BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB V KESIMPULAN. polisemi, dan tipe-tipe hubungan makna polisemi. Hasil penelitian yang

BAB V PENUTUP. bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII SMPN 2

BAB V PENUTUP. burung lawet ini adalah elips (pelesapan S,P,O,K) hal ini dilakukan untuk

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

BAB V PENUTUP. (1) Terjadi kesalahan pemakaian diksi pada naskah pidato bahasa Jawa siswa

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB V PENUTUP. siswa kelas X SMA N 1 Pejagoan ada 3 (tiga), yaitu (1) paragraf pembuka, (2)

ANALISIS MAKNA DALAM RAGAM DIALEK LOKAL ACEH BESAR DALAM BAHASA ACEH

GEOGRAFI DIALEK BAHASA MELAYU LOLOAN DI KABUPATEN JEMBRANA BALI SKRIPSI. Oleh : ZIHAN SAFITRI

ANALISIS JARGON DALAM GAME ONLINE FOOTBALL SAGA 2

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

PENGGUNAAN BAHASA JAWA MAHASISWA DI KOS MAWAR NO. 4 SANTREN, GEJAYAN, DEPOK, SLEMAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

AIZUCHI YANG DIGUNAKAN ANAK-ANAK DALAM FILM SAYONARA BOKUTACHI NO YOUCHIEN SKRIPSI OLEH: DINDA ZINUL MISRI NIM

sudah diketahui supaya tidak berulang-ulang menyebut benda tersebut, bahasa Jawa anak usia lima tahun yang berupa tingkat tutur krama, berjenis

ARTIKEL PENELITIAN PERBEDAAN DIALEK DESA SUNGAI LINTANG DENGAN DIALEK DESA TALANG PETAI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM CERAMAH AGAMA DI MASJID ROUDHOTUL MUTTAQIN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG SKRIPSI

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat diketahui kesimpulannya. Kesimpulan tersebut adalah

INTERERENSI FONOLOGIS DAN MORFOLOGIS BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD SE-KECAMATAN KRAMAT, KABUPATEN TEGAL

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

TUTURAN PADA ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA TARAF RINGAN, SEDANG, DAN BERAT (KAJIAN FONOLOGI)

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

BAB V KESIMPULAN. Dari penelitian ini diperoleh data bahwa nama-nama peralatan rumah

ANALISIS MAKNA DALAM RAGAM DIALEK LOKAL ACEH BESAR DALAM BAHASA ACEH

ANALISIS FONOLOGI DAN LEKSIKOLOGI BAHASA JAWA DI DESAPAKEM KECAMATAN GEBANGKABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. pula bahasa Jawa juga mengalami perkembangan. Dari bahasa Jawa kuno

PROSEDUR. Sosiolinguistik IN329. Dr. Andoyo Sastromiharjo, MPd. Afi Fadlilah, S.S., M.Hum.

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS TUTURAN KERNET BUS SUGENG RAHAYU Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467

BAB V PENUTUP. ini dilakukan untuk mengetahui sikap bahasa siswa kelas VII di SMPN 9

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Gaya Bahasa

PENYEBAB INTERFERENSI GRAMATIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

KAJIAN FONOLOGI DAN LEKSIKON BAHASA JAWA DI DESA WANAYASA KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA

BENTUK FONOLOGI DAN LEKSIKON DIALEK BAHASA JAWA DESA JOGOPATEN KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

VARIAN SEMANTIK PADA BENTUK DUPLET YANG TERSEBAR DI WILAYAH PEMAKAIAN KABUPATEN BREBES

BAB V PENUTUP. gaya bahasa perulangan pada antologi geguritan Garising Pepesthen karya R. Bambang Nursinggih, dapat diperoleh kesimpulan di bawah ini.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

BAB V PENUTUP. Penelitian tuturan basa-basi dalam teks drama les Justes menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

P-ISSN: X E-ISSN:

BAB V PENUTUP. Penelitian yang dilaksanakan merupakan research and development media

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

SEMINAR KESUSASTERAAN MELAYU ANTAR BANGSA ( INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM, THAILAND DAN MALAYSIA ) 21 MEI 2001 DI LABORATORIUM PARIWISATA USU O L E H

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

KONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

Asep Jejen Jaelani & Ani Indriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang tinggal pada daerah tertentu (lih. Sumarsono, 2010:21).

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

SILABUS. 1. Identitas Mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS SK DAN KD PADA STANDAR ISI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN

ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI BOBOIBOY

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

Analisis Kesalahan Berbahasa Jawa dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. 1. Variasi kedaerahan bahasa Jawa yang digunakan oleh mahasiswa di kos Mawar No. 4 ada empat macam, yaitu dialek Banyumas, dialek standar, dialek Banyumas yang tercampuri dialek standar, dan dialek standar yang tercampuri dialek Banyumas. Dialek-dialek tersebut memiliki kekhasan dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal. 2. Dialek Banyumas dalam bidang fonologi memiliki 9 kekhasan vokal dan 6 konsonan, yaitu yaitu vokal /i/ diucapkan [i], vokal /i/ diucapkan [e], vokal /ɛ / diucapkan [i], vokal /o/ diucapkan [u], vokal /a/ diucapkan [ə], vokal /u/ diucapkan [o], vokal /a/ diucapkan [e], vokal /a/ diucapkan [a], vokal /u/ diucapkan [u]; dan konsonan /b/ diucapkan [ḅ ], konsonan /g/ diucapkan [g], konsonan /d/ diucapkan [d], konsonan /w/ diucapkan [w], konsonan /k/ diucapkan [k], dan konsonan /w/ diucapkan [ẉ]. Pada bidang leksikal dialek Banyumas memiliki 25 kekhasan leksikal, yaitu 14 leksikal bentuk lingga dan 11 leksikal bentuk andhahan. 3. Dialek standar dalam bidang fonologi memiliki 6 kekhasan vokal dan 3 kekhasan konsonan, yaitu vokal /i/ diucapkan [I], vokal /u/ diucapkan [U], vokal /e/ diucapkan [ɛ ], vokal /e/ diucapkan [e], vokal /i/ diucapkan [i], vokal /a/ diucapkan [ɔ ]; dan konsonan /d/ diucapkan [t], konsonan /y/ diucapkan 113

114 [y], konsonan /k/ diucapkan [?]. Dalam bidang leksikal dialek standar memiliki 19 kekhasan leksikal, yaitu 10 leksikal bentuk lingga dan 9 leksikal bentuk andhahan. 4. Dalam dialek Banyumas yang tercampuri dialek standar pada bidang fonologi terdapat 4 vokal dan 1 konsonan yang tercampuri dialek standar, yaitu vokal /a/ diucapkan [ɔ ], vokal /ə/ diucapkan [a], vokal /i/ diucapkan [I], vokal /e/ diucapkan [i]; dan konsonan /k/ diucapkan [?]. Dalam bidang leksikal terdapat 7 leksikal yang tercampuri dialek standar, ketujuh leksikal tersebut merupakan bentuk lingga. 5. Dalam dialek standar yang tercampuri dialek Banyumas pada bidang fonologi terdapat 1 vokal dan 1 konsonan yang tercampuri dialek Banyumas, yaitu vokal /ɔ / diucapkan [a] dan konsonan /k/ diucapkan [k]. Dalam bidang leksikal terdapat 4 leksikal yang tercampuri dialek Banyumas, yaitu 2 leksikal bentuk lingga dan 2 leksikal bentuk andhahan. 6. Variasi kedaerahan yang digunakan oleh mahasiswa di kos Mawar No. 4 disebabkan oleh adanya faktor geografis atau berdasarkan asal daerah pengguna dialek; sedangkan percampuran dialek Banyumas dengan dialek standar dan percampuran dialek standar dengan dialek Banyumas muncul sebagai akibat dari ketidakpahaman orang ke-2 dengan dialek yang digunakan oleh orang ke-1, terpengaruh dengan dialek orang ke-2 atau dialek di tempat tinggal yang baru, menirukan pembicaraan lawan bicara.

115 B. Implikasi Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar sesama. Melalui bahasa manusia dapat mengekspresikan ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antara orang yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Perbedaan bahasa yang digunakan terdapat pada lafal, intonasi, dan struktur kalimatnya. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan adanya variasi bahasa. Salah satunya adalah dialek. Dialek merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda baik dalam segi bunyi, kosakata, morfologi, maupun leksikonnya,yang disebabkan oleh faktor geografis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi kedaerahan yang digunakan oleh mahasiswa di kos Mawar No.4 ada empat macam, yaitu dialek Banyumas, dialek standar, dialek Banyumas yang tercampuri dialek standar, dan dialek standar yang tercampuri dialek Banyumas. Dengan ditemukannya berbagai macam variasi kedaerahan yang digunakan, hal ini dapat digunakan menjadi referensi dan penambahan perbendaharaan kata-kata serta wawasan dalam bahasa Jawa terutama tentang dialek oleh para penghuni kos Mawar No. 4. C. Saran Penelitian ini diharapkan nantinya dapat menjadi penambah wawasan dan menambah keberagaman variasi bahasa Jawa berdasarkan daerah. Oleh karena itu, berdasarkan kesimpulan di atas peneliti dapat memberikan saran-saran, yaitu sebagai berikut.

116 1. Peneliti mengharapkan agar para peneliti berikutnya dapat mengembangkan penelitian tentang variasi kedaerahan bahasa Jawa secara tepat dan bermanfaat. 2. Peneliti mengkaji dari segi fonologi dan leksikal; serta faktor penyebabnya, oleh karena itu diharapkan peneliti berikutnya dapat meneliti variasi kedaerahan bahasa Jawa dalam bidang sintaksis, karena peneliti melihat setiap dialek juga memiliki kekhasan dalam bidang sintaksis yang terdiri dari frase, klausa, dan kalimat.

DAFTAR PUSTAKA Adisumarto. 1992. Pengantar Dasar-dasar Linguistik. Yogyakarta: FPBS IKIP Yogyakarta. Alawasilah, Chaedar. 1985. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa. Ayatrohaedi. 1983. Dialektologi Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud. Chaer, Abdul & Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hastuti, Hijri Ning. 2008. Penggunaan Bahasa Jawa Dialek Banyumas di Kecamatan Karangsambung Kebumen. Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikdn Bahasa Jawa, FBS UNY. Hudson, R.A. 1995. Sosiolinguistik (Sosiolinguistics). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mahsun. 1995. Dialektologi Diakronis Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. ----------. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Marsono. 1999. Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Mulyana. 2007. Morfologi Bahasa Jawa (Bentuk dan Struktur Bahasa Jawa). Yogyakarta: Kanwa Publisher. Murwatono, Sri Hono. 2008. Sesorah: Pranata saha Pamedhar Sabda. Yogyakarta: Absolut. Nababan, P. W. J. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Depdikbud. 117

118 -----------, P. W. J. 1991. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: PT. Tarsito Bandung. Nurhayati, Endang. 2009. Sosiolinguistik: Kajian Kode Tutur dalam Wayang Kulit. Yogyakarta: Kanwa Publisher. Nurhayati, Endang&Siti Mulyani. 2006. Linguistik Bahasa Jawa: Kajian Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik. Yogyakarta: Bagaskara. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J. B. Wolters Uitgevers Maatschappij. Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik Bagian Kedua: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sumarsono & Paina Partana. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soeparno. 1993. Dasar-dasar Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana. -----------. 2003. Dasar-dasar Linguistik. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. Universitas Negeri Yogyakarta. 2010. Panduan Tugas Akhir. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Wedhawati, dkk. 2005. Tata Bahasa Jawa Mutakhir. Yogyakarta: Kanisius. Zulaeha, Ida. 2010. Dialektologi: Dialek Geografi dan Dialek Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu. DAFTAR NON PUSTAKA http://wayangpustaka.wordpress.com/2009/12/05/suluk-pedhalangan-spadmosoekotjo/