MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA MATA PELAJARAN PKn

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA JURNAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD JURNAL. Oleh DIAN GUSTAM PRATAMA A.SUDIRMAN ASMAUL KHAIR

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUEPADA MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

Joyful Learning Journal

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

PENERAPAN PERMAINAN MONOPOLI BINTANG CERDAS DALAM MATERI AJAR SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA. Herawati

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

MENGGUNAKAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SDN 18 TIMBULUN PESISIR SELATAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Keywords: Method demonstrations, picture media, learning activities, learning out

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA MENGGUNAKAN METODE ACTUAL LEARNING DI KELAS V SDN 1231/III DUSUN DALAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU JURNAL. Oleh RETNO ANDEL NINGRUM SUPRIYADI SISWANTORO

PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI BERMAIN JAWABAN DI SDN 28 KARANG PAUH KABUPATEN PESISIR SELATAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Joyful Learning Journal

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KENDEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Transkripsi:

EDUSCOPE, Vol. 1 No. 1 Juli 2015 ISSN : 2460-4844 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA MATA PELAJARAN PKn Marmiati SDN Mungkung 2 Loceret marmiati@yahoo.co.id ABSTRACT This research was exposed by low level of student learning results on subjects PKn grade V at SDN Mungkung 2, Loceret, Nganjuk, lessons learned from the results of the observation. The purpose of this research is to improve the learning results of the implementation of the strategy by using the PKn collaboration. This research are a class action research cycle is a recurring cycle. Each cycle is implemented through 4 stages of planning, implementation, observation, and reflection. Data collection was done through observation and tests, by using a sheet of observations as well as the test questions were analyzed using quantitative and qualitative analysis techniques. The subject of this research is on grade V totalling 28 people. Data collection techniques used to measure learning outcomes students use quantitative data that is written and test to measure the activity of the teacher in the classroom used qualitative data i.e. observation sheets.the results of this research show that collaborative learning strategies have a positive impact in improving the learning achievements of students in the class of Pkn V SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Nganjuk. It can be seen from the increase in mastery learning students in every cycle is the first cycle of students learning completeness percentage of 58.89% increased in the second cycle into 77.71% and completed in the target category of learning in the classroom. KEYWORDS: study achievement, pkn, colaboration learning strategy Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 37, pendidikan kewarganegaraan menjadi mata pelajaran wajib untuk kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta menjadi mata kuliah wajib untuk kurikulum pendidikan tinggi. Menurut Permendiknas (2006) menyatakan bahwa : Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik, cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Pendapat lain menyatakan: Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme (Elista, 2008). Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan memiliki visi dan misi sebagaimana dikemukakan oleh Yuyus Kardiman

30 Marmiati : Meningkatkan Prestasi Belajar Kabupaten Nganjuk (2009) bahwa visi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah terwujudnya suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation and character building) dan pemberdayaan warga negara. Selanjutnya misi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu membentuk warga negara yang baik, yakni warga negara yang sanggup melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan UUD 1945 (Yuyus, 2009). Kenyataan dilapangan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) masih dianggap sebagai pelajaran nomor dua atau dianggap sepele oleh sebagian besar siswa. Kenyataan ini semakin diperburuk dengan metode mengajar yang dipakai oleh sebagian besar guru PKn masih memakai metode konvensional atau tradisional. Metode konvensional merupakan metode dimana guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan langkah-langkah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Sehingga keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan dan mengajar berkurang dan hanya bergantung pada guru. Metode ini berkisar pada pemberian ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Akibatnya dalam mempelajari materi PKn siswa cenderung kurang semangat dan dianggap sebagai pelajaran yang membosankan. Hal tersebut terjadi pula di SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk pada kelas V semester II tahun pelajaran 2014/2015. Kelas tersebut memiliki permasalahan prestasi rata-rata kelas pada mata pelajaran PKn yang rendah. Rendahnya prestasi siswa tersebut antara lain disebabkan oleh kurangnya semangat siswa dalam PKn, tidak semua siswa mempunyai buku pegangan atau buku paket PKn, dan metode mengajar guru yang masih berkisar pada ceramah, tanya jawab serta penugasan. Berdasarkan sebab-sebab tersebut peneliti memfokuskan pada metode mengajar guru yang masih bersifat konvensional. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru berkaitan dengan pengembangan metode mengajar agar tidak terpaku pada metode mengajar konvensional adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno (2008:17) yaitu dengan mengubah dari sekedar metode ceramah dengan berbagai variasi metode yang lebih relevan dengan tujuan peman, memperkecil kebiasaan cara peserta yang baru merasa dan puas kalau banyak mendengarkan dan menerima informasi (diceramahi) guru, atau baru kalau ada guru. Oleh karena itu metode konvensional dalam pengajaran PKn harus diubah. Hal ini dilakukan supaya siswa tidak lagi merasa bosan dalam mengikuti pelajaran PKn. Salah satu metode mengajar yang dapat diterapkan oleh guru untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan pendekatan kolaborasi. Pendekatan kolaborasi bertujuan agar siswa dapat membangun pengetahuannya melalui

Marmiati : Meningkatkan Prestasi Belajar Kabupaten Nganjuk 31 dialog, saling membagi informasi sesama siswa dan guru sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan mental pada tingkat tinggi. Model ini digunakan pada setiap mata pelajaran terutama mungkin berkembang sharing of information di antara siswa. Belajar kolaborasi digambarkan sebagai suatu model pengajaran yang mana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama. Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan kolaboratif, para siswa bekerja sama menyelesaikan bagianbagian yang terpisah dari masalah tersebut. Dengan demikian, selama kolaborasi para siswa bekerja sama membangun pemahaman dan konsep yang sama menyelesaikan setiap bagian dari maslah atau tugas tersebut. Pendekatan kolaboratif dipandang sebagai proses membangun dan mempertahankan konsepsi yang sama tentang suatu masalah. Dari sudut pandang ini, model kolaboratif menjadi efesien karena para anggota kelompok dituntut untuk berfikir secara interaktif. Para ahli berpendapat bahwa berfikir bukanlah sekedar memanipulasi objek-objek mental, melainkan juga interaksi dengan orang lain dan lingkungan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Strategi Peman Kolaborasi Pada Siswa Kelas V Semester II SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas peman. Penelitian ini bertempat di SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk yang dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2015 semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 28 siswa. Penelitian ini akan menggunakan model spiral refleksi dari Kemmis dan Teggart. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing - masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planing), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Data tentang keaktifan peserta didik. 2) Data tentang pelaksanaan peman oleh guru. 3) Data tentang evaluasi hasil peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah: 1) Metode observasi, 2) Metode Tes, 3) Metode Dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap

32 Marmiati : Meningkatkan Prestasi Belajar Kabupaten Nganjuk aktivitas peserta didik dalam proses pelaksanaan peman mata pelajaran PKn di kelas V SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk sebelum dan sesudah menggunakan strategi peman kolaborasi. Metode tes ini digunakan untuk mengetahui hasil siswa sebelum dan sesudah menggunaka strategi peman kolaborasi pada mata pelajaran PKn di kelas V SDN Mungnkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk sebagai bentuk evaluasi. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai proses peman mata pelajaran PKn di kelas V SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk dengan menggunakan strategi peman kolaborasi seperti RPP, Lembar observasi siswa dan daftar nama peserta didik. Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan peman mata pelajaran PKn di kelas V SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk setelah menerapkan strategi peman kolaborasi. Adapun teknik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif ada 2 macam yaitu 1) untuk menilai ulangan atau tes dilakukan dengan melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas, sehingga diperoleh rata-rata tes, 2) untuk ketuntasan ditentukan bila siswa telah mencapai nilai 75, dan kelas disebut tuntas baik telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 75%. Selanjutnya data hasil perhitungan dijelaskan secara deskriptif. HASIL dan PEMBAHASAN Hasil pada studi awal peman PKn dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2015 dengan materi menghargai keputusan bersama di kelas V masih rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Rekapitulasi hasil nilai studi awal disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Nilai Studi Awal No Uraian Hasil Studi Awal 1 2 3 Nilai rata-rata tes Jumlah siswa yang tuntas Prosentase ketuntasan 69,46 12 33% Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran PKn Kelas V SDN Mungkung 2 adalah 75, dari 28 siswa Kelas V yang mengalami ketidaktuntasan sebanyak 16 siswa dibawah KKM, sisanya 12 siswa telah mengalami ketuntasan yaitu 33%, dari batas tuntas yang diharapkan oleh guru yaitu 75 %. Nilai terandah yang didapatkan siswa yaitu 47 dan nilai tertinggi 80, dengan rata-rata kelas 69,46. Dari paparan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil pada studi awal masih sangat rendah, maka dari itu sebagai tindak

Marmiati : Meningkatkan Prestasi Belajar Kabupaten Nganjuk 33 lanjut untuk meningkatkan kualitas peman PKn maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil Penelitian Siklus I Pada siklus I telah terjadi peningkatan proses peman di kelas V SDN Mungkung 2. Rekapitulasi hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Tes Evaluasi Siklus I No Uraian Hasil Siklus I 1 2 3 Nilai rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Prosentase ketuntasan 78,43 20 58,89% Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan peman kontekstual model pengajaran berbasis kolaborasi diperoleh nilai rata-rata prestasi siswa adalah 78,43 dan ketuntasan mencapai 58,89% atau ada 20 siswa dari 28 siswa sudah tuntas, hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas, karena siswa yang memperoleh nilai 75 hanya sebesar 58,89% lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Hal ini disebabkan karena siswa masih banyak yang berbicara sendiri dengan temanya dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi sudah meningkat, meskipun belum optimal, yaitu 20 siswa dari 28 siswa sudah mencapai ketuntasan. Hasil Penelitian Siklus II Hasil siswa setelah dilaksanakannya siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Hanya ada beberapa siswa yang belum tuntas atau masih mendapatkan nilai dibawah KKM. Hal ini dapat dilihat dari data rekapitulasi hasil tes siswa pada siklus II yang disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Tes Siswa Pada Siklus II No Uraian Hasil Siklus II 1 2 3 Nilai rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Prosentase ketuntasan 87,86 24 77,71% Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 87,86 dari 28 siswa yang telah tuntas sebanyak 24 siswa dan 4 siswa belum mencapai ketuntasan. Maka secara klasikal ketuntasan yang telah tercapai sebesar 77,71% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pemn kolaborasi sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Penelitian ini berangkat dari permasalahan di kelas V SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, yaitu siswa tidak bersemangat dalam mengikuti mata pelajaran PKn dan berakibat

34 Marmiati : Meningkatkan Prestasi Belajar Kabupaten Nganjuk hasil tidak mencapai ketuntasan. Kondisi awal hasil yang dicapai Kelas V yang mengalami ketidaktuntasan sebanyak 16 siswa dibawah KKM, sisanya 12 siswa telah mengalami ketuntasan yaitu 33%, dari batas tuntas yang diharapkan oleh guru yaitu 75 %. Nilai terandah yang didapatkan siswa yaitu 47 dan nilai tertinggi 80, dengan rata-rata kelas 69,46. Setelah dilakukan tindakan oleh guru yang dilakukan oleh siswa dengan menerapkan proses peman kolaborasi yang dilakukan melalui dua siklus dan hasil pengamatan menunjukkan peningkatan dari siklus ke siklus. Peningkatan pada tiap tahapan menunjukkan bahwa peman kolaborasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Ketuntasan meningkat dari studi awal sampai siklus II yaitu Studi awal yaitu 12 siswa = 33%, Siklus I yaitu 20 siswa = 58,89% dan Siklus II Yaitu 24 siswa = 77,71%. Pada siklus II ketuntasan siswa secara klasikal telah tercapai. Aktivitas siswa dalam proses peman PKn pada pokok bahasan nilai, macam norma, dan sanksinya dengan peman kontekstual model pengajaran kolaborasi yang paling dominan adalah dengan sesama anggota kelompok, mendengarkan / memperhatikan penjelasan guru dan diskusi antara siswa / antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Dari hasil ini dapat di interprestasi-kan bahwa kegiatan peman PKn dengan menerapkan peman kontekstual model pengajaran kolaborasi dapat meningkatkan minat siswa terhadap peman. KESIMPULAN dan SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dua siklus hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan peman kolaborasi dapat meningkatkan prestasi siswa Kelas V Semester II SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk dengan peningkatan ketuntasan siswa dalam setiap siklus. 2. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, serta mampu mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok. Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses mengajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk melaksanakan metode peman kolaborasi memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-

Marmiati : Meningkatkan Prestasi Belajar Kabupaten Nganjuk 35 benar bisa diterapkan dengan peman kolabaorasi dalam proses mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka meningkatkan prestasi siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran. Walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengatahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di Kelas V SDN Mungkung 2 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2014/2015. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR RUJUKAN Anonim. 2006. Undang-Undang No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Wipress. Depdiknas. 2005. Kamus Besar Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Balai Pustaka. Elista. 2008. Laporan Penelitian Tindakan Kelas PKn. (Online). (http://elista.akprind.ac.id/upload/files/800-babi.doc, diakses tanggal 6 Maret 2015). Yuyus, Kardiman. 2009. PKn dan Ujian Nasional.(Online). http://fazalfarisi.blogspot.comcontoh.html, diakses tanggal 10 Maret 2015.