BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. proses dalam revisi produk yang dikembangkan. macam cara, yaitu data dari tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok

dokumen-dokumen yang mirip
BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

BAB V KAJIAN DAN SARAN. Pada bab V ini akan dijelaskan tentang kajian produk yang direvisi, saran

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyak dirasakan orang tentang manfaatnya. Oleh karena itu kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

A. Latar Belakang Masalah

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS VI SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN KELAS V SD/MI

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 1

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pengajaran, anak belajar dan dididik melalui gerak, selain itu

Menerapkan ajaran agama dalam aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan jasmani di Indonesia khususnya di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting untuk membekali siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP. : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan pada dasarnya usaha sadar yang menumbuh

I. PENDAHULUAN. kekuatan, kecepatan, kelenturan dan daya tahan. Oleh karena itu, tidaklah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS IV SD/MI

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

I. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

DESKRIPSI INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES (BUKU SISWA) UNTUK SD/MI

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

JURNAL. Oleh: RUDI BAGUS PRASETYO Dibimbing oleh : 1. RURUH ANDAYANI BEKTI, M.Pd 2. RENDHITYA PRIMA PUTRA, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong 03 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Abstrak

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

USUL PROGRAM IPTEKS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI I GANDUSARI : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN Pada bab IV peneliti akan menjelaskan tentang penyajian data meliputi data tinjauan para ahli terhadap produk yang dikembangkan, data uji coba kelompok kecil dan data uji coba kelompok besar, selain itu dalam bab ini juga dijelaskan tentang analisis data dalam penyusunan produk serta penjelasan tentang proses dalam revisi produk yang dikembangkan. A. Penyajian Data. Dalam penelitian pengembangan ini, data yang diperoleh melalui dua macam cara, yaitu data dari tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok kecil dan data dari ujicoba lapangan. Data yang akan diuraikan meliputi: (1) data evaluasi tahap pertama, yaitu tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok kecil, (2) data evaluasi tahap kedua, yaitu data dari hasil ujicoba kelompok besar. 1. Data Tinjauan Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik. Ujicoba atau tinjauan ahli dilakukan pada tiga orang ahli dengan kualifikasi 1 orang ahli gerak lokomotor yaitu Bapak Drs. H. Mahmud Yunus, M. Kes, 1 orang ahli pendidikan jasmani adaptif Bapak I Nengah Sudjana, S.Pd, M.Pd serta 1 orang ahli pembelajaran atletik Drs. Supriatna, M.Pd. Tujuan dari 42

43 tinjauan ahli ini adalah untuk mengetahui ketepatan dan kesesuaian produk yang dikembangkan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Pendapat ahli dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan dan pernyataan. Pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner harus dijawab dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu 4 (empat) jawaban yang tersedia dan dengan cara memberikan saran baik secara tertulis maupun berupa gambar. Tabel 4.1 Data Hasil Penilaian Produk oleh Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh 1 Apakah materi yang disajikan sudah sesuai dalam pencapaian standart kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk tingkat SMALB-C? 2 Apakah materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, contoh, latihan serta interaksi antar konsep sesuai dengan yang diamanatkan dalam SK dan KD untuk tingkat SMALB-C? 3 Apakah materi sudah sesuai dengan konsep, definisi dan kenyataan yang ada dan berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 4 Apakah contoh, gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik tingkat SMALB-C? 5 Apakah istilah-istilah teknik dan simbol yang digunakan disajikan secara benar sesuai dengan kelaziman yang berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 6 Apakah pustaka yang diacu dalam setiap teks disajikan sesuai dengan keilmuan dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 7 Apakah materi yang disajikan meliputi peratuaran, teknik, strategi, sarana dan prasarana memenuhi syarat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 8 Apakah penyajian contoh, gambar, ilustrasi, serta kasus yang ada dalam materi sesuai dengan kemajuan ilmu dan a. Sangat Sesuai (100%) a. Sangat Sesuai (100%)

44 teknologi Dikjasorkes? 9 Apakah pustaka yang digunakan sesuai dengan edisi mutakhir dalam kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 10 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan perkembangan, keadaan dan kemampuan fisik peserta didik tingkat SMALB-C? 11 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan dan nilai-nilai sosial bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 12 Apakah penyajian materi, contoh, latihan sesuai dalam mendorong tumbuh kembang yang meliputi, gaya hidup sehat dan bugar, sportif, kerjasama, disiplin, tanggungjawab, toleransi bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 13 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam mendorong peserta didik tingkat SMALB-C untuk terus berfikir dan menggali informasi lebih lanjut? 14 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam hal menumbuhkan kreativitas peserta didik tingkat SMALB-C? 15 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam membekali peserta didik tingkat SMALB-C untuk mengembangkan kecakapan hidup? 16 Apakah sistematika penyajian materi dalam bab dan sub bab sudah sesuai, meliputi pendahuluan, inti dan penutup? 17 Apakah apakah penhyajian konsep sudah sesuai mengikuti teori perkembangan dan belajar gerak? 18 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus sesuai dengan tingkat penalaran peserta didik SMALB-C? 19 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik SMALB-C? 20 Apakah penyajian materi menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan perkembangan peserta didik tingkat SMALB-C? a. Sangat Sesuai (100%) a. Sangat Sesuai (100%) a. Sangat Sesuai (100%) a. Sangat Sesuai (100%) 21 Apakah materi praktek disajikan sesuai dengan prosedur latihan yang menekankan pada keselamatan, keamanan, dan kesehatan peserta didik tingkat SMALB-C? a. Sangat Sesuai (100%) 22 Apakah pengantar pada awal buku ini sesuai dengan aturan

45 yang ada, yaitu berisi tentang tujuan penulisan buku, sistematika buku, cara pengajaran termasuk materi apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik tingkat SMALB-C? 23 Apakah gambar, teks, tabel, lampiran yang bukan tulisan sendiri diberi keterangan sesuai dengan sumber yang diacu? 24 Apakah rangkuman yang ditulis sudah sesuai dengan ringkasan isi buku untuk memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi buku? 25 Apakah Daftar buku yang digunakan ditulis sesuai dengan tata cara penulisan yang benar?

46 Tabel 4.2 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Lompat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Jarak antara tempat melakukan awalan (garis start) terhadap garis rintangan pendaratan (tali) adalah 5 meter. 2. Tidak menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi rintangan berupa tali yang di rentangkan ke samping, pada tempat pendaratan dengan tinggi 30 cm 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Jarak melakukan awalan ke garis/ tempat pendaratan adalah 5 meter 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat. Jarak jarak garis tumpu dengan garis pendaratan adalah 0,5 meter. 3. Memberi rintangan berupa tali yang di rentangkan ke samping, pada tempat pendaratan dengan tinggi 30 cm 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak melakukan awalan ke garis rintangan adalah 5 meter, dengan tinggi tali rintangan 30 cm 2. Tidak menentukan tempat tolakan pada saat melompat

47 3. Memberi garis berupa lingkaran sebagai tempat pendaratan. Garis rintangan (tali) dengan titik pusat lingkaran (tempat pendaratan) adalah 1 meter. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan IV 1. Jarak antara garis start dengan garis tumpu adalah 5 meter, adapun jarak garis tumpu dengan garis rintangan pendaratan adalah 0,5 meter, dengan tinggi tali rintangan30 cm. 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi garis berupa lingkaran sebagi tempat pendaratan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan V 1. Jarak antara garis start dengan garis tumpu adalah 5 meter,, jarak antara tempat tumpuan terhadap garis rintangan pendaratan (tali) adalah 0,5 meter. Dengan tinggi tali rintangan 30 cm. 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi 3 garis berupa lingkaran sebagi tempat pendaratan 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

48 Tabel 4.3 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Loncat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Panjang tali 8 meter 2. Meloncat melewati tali, dan sesuai dengan bentuk tali yang telah ditentukan 3. Tali di bentuk lingkaran besar 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Panjang tali adalah 5 meter 2. Siswa meloncat melewati 1 tali 3. Siswa meloncat melewati 2 tali 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak antar simpai adalah 0,5 dari garis luar lingkaran. 2. Melakukan gerakan loncat masuk kedalam lingkaran

49 3. Simpai disusun sedemikian rupa sehingga membentuk lingkaran besar 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan IV 1. Jarak antara lingkaran adalah 0,5 meter, dihitung dari garis luar lingkaran. 2. Siswa melakukan gerakan gabungan loncat kedepan dan kesamping dengan mendarat tepat didalam lingkaran. 3. Arah loncatan 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan V 1. Panjang balok adalah 3 meter 2. Melakukan gerakan loncat kesamping dengan melewati kotak/ box balok 3. Kegiatan dilakukan secara berkelanjutan mulai dari balok yang satu dengan balok yang lain 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

50 Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Kombinasi Gerak Lompat dan Loncat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Ada perbedaan tinggi bola yang digantung 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan 1 tangan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Tinggi bola yang digantung adalah 2 meter 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan 2 tangan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Ada perbedaan tinggi bola yang digantung

51 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan kepala. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

52 Saran-saran: 1. Saran dari ahli gerak lokomotor: a. Pelajari dan pahami tentang perkembangan fisik dan gerak pada umur seperti sasaran. b. Latihan melompat dan meloncat ditambah c. Tekankan perbedaan lompat dengan loncat d. Pada latihan gerak dasar loncat model latihan 1 aspek kebersamaan kurang nampak e. Pada latihan kombinasi gerak lompat dan loncat model latihan 1 harus diperhatikan kembali tinggi bola yang digantung, karena apabila pada saat latihan bola tersebut tidak bisa dijangkau, maka dikhawatirkan muncul perasaan bosan atau menyesal. 2. Saran dari ahli pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif: a. Alternatif alat jangan hanya ban bekas, harus lebih inovatif agar pembelajaran lebih menarik b. Gambar kurang konsisten dan pada sebagian gambar belum bisa memudahkan pembaca untuk memahami maksud dan tujuan dari gambar c. Latihan ditambah d. Ukuran/ daya kesulitan gerakan latihan harus disesuaikan dengan kemampuan anak tunagrahita e. Susunan gambar masih perlu diperhatikan untuk keefektifan dalam pelaksanaan pembelajaran.

53 3. Saran dari ahli pembelajaran atletik a. Model latihan harus mengikuti prinsip-prinsip latihan yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. b. Model latihan harus diberikan secara sistematis, yaitu latihan diberikan dari gerakan yang mudah dilanjutkan pada gerakan yang lebih sulit/ dari gerakan sederhana ke gerakan yang lebih kompleks. c. Latihan harus memperhatikan unsur keamanan peserta didik. d. Latihan juga harus memperhatikan masalah emosional peserta didik. e. Latihan jangan sampai mengganggu pertumbuhan peserta didik. Perhatikan beban latihan pada latihan loncat, terutama pada loncat vertikal. f. Yang perlu ditekankan, bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak hanya berorientasi pada aspek kebugaran saja, yang penting juga adalah pada ranah perolehan pengalaman gerak bagi siswa, karena hal tersebut tidak mudah untuk hilang dan cenderung bersifat tetap. Keseluruhan model latihan yang dibuat, direvisi dan dikonsultasikan pada ahli gerak lokomotor, ahli pembelajaran pendidikan jasmani adaptif dan ahli pembelajaran atletik, yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kualitas produk pengembangan, sebelum memasuki tahap uji coba kelompok kecil.

54 2. Data Uji Coba Kelompok Kecil Subyek uji coba kelompok kecil terdiri dari 6 siswa anak tunagrahita dengan didampingi oleh 3 guru di SMALB Sumber Dharma Malang. Tujuan dari uji coba kelompok kecil adalah untuk memperoleh saran dari guru SMALB Sumber Dharma Malang tentang model-model latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) melalui permainan. data uji coba kelompok kecil diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh guru SMALB- C Sumber Dharma Malang. Di bawah ini disajikan hasil analisis deskriptif persentase uji coba kelompok kecil. Hasil Analisis Uji Coba Kelompok Kecil Produk awal setelah dijustifikasi oleh ahli, kemudian diujicobakan pada kelompok kecil dengan menggunakan 6 siswa anak tunagrahita di SMALB- C Sumber Dharma Malang sebagai subyek. Pelaksanaan uji coba kelompok kecil dilakukan bertepatan pada saat jadwal pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah. Yaitu pada hari Sabtu, 26 Mei 2012 dengan didampingi guru pendamping anak tunagrahita sebanyak 3 orang dan sekaligus menjadi tim evaluasi produk yang dikembangkan oleh peneliti.

55 Tabel 4.5 Data Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil oleh Guru SMALB- C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh 1 Apakah materi yang disajikan sudah sesuai dalam pencapaian standart kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk tingkat SMALB-C? 2 Apakah materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, contoh, latihan serta interaksi antar konsep sesuai dengan yang diamanatkan dalam SK dan KD untuk tingkat SMALB-C? 3 Apakah materi sudah sesuai dengan konsep, definisi dan kenyataan yang ada dan berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 4 Apakah contoh, gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik tingkat SMALB-C? 5 Apakah istilah-istilah teknik dan simbol yang digunakan disajikan secara benar sesuai dengan kelaziman yang berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 6 Apakah pustaka yang diacu dalam setiap teks disajikan sesuai dengan keilmuan dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 7 Apakah materi yang disajikan meliputi peratuaran, teknik, strategi, sarana dan prasarana memenuhi syarat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 8 Apakah penyajian contoh, gambar, ilustrasi, serta kasus yang ada dalam materi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 9 Apakah pustaka yang digunakan sesuai dengan edisi mutakhir dalam kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 10 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan perkembangan, keadaan dan kemampuan fisik peserta didik tingkat SMALB-C? 11 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan dan nilai-nilai sosial bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 12 Apakah penyajian materi, contoh, latihan sesuai dalam mendorong tumbuh kembang yang meliputi, gaya hidup sehat dan bugar, sportif, kerjasama, disiplin, tanggungjawab, toleransi bagi peserta didik tingkat

56 SMALB-C? 13 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam mendorong peserta didik tingkat SMALB-C untuk terus berfikir dan menggali informasi lebih lanjut? 14 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam hal menumbuhkan kreativitas peserta didik tingkat SMALB-C? 15 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam membekali peserta didik tingkat SMALB-C untuk mengembangkan kecakapan hidup? 16 Apakah sistematika penyajian materi dalam bab dan sub bab sudah sesuai, meliputi pendahuluan, inti dan penutup? 17 Apakah apakah penhyajian konsep sudah sesuai mengikuti teori perkembangan dan belajar gerak? 18 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus sesuai dengan tingkat penalaran peserta didik SMALB-C? 19 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik SMALB-C? 20 Apakah penyajian materi menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan perkembangan peserta didik tingkat SMALB-C? 21 Apakah materi praktek disajikan sesuai dengan prosedur latihan yang menekankan pada keselamatan, keamanan, dan kesehatan peserta didik tingkat SMALB-C? 22 Apakah pengantar pada awal buku ini sesuai dengan aturan yang ada, yaitu berisi tentang tujuan penulisan buku, sistematika buku, cara pengajaran termasuk materi apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik tingkat SMALB- C? 23 Apakah gambar, teks, tabel, lampiran yang bukan tulisan sendiri diberi keterangan sesuai dengan sumber yang diacu? 24 Apakah rangkuman yang ditulis sudah sesuai dengan ringkasan isi buku untuk memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi buku? 25 Apakah Daftar buku yang digunakan ditulis sesuai dengan tata cara penulisan yang benar? d. Tidak Sesuai (33%)

57 Tabel 4.6 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Lompat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Guru SMALB- C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Jarak antara tempat melakukan awalan (garis start) terhadap garis rintangan pendaratan (tali) adalah 5 meter. 2. Tidak menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi rintangan berupa tali yang di rentangkan ke samping, pada tempat pendaratan dengan tinggi 30 cm 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Jarak melakukan awalan ke garis/ tempat pendaratan adalah 5 meter 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat. Jarak jarak garis tumpu dengan garis pendaratan adalah 0,5 meter. 3. Memberi rintangan berupa tali yang di rentangkan ke samping, pada tempat pendaratan dengan tinggi 30 cm 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak melakukan awalan ke garis rintangan adalah 5 meter, dengan tinggi tali rintangan 30 cm 2. Tidak menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi garis berupa lingkaran sebagai tempat pendaratan. Garis rintangan (tali) dengan titik pusat lingkaran (tempat pendaratan) adalah 1 meter.

58 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan IV 1. Jarak antara garis start dengan garis tumpu adalah 5 meter, adapun jarak garis tumpu dengan garis rintangan pendaratan adalah 0,5 meter, dengan tinggi tali rintangan30 cm. 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi garis berupa lingkaran sebagi tempat pendaratan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan V 1. Jarak antara garis start dengan garis tumpu adalah 5 meter,, jarak antara tempat tumpuan terhadap garis rintangan pendaratan (tali) adalah 0,5 meter. Dengan tinggi tali rintangan 30 cm. 2. Menentukan tempat tolakan pada saat melompat 3. Memberi 3 garis berupa lingkaran sebagi tempat pendaratan 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

59 Tabel 4.7 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Loncat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Guru SMALB- C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Panjang tali 8 meter 2. Meloncat melewati tali, dan sesuai dengan bentuk tali yang telah ditentukan 3. Tali di bentuk lingkaran besar 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Panjang tali adalah 5 meter 2. Siswa meloncat melewati 1 tali 3. Siswa meloncat melewati 2 tali 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan III 1. Jarak antar simpai adalah 0,5 dari garis luar lingkaran. 2. Melakukan gerakan loncat masuk kedalam lingkaran 3. Simpai disusun sedemikian rupa sehingga membentuk lingkaran besar

60 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan IV 1. Jarak antara lingkaran adalah 0,5 meter, dihitung dari garis luar lingkaran. 2. Siswa melakukan gerakan gabungan loncat kedepan dan kesamping dengan mendarat tepat didalam lingkaran. 3. Arah loncatan 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan V 1. Panjang balok adalah 3 meter d. Tidak Sesuai (33%) 2. Melakukan gerakan loncat kesamping dengan melewati kotak/ box balok 3. Kegiatan dilakukan secara berkelanjutan mulai dari balok yang satu dengan balok yang lain d. Tidak Sesuai (33%) d. Tidak Sesuai (33%) 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan d. Tidak Sesuai (33%)

61 Tabel 4.8 Data Hasil Penilaian Model Latihan Gerak Dasar Lokomotor (Kombinasi Gerak Lompat dan Loncat) melalui Permainan untuk Anak Tunagrahita Tingkat SMALB- C oleh Guru SMALB- C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh Latihan I 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Tinggi bola yang digantung adalah 2 meter 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan 1 tangan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan Latihan II 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Tinggi bola yang digantung adalah 2 meter 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan 2 tangan. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

62 Latihan III 1. Jarak antara bola yang digantung adalah 2 meter. 2. Tinggi bola yang digantung adalah 2 meter 3. Siswa memukul bola yang digantung secara berurutan menggunakan kepala. 4. Model latihan sesuai untuk dipraktikkan

63 Saran-saran: Adapun saran-saran yang diberikan oleh guru pengajar di SMALB-C Sumber Dharma Malang terkait dengan model-model latihan lompat dan loncat bagi anak tunagrahita adalah sebagai berikut: a. Anak tunagrahita mempunyai karakter yang berbeda-beda, bagaimana cara menyikapi/ kemungkinan kendala-kendala yang terjadi perlu diperhitungkan, misalnya waktu praktek di lapangan, dan lain-lain. b. Dalam memberikan materi (PBM) jangan terlalu serius, supaya siswa bisa menerima pelajaran dengan baik. c. Metode pembelajarannya perlu diperhatikan. d. Pendekatan terhadap siswa kurang. e. Siswa perlu dimotivasi agar lebih semangat. f. Buku untuk pedoman model latihan gerak dasar lokomotor sangat berguna bagi siswa tunagrahita karena belum pernah ada, akan tetapi dalam buku belum ada rangkuman yang bisa digunakan pembaca sebagai informasi umum mengenai isi dari buku. g. Ditambah lagi terkait dengan media bola, misalkan diganti dengan balon dan lain-lain, agar anak tidak bosan dalam mengikuti kegiatan. h. Perlu diperhatikan kembali mengenai jarak pada gerakan yang diberikan kepada siswa, disesuaikan dengan karakteristik anak tunagrahita. i. Apabila memberikan kegiatan lompat dan loncat yang berupa permainan, disarankan untuk memberikan penjelasan pendahuluan di kelas sebelum pelaksanaan di lapangan, agar siswa lebih mengerti apa yang akan dilaksanakan sehingga pemebelajaran bisa lebih efektif.

64 3. Data Uji Coba Kelompok Besar Uji coba kelompok besar dilaksanakan setelah merevisi produk dari hari ujicoba pada kelompok kecil tentang model-model latihan gerak dasar lokomotor lompat dan loncat. Uji coba kelompok besar dilaksanakan di SMALB- C Sumber Dharma Malang dengan jumlah Siswa 8 orang. Pelaksanaan uji coba kelompok besar dilakukan pada hari Rabu, 20 Juni 2012, namun sebelum melakukan kegiatan praktek dilapangan, peneliti juga melaksanakan kegiatan penjelasan secara teori pada hari Selasa, 19 Juni 2012, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang materi yang akan dipraktekkan, hal itu sesuai dengan masukan guru SMALB- C pada hasil evaluasi kelompok kecil. Tabel 4.9 Data Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Besar oleh Guru SMALB-C Sumber Dharma Malang No Aspek Yang Dinilai Data Yang Diperoleh 1 Apakah materi yang disajikan sudah sesuai dalam pencapaian standart kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk tingkat SMALB-C? 2 Apakah materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, contoh, latihan serta interaksi antar konsep sesuai dengan yang diamanatkan dalam SK dan KD untuk tingkat SMALB-C? 3 Apakah materi sudah sesuai dengan konsep, definisi dan kenyataan yang ada dan berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 4 Apakah contoh, gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik tingkat SMALB-C? 5 Apakah istilah-istilah teknik dan simbol yang digunakan disajikan secara benar sesuai dengan kelaziman yang berlaku dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C? 6 Apakah pustaka yang diacu dalam setiap teks disajikan sesuai dengan keilmuan dalam bidang Dikjasorkes tingkat SMALB-C?

65 7 Apakah materi yang disajikan meliputi peratuaran, teknik, strategi, sarana dan prasarana memenuhi syarat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 8 Apakah penyajian contoh, gambar, ilustrasi, serta kasus yang ada dalam materi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 9 Apakah pustaka yang digunakan sesuai dengan edisi mutakhir dalam kemajuan ilmu dan teknologi Dikjasorkes? 10 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan perkembangan, keadaan dan kemampuan fisik peserta didik tingkat SMALB-C? 11 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan penilaian sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan dan nilai-nilai sosial bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 12 Apakah penyajian materi, contoh, latihan sesuai dalam mendorong tumbuh kembang yang meliputi, gaya hidup sehat dan bugar, sportif, kerjasama, disiplin, tanggungjawab, toleransi bagi peserta didik tingkat SMALB-C? 13 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam mendorong peserta didik tingkat SMALB-C untuk terus berfikir dan menggali informasi lebih lanjut? 14 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam hal menumbuhkan kreativitas peserta didik tingkat SMALB-C? 15 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan sudah sesuai dalam membekali peserta didik tingkat SMALB-C untuk mengembangkan kecakapan hidup? 16 Apakah sistematika penyajian materi dalam bab dan sub bab sudah sesuai, meliputi pendahuluan, inti dan penutup? 17 Apakah apakah penhyajian konsep sudah sesuai mengikuti teori perkembangan dan belajar gerak? 18 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus sesuai dengan tingkat penalaran peserta didik SMALB-C? 19 Apakah penyajian materi, contoh, gambar, latihan, dan contoh kasus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik SMALB-C? 20 Apakah penyajian materi menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan perkembangan peserta didik tingkat SMALB-C?

66 21 Apakah materi praktek disajikan sesuai dengan prosedur latihan yang menekankan pada keselamatan, keamanan, dan kesehatan peserta didik tingkat SMALB-C? 22 Apakah pengantar pada awal buku ini sesuai dengan aturan yang ada, yaitu berisi tentang tujuan penulisan buku, sistematika buku, cara pengajaran termasuk materi apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik tingkat SMALB- C? 23 Apakah gambar, teks, tabel, lampiran yang bukan tulisan sendiri diberi keterangan sesuai dengan sumber yang diacu? 24 Apakah rangkuman yang ditulis sudah sesuai dengan ringkasan isi buku untuk memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi buku? 25 Apakah Daftar buku yang digunakan ditulis sesuai dengan tata cara penulisan yang benar? Saran-saran: Adapun saran-saran yang diberikan oleh guru pengajar di SMALB-C Sumber Dharma Malang pada uji coba kelompok besar terkait dengan modelmodel latihan lompat dan loncat bagi anak tunagrahita adalah sebagai berikut: a. Perlu adanya pendekatan psikologis terhadap anak agar dalam penerapan pembelajaran bisa lebih efektif. b. Suasana belajar kurang memberikan gairah semangat siswa. c. Metode pembelajaran perlu lebih variatif agar siswa tidak merasa bosan. d. Usahakan agar anak bisa lebih semangat dengan suasana yang menggembirakan.

67 B. Analisis Data Berdasarkan tabel penyajian data, maka pada bagian ini diuraikan analisis data sebagai berikut: 1. Analisis dan Tinjauan Ahli Gerak Lokomotor, Ahli Pendidikan Jasmani Adaptif dan Ahli Pembelajaran Atletik. Analisis data berdasarkan tabel hasil tinjauan ahli yang dilakukan pada tiga orang ahli dengan kualifikasi 1 orang ahli gerak lokomotor, 1 orang ahli pendidikan jasmani adaptif serta 1 orang ahli pembelajaran atletik. Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan konsultasi, dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada beberapa perubahan dari proses rancangan pembuatan produk hingga diujicobakan pada kelompok kecil yang melalui justifikasi ahli, hampir secara keseluruhan ada perubahan dari gambar yang disajikan namun tidak mengubah secara keseluruhan terkait dengan esensi dari model-model latihan yang dirancang sebelumnya. Adapun perubahan dari hasil justifikasi ahli yaitu terkait dengan sampul buku yang diubah sedemikian rupa sehingga lebih mengarah pada gambar yang lebih edukatif dan menarik, adanya penyempurnaan daftar istilah yang kurang tepat, kelengkapan rujukan juga menjadi masukan dalam perubahan buku pedoman, penambahan alat-alat yang digunakan, serta perubahan terkait dengan tampilan gambar yang dirasa kurang jelas dalam menjelaskan makna gerakan yang telah dirancang menjadi hal yang dijadikan perbaikan. Mengenai perubahan secara khusus dari masing-masing model gerakan lompat dan loncat yang disajikan dari model 1 sampai model 13 tidak begitu banyak, hanya saja ada

68 penambahan model gerakan dan penyesuaian jarak atau tingkat kesulitan dari gerakan yang akan diberikan kepada anak tungrahita. 2. Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Analisis data berdasarkan data uji coba kelompok kecil (lihat tabel 4.5, 4.6, 4.7, 4.8). Data diperoleh melalui kuesioner kelompok kecil, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Beberapa perubahan dari hasil uji coba kelompok kecil, sebagian besar model-model yang diberikan yaitu dari model 1 sampai model 13, masih banyak yang perlu di perbaiki khususnya dalam menentukan jarak atau tingkat kesulitan gerakan yang diberikan. Karena dalam melaksanakan pembelajaran pada siswa tunagrahita harus disesuaikan dengan kemampuan atau karakteristik anak, faktor pendekatan psikologi terhadap anak juga sangat diperlukan agar siswa lebih antusias dan bisa menerima dengan senang terhadap kegiatan-kegiatan yang diberikan, sehingga dalam kegiatan selanjutnya kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anak tunagrahita dalam melakukan gerakan lompat dan loncat berupa permainan bisa diminimalisir. Hasil yang lain dari masukan uji coba kelompok kecil yaitu sebelum melakukan kegiatan praktik hendaknya terlebih dahulu melaksanakan penjelasan secara teoritis bagi anak agar paling tidak siswa dapat mengetahui gerakangerakan yang akan mereka lakukan, sehingga dalam pelaksanaan praktik siswa tidak bingung lagi terhadap apa yang akan mereka lakukan. Hal itu juga membantu dalam peningkatan pendekatan psikologis terhadap anak yang berdampak pada semakin anak tunagrahita dekat dengan peneliti maka mereka

69 akan secara otomatis akan lebih bisa menghargai dan antusias dalam melakukan kegiatan yang diberikan. 3. Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Analisis data berdasarkan data uji coba kelompok besar (lihat tabel 4.9). Data diperoleh melalui kuesioner kelompok besar, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil uji coba kelompok besar menunjukkan bahwa secara keseluruhan buku pedoman latihan gerak dasar lokomotor sudah baikan bisa diterapkan pada anak tunagrahita tingkat SMALB- C, hal itu bisa dilihat pada persentase yang diperoleh dari hasil penilaian guru di SMALB- C Sumber Dharma Malang. Namun ada satu model yang tidak digunakan, yaitu pada model ke V gerakan loncat dikarenakan media yang digunakan berupa balok kayu bisa membahayakan pada anak, hal itu berkaitan juga dengan tidak adanya media balok tersebut untuk digunakan serta saran lapangan yang digunakan kurang mendukung. Kesesuaian Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, kesesuaian gerakan dengan karakteristik anak tunagrahita, nilai-nilai yang terkandung dalam isi buku pedoman, hingga terkait dengan penggunaan rujukan serta kesimpulan secara keseluruhan dari buku pedoman sudah dapat dikatagorikan sesuai dari 25 pertanyaan 24 pertanyaan terjawab sesuai dan sangat sesuai. Hanya ada satu jawaban dari pertanyaan terjawab kurang sesuai yaitu terkait dengan variasi penyajian materi. Hal itu menjadi sebuah rekomendasi perbaikan dalam penyempurnaan produk akhir, bahwa dalam melaksanakan buku pedoman latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) ini, guru harus menyiapkan perencanaan

70 pelaksanaan pembelajaran khusus yang nantinya bisa mendukung dalam pelaksanaan program pembelajaran gerak dasar lokomotor berupa lompat dan loncat.