PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

Kata Pengantar. Jakarta, Desember Tim Penyusun

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA NEGARA. No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa.

UJIAN NASIONAL bagi SD/MI/SDLB dan SMA/MA-SMP/MTs/SMPLB-SMALB-SMK

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

KEPUTUSAN BERSAMA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN 2013 TENTANG

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/P/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2013 TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL

SOSIALISASI POS UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 068 Tahun 2012

Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL. dipersiapkan oleh. Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional, Republik Indonesia

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 067 Tahun 2012

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Di SMPN 2 WONOSALAM Demak, Senin, 09 Maret 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012

PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2004/2005

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 015 Tahun 2011

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008

BUKU SAKU UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Penyusun

Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan

Revisi Maret 2016 KATA PENGANTAR

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Semarang, Kamis, 29 Januari 2015

RAKOR UN & UJIAN SEKOLAH 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

siswa yang terdiri: Peserta UAMBN MI : siswa Peserta UN MTs : siswa Peserta UN MA : siswa

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL TAHUN November - Desember 2015

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL TAHUN November - Desember 2015

PROSEDUR OPERASI STANDAR

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 0149/P/BSNP/XII/2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0116 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI BALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERUBAHAN PENYELENGGARAAN UN TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2011

Persiapan dan Kesiapan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PERTEMUAN ORANG TUA/WALI SISWA SOSIALISASI UN 2015

TANYA JAWAB PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Transkripsi:

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 19 Desember 2013 1

Tujuan UN PP 19 / 2005 (jo, PP 32 / 2013) tentang SNP Pasal 68 Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c) penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; d) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. UN satu kesatuan utuh untuk pemetaan, seleksi, kelulusan, dan pembinaan secara berkesinambungan, berkala, dan menyeluruh Tidak Perlu dipertentangkan antara: Pemetaan, Seleksi, Kelulusan dan Pembinaan 2

Meningkatkan Kualitas UN Materi Soal Pelaksanaan Output Kualitas Instrumen (andal dan valid) Dapat dijaga kerahasiaannya Sistem Penggandaan dan distribusi naskah Sistem Pengawasan Sistem Pengolahan Nilai Dimanfaatkan untuk: Pemetaan Kelulusan Seleksi Pembinaan 3

Penggunaan UN untuk SNMPTN Tahun 2013 Tahun 2014 Nilai rapor yang diboboti dan prestasi siswa digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN, hasil kelulusan UN digunakan sebagai syarat untuk diterima melalui SNMPTN Gabungan nilai rapor yang sudah diboboti dan nilai UN murni, serta prestasi lain digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN. Kelulusan UN tetap menjadi syarat masuk PTN Nilai SNMPTN = f(nilai Rapor, Nilai UN, Prestasi lain)

1 Persiapan Pelaksanaan UN 2014 5

Landasan Kebijakan PP No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP Pasal 72 (1) Peserta Didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a. menyelesaikan seluruh program Pembelajaran; b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran; c. lulus ujian sekolah/madrasah; dan d. lulus Ujian Nasional. (1a) Khusus Peserta Didik dari SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat dinyatakan lulus setelah memenuhi ketentuan pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c. 6

Landasan Kebijakan PP No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP Pasal 65 (1) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) butir b bertujuan menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran. (3) Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertimbangkan hasil penilaian Peserta Didik oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64. (4) Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua mata pelajaran dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan Peserta Didik dari satuan pendidikan. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah diatur dengan Peraturan Menteri. Mulai Tahun 2014, ujian nasional untuk SD/MI tidak dilakukan. Selanjutnya, ujian akhir di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah dilakukan melalui ujian Sekolah/Madrasah (US/M) untuk peserta didik SD/MI, SDLB, dan Program Paket A/Ula. 7

PERMENDIKBUD Nomor 102 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Program Paket A/Ula Antara lain: Pelaksanaan US/M menjadi kewenangan Satuan Pendidikan. (pasal 14). Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah: a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran; dan c. lulus US/M. (pasal 5) Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, untuk peserta didik SD/MI, SDLB, dan Program Paket A/Ula, apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas I sampai dengan kelas VI. (pasal 6) Kriteria perolehan nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b ditetapkan oleh Satuan Pendidikan. (pasal 7) Kriteria kelulusan peserta didik dari US/M sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c ditetapkan oleh Satuan Pendidikan sebelum pelaksanaan US/M berdasarkan perolehan nilai US/M. (pasal 8)

N o Perbedaan US/M dan UN Komponen UN US/M 1 Penyelenggara BSNP Sekolah 2 Kisi-kisi BSNP Pemerintah 3 Soal ujian 100% soal 3 Mapel dari Kemdikbud 4 Pelaksanaan (penggandaan, distribusi, pengawasan) Kemdikbud, Pemprov, PTN 25% soal 3 Mapel dr Kemdikbud sbg soal kontrol Pemprov/Pemkab/kota 5 Pengolahan Kemdikbud (cq. Puspendik) Pemkab/kota dan data nilai dilaporkan ke Kemdikbud 6 Pemanfaatan -Kelulusan, -Tiket masuk ke jenjang berikutnya, -Pemetaan, dan -Intervensi -Tiket masuk ke jenjang berikutnya -Pemetaan, dan -intervensi 9

Perbedaan dan Persamaan UN Tahun 2013 dan 2014 No Aspek 2013 2014 Ket 1. Kriteria Kelulusan Formula Gabungan antara nilai UN (60%) dan Nilai Sekolah/Madrasah (40%). Kriteria kelulusan UN dengan rata-rata 5,50 dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0. 2 Kisi-Kisi UN Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan BSNP Nomor 009/P/BSNP/XI/2012 Formula Gabungan antara nilai UN (60%) dan Nilai Sekolah/Madrasah (40%). Kriteria kelulusan UN dengan rata-rata 5,50 dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0. Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan BSNP Nomor 009/P/BSNP/XI/2012 Sama Sama 3 Jumlah Paket Soal Setiap peserta menerima paket soal yang berbeda Setiap peserta menerima paket soal yang berbeda Sama 4 Komposisi nilai sekolah Komposisi nilai sekolah terdiri atas 40% nilai rata-rata rapor, dan 60% nilai ujian sekolah. Komposisi nilai sekolah terdiri atas 70% nilai rata-rata rapor dan 30% nilai ujian sekolah. Beda 5 Peran BSNP Penyelenggara dan Pelaksana Penyelenggara Beda

Perbedaan dan Persamaan UN Tahun 2013 dan 2014 No Aspek 2013 2014 Ket 6 Peran Perguruan Tinggi Berperan dalam pelaksanaan & Pengawasan UN khusus untuk SMA/MA, SMK, Paket C, dan Paket C Kejuruan 7 Peran LPMP Tidak terlibat dalam pelaksanaan/pengawasan UN 8 Pencetakan bahan UN 9 Jadwal UN SMA/MA Dilaksanakan dengan sistem terpusat Dilaksanakan dalam 4 (empat) hari dengan jumlah mata pelajaran 1-2-1-2 setiap hari Tidak berperan dalam pelaksanaan UN, tetapi berperan dalam Pengawasan UN SMA/MA, SMK, Paket C, dan Paket C Kejuruan ditingkatkan Dilibatkan dalam pengawasan UN SMP dan SMA sederajat Dilaksanakan dengan sistem regional Dilaksanakan dalam 3 (tiga) hari dengan dua mata pelajaran setiap hari. Beda Beda Beda Beda 10 Jadwal UN Paket C Tahap I Dilaksanakan dalam 4 (empat) hari dengan jumlah mata pelajaran 2-2-2-1 setiap hari Dilaksanakan dalam 3 (tiga) hari dengan jumlah mata pelajaran 2-2-3 setiap hari Beda

Perbedaan dan Persamaan UN Tahun 2013 dan 2014 No Aspek 2013 2014 Ket 11 Pemanfaatan hasil UN Belum sepenuhnya dijadikan pertimbangan masuk PTN Sepenuhnya dijadikan pertimbangan masuk PTN Beda 12 UN SD/MI Dilaksanakan oleh BSNP Dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk Ujian Sekolah/Madrasah Beda

Perkiraan Jumlah Peserta UN Tahun 2014 No Jenjang Siswa Peserta * 1 SMA/SMALB/M A/SMK 2 SMP/SMPLB/M Ts * Asumsi: peningkatan 10% dari Tahun 2013 Sekolah Ruang Pengawas 3.005.3001 29.333 156.365 312.73 4.511.2254 51.163 208.633 417.266 13

Mendikbud SK Gubernur SK Bupati/Walikot a SK Ka Dinas Pendidikan SK Skema Pelaksanaan UN 2014 BSNP Penyelenggara UN Tanggung jawab Pelaks. UN Tingkat Pusat Tanggung jawab Pelaksana UN Tingkat Provinsi Tanggung jawab Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota Tanggung jawab Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan Meningkatkan kredibilitas UN dan integrasi vertikal jenjang pendidikan Majelis Rektor PTN PTN Pengawasan UN Acuan POS UN Pelaksanaa n UN 14 14

Time Line Penyelenggaraan UN 2014 I. PERSIAPAN IV. PELAKSANAAN Koordinasi/ Sosialisasi Permen & POS Pendistribu -sian Kisikisi Penandatanganan Pakta Integritas Penyiapan Master Naskah NOV DES JAN FEB MAR APR 14 APRIL 2014 Peserta UN Nilai Rapor dan US/M Pencetakan DNT Proses Lelang Penggandaan Master Pencetakan Naskah Pengawasan Proses Pencetakan Pengiriman Bahan UN II. PENDATAAN III. PENCETAKAN DAN PENGIRIMAN NASKAH Keterangan: DNT = Daftar Nominal Tetap US/M = Ujian Sekolah/Madrasah 15

A. SMA/MA Jadwal Pelaksanaan UN 2014 No Hari dan Tanggal Jam Program IPA Program IPS Mata Pelajaran Program Bahasa MA Program Keagamaan 1. UN Senin, 14 April 2014 07.30 09.30 UN Susulan Selasa, 22 April 2014 10.30 12.30 Bahasa Indonesia Biologi Bahasa Indonesia Geografi Bahasa Indonesia Sastra Indonesia Bahasa Indonesia Hadis 2. UN Selasa, 15 April 2014 07.30 09.30 UN Susulan Rabu, 23 April 2014 10.30 12.30 Matematika Kimia Matematika Sosiologi Matematika Antropologi Matematika Fikih 3. UN Rabu, 16 April 2014 07.30 09.30 UN Susulan Kamis, 24 April 2014 10.30 12.30 Bahasa Inggris Fisika Bahasa Inggris Ekonomi Bahasa Inggris Bahasa Asing Bahasa Inggris Tafsir 16

B. SMK/MAK C. SMALB Jadwal Pelaksanaan UN 2014 No Hari dan Tanggal Jam Mata Pelajaran 1. 2. 3. UN: Senin, 14 April 2014 UN Susulan: Selasa, 22 April 2014 UN: Selasa, 15 April 2014 UN Susulan: Rabu, 23 April 2014 UN: Rabu, 16 April 2014 UN Susulan: Kamis, 24 April 2014 07.30 09.30 Bahasa Indonesia 07.30 09.30 Matematika 07.30 09.30 Bahasa Inggris No Hari dan Tanggal Jam Mata Pelajaran 1. 2. 3. UN: Senin, 14 April 2014 UN Susulan: Selasa, 22 April 2014 UN: Selasa, 15 April 2014 UN Susulan: Rabu, 23 April 2014 UN: Rabu, 16 April 2014 UN Susulan: Kamis, 24 April 2014 07.30 09.30 Bahasa Indonesia 07.30 09.30 Matematika 07.30 09.30 Bahasa Inggris 17

D. Program Paket C No Program 1. Program Paket C IPS 2. Program Paket C IPA Jadwal Pelaksanaan UN 2014 Periode I Senin, 14 April 2014 Selasa, 15 April 2014 Selasa, 15 April 2014 Rabu, 16 April 2014 Senin, 14 April 2014 Selasa, 15 April 2014 Selasa, 15 April 2014 Rabu, 16 April 2014 Hari dan Tanggal Periode II Selasa, 19 Agustus 2014 Rabu, 20 Agustus 2014 Kamis, 21 Agustus 2014 Jumat 22 Agustus 2014 Selasa, 19 Agustus 2014 Rabu, 20 Agustus 2014 Kamis, 21 Agustus 2014 Jumat 22 Agustus 2014 Jam 13.30 15.30 16.00 18.00 10.30 12.30 13.30 15.30 16.00 18.00 13.30 15.30 16.00 18.00 14.00 16.00 13.30 15.30 16.00 18.00 10.30 12.30 13.30 15.30 16.00 18.00 13.30 15.30 16.00 18.00 14.00 16.00 Mata Ujian Bahasa Indonesia Geografi Pendidikan Kewarganegaraan Matematika Sosiologi Bahasa Inggris Ekonomi Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Biologi Pendidikan Kewarganegaraan Matematika Kimia Bahasa Inggris Fisika Pendidikan Kewarganegaraan 18

Jadwal Pelaksanaan UN 2014 E. Program Paket C Kejuruan No F. SMP/MTs dan SMPLB No 1 2 Program 3 Program Paket C Kejuruan UN Senin, 5 Mei 2014 Selasa, 6 Mei 2014 Periode I Senin, 14 April 2014 Selasa, 6 Mei 2014 Hari dan Tanggal Hari dan Tanggal UN Susulan Senin, 12 Mei 2014 Selasa, 13 Mei 2014 Periode II Selasa, 19 Agustus 2014 Rabu, 20 Agustus 2014 3 Rabu, 7 Mei 2014 Rabu, 14 Mei 2014 07.30-09.30 07.30-09.30 07.30-09.30 Jam 13.30-15.30 16.00-18.00 13.30-15.30 16.00-18.00 Jam Mata Ujian Bahasa Indonesia Matematika Bahasa Inggris Mata Ujian Bahasa Indonesia Pendidikan Kewarganegaraan Matematika Bahasa Inggris 19

Jadwal Pelaksanaan UN 2014 G. Program Paket B/Wustha No Periode I 1 Senin, 5 Mei 2014 2 Selasa, 6 Mei 2014 3 Rabu, 7 Mei 2014 Hari dan Tanggal Periode II Selasa, 19 Agustus 2014 Rabu, 20 Agustus 2014 Kamis, 21 Agustus 2014 Jam 13.30-15.30 16.00-18.00 13.30-15.30 16.00-18.00 13.30-15.30 16.00-18.00 Mata Ujian Bahasa Indonesia Pendidikan Kewarganegaraan Matematika Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris Ilmu Pengetahuan Alam 20

Jadwal Pelaksanaan US/M 2014 1. Jadwal US/M SD/MI, SDLB No. Ujian Hari dan Tanggal Pukul Mata Pelajaran 1. 2. 3. US/M Senin,19 Mei 2014 US/MSusulan Senin, 26 Mei 2014 US/M Selasa, 20 Mei 2014 US/M Susulan Selasa, 27 Mei 2014 US/M Rabu, 21 Mei 2014 US/M Susulan Rabu, 28 Mei 2014 08.00 10.00 Bahasa Indonesia 08.00 10.00 Matematika 08.00 10.00 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 21

Kriteria Kelulusan Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah: 1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran; 3. lulus Ujian S/M/PK; dan 4. lulus Ujian Nasional (UN).

Lulus Ujian Sekolah Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian S/M/PK untuk semua mata pelajaran ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M/PK. Kriteria mencakup mínimum rata-rata nilai dan mínimum nilai setiap mata pelajaran. Nilai S/M/PK diperoleh dari gabungan: a) Rata-rata nilai rapor dengan bobot 70% : Semester I s.d. semester V pada SMP/MTs, SMPLB, dan Paket B/Wustha, SMK/MAK, dan Paket C Kejuruan; Semester III s.d. semester V pada SMA/MA, SMALB dan Paket C; Semester I s.d. semester V pada SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK yang menerapkan SKS. b) Nilai Ujian S/M/PK dengan bobot 30%.

Lulus UN 1. Kriteria kelulusan peserta didik untuk Ujian Nasional (UN) SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan adalah: a) Nilai Akhir (NA) setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan paling rendah 4,0 (empat koma nol) dan b) Rata-rata NA untuk semua mata pelajaran paling rendah 5,5 (lima koma lima) 2. NA merupakan gabungan Nilai S/M/PK dan Nilai Ujian Nasional dengan bobot 40% Nilai S/M/PK dan 60% Nilai UN.

KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan: SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rapat dewan guru. Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rapat dewan tutor bersama Pamong Belajar pada SKB Pembina.

Persyaratan Peserta Persyaratan peserta didik mengikuti Ujian S/M/PK dan UN: telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu; memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu mulai semester I tahun pertama sampai dengan semester I tahun terakhir; dan memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada Pendidikan Kesetaraan. Persyaratan peserta didik mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pondok Pesantren penyelenggara program Wustha, dan kelompok belajar sejenis.

Persyaratan Peserta Kelompok belajar sejenis adalah pendidikan kesetaraan yang diselenggarakan oleh lembaga selain PKBM, SKB, dan Pesantren. Untuk mengikuti UN, peserta didiknya harus mendaftarkan ke PKBM/SKB/Pesantren.

Persyaratan Peserta Peserta didik yang memenuhi syarat berhak mengikuti Ujian S/M/PK dan UN. Peserta didik tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras yang memenuhi syarat berhak mengikuti Ujian S/M/PK dan UN. Peserta didik yang karena alasan tertentu dengan disertai bukti yang sah berhalangan mengikuti UN dapat mengikuti UN Susulan sesuai jadwal yang ditentukan dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP. Peserta didik yang tidak lulus dapat mengikuti ujian tahun berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Persyaratan Peserta Peserta didik yang memenuhi syarat berhak mengikuti Ujian S/M/PK dan UN. Peserta didik tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras yang memenuhi syarat berhak mengikuti Ujian S/M/PK dan UN. Peserta didik yang karena alasan tertentu dengan disertai bukti yang sah berhalangan mengikuti UN dapat mengikuti UN Susulan sesuai jadwal yang ditentukan dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP. Peserta didik yang tidak lulus dapat mengikuti ujian tahun berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Persyaratan Peserta Peserta didik pendidikan kesetaraan yang karena alasan tertentu dengan disertai bukti yang sah berhalangan mengikuti ujian dapat mengikuti UNPK periode kedua.

Nilai Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Nilai S/M/PK diserahkan oleh setiap satuan pendidikan kepada Pelaksana UN Tingkat Pusat. Nilai S/M/PK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk SMP/MTs/SMPLB, Program Paket B/Wustha, SMA/MA, SMALB, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan diterima oleh Pelaksana UN Tingkat Pusat paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan UN.

Penyelenggara & Pelaksana UN 1. BSNP menyelenggarakan UN bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. 2. BSNP sebagai Penyelenggara UN bertugas: menyusun POS pelaksanaan UN; memberi rekomendasi kepada Menteri tentang pembentukan Pelaksana UN Tingkat Pusat; dan melakukan evaluasi dan menyusun rekomendasi perbaikan pelaksanaan UN.

Pelaksana UN Pelaksana UN Tingkat Pusat ditetapkan dengan Keputusan Menteri dan bertanggung jawab kepada Penyelenggara UN Pelaksana UN Tingkat Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dan bertanggung jawab kepada Pelaksana UN Tingkat Pusat. Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Wali Kota dan bertanggung jawab kepada Pelaksana UN Tingkat Provinsi.

Pelaksana UN Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan bertanggung jawab kepada Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota. Pelaksana UN Tingkat Pusat, Pelaksana UN Tingkat Provinsi, Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan UN sesuai dengan Peraturan Menteri dan POS UN.

Pelaksana UN Pelaksana UN Tingkat Pusat Unsur SK Menteri dng unsur: BSNP, Setjen, Itjen, Balitbang, Ditjen Dikdas, Ditjen Dikmen, Ditjen Dikti, BPSDMPP, Ditjen Pendis, Atdikbud/ Konjen RI LN, dan MRPTN koordinasi Kemendagri, Kemenag, Kemenlu, dan Polri Pelaksana UN Tingkat Provinsi Unsur SK Gubernur, dengan unsur: Dinas Pendidikan Prov, Kanwil Kemenag, PTN, LPMP, instansi terkait Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota Unsur SK Bupati/Wali Kota, dengan unsur: Dinas Pendidikan Kab/Kota, KanKemenag. Pelaksana UN Satuan Pendidikan Unsur Ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kab/kota 35

Pelaksana UN Tingkat Provinsi Melaksanakan dan mengawasi UN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, dan Program Paket B/Wustha. Melaksanakan UN SMA/MA, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan. Melakukan pemindaian LJUN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, dan Program Paket B/Wustha.

Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota, terdiri atas unsur-unsur: Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (Seksi yang menangani pendidikan madrasah dan seksi yang menangani pendidikan norformal: Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan);

Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota Mempunyai tugas tanggung jawab, di antaranya: 1. menetapkan satuan pendidikan yang berhak melaksanakan UN ; 2. mengoordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta UN; 3. menetapkan tempat penyimpanan bahan UN di titik simpan terakhir yang aman 4. menetapkan pengawas ruang UN 5. menetapkan penanggungjawab ruang ujian dari salah seorang pengawas ruang UN. Catatan: Lebih detail, lihat POS UN.

Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan yang dapat melaksanakan UN adalah: sekolah/madrasah yang memiliki peserta UN minimal 20 orang (SMPLB dan SMALB tidak ada batas minimal jumlah peserta UN), terakreditasi, dan memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; pondok pesantren, PKBM, dan SKB Pelaksana pendidikan kesetaraan yang memiliki peserta UN minimal 20 orang serta memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; institusi yang ditetapkan oleh Atase Pendidikan dan/atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat berkoordinasi dengan Direktorat terkait atau langsung ditetapkan oleh Direktorat terkait untuk pelaksana UN di luar negeri.

Peran Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi berperan serta dalam penyiapan soal UN, dan mengawasi penggandaan, pendistribusian, pelaksanaan UN SMA/MA, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan, serta pengembalian LJUN ke tempat pemindaian dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Perguruan Tinggi melakukan pemindaian LJUN UN SMA/MA, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan.

Perguruan Tinggi Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam UN SMA/MA, SMK/MAK, Paket C dan Paket C Kejuruan, di antaranya: 1. melakukan pengawasan pelaksanaan UN bersama LPMP 2. menetapkan koordinator pengawas UN kabupaten/kota 3. menetapkan pengawas satuan pendidikan 4. melakukan pengawasan penggandaan dan pendistribusian bahan UN bersama Panitia Regional, LPMP, dan Polri; 5. menjamin keamanan penyimpanan bahan UN di titik simpan terakhir bersama Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dan Polri 6. menjamin keamanan dan kerahasiaan LJUN yang sudah diisi oleh peserta UN sampai ke tempat pemindaian.

Perguruan Tinggi Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam UN SMA/MA, SMK/MAK, Paket C dan Paket C Kejuruan, di antaranya: 7. mengawasi penerimaan LJUN dari satuan pendidikan atau rayon dan memastikan amplop LJUN sudah dilem/dilak, ditandatangani oleh pengawas ruang, dan dibubuhi stempel satuan pendidikan; 8. memindai LJUN dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Pelaksana UN Tingkat Pusat; 9. menjamin keamanan proses pemindaian LJUN; 10. menyampaikan hasil pemindaian LJUN ke Pelaksana UN Tingkat Pusat. Catatan: Lebih detail, lihat POS UN.

Peran LPMP Melakukan pengawasan pelaksanaan UN SMP/MTs, SMPLB, dan Program Paket B/Wustha. Melakukan pengawasan penggandaan dan pendistribusian bahan UN SMA/MA, SMK/MAK, Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan, bersama Perguruan Tinggi.

LPMP Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam UN SMP/MTs, SMPLB dan Program Paket B/Wustha, di antaranya: 1. melakukan pengawasan pelaksanaan UN; 2. menetapkan koordinator pengawas UN kab/kota; 3. melakukan pengawasan penggandaan dan distribusi bahan UN bersama Panitia Regional penggandaan dan distribusi, dan Polri; 4. menjamin keamanan penyimpanan bahan UN di titik simpan terakhir bersama Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dan Polri;

LPMP Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam UN SMP/MTs, SMPLB dan Program Paket B/Wustha, di antaranya: 5. menjamin keamanan dan kerahasiaan LJUN yang sudah diisi oleh peserta UN serta bahan pendukungnya; 6. mengawasi penerimaan LJUN dari satuan pendidikan atau rayon dan memastikan amplop LJUN sudah dilem/dilak, ditandatangani oleh pengawas ruang, dan dibubuhi stempel satuan pendidikan. Catatan: Lebih detail, lihat POS UN.

Pelaksanaan UN 1. UN untuk Sekolah/Madrasah dilaksanakan 1 (satu) kali dalam satu tahun. a) SMA/MA, SMALB, SMK/MAK, Program Paket C dan Paket C Kejuruan: 14-16 April 2014 b) SMP/MTs, SMPLB, Program Paket B/Wustha: 5-8 Mei 2014 2. UNPK Periode II dilaksanakan pada bulan Agustus 2014.

UN Susulan 1. UN Susulan untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK dilaksanakan setelah UN SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK. 2. UN susulan untuk SMP/MTs dan SMPLB, dilaksanakan setelah UN SMP/MTs, SMPLB. 3. Ujian kompetensi keahlian kejuruan untuk SMK/MAK dan Program Paket C Kejuruan dilaksanakan paling lambat satu bulan sebelum penyelenggaraan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan.

Pengumuman Kelulusan Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SMA/MA, SMALB, SMK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan diumumkan oleh satuan pendidikan paling lambat satu bulan setelah penyelenggaraan UN SMA/MA, SMALB, SMK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SMP/MTs, SMPLB, Program Paket B/WUstha diumumkan oleh satuan pendidikan paling lambat satu bulan setelah penyelenggaraan UN SMP/MTs, SMPLB, dan Program Paket B/Wustha.

Pengumuman Kelulusan Sekolah/madrasah/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar mengumumkan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan paling lambat: 20 Mei 2014 untuk SMA/MA, SMK/MAK, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan; dan 14 Juni 2014 untuk SMP/MTs, SMPLB, SMALB, dan Paket B/Wustha. 22 September 2014 untuk UN Kesetaraan Periode II.

UJIAN KOMPETENSI Ujian kompetensi keahlian kejuruan terdiri atas teori kejuruan dan praktik kejuruan, dilaksanakan sebelum pelaksanaan UN. Ujian teori kejuruan SMK dan Program Paket C Kejuruan dilaksanakan oleh dinas pendidikan provinsi. Ujian praktik kejuruan SMK dan Program Paket C Kejuruan dilaksanakan oleh satuan pendidikan bersama dunia industri dan/atau asosiasi profesi.

KISI KISI UN 1. Kisi-kisi soal UN disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C. 2. Kisi-kisi soal UN sebagaimana dimaksud di atas menggunakan kisi-kisi soal UN tahun pelajaran 2012/2013 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan BSNP Nomor 0019/P/BSNP/XI/2012.

PENGGANDAAN & PENDISTRIBUSIAN 1. Penggandaan dan pendistribusian bahan UN SMP/MTs, SMPLB dan Program Paket B/Wustha, SMA/MA, SMK/MAK, SMALB, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan dilakukan oleh Pelaksana UN Tingkat Provinsi secara regional. 2. Pendistribusian bahan UN sampai ke titik simpan terakhir dilakukan oleh percetakan berkoordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Provinsi dan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota.

PENGGANDAAN & PENDISTRIBUSIAN 3. Pengawasan penggandaan dan pendistribusian bahan UN SMA/MA, SMK/MAK, SMALB, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan dari provinsi ke kabupaten/kota, dari kabupaten/kota ke satuan pendidikan melibatkan perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta, LPMP, dan Polri. 4. Pengawasan penggandaan dan pendistribusian bahan UN SMP/MTs, SMPLB dan Program Paket B/Wustha dari provinsi ke kabupaten/kota, dari kabupaten/kota ke satuan pendidikan melibatkan LPMP dan Polri. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengaturan regional, penggandaan, dan pendistribusian bahan UN diatur oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BIAYA PELAKSANAAN 1. Biaya pelaksanaan Ujian S/M/PK menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dan satuan pendidikan yang bersangkutan. 2. Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan UN menjadi tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

SANKSI 1. Orang perseorangan, kelompok, dan/atau lembaga yang terbukti secara sah melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, akan diproses dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelanggaran dan sanksi diatur dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.

Pemetaan Hasil UN Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan sosialisasi UN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memetakan hasil UN pada tingkat sekolah/madrasah, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.

Penjaminan Kredibilitas Hasil Ujian Nasional 1. Ada Tanda Dilarang Masuk Kecuali Peserta UN, Pengawas ruang UN, dan Pengawas satuan Pendidikan 2. Alat komunikasi elektronik seperti HP peserta UN dan pengawas tidak disaku. 3. Tiap pengawas menerima lembar rincian tugas 4. Petugas presensi mengedarkan daftar hadir sebelum UN brlangsung atau setelah UN selesai.. 5. Ada rincian tugas pengawas ruang UN dan pengawas satuan pendidikan.,

Penjaminan Kredibilitas Hasil Ujian Nasional SMA, MA, SMK, Paket C 1. Jumlah pengawas satuan pendidikan dari peguruan tinggi atau yang ditugaskan perguruan tinggi sebagai berikut: a. Jumlah ruang UN: 1 sampai 4 sebanyak satu orang b. Jumlah ruang UN: 5 sampai 10 sebanyak 2 orang c. Jumlah ruang UN: > 5, sebanyak 3 orang.

2. LJUN dimasukkan ke dalam amplop LJUN dan dilem /dilak di ruang ujian dan ditandatangani oleh penanggung jawab ruang UN di amplop tempat pengeleman 3. Ada Berita Acara serah terima LJUN di ruang pelaksana disaksikan dan ditandatangani oleh koordinator pengawas satuan pendidikan. 4. Pengawas satuan pendidikan harus memastikan bahwa semua LJUN masuk dalam amplop yang telah dilem dan ditandatangani pengawas ruang UN.

5. Pengawas satuan pendidikan mengawasi perjalanan LJUN dari pelaksana UN ke rayon, dan dari rayon tempat pemindaian di perguruan tinggi negeri. 6. Ada berita acara waktu berangkat dari satuan pendidikan pelaksana UN, waktu tiba di rayon, waktu berangkat dari rayon, dan waktu tiba di tempat pemindaian.

Penjaminan Kredibilitas Hasil Ujian Nasional SMP, MTs, Paket B 1. Jumlah pengawas satuan pendidikan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan atau yang ditugaskan sebagai berikut: a. Jumlah ruang UN: 1 sampai 4 sebanyak satu orang b. Jumlah ruang UN: 5 sampai 10 sebanyak 2 orang c. Jumlah ruang UN: > 5, sebanyak 3 orang.

2. LJUN dimasukkan ke dalam amplop LJUN dan dilem /dilak di ruang ujian dan ditandatangani oleh penanggung jawab ruang UN di amplop tempat pengeleman 3. Ada Berita Acara serah terima LJUN di ruang pelaksana disaksikan dan ditandatangani oleh koordinator pengawas satuan pendidikan. 4. Pengawas satuan pendidikan harus memastikan bahwa semua LJUN masuk dalam amplop yang telah dilem.

5. Pengawas satuan pendidikan mengawasi perjalanan LJUN dari satuan pendidikan pelaksana UN ke rayon, dan dari rayon tempat pemindaian di Dinas Pendidikan Provinsi. 6. Ada berita acara waktu berangkat dari satuan pendidikan pelaksana UN, waktu tiba di rayon, waktu berangkat dari rayon, dan waktu tiba di tempat pemindaian.

Mari kita bangun bersama UN yang Kredibel (Jujur, Berkualitas, Bermanfaat) Mutu pendidikan ditentukan oleh hasil UN yang kredibel TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN BAPAK/IBU