BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai. makhluk sosial saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas dan. beragam,baikitukebutuhanprimer,kebutuhansekunder maupunkebutuhan tersier.

Tanggung Jawab Penjual/ Pelaku Usaha Dalam Transaksi Jual Beli Terhadap Kelebihan Pembayaran Menurut Peraturan Perundang Undangan Di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat bertahan hidup sendiri,

BAB V PENUTUP. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (UUPK) tidak mengatur tentang uang kembalian konsumen secara khusus.

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran dan peradaban manusia senantiasa mengalami perkembangan seiring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi di segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangatlah bermacam-macam, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang diperdagangkan kepada masyarakat. memperluas penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat. Selain itu, semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah sebuah proses

BAB IV ANALISIS DATA. A. Aplikasi Penarikan dan Penyaluran Uang Kembalian Untuk Program Donasi Pada Alfamart Prasanti II Bandar Lampung

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI

BAB V PENUTUP. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan Klausula Baku pada Perjanjian Kredit

BAB I PENDAHULUAN. yang melindungi kepentingan konsumen 1. Adapun hukum konsumen diartikan

Pedoman Klausula Baku Bagi Perlindungan Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebudayaan atau pun kebiasaan masyarakat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring majunya ekonomi suatu negara, maka semakin banyak. kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian negara ke negara bagian lainnya. Peranan transportasi amat sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi suatu prioritas tersendiri pada tiap-tiap negara.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Selama hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. yang dilindungi oleh Pemerintah dan Undang-undang. Setiap warga. bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber-sumber pendapatan negara yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran manusia yang lain. Pada masa dahulu ketika kehidupan manusia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB I PENDAHULUAN. ada proses tawar-menawar. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan perlindungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal penting bagi suatu negara. Pariwisata bagi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum Perlindungan konsumen dewasa ini mendapat cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

TANGGUNG JAWAB HUKUM OPERATOR TELEPON SELULER BAGI PENGGUNA LAYANAN JASA TELEKOMUNIKASI DALAM HAL PEMOTONGAN PULSA SECARA SEPIHAK DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. munculnya Internethingga akhirnya tiba di suatu masa dimana penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat dan sangat pesat. Masyarakat berbondong-bondong datang ke

BAB I PENDAHULUAN. selama orang tersebut memiliki kepentingan tanpa memandang status,

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 11 PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanggung jawab dalam bahasa Inggris diterjemahkan dari kata responsibility

BAB I PENDAHULUAN. satu kondisi yang tidak mengenal lagi batas-batas wilayah. Aspek ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pengguna layanan perpustakaan atau yang biasa disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan manusia dalam rangka bertahan hidup. Pasal 28 C

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Imam Baehaqi, dkk, 1990, Menggugat Hak: Panduan. Konsumen bila dirugikan, YLKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya disebut UUD NRI 1945) yang menyatakan: Tiap-tiap warga

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia yang demikian pesat tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan

I. PENDAHULUAN. kegiatan usaha yang banyak bermunculan. Kegiatan usaha terbagi menjadi

TUGAS-TUGAS BADAN PERLINDUNGAN KONSUMEN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. bukan suatu kebutuhan namun pada saat sekarang dapat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat berbagai jenis jasa pengiriman. Jasa pengiriman tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

BAB I PENDAHULUAN. nasabah merupakan kegiatan utama bagi perbankan selain usaha jasa-jasa

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan koneksi internet melalui telepon seluler atau laptop, barang

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya selalu dihadapkan dalam dua hal, yaitu hal-hal baik dan hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. Orang tua akan merasa kesulitan

BISNIS MINI Oleh: Deny Yogaswara Bidang: Kewirausahaan

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan relasi kerjasama abadi antara laki laki dan perempuan,

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan beragam kebutuhan yang diperlukan masyarakat sebagai konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA TERHADAP MIRAS TIDAK BERLABEL DI LIHAT DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk menjadikan Indonesia harus dapat meningkatkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Belanda dengan adanya Auteurswet 1912, Staatsblad Nomor 600 Tahun

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 4/Apr/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam hayati merupakan unsur unsur alam yang

BAB I PENDAHULUAN. macam variasi barang maupun jasa. Banyaknya variasi barang maupun jasa

BAB I PENDAHULUAN. sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perjanjian dalam Pasal 1313

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara lain dengan melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan. tujuan negara yaitu mensejahterakan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah. Mayoritas konsumen Indonesia sendiri adalah konsumen makanan, jadi

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, yang menganut pancasila sebagai falsafah dari negara ini. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk dapat

IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berkehidupan bersama dengan manusia yang lain. Mereka sebagai individu yang

BAB I PENDAHULUAN. dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan nasional telah

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan, hubungan interaksi antar individu semakin luas, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar tradisional di Kota Yogyakarta telah hadir sejak Zaman

BAB I PENDAHULUAN. informasi global yang serba transparan, menurut Toffler, adalah gejala

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan untuk peduli akan hukumnya sangat rendah. Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. sejenis menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Perusahaan

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK

BAB I PENDAHULUAN. modern di satu pihak membawa dampak positif, di antaranya tersedianya

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas dan beragam, baik itu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder maupun kebutuhan tersier. Oleh karena itu manusia selalu berusaha dengan segala kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai makhluk sosial saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, upaya untuk mencapai tujuan hidupnya antara lain dengan menjalin kerja sama yang baik antara sesama manusia dalam berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya yaitu aspek ekonomi yang didalamnya mencakup masalah-masalah perdagangan, jual beli, dan sebagainya. Perdagangan atau jual beli juga merupakan bukti bahwa sesama manusia saling membutuhkan satu sama lain. Dahulu manusia memenuhi kebutuhannya dengan melakukan transaksi jual beli sebelum adanya mata uang sebagai alat pembayaran transaksi jual beli, dilakukan dengan cara barter atau pertukaran barang dengan manusia lainnya. Seiring perkembangannya manusia akhirnya mengenal mata uang. Dan dalam pemenuhan kebutuhannya tersebut biasa dilakukan dengan membeli barang secara langsung di pasar, toko, swalayan, mall dan lain-lain. Selanjutnya pembayaran dilakukan dengan mata uang, di Indonesia sendiri mengenal mata uang rupiah. 1

2 Dalam praktek pembayaran dalam jual beli disini banyak ditemui pelaku usaha yang menerapkan sisa pengembalian uang yang dialihkan menjadi uang sumbangan. Semakin kecilnya nilai nominal mata uang rupiah, hal itu berdampak pada semakin sedikitnya jumlah uang koin yang beredar di masyarakat, menyorot pada cadangan uang koin yang dimiliki oleh pelaku usaha sebagai uang kembalian. Mayoritas pelaku usaha yaitu mulai dari skala kecil ( minimarket) hingga skala besar ( supermarket) sedang mengalami kesulitan memiliki persediaan uang koin dengan berbagai jenis pecahan yang identik dengan uang logam. Pengalihan bentuk uang kembalian konsumen oleh pelaku usaha ke dalam program-program donasi seperti program pundi amal. Pengembalian yang dialihkan sebagai uang donasi bisa menimbulkan penyimpangan dari kaidah hukum yang telah ditetapkan, sebab kegiatan itu akan merugikan jika konsumen tidak rela. Sedangkan dalam pengalihan tersebut yang dilakukan secara sepihak oleh pelaku usaha dengan alasan tidak ada uang pecahan kecil atau tanpa menanyakan terlebih dahulu keikhlasan dari konsumen. Program donasi semacam program pundi amal merupakan salah satu contoh pengumpulan uang yang dilakukan oleh organisasi maupun kepanitian berupa sumbangan yang dihimpun dari masyarakat. 1 Hal ini juga lazim ditemui apabila konsumen berbelanja di pasar swalayan. Program donasi dikumpulkan dari sisa uang kembalian konsumen biasanyadilakukan dengan 1 Wahyu, Etika Kembalian dan Donasi Giant Kalibata, http://suarapembaca.detik.com/read/2008/11/27/140841/1043954/283/etika-kembalian-dandonasi-giant-kalibata, diakses pada tanggal 13 Mei 2014.

3 dalih untuk mewujudkan, membina, serta memelihara kesejahteraan sosial, misalnya disalurkan kepada panti asuhan, panti jompo, maupun korban bencana alam. Pada hakekatnya pengalihan digunakan untuk uang donasi yang merupakan tindakan terpuji dan dianjurkan oleh agama untuk kemaslahatan umat manusia. Namun, persoalan yang muncul adalah apakah pengalihan sisa uang kembalian menjadi uang donasi tetap diperbolehkan dengan alasan untuk kebaikan umat manusia dan demi pemerataan kesejahteraan tanpa adanya persetujuan awal dari pihak konsumen. Berdasarkan hal-hal tersebut dapat diketahui dari pengalihan bentuk uang kembalian menjadi uang donasi dikhawatirkan adanya unsur ketidakadilan pada salah satu pihak. Disamping adanya unsur ketidakadilan, pengalihan bentuk uang kembalian menjadi uang donasi juga mengandung unsur keterpaksaan pihak konsumen, karena kegiatan tersebut tidak didahului kata sepakat oleh kedua belah pihak. Tetapi hanya merupakan satu pihak yaitu pelaku usaha saja karena konsumen tidak dimintai kesepakatan atau kerelaan terlebih dahulu. Pengalihan bentuk uang kembalian oleh pelaku usaha terhadap konsumen dalam bentuk sumbangan tertentu, selain harus sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (selanjutnya disebut UUPK) juga harus mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang dan Barang (selanjutnya disebut UUPUPB), misalnya yang terdapat dalam Pasal 5

4 UUPUPB yang menjelaskan bahwa pemberian sumbangan dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan merupakan salah satu syarat pemberian izin pengumpulan uang atau barang. Secara teori, Undang-Undang Perlindungan Konsumen dibuat untuk melindungi hak-hak konsumen, termasuk mengenai hak konsumen dalam menerima uang kembalian seutuhnya dan Undang-Undang Pengumpulan Uang dan Barang mengenai adanya pernyataan kerelaan berdasarkan kemauan konsumen. Dari sinilah, hukum sebagai instrumen untuk mencapai keadilan dan kepastian hukum turut berperan serta dalam menjaga terlindunginya hak seorang konsumen. 2 Hal-hal di atas menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian hukum dengan judul Perlindungan Konsumen terhadap Uang Kembalian yang Dijadikan Uang Donasi Ditinjau dari UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan sebagai isu sentral dalam penelitian ini yaitu, mengenai terdapatnya pengalihan bentuk uang kembalian menjadi uang donasi sehingga perlunya perhatian khusus mengenai perlindungan terhadap konsumen agar kepentingan konsumen dapat terlindungi. Isu sentral di atas mengandung beberapa permasalahan. Dengan demikian diajukan permasalahan sebagai berikut: 2 Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 27.

5 1. Bagaimanakah permintaan uang kembalian yang jumlahnya relatif kecil dan tidak bisa dikembalikan dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen? 2. Apakah perbuatan pelaku usaha atas pengalihan uang kembalian menjadi uang donasi sesuai dengan prinsip perlindungan konsumen yang diatur Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan undang-undang terkait lainnya? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang akan penulis laksanakan adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Objektif a. Mengetahui bagaimanakah perlindungan hukum bagi konsumen dalam permintaan uang kembalian yang bentuknya relatif kecil, yang tidak bisa dikembangkan, yang jumlahnya tidak bisa dikembalikan di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. b. Mengetahui apalah perbuatan pelaku usaha atas pengalihan uang kembalian menjadi uang donasi diperbolehkan menurut perundangundangan yang berlaku. 2. Tujuan Subjektif

6 a. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan hukum dalam melengkapi persyaratan akademis dalam rangka meraih gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. b. Guna menambah pengetahuan dalam bidang Hukum Perdata terutama tentang perlindungan terhadap konsumen. D. Keaslian Penelitian Sepanjang penelusuran kepustakaan yang telah peneliti lakukan di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, penulis menemukan beberapa penelitian yang hanya membahas sebagian unsur penelitian dengan kajian yang berbeda, diantaranya: 1. Tahun 2012, Gesa Salman Abiyoga melakukan penelitian dengan judul Perlindungan Konsumen terhadap Penggantian Kerugian Secara Immateriil sebagai Akibat dari Pengiriman Barang oleh Perusahaan Jasa Ekspedisi. Penulis tersebut membahas mengenai: a. Perlindungan hukum bagi konsumen berupa penggantian kerugian immateriil dalam pengiriman barang. b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen melindungi kepentingan immateriil konsumen. 2. Tahun 2011, Nova Surya Perdana melakukan penelitian dengan judul Perlindungan Konsumen Jasa Pariwisata ditinjau dari Undang-Undang

7 Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus KRKB Gembira Loka Yogyakarta). Penulis tersebut membahas mengenai: a. Penyelenggaraan perlindungan konsumen pengguna jasa pariwisata oleh pengelola KRKB Gembira Loka Yogyakarta. b. Kendala yang dihadapi oleh pengelola KRKB Gembira Loka Yogyakarta dalam upaya penyelenggaraan perlindungan konsumen. 3. Tahun 2006, Ahmad Ali Fikri Pandela melakukan penelitian dengan judul Perlindungan Hukum bagi Konsumen Pengguna Jasa Reparasi Laptop di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta a. Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap konsumen jasa reparasi laptop di DIY dalam hal klausula baku yang di buat oleh pelaku usaha. b. Faktor yang menjadi kendala dalam upaya memberikan perlindungan hukum bagi konsumen jasa reparasi laptop di DIY. c. Upaya yang dapat ditempuh konsumen jasa reparasi laptop di DIY. Penulisan hukum yang diangkat oleh penulis berbeda dengan penulisan hukum di atas. Semuanya membahas tentang perlindungan hukum terhadap konsumen namun tidak membahas mengenai pengalihan bentuk uang kembalian menjadi uang donasi. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dianggap asli dan layak untuk diteliti. Apabila terdapat penelitian serupa di luar pengetahuan penulis, diharapkan penelitian ini dapat saling melengkapi.

8 E. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan hukum secara umum, khususnya dalam bidang hukum perdata yang mengkaji berbagai permasalahan terkait dengan perlindungan hukum terhadap konsumen. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini khususnya bagi pihak-pihak yang terkait berupa peneliti, pembangunan hukum di Indonesia, dan masyarakat adalah sebagai berikut: a. Bagi Penulis, yaitu: 1) Dapat digunakan sebagai syarat untuk kebutuhan studi kelulusan mata kuliah Penulisan Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 2) Menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan serta memberikan bekal berharga berupa kemampuan meneliti dalam bidang ilmu hukum. 3) Sebagai salah satu sarana untuk mengumpulkan data dan informasi bagi penulis untuk melengkapi penelitian yang dilakukan; dan 4) Sebagai sarana untuk mempertajam daya analisis penulis dalam menganalisis data secara ilmiah dan membantu penulis dalam mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama kuliah.

9 b. Bagi Ilmu Pengetahuan 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan hukum dalam bidang Hukum Perdata, khususnya mengenai perlindungan hukum terhadap konsumen. 2) Menjadi pedoman bagi penerapan ilmu hukum perdata dalam mewujudkan perlindungan hukum bagi konsumen. c. Bagi Masyarakat/Pembangunan 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan/atau panduan bagi masyarakat tentang perlunya perlindungan hukum terhadap konsumen sehingga hak-hak konsumen tidak terciderai. 2) Hasil dari penelitian yang diwujudkan dalam penelitian ini dapat bermaanfaat dan bisa memberikan masukan bagi para pihak terkait dengan persoalan-persoalan yang menjadi objek penelitian.