Meningkatkan Nilai Perusahaan Asuransi Go Public Di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. harga saham meningkat berarti nilai perusahaan meningkat dan kesejahteraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

BAB I PENDAHULUAN. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB II LANDASAN TEORI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan, tanpa pendanaan perusahaan tidak akan berjalan

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti ini mengambil topik tentang Pengaruh keputusan investasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan keputusan keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dalam mengelola pembiayaannya. Hal ini sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang buruk, maka perusahaan tersebut akan memiliki nilai buruk di mata

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, FINANCING DECISION, INVESTMENT DECISION, AND DIVIDEND POLICY TO THE FIRM VALUE ON COMPANIES INCLUDED IN LQ45 INDEX

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perolehan laba merupakan ukuran keberhasilan kinerja financial perusahaan. Laba

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ini, baik siap atau pun tidak, mau atau pun tidak mau. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam menjalankan usahanya berkeinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pemulihan salah satu di bidang industri manufaktur asing. Pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009)

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET DAN EARNING PER SHARE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara (termasuk Indonesia) menganggap sektor industri sebagai motor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

Transkripsi:

Meningkatkan Nilai Perusahaan Asuransi Go Public Di Indonesia Rosaidah Permanasari Fakultas Ekonomi, Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh struktur modal terhadap kebijakan deviden, dan pengaruh struktur modal dan kebijakan deviden secara parsial maupun simultan terhadap perubahan nilai perusahaan pada perusahaan asuransi go public di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatori dengan ukuran sampel sebesar 10 perusahaan selama periode 2009-2012, yaitu perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi data panel dengan software pengolahan data EViews 4.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal tidak mempunyai pengaruh terhadap kibijakan deviden, struktur modal memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan, kebijakan deviden memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan, dan struktur modal dan kebijakan deviden secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan. Kata Kunci: Struktur Modal, Kebijakan Deviden, Nilai Perusahaan Pendahuluan Industri asuransi berkembang sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya. Kehadiran industri asuransi merupakan hal yang rasional dan tidak terelakkan pada situasi dimana sebagian besar anggota masyarakat dan pengusaha memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan resiko kerugian atas segala yang dimiliki. Hal tersebut jika tidak dipertimbangkan upaya perlindungan dari berbagai risiko, dapat 1

menimbulkan kerugian financial yang tidak sedikit. Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana berupa premi dari masyarakat. Jika perusahaan menjadikan premi sebagai sumber pendapatan utama, belum tentu perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dalam menanggung risiko menjaga kesehatan keuangan perusahaan sesuai dengan karakteristik di atas. Oleh sebab itu, pendapatan premi pada perusahaan harus didayagunakan ke dalam jenisjenis investasi yang aman, liquid dan menguntungkan atau dengan melakukan go public yaitu menerbitkan penawaran surat berharga berupa saham di pasar modal, sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, memperoleh penambahan modal, memperluas operasional perusahaan dan memperbesar kapasitas dalam menanggung risiko polis sendiri, mengingat transaksi dalam pasar modal telah memasyarakat. Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan bahwa pemilik saham adalah tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Harga saham perusahaan mencerminkan nilai dari suatu perusahaan, jika perusahaan tersebut mencapai prestasi yang baik maka akan lebih diminati oleh investor. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harganya akan semakin naik. Sebaliknya, jika semakin banyak investor yang menjual atau melepaskan maka akan berdampak pada turunnya harga saham. Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Nilai perusahaan yang sudah go public di pasar modal tercermin dalam harga saham perusahaan. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Enterprise Value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep 2

penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan juga dapat diukur dengan market value ratio. Market value ratio adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku perusahaan, dimana melalui rasio ini, manajemen dapat mengetahui bagaimana tanggapan investor terhadap kinerja dan prospek perusahaan. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 terdapat adanya kecenderungan peningkatan maupun penurunan harga saham perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. Fluktuasinya harga saham perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012, Nampak juga pada kecenderungan peningkatan maupun penurunan rata-rata Price Book Value perusahaan asuransi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu: keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan. Kebijakan dividen dapat dihubungkan dengan nilai perusahaan. Pengertian kebijakan dividen yang optimal (optimal dividend policy) adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham perusahaan (Brigham and Houston, 2005:199). Kebijakan deviden sering dianggap sebagai signal bagi investor dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan deviden dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Pandangan mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan masih terdapat pandangan yang berbeda, Kebijakan dividen tak relevan (Brigham dan Houston, 2005:480). Sementara menurut Gordon dan Lintner dalam Brigham & Houston (2005:480) mengatakan dividen lebih pasti daripada perolehan modal. Perbedaan pandangan mengenai kebijakan deviden pada nilai perusahaan, 3

nampak juga pada kebijakan deviden pada perusahaan asuransi. Kenaikan nilai perusahaan asuransi yang go public pada tahun 2011 yang mencapai rata-rata 0.63 kali, namun kebijakan diveden pada tahun 2011 ternyata mengalami penurunan sampai mencaipai rata-rata 27.17% atau dengan rata-rata perubahan mencapai -1.63%. Setiap perusahaan menginginkan adanya kelangsungan operasinya dan pertumbuhan di masa yang akan datang. Salah satu keputusan penting yang harus dilakukan manajer (keuangan) dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal. Stuktur modal perusahaan merupakan komposisi pendanaan yang diambil perusahaan yang Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap kebijakan deviden pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI? 2. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI? menunjukan komposisi modal internal dan eksternal. Pendanaan yang diambil perusahaan ini dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Modigliani & Miller ;1963). Sehingga mengacu pada pernyataan struktur modal tersebut, kenaikan tertinggi nilai perusahaan yang diperolah pada tahun 2009 yang mencapai rata-rata 0.82 kali dan ratarata perubahan 0.19 kali yang disertai dengan kenaikan kebijakan dividen yang mencapai rata-rata 28.92% atau dengan rata-rata perubahan 16.13%, namun kenaikan tertinggi nilai perusahaan dan kebijakan dividen tersebut tidak diikuti oleh penurunan struktur modal yang meningkat mencapai rata-rata 0.98 kali atau dengan ratarata perubahan kenaikan mencapai 0.17 kali. 3. Bagaimana pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI? 4. Bagaimana pengaruh struktur modal dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI? 4

Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisisi pengaruh struktur modal terhadap kebijakan deviden pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. 2. Untuk mengetahui dan menganalisisi pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Tinjauan Pustaka Struktur Modal Pada dasarnya, keputusan pendanaan (financing) perusahaan berkaitan dengan penentuan sumbersumber dana yang digunakan untuk membiayai usulan- usulan investasi yang telah diputuskan sebelumnya. Pemenuhan kebutuhan dana tersebut dapat disediakan atau diperoleh dari sumber internal maupun eksternal perusahaan. Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan kebutuhan dananya dari sumber internal, maka perusahaan tersebut melakukan pendanaan internal (internal financing) yaitu dalam bentuk laba ditahan Sebaliknya, jika perusahan memenuhi kebutuhan dananya dari sumber eksternal, maka perusahaan 3. Untuk mengetahui dan menganalisisi pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. 4. Untuk mengetahui dan menganalisisi pengaruh struktur modal dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. tersebut melakukan pendanaan eksternal (external financing). Pemenuhan kebutuhan dana secara eksternal dipisahkan menjadi 2 yaitu pembiayaan hutang (debt financing) dan pendanaan modal sendiri (equity financing). Pembiayaan hutang diperoleh melalui pinjaman, sedangkan pendanaan modal sendiri berasal dari emisi atau penerbitan saham. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Oleh karena itu, struktur modal diukur dengan debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap total shareholder s equity yang dimiliki 5

perusahaan. Secara matematis debt to equity ratio dapat dirumuskan sebagai perbandingan antara total debt dengan total equity (Robert, 1997). Total debt merupakan total liabilities (baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang) sedangkan total shareholder s equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang disetor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (Robert, 1997). Kebijakan Deviden Kebijakan dividen perusahaan merupakan kebijakan yang menentukan persentase laba yang akan ditahan untuk diinvestasikan dan laba yang akan dibayarkan sebagai dividen atau disebut Dividend Payout Ratio (Brigham dan Ehrhardt, 2002:12). Brigham dan Ehrhardt memberi pandangan bahwa para manajer keuangan perusahaan harus dapat menentukan kebijakan dividen secara hati-hati, karena jika perusahaan tersebut menjalankan kebijakan untuk membagikan tambahan dividen tunai sehingga jumlah dividen yang dibagikan naik, hal ini nantinya akan dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Sedangkan menurut Gitman (2006:602) Dividend Payout Ratio menandakan persentase laba yang dibagikan kepada para pemilik saham dalam bentuk tunai/cash. Menurut Mamduh (2004:44) yang dimaksud Dividend Payout Ratio (DPR) adalah rasio yang melihat bagian earning yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. Sementara menurut Gitman (2006:602) bahwa pengertian Dividend Payout Ratio merupakan Indicates the percentage of each dollar earned that is distributed to the owners in the form of cash. It is calculated by dividing the firms cash dividend per share by its earnings per share. Dan Brealey, Myers, Marcus (2007:437) menyatakan DPR adalah Ratio is the fraction of earnings paid out as devidends. Dari beberapa pengertian tersebut mengenai Dividend Payout Ratio, maka dapat 6

disimpulkan DPR merupakan rasio yang melihat bagian pendapatan dari perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai (cash dividend) ataupun dividen saham, yang dapat dihitung dengan membagi dividen per lembar saham dengan pendapatan per lembar saham. Nilai Perusahan Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). Menurut Husnan (2000) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau price book value, menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan nilai buku perlembar saham. Semakin tinggi harga saham, semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai tersebut tentunya memberikan harapan kepada pemegang saham berupa keuntungan yang lebih besar pula (Sartono, 2001), secara sederhana menyatakan bahwa price to book value merupakan rasio pasar (market ratio) yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio price to book value dihitung dengan perbandingan harga pasar saham dan nilai buku per lembar saham (book value per share) (Robert, 1997). Nilai buku per lembar saham digunakan untuk mengukur nilai shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai buku per lembar dihitung dengan cara membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang beredar 7

Kerangka Pemikiran Keputusan struktur modal dalam perusahaan merupakan hal yang penting. Pentingnya struktur modal ini karena adanya pilihan kebutuhan antara memaksimalkan return (meminimalkan biaya modal) dengan kemampuan perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif. Pada umumnya, suatu perusahaan dapat memilih alternatif struktur modal. Persoalannya adalah apakah perusahaan menggunakan hutang yang besar atau hanya menggunakan hutang yang sangat kecil. Nilai perusahaan adalah sama dengan nilai pasar saham ditambah pasar hutang. Apabila besarnya nilai saham akan meningkatkan nilai perusahaan. Apabila hutang berubah, maka srtuktur modal akan berubah pula. Perubahan dalam struktur modal akan menguntungkan bagi pemegang saham, jika nilai perusahaan meningkat. Berbagai penelitian juga telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Umi Mardiyati, Gatot Nazir Ahmad, dan Ria Putri (2012) dalam hasil penelitiannya mengemukakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap price book value. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Mirna Amirna dan Sari Atmini (2008), dengan hasil penelitiaanya menyatakan bahwa tingkat hutang memiliki pengaruh negative terhadap nilai perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu peralatan tertentu, berupa alat analisis. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Laporan keuangan akan melaporkan posisi perusahaan pada suatu titik tertentu maupun operasinya selama suatu periode di masa lalu. Akan tetapi, nilai sebenarnya dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan dan deviden di masa depan. Berbagai penelitian juga telah dilakukan untuk mengetahui 8

hubungan antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Umi Mardiyati, Gatot Nazir Ahmad, dan Ria Putri (2012) dalam hasil penelitiannya mengemukakan bahwa Kebijakan dividen yang diproksikan dengan variabel Dividend payout ratio (DPR) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang diproksikan dengan PBV. Demikian juga dengan hasil penelitian yang dilakukan Dwi Ayuningtias dan Kurnia (2013) dengan hasil penelitiaannya menyatakan bahwa Strukrur Modal (DER) kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun kedua hasil penelitian tersebut kontradiksi dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Diah Pujiatuti dan Erman Widanar (2009), dengan hasil penelitiaanya menyatakan bahwa kebijakan dividen memiliki pengauh positif terhadap nilai perusahaan. Gambar 1. Paradigma Penelitian Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka paradigma penelitian pengaruh struktur modal terhadap kebijakan deviden dan implikasinya pada nlai perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut. Nilai Perusahaan (PBV) Kebijakan Dividen (DPR) Hipotesis 1. Terdapat pengaruh Struktur Modal terhadap Kebijakan Deviden pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. 2. Terdapat pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. 9

3. Terdapat pengaruh Kebiajkan Deviden terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian yang menjelaskan explanatory research (Cooper,2008). Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional dan Time Series. Datadata yang diteliti dan diolah merupakan data sekunder pada perusahaan asuransi di Indonesia yang terdaftar pada bursa efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporan keuangan dan periode waktu yang dianalisis adalah selama 5 tahun yaitu dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Definisi operasional masing masing variabel adalah sebagai berikut 1. Struktur modal diproksi dengan Debt to Equity Ratio (DER), adalah merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap total shareholder s equity yang dimiliki perusahaan, yang dihitung dengan membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan. 4. Terdapat pengaruh Struktur Modal dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. 2. Kebijakan deviden diproksi dengan Dividend Payout Ratio (DPR), adalah merupakan rasio yang melihat bagian pendapatan dari perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai (cash dividend) ataupun dividen saham, yang dapat dihitung dengan membagi dividen per lembar saham dengan pendapatan per lembar saham 3. Nilai perusahaan diproksi dengan Price Book Value Ratio (PBV), adalah merupakan rasio pasar (market ratio) yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya, yang dapat dihitung dengan perbandingan harga pasar saham dan nilai buku per lembar saham (book value per share) Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder tentang laporan keuangan sebagian perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Periode amatan dimulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. 10

Data laporan kinerja perusahaan diperoleh dari buku Indonesia Capital Market Directory tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dan website resmi Bursa efek Indonesia. Dengan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 perusahan asuransi. Pembahasan Pengaruh Struktur Modal terhadap Perubahan Kebijakan Deviden Metode analisis data digunakan juga untuk menguji hipotessis yang telah dirumuskan, maka model yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model regresi data panel dengan meggunakan bantuan program aplikasi statistik komputer Eviews 4.1. Tabel 1. Uji Hipotesis Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 29.33744 6.972109 4.207828 0.0002 DER? 0.744950 4.140811 0.179904 0.8582 GLS Transformed Regression R-squared 0.689201 Mean dependent var 30.30550 Adjusted R-squared 0.681022 S.D. dependent var 14.89448 S.E. of regression 8.412117 Sum squared resid 2689.021 F-statistic 0.031743 Durbin-Watson stat 1.224467 Prob(F-statistic) 0.859539 Sumber: Hasil pengolahan EViews 4.1 Persamaan Model Random Effect : DPR it = 29.33744 + 0.74495DER...(1) it Std. Error 6.972109 4.140811 t-value 4.207828 0.179904 Berdasarkan Tabel 1 dan persamaan model random effect 1 di atas menunjukkan bahwa koefisien regresi dari struktur modal terhadap kebijakan deviden adalah sebesar 0.74595 dengan taraf signifikansi 0.8582 > 0.050 atau dengan t-value = 0.179904 < t-tabel = 2.022691 pada α=5% dan df=39. Hasil penelitian ini menolak hipotesis yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan asuransi di BEI Tahun 2009-2012. 11

Pengaruh Struktur Modal dan Kebijakan Deviden terhadap Perubahan Nilai Perusahaan. Tabel 2. Uji Hipotesis Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 11.40170 5.146322 2.215506 0.0330 DER? -5.218583 1.737111-3.004176 0.0424 DPR? 0.222468 0.075001 2.966191 0.0468 GLS Transformed Regression R-squared 0.539231 Mean dependent var 11.36217 Adjusted R-squared 0.514324 S.D. dependent var 9.925787 S.E. of regression 6.917325 Sum squared resid 1770.427 F-statistic 3.636219 Durbin-Watson stat 1.748458 Prob(F-statistic) 0.036163 Sumber: Hasil pengolahan EViews 4.1 Persamaan Model Random Effect : PBV it = 11.40170-5.218583DER it + 0.222468DPR it...(2) Std. Error 5.146322 1.737111 0.075001 t-value 2.215506-3.004176 2.96619 R 2 = 0.539231 F-value = 3.636219 Berdasarkan pada uji hipotesis Tabel 2 dan persamaan model random effect 2 di atas menunjukkan bahwa koefisien regresi dari struktur modal terhadap perubahan nilai perusahaan adalah sebesar -5.218583 dengan taraf signifikansi 0.0424 < 0.050 atau dengan t- value = -3.004176 > t tabel = 2.022691 pada α=5% dan df=39. Hasil penelitian ini menerima hipotesis bahwa struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi di BEI Tahun 2009-2012. Kemudian Tabel 2 dan persamaan model random effect 2 di atas menunjukkan bahwa koefisien regresi dari kebijakan deviden terhadap perubahan nilai perusahaan adalah sebesar 0.222468 dengan taraf signifikansi 0.0468 < 0.050 atau dengan t- value = 2.966191 > t tabel = 2.022691 pada α=5% dan df=39. Hasil penelitian ini menerima hipotesis bahwa kebijakan deviden berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi di BEI Tahun 2009-2012. Dan uji hipotesis tabel 2 dan persamaan model Random Effect 2 di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 3.636219, sementara dengan α = 5% 12

dan derajat kebebasan 2,38 (df=2,38) diperoleh nilai F tabel sebesar 3,245. Hasil penelitian ini menerima hipotesis yang menyatakan bahwa secara simultan variabel bebas (Struktur Modal dan Kebijakan Deviden) berpengaruh terhadap perubahan Nilai Perusahaan pada perusahaan asuransi di BEI Tahun 2009-2012. Adapun besarnya pengaruh simultan dari variable bebas Struktur Modal dan Kebijakan Deviden terhadap perubahan Nilai Perusahaan adalah sebesar 53,9%, sementara sisanya sebesar 46,1% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak terdapat dalam model. Kesimpulan 1. Struktur modal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan kebijakan deviden pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009-2012. 2. Struktur modal mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2009-2012. 3. Kebijakan deviden mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2009-2012. 4. Struktur modal dan kebijakan deviden mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2009-2012. Saran untuk Perusahaan 1. Penentuan struktur modal dengan menggunakan hutang pada tingkat tertentu (sejauh manfaat lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan) sebagai sumber pendanaanya dapat meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. 2. Sedangkan dari kebijakan deviden perusahaan asuransi harus mampu dalam yang menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang (jangka panjangnya) sehingga pada akhirnya mancapai tujuan perusahaan yang sebenarnya, yaitu memaksimumkan harga saham dan nilai perusahaan. Saran untuk Peneliti Lebih Lanjut 1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel struktur modal dan kebijakan deviden untuk mengetahui pengaruhnya terhadap perubahan nilai perusahaan. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel keuangan lainnya yang memiliki 13

pengaruh lebih besar terhadap nilai perusahaan. 2. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, untuk Daftar Pustaka Ang, Robert, 2007, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta :Mediasoft Bringham, F. Eugene and Houston F. Joel. 2005. Fundamentals Of Financial Management, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Terjemahan Ali Akbar Yulianto, Edisi 10, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, Buku 1. Cooper, R. Donald, Pamela S. Schindler. 2008. Business Research Methods. 9th Edition, Mc Graw-Hill Companies. Diah Pujiatuti dan Erman Widanar. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi dan Akuntansi Ventura, Vol.12, No. 1 Dwi Ayuningtias dan Kurnia. 2013. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividend an Kesempatan Investasi sebagai variabel Antara. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 1, Nomor 1. Euis dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada perusahaan go public lainnya atau perusahaanperusahaan lain yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Gitman, Lawrance. J. 2006. Principles of Mangerial Finance. 10th edition. Addison Wesley. Husnan, S., 2000. Manajemen Keuangan-Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Yogyakarta: BPFE. Mirna Amirna dan Sari Atmini. 2008. Determinasi Tingkat Hutang serta hubungan Tingkat Hutang terhadap Nilai Perusahaan: Perspektif Pecking Order Theory. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 5, Nomor 2 Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Salemba Empat: Jakarta. Sartono, R.A. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Umi Mardiyati, Gatot Nazir Ahmad, dan Ria Putri.2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 3, No. 1. 14