PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU PAI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PAI DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti akan melihat apakah terdapat hubungan antara kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

Obyek dari penelitian ini adalah guru-guru di Sekolah Menengah Kejuruan. Negeri di Kabupaten Tabanan yang sudah memiliki sertifikat pendidik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP MINAT SISWA DALAM PEMILIHAN PROGRAM KEAHLIAN SISWA SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: sikap belajar, peran orang tua, prestasi belajar

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Analisis Regresi antara Variabel Y1, Y2, Y3. Dan Y4 dengan X.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

P 43 PENGARUH KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS, RASA PERCAYA DIRI, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN SIKAP BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 4 PACITAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

PENGARUH PROGRAM SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SMP NEGERI SE-KABUPATEN SUMEDANG. Oleh Jejen Jaenudin

APRIANI. MANGASOK Dra. Hj. Salma Bowtha. M.Pd (Pembimbing I) Agil Bachsoan. S.Ag, M.Ag (Pembimbing II)

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

III METODE PENELITIAN

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA MADRASAH ALIYAH DINIYYAH PUTRI LAMPUNG. Bella Shandy ˡ*, Stefanus Rumangkit²

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

DINA FITMILINA A1A110053

BAB I PENDAHULUAN. artian, pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus didukung oleh

PENGARUH KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMAN 2 SINTANG

HUBUNGAN KESADARAN METAKOGNITIF DAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI SE- KOTA PAREPARE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI SE KECAMATAN WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS 3 DI SD MUHAMMADIYAH I6 KARANGASEM SURAKARTA TAHUN AJARAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADAA KELAS VIII SMP NEGERI I SAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Edisi Desember 2015 145 PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU PAI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PAI DI SMA Hilman Taufiq Abdillah, email: hilmanv8@gmail.com ABSTRAK Fenomena sertifikasi guru menimbukan perspektif beragam, salah satunya kurang menguasai Peneliti menggunakan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik untuk mengukur kemampuan evaluasi pembelajaran guru PAI. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Pengolahan data menggunakan SPSS (uji normalitas, homogenitas, uji, F dan T-Test).Temuan penelitian menunjukan rata-rata profil kualitas kompetensi profesional guru PAI terhadap evaluasi pembelajaran PAI sebesar 80.70 % artinya guru PAI se-kota Bandung menguasi kompetensi profesional. Rata-rata profil kualitas kompetensi pedagogik guru PAI terhadap evaluasi pembelajaran PAI sebesar 82.03 % artinya guru PAI se-kota Bandung menguasai kompetensi pedagogik dan rata-rata profil kualitas kemampuan evaluasi pembelajaran PAI sebesar 80.00 % artinya guru PAI se-kota Bandung menguasai Pengaruh kompetensi profesional dan kompentesi pedagogik memberikan pengaruh positif siginifikan sebesar 0.503/ 50.3% terhadap evaluasi pembelajaran. Hasil perhitungan SPSS terletak pada rincian kategori didapat dari penelitian. Menurut perhitungan t-test didapat nilai t-hitung sebesar 3,162 lebih besar daripada t-tabel 2,042 untuk signifikan 5% dk=40-1= 39. Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel maka H a diterima dan H o ditolak. Rekomendasi penelitian ditujukan kepada dinas pendidikan kota Bandung, penyelenggara pendidikan SMA, dan guru PAI untuk bisa meningkatkan kemampuan evaluasi pembelajaran PAI diperlukan penguasaan kompetensi profesional dan pedagogik dengan baik. Untuk peneliti selanjutnya karena penelitian ini bersifat survey kepada guru PAI di SMAN se-kota Bandung dan baru pemaparan data dari yang dikumpulkan, ada baiknya dalam penelitian selanjutnya bias dilakukan dengan performance tes terhadap guru PAI di SMA/SMK se-kota Bandung. Kata kunci:kompetensi professional, kompetensi pedagogik, evaluasi pembelajaran. PENDAHULUAN Guru adalah pilar ujung tombak upaya perubahan masyarakat. Hal itu diasumsikan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Seorang guru agama adalah orang yang mempunyai peran sentral dalam hal tersebut karena guru agama harus mampu melatih mental peserta didik menjadi terpuji dan mulia. Seorang guru agama diharapkan mampu menanamkan serta menumbuhkan keimanan yang kuat dan betul dalam diri peserta didik sehingga menjadi manusia yang ihsan. Dalam rangka pewujudan perubahan tersebut, maka hendaknya seorang guru harus memiliki kemampuan atau kompetensi yang memadai. Pemerintah telah memberikan haluan dalam hal ini yakni pada UU Sisdiknas no 14 pasal 10 serta diterjemahkan ke dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007, yaitu guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, professional. Kustono (2007:2) mengatakan kualitas guru di Indonesia masih tergolong relatif rendah. Hal ini antara lain disebabkan oleh tidak terpenuhinya kualifikasi pendidikan minimal terutama bila mengacu pada amanat UU. RI. No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), dan PP RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Hilman Taufiq Abdillah, Pengaruh Kompetensi Profesional Dan Pedagogik 146 (SNP). Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas pada tahun 2005 menunjukkan terdapat 1.646.050 (69,45%) guru SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal. Kualifikasi guru dimaksud masing-masing guru TK 91,54%, SD 90,98%, SMP 48,05%, dan SMA 28,84% yang belum memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu. Menjadi profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualkan diri. Pemberian prioritas yang sangat rendah pada pembangunan pendidikan selama beberapa puluh tahun terakhir telah berdampak buruk yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara (Sholeh, 2006:9). Guru harus mampu mengukur kompetensi yang telah dicapai siswa dari setiap proses pembelajaran atau setelah beberapa unit pelajaran sehingga guru dapat menentukan keputusan atau perlakuan terhadap siswa tersebut. Apakah perlu diadakan perbaikan atau penguatan, serta menentukan rencana pembelajaran berikutnya baik dari segi materi maupun rencana strateginya. Oleh karena itu, guru setidaknya mampu menyusun instrumen tes maupun non tes, mampu membuat keputusan bagi posisi siswasiswanya, apakah telah dicapai harapan penguasaannya secara optimal atau belum. Kemampuan yang harus dimiliki oleh guru yang kemudian menjadi suatu kegiatan rutin yaitu membuat tes, melakukan pengukuran, dan mengevaluasi dari kompetensi siswasiswanya sehingga mampu menetapkan kebijakan pembelajaran selanjutnya. Evaluasi pembelajaran merupakan suatu usaha untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar. Seringkali dalam proses KBM, aspek evaluasi pembelajaran ini diabaikan. Dimana guru terlalu memperhatikan saat yang bersangkutan memberi pelajaran saja. Namun, pada saat guru membuat soal ujian atau tes (formatif), soal tes disusun seadanya atau seingatnya saja tanpa harus memenuhi penyusunansoal yang baik dan benar serta pengolahan evaluasi pembelajaran yaitu pada pelaksanaan evaluasi formatif. Evaluasi terhadap pencapai belajar siswa adalah kegiatan wajib bagi setiap guru atau pengajar. Dikatakan wajib karena pengajar dapat menginformasikan kepada lembaga atau siswa itu sendiri. Informasi tersebut berisi tentang bagaimana dan sampai dimana penguasaan dan kemampuan yang dicapai siswa tentang materi dan keterampilanketerampilan mengenai mata ajaran yang diberikan. (Purwanto, 2004:22) Kegiatan evaluasi yang dilakukan guru mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Guru harus dapat membedakan, mana kegiatan evaluasi hasil belajar dan mana yang evaluasi pembelajaran. Evalusia hasil belajar menekankan kepada diperoleh informasi tentang seberapa perolehan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Adapun evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan proses pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan pengajaran secara optimal. Evaluasi hasil belajar menetapkan baik buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran, sedangkan evaluasi pembelajaran menetapkan baik buruknya proses dai kegiatan pembelajaran. (Dimyati & Mujiono, 1999:190) Tujuan utama melakukan evaluasi belajar adalah untuk mendapatkan informasi akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. (Muktar, 2003:153) Evaluasi yang baik haruslah berdasarkan atas

JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Edisi Desember 2015 145 tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh guru yang kemudian benar-benar diusahakan pencapaiannya oleh guru dan siswa. (Ubhiyati, 1997;135) Evaluasi belajar terkait pendidikan dengan tujuan pembalajaran, sekaligus tujuan pendidikan. Pelaksanaan PAI membutuhkan kompetensi dan performansi guru yang memahami pengelolaan pembelajaran PAI dalam pelaksanaan program pembelajaran. Kompetensi guru memahami pengelolaan pembelajaran adalah kemampuan : a) menguasai landasan kependidikan, b) menguasai bahan pembelajaran, c) menyusun program pembelajaran, d) melaksanakan program pembelajaran, e) menilai hasil dan proses pembelajaran yang dilaksanakan. (Uzer, 2005: 17-19). Guru perlu memahami sistem pembelajaran yang ada. Pemahaman guru terhadap sistem pembelajaran akan mempermudah guru untuk menetapkan tujuan, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan mengadakan evaluasi. (Subandijah, 1996: 166) Berdasarkan petunjuk pelaksanaan kurikulum PAI tahun 2013 diuraikan tentang fungsi, sasaran, dan aspek yang dinilai. Mengenai fungsi evaluasi dijelaskan bahwa evaluasi yang dilaksanakan adalah menilai hasil belajar berupa kompetensi siswa, penilaian juga dilaksanakan untuk mengetahui kedudukan atau posisi siswa. Adapun aspek yang dinilai mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Evaluasi terhadap aspek kognitif mencakup seluruh materi pembelajaran PAI, sedangkan aspek afektif lebih ditekankan pada penanaman nilai-nilai akhlak. Sementara evaluasi aspek psikomotorik dominan pada pembelajaran Al-Qur'an dan ibadah. Evaluasi dalam proses belajar PAI berarti kegiatan untuk menilai taraf keberhasilan atau ketercapaian tujuan proses pembelajaran PAI. Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang sudah direncanakan dalam pembuatan program pengajaran. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sekaligus pengajaran yang dilakukan guru. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa terdorong untuk menganalisis dan meneliti lebih lanjut mengenai kompetensi guru khususnya guru PAI dalam melaksanakan tugas-tugasnya berkaitan dengan kegiatan evaluasi pembelajaran. METODE PENELITIAN Metode penelitian menggunakan deskripsi analitik dengan teknik survai dan pendekatan kuantitatif. Teknik survai untuk mengambil generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam tetapi bisa lebih akurat karena menggunakan sampel representatif, yaitu memperoleh gambaran tentang bagaimana pengaruh kompetensi profesional dan pedagogik guru PAI terhadap evaluasi pembelajaran di SMAN Se-Kota Bandung. Penelitian bersifat korelasional karena berusaha menyelidiki hubungan antar variabel penelitian yaitu variabel kompetensi profesional guru dan kompetensi profesional guru sebagai variabel bebas dan evaluasi pembelajaran PAI sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data seluruh variabel menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, linieritas, korelasi, regresi dan uji hipotesis. Terdapat dua variabel bebas, yaitu kompetensi profesional Guru PAI (X 1 ) dan kompetensi pedagogik Guru PAI (X 2 ), serta satu variabel terikat yaitu evaluasi pembelajaran PAI (Y). Kedua variabel bebas (X 1 dan X 2 ) dihubungkan dengan variabel terikat (Y) dengan pola hubungan: (1) Hubungan antara variabel X 1 dengan variabel Y, (2) Hubungan antara variabel X 2 dengan variabel Y, dan (3)

Hilman Taufiq Abdillah, Pengaruh Kompetensi Profesional Dan Pedagogik 146 Hubungan antara variabel X1 dan variabel X 2 secara bersama-sama dengan variable Y. Ketiga pola hubungan variabel merupakan konstelasi masalah penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh setelah penelitian dilaksanakan diketahui bahwa data penelitian berdistribusi normal dan linier, sehingga dapat dilaksanakan uji hipotesis. Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS 20 for windows, besarnya pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y ditunjukan oleh angka koefisien korelasi sebesar 0.226 termasuk kategori rendah. Hal ini menunjukan ada pengaruh yang cukup antara kompetensi profesional terhadap evaluasi pembelajaran PAI. Untuk memperoleh besar kecilnya kontribusi variabel X1 terhadap Y atau koefisien determinan menggunakan rumus: KP = r 2 x 100% atau KP = 0,226 2 x100% = 5 %. Jadi, sisa sebesar 95% evaluasi pembelajaran ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Besarnya nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu 0.05 atau 5 % variabel kompetensi profesional (X1) sedikit menjelaskan adanya variasi nilai didalam variabel evaluasi pembelajaran PAI (Y). Uji hipotesis dilakukan dengan analisa regresi yang hasil perhitungannya menggunakan SPSS 20 for windows. Bentuk persamaan regresi Y= 104.740+0.256 adalah linier dan signifikan positif. Artinya menunjukan bahwa kompetensi profesional mempengaruhi evaluasi pembelajaran yaitu: Konstanta sebesar 104.740 menyatakan bahwa jika tidak ada kompetensi profesional maka evaluasi pembelajaran PAI memiliki nilai 104.740, artinya setiap penambahan skor satu pada kompetensi profesional akan meningkatkan skor evaluasi pembelajaran PAI sebesar 0.256. Kekuatan hubungan antara kedua varibel tersebut nyata dan termasuk katergori cukup, artinya semakin tinggi nilai kompetensi profesional makan akan semakin tinggi pula nilai Artinya kompetensi profesional memiliki kekuatan dalam meningkatkan evaluasi pembelajaran PAI. Hal ini karena didalam kompetensi profesional guru ada aspek evaluasi yang harus dikuasai oleh guru. Untuk mengetahui signifikansi variabel X1 dengan Y dihitung dengan rumus Uji-t. Dari analisis dan interpretasi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa rumusan hipotesis yang mengatakan bahwa: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengaruh kompetensi profesional dengan evaluasi pembelajaran PAI dapat dibuktikan. Artinya bahwa pengaruh kompetensi profesional memiliki hubungan yang signifikan dengan Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS 20 for windows, besarnya pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y ditunjukan oleh angka koefisien korelasi sebesar 0.478 termasuk kategori sedang. Hal ini menunjukan ada pengaruh yang cukup antara kompetensi pedagogik terhadap evaluasi pembelajaran PAI. Untuk memperoleh besar kecilnya kontribusi variabel X1 terhadap Y atau koefisien determinan menggunakan rumus: KP = r 2 x 100% atau KP = 0.228 2 x100%=22,8 %. Jadi, sisa sebesar 77,2% evaluasi pembelajaran ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Besarnya nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu 0.228 atau 22,8 % variabel kompetensi pedagogik (X2) menjelaskan adanya variasi nilai didalam variabel evaluasi pembelajaran PAI (Y). Hasil Analisis Ragam (Tabel Anova) berdasarkan uji F menunjukan nilai F sebesar

JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Edisi Desember 2015 145 11.240 dengan tingkat signifikansi 0.002. karena tingkat signifikasi 0.002 lebih kecil dari 0.05, berarti besarnya variabel kompetensi pedagogik (X 2 ) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap besarnya nilai variabel evaluasi pembelajaran. Uji hipotesis dilakukan analisa regresi dan menggunakan SPSS. Bentuk persamaan regresi Y= 77.172+0.473 adalah linier dan signifikan positif. Artinya bahwa kompetensi profesional mempengaruhi evaluasi pembelajaran yaitu konstanta sebesar 77.172 menyatakan bahwa jika tidak ada kompetensi pedagogik maka evaluasi pembelajaran PAI memiliki nilai 77.172, artinya setiap penambahan skor satu pada kompetensi pedagogik akan meningkatkan skor evaluasi pembelajaran PAI sebesar 0.473. Hasil pengujian terhadap koefisien arah regresi (b 1 ) menggunakan uji t diperoleh nilai t = 4.256 dengan tingkat signifikasi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05. T-hitung sebesar 3.353 pada p< 0.05 dengan derajat kebebasan 39 maka sedangkan t-tabel diperoleh angka 4.531, karena t-hitung>t-tabel maka koefisien regresi signifikan, artinya persamaan regersi tersebut dapat dijadikan dasar untuk pengujian pengaruh kompetensi pedagogik terhadap Analisis dan interpretasi dia atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa rumusan hipotesis yang mengatakan bahwa: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengaruh kompetensi pedagogik dengan evaluasi pembelajaran PAI dapat dibuktikan. Artinya pengaruh kompetensi pedagogik memiliki hubungan yang signifikan dengan Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru PAI terhadap Analisa regresi antara variabel kompetensi profesional (X1) dan kompetensi pedagogik guru PAI (X2) terhadap evaluasi pembelajaran PAI diinterpretasikan kedalam tiga analisis yaitu (1) menghitung besarnya nilai R ganda antara X1 dan X2 terhadap Y, (2) menghitung analisis ragam (Tabel Anova), dan (3) Analisis koefesien. Besarnya R ganda yaitu variabel kompetensi profesional (X) kompetensi pedagogik guru PAI (X2) terhadap Hasil perhitungan SPSS 20 for windows, besarnya pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y ditunjukan oleh angka koefisien korelasi sebesar 0.503 termasuk kategori sedang. Hal ini menunjukan ada pengaruh yang cukup kuat antara kompetensi profesional dan pedagogik terhadap evaluasi pembelajaran PAI. Besar kecilnya kontribusi bersamaa variabel X1 dan X2 terhadap Y atau koefisien determinan menggunakan rumus: KP = r 2 x 100% atau KP = 0.253 2 x100%=25,3 %. Jadi, sisa sebesar 74,7 % evaluasi pembelajaran ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Besarnya nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu 0.253 atau 25,3% variabel kompetensi profesional dan pedagogik menjelaskan adanya variasi nilai di dalam variabel evaluasi pembelajaran PAI (Y). Kekuatan hubungan antara kedua varibel tersebut nyata dan termasuk kategori sedang, artinya semakin tinggi nilai kompetensi profesional dan pedagogik maka semakin tinggi pula nilai Hasil Analisis Ragam (tabel anova) berdasarkan uji F menunjukan nilai F 6.269 dengan tingkat signifikansi 0.005. Karena tingkat signifikasi 0.005 lebih kecil dari 0.05, berarti besarnya variabel kompetensi profesional dan pedagogik mempunyai hubungan yang signifikan terhadap besarnya nilai variabel evaluasi pembelajaran.

Hilman Taufiq Abdillah, Pengaruh Kompetensi Profesional Dan Pedagogik 146 Uji hipotesis dilakukan dengan analisa regresi yang hasil perhitungannya menggunakan SPSS 20 for windows. Bentuk persamaan regresi Y= 56.192+0.473+0.180 adalah linier dan signifikan positif. Artinya Konstanta sebesar 56.192 menyatakan bahwa jika tidak ada kompetensi profesional dan pedagogik maka evaluasi pembelajaran PAI memiliki nilai 56.192, artinya setiap penambahan skor satu pada kompetensi profesional dan pedagogik akan meningkatkan skor evaluasi pembelajaran PAI sebesar 0.503. Hasil pengujian koefisien arah regresi (b 1 ) menggunakan uji t diperoleh nilai t = 2.214dengan tingkat signifikasi 0.033 yang lebih kecil dari 0.05.T-hitung sebesar 4.271 pada p < 0.05 dengan derajat kebebasan 39 maka sedangkan t-tabel diperoleh angka 2.042, karena t-hitung >t-tabel maka koefisien regresi signifikan, artinya persamaan regresi dapat dijadikan dasar untuk pengujian pengaruh kompetensi profesional dan pedagogik guru PAI terhadap evaluasi pembelajaran. Analisis dan interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa rumusan hipotesis yang mengatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengaruh kompetensi profesional dan profesional guru PAI terhadap evaluasi pembelajaran PAI dapat dibuktikan. Artinya pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru PAI memiliki hubungan yang signifikan positif dengan PENUTUP Hasil penelitian menunjukkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik memberikan pengaruh siginifikan positif terhadap kualitas evaluasi pembelajaran guru PAI. Beberapa simpulan secara rinci yaitu : 1) secara keseluruhan profil kualitas kompetensi profesional ada pada kategori menguasai; 2) rata-rata profil kualitas kompetensi pedagogik guru PAI terhadap evaluasi pembelajaran PAI sebesar 82.03 % artinya menguasai kompetensi pedagogik. 3) rata-rata profil kualitas kemampuan evaluasi pembelajaran PAI sebesar 80.00 %, artinya guru PAI se-kota Bandung menguasai.; 4) pengaruh kompetensi profesional dan kompentesi pedagogik memberikan pengaruh positif siginifikan terhadap Rekomendasi penelitian ditujukan kepada dinas pendidikan kota Bandung, penyelenggara pendidikan SMA, dan guru PAI untuk bisa meningkatkan kemampuan evaluasi pembelajaran PAI diperlukan penguasaan kompetensi profesional dan pedagogik dengan baik. Untuk peneliti selanjutnya karena penelitian ini bersifat survey kepada guru PAI di SMAN se-kota Bandung dan baru berupa pemaparan data, sebaiknya penelitian selanjutnya dilakukan dengan performance test. DAFTAR PUSTAKA Dimyati, d. M. (1999). Belajar dan Pembelajaran.. Jakarta: Rineka Cipta. Kustono. (2007). Urgensi Sertifikasi Guru. Memakalah Seminar Nasional dalam Rangka Dies UNY ke-43 tanggal 5 Mei 2007. Yogyakarta. Mukhtar. (2003). Desain Pembelajaran PAI. Jakarta: CV. Misaka Galiza. Purwanto, N. (2004). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Sholeh. (2006). Membangun Profesionalitas Guru. Jakarta: Elsas. Sofyan, A. d. (2006). Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press. Subari. (1994). Supervisi Pendidikan. Jogjakarta: Bumi Aksara