PSAK NO. 48 PENURUNAN NILAI ASET

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi

Perbedaan PSAK dan SAK ETAP

PSAK No Oktober 2009 (revisi 2009) EXPOSURE DRAFT. Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN

ED PSAK 46. exposure draft

ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI

ED PSAK 48. exposure draft

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

SUMBER DAYA MINERAL. Dwi Martani

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

Eksplorasi dan Evaluasi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

PROPERTI INVESTASI PSAK

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PENURUNAN NILAI ASET PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 48 (revisi 2009) 22 Desember 2009

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

PENGATURAN BERSAMA PSAK AMANDEMEN. Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

6/4/2012. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Lingkup PSAK 48

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

KOMBINASI BISNIS EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 22 (revisi 2010) 12 Januari 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. (PSAK), yang semula mengacu pada United States Generally Accepted

PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination

Pedoman Tugas Akhir AKL2

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak tahun 2010 Indonesia masuk dalam daftar negara yang melakukan

ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010

KOMBINASI BISNIS PSAK

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas beberapa alasan yang menjadi latar belakang

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

INTERPRETASI ATAS RUANG LINGKUP PSAK 13: PROPERTI INVESTASI

DAMPAK PERUBAHAN PSAK 24 REVISI 2013 TERHADAP PERUSAHAAN

ANALISIS KOMPARATIF KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN GLOBAL

PSAK 58. Discontinued Operation OPERASI YANG DIHENTIKAN. Presented by: Dwi Martani Anggota Tim Implementasi IFRS Ketua Departemen Akuntansi FEUI

PSAK 67: PENGUNGKAPAN KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN

Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS TERHADAP POS POS LAPORAN KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE

DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR ISAK 33: TRANSAKSI VALUTA ASING DAN IMBALAN DI MUKA

ED PSAK 70 AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK EXPOSURE DRAFT

01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.

ED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft

ED PSAK 4. exposure draft

PENGUKURAN NILAI WAJAR

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

PENGUNGKAPAN KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN

Dalam Ekonomi Hiperinflasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. standar akuntansi internasional International Financial Reporting Standard (IFRS)

ED PSAK 15. investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. exposure draft

PUBLIC HEARING DSAK IAI

DRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA

ED PSAK 110. Akuntansi Sukuk. exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA

PSAK 10 : ASET TIDAK BERWUJUD IAS 38 : Intangible Assets

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

ED PSAK 55. exposure draft

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. AGRIKULTUR: TANAMAN PRODUKTIF

PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

UPDATE PENGEMBANGAN SAK Simposium Nasional Akuntansi XVIII

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. Agrikultur: Tanaman Produktif

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. perbankan Indonesia serta sejalan dengan upaya peningkatan

Standar Akuntansi Keuangan

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 26

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

PERSIAPAN PENERAPAN PSAK ETAP Oleh : Syarief Basir, CPA, SH, MBA

PUBLIC HEARING ED PSAK 110 (2014) : Akuntansi Sukuk

1. Entitas signifikan Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:

DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK

MATRIKS TANGGAPAN EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA

ED ISAK 26. exposure draft interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan

PRAKTIK PENERAPAN PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN PT PEGADAIAN (PERSERO) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pertambangan dan energi, proses menemukan sumber daya alam

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM

Kajian Perbandingan PSAK Baru (2009) dan PSAK Lama Terkait serta PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) Jakarta, 3 Agustus 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

PUBLIC HEARING DSAK IAI

BAB II PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN PSAK NO. 101 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA

PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang telah bergabung dengan International

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan komersial. Dalam kerangka

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

PSAK No Desember Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

2. Ruang Lingkup 3. Bilamana dilakukan Reklasifikasi

DENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK

BAB I PENDAHULUAN. Adopsi IFRS diberbagai negara memiliki beberapa manfaat.

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

Transkripsi:

RANGKUMAN MATA KULIAH PRAKTIKUM PEMERIKSAAN AKUNTANSI (AUDIT) Nama : Santi Andriyani Dosen : Sugiharto, SE.,MSA.,Ak.,CA NIM/Kelas : 1233025 / 5A MK : AUDIT Jurusan : Komputerisasi Akuntansi Tanggal : 16 10 2014 PSAK NO. 48 PENURUNAN NILAI ASET Dalam PSAK No. 48 merupakan standar akuntansi keuangan yang diadopsi dari IAS No. 36 tentang Penurunan Nilai Aset atau Impairment of Assets. Dan PSAK 48 (Revisi 2009) memuat beberapa pengaturan yang berbeda dengan PSAK 48 (Revisi 1998) sebelumnya, misalnya mengenai uji penurunan nilai setiap tahun atas goodwill dan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas. ED PSAK 48 mengusulkan ketentuan baru tersebut berlaku prospektif. Misalnya untuk goodwill dan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, maka yang terkena dampak perubahan PSAK 48 (Revisi 2009) adalah aset-aset tersebut yang didapatkan entitas setelah tanggal 1 January 2011. Sehingga untuk goodwill dan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas yang didapatkan sebelum tanggal efektif (1 Januari 2011), pengaturan dalam PSAK 48 (Revisi 1998) tetap berlaku. Penurunan Nilai Aset (impairment) terjadi apabila jumlah tercatatnya melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

Penurunan nilai didasarkan pada prinsip konservatisme dan kehati-hatian. Aset tak boleh dicatat overstated, dari nilai dapat diperoleh kembali. Aset harus disajikan sebesar nilai yang mencerminkan manfaat ekonomi yang akan diperoleh di masa depan. Jika nilai di masa depan lebih rendah dari nilai tercatat, maka aset harus diturunkan. Aset dapat diperoleh kembali melalui penjualan (value through sales) dan penggunaan (value through sales). Jika aset dijual, entitas akan mendapatkan nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan. Dalam penurunan nilai, yang dipilih adalah nilai tertinggi antara nilai yang dapat diperoleh kembali dan nilai yang digunakan. PSAK 48 ini menerapkan untuk akuntansi penurunan nilai terhadap semua aset, kecuali : Persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan); aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK 34: Akuntansi Kontrak Konstruksi); aset pajak tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan); aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja); aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat PSAK 13: Properti Investasi);

biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang timbul dari hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 28: Kontrak Asuransi; dan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. PSAK 48 ini tidak berlaku untuk aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55 dan properti investasi yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 13. Namun demikian, PSAK 48 ini berlaku untuk aset yang dicatat pada jumlah revaluasian (yaitu nilai wajar) sesuai dengan Pernyataan lain, seperti model revaluasi dalam PSAK 16: Aset Tetap. Namun, kini dengan mulai dilakukannya konvergensi IFRS, di mana penurunan nilai asset masuk ke dalam pembahasan IFRS 3 yang diatur dalam IAS 36 tentang impairment of assets, secara sederhana perbedaan antara PSAK 48 dengan IAS 36 terangkum dalam tabel 2.3. Perbedaan PSAK 48 dengan IAS 36 Perihal IAS 36 PSAK 48 (revisi 2009) Memasukkan biological aset Tidak memasukkan biological asset dalam Ruang Lingkup Paragraf 4a dalam pengecualian ruang lingkup Ruang lingkup mengenai subsidiaries. pengecualian ruang lingkup. Jadi biological asset masih tercakup. Diperjelas dengan menambahkan investasi dalam entitas anak yang disajikan dengan metode biaya dalam laporan keuangan

tersendiri seperti yang dijelaskan dalam PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasi Paragraf 12 H Penghapusan paragraf 91-95 Appendiks B Paragraf 139 dan Laporan Keuangan Tersendiri. Ditambahkan informasi sesuai dengan Mengenai sumber informasi perubahan di PSAK 4 Paragraf 12 H huruf penilaian apakah suatu aset (i) dihapus karena tidak relevan, terkait mengalami penurunan nilai. dengan perubahan di PSAK 4. Dihapus karena sudah menjadi Dihapus karena sudah menjadi appendiks appendiks C namun nomor C dan nomor paragraph selanjutnya paragraf selanjutnya tidak disesuaikan. disesuaikan. Keterangan untuk Appendiks B dihapus karena tidak menggunakan Appendiks B bila relevan. PSAK 16 sudah merujuk pada memakai IAS 16 versi sebelum IAS 16 terbaru. 2003. Masa Efektif 31 Maret 2004 Masa efektif 1 Januari 2011 secara secara prospektif. prospektif. Ketentuan Transisi terkait Paragraf 140 A-D dengan perbaikan IFRS/IAS lain. Tidak diadopsi karena tidak relevan. Sumber: Exposure Draft PSAK Nomor 48 Penurunan Nilai Aset.

Please download full document at www.docfoc.com Thanks