Asri Gusmelia. Asep Suryanto.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1

LAMPIRAN. Perhitungan Dana Pihak Ketiga Unit Usaha Syariah Di Indonesia Periode Oktober 2014 April 2016 (a) Giro (Rp) (b) Tabungan (Rp)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

: Sri Hidayati NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MMSI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

MATERI APLIKOM LANJUT UJI ASUMSI KLASIK

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keseluruhan data ada 48 data.data tersebut merupakan data laporan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

: Niken Kurniawati NPM :

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO TERHADAP LABA OPERASIONAL (Studi Kasus pada PT BPR Syari ah Alwadi ah Kota Tasikmalaya) Asri Gusmelia Asep Suryanto Email : asrii.gusmelia@gmail.com Email : asepsuryanto@unsil.ac.id PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA ABSTRACT Formulation of the problem is knowing what the effect between 1) Development of Non Performing Financing 2) Development of Financing to Deposit Ratio 3) Development of Operating Profit Margin 4) Non Performing Financing to Operating Profit Margin, 5) Financing to Deposit Ratio to Operating Profit Margin, 6) Non Performing Financing and Financing to Deposit Ratio to Operating Profit Margin at PT BPR Syari ah Alwadi ah Tasikmalaya city. Research method was used in this research is descriptive method and correlation method, with analyst technic was used is simple regression and double regression was be equipped with t test and F test. The result from the research obtainable that NPF at BPR Syari ah Alwadi ah in 2013 very high reach value 7,18% and lowest occurred late in 2015 value 2,89%. FDR at BPR Syari ah Alwadi ah in 2013 to 2015 decreased from 128,05% to lowest occurred value 104,62%. Operating Profit Margin at BPR Syari ah Alwadi ah highest reach value Rp. 2.083.154,- in 2014, and lowest occurred value Rp.155.790,- in 2013. NPF influence to Operating Profit Margin have a negative relationship, and regression coefficient value -0,764, explains if it happened adding NPF value 1%, it cause a lowering Operating Profit Margin big as 76,4 %. FDR influence to Operating Profit Margin have a positive relationship, and regression coefficient value -0,047, explains if it happened adding FDR value 1%, it means it will give the Operating Profit Margin big as 4,7 %. NPF variable and FDR influence Operating Profit Margin have a positive relationship, regression coefficient value -0,764, explains if it happened adding NPF value 1%, it cause a lowering Operating Profit Margin big as 76,4 %, and regression coefficient value -0,047, explains if it happened adding FDR value 1%, it means it will give the Operating Profit Margin big as 3,6 %. Keyword: Non Performing Financing, Financing to Deposit Ratio to and Operating Profit Margin.

Asri Gusmelia 121002023 ABSTRAK PENGARUH NON PERFORMING FINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO TERHADAP LABA OPERASIONAL Rumusan masalah dari penelitian ini adalah 1) Keadaan Non Performing Financing 2) Keadaan Financing to Deposit Ratio 3) Keadaan Laba Operasional 4) Non Performing Financing terhadap Laba Operasional, 5) Financing to Deposit Ratio terhadap Laba Operasional, 6) Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Laba Operasional pada PT BPR Syari ah Alwadi ah Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode korelasional, dengan teknik analisis yang digunakan adalah regresi sederhana dan resresi ganda yang dilengkapi dengan uji t dan uji F. Hasil penelitian diperoleh bahwa NPF di BPR Syari ah Alwadi ah pada tahun 2013 sangat tinggi mencapai 7,18% dan paling rendah terjadi pada akhir 2015 sebesar 2,89%. FDR di BPR Syari ah Alwadi ah dari 2013 sampai 2015 mengalami penurunan dari 128,05% sampai paling rendah 104,62%. Laba Operasional di BPR Syari ah Alwadi ah paling tinggi sebesar Rp. 2.083.154,- pada tahun 2104 dan paling rendah sebesar Rp.155.790,- pada tahun 2013. Pengaruh NPF terhadap Laba Operasional mempunyai hubungan negatif, dengan nilai koefisien regresi sebesar - 0,764 menyatakan setiap terjadi penambahan NPF sebesar 1%, menyebabkan penurunan Laba Operasional 76,4 %. Pengaruh FDR terhadap Laba Operasional mempunyai hubungan positf, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,047 menyatakan setiap terjadi penambahan FDR sebesar 1%, terjadi nilai Laba Operasional sebesar 4,7%. NPF dan FDR terhadap Laba Operasional mempunyai hubungan positif, dengan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,764 menyatakan setiap penambahan NPF sebesar 1%, akan menyebabkan penurunan pada Laba Operasional sebesar 76,4%, dan nilai koefisien regresi sebesar 0,036 menyatakan setiap terjadi penambahan FDR sebesar 1%, maka akan terjadi nilai pada laba operasional sebesar 3,6%. Kata Kunci: Perbankan Syariah, Non Performing Financing, Financing to Deposit Ratio dan Laba Operasional

PENDAHULUAN Perbankan syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang mempunyai kegiatan operasional sebagai proses intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dananya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah untuk mencapai profitabilitas bank.karena tujuan akhir bank untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya dengan menjalankan kegiatan bank untuk memperoleh laba operasional, dimana laba operasional menjadi salah satu alat untuk mengukur kinerja keuangan. Dalam kegiatan operasional bank melakukan pembiayaan untuk mendapatkan keuntungan. Besarnya pembiayaan yang disalurkan oleh bank kepada masyarakat tentunya mempunyai risiko yang akan dihadapi yaitu pembiayaan macet atas pengembalian piutang, artinya nasabah tidak mampu mengembalikan pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Dalam bank syariah pembiayaan macet atau pembiayaan bermasalah disebut dengan rasio Non Performing Financing. Tingkat pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing di industri perbankan syariah tercatat sebesar 4,6% pada kuartal II 2015, angka tersebut jauh diatas kredit bermasalah Non Performing Loan perbankan konvensional di level 2,46% pada periode yang sama. Sumber laba operasional yang diperoleh dari kegiatan operasional bank yaitu dengan penyaluran pembiayaan yang dananya bersumber dari dana pihak ketiga, dalam bank syariah disebut dengan rasio Financing to Deposit Ratio.

Penyaluran pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank tergantung pada penanaman dana yang dihimpun oleh bank, artinya semakin besar porsi dana yang dihimpun maka akan semakin besar menentukan pengalokasian penyaluran pembiayaan dengan tujuan memperoleh laba. Tingkat pembiayaan yang berasal dari dana pihak ketiga (Financing to Deposit Ratio/FDR) ini bisa dilihat dari pembiayaan BUS pada Maret 2015 sebesar Rp. 200,712 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp. 212,988 triliun dan Financing to Deposit Ratio (FDR) 94,24%. Nilai ini turun dari pembiayaan BUS Maret 2014 sebesar Rp. 184,964 triliun, DPK sebesar Rp. 180,945 triliun dan Financing to Deposit Ratio (FDR) 102,22%. Penurunan Financing to Deposit Ratio (FDR) dari Maret 2014 sebesar 102,22% dan Maret 2015 menjadi 94,24% Penelitian ini dilakukan pada BPR Syari ah Alwadi ah kota Tasikmalaya dengan berdasarkan olah data dari laporan laba rugi dan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya Periode Desember 2014 rasio NPF cukup tinggi terjadi pada 4.36% dengan batas maksimal 5% dan rasio FDR yaitu terjadi pada 117.70 % dengan batas maksimal 110%, laba operasional yang dihasilkan pada periode yang sama sebesar 2.083.154.000, sedangkan pada periode Desember 2015 rasio NPF turun menjadi 2.89%, rasio FDR juga turun menjadi 105.84% dan laba operasional juga menurun menjadi 1.662.816.000,

TINJAUAN PUSTAKA Non Performing Financing Risiko yang dihadapi oleh suatu perbankan adalah salah satunya risiko pembiayaan yang tidak terbayar oleh para debitur atas pinjaman yang dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati diawal yang biasa disebut dengan Non Performing Financing atau pembiayaan bermasalah. Menurut Muhammad pengertian dari Non Performing Financing adalah risiko yang terjadi dari peminjam atas pinjaman yang tertunda atau ketidakmampuan peminjam untuk membayar kewajiban yang telah dibebankan Financing to Deposit Ratio Salah satu kegiatan operasional bank adalah penyaluran pembiayaan kepada nasabah dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit yang sumber dananya berasal dari dana pihak lain, diukur dengan rasio pembiayaan yaitu Financing to Deposit Ratio (FDR). Menurut Veithzal Riva i pengertian dari Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank. Laba Operasional Tujuan bank dalam semua kegiatan operasional yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan, untuk memperoleh keuntungan maka bank melakukan kegiatan menghimpun dana dari pihak debitur yang mempercayakan dananya di

bank, karena bank mempunyai tanggung jawab untuk mengembalikan uang nasabah maka pihak bank melakukan kegiatan menyalurkan dana kepada pihak kreditur untuk memperoleh laba operasional. Menurut Ahmad Ifham Sholihin pengertian dari laba operasional adalah laba perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu (net operating income). HIPOTESIS Hipotesis 1 H01 : Non Performing Financing secara parsial tidak berpengaruh pengaruh terhadap Laba Operasional Ha1 : Non Performing Financing secara parsial berpengaruh terhadap Laba Operasional. Hipotesis 2 H02 : Financing to Deposit Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap Laba Operasional Ha2 : Financing to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh terhadap Laba Operasional Hipotesis 3 H03 : Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio secara simultan berpengaruh terhadap Laba Operasional. Ha3 : Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio secara simultan tidak berpengaruh terhadap Laba Operasional.

METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode korelasional. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Metode korelasional adalah metode yang digunakan untuk menganalisis sejauhmana varibel-variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel-variabel pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. UJI PERSYARATAN ANALISIS Uji Normalitas Hasil Uji Nomalitas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. NPF.136 35.098.974 35.562 FDR.124 35.195.958 35.197 LO.083 35.200 *.969 35.426 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Hasil output di atas nilai signifikansi dari data NPF (Non Performing Financing) adalah 0,098> 0,05. Nilai signifikansi dari FDR (Financing to Deposit Ratio) adalah 0,195 > 0,05. Nilai signifikansi dari Laba Operasional adalah 0,200

> 0,05. Dengan demikian data NPF, FDR dan Laba Operasional berdistribusi normal. Uji Multikolinieritas Hasil Uji Multikolinieritas Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 2.151 4.102.524.603 NPF -.746.198 -.540-3.769.001.993 1.007 FDR.036.034.150 1.049.302.993 1.007 a. Dependent Variable: LO Dari output di atas diketahui nilai tolerence lebih kecil besar dari 0,1 yaitu 0,993 dan nilai inflation factor (VIF) kurang dari 10 yaitu 1,007, sehingga tidak terjadi multikolinieritas. Uji Autokorelasi Hasil Uji Autokorelasi Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.222 a.049 -.010 1.20526 2.098 a. Predictors: (Constant), FDR, NPF b. Dependent Variable: LO Dari output di atas diketahui angka Durbin-Watson adalah 2,098, maka data tersebut tidak terjadi problem Autokorelasi. Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berkisar 1,5872 sampai 2,4128 untuk jumlah n = 36

Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Heteroskedastisitas Unstandardized Residual NPF FDR Spearman's rho Unstandardized Residual Correlation Coefficient 1.000 -.027 -.023 Sig. (2-tailed)..876.894 N 36 36 36 NPF Correlation Coefficient -.027 1.000 -.113 Sig. (2-tailed).876..510 N 36 36 36 FDR Correlation Coefficient -.023 -.113 1.000 Sig. (2-tailed).894.510. N 36 36 36 Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa korelasi X dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, nilai signifikansi Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu 0,876 dan 0,894 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas. ANALISIS DATA Analisis Deskriptif Perkembangan Non Performing Financing (NPF) Tahun 2013-2015 7.50% 6.50% 5.50% 4.50% 3.50% 2.50% 6.95% 7.18% 6.89% 6.79% 6.23% 5.56% 5.56% 5.56% 5.20% 4.62% 5.18% 4.58% 5.15% 4.48% 4.60% 4.54% 4.58% 4.60% 4.13% 4.02% 4.30% 3.55% 3.44% 3.93% 4.36% 3.97% 4.30% 4.29% 4.18% 4.46% 4.94% 3.63% 3.58% 2.94% 2.93% 2.89% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des 2013 2014 2015

Gambar Perkembangan Non Performing Financing (NPF) Tahun 2013-2015 Perkembangan Non Performing Financing dari tahun 2013 sampai tahun 2015 secara garis besar mengalami penurunan. Pada tahun 2013 Non Performing Financing terjadi sangat tinggi tercatat pada bulan Februari sebesar 7,18% dan paling rendah bulan Desember 4,30%, sedangkan tahun 2014 paling tinggi sebesar 5,20% terendah bulan Agustus sebesar 3,44%, dan pada tahun 2015 terjadi di bawah batas maksimal dan paling tinggi paa bulan September sebesar 4,94% dan terendah pada bula Desember sebesar 2,89%. Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) Tahun 2013-2015 130.00% 125.00% 120.00% 115.00% 110.00% 105.00% 100.00% 95.00% 128.05% 126.70% 127.08% 121.88% 123.23% 124.02% 119.74% 119.76%120.43% 119.74% 114.25% 114.68% 116.48% 115.25% 116.13% 117.70% 115.94% 112.61%112.61% 112.21%112.34% 112.77% 111.69% 109.64% 111.07% 112.08% 113.25% 110.66% 106.60% 107.87% 109.59% 108.19% 104.62%104.86%105.12% 105.84% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des 2013 2014 2015 Gambar Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) Tahun 2013-2015 Perkembangan Non Performing Financing dari tahun 2013 sampai tahun 2015 secara garis besar mengalami penurunan. Pada tahun 2013 Non Performing Financing terjadi sangat tinggi tercatat pada bulan Februari sebesar 7,18% dan paling rendah bulan Desember 4,30%, sedangkan tahun 2014 paling tinggi sebesar 5,20% terendah bulan Agustus sebesar 3,44%, dan pada tahun 2015 terjadi di bawah

batas maksimal dan paling tinggi paa bulan September sebesar 4,94% dan terendah pada bula Desember sebesar 2,89%. Perkembangan Laba Operasional Tahun 2013-2015 2,100,000 1,900,000 1,700,000 1,500,000 1,300,000 1,100,000 900,000 700,000 500,000 300,000 100,000 1,995,598 2,083,154 1,809,599 1,684,196 1,662,816 1,598,702 1,533,497 1,526,259 1,402,697 1,398,706 1,363,591 1,229,849 1,278,909 1,217,168 1,087,060 1,123,978 1,018,927 930,068 860,015 772,915798,693 892,160975,612 660,217665,455 482,390 508,315542,323 627,366 396,069 155,790 156,445 265,469 289,700 322,426 168,916 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des 2013 2014 2015 Gambar Perkembangan Laba Operasional Tahun 2013-2015 Perkembangan laba operasional pada tahun 2013 dari dari bulan Januari sebesar Rp. 155.790,- terus mengalami kenaikan hingga akhir bulan Desember tercatat sebesar Rp.1.684.196,- dan pada tahun 2013 ini laba operasional terjadi paling rendah, begitu pula pada tahun 2014 dari bulan Januari tercatat sebesar Rp.156.445,- dan terus mengalami kenaikan hingga akhir Desember tercatat sebesar Rp. 2.083.154,- dan pada tahun ini laba operasional tercatat paling tinggi. Sedangkan padda tahun 2015 dari bulan Januari tercatat sebesar Rp. 168.916 dan terus naik hingga bulan Desember tercatat sebesar Rp.1.662.816.

Analisis Regresi Untuk Uji Hipotesis Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Laba Operasional di PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Alwadi ah Uji Korelasi Sederhana Hasil Uji Korelasi Sederhana X1 terhadap Y Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.552 a.305.285 1.30204 a. Predictors: (Constant), NPF b. Dependent Variable: LO Dari output di atas menunjukan korelasi sederhana variabel NPF (Non Performing Financing) terhadap laba operasional dengan angka R didapat 0,552, artinya korelasi antara adalah sebesar 0,552. Hal ini mempunyai hubungan positif dengan kategori hubungan cukup kuat karena nilai berada 0,40-0,599. Nilai R 2 sebesar sebesar 30,5%. Dan R Square sebesar 0,285, menunjukan sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji Regresi Sederhana dan Uji t Hasil Uji Regresi Sederhana X1 terhadap Y Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 6.338.948 6.688.000 NPF -.764.198 -.552-3.865.000 a. Dependent Variable: LO Bentuk persamaan regresi Y= 6.338+ -.764X, nilai konstanta sebesar 6.338 menyatakan bahwa jika tidak terjadi NPF (Non Performing Financing) maka akan terjadi nilai pada Laba Operasioal sebesar 6.338. Nilai koefisien regresi sebesar - 0,764 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan NPF (Non Performing Financing)

sebesar 1%, maka akan menyebabkan penurunan pada Laba Operasional sebesar 76,4% Dari output di atas dijelaskan bahwa -thitung < -ttabel (-3,865 < -2,035) α (0,000 < 0,05) maka H0 di tolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa NPF (Non Performing Financing) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional, dengan t hitung negatif artinya berpengaruh negatif yaitu jika NPF meningkat maka laba operasional menurun. Rangkuman X1 terhadap Y Rhitung thitung ttabel α 0,000 α 0,05 0,195-3,865* -2,035 Keterangan: *signifikan -thitung < -ttabel α 0,05 Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Laba Operasional di PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Alwadi ah Korelasi sederhana Hasil Uji Korelasi Sederhana X2 terhadap Y Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.195 a.038.010 1.53197 a. Predictors: (Constant), FDR b. Dependent Variable: LO Dari output di atas menunjukan korelasi sederhana antara antara variabel FDR (Financing to Deposit Ratio) terhadap laba operasional dengan angka R didapat 0,195, yang mempunyai hubungan positif dengan kategori hubungan yang sangat rendah karena berada diantara 0,00-0,199. Dan nilai R 2 sebesar 0,038, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel Financing to Deposit Ratio

terhadap laba operasional sebesar 3,8%, dan R Square yang didapat sebesar 0,010, menunjukan sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji Regresi Sederhana dan Uji t Hasil Uji Regresi Sederhana X2 terhadap Y Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -2.563 4.603 -.557.581 FDR.047.040.195 1.161.254 a. Dependent Variable: LO Bentuk persamaan regresi Y= -2.563+ 047X, dengan nilai konstanta sebesar -2.563 menyatakan bahwa jika tidak terjadi FDR (Financing to Deposit Ratio) maka akan terjadi nilai pada Laba Operasioal sebesar -2.563. Nilai koefisien regresi sebesar 0,047 menyatakan bahwa setiap terjadi penambahan FDR (Financing to Deposit Ratio) sebesar 1%, maka menyebabkan pada Laba Operasional sebesar 4,7%. Dari output di atas hasil yang diperoleh oleh t tabel sebesar 2,032. Karena nilai thitung < ttabel (1,161 < 2,035) α (0,254 > 0,05), maka H0 di terima. Jadi dapat disimpulkan bahwa FDR (Financing to Deposit Ratio) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional. Rangkuman X2 terhadap Y Rhitung thitung ttabel α 0,254 α 0,05 0,195 1,161* 2,035 Keterangan: *tidak signifikan thitung < ttabel α 0,05

Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Laba Operasional di PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Alwadi ah Uji Korelasi Ganda Hasil Uji Korelasi Ganda X1 dan X2 terhadap Y Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.572 a.328.287 1.30012 a. Predictors: (Constant), FDR, NPF b. Dependent Variable: LO Dari output di atas menunjukan korelasi ganda antara NPF (Non Performing Financing) dan FDR (Financing to Deposit Ratio) terhadap laba operasional dengan angka R sebesar 0,572. Hal ini mempunyai hubungan positif dengan kategori cukup kuat karena nilai berada pada 0,40-0,599. R Square (R 2 ) 0,328, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Laba Operasional sebesar 32,8% R Square yang didapat sebesar 0,287, menunjukan sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji Regresi Ganda dan Uji F Hasil Uji Regresi Ganda X1 dan X2 terhadap Y Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 2.151 4.102.524.603 NPF -.746.198 -.540-3.769.001 FDR.036.034.150 1.049.302 a. Dependent Variable: LO

Bentuk persamaan regresi di atas Y= 2.151+ -.746X1 +.036X2, dengan nilai konstanta sebesar 2.151 menyatakan bahwa jika tidak terjadi NPF dan FDR maka akan terjadi nilai pada laba operasioal sebesar 2.151. Nilai koefisien regresi sebesar -0,746 menyatakan bahwa setiap terjadi penambahan NPF (Non Performing Financing) sebesar 1%, maka menyebabkan penurunan nilai laba operasional sebesar 74,6%. Nilai koefisien regresi sebesar 0,036 menyatakan bahwa setiap terjadi penambahan FDR (Financing to Deposit Ratio) sebesar 1%, maka akan memberikan nilai laba operasional sebesar 3,6%. Dari output di atas hasil yang diperoleh oleh t tabel sebesar 2,032. Karena nilai Fhitung > Ftabel (8,040 > 3,285) α (0,001 < 0,05), maka H0 di tolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa NPF (Non Performing Financing) dan FDR (Financing to Deposit Ratio) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Rangkuman X1 dan X2 terhadap Y Rhitung Fhitung Ftabel α 0,001 α 0,05 0,572 8,040 * 3,285 Keterangan: *signifikan Fhitung > Ftabel α 0,05 SIMPULAN Perkembangan Non Performing Financing dari tahun 2013 sampai tahun 2015 secara garis besar mengalami penurunan. Pada tahun 2013 Non Performing Financing terjadi sangat tinggi tercatat pada bulan Februari sebesar 7,18% dan paling rendah bulan Desember 4,30%, sedangkan tahun 2014 paling tinggi sebesar 5,20% terendah bulan Agustus sebesar 3,44%, dan pada tahun 2015 terjadi di bawah

batas maksimal dan paling tinggi paa bulan September sebesar 4,94% dan terendah pada bula Desember sebesar 2,89%. Perkembangan Financing to Deposit Ratio dari tahun 2013 sampai tahun 2015 secara garis besar mengalami penurunan. Pada tahun 2013 paling tinggi pada bulan Juli tercatat sebesar 128,05%, sedangkan pada tahun 2014 terjadi sepanjang tahun berada di atas batas maksimal 110%, dan pada tahun 2015 juga terjadi di atas batas maksimal namun mengalami penurunan dari bulan Juli sampai Desember tercatat di bawah batas maksimal. Perkembangan laba operasional pada tahun 2013 dari dari bulan Januari sebesar Rp. 155.790,- terus mengalami kenaikan hingga akhir bulan Desember tercatat sebesar Rp.1.684.196,- dan pada tahun 2013 ini laba operasional terjadi paling rendah, begitu pula pada tahun 2014 dari bulan Januari tercatat sebesar Rp.156.445,- dan terus mengalami kenaikan hingga akhir Desember tercatat sebesar Rp. 2.083.154,- dan pada tahun ini laba operasional tercatat paling tinggi. Sedangkan padda tahun 2015 dari bulan Januari tercatat sebesar Rp. 168.916 dan terus naik hingga bulan Desember tercatat sebesar Rp.1.662.816. Hasil Analisis Pengaruh Non Performing Financing terhadap Laba Operasional pada PT BPR Syari ah Alwadi ah Tasikmalaya, dengan R didapat 0,552, dan R 2 sebesar 0,305, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel NPF (Non Performing Financing) terhadap laba operasional sebesar 30,5%. Persamaan regresi sederhana yang dihasilkan adalah Y= 6.338+ -.764X. Hasil uji t yang terlihat bahwa Non Performing Financing dengan taraf signifikansi 0,000 diperoleh -t hitung < -t tabel (-3,865 < -2,035) α (0,000 < 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa

NPF (Non Performing Financing) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Hasil analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap Laba Operasionalpada PT BPR Syari ah Alwadi ah Tasikmalaya, dengan R didapat 0,195, dan Hasil R Square menunjukan koefisien determinasi dengan angka sebesar 3,8%. Persamaan regresi sederhana yang dihasilkan adalah adalah Y=-2.563+.047 X. Pada perhitungan uji t yang terlihat bahwa FDR (Financing to Deposit Ratio) dengan taraf signifikansi 0,254 diperoleh nilai thitung < ttabel (1,161 < 2,035) α (0,254 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa FDR (Financing to Deposit Ratio) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional. Hasil analisis data Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Laba Operasional pada PT BPR Syari ah Alwadi ah Tasikmalaya, memiliki pengaruh positif dengan angka R didapat 0,572 (57,2%) yang memiliki pengaruh cukup kuat antara Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio dengan Laba Operasional, dan memiliki R Square (R 2 ) sebesar 0,328 artinya persentase sumbangan pengaruh variabel Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Laba Operasional sebesar 32,8%. Persamaan regresi ganda Y= 2.151+ -.746X1 +.036X2. Hasil uji F yang terlihat bahwa Non Performing Financing dengan taraf signifikansi 0,001 diperoleh nilai thitung > ttabel (8.040 > 3,285). Jadi dapat disimpulkan bahwa NPF (Non Performing Financing) dan FDR (Financing to Deposit Ratio) berpengaruh terhadap laba operasional