BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kestabilan keadaan perusahaan. Pertimbangan-pertimbangan yang. dengan melakukan efisiensi modal kerja (Ristanti dkk, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perekonomian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Kantor pusat PT. INTI berada di Jalan Moh. Toha No. 77

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan. Aktivitas-aktivitas tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masalah-masalah pelik, dimana masalah yang dihadapi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian yang ada di Indonesia menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. resiko. Modal kerja dipergunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan

PENGOLAHAN MODAL KERJA

agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Di dalam suatu perusahaan sumber sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. modal kerja yang secara efisien merupakan salah satu faktor yang dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya ketegangan yang terjadi di Eropa telah melemahkan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien untuk kelangsungan perusahaan, pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

MANAJEMEN MODAL KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN KAS DAN EFEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat menjaga kelancaran operasinya. Ditambah lagi kebanyakan orang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada akhir-akhir ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. terganjal oleh kualitas infrastruktur yang kurang. Industri semen mampu

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan apapun jenisnya dan skala usahanya, baik perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dengan benar selama operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JUMLAH AKTIVA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 1856, yang dilanjutkan dengan pekerjaan persiapan selama

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku bisnispun secara cepat terus berubah sehingga berbagai parameter serta

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera

Bab 4 Manajemen Modal Kerja

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dunia yang bebas melahirkan era persaingan dalam berbagai bidang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Modal kerja merupakan masalah pokok dan topik penting yang sering kali dihadapi oleh perusahaan, karena hamper semua perhatian untuk mengelola modal kerja dan aktiva lancar yang merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalnya untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain, dimana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui hasil penjualan produksinya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan adalah efisiensi modal kerja. Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam mengelola modal kerja dapat mengakibatkan kegiatan usaha menjadi terhambat atau terhenti sama sekali. Sehingga, adanya analisis atas modal kerja perusahaan sangat penting untuk dilakukan untuk mengetahui situasi modal kerja pada saat ini, kemudian yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Dari informasi ini dapat ditentukan program apa yang harus dibuat atau langkah apa yang harus diambil untuk mengatasinya. 1

2 Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas lagi, adalah kurang dari satu tahun atau berjangka pendek. Masa perputaran modal kerja ini menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan modal kerja tersebut. Semakin cepat masa perputaran modal kerja semakin efisien penggunaan modal kerja, dan tentunya investasi pada modal kerja semakin kecil. Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan, karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka perusahaan kemungkinan mengalami insolvency (tak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan (margin safety) yang memuaskan. Sementara itu, jika perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih akan menyebabkan perusahaan overliquid sehingga menimbulkan dana menganggur yang akan mengakibatkan inefisiensi perusahaan, dan membuang kesempatan memperoleh laba. Modal kerja memiliki sifat yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan perusahaan. Menetapkan modal kerja yang terdiri dari kas, piutang, persediaan yang ahrus dimanfaatkan seefisien mungkin. Besarnya modal kerja harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena baik kelebihan atau kekurangan modal kerja sama-sama membawa dampak negatif bagi perusahaan. Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat dipenuhi dari sumber intern

3 perusahaan, yaitu dengan mengusahakan penarikan modal melalui penualan saham kepada masyarakat atau laba ditahan yang tidak dibagi dan digunakan kembali sebagai modal. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dapt juga dipenuhi dari sumber ekstern yaitu dengan meminjam dana kepada pihak kreditur seperti bank, lembaga keuangan bukan bank, atau dapat pula perusahaan menerbitkan obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat. Tindakan pengendalian yang efektif untuk mencegah timbulnya penyimpangan yang mengganggu terhadap kinerja perusahaan, efisiensi operasi perusahaan akan berperan penting terhadap keberhasilan perusahaan dengan adanya laju pertumbuhan penjualan yang meningkat. Peningkatan laju pertumbuhan penjualan membutuhkan adanya penambahan pembiayaan, baik pembiayaan dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Pembiayaan dalam aktiva lancar memiliki sifat mudah diuangkan dan merupakan jumlah yang besar dalam perusahaan sehingga memerlukan perhatian yang seksama dari manajer keuangan. Peningkatan penjualan juga mempengaruhi peningkatan persediaan barang. Disisi lain, perusahaan memerlukan sumber pembiayaan dengan adanya peningkatan penjualan tersebut. Hal tersebut menghendaki pengaturan keuangan dalam aktiva lancar dan hutang lancar yang berhubungan langsung dengan volume penjualan. Oleh karena itu, dalam pengelolaannya, khususnya aktiva lancar yang terdapat dalam manajemen modal kerja adalah cara yang tepat untuk digunakan dalam meningkatkan penjualan agar perolehan laba perusahaan dapat meningkat. Dalam upaya mewujudkan operasi perusahaan yang efisien, ukuran keberhasilan

4 belum cukup hanya dilihat dari besarnya laba yang diperoleh, tetapi harus dilihat dari rentabilitasnya. Usaha perusahaan harus diarahkan pada pencapaian tingkat rentabilitas maksimal dari pada laba maksimal. Investasi di property masih jadi pilihan utama kebanyakan orang, sebab orang beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan uang. Secara umum investasi property dianggap lenih aman daripada jenis investasi lainnya. Keuntungan berinvestasi di property yang paling menarik sebenarnya dari investasi di property ini memungkinkan untuk menggunakan uang orang lain untuk mulai berinvestasi. Dengan berinvestasi ke property, mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hasil return investasi yang besar. Pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung yang menjadi unit penelitian bagi penulis merupakan sebuah perusahaan milik pemerintah yang bergerak dalam bidang property yang berdiri pada tahun 1989. Pada awalnya perusahaan ini merupakan perusahaan sub-kontraktor yang pada akhirnya berubah menjadi perseroan terbatas. PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang, perusahaan ini mempunyai visi menyediakan rumah yang layak huni untuk kebutuhan masyarakat. Salah satu kegiatan PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung adalah menjual rumah bagi kebutuhan masyarakat. Adapaun sistem penjualannya seperti, rumah dibangun seteah konsumen membayar down payment sebanyak 30 % dari harga jual, dengan masa pembangunan kurang lebih 4 sampai 6 bulan, setelah rumah jadi rumah tersebut akan di KPR (Kredit Pemilikan Rumah) kan sebanyak 70%. Jadi

5 perusahaan akan mendapatkan 70 % dari bank setelah 6 bulan kemudian, untuk konsumen yang membeli secara kredit ke bank. Ada 3 cara konsumen membeli rumah : 1. Membeli secara kredit ke bank ( KPR) Konsumen cukup membayar 30 % saja ke perusahaan, dan 70 % dibayarkan pada bank konsumen yang membayar kredit, maka dari itu konsumen membayar pada bank diangsur antara 5 15 tahun. 2. Secara cash termyn Konsumen membayar ke perusahaan dengan cara mengangsur ke perusahaan selama maksimal 1 tahun dibagi rata ditambah dengan bunga. 3. Hard cash Konsumen membayar tunai dalam jangka waktu 7 sampai 30 hari. Pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung terdapat fenomena yang terjadi di dalamnya. Fenomena yang terjadi di dalam perusahaan dapat dilihat dari data-data modal kerja property kenaikan dan penurunan modal kerja dan rentabilitas ekonomi pada perusahaan yang penulis peroleh.

6 Tabel 1.1 Modal Kerja dan Tingkat Rentabilitas Ekonomi pada PT. Abadi Mukti Kirana Property Kota Bandung Tahun 2002-2009 Tahun Modal Kerja (Rp) Rentabilitas (GPM) (%) 2002 Rp 3.460.741.518,92 27 % 2003 Rp 3.678.217.897,86 23 % 2004 Rp 3.871.685.659,66 40 % 2005 Rp 4.028.085.531,63 25 % 2006 Rp 4.016.977.896,38 21 % 2007 Rp 4.333.914.257,75 34 % 2008 Rp 63.424.549.575,28 37 % 2009 Rp 63.489.443.782,26 26 % Sumber : Laporan Keuangan PT. Abadi Mukti Kirana Property Kota Bandung Dari data di atas terdapat fenomena yang terjadi pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung yaitu pada tahun 2004 dimana modal kerja naik dari Rp 3.678.217.897,86 pada tahun 2003 menjadi Rp 3.871.685.659,66 tetapi pada tahun tersebut rentabilitas yang dihasilkan oleh PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung mengalami kenaikan dari 23 % pada tahun sebelumnya menjadi 40 %. Selain tahun 2004, fenomena terjadi pada tahun 2006 dimana modal kerja perusahaan mengalami penurunan dari Rp 4.028.085.531,63 pada tahun 2005 menjadi Rp 4.016.977.896,38 tetapi penurunan modal kerja tidak disertai oleh kenaikan tingkat rentabilitas pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung, dimana tingkat rentabilitas yang diperoleh menurun yaitu dari 25 % pada tahun 2005 menjadi 21 % pada tahun 2006. Pada tahun 2007 dan 2008 modal kerja

7 yang diperoleh terus mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar Rp 4.333.914.257,75 dan Rp 63.424.549.575,28 dari Rp 4.016.977.896,38 pada tahun 2006. Kenaikan modal kerja tersebut diikuti juga oleh peningkatan rentabilitas yaitu masing-masing sebesar 34 % dan 37 % dari 21 % pada tahun 2006. Dengan fenomena yang terjadi diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis Modal Kerja Pengaruhnya terhadap Tingkat Rentabilitas Ekonomi pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Terdapat fenomena di dalam PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung yang dapat dilihat dari laporan keuangan yang penulis peroleh. Dimana modal kerja pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung terus mengalami kenaikan, tetapi setiap kenaikan modal kerja tidak selalu diiringi oleh peningkatan tingkat rentabilitas ekonomi perusahaan. 1.2.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian diatas, maka penulis membatasi masalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan modal kerja pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung.

8 2. Bagaimana perkembangan tingkat rentabilitas ekonomi pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung. 3. Seberapa besar besarnya pengaruh modal kerja terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh modal kerja terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung. 1.3.2. Tujuan Penelitian Adapun Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perkembangan modal kerja pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui perkembangan tingkat rentabilitas ekonomi pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung.

9 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis 1. Perusahaan Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat maupun masukan-masukan yang berharga bagi perusahaan sehingga memotivasi perusahaan untuk lebih meningkatkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan tingkat rentabilitas. 2. Pihak lain Dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat bagi pihak lain sehingga mengetahui lebih jauh tentang pengaruh modal kerja terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung. 1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai pengaruh modal kerja terhadap tingkat rentabilitas ekonomi melalui penerapan ilmu dan teori yang penulis peroleh dibangku perkuliahan dan mengaplikasikannya kedalam teori penelitian ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya.

10 2. Peneliti lain Diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan referensi maupun bahan pertimbangan bagi mereka yang menjadikan penelitian lebih lanjut khususnya mengenai serta dapat dijadikan sebagai sumber pembanding dalam penelitian dengan tema yang sama. 3. Perkembangan Ilmu Manajemen Menambah wawasan keilmuan manajemen khususnya di bidang keuangan yang berhubungan dengan modal kerja dan tingkat rentabilitas ekonomi perusahaan serta dapat dijadikan sebagai pembanding antara ilmu-ilmu manajemen (secara teori) dengan keadaan yang terjadi di lapangan (praktik) sehingga dengan adanya pembanding tersebut akan dapat lebih memajukan ilmu manajemen yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia usaha secara nyata serta dapat menguntungkan pihak lain. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1. Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis dilaksanakan pada PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung yang berlokasi di Jalan Jamika No. 88

11 Bandung dengan pengambilan data melaui observasi langsung dalam upaya memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Waktu pelaksanaan penelitian selama 4 bulan yaitu dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. 1.5.2. Waktu Penelitian Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian NO Waktu Kegiatan 1 Penulisan UP Bulan April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 Pengumpulan Data 3 Pengolahan & Analisa Data 4 Penulisan Laporan