BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Negara yang menganut paham demokrasi, pemikiran yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

proses perjalanan sejarah arah pembangunan demokrasi apakah penyelenggaranya berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut ( Dalam prakteknya secara teknis yang

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB VII PENUTUP. pendeskripsian, uji Chi-square k sampel dan uji koefisien kontingensi maka. peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Setelah adanya UU No 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah,

BAB VII PENUTUP. pendeskripsian, uji Chi-square dan uji koefisien kontingensi maka peneliti dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah suatu sarana yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi masyarakat dalam politik menunjukkan bahwa demokrasi semakin ada dan

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Pemilu

MODUL 5 PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Akuntansi

I. PENDAHULUAN. diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang kita alami. bisa membantu semua aspek dalam kehidupan kita.

KEPUTUSAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

PARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5)

Muhamad Ramli Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

STUDI KOMPARATIF BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS DAN FAKULTAS DALAM KONTEKS PENDIDIKAN POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. memperlakukan rakyat sebagai subjek bukan objek pembangunan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Artinya. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung. Oleh karena itu, dalam pengertian modern, demokrasi dapat

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

I. PENDAHULUAN. oleh Unang Sunardjo yang dikutip oleh Sadu Wasistiono (2006:10) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal - usul, dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat tergantung pada budaya politik yang berkembang dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rakyat, untuk rakyat. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar pada sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

UU 4/2000, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Desa merupakan objek yang dijadikan pemerintah dalam usaha

I. PENDAHULUAN. pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL. Muryanto Amin 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau

BAB I PENDAHULUAN. dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD. sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana

Oleh : STENLY UANG BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. telah menganut nilai-nilai demokrasi dalam pelaksanaan pemerintahannya.

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KPU (Komisi Pemilihan Umum) adalah lembaga penyelenggaraan pemilu

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibuktikan dengan bunyi pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yaitu kedaulatan

ETNISITAS DAN PERILAKU PEMILIH

Peran Humas Pemerintah dalam Masyarakat Demokrasi

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

IDENTITAS RESPONDEN (KERAHASIAAN TERJAMIN) Nomor Angket :... (Diisi peneliti)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PARTAI POLITIK. Oleh : Nur Hidayah

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

BAB VI P E N U T U P

I. PENDAHULUAN. demokrasi. Hal ini dipertegas oleh Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga pengisian lembaga

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengertian. Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007)

PEMILUKADA PASCA REFORMASI DI INDONESIA. Oleh : Muhammad Afied Hambali Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta. Abstrack

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kota bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang selanjutnya disebut

Pokok-pokok Pikiran RUU Kebudayaan, Negara dan Rakyat 1 [sebuah catatan awam] 2. Oleh Dadang Juliantara

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia menggunakan asas desentralisasi dalam

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. khususnya di Kabupaten Kebumen ketika menjelang Pemilihan Kepala Desa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek

PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN PROF.DR. DWI PURWOKO,MSI,APU

BAB IV HUBUNGAN GOLPUT DALAM PEMILU MENURUT ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait dengan persoalan politik. Masyarakat sebagai kumpulan individu memiliki harapan sekaligus tujuan yang hendak diwujudkan. Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan adanya norma-norma atau kaidah-kaidah yang mengatur berbagai kegiatan bersama dalam rangka menempatkan dirinya ditengah-tengah masyarakat yang senantiasa ditegakkan. Upaya penegakan norma-norma tersebut mengharuskan adanya lembaga pemerintah yang memiliki otoritas tertentu agar norma-norma yang ada ditaati. Dengan demikian kegiatan individu dalam masyarakat terjadi sekurang-kurangnya karena ada kesempatan, norma-norma, serta kekuatan untuk mengatur tertib masyarakat kearah pencapaian tujuan. Unsur-unsur yang terurai di atas merupakan kesatuan yang terkait dengan politik, dan oleh karenanya, masyarakat yang didalamnya merupakan kelompok individu tidak dapat terlepas dari persoalan politik. Studi komparasi (studi perbandingan) adalah bidang di dalam Ilmu Politik yang acap kali mengalami berbagai perubahan yang disesuaikan dengan studi intensif untuk mengurangi kekakuan dalam sistem politik yang ada. Melakukan perbandingan dalam studi politik, hanya akan memberikan sebuah teori politik yang secara umum, tetapi secara perlahan melalui berbagai proses akan terjadi pengembangan kondisi. 1

2 Singkatnya pendekatan yang nantinya dilakukan dalam proses memperbandingkan juga akan menentukan deskripsi pendekatan, apakah akan terbatas pada pendekatan lembaga pemerintahan yang dibentuk secara formal atau lebih pada sebuah kontekstual dalam pembongkaran kekuatan-kekuatan politik yang melatari yaitu ideologi. Konsepsi pemikiran dan perbandingan politik, adalah bertujuan untuk melihat dan penekanan pada keadaan sosial dan konsensus yang terbangun, dan tidak pula tertutup kemungkinan akan terjadinya konflik di dalam masyarakat. Tentang teori perbandingan, maka kedepannya diharapkan akan menghasilkan sebuah implikasi yang nyata dalam memberikan kontribusi pemikiran politik serta ruang untuk mencapai sebuah sistem yang muncul dari kondisi latar belakang sosial-politik masyarakat. Partisipasi politik merupakan kegiatan yang dilakukan warga negara untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah. Partisipasi politik adalah bagian penting dalam kehidupan politik suatu negara, terutama bagi negara yang menyebut dirinya sebagai negara demokrasi, partisipasi politik merupakan salah satu indikator penting. Pentingnya partisipasi politik masyarakat berkaitan erat dengan hak dan kewajiban individu atau kelompok sebagai warga negara dalam menggunakan segala sumber daya sosialnya untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam pemerintah. Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi, sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Secara umum dalam masyarakat tradisional yang sifat kepemimpinan politiknya lebih

3 ditentukan oleh segolongan elit penguasa keterlibatan warga negara dalam ikut serta mempengaruhi pengambilan keputusan dan mempengaruhi kehidupan bangsa relatif sangat kecil. Warga negara yang hanya terdiri masyarakat sederhana cenderung kurang diperhatikan dalam proses-proses politik. Dimana partisipasi politik itu merupakan kegiatan yang dilakukan warga negara untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah. Dalam pemilu merupakan salah satu sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang mendasarkan pada demokrasi perwakilan. Hal ini disebabkan salah satu fungsi sistem pemilihan umum ialah mengatur prosedur seseorang untuk dipilih menjadi anggota badan perwakilan rakyat atau menjadi kepala pemerintahan. Simbol manisfestasi sebuah negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemilihan umum menjadi bagian utama gagasan demokrasi tersebut. Pelaksanaan pemilu merupakan tradisi politik yang menjunjung tinggi nilai partisipasi politik. Wujud keterlibatan politik masyarakat dapat tergambar jelas melalui tingkat partisipasi politik rakyat. Sehubungan dengan ini Ramlan Surbakti (2010:179) menyatakan bahwa partisipasi politik secara umum dapat didefenisikan sebagai kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. Dalam pilkada gubernur Sumatera Utara yang berlangsung di desa Purwodadi dan kelurahan Batunadua kota Padangsidimpuan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari partisipasi politik disini warga terlibat langsung

4 memberikan suaranya untuk memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mereka anggap cocok untuk menjadi Gubernur Sumatera Utara. Berkaitan dengan ini, tingkat partisipasi politik masyarakat saat ini nyatanya masih belum sesuai dengan harapan, baik dalam partisipasi politik masyarakat kota dan masyarakat desa. Ditengah kesempatan dalam mendapatkan hak pilih dalam pemilu, sebagai kalangan masyarakat menanggapinya dengan sikap pesimis, bahkan kemudian bersikap apatis untuk tidak memilih dalam pemilu. Dengan demikian para pemilih yang memutuskan untuk tidak memilih dalam pemilu atau lebih dikenal dengan kalangan golongan putih (golput), secara langsung maupun tidak langsung telah menunjukkan bahwa di Indonesia, tingkat partisipasi politik yang ada masih belum berjalan dengan maksimal. Berdasarkan pemaparan di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Studi Komparasi Partisipasi Politik Warga Antara Masyarakat Desa Dengan Masyarakat Kota Di Desa Purwodadi dan Kelurahan Batunadua Julu Kota Padangsidimpuan Dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah: 1. Studi komparasi partisipasi politik warga antara masyarakat desa dengan masyarakat kota di desa Purwodadi dan kelurahan Batunadua Julu kota Padangsidimpuan dalam pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara 2013.

5 2. Perbandingan bentuk partisipasi politik warga antara masyarakat desa dengan masyarakat kota di desa Purwodadi dan kelurahan Batunadua Julu kota Padangsidimpuan dalam pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara 2013. 3. Studi komparasi faktor yang mempengaruhi partisipasi warga antara masyarakat desa dengan masyarakat kota di desa Purwodadi dan kelurahan Batunadua Julu kota Padangsidimpuan dalam pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara 2013. C. Batasan Masalah Dengan mengingat begitu luasnya masalah dalam partisipasi politik warga maka penulis memberikan pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu Partisipasi Politik Warga Antara Masyarakat Desa dengan Masyarakat Kota dalam Pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013. D. Rumusan Masalah Untuk lebih mengarahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan lebih mempermudah merumuskan masalah penelitian yang lebih objektif, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana tingkat perbandingan partisipasi politik warga antara masyarakat desa dengan masyarakat kota di Desa Purwodadi dan Kelurahan Batunadua Julu Kota Padangsidimpuan dalam pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013?

6 E. Tujuan Penelitian Pada umumnya sebuah kegiatan penelitian berorientasi kepada tujuan tertentu, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Bagaimana tingkat perbandingan partisipasi politik warga antara masyarakat desa dengan masyarakat kota di Desa Purwodadi dan Kelurahan Batunadua Julu Kota Padangsidimpuan dalam pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013. F. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman penulis tentang penelitian sosial. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pembaca terutama bagi masyarakat yang tinggal di Desa Purwodadi dan kelurahan Batunadua Julu Kota Padangsidimpuan. 3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang relepan dengan topik penelitian.