: 1. dan dipelihara dalam rangka keutuhan persatuan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 T E N T A N G

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBAURAN KEBANGSAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM PEMBAURAN KEBANGSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBAURAN KEBANGSAAN DALAM PROVINSI JAMBI

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR EEHGKUI.U Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3298); NOMOR:L. L TAHUN 2009

PENYELENGGARAAN FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT (FKDM) KABUPATEN CIREBON

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik. lebih lanjut mengenai Forum Pembauran Kebangsaan dan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG FORUM PENGUATAN PENDIDIKAN KEBANGSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 40 Tahun 2011 TENTANG KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 122 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA WALIKOTA BANDA ACEH,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT DI KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH DAN DI KECAMATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 05 Tahun : 2010 Seri : E

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR: 4 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PEMBINAAN LEMBAGA ADAT

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Transkripsi:

BT'PATI CIRTBOI PROVII SI JAWA BARAT PERATT'RAI BI'PATI CIREBOIT NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG PEIYELET{GGARAAN FORUM PEMBAURAN KEBANGSAAN (FPKI K.ABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang : a. b. c. bahwa kebhinekaan ras, suku, budaya dan agama adalah ciri khas Bangsa Indonesia yang harus tetap terjaga dengan baik dan dipelihara dalam rangka keutuhan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia; bahwa Pemerintah Daerah dan masyarakat mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan pembauran kebangsaan sebagai komitmen dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka Penyelenggaraan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Cirebon, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. 2. 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3298); Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

4. 5. 6. 7. 8. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2OO5 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor 14O, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a578); Peraturan Pemerintah Nomor 4l Tahun 2OO7 tentang Organisasi Perangkat Daerah, (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor a7all; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah ; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2OO9 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Tahun 2OO9 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 6O); Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 15 Tahun 2OOZ tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2OOT Nomor 15, Seri E.6); Peraturan Bupati Cirebon Nomor 65 Tahun 2OO8 tentang Rincian T[rgas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Berita Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2OO8 Nomor 65, Seri D.23). MEMUTUSI(AN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TtItTAItG PEIYYELEI(rcARAAII I'ORITM PEMBAURAJT KEBANGSAAIY F'PKI DI I(ABUPATEN CIRTBON BAB I I(SIEITTUAIT T'MI'M Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Cirebon; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Cirebon; 3. Bupati adalah Bupati Cirebon; 4. Organisasi Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Cirebon sebagai unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah ; 5. Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Cirebon;

6. 7. 8. 9. Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan adalah Proses pelaksanaan Kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku,budaya dan agama melaiui interaksi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni budaya, pendidikan dan perekonomian untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, budaya dan agama; Pembinaan pembauran kebangsaan adalah upaya yang di lakukan pemerintah dan pemerintah daerah bersama dengan masyarakat untuk terciptanya iklim yang kondusif yang memungkinkan adanya perubahan sikap agar menerima kemajemukan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia; _,. Sosialisasi Pembauran Kebangsaan adalah upaya untuk memasyarakatkan program pembauran agar dapat dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh masyarakat luas; Forum Pembauran Kebangsaan yang selanjutnya disebut FPK adalah wadah informasi komunikasi, konsultasi dan kerjasama antar warga masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan. BAB II POKOK-POKOK KEBIJAI(AN Bagian kesatu Umum (1) (21 (3) (4) Pasal 2 Penyelenggaraan pembauran kebangsaan di Daerah menjadi tanggungjawab serta dilaksanakan oleh masyarakat dengan fasilitas dan pembinaan dari Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan pembauran kebangsaan di Daerah merupakan tanggungjawab serta dilaksanakan oleh masyarakat dengan fasilitasi dan pembinaan dari Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan pembauran kebangsaan di wilayah Kecamatan dilimpahkan kepada Camat, sesuai peraturan perundang-undangan. Penyelenggaraan pembauran kebangsaan di Wilayah Desa/Kelurahan dilimpahkan kepada Kuwu/Lurah, Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(1) (2t (3) (1) (2t Bagian Kedua Tingkat Kabupaten Pasal 3 Fasilitasi dan pembinaan pembauran kebangsaan di Daerah menjadi tugas dan kewajiban Bupati. T\.rgas dan kewajiban Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : a. Pembinaan dan pemeliharaan ketentuan serta ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya ancaman keutuhan bangsa di Daerah; b. Menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati serta saling percaya di antara anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, dan etnis; c. Pengkoordinasian dengan Camat dalam penyelenggaraan pembauran kebangsaan; dan d. Pengkoordinasian fungsi dan kegiatan intansi vertikal di Daerah dalam pembauran kebangsaan. Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf c dan huruf d, didelegasikan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Bangsa. Bagian Keempat Tingkat Kecamatan Pasal 4 Fasilitasi dan pembinaan pembauran kebangsaan di Kecamatan menjadi tugas dan kewajiban Camat. T\rgas dan kewajiban Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : a. pembinaan dan pemeliharaan ketentuan serta ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya ancaman keutuhan bangsa di Kecamatan; b. penumbuhkembangan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati serta saling percaya di antara anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, dan etnis; c. pengkoordinasian dengan Kuwu/Lurah dalam penyelenggaraan pembauran kebangsaan; d. pengkoordinasian fungsi dan kegiatan intansi vertikal di Kecamatan dalam pembauran kebangsaan; dan e. pengkoordinasian pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat di wilayah Kecamatan.

Bagian Keempat Tingkat Desa/ Kelurahan Pasal 5 (1) Penyelenggaraan pembauran kebangsaan di Kecamatan di wilayah Desa/Kelurahan. Desa/Kelurahan dilimpahkan kepada (21 T\rgas dan kewajiban Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. pembinaan dan pemeliharaan ketentuan serta ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya ancarnan keutuhan bangsa di Desa/ Kelurahan; b. penumbuhkembangan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati serta saling percaya di antara anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, dan etnis; dan c. pengkoordinasian dengan pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat di wilayah Pedesaan / Kelurahan. BAB III FORUU PEMBAURAN I(EBAIIGSAAII (r'pkl Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 6 (1) Untuk pelestarian nilai sosial budaya, mengembangkan kehidupan demokrasi, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan Daerah dan Nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dibentuk Fomm Pembauran Kebangsaan (FPK). (2) FPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. FPK Kabupaten Cirebon ditetapkan dengan Keputusan Bupati; b. FPK Kecamatan ditetapkan dengan Keputusan Camat; c. FPK Desa/Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan Kuwu/Lurah; dan d. FPK Kabupaten Cirebon ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Pembentukan FPK sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dilakukan oleh masyarakat, serta difasilitasi oleh Pemerintah Daerah, sesuai kewenangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) FPK sebagaimana dimaksud pada ayat (21memiliki hubungan yang bersifat konsultatif

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Paragraf 1 Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Cirebon Pasal 7 (1) FPK Kabupaten Cirebon mempunyai tugas memfasilitasi, membina dan mengkoordinasikan penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), FPK Kabupaten mempunyai fungsi : a. Penjaringan aspirasi masyarakat di bidang pembauran bangsa; b. Penyelenggaraan forum dialog dengan pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat; c. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan pembauran kebangsaan; dan d. penjrusunan rekomendasi kepada Bupati sebagai bahan pen5rusunan kebijakan pembauran kebangsaan. Paragraf 2 Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kecamatan Pasal 8 (1) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kecamatan mempunyai tugas memfasilitasi, membina dan mengkoordinasikan penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Kecamatan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), FPK Kecamatan mempunyai fungsi : a. Penjaringan aspirasi masyarakat di bidang pembauran bangsa; b. Penyelenggaraan forum dialog dengan pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat; c. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan pembauran kebangsaan; dan d. pen5rusunan rekomendasi kepada Bupati sebagai bahan pen5rusunan kebijakan pembauran kebangsaan.

Paragraf.2 Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Desa/Kelurahan Pasal 9 (1) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Desa/Kelurahan mempunyai tugas memfasilitasi, membina dan mengkoordinasikan penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Desa/Kelurahan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), FPK Kecamatan mempunyai fungsi : a. Penjaringan aspirasi masyarakat di bidang pembauran bangsa; b. Penyelenggaraan forum dialog dengan pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat; c. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan pembauran kebangsaan; dan d. pen5rusunan rekomendasi kepada Bupati Cirebon sebagai bahan pen5rusunan kebijakan pembauran kebangshan Bagian Ketiga Struktur Organisasi Paragraf 1 Unsur Organisasi Pasal 10 Organisasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) terdiri atas: a. Dewan Pembina b. Pengurus Paragraf 2 Dewan Pembina, Pasal 1 1 (1) Keanggotaan Dewan Pembinaan FPK Kabupaten Cirebon terdiri atas: Ketua : Bupati Sekertaris : Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Cirebon

Anggota : Pejabat OPD terkait di tingkat Kabupaten Cirebon (2) Keanggotaan Dewan Pembina FPK Kabupaten Cirebon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati. Pasal 12 (1) Keanggotaan Dewan Pembina FPK Kecamatan terdiri atas: Ketua : Camat Sekertaris : Sekertaris Kecamatan Anggota : Pejabat terkait tingkat kecamatan (2) Keanggotaan Dewan Pembina FPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Camat. Pasal 13 (1) Keanggotaan Dewan Pembina FPK Desa/Kelurahan Cirebon terdiri atas: Ketua : Kuwu/Lurah Sekertaris : Sekertaris Desa/Sekretaris Kelurahan Anggota : Pejabat terkait tingkat Desa/Kelurahan (21 Keanggotaan Dewan Pembina FPK Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kuwu/Lurah Paragraf 3 Pengurus Pasal 14 (1) Keanggotaan FPK Kabupaten Cirebon terdiri atas: a. Pemuka adat; b. Wakil suku; c. Wakil etnis; dan d. Wakil masyarakat setempat. (2) Jumlah keanggotaan FPK Kabupaten Cirebon disesuaikan dengan jumlah suku, etnis dan pemuka masyarakat setempat. Pasal 15 (1) Kenggotaan FPK Kecamatan terdiri atas: a. Pemuka adat; b. Wakil suku;

c. Wakil etnis; dan d. Wakil masyarakat setempat. (21 Jumlah keanggotaan FPK Kecamatan disesuaikan dengan jumtah suku,etnis dan pemuka masyarakat setempat. Pasal 16 (1) Kenggotaan FPK Desa/Kelurahan terdiri atas: a. Pemuka adat; b. Wakil suku; c. Wakil etnis; dan d. Wakil masyarakat setempat. (2) Jumlah keanggotaan FPK Desa/Kelurahan disesuaikan dengan jumlah suku, etnis dan pemuka masyarakat setempat. Bagian Keempat Masa Bakti Pasal 17 Masa bakti keanggotaan FPK Kabupaten Cirebon adalah 5 (lima) tahun BAB IV PEMBIAYAAN Pasal 18 Pembiayaan yang diperlukan dalam penyelenggaraan Forum Pembauran Kebangsaan dibebankan pada : a. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Cirebon. b. Anggaran Pendapatan Belanja Desa. c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat BAB V, PELAPORAN Pasal 19 (1) Bupati melaporkan pembinaan penyelenggaraan dan pembentukan FPK di Kabupaten Cirebon dengan tembusan disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat, Menteri Dalam Negeri, Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Hukum dan HAM dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disampaikan setiap 6 (enam) bulan sekali atau sewaktu-waktu diperlukan. BAB VI PEMBINAAT DAN PEITGAWASAN Pasal 2O Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pembauran kebangsaan di Daerah dilaksanakan oleh Bupati. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Cirebon. Ditetapkan di Sumber pada tanggal 1l ileser:er 2.]14 Diundangkan di Sumber pada tanggal 7 svu J AY A PURUIADTSASTRA SEKRBTARIS DAERATI KABUPATEITT CIRTBON, DUDUITG MULYANA BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2OT4 NOMOR SERI