PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE (MDF) DAN EUCLIDEAN DISTANCE

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENALAN HURUF BALI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE (MDF) DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski

PENGENALAN POLA HURUF JEPANG (KANA) MENGGUNAKAN DIRECTION FEATURE EXTRACTION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE DAN ALGORITMA GENERALIZED LEARNING VECTOR QUANTIZATION (GLVQ)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengenalan Karakter Sintaktik menggunakan Algoritma Otsu dan Zhang-Suen

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T.

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

EKSTRAKSI FITUR AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang !! "(!

SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN REAL TIME MENGGUNAKAN METODE DOMINANT POINT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(Adaptive Neuro- akurasi 58,33% untuk 9 kelas output

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

Penggunaan Ciri Geometric Invariant Moment pada Pengenalan Tanda Tangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGENALAN INDIVIDU MELALUI IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS DISKRIMINATOR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

Beberapa sampel tanda tangan setiap orang pada umumnya identik namun tidak

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1

Sistem Pengenalan Aksara Sunda Menggunakan Metode Modified Direction Feature Dan Learning Vector Quantization

IMPLEMENTASI DEEP LEARNING BERBASIS TENSORFLOW UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

KLASIFIKASI CITRA ADENIUM MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

PENGENALAN HURUF KOMPUTER MENGGUNAKAN ALGORITMA BERBASIS CHAIN CODE DAN ALGORITMA SEQUENCE ALIGNMENT

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMENT INVARIANT DAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

Nama : Raden Septiana Faza NPM : Jurusan : Teknik Informatika Pembimbing 1 : Dr. Rodiah Pembimbing 2 : Fitrianingsih, Skom.

Pengenalan Tulisan Tangan Dengan Menggunakan Metode Diagonal Feature Extraction dan K-Nearest Neighbour. Yustar Pramudana

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

Verifikasi Tanda Tangan Dengan Algoritma K-Nearest Neighbor dan Ekstraksi Ciri Harris Corner

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan beberapa karya yang mempermudah urusan manusia. Dan salah

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

IDENTIFIKASI JENIS BATU AKIK MENGGUNAKAN METODE LEARNING VEKTOR QUANTIZATION (LVQ)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

IMPLEMENTASI METODE HIDDEN MARKOV MODEL UNTUK DETEKSI TULISAN TANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN SUPPORT VECTOR MACHINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang revelan dengan penelitian yang akan. antara metode Kohonen Neural Network dengan metode Learning ng Vector

Arga Wahyumianto Pembimbing : 1. Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT 2. Christyowidiasmoro, ST., MT

Muhammad Nasir. Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km Lhokseumawe

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN PENDEKATAN SUPPORT VECTOR MACHINE

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada

SEGMENTASI HURUF TULISAN TANGAN BERSAMBUNG DENGAN VALIDASI JARINGAN SYARAF TIRUAN. Evelyn Evangelista ( )

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI METODE HIDDEN MARKOV MODEL UNTUK DETEKSI TULISAN TANGAN

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

VERIFIKASI CITRA WAJAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM UNTUK APLIKASI LOGIN

Pengembangan Sistem Identifikasi Telapak Tangan dengan Menggunakan Metode Filter Bank Gabor

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN NLDA (NULL-SPACE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN POLA WAYANG KULIT

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, metodologi, dan sistematika

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN INVARIAN DAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

PERBANDINGAN ALGORITMA TEMPLATE MATCHING DAN FEATURE EXTRACTION PADA OPTICAL CHARACTER RECOGNITION

HUBUNGAN JUMLAH INPUT LAYER DAN OUTPUT LAYER NEURAL NETWORK TERHADAP TINGKAT AKURASI SISTEM HANDWRITING RECOGNITION DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM KLASIFIKASI JENIS BERAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

YOGI WARDANA NRP

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Sistem perolehan citra berbasis isi Berdasarkan tekstur menggunakan metode Gray level co-occurrence matrix dan Euclidean distance

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGENALAN ABJAD AKSARA LATIN PADA KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE SKELETONING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Implementasi Principal Komponen Analysis untuk Sistem Balik Citra Digital

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN KNN

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT DAN ALGORITMA BACK PROPAGATION ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE (MDF) DAN EUCLIDEAN DISTANCE Fitri Damayanti D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang, PO BOX 2, Kamal, Bangkalan - 69162 fitri2708@yahoo.com Wahyudi Setiawan D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang, PO BOX 2, Kamal, Bangkalan 69162 wsetiawan.ok@gmail.com Abstrak Tanda tangan merupakan suatu skema untuk memvalidasi suatu transaksi maupun proses tertentu yang bersifat personal dan sudah umum digunakan. Dahulu sistem validasi atau proses pengenalan terhadap tanda tangan seseorang mungkin hanya dilakukan dengan proses pemantauan secara langsung dengan menggunakan mata telanjang. Dengan semakin majunya teknologi serta ilmu pengetahuan yang mendukungnya, maka sangat dimungkinkan untuk mengenali suatu tanda tangan secara komputerisasi. Penelitian ini membangun sistem pengenalan tanda tangan secara offline dimana proses ekstraksi ciri menggunakan metode Modified Direction Feature (MDF) untuk mendapatkan ciri pada setiap karakter masukan. Ekstraksi ciri pada metode Modified Direction Feature (MDF) merupakan teknik hasil pengembangan dari metode Direction Feature (DF). Teknik ini menggabungkan antara teknik Direction Feature (DF) dan Transition Feature (TF). Modified Direction Feature (MDF) akan menghasilkan vektor ciri dengan pedoman arah horizontal dan vertikal, kemudian melakukan penggabungan untuk menghasilkan vektor ciri yang spesifik, selanjutnya dilakukan perhitungan klasifikasi dengan menggunakan metode Euclidean Distance untuk mengenali tanda tangan. Dari uji coba yang dilakukan pada sistem, hasil terbaik untuk pengenalan citra tanda tangan diperoleh dengan jumlah data pelatihan sebanyak 100 citra dan data uji coba sebanyak 25 citra. Hasil akurasi sistem yang didapatkan tertinggi sebesar 72 %. Kata Kunci Tanda ; Modified Direction Feature; Euclidean Distance I. Pendahuluan Pengenalan pola masih menjadi kajian yang menarik bagi para peneliti, termasuk penelitian tentang pengenalan pola tanda tangan. Di perkantoran maupun industri, sidik jari, pola geometri telapak tangan, suara ataupun wajah digunakan sebagai mesin absensi. Di dunia perbankan, untuk melakukan transaksi keuangan digunakan tanda tangan sebagai alat validasi. Di dunia kedokteran, iris mata digunaan untuk identifikasi adanya faal pada organ tubuh, pupil mata untuk identifikasi tingkat kelelahan seseorang. Pemilihan topik penelitian ini berdasarkan pengamatan pada beberapa proses yang membutuhkan tanda tangan untuk dijadikan sebagai bukti autentifikasi dari seseorang. Pada proses tersebut, pengecekan tanda tangan dilakukan secara manual, dimana proses pengecekan ini hanya melihat kemiripan tanda tangan sekarang dengan tanda tangan sebelumnya. Tjokorda Agung BW, I Gede Rudy Hermanto, Retno Novi D dengan paper yang berjudul Pengenalan Huruf Bali Menggunakan Metode Modified Direction Feature (MDF) Dan Learning Vector Quantization (LVQ), melakukan penelitian tentang pengenalan huruf Bali. Pada penelitian ini ditemukan bahwa konfigurasi parameter MDF yang menghasilkan akurasi terbaik adalah: ukuran normalisasi 100x50 piksel, jumlah transisi 4, dan tidak dilakukan pembagian gambar menjadi beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase pengujian yang memiliki tingkat akurasi di atas 70% pada data uji dengan penulis yang berbeda dan di atas 80% dengan penulis yang tulisannya pernah menjadi data pelatihan (training) [1]. Pada penelitian berjudul Pengenalan Pola Huruf Jepang (Kana) Menggunakan Direction Feature Extraction dan Learning Vector Quantization oleh Tjokorda Agung Budi Wirayuda, Maria Ludovika Dewi Kusuma Wardhani, menggabungkan metode Direction Feature Extraction dan Learning Vector Quantization untuk pengenalan pola tulisan tangan. Penelitian ini menghasilkan tingkat akurasi yang cukup baik. Untuk kasus dengan data yang terbatas dimana data pelatihan (training) hanya dua data tulisan tangan dihasilkan akurasi mencapai 66%, sedangkan untuk data pelatihan (training) 10 data tulisan tangan diperoleh akurasi yang mencapai 75% [2]. Mehdi Radmehr, Seyed Mahmoud Anisheh, Mohsen Nikpour, Abbas Yaseri dengan paper yang berjudul Designing an Offline Method for Signature Recognition, melakuakan penelitian tentang pengenalan tanda tangan menggunakan metode Radon Transform, Fractal Dimension (FD) dan Support Vector Machine (SVM). Pada penelitian ini menghasilkan akurasi yang cukup tinggi.[3] Pada penelitian berjudul Hand Written Signature Recognition & Verification Using Neural Network oleh Pradeep Kumar, Shekhar Singh, Ashwani Garg, Nishant Prabhat melakukan penelitian menggunakan metode Backward Propagation Artificial Neural Network (ANN) untuk pengenalan tanda tangan. Tingkat akurasi pada penelitian ini 82,66%.[4] ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana 2013 277

Modified Direction Feature (MDF) merupakan salah satu metode ekstraksi feature yang sesuai digunakan untuk mengekstrak fitur pada penelitian ini. Ekstraksi fitur pada metode Modified Direction Feature (MDF) merupakan teknik hasil pengembangan dari metode Direction Feature (DF). Teknik ini menggabungkan antara teknik Direction Feature (DF) dan Transition Feature (TF). Modified Direction Feature (MDF) akan menghasilkan vektor ciri dengan pedoman arah horizontal dan vertikal, kemudian melakukan penggabungan untuk menghasilkan vektor ciri yang spesifik, selanjutnya dilakukan perhitungan klasifikasi dengan menggunakan metode Euclidean Distance untuk mengenali tanda tangan. II. METODE A. Modified Direction Feature (MDF) Modified direction Feature (MDF) merupakan teknik hasil pengembangan dari metode Direction Feature (DF). Teknik ini menggabungkan antara teknik Direction Feature (DF) dan Transition Feature (TF). Direction Feature (DF) Direction Feature (DF) adalah pencarian nilai feature berdasarkan label arah dari sebuah piksel [5]. Pada metode ini setiap piksel foreground pada gambar memiliki arah tersendiri dimana arah yang digunakan terdiri dari 4 arah dan masing - masing arah diberikan nilai atau label yang berbeda [5]. Arah yang digunakan pada pelabelan arah dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai Label dan Arah pada DF Arah Nilai Bentuk Vertikal 2 Diagonal Kanan 3 Horizontal 4 Diagonal Kiri 5 Untuk melakukan pelabelan arah pada masing masing piksel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Lakukan pengecekan secara raster dari kiri ke kanan Apabila menemukan sebuah piksel foreground maka lakukan pengecekan dengan melihat tetangga dari piksel tersebut. O adalah piksel yang akan dicek, kemudian pengecekan dilakukan dari x1 x8. Apabila pada posisi tetangga dari x1 sampai x8 ditemukan piksel foreground, maka ubahlah nilai O menjadi nilai arah berdasarkan aturan sebagai berikut: - Jika pada posisi x1 atau x5 maka nilai arah adalah 5 - Jika pada posisi x2 atau x6 maka nilai arah adalah 2 - Jika pada posisi x3 atau x7 maka nilai arah adalah 3 - Jika pada posisi x4 atau x8 maka nilai arah adalah 4 Matrik ketetanggaan dalam penentuan nilai label dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Matrik Ketetanggaan Dalam Penentuan Nilai Label X1 X2 X3 X8 O X4 X7 X6 X5 Transition Feature (TF) Ide dari Transition Feature (TF) adalah menghitung posisi transisi dan jumlah transisi pada bidang vertikal dan horizontal dari gambar [1]. Transisi adalah posisi dimana terjadinya perubahan piksel dari background menjadi foreground tetapi tidak sebaliknya. Nilai pada TF didapat dari pembagian antara posisi transisi dengan panjang ataupun lebar dari suatu gambar. Nilai TF ini akan diambil dari 4 arah yaitu kiri ke kanan, kanan ke kiri, atas ke bawah, dan bawah ke atas. Menentukan Nilai Transisi Dalam menentukan nilai transisi hal pertama yang dilakukan yaitu melakukan pemindaian pada masing-masing piksel dari masing-masing arah. Nilai transisi (TF) adalah nilai dari pembagian antara posisi dari transisi dengan panjang atau lebar dari gambar[5]. Apabila pemindaian dilakukan dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri maka nilai transisi diambil dari pembagian posisi transisi dengan lebar gambar. Apabila proses pemindaian dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas maka nilai transisi diambil dari pembagian posisi transisi dengan panjang gambar. Menentukan Nilai Arah DF ini diambil dari pembagian label arah pada posisi ditemukan transisi dengan nilai pembagi. Pada penelitian ini nilai pembagi yang digunakan adalah 10 seperti yang tercantum dalam referensi [5]. Apabila jumlah transisi yang ditemukan kurang dari jumlah transisi yang digunakan maka DF sisanya diberikan nilai 0. Setelah semua nilai DF dan TF dari 4 arah dicari akan dilanjutkan dengan melakukan normalisasi vektor ciri yang didapat pada setiap arah pencarian yang semula dengan dimensi jumlah_transisi x panjang_image atau jumlah_transisi x lebar_image. Normalisasi dilakukan dengan merata-ratakan nilai vektor ciri [6]. B. Pengenalan Dengan Euclidean Distance Euclidean Distance merupkan suatu metode yang digunakan untuk menghitung jarak antara dua data, metode ini yang digunakan untuk menghitung jarak antara data uji dengan jarak data latih, dimana jarak terkecil merupakan anggota kelas tersebut, persamaan 1 adalah rumus Euclidean Distance dalam proses pengenalan citra uji dengan citra latih [7]. Keterangan : p = data uji q = data latih (1) C. Perhitungan Akurasi Perhitungan akurasi menggunakan persamaan (2). GAR = 1 FRR, atau Gar = 1 FNMR... (2) Keterangan : GAR ( Genuine Acceptance Rate) : tingkat kesuksesan pengenalan suatu sistem biometrika (bukan tingkat kesalahan). 278 ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana 2013

FRR ( False Reject Rate) : kesalahan dimana sistem menolak orang yang sah. FNMR ( False Non Match Rate) : Probabilitas sampel dari pengguna tidak cocok dgn acuan lain yang diberikan pengguna yang sama. III. A. Deskripsi Sistem METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini dibangun sistem pengenalan tanda tangan dengan menggunakan metode Modified Direction Feature untuk proses ekstraksi fitur, dan Euclidean Distance untuk proses klasifikasi. Proses pertama untuk mendapatkan feature vector suatu citra adalah konversi citra true color ke citra biner, setelah itu dilakukan proses penipisan ( thinning) dilanjutkan dengan proses ekstraksi fitur pada citra biner. Dari hasil proses ektraksi fitur, dilanjutkan dengan proses klasifikasi untuk mendapatkan pengenalan. Proses-proses diatas dilakukan pada data training dan data testing. Kemudian dilakukan proses pencocokan antara data testing dengan bobot dari data training. Secara umum, diagram dari sistem dapat dilihat pada Gambar 1. Garis besar sistem dibagi menjadi dua yakni proses perhitungan untuk data training dan data testing. B. Preprocessing Gambar 2. Menjelaskan secara umum proses preprocessing. Start Citra Tanda Resize Binerisasi Thinning Start Start Citra Tanda Hasil Preprocessing Citra tanda tangan data training Citra tanda tangan data testing End Gambar 2. Prepocessing Preprocessing Ektraksi Fitur data training dgn MDF Bobot data training hasil MDF Klasifikasi dgn ED Tanda tangan dikenali benar / salah End Gambar 1. Desain Sistem Secara Umum Preprocessing Ektraksi Fitur data testing dgn MDF Bobot data testing hasil MDF C. Thinning Algoritma berikut adalah algoritma untuk thinning dengan metode Zhang Suen [8]: 1) Tandai contour point p untuk dihapus jika semua kondisi ini dipenuhi: (a) 2 N(p1) 6; (b) S(p1) = 1; (c) p2. p4. p6 = 0; (d) p4. p6. p8 = 0; dimana contour point adalah setiap pixel dengan nilai 1 dan memiliki setidaknya satu 8-neighbour yang memiliki nilai 0, N(p1) adalah jumlah tetangga dari p1 yang tidak 0; yaitu, N(p1) = p2 + p3 +... + p8 + p9 dan S(p1) adalah jumlah dari transisi 0-1 pada urutan p2, p3,..., p8, p9. 2) Dan pada langkah kedua, kondisi (a) dan (b) sama dengan langkah pertama, sedangkan kondisi (c) dan (d) diubah menjadi: (c ) p2. p4. p8 = 0; (d ) p2. p6. p8 = 0; Langkah pertama dilakukan terhadap semua border pixel di citra. Jika salah satu dari keempat kondisi di atas tidak dipenuhi atau dilanggar maka nilai piksel yang bersangkutan tidak diubah. Sebaliknya jika semua kondisi tersebut dipenuhi maka piksel tersebut ditandai untuk penghapusan. Piksel yang telah ditandai tidak akan dihapus sebelum semua border points selesai diproses. Hal ini berguna untuk ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana 2013 279

mencegah perubahan struktur data. Setelah langkah 1 selesai dilakukan untuk semua border points maka dilakukan penghapusan untuk titik yang telah ditandai (diubah menjadi 0). Setelah itu dilakukan langkah 2 pada data hasil dari langkah 1 dengan cara yang sama dengan langkah 1 sehingga, dalam satu kali iterasi urutan algoritmanya terdiri dari: 1) Menjalankan langkah 1 untuk menandai border points yang akan dihapus, 2) Hapus titik-titik yang ditandai dengan menggantinya menjadi angka 0, 3) Menjalankan langkah 2 pada sisa border points yang pada langkah 1 belum dihapus lalu yang sesuai dengan semua kondisi yang seharusnya dipenuhi pada langkah 2 kemudian ditandai untuk dihapus, 4) Hapus titik-titik yang ditandai dengan menggantinya menjadi angka 0. Prosedur ini dilakukan secara iteratif sampai tidak ada lagi titik yang dapat dihapus, pada saat algoritma ini selesai maka akan dihasilkan skeleton dari citra awal. D. Proses Ekstraksi Fitur dengan metode Modified Direction Feature Modified direction Feature (MDF) merupakan teknik hasil pengembangan dari metode Direction Feature (DF). Teknik ini menggabungkan antara teknik Direction Feature (DF) dan Transition Feature (TF) [9]. Gambar 3 menunjukkan proses ekstraksi fitur dengan metode Modified Direction Feature. Berikut perincian proses metode MDF : a. Input citra hasil preprocessing b. Ganti nilai piksel foreground (objek) dengan nilai arah c. Hitung nilai TF dan DF d. Normalisasi nilai TF dan DF sesuai masing-masing arah e. Gabungkan nilai TF dan DF menjadi satu vektor Gambar 3. Flowchart MDF IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Uji Coba Data uji coba merupakan citra tanda tangan dari 25 responden. Masing-masing responden terdiri dari 5 tanda tangan, sehingga jumlah data uji coba sebanyak 125 citra tanda tangan. Data uji coba yang digunakan tidak memakai tanda tangan pemalsu. Contoh citra yang digunakan pada data uji coba dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Contoh Data Uji Coba Yang Diambil Dari Responden B. Skenario Uji Coba Skenario uji coba merupakan perlakuan yang dilakukan untuk melakukan uji coba data testing terhadap data training. Skenario uji coba yang dilakukan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Skenario Uji Coba Skenario Uji Coba Total Data Pelatihan Total data Uji coba 1 50 Citra Tanda 75 Citra Tanda 2 75 Citra Tanda 50 Citra Tanda 3 100 Citra Tanda 25 Citra Tanda Skenario 1 a. Data pelatihan adalah citra tanda tangan sebanyak 50 citra. Masing-masing kelas terdiri dari 2 citra tanda tangan. b. Data uji coba adalah sebanyak 75 citra tanda tangan. Masing-masing kelas terdiri dari 3 citra tanda tangan. Skenario 2 a. Data pelatihan adalah citra tanda tangan sebanyak 75 citra. Masing-masing kelas terdiri dari 3 citra tanda tangan. b. Data uji coba adalah sebanyak 50 citra tanda tangan. Masing-masing kelas terdiri dari 2 citra tanda tangan. Skenario 3 a. Data pelatihan adalah citra tanda tangan sebanyak 100 citra. Masing-masing kelas terdiri 4 citra tanda tangan b. Data uji coba adalah sebanyak 25 citra tanda tangan. Masing-masing kelas terdiri dari 1 citra tanda tangan. C. Contoh Hasil Uji Coba Gambar 5 adalah contoh hasil uji coba pada yang dikenali benar ( ), dengan jumlah data pelatihan sebanyak 50 280 ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana 2013

citra tanda tangan, dan data uji coba sebanyak 75 citra tanda tangan. Gambar 5. Contoh Hasil Uji Coba yang Dikenali Benar Gambar 6 adalah contoh hasil uji coba pada yang dikenali salah (X), dengan jumlah data pelatihan sebanyak 50 citra tanda tangan, dan data uji coba sebanyak 75 citra tanda tangan. Skenario 2 Uji coba pada skenario 2 merupakan uji coba dengan menggunakan total data pelatihan sebanyak 75 citra tanda tangan dan data uji coba sebanyak 50 citra tanda tangan. Pada skenario ini memiliki tingkat akurasi sebesar 58%. Skenario 3 Uji coba pada skenario 3 merupakan uji coba dengan menggunakan total data pelatihan sebanyak 100 citra tanda tangan dan data uji coba sebanyak 25 citra tanda tangan. Pada skenario ini memiliki tingkat akurasi sebesar 72%. Berdasarkan grafik tingkat akurasi hasil uji coba pada Gambar 7, tingkat akurasi tertinggi ada pada skenario 3 yang mempunyai data pelatihan terbanyak. Sedangkan tingkat akurasi paling rendah ada pada skenario 1 yang memiliki data pelatihan paling sedikit. Semakin banyak data pelatihan yang digunakan, semakin tinggi tingkat akurasi yang diperoleh. Tingkat akurasi yang tinggi, dapat diperoleh dengan memperbanyak data pelatihan serta menyamakan jenis data pelatihan. Jika jenis data pelatihan yang digunakan makin beragam, maka tingkat akurasi akan menurun. Data pelatihan dan uji coba harus mempunyai kesamaan, maksudnya dalam satu kelas atau satu orang pola tanda tangannya harus sama. Selain itu penurunan nilai akurasi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti, pola dan bentuk tanda tangan yang hampir serupa, serta gaya atau cara penulisan yang berbeda dari tiap responden. ( X) (X) Gambar 6. Contoh Hasil Uji Coba yang Dikenali Salah D. Analisis Hasil Uji Coba Setelah dilakukan uji coba terhadap pengenalan dengan beberapa kondisi, diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Akurasi Uji Coba Skenario Uji Coba Total Data Pelatihan Total data Uji coba Tingkat Akurasi 1 50 Citra Tanda 75 Citra Tanda 51% 2 75 Citra Tanda 50 Citra Tanda 58% 3 100 Citra Tanda 25 Citra Tanda 72% Rata-rata 60,3% Keterangan : Skenario 1 Uji coba pada skenario 1 merupakan uji coba dengan menggunakan total data pelatihan sebanyak 50 citra tanda tangan dan data uji coba sebanyak 75 citra tanda tangan. Pada skenario ini memiliki tingkat akurasi sebesar 51%. Gambar 7. Grafik Tingkat Akurasi Hasil Uji Coba Sistem V. KESIMPULAN Setelah menyelesaikan perancangan dan pembuatan sistem pada aplikasi Pengenalan Tanda dengan Metode Modified Direction Feature dan Euclidean Distance serta melakukan uji coba dan evaluasi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada sistem pengenalan tanda tangan ini, dapat digunakan untuk mengenali citra tanda tangan dengan nilai akurasi tertinggi sebesar 72 % menggunakan pengukuran nilai kemiripan Euclidean Distance. 2. Jumlah data pelatihan sangat berpengaruh dalam proses pengenalan citra. Semakin banyak jumlah data pelatihan, semakin tinggi tingkat akurasi pengenalan citra uji coba. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini dibiayai oleh DIKTI dalam Penelitian Hibah Bersaing BOPTN Universitas Trunojoyo Madura Tahun 2013. ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana 2013 281

DAFTAR PUSTAKA [1] Agung, T., Hermanto, I., G., R., Novi, R. 2009. Pengenalan Huruf Bali Menggunakan Metode Modified Direction Feature (MDF) Dan Learning Vector Quantization (LVQ). Konferensi Nasional Sistem dan Informatika. Fakultas Teknik Informatika Institut Teknologi Telkom. [2] Wirayuda, Tjokorda Agung Budi, dkk. 2008. Pengenalan Huruf Jepang (Kana) Menggunakan Direction Feature Extraction dan Learning Vector Machine. Bandung : Institut Teknologi Telkom. [3] Radmehr M, Anisheh S. M, Nikpour M, Yaseri A, 2011. Designing an Offline Method for Signature Recogniton. Word Applied Sciences Journal 13 (30 : 438-443. ISSN 1818-4952. [4] Kumar P, Singh S, Garg A, Prabhat N. Hand Written Signature Recognition & Verification Using Neural Network. International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering. Vol 3. Issue 3. March 2013. ISSN 2277-128X. [5] Bagus, B. 2007. Image database Menggunakan Sistem Content Base Image Retrieval Dengan Ekstraksi Fitur Terstruktur. (TA) - Teknologi Informasi: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. [6] Munir, R. 2004. Pengolahan Citra Digital Dengan Pendekatan Algoritma. Bandung: Penerbit Informatika. [7] Blumenstein, M., Liu, X., Y. 2003. A Modified Direction Feature for Cursive Character Recognition. Australia : School of Information Technology. [8] Trier, I., D., Jain, K., A., Taxt, T. 1995. Feature Extraction Methods for Character Recognition A Survey. Pattern Recognition Vol. 29. Michigan State University. [9] Liu, X., Y., Blumeinstein, M. 2003. Experimental Analysis of the Modified Direction Feature for Cursive Character Recognition. Australia : Griffith University. 282 ISBN: 978-602-7776-72-2 Universitas Udayana 2013