BAB I PENDAHULUAN. pencahayaan alami yang berasal dari matahari sebagai sumber cahaya utama (natural

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Di era digital ini, teknologi semakin berkembang. Banyak teknologi baru

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pusat bengkel yang ada di daerah Jakarta Selatan adalah Pusat Onderdil

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. Diecast adalah salah satu bentuk teknik cor pada mainan berkategorikan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. kala itu bernama thephotographwedding, sebuah perusahaan jasa fotografi yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. beribadah, gereja juga dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ziarah.

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

LAMPIRAN. Foto Still Life dengan cahaya matahari. menginginkan efek pencahayaan. matahari (Natural Light). Namun. pada pemotretan Still Life yang

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Bali, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan daya tarik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)


DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, bisnis bridal dan fotografi merupakan salah satu bidang yang

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Balon Bunga merupakan penyedia jasa dekorasi, bunga hantaran dan special effect

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. desain interior, furniture, eksterior, dan jasa pembuatan furniture. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan. Salah satu yang telihat jelas adalah perkembangan smartphone.

lighting with one light

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ferdinand de Saussure, tanda adalah bentuk dari penggabungan signifier

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. Universitas secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yakni universitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sivaraj (2013), kawat gigi atau dalam bahasa medisnya orthodontic

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. anak sebagai hari yang spesial. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut pula

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. Komisi Kepemudaan KWI (seperti dikutip dalam komkepbandung.com), orang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan, museum menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Tema: Perancangan Buku Scrapbook untuk Karya Seni

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya, terhitung hingga tahun 2014 terdapat 173 mall yang ada di Jakarta

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di sekitar wilayah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang perekonomian penduduk, mobilitas masyarakat harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang

BAB I PENDAHULUAN. Seperti diberitakan dalam situs berita Kompas tanggal 1 April 2014 (Liauw, 2014),

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia di era yang modern ini. Perkembangan ini

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan

BAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpikirkan untuk kenal seperti orang yang berada di negara lain. Ajang

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya tipografi Swiss yang dikenal dengan International Typographic Style

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus,

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia fotografi, kunci pencahayaan yang baik adalah salah satu kunci utama untuk menghasilkan suatu foto yang baik. Pencahayaan yang dimaksud dapat berupa pencahayaan alami yang berasal dari matahari sebagai sumber cahaya utama (natural light) maupun cahaya yang berasal dari sumber cahaya buatan manusia (artificial light. Sumber cahaya buatan terbagi menjadi dua yaitu strobe light yang biasa disebut lampu kilat dan continuous light yang menyala secara terus menerus. Fotografer pada umunya menggunakan strobe light karena lebih hemat daya dan memiliki daya yang lebih besar dibanding continuous light. Salah satu jenis strobe light yang paling murah adalah external flash. External flash dijual dalam berbagai merk dan spesifikasi dari yang murah hingga yang mahal. Perbedaan kualitas fisik dan fitur menyebabkan perbedaan harga tersebut. Morrissey (2012) mengatakan bahwa untuk mengubah kualitas cahaya, diperlukan akseseoris lighting. External flash sendiri tidak dapat menghasilkan efek pencahayaan yang beragam jika tidak terdapat aksesoris yang mendukungnya seperti softbox, snoot, grid, dan sebagainya (hlm. 15). Meskipun begitu, harga aksesoris yang mahal memberatkan fotografer dengan budget rendah yang dibuktikan dengan adanya survey yang melibatkan 116 1

responden. 98,25% responden menyatakan bahwa harga aksesoris lighting sangat mahal. Sebagai contohnya, harga softbox 30x40 cm merk Profoto dijual dengan harga Rp1.538.000,00 seperti yang diakses dari oktagon.co.id pada tanggal 24 Februari 2015. Ukuran softbox yang lebih besar seperti 100x100 cm bahkan dijual dengan harga yang jauh lebih mahal seharga Rp4.882.900,00. Bagi fotografer dengan dana terbatas, tentu ini bukanlah harga yang murah untuk sebuah softbox, apalagi mereka akan membutuhkan lebih dari satu aksesoris untuk menghasilkan efek lighting yang berbeda. Menghadapi masalah tersebut, fotografer sebenarnya mampu membuat aksesoris lighting sendiri dengan harga yang relatif murah dengan bahan-bahan yang mampu ditemukan di sekitar kita yang mampu menghasilkan efek mirip dengan aksesoris lighting sesungguhnya secara Do It Yourself (DIY). Dengan membuat sendiri aksesoris lighting yang diperlukan, para fotografer pemula dapat berkreasi dengan lighting dan menghasilkan foto kualitas profesional tanpa perlu mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi. Menurut diy.wikia.com, Do It Yourself (DIY) adalah sebuah istilah yang digunakan oleh komunitas-komunitas yang berfokus pada pengerjaan sesuatu tanpa bantuan profesional. Istilah ini bermula dari kegiatan untuk memperbaiki rumah tanpa harus membayar orang lain. Meskipun begitu, pengertian istilah ini sudah sangat berkembang hingga merambah dunia elektronik, seni, dan sebagainya. 2

Sementara itu, belum ada buku tutorial yang mengulas pembuatan aksesoris lighting seperti yang dilihat dari survey toko buku fisik maupun online. Penulis melakukan observasi di toko buku Gramedia Summarecon Mall Serpong dan Supermall Karawaci, Books & Beyond Karawaci, Periplus Summarecon Digital Center, serta Kinokuniya Grand Indonesia. Toko buku online yang diakses meliputi gramediaonline.com, periplus.com, bukukita.com, maupun bukabuku.com yang diakses pada tanggal 24 Februari 2015. Oleh sebab itu, penulis ingin merancang sebuah buku tutorial DIY Lighting Accessories bagi Fotografer dengan Budget Rendah sebagai Tugas Akhir. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana merancang buku tutorial DIY Lighting Accessories bagi fotografer dengan anggaran biaya rendah? 1.3. Batasan Masalah Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis menerapkan beberapa batasan agar penulisan Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari tujuan sebenarnya. Batasanbatasan dibagi dalam tiga aspek sebagai berikut: 1. Geografis: Target perancangan adalah penduduk yang berdomisili di seluruh wilayah Indonesia. 2. Demografis: Primer: Umur 16-18 tahun, pria dan wanita, siswa sekolah menengah atas. 3

Sekunder: Umur 18-35 tahun, pria dan wanita, mahasiswa maupun pekerja, pengeluaran antara Rp2.000.000,00 Rp5.000.000,00. 3. Psikografis: Memiliki ketertarikan dalam dunia fotografi terutama tentang lighting dalam dunia strobist. 4. Konten: Materi yang dibahas adalah lighting dalam dunia strobist. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan Tugas Akhir ini adalah merancang buku tutorial DIY Lighting Accessories bagi Fotografer dengan Anggaran Biaya Rendah. 1.5. Metodologi Penelitian Penulis merasa penting untuk mencari dan mengumpulkan data-data dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Data-data yang dikumpulkan bertujuan untuk menunjang pembuatan Tugas Akhir. Metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi Menurut Cresswell (2012) observasi merupakan proses memperoleh data dengan cara mengamati fenomena yang terjadi pada saat penelitian. Observasi dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk pembuatan Tugas Akhir (hlm. 180). Obesrvasi yang dilakukan adalah observasi terhadap ketersediaan buku tutorial DIY Lighting Accessories dan harga berbagai aksesoris lighting yang beredar di pasaran. 4

2. Studi Pustaka Menurut Nazir (2005) studi pustaka adalah cara untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang sedang diteliti melalui buku ilmiah, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis, disertasi, dan berbagai sumber tertulis baik dalam bentuk cetak maupun tidak (hlm. 93). Studi pustaka dilakukan terhadap buku-buku fotografi dan buku desain, serta buku mengenai teori survey. 3. Wawancara Menurut Sugiyono (2004), wawancara adalah proses tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan maupun informasi yang dibutuhkan atas suatu masalah yang sedang diteliti (hlm. 130). Wawancara dilakukan pada gutu ekstrakulikuler fotografi di SMA Kolese Gonzaga Jakarta dan SMAK Tri Tunggal Semarang mengenai kebutuhan pembuatan buku tutorial DIY Lighting Accessories di kalangan anak SMA. 4. Kuesioner Sekaran dan Bougie (2010) mengatakan bahwa kuesioner adalah satu set pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mendapatkan data yang dibutuhkan (hlm. 97). Data yang dibutuhkan adalahtingkat ketertarikan responden membuat aksesoris lighting secara DIY, dan tingkat ketertarikan responden terhadap pembuatan buku tutorial ini. Kuesioner dilakukan kepada anak SMA, mahasiswa, dan masyarakat umum yang sesuai dengan target market yang dituju. 5

5. Existing Studies Melihat dan mengamati buku karya orang lain yang informatif dan menarik untuk digunakan sebagai perbandingan maupun referensi dalam pembuatan Tugas Akhir.z 1.6. Metodologi Perancangan 77-96). Proses desain menurut Landa (2011) dapat dijabarkan sebagai berikut (hal. 1. Orientasi Pada tahap ini, penulis mencari permasalahan dan mengumpulkan data-data yang akan digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir. 2. Analisis Penulis melakukan brainstorming untuk menentukan bagaimana menjawab permasalahan yang timbul pada tahap orientasi tanpa melakukan penentuan konsep karya maupun proses mendesain. 3. Konseptual Desain Penulis menilai dan mempertimbangkan kembali ide-ide yang muncul setelah melakukan brainstorming. Setelah itu, penulis membuat sketsa untuk merancang buku. 4. Visualisasi 6

Penulis memvisualisasikan ide final ke dalam bentuk sebuah buku tutorial pembuatan aksesoris lighting buatan sendiri bagi masyarakat Indonesia. 1.7. Skematika Perancangaa Bagan 1.1. Skematika Perancangan 7