BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Pemberian Insentif dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan layanan pendidikan yang diberikan, untuk

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pegawai. Manajemen sumber daya manusia yang baik dapat menghasilkan kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena sumber daya manusia ini lah yang dapat membuat tujuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Dengan munculnya beberapa permasalahan nyata yang menyebabkan banyak

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan usahanya dan untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompensasi merupakan seseuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bukunya Heidjrachman (2002) kompensasi adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuanyatentu membutuhkan berbagai sumber daya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu negara salah satu yang mencakup di

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan diperusahaan dapat mengakibatkan banyak persaingan. mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu organisasi karena berperan sebagai penggerak utama jalannya seluruh kegiatan organisasi. Sumber daya manusia dianggap sebagai asset yang paling berharga dalam menentukan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan organisasi. Mengingat begitu penting peranannya bagi organisasi maka Sumber Daya Manusia perlu dikelola secara baik. Melalui Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Sumber Daya Manusia yang dimiliki suatu organiasi diharapkan mampu di kelola secara baik mulai dari proses rekrutmen hingga berakhir masa kerjanya, sehingga dapat terwujud Sumber Daya Manusia yang mampu membantu mencapai keberhasilan Individu, Organisasi dan Masyarakat pada saat ini maupun saat yang akan datang. Pada dasarnya tujuan utama dari pengelolaan Sumber Daya Manusia adalah untuk mengusahakan agar setiap pegawai memiliki kinerja yang optimal dalam menjalankan fungsinya bagi organisasi, sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi secara keseluruhan lebih mudah untuk dicapai. Kinerja pegawai dapat dikatakan sebagai salah satu ukuran keberhasilan serta kemampuan seorang pegawai untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan organisasi, oleh karenanya kinerja pegawai dalam suatu organisasi dinilai 1

sebagai suatu hal yang sangat penting baik bagi pegawai itu sendiri maupun bagi organisasi, sebagai bentuk upaya dalam mencapai keberhasilannya. Agar dapat mengikuti segala perkembangan yang ada dan demi tercapainya tujuan suatu perusahaan maka perlu adanya suatu motivasi agar pegawai mampu bekerja dengan baik, dan salah satu meningkatkan motivasi itu adalah dengan memenuhi keinginan-keinginan pegawai salah satunya dengan pemberian insentif. Pemberian insentif adalah satu strategi yang diterapkan organisasi agar dapat memberikan rangsangan kepada sumber daya manusia yang ada didalam organisasi agar dapat bekerja optimal dengan memberikan potensi yang dimilikinya untuk kemajuan organisasi sesuai kemampuan masing-masing individu. Hal ini diperkuat pendapat menurut Hasibuan (2007:118) mengemukakan bahwa insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya diatas prestasi standart. Apabila karyawan yang dapat mencapai atau melampaui standart kerja maka berhak untuk menerima insentif yang ditawarkan oleh perusahaan. Kendala-kendala yang sering di temui pada sistem kompensasi khususnya dalam bentuk insentif ialah program insentif yang susah di pahami oleh karyawan, program insentif yang di berikan oleh perusahaan kurang menantang bagi karyawan itu sendiri, dan program insentif itu sangat tidak irasional untuk di capai oleh karyawan. Dan mencari solusi terbaik agar kendala dalan pemberian insentif dapat di minimalisir dengan cara mencari 2

system pemberian insentif yang tepat bagi karyawan meningkatkan kinerjanya. Selain pemberian insentif, faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah Disiplin kerja. Disiplin kerja adalah suatu sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito,2002). Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas tugas pekerjaan. Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sebagai gambaran apabila suatu perusahaan hanya memperhatikan tentang pendidikan, keahlian dan teknologi tanpa memikirkan semangat dan disiplin kerja karyawan, maka pendidikan, keahlian dan teknologi yang tinggi sekalipun tidak akan menghasilkan produk yang maksimal bila yang bersangkutan tidak dapat memanfaatkannya secara teratur dan mempunyai kesungguhan disiplin kerja yang tinggi. Hal ini diperkuat pendapat Veithzal Rivai (2004:444) mengemukakan bahwa : Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dapat disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa disiplin kerja menjadi landasan awal seorang karyawan untuk memulai sebuah pekerjaan atau tugas yang akan dikerjakan. Besar kecilnya rasa tanggung jawab karyawan tersebut 3

akan mempengaruhi kinerjanya. Semakin baik tingkat disiplin kerja yang dimiliki seseorang maka semakin baik pula kinerja yang akan di peroleh dan sebaliknya apabila tingkat disiplin kerja yang buruk akan memperburuk kinerjanya sehingga tujuan dari organisasi sulit untuk tercapai. Dengan tercapainya tujuan dari organisasi didasarkan oleh kinerja karyawan yang melebihi target yang diharapkan maka karyawan tersebut berhak untuk menerima insentif yang ditawarkan perusahaan. Secara khusus, PT. Hyundai Mobil Indonesia adalah sebuah perusahaan agen tunggal pemegang merek (ATMP) telah berdiri sejak tahun 1995. Kala itu, kehadiran membuat pasar mobil di Indonesia semakin marak di tengah dominasi produk asal Jepang dan Eropa. Sebagai agen tunggal pemegang merek Hyundai di Indonesia PT. Hyundai Mobil Indonesia membangun kantor distribusi di berbagai kantor cabang di beberapa kota besar di Indonesia antara lain HMI cabang Bandung, cabang Kalimalang, cabang Cibubur dan cabang Pluit memegang peran penting dalam pendistribusian penjualan mobil Hyundai kepada konsumen potensial di masing-masing daerah operasionalnya. Dalam kegiatan mencapai keberhasilan tujuan perusahaan ini, perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki kemampuan dan kemauan kerja yang tinggi agar memberi kontribusi kepada perusahaan dengan cara menunjukan kinerja yang memuaskan. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan hyundai mobil indonesia cabang Bandung untuk meningkatkan kinerja karyawannya ialah dengan cara memberikan insentif untuk memotivasi karyawan baik dalam 4

bekerja. Insentif yang di tawarkan oleh perusahaan ini kepada karyawannya biasanya berbentuk insentif material maupun insentif non-material. Dimana bentuk insentif material yang ada diberikan perusahaan kepada karyawannya ialah komisi dan bonus yang di dasari atas volume penjualan kendaraan yang dapat dicapai dengan standart penjualan per 6 bulan sebanyak 8 sampai 15 unit sesuai dengan jenjang karier diperusahaan. Selain insentif material, karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung akan menerima insentif non-material yang terdiri dari menerima penghargaan dari atasan menjadi karyawan terbaik, memiliki tempat kerja yang nyaman. Selain dengan memberikan insentif kepada karyawan, faktor lain yang harus menjadi perhatian dari manajemen perusahaan ialah disiplin kerja karyawan, dimana di PT Hyundai Mobil Indonesia banyak karyawan yang memiliki disiplin kerja yang buruk dapat dilihat berdasarkan tingkat kehadiran yang buruk yang dapat menghambat pencapaian target penjualan yang diharapkan oleh perusahaan. Dimana disiplin ini harus mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Berdasarkan penjelasan diatas, untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian insentif dan disiplin kerja benar-benar mempengaruhi kinerja karyawan, penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Insentif dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung. 5

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pemberian insentif pada karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung? 2. Bagaimana disiplin kerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung? 3. Bagaimana kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung? 4. Seberapa besar pengaruh pemberian insentif terhadap disiplin kerja karyawan PT Hyndai Mobil Indonesia cabang Bandung? 5. Seberapa besar pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung? 6. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung? 7. Seberapa besar pengaruh pemberian insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data baik primer maupun sekunder yang akan dijadikan sebagai bahan analisis untuk penyusunan skripsi dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Program Studi 6

Manajemen dan Bisnis di Universitas Islam Bandung. Merujuk pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pemberian insentif pada karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung. 2. Untuk mengetahui disiplin kerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung. 3. Untuk mengetahui kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung. 4. Untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif terhadap disiplin kerja PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung. 5. Untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung. 6. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung. 7. Untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia cabang Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan diatas, penulis akhirnya berharap dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut: 1. Untuk Penulis 7

Menambah wawasan penulis karena dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah, serta penulis dapat melakukan analisis secara nyata untuk mengetahui peranan dari kebijaksanaan pemberian insentif dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. 2. Untuk Pihak Perusahaan Untuk pihak perusahaan, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memperoleh masukan-masukan yang positif dan membangun, yang dapat diterapkan perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja pegawai. 3. Untuk Pihak Lain Bagi pihak-pihak lain yang turut membaca karya tulis ini agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan topik penulisan dan sebagai sumbangan pemikiran tentang pengetahuan di bidang sumber daya manusia khususnya tentang insentif, disiplin kerja dan kinerja. 1.5 Kerangka Pemikiran Setiap organisasi pada dasarnya menginginkan setiap pegawainya memiliki kinerja optimal dalam menjalankan tugas serta fungsinya bagi dalam organisasi, karena hal tersebut akan membantu proses pencapaian tujuan organisasi secara efektif. Untuk mewujudkan hal tersebut maka pemberian insentif pada karyawan dinilai sebagai suatu upaya penting yang dapat dilakukan organisasi. Menurut Veithzal Rivai (2004:744) menyatakan bahwa insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena 8

kinerjanya melebihi standart yang ditentukan. Insentif merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar upah dan gaji yang merupakan kompensasi tetap, yang biasa disebut kompensasi berdasarkan kinerja (pay for performance plan). Dari pendapat ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam pemberian insentif merupakan salah satu bentuk motivasi yang dinyatakan atas dasar kinerjanya yang melebihi prestasi standar. Selain dari pemberian insentif, aspek disiplin kerja juga harus menjadi perhatian khusus dalam sebuah organisasi atau perusahaan agar setiap karyawan yang ada di perusahaan memiliki perilaku yang baik dan benar dalam mematuhi tiap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pendapat ahli menurut Gary Dessler (2005:53) menjelaskan bahwa disiplin kerja adalah prosedur yang dilakukan perusahaan untuk memperbaiki atau menghukum seseorang bawahan karena telah melanggar aturan prosedur. Pendapat lain menurut Veithzal Rivai (2004:444) menjelaskan bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. 9

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja itu sangat penting dalam rangka pengendalian diri karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan karyawan menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku diperusahaan. Apabila disiplin kerja ini telah terbina dengan baik dalam diri masing-masing karyawan maka setiap tugas yang akan diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan hasil dapat memuaskan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri. Faustino Cardoso Gomes (2003;135) mengungkapkan kinerja adalah catatan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu. Sementara itu Mathis dan Jackson (2002 :78) menyatakan : Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi. Adapun kriteria yang digunakan dalam mengukur kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2009:75) terdiri dari kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas, tanggung jawab. Dari seluruh pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa program insentif yang diterapkan di perusahaan diharapkan akan meningkatkan disiplin kerja karyawan guna menumbuhkan rasa tanggung jawab karyawan dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan akan meningkatkan kinerja karyawan. Sehingga insentif dan disiplin kerja bersama-sama mempengaruhi untuk meningkatkan kinerja karyawan. Apabila kinerja karyawan itu tinggi 10

dan dapat melebihi standart kerja yang ditetapkan maka karyawan tersebut berhak untuk menerima insentif yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini penulis perlu menggambarkan kerangka pemikiran agar tidak terjadi kesalahan dalam pembahasannya. Insentif dan disiplin kerja kaitannya dengan kinerja karyawan dapat digambarkan sebagai berikut : Insentif (X1): Insentif material Insentif nonmaterial Kinerja Karyawan (Y): Disiplin Kerja (X2) : Kehadiran Ketaatan pada peraturan kerja Ketaatan pada standar kerja Tingkat kewaspadaan tinggi Bekerja etis Kualitas Kuantitas Pelaksanaan tugas Tanggung jawab Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 11

Hipotesis yaitu : Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis yang penulis ajukan 1. Adanya pengaruh pemberian insentif terhadap disiplin kerja PT Hyundai Mobil Indonesia. 2. Adanya pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia. 3. Adanya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia. 4. Adanya pengaruh pemberian insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia. 12