Gafur AH, Larasati TA, Apriliana E Medical Faculty of Lampung University

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

The Efectiveness of Booklet for Improved Knowledge and Attitude about Cigarette and its Dangerous at SDN 01 Panjang Selatan, Panjang, Bandar Lampung

The Efectiveness of Booklet for Improved Knowledge and Attitude about Cigarette and its Dangerous at SDN 01 Panjang Selatan, Panjang, Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Di tahun 2009, Indonesia menempati peringkat ke-4

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Global Adult Tobacco survey (GATS) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Pelatihan Konselor Sebaya Berhenti Merokok pada Remaja : Sebuah Inovasi untuk Program Berhenti Merokok

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan rancangan time series design, dimana dilakukan beberapa

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 / No. 2 / Agustus 2012

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB IV. Kusuma yang terletak di Kasihan Bantul Yogyakarta. Di area posyandu. 2. Gambaran Umum Karakteristik Responden

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Interactive Discussion Using Audiovisual to Improve Teens Knowledge and Attitude Against Smoking Behavior

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIOVISUAL TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA KELAS X SMK N 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

ARTIKEL PENELITIAN. yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) Kelompok Intervensi O1 X O2

Aji Fadilah 1) Hj Ai Sri Kosnayani dan Siti Novianti 2)

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR, SEMARANG.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Novita Nining Anggraini 1), Ratih Sari Wardani 2), Wahyu Umiyati 3) 1)2)3)

PERBEDAAN PENGETAHUAN PEMANTAUAN JENTIK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karsamenak Kota Tasikmalaya Tahun 2017)

PENGARUH BUKU SAKU TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN GIZI PADA REMAJA (Studi Di SMA Teuku Umar Semarang Tahun 2016)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latarbelakang. merokok merupakan faktor risiko dari berbagai macam penyakit, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Rokok mengandung

PENGARUH PENERAPAN METODE PETUGAS PENGAWAS PEROKOK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

ANALISIS PERILAKU MEROKOK WARGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS KEDOKTERAN DAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

PENGARUH PENYULUHAN METODE CERAMAH TENTANG BAHAYA ROKOK TERHADAP PERUBAHAN SIKAP PEROKOK AKTIF

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci : asap rokok, batuk kronik, anak, dokter praktek swasta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA LEAFLET EFEKTIF DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN PONOROGO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

Efektivitas Penyuluhan NAPZA Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Di SMK DD Kabupaten Tanah Laut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. muncul pula tingkat kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan Quasy Eksperimental (eksperimen semu) pretest-posttest

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Efektifitas Penyuluhan Tentang Hipertensi pada Masyarakat Rentang Usia Tahun Dibandingkan dengan Masyarakat Rentang Usia Tahun

Universitas Kristen Maranatha

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI- LAKI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN

SibueaSH,Angraini DI, AdnyaniNMD Faculty of Medicine Lampung University

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Kelurahan Tamantirto memiliki luas wilayah 672 Ha yang salah

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB I LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITLAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen tanpa pembanding atau

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dapat menimbulkan kematian (Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia, 2011). World Health Organization (WHO)

EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN MEDIA BOOKLET DAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN FAST FOOD ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR

KARYA TULIS ILMIAH. (Studi dilakukan di Kampung Sengon Kabupaten Sukoharjo)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PERNIKAHAN DINI PADA SISWA KELAS X DI SMK N 1 SEWON KABUPATEN BANTUL DIY

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

Transkripsi:

Effectiveness Methodic Discourse to Increase Science and Attitude about Smoking and Lurching Smoking at SDN 1 Panjang Utara District Panjang Bandar Lampung Gafur AH, Larasati TA, Apriliana E Medical Faculty of Lampung University Abstract Smoke to constitute one of wont which prevalent found deep life every day. At year 29, Indonesia stays world 4th rating after China, Russia, and United States of America. Total smoker at world up to 1,1 Billion ones consisting of are men, woman, children. Aged increasing trend beginning smoking on younger age, first time age smokes on age 5 9 years. Observational type that is utilized is pseudo experiment (quasi experiment) with non randomized control design. Sample in observational it is student braze VI SD Port length district Lampung as much 82 students. Analysis s result that is done on science by use of tests Mann Whitney with p=,1 available point which wherewith and attitude exists to assess p=,369 have no points wherewith. Methodic effective discourse in increase science about smoking and lurching smoking at SD length district and method discourse not effective in increase attitude at SD length district. Key word: Science, attitude, student. Keefektifan Metode Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Tentang Merokok dan Bahaya Merokok di SDN 1 Panjang Utara Kecamatan Panjang Bandar Lampung Abstrak Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam kehidupan seharihari. Di tahun 29, Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia setelah China, Rusia, dan Amerika Serikat. Jumlah perokok di dunia mencapai 1,1 Milyar yang terdiri dari adalah pria, wanita, anak-anak. Kecenderungan peningkatan umur mulai merokok pada usia yang lebih muda, usia pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) dengan non -randomized control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD kecamatan panjang Bandar lampung sebanyak 82 siswa. Hasil analisis yang dilakukan pada penngetahuan dengan menggunankan uji Mann-Whitney dengan nilai p=,1 terdapat nilai yang bermakna dan sikap terdapat nilai p=,369 tidak terdapat nilai bermakna. Metode ceramah efektif dalam peningkatan pengetahuan tentang merokok dan bahaya merokok di SD Kecamatan Panjang dan metode ceramah tidak efektif dalam peningkatan sikap di SD Kecamatan Panjang. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, siswa. 9

Pendahuluan Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Di tahun 29, Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia setelah China, Rusia, dan Amerika Serikat dalam hal jumlah perokok dengan jumlah 26.8 jiwa ( 4 %) (Ahmad, 21). Sementara menurut survey GATS 211, peringkat Indonesia semakin bertambah menjadi peringkat 2 terbesar di dunia (Kemkes RI, 212). Jumlah perokok di dunia mencapai 1,1 milyar yang terdiri dari 47% adalah pria, 12% adalah wanita, 49% adalah anak-anak. Persentase perokok dari kalangan anak-anak dan remaja adalah 13,5%, dimana pria 24,1% anak atau remaja pria, wanita 4% anak atau remaja wanita (WHO, 28). Menurut pendidikan, perokok yang mulai merokok pada 15-19 tahun cenderung banyak pada pendidikan tinggi sedangkan yang mulai merokok pada umur 5-9 tahun pada pendidikan rendah (BPS, 21). Penyuluhan dengan metode ceramah merupakan cara yang baik dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada sasaran lebih dari 15 orang (kelompok besar) dan baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi atau rendah. Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menambahkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan kesehatan (Notoatmodjo, 212). Metode Metode ceramah dilakukan pada pukul 12. di SDN 1 Panjang Utara Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Ceramah dilakukan oleh peneliti di ruangan kelas VI dengan pembukaan salam dan perkenalan. Pada pukul 12.3 dilakukan penyuluhan kesehatan metode ceramah tentang merokok dan bahaya merokok, dengan materi definisi merokok, kandungan rokok, penyakit yang dialami perokok dan pencegahan merokok. Ceramah dilakukan selama 1 jam. Pada pukul 13.3 siswa diberikan istirahat dan sesi petanyaan maksimal 3 pertanyaan. Setelah istirahat dilakukan games memindahkan kertas ke satu tangan ke tangan yang lain dengan menggunakan lagu. Pada pukul 14. dilakukan 1

kuesioner post test pengetahuan dan sikap tentang merokok dan bahaya merokok selama 1 menit. Kuesioner kemudian dikumpul dan dilanjutkan penutup. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu ( quasiexperiment) dengan rancangan non randomized control group pretest postest design (Notoadmojo, 21). Rancangan ini digunakan dengan pertimbangan bahwa penelitian lapangan untuk memenuhi kriteria randomisasi dari true experiment design sangat sulit dan biayanya mahal. Di samping itu rancangan ini sangat baik digunakan untuk evaluasi program pendidikan kesehatan atau pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 21). Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi perlakuan penyuluhan dengan metode ceramah dan kelompok yang dijadikan kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN kelas IV Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan di SDN 1 Panjang Utara dan SDN 1 Serengsem. Total sampelnya adalah 82 siswa. Setelah data dikumpulkan selanjutnya akan dilakukan analisis secara bertahap meliputi analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat ini dilakukan untuk memperoleh gambaran pada masing-masing variabel tidak terikat maupun variabel terikat. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel-variabel tidak terikat dengan variabel terikat. Untuk membuktikan adanya hubungan tersebut dilakukan uji statistik t-test tidak berpasangan. Uji t- test tidak berpasangan digunakan untuk melihat perbandingan peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi metode ceramah antara kelompok kontrol dan perlakuan. Jika tidak didapatkan hasil yang tidak normal maka digunakan uji non-parametrik uji Mann-Whitney. Hasil Berdasarkan tabel 1 dibawah ini diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin, mayoritas kelompok perlakuan adalah perempuan sebanyak 19 orang (46,4%) dan laki-laki sebanyak 22 responden (53,6%). Sementara itu, mayoritas kelompok kontrol adalah laki - laki sebanyak 23 orang (56, 1%) dan perempuan sebanyak 18 responden (43,9%). 11

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin pada Kelompok Kelompok Jenis Kelamin Kontrol Laki laki Perempuan N % N 23 18 56,1 43,9 22 19 % 53,6 46,4 Total 41 1 41 1 Berdasarkan Tabel 2 dibawah ini dapat dilihat pada kelompok perlakuan skor tetinggi pada saat pretest adalah 1 dengan rata-rata 5,73, sementara pada posttest, skor tertinggi menjadi 15 dengan rata-rata nilai 12,95. Sementara pada kelompok kontrol skor tertinggi baik pada saat pretest, posttest adalah 9 dengan rata-rata masing-masing 6,51 dan 6,46. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Sebelum, Sesudah Intervensi Kelompok Hasil N Min Max Mean Me Mo SD Kontrol Pretest 41 3 9 6,51 6 6 1,434 Posstest 41 4 9 6,46 6 6 1,38 Pretest Posttest 41 41 1 1 15 5,73 12,95 6 13 7 14 2,898 1,642 Berdasarkan pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa pada kelompok perlakuan, mayoritas sikap pada kelompok perlakuan pada saat pretest dan posttest adalah berada pada kisaran skor 36-48 dengan jumlah masing-masing terdapat 25 orang (61%) pada saat pretest dan 22 orang (54%) pada saat posttest. pada saat posttest. Sikap pada kelompok kontrol pada saat pretest dan posttest juga berada pada kisaran 36-48 dengan jumlah masing-masing terdapat 22 orang (53,7%) pada saat pretest dan 22 orang (53,7%) pada saat posttest. Sementara jumlah responden dengan skor sikap dengan kisaran 24-36 sebanyak 19 orang (46,3%) pada saat pretest dan 19 orang (46,3%) pada saat posttest. 12

Tabel 3. Distribusi Frekuensi, Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Intervensi Skor Sikap Pretest n ( % ) Posttest n ( % ) Kelompok Pretest n ( % ) Kontrol Posttest n ( % ) 12-24 25-36 >36 16 ( 39 ) 25 ( 61 ) 19 ( 46) 22 ( 54) 19 ( 46 ) 22 ( 54 ) 19 ( 46 ) 22 ( 54 ) Total 41 (1) 41 ( 1 ) 41 ( 1) 41 (1) Berdasarkan tabel 4, terlihat perbedaan pretest dan posttest. Pada pengetahuan sendiri selisih yang cukup berbeda dan memiliki nilai p=,1 yang artinya perbedaan itu bermakna sementara pada sikap tidak bermakna dengan nilai p=,369. Tabel 4. Perbandingan Selisih Nilai Pretest dan Posttest pada Pengetahuan dan Sikap Variabel Δ Kelompok Kontrol Δ Pengetahuan 7,22±3,343 -,5±,444,1 Sikap -,44±6,327,12±,678,369 p Pembahasan Pada penelitian ini, didapatkan data demografik kedua kelompok berdasarkan usia anak, jenis kelamin anak. Pada kelompok perlakuan didapatkan 41 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu dengan pengetahuan yang kurang. Berdasarkan jenis kelamin responden didapatkan jumlah laki laki sebanyak 22 orang (53,6 %) serta perempuan sebanyak 19 orang (46,3%). 13

Sementara menurut umur didapatkan jumlah anak berdasarkan umur 1 tahunsebanyak 5 orang (12,1%), umur 11 tahun sebanyak 13 orang (31,7%), umur 12 tahun sebanyak 14 orang (34,1%), umur 13 tahun seb anyak 9 orang (21,9%) dan umur yang paling tua yaitu umur 14 tahun tidak ada.sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan 41 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu dengan pengetahuan yang kurang. Berdasarkan jenis kelamin responden didapatkan jumlah laki laki sebanyak 23 orang (56,1%) serta perempuan sebanyak 18 orang (43,9%). Sementara menurut umur didapatkan jumlah anak berdasarkan umur 1 tahun sebanyak 1 orang (2,4%), umur 11 tahun sebanyak 16 orang (39%), umur 12 tahun sebanyak 15 orang (36,6%), umur 13 tahun sebanyak 5 orang (12,2%) dan umur yang paling tua yaitu umur 14 tahun sebanyak 4 orang (9,8%). Adapun perlakuan (intervensi) yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyuluhan kesehatan yang digunakan metode ceramah. Penyuluhan kesehatan tersebut merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat. Tujuan penyuluhan kesehatan tentang rokok dan bahayanya adalah menginformasikan kepada anak anak SD tentang rokok sendiri dan bahaya yang dapat ditimbulkan dari merokok. Dengan demikian, anak anak SDakan menggunakan pengetahuan dari hasil penyuluhan tersebut untuk mengubah perilaku agar mencapai kesehatan yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelompok perlakuan dengan memberikan pre test dan post test; mayoritas respoden, pada saat pre test memiliki pengetahuan yang kurang baik. Pada kelompok perlakuan, skor tetinggi pre test adalah 1 dengan rata-rata 5,73. Pada post test, skor tertinggi adalah 15 dengan rata-rata nilai 12,95. Pada kelompok control, skor tertinggi baik pada saat pretest, posttest adalah 9 dengan rata-rata masing-masing 6,51 dan 6,46. Ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan. Sebagian besar siswa sudah mengetahui pengertian rokok, jumlah kandungan zat berbahaya dalam rokok, zatzat yang terkandung dalam rokokseperti nikotin yang dapat mengakibatkan kecanduan. Namun, ada beberapa siswa yang masih belum mengetahui tentang 14

bahaya merokok yang dapat mengakibatkan kemandulan serta lebih berbahaya perokok pasif atau aktif. Dari hasil uji Mann Whitney didapatkan perbedaan bermakna antara nilai selisih pretest ke posttest pengetahuan dengan nilai p=,1. Dari hasil uji statisik menandakan bahwa metode ceramah efektif untuk peningkatan pengetahuan siswa SD tentang merokok dan bahaya merokok dan sesuai dengan teori yang sudah adayaitu dari penyuluhan, seseorang menerima suatu informasi dari orang lain sehingga seseorang tersebut menjadi tahu (Notoatmodjo,21) Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingga (Notoatmodjo, 212). Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor presdiposisi yaitu status ekonomi, umur, jenis kelamin dan susunan dalam keluarga. Berdasarkan teori tersebut adalah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur. Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Hal inilah yang menyebabkan tingkat pengetahuan tentang merokok dan bahaya merokok meningkat karena usia responden masih ternasuk dalam remaja muda sehingga daya tangkapnya baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelompok perlakuan dengan memberikan pretest dan posttest.gambaran responden pada saat pretest nilai tertinggi sebanyak 25 responden dengan nilai 36-48 (61%) danposttestsebanyak 22 orang memiliki nilai sikap yang baik (54%).Sedangkan pada skor 24-36 pada pretest sebanyak 16 responden (39%). Pada posttet sebanyak 19 responden (46%). Dari hasil uji Mann Whitney tidak didapatkan perbedaan bermakna antara nilai selisih pretest ke posttest sikap perlakuan dengan kontrol dengan nilai p=,369. Hal ini dapat disebabkan karena pembentukan sikap tidak hanya dipengaruhi oleh komponen kognitif (pengetahuan) melainkan pengalaman 15

pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, lembaga pendidikandan faktor emosional (Azwar, 25). Pendidikan atau promosi kesehatan senidi adalah behavirol investment jangka panjang sebagai suatu proses perubahan perilaku pada diri seseorang. Dalam jangka waktu yang pendek (immediate impact) pendidikan kesehatan hanya menghasilkan perubahan pengetahuan (Notoadmotjo, 27) Simpulan Simpulan dari penelitian ini adalah, metode ceramah efektif terhadap peningkatan pengetahuan siswa SDN 1 Panjang Utara Kecamatan Panjang Bandar Lampung tentang merokok dan bahaya merokok dengan nilai p=,1. Metode ceramah tidak efektif terhadap sikap siswa SDN 1 Panjang Utara Bandar Lampung tentang merokok dan bahaya merokok dengan nilai p=,369. Daftar Pustaka Ahmad RR. 21. Merokok haram. Jakarta: PT. Gramedia. hlm. 12-11. Azwar S. 25. Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. BPS Kota Bandar Lampung. 213. Kecamatan panjang dalam angka 213. Lampung: BPS Kota Bandar Lampung. hlm. 23 Kemenkes RI. 21. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Notoadmojo. 212. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta hlm 21 23, 49, 51 6, 64 66, 132.. 21. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta hlm 1 18. 27. Promosi kesehatan dani ilmu perilaku. Jakarta. Rineka Cipta. 27. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta. Rineka Cipta. WHO. 28. Konsumsi rokok dan prevalensi merokok. World Health Organitation Report on Tobacco Epidemic. 16