BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

BAB - IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

IV.1. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian

KOTA TANGERANG SELATAN

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN. Review Penyusunan Masterplan Air Limbah. Menyediakan dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Pemerintah Daerah, swasta, masyarakat

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNANN SANITASI. 3.1 Tujuan,Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

E. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN E.1. BIDANG AIR LIMBAH. Nama Program/Kegiatan

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

DESKRIPSI PROGRAM UTAMA

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

LAPORAN. Pertemuan konsultatif dan audiensi Laporan pertemuan konsultatif dan audiensi

Arah Pengembangan Sanitasi

STRATEGI MONEV SETRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN PELALAWAN

1. Sub Sektor Air Limbah

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

Deskripsi Program / Kegiatan

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

Transkripsi:

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Tujuan, dan Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan : Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Wajo melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan. : 1. Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga skala perkotaan; 2. Meningkatkan cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik untuk rumah tangga miskin; 3. jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal di wilayah padat kumuh miskin perkotaan; 4. Meningkanya efektivitas layanan pengelolaan air limbah domestik skala kota. : 1. Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga skala perkotaan; a. Melakukan kajian kelayakan pengelolaa air limbah domestik dan industri rumah tangga sesuai dengan ketentuan peraturan lingkungan hidup; b. Mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat (off site system) pada kawasan potensial (CBD) dan padat penduduk; c. Meningkatkan pemahaman, kemitraan da komitmen pengelolaa air limbah domestik dan industri rumah tangga dengan off site system pada wilayah CBD dan wilayah padat. 2. Meningkatkan cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik untuk rumah tangga miskin; a. Mengoptimalkan dan inovasi program stimulus kepemilikan jamban keluarga untuk rumah tangga miskin; 21

b. Meningkatkan koordinasi antar SKPD untuk mensosialisasikan pentingnya jamban dengan tangki septik; c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan stakeholder tentang pengelolaan jamban keluarga sehat; d. Meningkatkan kebutuhan pengadaan jamban keluarga sesuai standar kesehatan; 3. jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal di wilayah padat kumuh miskin; a. Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaab MCK dan IPAL komunal melalui pengorganisasian masyarakat dalam kelompok; b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan stakeholder pengelolaan IPAL/tangki septik komunal yang ramah lingkungan; c. Replikasi pembangunan sarana dan prasarana air limbah domestik berbasis komunal pada wilayah padat penduduk, kumuh dan miskin perkotaan. 4. efektivitas layanan pengelolaan air limbah domestik skala kota. a. menyediakan sarana dan prasarana pengolahan air limbah domestik skala kota; b. meningkatkan kinerja operator layana air limbah domestik skala kota; c. mengoptimalkan daya dukung kebijakan pengelolaan air limbah domestik; d. meningkatkan pemahaman, kemitraan dan komitmen untuk efektivitas layana pengelolaan air limbah domestik skala kota; e. mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaa air limbah dimestik. (Lihat Tabel 3.1 Tujuan, dan Pengembangan Air Limbah Domestik) 22

Tabel 3.1 Tujuan, dan Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Wajo melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan. Pernyataan Indikator adanya kesinambungan perencanaan pengelolaan terhadap air limbah dan industri RT Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga skala perkotaan; Melakukan kajian kelayakan pengelolaa air limbah domestik dan industri rumah tangga sesuai dengan ketentuan peraturan lingkungan hidup; Mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat (off site system) pada kawasan potensial (CBD) dan padat penduduk; Berkurangnya masyarakat yang BABS (Buang Air Besar Sembarangan) Meningkatkan cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik untuk rumah tangga miskin; Meningkatkan pemahaman, kemitraan da komitmen pengelolaa air limbah domestik dan industri rumah tangga dengan off site system pada wilayah CBD dan wilayah padat. Mengoptimalkan dan inovasi program stimulus kepemilikan jamban keluarga untuk rumah tangga miskin; Meningkatkan koordinasi antar SKPD untuk mensosialisasikan pentingnya jamban dengan tangki septik; 23

Tujuan Pernyataan Indikator Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan stakeholder tentang pengelolaan jamban keluarga sehat; Berkurangnya pencemaran air air limbah di lingkungan masyarakat miskin jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal di wilayah padat kumuh miskin perkotaan; Meningkatkan kebutuhan pengadaan jamban keluarga sesuai standar kesehatan; Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaab MCK dan IPAL komunal melalui pengorganisasian masyarakat dalam kelompok; Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan stakeholder pengelolaan IPAL/tangki septik komunal yang ramah lingkungan; Adanya kepedulian masyarakat dan swasta pentingnya layanan pengelolaan air limbah efektivitas layanan pengelolaan air limbah domestik skala kota. Replikasi pembangunan sarana dan prasarana air limbah domestik berbasis komunal pada wilayah padat penduduk, kumuh dan miskin perkotaan. menyediakan sarana dan prasarana pengolahan air limbah domestik skala kota; Meningkatkan kinerja operator layanan air limbah domestik skala kota; 24

Tujuan Pernyataan Indikator Mengoptimalkan daya dukung kebijakan pengelolaan air limbah domestik; Meningkatkan pemahaman, kemitraan dan komitmen untuk efektivitas layanan pengelolaan air limbah domestik skala kota; Mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaa air limbah dimestik. 25

3.2 Tujuan, dan Pengembangan Persampahan Tujuan : Mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Wajo melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan untuk seluruh wilayah kabupaten di atas Standar Pelayanan Minimum (SPM) : 1. efektivitas layanan pengelolaan persampahan; 2. Mengurangi timbulan sampah post collection; 3. partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse, dan recycle) skala rumah tangga; : 1. efektivitas layanan pengelolaan persampahan; a. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana persampahan; b. Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan; c. Meningkatkan kinerja operator layanan persampahan; d. Mengoptimalkan daya dukung kebijakan pengelolaan persampahan; e. Mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan persampahan; f. Menyiapkan pengelolaan TPA Sanitary Landfill. 2. Mengurangi timbulan sampah post cillection; a. Mengoptimalkan kondisi pengelolaan TPA; b. Mengoptimalkan kondisi pengelolaan komposting. 3. partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse dan recycle) skala rumah tangga. a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan stakeholder pengelolaan sampah dengan konsep 3R; b. Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat menggunakan komposting komunal secara bertahap; c. Mengoptimalkan dan memperluas program stimulus komposter rumah tangga. (Lihat Tabel 3.2 Tujuan, dan Pengembangan Persampahan) 26

Tabel 3.2 Tujuan, dan Pengembangan Persampahan Tujuan Mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Wajo melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan untuk seluruh wilayah kabupaten di atas Standar Pelayanan Minimum (SPM) Pernyataan Indikator Terkelolanya dengan baik timbulan sampah di lingkungan masyarakat efektivitas layanan pengelolaan persampahan; Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana persampahan; Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan; Meningkatkan kinerja operator layanan persampahan; Mengoptimalkan daya dukung kebijakan pengelolaan persampahan; Mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan persampahan; Menyiapkan pengelolaan TPA Sanitary Landfill. 27

Tujuan Pernyataan Indikator Terkelolanya dengan baik timbulan sampah di lingkungan masyarakat Mengurangi timbulan sampah post collection; Mengoptimalkan pengelolaan TPA; kondisi Terlaksananya pengelolaan sampah 3R partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse, dan recycle) skala rumah tangga; Mengoptimalkan kondisi pengelolaan komposting. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan stakeholder pengelolaan sampah dengan konsep 3R; Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat menggunakan komposting komunal secara bertahap; Mengoptimalkan dan memperluas program stimulus komposter rumah tangga. 28

3.3 Tujuan, dan Pengembangan Drainase Perkotaan Tujuan : Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Wajo melalui penyediaan sarana dan prasarana drainase. : 1. Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase yang terintegrasi; 2. Berkurangnya luas genangan dengan memprioritaskan penanganan di wilayah genangan. : 1. Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase yang terintegrasi; Mengembangkan perencanaan sistem drainase yang terintegrasi dan komprehensif 2. Berkurangnya luas genangan di Kabupaten Wajo dengan memprioritaskan penangan di wilayah permukiman. a. Meningkatkan pemahaman, kemitraan dan komitmen pengelolaan drainase; b. Mengoptimalkan fungsi sistem drainase yang sudah ada; c. Mengoptimalkan daya dukung kebijakan pengelolaan drainase; d. Mengembangkan penanganan pengurangan genangan di permukiman dengan system polder dan long storage. (Lihat Tabel 3.3 Tujuan, dan Pengembangan Drainase Perkotaan) 29

Tabel 3.3 Tujuan, dan Pengembangan Drainase Perkotaan Tujuan Meningkatka n lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Wajo melalui penyediaan sarana dan prasarana drainase. Pernyataan Adanya kesinambungan perencanaan pengelolaan drainase Indikator Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase yang terintegrasi; Mengembangkan perencanaan sistem drainase yang terintegrasi dan komprehensif Terkontrolnya genangan yang ada Berkurangnya luas genangan dengan memprioritaskan penanganan di wilayah genangan. Meningkatkan pemahaman, kemitraan dan komitmen pengelolaan drainase; Mengoptimalkan fungsi sistem drainase yang sudah ada; Mengoptimalkan daya dukung kebijakan pengelolaan drainase; Mengembangkan penanganan pengurangan genangan di permukiman dengan system polder dan long storage. 30

3.4 Tujuan, dan PHBS terkait Sanitasi Tujuan : Mewujudkan Kabupaten Wajo yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. : 1. cakupan PHBS; 2. peran media dalam promosi PHBS; 3. jumlah dukungan sektor swasta (CSR) dalam promosi PHBS. : 1. cakupan PHBS; a. Mengoptimalkan program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS; b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kader akesehatan lingkungan dalam promosi PHBS; c. Mengoptimalkan peran instansi pemerintah dan sekolah dalam pemicuan dan penerapan PHBS; d. Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran untuk PHBS. 2. peran media dalam promosi PHBS; a. Mengembangkan program promosi PHBS yang menarik dan menjangkau semua lapisan masyarakat; b. Meningkatkan pemahaman tentang PHBS melalui saluran-saluran (media) informasi yang ada; c. Menciptakan iklim investasi untuk promosi PHBS. 3. jumlah dukungan sektor swasta (CSR) dalam promosi PHBS. a. Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dalam bidang promosi PHBS; b. Mengoptimalkan pendanaan dari swasta CSR untuk promosi PHBS. (Lihat Tabel 3.4 Tujuan, dan Pengelolaan PHBS terkait Sanitasi (tatanan rumah tangga), Tabel 354 Tujuan, dan Pengelolaan PHBS terkait Sanitasi (tatanan sekolah) ) 31

Tabel 3.4 Tujuan, dan Pengelolaan PHBS terkait Sanitasi (tatanan rumah tangga) Tujuan Mewujudkan Kabupaten Wajo yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pernyataan Terkontrolnya perilaku hidup bersih dan sehat Indikator cakupan PHBS; Mengoptimalkan program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dalam tatanan sanitasi rumah tangga; Meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam tatanan sanitasi rumah tangga; Mengoptimalkan peran pemerintah dan masyarakat dalam pemicuan dan penerapan PHBS; Adanya promosi PHBS di lingkungan masyarakat peran media dalam promosi PHBS; Mengembangkan program promosi PHBS terhadap tatanan sanitasi rumah tangga; Meningkatkan pemahaman tentang PHBS melalui saluran-saluran (media) informasi yang ada; Menciptakan iklim investasi untuk promosi PHBS. 32

Tujuan Pernyataan Indikator Dukungan sektor swasta dalam pengelolaan PHBS jumlah dukungan sektor swasta (CSR) dalam promosi PHBS. Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dalam bidang promosi PHBS terhadap tatanan sanitasi rumah tangga; Mengoptimalkan pendanaan dari swasta CSR untuk promosi PHBS khususnya tatanan sanitasi rumah tangga. 33

Tabel 3.5 Tujuan, dan Pengelolaan PHBS terkait Sanitasi (tatanan sekolah) Tujuan Mewujudkan Kabupaten Wajo yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pernyataan Terkontrolnya perilaku hidup bersih dan sehat Indikator cakupan PHBS; Mengoptimalkan program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dalam tatanan sanitasi sekolah; Meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam tatanan sanitasi sekolah; Mengoptimalkan peran pemerintah dan sekolah dalam pemicuan dan penerapan PHBS; Adanya promosi PHBS di lingkungan masyarakat peran media dalam promosi PHBS; Mengembangkan program promosi PHBS terhadap tatanan sanitasi sekolah; Meningkatkan pemahaman tentang PHBS melalui saluransaluran (media) informasi yang ada; Menciptakan iklim investasi untuk promosi PHBS. Dukungan sektor swasta dalam pengelolaan PHBS jumlah dukungan sektor swasta (CSR) dalam promosi PHBS. Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dalam bidang promosi PHBS terhadap tatanan sanitasi sekolah; 34

Tujuan Pernyataan Indikator Mengoptimalkan pendanaan dari swasta CSR untuk promosi PHBS khususnya tatanan sanitasi sekolah; Mengoptimalkan pendanaan dari swasta CSR untuk promosi PHBS. 35