EKONOMI WISATA (ESL 332) PERTEMUAN 2. Bagian Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor

dokumen-dokumen yang mirip
. harga atas barang/jasa sulit/ tidak dapat ditentukan oleh pasar (market)

NILAI EKONOMI EKOTURISME KEBUN RAYA BOGOR

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan isu green accounting tersebut di tahun 1980-an. Di

ENVIRONMENTAL VALUATION VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM & LINGKUNGAN (ESL 434) DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN PERTEMUAN 1

BAB V PENUTUP. maka penelitian ini mempunyai beberapa kesimpulan sebagai berikut: 2. Penilaian pelaku bisnis terhadap dampak dari sustainable tourism

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tata Ruang dan Konflik Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Laut

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta memiliki daya tarik yang tinggi. Oleh sebab itu, Yogyakarta menjadi kota

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)

BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

Mada Asawidya [ ] Yusronia Eka Putri, ST, MT Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

PENDAHULUAN Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata Alam

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang sesuai demi tercapainya going concern perusahaan serta sustainable

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Penerapan Pariwisata Rendah Karbon Sebagai Solusi Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan bagi Masyarakat Indonesia. Oleh : Siti Aisyah Alting

Penerapan Energi Efisiensi di IKM

BAKU MUTU LINGKUNGAN. Untuk mengatakan atau menilai bahwa lingkungan telah rusak atau tercemar dipakai mutu baku lingkungan.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EKONOMI KUALITAS LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fenomena Eksternalitas:

EKONOMI KUALITAS LINGKUNGAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRINSIP PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian nasional. Jumlah wisatawan terus bertambah

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Permintaan Wisata

MODUL 3 PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

(GOODS) Anang Muftiadi

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Sistematika presentasi

Mengapa perlu sektor publik?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAMPAK EKONOMI PARIWISATA I Divisi Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Arsitektur dan Lingkungan. Lilis Widaningsih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. n masyarakat global, regional, dan nasional untuk kembali ke alam (back to nature), maka

TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH

PENGELOLAAN DAYA DUKUNG DAN PEMASARAN PARIWISATA BERKELANJUTAN. Oleh : M. Liga Suryadana

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

KONSEP RESORT AND LEISURE

INTERAKSI ANTARA EKONOMI DAN LINGKUNGAN. EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 3

BAB I PENDAHULUAN. perhatian terhadap lingkungan yang memunculkan tuntutan tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap material bangunan mempunyai siklus hidup, dimulai dari

Bahan Baku. Aktivitas Produksi. Limbah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. : Ilustrasi Bumi Yang Semakin Tua Dan Sakit-Sakitan.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mengalami perkembangan

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PDRB HIJAU (KONSEP DAN METODOLOGI )

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

Pengembangan Wisata Alam dalam Perspektif Otonomi Daerah dan Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkannya

KEGAGALAN PASAR DAN PERAN KELEMBAGAAN

PRAKTEK PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI DI KLASTER INDUSTRI TAPIOKA DESA SIDOMUKTI KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR. Oleh: SAIFILLAILI NUR ROCHMAH L2D

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Molinda Hotmauly, 2014

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelian dengan menggunakan dua variabel yaitu Green packaging dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penambangan Batubara

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HISTORY OF ECO-INDUSTRIAL

BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

Arsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fenomena Eksternalitas:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

Transkripsi:

EKONOMI WISATA (ESL 332) PERTEMUAN 2 Bagian Ekonomi Lingkungan

Wisata, Ekonomi dan Lingkungan Hubungan wisata dan lingkungan dari perspektif ekonomi Keterkaitan antara wisata, ekonomi dan lingkungan Ekonomi - pengaruh/alat kebijakan - penyelesaian masalah wisata yang berhubungan dengan lingkungan

Skema keterkaitan antara wisata, ekonomi dan lingkungan ENVIRONMENT RESOURCES RECYCLE E C O N O M Y TOURISM TOURISM SUPPLIER OTHER SECTORS SUPPLIER Goods & Services Goods & Services RESIDUALS TOURIST CONSUMERS CONSUMERS Bagian Ekonomi Lingkungan

Wisata, Ekonomi dan Lingkungan Ekonomi: Sektor wisata dan non wisata Supplier wisata dan supplier lain Supplier menggunakan SDA, contoh: BBM, air, alam, dll Wisatawan menggunakan SDA, contoh: Perenang, hiking, dll Supplier dan konsumen menghasilkan limbah Recycle atau dibuang ke lingkungan Hasil penelitian: supplier wisata lebih banyak mengghasilkan limbah dibanding kegiatan wisatawan, contoh:??? (James mak Tabel 13.1, Hal. 167) Bagian Ekonomi Lingkungan

Wisata Air Wisata Sungai, Arung Jeram Bagian Ekonomi Lingkungan

Wisata Alam dalam Perspektif Ekonomi 1. Wisata dan Lingkungan memiliki keterkaitan dua arah WISATA LINGKUNGAN - CONTOH???? Bagian Ekonomi Lingkungan

Wisata Alam dalam Perspektif Ekonomi 2. Ekowisata berkembang 2 atau 3 kali lipat sebagai suatu industri (WTO) 3. Ekonomi wisata (alam) penting, sehingga pemerintah dan penduduk tujuan wisata memiliki insentif untuk melindungi lingkungannya demi kepastian keberlanjutan dari wisata tersebut 4. Memelihara lingkungan/alam economic dividends, co/: 1. wisata terumbu karang Hawai = $360 million/thn 2. China terpaksa menutup pabrik di Guilin karena polusi mengancam kelangsungan wisata alam setempat

Sumberdaya Sungai dan Wisata Sungai Seine, Paris

Sumberdaya Sungai dan Wisata Sungai Venezia, Italy

Sumberdaya Sungai dan Wisata Sungai Ciliwung, Manggarai

Sumberdaya Sungai dan Wisata Sungai Ciliwung, Jakarta

Dampak Kegiatan Wisata terhadap Lingkungan - Wisata mengakibatkan polusi seperti industri lainnya (UNEP) - Dampak wisata terhadap lingkungan bervariasi tergantung jenis kegiatannya positif dan negatif DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF Bagian Ekonomi Lingkungan

Dampak Kegiatan Wisata terhadap Lingkungan - Dampak Negatif: 1. Pemborosan sumberdaya alam, air & energi 2. Polusi tanah, air, udara 3. Mengganggu ekologi dan merusak lingkungan - Dampak Positif: 1. Menghimpun dana untuk kelestarian lingkungan 2. Menimbulkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan - Masalah utama: wisata- sumberdaya alam- open acces/ common good - tragedy of the open access resources/common - kebijakan pemerintah - Lingkungan mempengaruhi wisata? Ekonomi?

GONDOLA ITALY

WISATA WADUK Bagian Ekonomi Lingkungan

EKSTERNALITAS - Problem of externality: Price The Polluter Pays Principles Position 4 Tax to eliminate pollution or internalise externalities P P Total Cost = PMC +SMC SMC Position 1 PMC Position 3 Position 2 Position 5 Q Q Quantity

GRAFIK PROBLEM OF EXTERNALITIES Bagian Ekonomi Lingkungan

EKSTERNALITAS Tourist businesses akan melakukan aktivitas ramah lingkungan jika ada keuntungan ekonomi bagi mereka. Contoh: 1. Hotel di Mexico, hemat 20% biaya listrik dg memasang sensor AC dan lampu 2.Laundry di Honolulu hemat $3000/bulan dengan menggunakan limbah minyak restoran Bagian Ekonomi Lingkungan

Upaya Meminimalkan Dampak Negatif Pariwisata Contoh upaya mengurangi dampak negatif wisata terhadap lingkungan: 1. Mengurangi penggunaan sumberdaya alam dengan penggunaan jasa dan produk wisata sesedikit mungkin 2. Mengurangi limbah dari kegiatan wisata dengan menggunakan teknologi baru dlm penggunaan sumberdaya alam yang lebih efisien 3. Menggalakkan pemakaian bahan daur ulang (contoh: mengolah kembali limbah minyak goreng dari restoran menjadi BBM)

Sungai Kalimas, SURABAYA

CARRYING CAPACITY Environment Carrying Capacity resiko bagi objek wisata: 1. terkenal (resiko terbesar) 2. massal 3. unik Contoh: Pengunjung Honolulu s Hanauma 7.500/hari konsultan ekowisata: optimal 1.363/hari Bagian Ekonomi Lingkungan

DEFINISI CARRYING CAPACITY - Ambang batas daya dukung lahan terhadap jumlah pengunjung, dimana pengunjung memiliki kepuasan tertinggi dan kelestarian lingkungan tetap terjaga (WTO) KELEMAHAN Sulit mengukur kepuasan seseorang - Ambang batas daya dukung lahan terhadap jumlah pengunjung (umum)

CONTOH CARRYING CAPACITY - Environmental carrying capacity tempat wisata: flexible tergantung banyak faktor Bagian Ekonomi Lingkungan

Grafik: Relationship between Improved Park Management, Visitor Education, and Park Protection Stress Level N N B A 0 V1 V2 V3 V4 Visits

Bagian Ekonomi Lingkungan

KONTROL CARRYING CAPACITY Untuk kontrol carrying capacity: 1. Harga 2. First come first served (non harga) Keuntungan Harga sebagai kontrol: 1. Kontrol jumlah pengunjung 2. Ciptakan economic rent jumlah pengunjung berkurang tapi penghasilan bertambah contoh: Costa Rica, 1994 $1,5 menjadi $15/org 3. Dana kelestarian lingkungan

KONTROL CARRYING CAPACITY - Kenaikan harga disukai oleh wisatawan: 1. pendapatan tinggi 2. bukan penduduk setempat 3. keterbatasan waktu 4. perjalanan jauh - First come first served disukai oleh wisatawan: 1. pendapatan rendah 2. penduduk setempat 3. punya banyak waktu 4. sedikit biaya perjalanan Bagian Ekonomi Lingkungan

CARRYING CAPACITY Perbedaan reaksi terhadap penetapan harga sebagai kontrol carrying capacity membuat sulit dalam mengambil kebijakan wisata yang berhubungan dengan permasalahan lingkungan. Bagian Ekonomi Lingkungan

Bagian Ekonomi Lingkungan