) Telah lulus tes bahasa inggris, yang dinyatakan dengan lampiran foto copy sertifikat bahasa inggris (rangkap 1). Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

9 3) Telah melunasi seluruh kewajiban administrasi keuangan sebagaimana ditentukan oleh program pascasarjana Undiksha. 4) Mendaftarkan diri untuk mengikuti pra ujian tesis atau ujian tesis kepada sekretaris program studi (bukti pendaftaran diserahkan pada saat penyerahan naskah kepada bagian akademik). 5) Menyerahkan 5 (lima) eksemplar naskah tesis yang terjilid secara rapi, dengan warna sesuai dengan karakteristik program studinya masing-masing kepada bagian akademik program pascasarjana Undiksha, minimal satu minggu sebelum hari dan tanggal ujian dilaksanakan. Panitia pra ujian tesis atau ujian tesis dibentuk berdasarkan surat keputusan direktur program pascasarjana Undiksha, atas usulan dari ketua program studi. Tim penguji terdiri dari ketua program studi selaku ketua ujian, tim pembimbing, dan dua orang anggota staf pengajar program studi di luar tim pembimbing atau dosen luar staf pengajar yang dihadirkan khusus untuk kepentingan itu. 3.9 Pelaksanaan Ujian Pelaksanaan pra ujian tesis atau ujian tesis dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. 1) Pra ujian tesis atau ujian tesis dipimpin oleh ketua program studi, sebagai ketua ujian. 2) Ujian tesis dapat ditempuh oleh mahasiswaapabila yang bersangkutan telah dinyatakan lulus dalam pra ujian tesis. 3) Pra ujian tesis atau ujian tesis dilangsungkan secara lisan dan bersifat tertutup (hanya dihadiri oleh Tim Penguji dan mahasiswa yang ujian) 4) Pra ujian tesis atau ujian tesis dapat dilangsungkan bilamana telah dihadiri oleh ketua penguji dan anggota penguji, yang terdiri dari minimal satu orang dari tim pembimbing dan satu orang penguji lain. 5) Pendokumentasian nilai pra ujian tesis atau ujian tesis dilakukan dalam bentuk lembar penilaian ujian dengan skor pembobotan tertentu, yang dikeluarkan oleh program pascasarjana Undiksha. 6) Penilaian dilakukan terhadap komponen-komponen: (1) in-statika (yang terkait dengan tampilan dan kualitas naskah) yang menyangkut: (a) perumusan masalah dan tujuan penelitian, (b) kerangka teori, (c) metode penelitian (d) laporan penelitian, dan (2) in-dinamika yang menyangkut: (a) penyajian/ pertanggungjawaban isi naskah tesis oleh mahasiswa, (b) penguasaan mahasiswa terhadap isi naskah, (c) kemampuan mempertahankan isi naskah, dan (d) etika akademis selama mengikuti ujian. 7) Skor penilaian pra ujian tesis atau ujian tesis menggunakan skala 0-100 dalam format resmi yang dikeluarkan oleh program pascasarjana Undiksha. 8) Nilai akhir dari tiap penguji berbentuk skor rerata dari seluruh aspek/komponen yang diujikan sesuai dengan format penilaian. 9) Ketua panitia ujian mengumpulkan skor rerata dari semua penguji menentukan skor rerata akhir, dan mengkonversikannya menjadi nilai huruf dengan kriteria A,B,C,D, dan E dengan tanda (+) dan (-) sebagaimana tampak dalam tabel 3.1. Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

10 Tabel 3.1 Rentang Nilai Rentangan Nilai Angka Nilai Huruf 96 % - 100 % 4.00 A 91 % - 95 % 3.70 A- 86 % - 90 % 3.30 B+ 81 % - 85 % 3.00 B 76 % - 80 % 2.75 B- 65 % - 75 % 2.00 C 40 % - 64 % 1.00 D 0 % - 39 % 0.00 E 10) Mahasiswa dinyatakan lulus bilamana telah memperoleh nilai sekurangkurangnya B (3.00). 3.10 Pasca Ujian 1) Pengumuman kelulusan (yudisium) dilakukan oleh ketua panitia ujian pada hari yang sama secara bersamaan 2) Pengumuman kelulusan peserta ujian, dapat disertai dengan pemberian kewajiban kepada mahasiswa untuk memperbaiki naskah tesisnya di bawah bimbingan dan fasilitasi tim pembimbing, dalam rentang waktu maksimal tiga bulan sejak tanggal pelaksanaan ujian. Bilamana pada rentang waktu tersebut, mahasiswa belum bisa memenuhi kewajibannya, maka kepada yang bersangkutan diwajibkan mengikuti ujian ulangan. 3) Mahasiswa yang tidak lulus ujian pra tesis atau ujian tesis (bila masa studi yang bersangkutan masih memungkinkan) diberi kesempatan untuk menempuh ujian ulang sebanyak-banyaknya dua kali dalam jangka waktu selama-lamanya enam bulan setelah ujian. 4) Tesis yang telah diperbaiki dan disetujui serta ditandatangani oleh tim penguji dijilid hard cover dengan warna sesuai dengan karakteristik program studinya (bab v), dan disahkan oleh direktur Program Pascasarjana Undiksha. 5) Mahasiswa wajib menyerahkan hard copy dan soft copy tesis dan artikel ilmiahnya masing-masing sebanyak 3 eksemplar kepada bagian akademik PPs Undiksha dalam bentuk compack disk (CD), dan menyerahkan juga secara langsung hard copy tesisnya masing-masing 1 eksemplar kepada pembimbing pertama dan pembimbing kedua. Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

11 BAB IV FORMAT TESIS Format tesis yang dimaksud bukan semata-mata menyangkut ihwal ukuran (luas, berat, dan jenis kertas). Format tersebut juga menyangkut susunan, tata letak, tata urutan, dan tata cara penulisan termasuk ejaan, ukuran dan jenis huruf. Kertas yang digunakan untuk penulisan tesis (jilid akhir) adalah kertas putih jenis HVS 80 gram, ukuran A4, sampul hard cover (berlapis karton atau sejenisnya) dengan dilapisi plastik. Tesis diketik dengan komputer dalam format hurup Times New Roman (TNR) ukuran font 12, dan spasi ganda (2 spasi). Tesis merupakan suatu kesatuan utuh, tetapi dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu: (1) bagian awal, (2) bagian inti, dan (3) bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian bawahan, sebagaimana diatur dalam ketentuan berikut. 4.1 Bagian Awal Bagian ini terdiri atas halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan (pembimbing dan penguji), surat pernyataan keaslian karya, prakarta, abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris), daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar lampiran, dan daftar-daftar lain (jika ada). Ciri khas dari bagian awal ini ialah penggunaan angka romawi kecil (i, ii, iii, dst) untuk menandai halamannya mulai dari lembar pernyataan keaslian karya sampai akhir bagian awal ini (daftar lampiran). Sementara itu, halaman depan (sampul) sampai dengan halaman persetujuan dianggap sebagai halaman berurutan tetapi tidak diberi nomor urut. 4.1.1. Halaman Sampul Halaman sampul berisi: judul tesis secara lengkap, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), lambang Undiksha, dan diikuti oleh nama lengkap program studi, program pascasarjana, nama universitas, dan waktu (bulan, tahun) lulus ujian tesis. Semua huruf dicetak dengan hurup kapital. Komposisi huruf dan tata letak masingmasing bagian diatur simetris, rapi dan serasi (contoh dapat dilihat pada lampiran 1a-1b). 4.1.2. Halaman Logo Lembar logo ini hanya berisi lambang Undiksha dengan ukuran tertentu. Format logo Undiksha dapat diperoleh pada bagian akademik program pascasarjana Undiksha (lihat contoh pada lampiran 2). 4.1.3. Lembar Halaman Judul Lembar halaman judul terdiri atas dua halaman. Format dan isi halaman pertama sama dengan halaman sampul. Halaman judul lembar kedua memuat: (1) judul tesis secara lengkap, dicetak dengan huruf kapital, (2) teks Tesis Diajukan kepada Universitas Pendidikan Ganesha untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan, (3) nama dan nomor induk mahasiswa, dicetak dengan Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

12 huruf kecil kecuali huruf pertama nama dan NIM, (4) nama program studi, program pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, diketik dengan huruf kapital, (5) bulan dan tahun lulus ujian tesis (contoh dapat dilihat pada Lampiran 3). 4.1.4. Halaman Persetujuan Ada dua halaman untuk lembar persetujuan. Halaman yang pertama memuat persetujuan dari tim pembimbing tesis. Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah: (1) teks Tesis oleh... ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji...pratesis atau tesis, (2) nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP) pembimbing I dan pembimbing II. Contoh format lembar persetujuan pembimbing yang dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 4. Halaman kedua dari lembar persetujuan berisi pengesahan tesis oleh para penguji dan direktur program pascasarjana. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan naskah tesis oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh tim penguji pada saat berlangsungnya ujian tesis. Di dalam lembar persetujuan dosen penguji ini terdapat tanggal-bulantahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP masing-masing anggota tim penguji serta program studi. Contoh format lembar persetujuan dosen penguji ini dapat dilihat dalam Lampiran 5. 4.1.5. Pernyataan Keaslian Karya Untuk menghindari terjadinya praktik akademis yang melanggar kaidah dan academic yurisdiction, pada saat penyusunan tesis oleh mahasiswa, maka kepada setiap mahasiswa sebelum mendaftarkan diri mengikuti ujian pra tesis harus melampirkan surat pernyataan keaslian karya yang telah ditandatangani oleh mahasiswa bersangkutan dengan materai Rp. 6.000,00 (contoh format dapat dilihat pada lampiran 6). 4.1.6. Prakarta Di dalam halaman prakarta dicantumkan ucapan terima kasih penulis tesis yang ditujukan kepada berbagai pihak. Pihak tersebut dapat berupa individu, pejabat, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang telah berkontribusi dalam menyiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan tesis. Tulisan prakarta diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks prakarta diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada akhir teks dicantumkan kata Penulis yang menyebut nama terang, dan ditempatkan di pojok kanan bawah. 4.1.7. Abstrak Nama penulis tesis diketik dengan urutan: nama akhir diikuti nama awal, nama tengah (jika ada). Tahun lulus diketik setelah nama penulis (dalam kurung) dan di akhiri dengan titik. Judul tesis dicetak dengan huruf miring atau tebal dan diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata. Kata Tesis ditulis setelah judul diakhiri dengan titik, diikuti dengan nama program studi (tidak boleh disingkat), nama program pascasarjana, dan nama universitas dan diakhiri Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

13 dengan titik. Kemudian, dicantumkan nama dosen pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar lima buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci kita bisa menemukan judul-judul tesis beserta abstraknya dengan mudah. Di dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari tesis yang mencakup tujuan penelitian, fokus masalah penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, dan simpulan penelitian, serta (jika ada) saran/rekomendasi yang diajukan. Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak boleh lebih dari satu halaman kertas ukuran A4 (maksimum 500 kata) (lihat Lampiran 8). Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris baku. 4.1.8. Daftar Isi Di dalam halaman daftar isi dimuat: judul lembar pengesahan, surat pernyataan, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar-daftar lain (jika ada), judul bab, judul subbab, dan judul anak sub bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan sub bab dan anak sub bab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis organisasi keseluruhan isi tesis (lihat Lampiran 9). 4.1.9. Daftar Tabel Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara tabel yang satu dan tabel yang lainnya diberi jarak dua spasi (lihat Lampiran 10). 4.1.10. Daftar Gambar Pada daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar dan judul gambar lainnya diberi jarak dua spasi (lihat Lampiran 11). 4.1.11. Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dan judul gambar yang lainnya diberi jarak dua spasi (lihat Lampiran 12). 4.1.12. Daftar (sesuai dengan keperluan) Jika dalam suatu tesis banyak digunakan tanda-tanda lain yang mempunyai makna esensial, seperti singkatan atau lambang-lambang dalam matematika, ilmu eksakta, dan teknik, maka perlu ada daftar mengenai lambang-lambang atau Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

14 tanda-tanda lain yang digunakan dalam tesis tersebut, dengan mengacu format sebagaimana halnya penulisan daftar tabel atau daftar gambar. 4.2 Bagian Inti Bagian inti tesis terdiri atas sekurang-kurangnya lima bab, yakni pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian, dan penutup. Bagian inti ditandai dengan penggunaan nomor/angka Romawi besar (I, II, dst.) untuk menomori urutan bab, nomor digit untuk menandai urutan sub judul dan subsubnya (paling banyak 4 digit), nomor/angka Arab (1, 2, 3, dst.) untuk menandai halaman. Nomor digit tidak boleh digunakan untuk pengganti nomor urut seperi 1), 2), dst. atau huruf a), b), dst. Jika dirumuskan secara urut maka susunan bagian inti adalah: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Tujuan Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian 1.7 Implikasi Kebijakan (bila penelitian kebijakan) 1.8 Asumsi (bila ada) BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Teori 2.2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan 2.3. Kerangka Berpikir 2.4. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3 Variabel Penelitian/Prosedur Tindakan 3.4 Metode Pengumpulan Data/Instrumen Penelitian 3.5 Metode Analisis Data 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian (jika ada) BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data 4.2 Hasil Penelitian 4.3 Pembahasan 4.4 Implikasi Penelitian BAB V P E N U T U P 5.1 Rangkuman 5.2 Simpulan 5.3 Saran 5.4 Rekomendasi Kebijakan (jika ada) Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

15 4.2.1. Pendahuluan Bagian ini terbagi menjadi beberapa bagian bawahan, yakni latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan asumsi penelitian. Bagian ini di dalam tesis menjadi BAB I dengan judul yang sama dengan judul 1. 4.2.2. Latar Belakang Penelitian Latar belakang yang digunakan dalam usulan sebuah penelitian diperlukan agar orang dapat memahami konteks atau lingkungan, faktor-faktor yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Jadi segala informasi yang berhubungan dengan permasalahan tersebut dikemukakan dengan maksud agar orang lebih mudah menghayati situasi dan kondisi di mana masalah-msalah tersebut timbul atau terjadi. Informasi mengenai latar belakang tidak perlu panjang lebar melainkan singkat tapi jelas agar tidak membosankan. Seringkali peneliti perlu memberikan uraian kronologi dan logis dalam bentuk urutan paragraf yang teratur. Urutan informasi ini memerlukan organisasi pemikiran yang cermat yang harus dituangkan dalam kalimat yang efektif dan menarik. Uraian harus secara eksplisit dapat mengungkapkan adanya kesenjangan antara das sollen dan das sein, sehingga muncul suatu keinginan meneliti adalah untuk dapat menutupi atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan tersebut. Pemilihan masalah yang diteliti biasanya menggunakan dua pertimbangan. Pertama pertimbangan dari arah masalah atau dari sudut objektif, dalam arti, sejauh mana penelitian terhadap masalah tersebut memberikan sumbangan, baik kepada perkembangan teori maupun pemecahan masalah-masalah praktis. Kedua pertimbangan dari arah peneliti, seperti biaya dan alat-alat yang tersedia, waktu, bekal kemampuan, serta penguasaan metode yang diperlukan. Pada bagian latar belakang hendaknya dikemukakan secara jelas dan objektif rasional akademis mengapa masalah atau pokok persoalan tersebut penting dikaji dalam penelitian. Pernyataan urgenitas tersebut harus didukung oleh argumen-argumen akademis terkait, yang melatarbelakangi pentingnya kajian dilakukan. Pada bagian ini juga penting untuk dikemukakan logika konseptual dan praktis atas pokok persoalan, termasuk penggambaran terjadinya kesenjangan antara das sollen dan das sein (harapan dan kenyataan), baik secara teoretik maupun secara praksis. Pernyataan kesenjangan yang dimaksud hendaknya didukung oleh fakta, data, dokumen, dan bukti-bukti ilmiah lainnya yang bertalian dengan pokok permasalahan, sehingga siapapun yang membaca menjadi mengerti mengapa hal tersebut perlu dikaji atau diteliti secara ilmiah. 4.2.3. Identifikasi Masalah Pada bagian ini penting dikedepankan secara ringkas teori pokok yang menunjang kajian, hasil penelitian terkait, dan logika-logika empiris yang mengiringi permasalahan yang dikaji, sehingga apa yang akan dikaji atau diteliti (pokok permasalahan) mendapatkan pijakan yang memadai secara akademis. Dengan demikian, maka akan tergambar secara jelas posisi peneliti (penulis) tentang pokok persoalan yang akan ditelitinya di antara apa yang telah dilakukan oleh orang lain. Oleh sebab itu, identifikasi masalah hendaknya mampu menjelaskan dan Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

16 mendudukkan pokok persoalan yang hendak dikaji di antara berbagai pokok kajian atau permasalahan yang telah dilakukan oleh orang atau peneliti lain. 4.2.4. Pembatasan Masalah Pada bagian ini, peneliti harus mampu mengemukakan secara jelas dan operasional ruang lingkup kajiannya, sehingga tidak terjadi bias penafsiran terhadap pokok persoalan atau permasalahan. Untuk itu, peneliti harus mampu mengemukakan rasional dan alasan yang mendasari kenapa penelitian tersebut hanya sampai atau hanya mengkaji sesuatu di antara banyak permasalahan yang terkait. Keterbatasan ini mengacu kepada keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian, misalnya: karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, atau faktor logistik. Keterbatasan ini bisa pula disebabkan oleh kondisi emosional masyarakat, seperti: adat istiadat, tradisi, keyakinan, kondisi daerah, dan yang lainnya, yang secara akademis dapat menghambat pelaksanaan penelitian. 4.2.5. Rumusan Masalah Masalah penelitian sebaiknya menanyakan keterkaitan antara variablevariabel yang akan diteliti, baik untuk penelitian yang bersifat deskriptif/ex post facto maupun yang bersifat eksperimen. Dengan perkataan lain, masalah penelitian merupakan pertanyaan peneliti yang mendorongnya untuk mengadakan penelitian. Karena itu, masalah penelitian (research question) harus dirumuskan secara spesifik agar dapat menjadi penuntun bagi peneliti di lapangan. Masalah penelitian yang secara sepintas telah tersirat dalam latar belakang penelitian, penting untuk dinyatakan secara lebih jelas, operasional, dan terukur dalam rumusan kalimat tanya atau kalimat pernyataan yang terinci yang akan dicari jawabannya dalam penelitian. Rumusan masalah hendaknya dituangkan kedalam kalimat tanya atau kalimat pernyataan yang singkat, padat, jelas, dan operasional. Rumusan yang baik akan menampakkan secara jelas variabel yang diteliti, jenis dan sifat hubungan antarvariabel, keterkaitan antargeneralisasi dan bangunan teori sebuah disiplin, serta subjek penelitiannya. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti, memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 4.2.6. Tujuan Penelitian Secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian adalah menemukan informasi empiris, objektif, logis mengenai sesuatu atau menentukan keterkaitan di antara variable-variabel yang dipermasalahkan. Dengan demikian, maka tujuan penelitian yang dirumuskan harus mencerminkan dan konsisten dengan masalah-masalah yang dikemukakan sebelumnya. Jelaslah, bahwa penelitian yang akan dilaksanakan mengarah pada jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang telah dinyatakan dalam masalah penelitian. Tujuan penelitian menyatakan secara jelas, sasaran yang ingin dicapai setelah pelaksanaan penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, yang bersifat ringkas, jelas, padat, dan terukur. Tujuan penelitian biasanya diformulasikan Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

17 (dirumuskan) dalam bentuk kalimat pernyataan, dan bisa juga (bagi penelitian kualitatif dan etnografi) dirumuskan dalam bentuk uraian deskriptif bertujuan. 4.2.7. Manfaat Penelitian Pada bagian ini ditunjukkan pentingnya (keutamaan) penelitian terutama yang bertalian dengan pengembangan disiplin keilmuan, pembangunan dalam arti luas, dan kepentingan praksis sebuah bidang kajian. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan akademis dan praksis atas masalah yang diteliti. Perumusan manfaat penelitian, akan memperkuat dan meningkatkan kelayakan sebuah pokok persoalan atau masalah untuk dikaji berdasarkan langkah-langkah akademis, sehingga akan melahirkan adagium tentatif pada kalangan komunitas tertentu (sesuai dengan bidang ilmunya). Sementara itu, untuk jenis penelitian tindakan atau penelitian tindakan kelas, termasuk penelitian dan pengembangan di beberapa bagiannya, kebermanfaatan penelitian harus dinyatakan dengan mengacu kepada siapa, dalam hal apa, dan untuk apa nilai manfaat tersebut. 4.2.8. Asumsi Penelitian (jika ada) Asumsi merupakan anggapan-anggapan dasar tentang sesuatu hal yang terkait dengan fokus masalah penelitian, yang nantinya digunakan sebagai pijakan berpikir dan bertindak dalam pelaksanaan penelitian. Asumsi dapat bersifat substantif dan metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan masalah penelitian, sedangkan asumsi metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian. Misalnya, peneliti mengajukan asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Dalam hal ini ia tidak perlu melakukan pembuktian tentang kebenaran hal yang diasumsikannya tersebut, tetapi ia dapat secara langsung memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya. 4.2.9. Landasan Teori dan Perumusan Hipotesis Di dalam tesis, bagian ini menjadi pengisi BAB II dengan judul yang sama dengan judul pada butir 9 ini. Bagian ini terdiri atas landasan teori, kajian penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. 4.2.10. Kajian Teori Kajian teori membahas secara deduktif dan/atau anti tesis sejumlah teori yang pernah ada, yang pernah digunakan oleh orang untuk menjawab atau menjelaskan masalah-masalah tertentu. Pemilihan dan penetapan kajian teori dilakukan dengan pertimbangan azas relevansi dan kemutakhiran. Bagian ini tidak boleh hanya merupakan rangkaian teori-teori atau kumpulan teori tanpa pemaknaan yang sistematis oleh peneliti. Penetapan dan penggunaan teori-teori ini seyogyanya mengarah kepada teori yang hendak digunakan dalam mengkaji masalah yang dirumuskan dan secara eksplisit harus mampu dirumuskan dan ditetapkan suatu teori dasar (grounded theory) yang nantinya digunakan untuk menakar, membedah, dan memformulasikan pengujian dan/atau penelaahan variabel penelitian. Jenis teori, batasan teori, prosedur penggunaan, mekanisme Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

18 pengujian, dan yang lainnya harus mampu dirumuskan dan dinyatakan secara jelas pada bagian ini. Penting dipahami dan dilakukan pada bagian ini, bahwa dalam mengutip, memaknai, menyenerai, sumber-sumber kepustakaan pada bagian ini hendaknya menggunakan kata-kata sendiri, dengan menjauhkan kesan menjiplak aslinya. Sesekali memang diperkenankan untuk mengutip secara utuh sebuah teori, prinsip, generalisasi, konsep, dan fakta dari sumber aslinya, dengan cara menuliskannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibenarkan secara akademis. Pengutipan sebuah sumber atau kepustakaan wajib hukumnya untuk mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan sumber kepustakaan tersebut. Bilamana kutipan langsung lebih dari 4 baris, maka penulisannya harus diketik satu spasi dengan mencantumkan nama penulis, tahun penerbitan, dan halaman tempat kutipan di buku atau sumber aslinya. 4.2.11. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Pengkajian dan penelusuran berbagai teori adalah dalam rangka menentukan teori dasar yang akan digunakan oleh peneliti untuk meneliti variabel yang dikonstruksikan. Setiap variabel yang akan diteliti seyogyanya memiliki kontruksi dasar teori. Hal ini sangat penting karena untuk selanjutnya (dalam penelitian kuantitatif) teori yang digunakan akan menentukan arah penelitian tersebut, baik menyangkut instrumentasi yang digunakan (dalam proses perancangan maupun validasinya), perumusan hipotesisnya, maupun tahapan verifikasinya. Setelah peneliti mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang diteliti (masalahnya) maka ia dapat mendeduksikan konsep-konsep yang terdapat di dalamnya. Setiap teori berisi konsep, karena itu konsep tersebut harus dijelaskan di dalam bagian ini agar orang mengetahui dasar atau inti teori tersebut. Dalam bagian ini sering digunakan diagram-diagram untuk menjelaskan konsepnya. Pada bagian ini, secara jelas dan objektif harus dipaparkan tentang gagasan, konsep, pemikiran, teori, prinsip, dalil, dan temuan dalam penelitian terdahulu yang bertautan secara langsung maupun tidak langsung dengan fokus masalah yang akan diteliti. Peneliti dapat memulai dengan mengemukakan penelitian-penelitian yang relevan dengan apa yang akan diteliti secara kronologis, atau disistematisasikan menurut masalahnya. Berdasarkan kajian dan telaah terhadap berbagai temuan penelitain tersebut, maka peneliti dapat memetik halhal yang bertalian dengan masalah, teori yang akan digunakan, metode yang digunakan, dan temuan-temuannya dengan memberikan penguatan, atau komentar, kritik, evaluasi, dan sebagainya, sehingga tidak memunculkan atau menyiratkan kesan bahwa bagian ini adalah kumpulan atau penumpukan rangkaian teori semata. Peneliti dituntut untuk mampu membahasakan bagian setiap bagian dari temuan penelitian yang relevan untuk mendukung gagasan utama atau pokok permasalahan penelitiannya, sehingga jelas posisi peneliti di antara teori atau temuan penelitian yang telah dihasilkan oleh orang lain pada kajian yang sejenis. Berdasarkan pola seperti di atas, peneliti dengan tegas dapat mengemukakan bagian-bagian atau aspek-aspek mana yang berhubungan dan Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3

19 yang tidak berhubungan dengan bagian-bagian atau aspek-aspek yang akan dikaji sekarang, masalah-masalah mana yang sudah diteliti orang dan masalahmasalah mana yang belum digarap sehingga peneliti bisa menempatkan di mana posisi masalah yang akan ditelitinya. Bisa saja terjadi, bahwa fokus masalah yang akan dikajinya sama atau telah dikaji oleh peneliti lain lebih dulu, namun bilamana metode, pelibatan dan jumlah variabel, objek atau subjek penelitian, serta lokasi atau latar penelitiannya berbeda, maka penelitian tersebut layak untuk dilajutkan. Pada konteks inilah, kejujuran akademis, kedirian akademis mahasiswa, dan gradasi karya yang akan dihasilkannya dipertaruhkan (dinilai dan ditempatkan pada level tertentu). Kajian teori dan kepustakaan setiap variabel ditunjang minimal tiga sumber primer dengan menunjukkan bukti fisik (hard copy). 4.2.12. Kerangka Berpikir Setelah dipastikan teori dan konsep yang hendak dipakai dalam penelitian, maka penelitian mengemukakan kerangka berpikirnya mengenai teori atau konsep tersebut. Dalam kasanah metodologi antara kajian teori dan kajian empirik tersebut adalah koheren. Kajian-kajian tersebut (baik teori maupun empirik) merupakan modal argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat di antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi yang dapat dirumuskan dalam kerangka berpikir, yang disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan. Kerangka berpikir menguraikan secara jelas dan koheren pertautan antar variabel atau konsep dan/atau generalisasi yang akan diteliti dengan dukungan teori atau temuan penelitian terdahulu, sehingga terbangun sebuah konstruk keilmuan yang menjelaskan talitemali variabel yang dilibatkan dalam penelitian. 4.2.13. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah praduga ataupun asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian. Dengan demikian, hipotesis merupakan penuntun bagi peneliti dalam menggali data yang diinginkan. Sekalipun demikian, perlu diingat, bahwa peneliti harus senantiasa memegang teguh prinsip objektif agar jangan timbul bias dalam pencarian data. Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, yang pada hakikatnya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan. Secara konsep, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel. Hipotesis biasanya juga mengandung prediksi, dan ketepatan prediksinya akan sangat tergantung pada tingkat kebenaran dan ketepatan kajian teori yang mendasarinya. Secara umum, hipotesis sebenarnya menyangkut dua hal yaitu tentang hubungan dan tentang perbedaan, tetapi perumusannya dapat beraneka ragam. Dalam penelitian kuantitatif yang paling perlu diperhatikan adalah jenis rumusan hipotesis tersebut, apakah suatu hipotesis dirumuskan secara direksional atau non-direksional. Hal ini penting diperhatikan karena menyangkut uji signifikansi Pedoman Penulisan Tesis Revisi 3