BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian. Keadaan Sekolah SMP Negeri Tapa Lokasi SMP Negeri Tapa berada di Jalan Irigasi Lomaya No. 223, Desa Popodu, Kec. Bulango Timur, Kab. Bone Bolango. Sekolah milik pemerintah ini berdiri dan sekaligus beroperasi pada tahun 956 dengan luas tanah sebesar 859,58 m 2. Sementara luas bangunan sekolah tersebut hingga saat ini adalah 87 m 2. Sarana prasarana di sekolah ini cukup mendukung pelaksanaan pembelajaran karena terdapat 4 gedung dan 24 ruang kelas, yang dilengkapi dengan 40 buah meja guru dan tata usaha, 48 buah kursi guru dan tata usaha, 350 buah kursi siswa serta 350 buah meja siswa yang seluruhnya dalam kondisi baik. Keadaan ruang atau bangunan di sekolah tersebut dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri Tapa No Nama Gedung/Ruang Jumlah Keterangan A. Ruang. Ruang Belajar 24 2. Ruang Laboratorium a. Lab IPA b. Lab Bahasa c. Lab Komputer Ruang Perpustakaan Ruang Tata Usaha 37
38 3. Ruang Kepsek 4. Ruang Guru 5. Ruang BP/BK 6. Ruang Aula 7. Kantin 8. Ruang UKS 9. WC Guru 2 0. WC siswa. Sarana olahraga 2. Lapangan Basket 6 B. Lapangan Volly Ball. Lapangan Bulu Tangkis 2. Lapangan Takraw 3. Sarana pembelajaran 4. Tape-recorder C. Radio. CD Pembelajaran Rusak 2. Komputer/Laptop - 3. Buku Paket Pegangan Siswa - 4. LCD 9 5. VCD 200 60 buah buku sejarah 6. 7. (Sumber: Wakasek Sarana dan Prasarana SMP Negeri Tapa)
39 2. Keadaan Guru SMP Negeri Tapa Berdasarkan data yang diperoleh di SMP Negeri Tapa, tenaga pengajarnya berjumlah 42 tenaga pengajar yang keseluruhannya merupakan guru tetap. Tingkat pendidikan dari para guru tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Keadaan Guru SMP Negeri Tapa No Pendidikan Tertinggi Laki-Laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah. Sekolah Dasar - - - 2. SMP - - - 3. SMA - - - 4. PGSM/PGSLTP 3 4 5. D I /A - 6. D II /A2-3 3 7. D III /A3-4 4 8. Sarjana Muda - - - 9. S/D IV 3 25 28 0 S2 2-2 Jumlah 6 36 42 (Sumber: Kepala Tata Usaha SMP Negeri Tapa, tanggal 3 Mei 202) Memperhatikan data di atas, nampak bahwa terdapat duapuluh delapan orang guru SMP Negeri Tapa sudah bergelar sarjana. Bahkan dua orang sudah
40 bergelar magister. Akan tetapi masih 28,57% atau 2 orang yang belum berpendidikan S. 3. Keadaan Siswa SMP Negeri Tapa Siswa merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya keadaan siswa SMP Negeri Tapa dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini. Tabel 8. Keadaan Siswa SMP Negeri Tapa No Kelas Laki-Laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah. VII. 3 0 23 2. VII.2 3 0 23 3. VII.3 3 0 23 4. VII.4 2 9 2 5. VII.5 4 9 22 6. VII.6 4 9 23 7. VII.7 3 0 23 8. VII.8 4 0 24 9 VII.9 4 0 24 0. VIII. 9 20. VIII.2 2 8 20 2. VIII.3 0 2 3. VIII.4 9 0 9 4. VIII.5 2 23
4 5. VIII.6 0 2 6. VIII.7 0 2 7. VIII.8 0 0 20 8. IX. 3 23 23 9. IX.2 20 20 20. IX.3 22 22 2. IX.4 2 23 23 22. IX.5 2 23 23 23. IX.6 3 25 25 24 IX.7 24 24 Jumlah 288 245 533 (Sumber: Kepala Tata Usaha SMP Negeri Tapa, tanggal 3 Mei 202) Berdasarkan data di atas nampak bahwa jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut dan terdaftar pada tahun pelajaran 202/203 sebanyak 533 orang yang terdiri atas 288 orang laki-laki dan 245 orang perempuan. Para siswa tersebut terbagi dalam duapuluh empat rombongan belajar. Jumlah siswa kelas VII sebanyak 207 orang dengan rincian 20 laki-laki dan 87 orang perempuan. Siswa kelas VIII berjumlah 65 yang terdiri dari 84 laki-laki dan 8 orang perempuan. Sedangkan kelas IX berjumlah 60 orang dengan rincian 83 orang laki-laki dan 77 orang perempuan. B. Hasil Penelitian
42 Berdasarkan data yang diperoleh dari para responden mengenai penggunaan multimedia dalam pembelajaran sejarah, maka peneliti mendeskripsikan sebagai berikut.. Tampilan Fisik Multimedia dalam Pembelajaran Sejarah Berdasarkan hasil wawancara dengan Afriyanti U. Sinandara (23 mei 202) terkait dengan tampilan teks yang ada pada slide-slide powerpoint yang diajarkan pada pembelajaran sejarah pada materi tentang peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia sangatlah berguna bagi para siswa dalam memahami materi tersebut. lebih lanjut, penggunaan slide-slide powerpoint memudahkan para siswa dalam mengingat materi tersebut dibandingkan hanya dengan melihat maupun membaca di bukubuku paket yang biasa dipakai oleh guru mata pelajaran IPS Sejarah. Berdasarkan hasil wawancara nampak bahwa siswa sangat menginginkan pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran sejarah menggunakan multimedia khususnya powerpoint karena sangat membantu siswa agar lebih mudah mengingat materi yang diajarkan khususnya pembelajaran sejarah. Memperhatikan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tampilan teks yang disajikan melalui powerpoint pada proses pembelajaran sejarah jelas sangat membantu bagi sebagian besar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Alfian Talib (23 mei 202) terkait dengan kualitas gambar yang ditampilkan melalui LCD sangat jelas dalam menangkap materi sejarah yang disampaikan sehingga siswa sangat serius dalam menerima materi yang diberikan.
43 Berdasarkan hasil wawancara tentang tanggapan siswa terhadap kualitas gambar yang ditampilan melalui LCD dalam pembelajaran sejarah menunjukkan bahwa LCD bisa membuat siswa merasa lebih mudah dan serius dalam menerima materi yang disampaikan Artinya, para siswa para umumnya menyatakan kualitas gambar yang ditampilkan pada powerpoint jelas bagi mereka. Wawancara selanjutnya dengan Samiun (23 mei 202) tentang sajian animasi yang dipadukan dalam slide-slide powerpoint pada pembelajaran sejarah membuat siswa merasa rileks dan tidak kaku dalam menerima materi dikarenakan tampilan animasi yang terkesan bisa memecah suasana karena tampilannya yang lucu dan unik. Kesimpulan tentang sajian animasi yang dipadukan dalam slideslide powerpoint tersebut adalah siswa sangat tertarik dengan tampilan-tampilan animasi pada powerpoint. Wawancara dengan Defriana Suga (23 mei 202) yang berhubungan dengan tampilan fisik multimedia yang dititikberatkan pada tampilan warna-warna slide. Siswa merasa warna slide yang digunakan bervariasi dan berganti-ganti sehingga pada materi mengenai sejarah tidak membosankan dan terkesan serasi. Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa adanya tampilan warna slide powerpoint yang dibawakan dalam materi pembelajaran sejarah membuat siswa tertarik karena bisa menambah minat siswa itu sendiri dalam pembelajaran sejarah yang terpaku hanya pada materi yang ada di buku paket atau pembelajaran yang konvensional. Kesimpulannya, sebagian besar siswa tertarik pada tampilan warna slide powerpoint pada pembelajaran sejarah apalagi tampilan warnanya bervariasi dan beraneka warna.
44 Wawancara dengan Devi Mariana Lihimi (23 mei 202) yang berhubungan dengan pembelajaran materi sejarah yang menggunakan audio atau speaker dimana dalam memberikan materi khususnya pelajaran IPS Sejarah bisa meningkatkan gairah siswa contohnya materi mengenai Perang Dunia dimana dengan adanya audio/speaker yang dipadukan dengan powerpoint siswa bisa merasakan bagaimana situasi perang yang sebenarnya sehingga menambah kecintaan mereka kepada sejarah. Hasil wawancara diatas berarti bahwa siswa harusnya bisa diajak secara langsung pada pembelajaran sejarah dengan menggunakan audio/speaker yang dipadukan dengan powerpoint agar bisa merasakan sendiri peristiwa sejarah yang terjadi sehingga menghilangkan ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran sejarah itu sendiri. Jadi dapat dikatakan bahwa kualitas suara atau musik dari audio atau speaker yang digunakan pada pembelajaran IPS-Sejarah jelas bagi siswa. Memperhatikan hasil wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tampilan teks, kualitas gambar, animasi, tampilan warna slide dan kualitas audio/speaker sangat membantu siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah karena selain membuat siswa antusias dan tidak membuat bosan multimedia bisa menambah wawasan siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah sehingga sudah memadai untuk digunakan sebagai multimedia. 2. Aplikasi Multimedia dalam Materi Ajar Sejarah Wawancara dengan Fandi Abdullah (24 mei 202) yang berkenaan dengan aplikasi multimedia dalam materi sejarah menyatakan bahwa sebagian besar siswa sangat setuju dan menanggapi dengan positif penggunaan multimedia dalam
45 pembelajaran sejarah. Bahkan siswa setuju jika setiap penyajian materi ajar IPS Sejarah ditampilkan melalui powerpoint pada setiap pertemuan pembelajaran.. Wawancara selanjutnya Febriyanti Yahya (24 mei 202) menanyakan tentang penggunaan gambar dan foto yang ditampilkan melalui slide dihubungkan dengan reaksi terhadap pertanyaan-pertanyaan guru mengenai peristiwa sejarah tertentu ternyata sering membantu siswa dalam menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan materi sejarah. Kesimpulannya, materi yang ditampilkan melalui powerpoint lebih mudah dipahami dibandingkan dengan materi yang diberikan melalui buku paket. Wawancara dengan Gufran Abas Antula (24 mei 202) menanyakan tentang penggunaan video dalam materi ajar sejarah dan ternyata siswa umumnya setuju apabila video digunakan dalam pembelajaran sejarah karena media video tersebut dapat membantu mereka dalam memahami konsep-konsep sejarah yang dianggap sulit untuk dipahami. Wawancara dengan siswa Moh. Taufik H. Gobel (24 mei 202) yang menanyakan animasi yang ditampilkan ketika menyajikan materi sejarah. Siswa umumnya setuju bahwa animasi yang ditampilkan pada saat penyajian materi sejarah dapat memudahkan mereka dalam memahami materi dan konsep-konsep sejarah yang lazimnya diajarkan hanya lewat pemberian tugas ataupun hanya dengan menjelaskan secara lisan.
46 Memperhatikan hasil wawancara diatas mengenai aplikasi multimedia dalam materi ajar sejarah dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan multimedia dalam bentuk powerpoint, aplikasi gambar, foto, video, dan animasi dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep sejarah, bahkan lebih efektif dibandingkan dengan sajian melalui buku paket. 3. Implikasi Multimedia bagi Siswa dalam Pembelajaran Sejarah Wawancara dengan siswa Muh. Syafwan (27 mei 202) dimana di minta untuk menanggapi apakah melalui penggunaan multimedia dapat membantu mereka dalam mengenal teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini. Siswa setuju bahwa kehadiran multimedia yang digunakan dalam pembelajaran sejarah dapat membantu mereka dalam mengenal teknologi informasi Wawancara di atas menunjukkan bahwa dengan pembelajaran sejarah menggunakan multimedia dapat merangsang para siswa mengenal teknologi yang diajarkan dikelas yang bisa menjadi awal untuk mereka menggunakan teknologi khususnya yang menunjang pembelajaran mereka nantinya. Wawancara kedua dengan siswa Mursid H. Amir (27 mei 202) yang berhubungan dengan implikasi multimedia bagi siswa dalam pembelajaran sejarah dimana kehadiran multimedia dapat meningkatkan daya ingat siswa dalam menayangkan materi-materi sejarah yang digunakan oleh guru. Wawancara selanjutnya dengan siswa Nur Ilham Halaka (27 mei 202) mengenai respon siswa terhadap penggunaan multimedia menjadikan kegiatan belajar IPS Sejarah menarik. Fakta yang terjadi dilapangan mengindikasikan
47 bahwa seluruh siswa menyukai multimedia yang diformulasikan pada pembelajaran IPS Sejarah karena terasa menarik bagi siswa. Wawancara selanjutnya dengan siswi Nurhayati Gobel (27 mei 202) yang menanyakan tentang kemudahan siswa dalam memahami materi sejarah melalui multimedia jika dibandingkan dengan peenjelasan guru. Siswa ternyata menyukai dan lebih mudah memahami materi sejarah melalui multimedia dibandingkan dengan penyampaian guru ditambah lagi cara menyampaikan materi yang dilakukan oleh guru dirasakan sangat membosankan dan terkesan sudah ketinggalan zaman. Temuan lain yang didapatkan peneliti adalah siswa setuju bahwa melalui multimedia, minat belajar mereka untuk belajar IPS Sejarah. Wawancara terakhir untuk implikasi multimedia dalam pembelajaran sejarah dengan siswa Rianto Deluku (27 mei 202) yang menanyakan apakah multimedia yang digunakan dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Siswa sangat termotivasi apabila pembelajaran IPS Sejarah disampaikan dengan multimedia apalagi media yang digunakan sangat variatif dan mendukung serta masih asing diterapkan dalam setiap pembelajaran sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran sejarah dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar. Pada wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan multimedia dapat membantu siswa mengenal teknologi informasi, membantu daya ingat, menjadikan kegiatan pembelajaran IPS-Sejarah menjadi
48 menarik, memudahkan siswa memahami materi sejarah, meningkatkan minat belajar, serta meningkatkan hasil belajar. 4. Kesan terhadap Proses Pembelajaran Sejarah dengan Menggunakan Multimedia Wawancara dengan siswi Sintia A. Adjana (30 mei 202) yang menanyakan kesan dari para siswa mengenai proses pembelajaran sejarah melalui multimedia dimana peneliti menayakan sikap siswa terhadap penggunaan multimedia dalam pembelajaran IPS-sejarah. Siswa ternyata begitu aktif saat guru menggunakan multimedia pada pembelajaran IPS Sejarah dan ini menyebabkan suasana kelas menjadi lebih hidup karena siswa saling bertanya dan menjawab materi yang tidak mereka pahami dan berkebalikan dengan menggunakan metode ceramah yang menyebabkan siswa hanya banyak mendengarkan materi yang disampaikan. Wawancara dengan siswi Siti Maryam Ngabito (30 mei 202) yang menanyakan mengenai kemampuan peneliti dalam menggunakan multimedia selama pembelajaran IPS-Sejarah berlangsung. Siswa mengatakan bahwa peneliti bisa menjalankan multimedia saat pembelajaran IPS Sejarah dengan baik tanpa ada kesalahan dalam menjalankan multimedia tersebut artinya menurut para siswa peneliti memiliki kemampuan yang memadai dalam menggunakan multimedia pada pembelajaran IPS Sejarah. Wawancara dengan siswi Sri Windriana (30 mei 202) menanyakan kepada siswa mengenai situasi pembelajaran IPS-Sejarah ketika multimedia digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar. Fakta yang didapatkan ternyata cenderung
49 menyatakan bahwa situasi pembelajaran dengan menggunakan multimedia sangat menyenangkan bagi mereka dibuktikan dengan banyak siswa yang masih ingin belajar IPS Sejarah padahal jam pelajaran telah habis artinya para siswa menyambut positif penggunaan multimedia karena dapat menjadikan situasi pembelajaran IPS-Sejarah lebih menyenangkan. Wawancara berikutnya dengan siswa Talib Idrus (30 mei 202) dimana peneliti menanyakan tentang motivasi belajar siswa ketika multimedia digunakan pada proses pembelajaran IPS-sejarah. Berdasarkan jawaban yang didapatkan, ini dibuktikan dengan hasil evaluasi yang meningkat pada saat peneliti menggunakan multimedia sebagai pengantar materi. Kesimpulan yang diperoleh adalah motivasi belajar siswa menjadi tinggi pada saat pembelajaran IPS-Sejarah menggunakan multimedia. Wawancara dengan siswi Vindi Aulia Doda (30 mei 202) menanyakan tentang kesan terhadap pembelajaran yang disajikan melalui multimedia siswa ternyata mengaku materi yang disajikan sangat menarik sehingga mereka ingin menerima materi pembelajaran IPS Sejarah hanya dengan menggunakan multimedia dan wawancara terakhir respon siswa terhadap penggunaan multimedia pada proses pembelajaran sejarah meningkatkan konsentrasi dan perhatian adalah siswa sangat terfokus dalam menerima materi yang diajarkan lewat multimedia jadi, melalui penggunaan multimedia pada proses pembelajaran IPS Sejarah, konsentrasi dan perhatian meningkat dan terfokus.
50 Memperhatikan wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan multimedia dapat menjadikan siswa aktif dalam belajar, menjadikan situasi pembelajaran menjadi menyenangkan, meningkatkan motivasi belajar, pembelajaran menjadi menarik serta meningkatkan konsentrasi dan perhatian menjadi meningkat dan terfokus dalam belajar sejarah. C. Pembahasan Media pembelajaran adalah faktor penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya IPS-sejarah di SMP. Oleh karena media pembelajaran memiliki banyak macam atau ragam, maka guru sejarah sebaiknya memilih secara cermat media yang akan digunakan. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan di Indonesia terus diupayakan. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif terhadap pembelajaran sejarah dengan menggunakan multimedia. Multimedia pada penelitian ini dibatasi pada gambar dan animasi, rekaman, video, serta program powerpoint dengan menggunakan fasilitas komputer atau laptop. Alasan peneliti menggunakan multimedia pada pembelajaran IPS-Sejarah di SMP Negeri Tapa didasarkan atas beberapa problematika yang ada di sekolah tersebut, yaitu () siswa memiliki antusias, motivasi, sikap, dan minat sangat rendah, (2) siswa terkesan jenuh karena menghapal banyak konsep, tokoh dan peristiwa sejarah, (3) fasilitas multimedia di sekolah tersedia, akan tetapi belum dimanfaatkan secara optimal dalam proses pembelajaran IPS-sejarah.
5 Penggunaan multimedia dalam pembelajaran IPS-Sejarah yang secara sengaja dan kreatif dirancang untuk membantu memecahkan problematika di atas dan diharapkan merupakan salah satu alternatif yang dapat memberikan manfaat positif dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di SMP Negeri Tapa. Dikatakan sengaja, karena peneliti menghadirkan materi pelajaran sejarah melalui multimedia di dalam kelas yang sebelumnya belum pernah digunakan dapat proses pembelajaran IPS-Sejarah. Dikatakan kreatif, karena peneliti merancang sendiri materi ajar yang akan disajikan dengan memperhatikan KD yang sedang atau sementara diajarkan, menyiapkan media-media yang dibutuhkan, mendesain presentasi pembelajaran yang berisi materi gambar, animasi, rekaman, video, dalam program powerpoint dengan bantuan fasilitas laptop, LCD, dan layar (screen). Peneliti melaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah di siapkan sebelumnya. Melalui pelaksanaan pembelajaran yang telah dijalankan, kemudian peneliti mengharapkan balikan dari para responden (dalam hal ini siswa kelas VIII.4 SMP Negeri Tapa) dalam bentuk wawancara di akhir pembelajaran. Ada empat indikator yang menjadi fokus wawancara, yaitu () tampilan fisik multimedia yang digunakan dalam pembelajaran sejarah, (2) aplikasi multimedia dalam materi ajar sejarah, (3) implikasi multimedia bagi siswa dalam pembelajaran sejarah, dan (4) kesan siswa terhadap proses pembelajaran sejarah dengan menggunakan multimedia.