PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK RUSAK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN

PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN PADA UD. RUDI BANJARMASIN. Reka Adyana. (Universitas Lambung Mangkurat)

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK RUSAK DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD.KARYA JAYA WARU SIDOARJO

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC

Tugas Akhir. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Akuntansi Jususan Akuntansi

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT

Heniy Undaryani Dewi Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga

PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR (Studi Kasus Pada PT. Gudang Garam, Tbk.) DERIS REGIANTO PURNAMA NPM.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha

Pricilia G. Lintong., J. Tinangon.. Perlakuan Akuntansi Terhadap PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK RUSAK PADA PT. PABRIK GULA GORONTALO

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menetapkan Harga Jual (Studi Kasus Pada Usaha Riau Alumunium)

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO KUE RAFINA BANJARBARU (STUDI KASUS PADA HARGA POKOK PRODUKSI KUE KACANG) MUKHAMAD AL IRVAN

ANALISIS PENGALOKASIAN BIAYA BERSAMA UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA KONVEKSI KURNIA TULUNGAGUNG SKRIPSI

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

ABSTRACT. Key words: target costing, efficiency, production costs, selling prices.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PESANAN DAN KAITANNYA DENGAN EVALUASI PROFITABILITAS PRODUK

Analisis Joint Cost untuk Produk Besama dalam Menentukan Laba/ Rugi Kotor pada UD. Kharisma Tahun 2013

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

ABSTRACT. Keywords: Cost of Production - Full Costing

Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)

Silvia Porawouw, Analisis Perbandingan Metode Penentuan

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV.

ALOKASI JOINT COST PADA SAAT SEBELUM DAN SESUDAH SPLIT OFF POINT PADA PT ISTEM

PENERAPAN BIAYA KUALITAS MENGGUNAKAN METODE ZERO DEFECT DALAM MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN PADA CV. BAHANA KARYA GRESIK

Penerapan Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menjual atau Memproduksi Lebih Lanjut Produk Cacat

ABSTRACT. Keywords :Cost Of The Process, Cost Accounting. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Job order costing method. vi Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban

PENERAPAN TARGET COSTING DALAM UPAYA EFISIENSI BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PRODUK

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Perhitungan Kos Produk Kubah Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada UKM Bakat Jaya

ABSTRACT. Keywords: The cost of quality, Profitability. viii Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI BIAYA UNTUK PENETAPAN TARIF KELAS RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SWASTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Nirmala Malang)

PENERAPAN METODE PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri)

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO

ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Variabel Costing, Metode Full costing, Harga Pokok Produk, Harga Jual, dan Laba.

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

PENERAPAN ACTIVITY BASED BUDGETING SEBAGAI ALAT UNTUK MENGURANGI BIAYA PADA PERUSAHAAN ROKOK CENGKIR GADING NGANJUK. Oleh: Hany Cahya Oktavia ABSTRAK

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

ABSTRACT. Keywords: Cost, Selling Price, and Job Order Costing. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri)

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

ANALISIS KEBIJAKAN PIUTANG DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PT.TEGEL BINA KARYA DI KEDIRI

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

HARGA POKOK PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN PENENTUAN HARGA JUAL UNTUK PENCAPAIAN TARGET LABA ANALISIS

PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA CV.KRAMA AGUNG SAMARINDA Oleh : SARI PERDANAWATI WIDYA SHOFIANA

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK

KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS DENGAN MENERAPKAN COST PLUS PRICING PADA PERUSAHAAN ROTI LEZZAT JOMBANG.

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X

ANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG. Diskusi, dan 3. Cara penggolongan biaya

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK RUSAK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PADA CV. PULAU SIAU

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL (Studi pada PT. Duta Beton Mandiri Pasuruan)

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers)

Handout Akuntansi Manajemen

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA HOTEL METRO BANJARMASIN. Hendro Ravelly T. (Universitas Lambung Mangkurat)

Kata Kunci : Penggolongan Biaya, Metode garis lurus, Metode Nilai Jual Relatif.

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman)

Ni Made Rahayu Megawati. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. : Job order costing and selling price. Universitas Kristen Maranatha

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

ANALISIS PEMANFAATAN SCRAP UNTUK MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu AL, Sumedang dan Super di Kota Padang)

Sitty R. Lasena, Analisis Penentuan Harga. ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. DIMEMBE NYIUR AGRIPRO. Oleh: Sitty Rahmi Lasena

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

ABSTRACT. Keywords: differential accounting information, differential revenue, differential asset, differential cost, differential profit.

Transkripsi:

PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK RUSAK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Tegel Angga Jaya Kediri) Oleh: Fitri Yuli Lestari Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK Suatu perusahaan baik perusahaan industri maupun perusahaan dagang didirikan dengan tujuan untuk mencapai laba yang optimal. Namun hampir pada setiap kegiatan produksi tidak terlepas dari masalah produk rusak. Dalam penelitian ini membatasi pembahasan masalah pada perlakuan akuntansi produk rusak dalam perhitungan harga pokok produksi dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Landasan teori yang digunakan peneliti antara lain: (1) Pengertian produk rusak, (2) Perlakuan akuntansi terhadap produk rusak, (3) Penyebab terjadinya produk rusak (4) Pengertian harga pokok produksi (5) Elemen-elemen harga pokok produksi (6) Metode penentuan harga pokok produksi (7) Metode pengumpulan harga pokok produksi (8) Pengertian laba perusahaan (9) Jenis-jenis laba (10) Peran laba dalam perusahaan (11) Perlakuan akuntansi produk rusak dalam perhitungan harga pokok produksi dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: data primer, data kualitatif dan data kuantitatif, teknik pengumpulan datanya mengunakan metode wawancara, dan metode dokumentasi. Sedangkan identifikasi variabelnya meliputi: (1) Produk rusak (2) Harga pokok produksi (3) laba. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan secara panjang lebar dalam bentuk kalimat keterkaitan dari data penelitian yang berupa angka angka tentang perlakuan akuntansi produk rusak dalam perhitungan harga pokok produksi dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Dari analisis data diatas dapat dikatakan bahwa produk rusak ikut menyerap biaya produksi sehingga diperhitungkan dalam penentuan unit ekuivalen produk yang dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan. Nilai jual produk rusak diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi dalam departemen dimana produk rusak tersebut terjadi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah akan lebih menguntungkan jika perusahaan menggunakan perhitungan nilai jual produk rusak diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi sehingga biaya yang dipakai perusahaan lebih rendah dibandingkan perlakuan produk rusak yang lain dan perusahaan lebih diuntungkan dengan menggunakan metode ini. Kata kunci: Produk Rusak, Harga Pokok Produksi, Laba ABSTRACT A company both industrial companies and trading companies established with the goal to achieve optimal profit. But almost every production activities can not be separated 70

from the problem the product is defective. In this study limits the discussion of issues on the accounting treatment of defective products in the calculation of the cost of production and its impact on corporate profits. Researchers used theoretical basis, among others: (1) Definition of defective products, (2) The accounting treatment for defective products, (3) Penyebab occurrence of defective products (4) Definition of the cost of production (5) Elements of cost of production (6) methods of determining the cost of production (7) The method of collecting the cost of production (8) Definition of corporate profits (9) The type of income (10) The role of profit in the company (11) The accounting treatment of defective products in the calculation of the cost of production and its impact on corporate profits. The data used in this study are: primary data, quantitative and qualitative data, data collection techniques using interview methods, and methods of documentation. While the identification of variables include: (1) defective products (2) Cost of production (3) profit. Data analysis techniques used in this research is descriptive quantitative analysis technique, which is explained at length in sentences linkage of research data in the form of numbers - numbers on the accounting treatment of defective products in the calculation of the cost of production and its impact on corporate profits. From the analysis of the above data it can be said that the product is defective join absorb the cost of production so that factored into the determination of equivalent units of products produced in the department concerned. Defective products value is treated as a reduction of cost of production in the department in which the defective product occurred. The conclusion that can be drawn from this research is that it will be more profitabel if the company uses the calculation of defective products value is treated as a reduction of cost of production so that the company used cost lower than other treatments defective product and company better off using this method. Keywords: Damaged Product, Cost of Production, Income PENDAHULUAN Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar tidak lagi hanya dimasuki oleh pesaing domestik saja tetapi juga didatangi oleh pesangpesaing dari mancanegara yang membawa produk dan jasa berkualitas tinggi. Hal ini mengakibatkan persaingan dalam dunia bisnis pun menjadi semangkin ketat, sehingga kelangsungan hidup tiap perusahaan menjadi terancam. Agar dapat bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, maka manajemen perusahaan harus mampu menciptakan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar global dan mampu memenuhi kepuasan konsumen. Dalam persaingan pasar global, hanya perusahaan yang mempunyai harga wajar saja yang mampu bersaing dan dapat bertahan. Persaingan yang ketat tersebut telah meningkatkan perhatian suatu perusahaan terhadap kualitas produksi. Kualitas produksi merupakan suatu yang sangat penting dalam perusahaan. Untuk melakukan proses produksi diperlukan adanya suatu biaya produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik sebagai penunjang proses produksi. Namun dalam proses produksi yang berjalan, selain menghasilkan produk yang sempurna juga kemungkinan akan menghasilkan produk rusak. Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk baik. Produk rusak dapat disebabkan oleh berbagai hal misalnya: kurangnya pengawasan pada saat proses produksi berlangsung, dan penetapan bahan baku yang tidak sesuai standar. Ada tiga hal 71

perlakuan produk rusak yang laku dijual diantaranya nilai jual produk rusak diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi, kerugian yang timbul karena adanya produk rusak diperlakukan sebagai elemen BOP, dan Nilai jual produk rusak diperlakukan sebagai pendapatan diluar usaha (other income). Apabila produk rusak tidak laku dijual sifatnya normal, harga pokok produk rusak dibebankan pada produk selesai yang dipindahkan kegudang produk selesai atau departemen berikutnya, dan produk rusak tidak laku dijual sifatnya tidak normal atau karena kesalahan, harga pokok produk rusak tidak boleh dikapitalisasi ke dalam harga pokok produk selesai tetapi diperlakuan sebagai rugi produk rusak. Dengan adanya produk rusak tentu saja hal ini juga akan mempengaruhi perhitungan harga pokok produksi. Harga pokok produksi merupakan kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Perhitungan harga pokok produksi adalah salah satu tujuan akuntansi biaya yang dirasakan cukup penting, karena harga pokok produksi akan digunakan dalam perhitungan harga pokok penjualan dan pertimbangan untuk menentukan harga jual produk. Hal ini sangat berpengaruh terhadap laba perusahaan. Laba adalah selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian atau laba juga merupakan salah satu pengukuran aktivitas operasi adan dihitung berdasarkan akuntansi akrual. Sukses tidaknya perusahaan dapat dilihat dari laba atau keuntungan perusahaan. Apabila keuntungan perusahaan yang diinginkan sesuai, maka perusahaan tersebut telah berhasil dalam mencapai tujuan, begitu juga sebaliknya jika laba yang diterima tidak sesuai dengan yang diinginkan atau bahkan rugi maka dapat dikatakan perusahaan telah gagal dalam mencapai tujuan untuk memperoleh laba. Dalam penelitian ini, perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah Perusahaan Tegel Angga Jaya yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tegel. Perusahaan ini menerapkan proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi tegel yang siap dijual. Selama ini perusahaan Angga Jaya memperlakukan produk rusak sebagai pendapatan di luar usaha. Batasan Penelitian Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok bahasan dan lebih terarah maka peneliti hanya membatasi masalah yang timbul sehubungan dengan terjadinya produk rusak dalam perhitungan harga pokok produksi dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan dan lebih tepatnaya yaitu nilai jual produk rusak diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi Produk Tegel Teraso dan Tegel Warna Ukuran 20cmx20cm dengan harapan biaya produksi yang dipakai perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan produk rusak yang lain. Periode yang dianalisis tahun 2011-2012 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah Bagaimana Perlakuan Akuntansi Produk Rusak dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi produk rusak dalam perhitungan harga pokok produksi dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Manfaat Penelitian a. Manfaat Operasional Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk kemajuan perusahaan, khususnya mengenai perlakuan akuntansi produk rusak dalam perhitungan harga pokok produksi dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan 72

yang sesuai dengan konsep akuntansi biaya. b. Manfaat Akademik Dari hasil penelitian diharapkan dapat berguna dan bermanfaat sebagai penambah pengetahuan sekaligus untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh peneliti selama mengikuti perkuliahan serta menjadi acuan atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang. Metode Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari adanya suatu pembahasan yang tidak sesuai dengan pendekatan yang diterapkan dalam penelitian, maka ruang lingkup penelitian difokuskan pada perlakuan akuntansi produk rusak dalam perhitungan harga pokok produksi dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Periode yang dianalisis tahun 2011-2012. Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu: data tentang sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, data tentang jumlah karyawan, tujuan perusahaan, proses produksi, laporan data produksi, daftar biaya overhead pabrik, dan laporan biaya produksi periode tahun 2011 2012. Jenis Data a. Data kualitatif Data kualitatif yang digunaan dalam penelitian ini adalah data tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, lokasi perusahaan, tujuan perusahaan dan proses produksi. b. Data Kuantitatif Data Kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tentang laporan biaya produksi, data tentang jumlah karyawan, daftar biaya overhead pabrik dan laporan data produksi periode 2011 2012. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara dilakukan dengan bagian administrasi untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan, struktur organisasi perusahaan. b. Dokmentasi Dari dokumentasi diperoleh data tentang sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, tujuan perusahaan, proses produksi, laporan data produksi, daftar biaya overhead pabrik, laporan biaya produksi. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Perusahaan Tegel Angga Jaya mengenai Perlakuan akuntansi produk rusak dalam perhitungan harga pokok produksi dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan dapat dilihat analisa perbandingan laporan Biaya produksi dan laba rugi tahun 2011 dan 2012 sebagai berikut: 73

Tabel 1.1 Laporan Biaya Produksi (Tegel Warna Ukuran 2cmx2cm) Periode 2011 Data Produksi Jumlah produk yang dimasukan proses 5.900Unit Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang 5.783Unit Jumlah produk dalam proses (dengan tingkat penyesuaian: BBB 100%, biaya konversi 50 % 117Unit Produk Rusak ( yang laku di jual) 349Unit Biaya yang dibebankan Biaya total Biaya per unit Biaya bahan baku Rp23.901.170 Rp3.824 Biaya tenaga kerja Rp 9.209.260 Rp 1.487 Biaya overhead pabrik Rp 2.350.570 Rp 379 Jumlah Rp35.461.000 Rp5.690 Produk selesai Harga pokok produk yang ditransfer Ke gudang unit 5.783 @ Rp5.690 Rp32.905.270 Harga Pokok Produk Rusak 349 unit @Rp 5.690 Rp 1.985.810 Jumlah produk selesai Rp 34.891.080 Harga Pokok Produk dalam Proses Akhir Biaya Bahan Baku Rp447.408 Biaya Tenega Kerja Rp 86.990 Biaya Overhead Pabrik Rp 22.172 Jumlah produk dalam proses akhir Rp 556.570 Laporan biaya produksi Rp35.461.000 Jumlah perhitungan seharusnya adalah Rp35.447.650,- selisih sebesar Rp13.350,- disebabkan adanya pembulatan angka pada waktu penghitungan biaya perunit. Sumber: Data Primer Diolah 74

Tabel 4.30 Laporan Biaya Produksi (Tegel Teraso Ukuran 2cmx2cm) Periode 2011Data Produksi Jumlah produk yang dimasukan proses 6.750Unit Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang 6.237Unit Jumlah produk dalam proses (dengan tingkat penyesuaian: BBB 100%, biaya konversi 50 % 513Unit Produk Rusak ( yang laku di jual) 148Unit Biaya yang dibebankan Biaya total Biaya per unit Biaya bahan baku Rp33.520.720 Rp4.859 Biaya tenaga kerja Rp 9.235.380 Rp1.393 Biaya overhead pabrik Rp 2.368.900 Rp 356 Jumlah Rp45.143.000 Rp6.608 Produk selesai Harga pokok produk yang ditransfer Ke gudang 6.237unit @ Rp6.608 Rp41.214.096 Harga Pokok Produk Rusak 148 unit @ Rp6.608 Rp 977.984 Jumlah produk selesai Rp42.192.080 Harga Pokok Produk dalam Proses Akhir Biaya Bahan Baku Rp2.492.667 Biaya Tenega Kerja Rp 357.305 Biaya Overhead Pabrik Rp 91.314 Jumlah produk dalam proses akhir Rp. 3.941.280 Laporan biaya produksi Rp. 45.143.000 Jumlah perhitungan seharusnya adalah Rp45.133.366,- selisih sebesar Rp9.634,- disebabkan adanya pembulatan angka pada waktu penghitungan biaya perunit. Sumber: Data Primer Diolah 75

Tabel 4.31 Laporan Biaya Produksi (Tegel Warna Ukuran 2cmx2cm) Periode 2012 Data Produksi Jumlah produk yang dimasukan proses 5.200Unit Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang 4.110Unit Jumlah produk dalam proses (dengan tingkat penyesuaian: BBB 100%, biaya konversi 50 % 1.090Unit Produk Rusak ( yang laku di jual) 269Unit Biaya yang dibebankan Biaya total Biaya per unit Biaya bahan baku Rp21.895.390 Rp4.003 Biaya tenaga kerja Rp 7.685.440 Rp1.560 Biaya overhead pabrik Rp 2.306.170 Rp 468 Jumlah Rp31.887.000 Rp6.031 Produk selesai Harga pokok produk yang ditransfer Ke gudang 4.110unit @ Rp6.031 Rp24.787.410 Harga Pokok Produk Rusak 269 unit @ Rp6.031 Rp1.622.339 Jumlah produk selesai Rp26.409.749 Harga Pokok Produk dalam Proses Akhir Biaya Bahan Baku Rp4.363.270 Biaya Tenega Kerja Rp 850.200 Biaya Overhead Pabrik Rp 255.605 Jumlah produk dalam proses Rp 5.469.075 Laporan biaya produksi Rp31.887.000 Jumlah perhitungan seharusnya adalah Rp31.878.824,- selisih sebesar Rp8.176,- disebabkan adanya pembulatan angka pada waktu penghitungan biaya perunit. Sumber: Data Primer Diolah 76

Tabel 4.32 Laporan Biaya Produksi (Tegel Teraso Ukuran 2cmx2cm) Periode 2012 Data Produksi Jumlah produk yang dimasukan proses 5.850Unit Jumlah produk selesai yang ditransfer ke gudang 5.122Unit Jumlah produk dalam proses (dengan tingkat penyesuaian: BBB 100%, Biaya konversi 50 % 738Unit Produk Rusak ( yang laku di jual) 321Unit Biaya yang dibebankan Biaya total Biaya per unit Biaya bahan baku Rp30.694.875 Rp4.966 Biaya tenaga kerja Rp 7.968.515 Rp1.371 Biaya overhead pabrik Rp 2.296.110 Rp 395 Jumlah Rp40.959.500 Rp6.732 Produk selesai Harga pokok produk yang ditransfer Ke gudang 5.122 unit @ Rp6.732 Rp34.481.304 Harga Pokok Produk Rusak 321 unit @ Rp6.732 Rp 2.160.972 Jumlah produk selesai Rp36.642.276 Harga Pokok Produk dalam Proses Akhir Biaya Bahan Baku Rp3.664.908 Biaya Tenega Kerja Rp 505.899 Biaya Overhead Pabrik Rp 145.755 Jumlah produk dalam proses akhir RP4.316.562 Laporan biaya produksi Rp40.959.500 Jumlah perhitungan seharusnya adalah Rp40.958.838,- selisih sebesar Rp662,- disebabkan adanya pembulatan angka pada waktu penghitungan biaya perunit. Sumber: Data Primer Diolah Hasil perbandingan antara harga pokok produksi perusahaan dengan harga pokok produksi yang telah dihitung karena adanya nilai jual produk rusak yang diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi dimana produk rusak terjadi Tabel 4.33 Perbandingan Harga Pokok Produksi Perusahaan Dengan Harga Pokok Produksi Sesudah Adanya Nilai Jual Produk Rusak Periode Harga Pokok Produksi Perusahaan Nilai Jual Produk Sebagai Pengurang Harga Pokok Produksi Tegel Warna Tegel Teraso Tegel Warna Tegel Teraso 2011 35.810.000 45.365.000 35.461.000 45.413.000 2012 32.156.000 41.441.000 31.887.000 40.959.500 Sumber: Data Primer Diolah 77

a) Harga pokok produksi Tegel Warna Periode 2011 terjadi selisih Rp349.000,-. Selisih terjadi karena adanya penjualan produk rusak sebagai pengurang biaya produksi dimana produk rusak terjadi. b) Harga pokok produksi Tegel Teraso Periode 2011 terjadi selisih Rp222.000,-. Selisih terjadi karena adanya penjualan produk rusak sebagai pengurang biaya produksi dimana produk rusak terjadi c) Harga pokok produksi Tegel Warna periode 2012 terjadi selisih Rp269.000,-. Selisih terjadi karena adanya penjualan produk rusak sebagai pengurang biaya produksi dimana produk rusak terjadi. d) Harga pokok produksi Tegel Teraso periode 2012 terjadi selisih Rp481.500,-. Selisih terjadi karena adanya penjualan produk rusak sebagai pengurang biaya produksi dimana produk rusak terjadi. Dari perbandingan antara harga pokok produksi yang dibuat oleh perusahaan dan harga pokok yang dihitung karena adanya penjualan roduk rusak sebagai penguarang biaya produksi diatas mengakibatkan terjadinya selisih antara harga pokok produksi perusahaan dan harga pokok yang telah dihitung itu artinya dengan mengunakan metode ini perusahaan bisa menghemat biaya produksi periode 2011 sebesar Rp571.000,- dan periode 2012 sebesar Rp750.500,- Tabel 4.26 Laporan Laba Rugi Periode 2011 Penjualan Rp146.111.000 Harga pokok penjualan: Persediaan awal barang jadi Rp 5.784.000 Harga pokok produksi Rp 78.241.798+ Harga pokok tersedia untuk dijual Rp 84.025.798 Persediaan akhir barang jadi Rp11.174.000- Harga pokok penjualan Rp72.280.798 Laba kotor penjualan Rp73.830.202 Biaya operasi: Biaya penjualan Rp 8.210.000 Biaya adm dan umum Rp14.365.000+ Total Beban Laba bersih sebelum pajak Sumber: Data primer diolah Rp22.575.000 Rp51.255.202 78

Tabel 4.27 Laporan Laba Rugi Periode 2011 Penjualan Rp116.710.500 Harga pokok penjualan: Persediaan awal barang jadi Rp11.174.000 Harga pokok produksi Rp67.559.713 + Harga pokok tersedia untuk dijual Rp 78.733.713 Persediaan akhir barang jadi Rp 5.678.000- Harga pokok penjualan Rp73.055.713 Laba kotor penjualan Rp43.654.787 Biaya operasi: Biaya penjualan Biaya adm dan umum Total Beban Laba bersih sebelum pajak Sumber: Data primer diolah Rp5.390.000 Rp9.178.000+ Rp14.568.000 Rp29.086.787 Penjualan Tabel 4.28 Laporan Laba Rugi Setelah perhitungan Periode 2011 Rp146.111.000 Harga pokok penjualan: Persediaan awal barang jadi Rp 5.784.000 Harga pokok produksi Rp 78.241.798+ Harga pokok tersedia untuk dijual Rp 84.025.798 Persediaan akhir barang jadi Rp11.174.000- Harga pokok penjualan Rp73.440.798 Laba kotor penjualan Rp72.670.202 Biaya operasi: Biaya penjualan Rp 8.210.000 Biaya adm dan umum Rp14.365.000+ Total Beban Laba bersih sebelum pajak Sumber: Data primer diolah Rp22.575.000 Rp50.395.202 79

Tabel 4.28 Laporan laba Rugi Setelah perhitungan Periode 2011 Penjualan Harga pokok penjualan: Persediaan awal barang jadi Rp11.174.000 Harga pokok produksi Rp67.559.713 + Harga pokok tersedia untuk dijual Rp 78.733.713 Persediaan akhir barang jadi Rp 4.928.000- Harga pokok penjualan Laba kotor penjualan Rp116.710.500 Rp73.805.713 Rp42.904.787 Biaya operasi: Biaya penjualan Biaya adm dan umum Total Beban Laba bersih Sumber: Data primer diolah Rp5.390.000 Rp9.178.000+ Rp14.568.000 Rp28.336.787 Dari hasil perbandingan laporan laba rugi perusahaan dan loporan laba rugi setelah perhitungan dapat dilihat perbedaan laba perusahaan perode 2011 sebesar Rp50.395.202 dan Periode 2012 sebesar Rp Rp28.336.787 dan laba setelah adanya perhitungan perode 2011 sebesar Rp51.255.202 dan Periode 2012 sebesar Rp29.086.787. Laba perusahaan mengalami peningkatan setelah adanya penambahan nilai jual produk rusak. DAFTAR PUSTAKA Bustami, Bastian dan Nurlela (2006), Akutansi Biaya, Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Charles T Horngren, dkk, (2008), Akutansi Biaya, Jilid Kedua, Edisi ke 11, Jakarta: PT. INDEKS. Fauziyah (2008), Akuntansi Biaya, Edisi Pertama, Kediri: Unversitas Islam Kadiri. Hansen, Don R.dan Maryane M.Mowen (2006), Manajemen Biaya, Edisi 7, Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro,dkk, (2002),Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama,Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Kasmir (2011),Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke 4, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pradana. Mulyadi (2005), Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Nafarin. M (2000), Http://www.Scibd.com/doc/1911815 7// Pengelolaan-Harga. Subramanyam, K. R. dan John J. Wild (2010), Analisis Laporan Keuangan (Buku 2), Edisi 10, Jakarta: Salemba Empat. Sofyan, Syafri, Harahap (2008), Analisis Kritis Laporan Keuangan,Jakarta: PT. Raja Grafindo Pradana. Supriyono (2007), Akuntansi Biaya, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. William. K. Carter (2009), Akuntansi Biaya, Jakarta: Salemba Empat. 80