BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan sejumlah perangkat personalia, gedung, koleksi, serta anggarannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KUESIONER PENELITIAN 1 RE-LAYOUT TATA RUANG PERPUSTAKAAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

HUBUNGAN ANTARA DESAIN INTERIOR DENGAN MINAT KUNJUNG PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA CIMAHI

BAB II TINJAUAN LITERATUR

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

Tanggapan Pengguna tentang Tata Ruang Perpustakaan SMA Negeri 14 Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1-1

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DESAIN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh : Wanda Listiani, S.Sos 1 dan Novalinda, ST 2

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. cahaya, baik yang berasal dari benda itu sendiri maupun berupa pantulan yang

BAB 2 DATA AWAL PROYEK

Perpustakaan Umum di Yogyakarta dengan Pendalaman Desain Pencahayaan

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum adalah salah satu jenis perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

EVALUASI PENGARUH LINGKUNGAN FISIK INTERIOR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TERHADAP KENYAMANAN PENGGUNA. Debri Haryndia Putri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 43/2007 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut:

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

PERANAN DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN BAGI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN P3DSPBKP ROLE OF LIBRARY INTERIOR DESIGN FOR LIBRARIAN IN P3DSPBKP LIBRARY

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu

PERAN DESAIN INTERIOR TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA (Studi pada Perpustakaan SMK Negeri 4 Malang)

PERPUSTAKAAN UMUM DAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Promosi Dan Minat Baca Terhadap Kunjungan Pemustaka Ke Perpustakaan SD SALMAN AL FARISI Bandung

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS. Perpustakaan sebagai sarana pendidikan untuk mendidik diri sendiri atau. Menurut (Sutarno 2003, 32), perpustakaan umum adalah:

KAJIAN PERENCANAAN DAN DESAIN UPT PERPUSTAKAAN UNDIP. Oleh : Sugeng Priyanto

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Penelitian Persepsi Tata Ruang Perpustakaan Terhadap Tingkat Kunjungan Mahasiswa pada Perpustakaan Universitas Mercu Buana Meruya

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PRAKATA...

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

BAB I PENDAHULUAN INDEPENDENT CAR SHOWROOM DI YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN. Arvin Dovan Sulaksono

Pengaruh Tata Ruang Terhadap Motivasi Berkunjung

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

2016 IMPLENTASI PROGRAM EDU-TOURISM DI PERPUSTAKAAN

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, (UU No. 20, 2003). Dengan demikian perguruan tinggi

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

Oleh : Desi Anggawati ( ) ABSTRAK

Pengembangan RS Harum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan berolahraga, maka hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Private Elemen Interior Layout ruang Model meja

TATA RUANG DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan adalah sebuah ruang yang di dalamnya terdapat sumber informasi dan pengetahuan. Sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang berada di perpustakaan ini tidak hanya dihimpun, diolah dan disimpan saja, namun juga disebar luaskan kepada pengguna perpustakaan. Perpustakaan merupakaan tempat manusia menyimpan dan menemukan kembali informasi yang permanen serta luas ruang lingkupnya. Oleh karena itu, masyarakat selalu mengatakan bahwa perpustakaan mempunyai efek seperti: sosial, ekonomi, politik dan edukatif. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan dan informasi yang terdapat dalam koleksi perpustakaan adalah sumber kekuatan dari berbagai bidang ilmu tersebut. Perpustakaan sebagai salah satu institusi lembaga yang berfungsi sebagai wadah dalam pengelolaan informasi dihadapkan pada tuntutan perkembangan tersebut, maka wajib hukumnya bagi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, hadirnya teknologi telah memberikan bukti bahwa kehidupan sekarang telah maju. Salah satu bagian yang mampu menyimpan dan menampung informasi adalah perpustakaan, perpustakaan merupakan contoh sebuah lembaga yang paling baik untuk untuk menggambarkan masalah kebutuhan informasi, meski perpustakaan tidak akan tergantikan oleh keberadaan internet. Para pemustaka tetap saja datang ke perpustakaan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan. Perpustakaan saat ini bukanlah sekedar gedung yang berisikan buku dan informasi saja, namun juga berfungsi sebagai tempat mencari kesenangan, belajar, juga melakukan penelitian kecil, berdiskusi, membaca majalah atau koran hingga menggunakan internet yang telah disediakan oleh perpustakaan untuk meng-update informasi. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini semakin memudahkan para pemustaka untuk mendapatkan informasi, memudahkan perpustakaan dalam menunjang operasional perpustakaan. Para pemustaka dapat mengakses informasi dari perpustakaan kapan saja dan di mana saja, sehingga informasi dapat tersampaikan tanpa henti. Salah satu tantangan bagi perpustakaan adalah memfilter banyaknya informasi yang

2 beredar, yang harus tersampaikan secara tepat kepada pemustakanya sehingga nilai efisien dan efektif dapat tercapai. Perpustakaan pada nantinya, harus dapat menjawab tantangan perubahan paradigma informasi. Perpustakaan harus dapat memberikan ruang akses yang lebih baik kepada sumber dayanya, penggunanya, dan layanannya. Perpustakaan juga perlu kembali mencermati kendalakendala yang ada sehingga ke depan dapat mengatasi berbagai kendala dengan baik. Sudah saatnya bagi perpustakaan untuk memfokuskan diri pada mutu pelayanan dengan melibatkan pustakawan secara lebih aktif. Jadi akan lebih baik peran pustakawan dapat benar-benar dibutuhkan sebagai pembendung dan penyaring informasi yang terkait, tentu dalam hal ini pustakawan era modern dituntut benarbenar menguasai medan, baik secara skill kreatif, individual, dan organisasi antar pustakawan. Selain itu, perpustakaan juga harus mampu memperhatikan aspek kenyamanan pemustaka ketika berada di perpustakaan. Karena selain digunakan untuk menyimpan karya tercetak dan karya rekam. Perpustakaan juga bisa digunakan sebagai ruangan untuk berdikusi, sebagai tempat untuk bertemu, juga bisa digunakan sebagai sarana rekreasi. Maka dari itu. Perpustakaan juga memperhatikan kenyamanan para pengunanya dengan memperhatikan desain interior dari perpustakaan itu sendiri. Apabila pemustaka sering berkunjung ke perpustakaan namun perpustakaan tersebut terkesan kuno dan tidak nyaman, maka pemustaka pun tidak akan betah untuk berlama- lama di perpustakaan, malah enggan untuk datang kembali. Desain interior yang baik, membuat para pengunjungnya pun akan merasa nyaman, betah, dan tidak segan untuk datang kembali ke perpustakaan. Menurut Lasa, (dalam Adrina 2013, hlm. 2) desain interior sangat penting untuk diperhatikan, karena kaitannya adalah dengan kenyamanan pengguna, jika pemustaka merasa nyaman berada di perpustakaan, maka pemustaka akan senang untuk datang kembali ke perpustakaan. Selain itu, IFLA (International Federation of Library Association) menyebutkan perpustakaan dibagi menjadi 5 jenis, diantaranya Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus.

3 Dalam mendesain sebuah interior perpustakaan, harus memperhatikan aspek pencahayaan, tata ruang, sirkulasi udara, pola lantai, dan penggunaan perabot perpustakaan yang kuat dan tahan lama. Gedung perpustakaan harus memiliki letak yang strategis. Tujuannya agar mudah diakses oleh para pemustaka. Selain letak yang strategis, desain interior perpustakaan juga harus memperhatikan nilai estetika, tujuannya, agar perpustakaan lebih terkesan hidup juga dapat menarik minat pemustaka untuk mengunjungi perpustakaan. Untuk dapat menarik minat pemustaka, beberapa aspek seperti pencahayaan, tata ruang, sirkulasi udara, pola lantai, dan penggunaan perabot perpustakaan. Pencahayaan misalnya. Pencahayaan di perpustakaan dibuat tidak terlalu terang karena akan membuat para pemustaka menjadi pusing dan membuat mata menjadi sakit akibat pantulan cahaya lampu dengan lembaran kertas yang sedang dibaca oleh para pemustaka. Tata cahaya lampu yang redup pun sangat tidak baik, karena akan merusak mata, maka dari itu penataan cahaya di perpustakaan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan. Selain dari pencahayaan lampu, pencahayaan alami dari luar pun dibutuhkan. Tujuannya agar ruangan menjadi lebih segar dan tidak menjadi lembab, karena akan merusak buku dan akan menimbulkan efek bau lembab yang akan membuat pemustaka menjadi kurang nyaman. Selain itu juga sirkulasi udara pun harus juga diperhatikan, suhu udara di ruang perpustakaan juga disesuaikan agar kondisinya stabil. Tidak terlalu dingin juga tidak terlalu panas, karena apabila udara tidak stabil akan berakibat pada rusaknya koleksi. Selain itu, perpustakaan diharuskan memiliki ventilasi udara yang baik, tujuannya agar memperlancar sirkulasi udara yang masuk dan keluar. Perpustakaan harus mampu menjaga ruangan dari kebisingan-kebisingan yang ada agar tidak menganggu konsentrasi pemustaka di perpustakaan. Kemudian dalam penggunaan perabot dan perlengkapan perpustakaan. Perabot dan perlengkapan perpustakaan harus menggunakan bahan yang bagus dan awet agar nantinya mengganti dalam waktu cepat tujuannya agar menghemat biaya. Selain itu, perabot-perabot yang ada harus menggunakan bahan yang aman, dan dapat memudahkan para pemustaka ketika mencari buku yang dibutuhkan. Pemustaka pun dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di perpustakaan. Sebaliknya, perpustakaan juga harus mampu menarik minat pengunjung dengan memperhatikan aspek kenyaman melalui desain interior yang menarik.

4 Minat merupakan perasaan suka pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang memerintahkan dan dilakukan tanpa ada unsur paksaan dari pihak lain. Minat yang muncul dari dalam diri manusia dalam hal ini adalah minat kunjung. Minat kunjung dapat dipengaruhi salah satunya factor ekstern. Yang termasuk faktor ekstern adalah faktor desain perpustakaan yang dalam artian bahwa perpustakaan merupakan sarana untuk menambah ilmu pengetahuan, mendapatkan informasi terbaru melalui sumber bacaan bagi para pemustaka. Fasilitas yang ada di perpustakaan sebaiknya mampu menjadi tempat yang nyaman bagi para pemustaka. Bukan menjadi tempat yang dihindari oleh pemustaka, karena alasan perpustakaan yang tidak nyaman. Menurut hasil penelitian dita yanuarista (2012, hlm. 1), Hasil penelitian diketahui bahwa persepsi pemustaka tentang desain interior yang terdiri dari lima elemen pada perpustakaan Universitas Airlangga sudah baik. Begitu juga dengan hasil penelitian dari Adrina (2011, hlm. 21) bahwa ada pengaruh secara simultan yang ditimbulkan oleh desain interior yang meliputi ruang, variasi, hirarki, area personal, pencahayaan, tata suara, suhu udara, perawatan, kualitas udara, gaya dan fashion terhadap kenyamanan pengguna di perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Perpustakaan Umum yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Perpustakaan Umum Kota Cimahi yang beralamat di Jalan Cihanjuang. Perpustakaan ini dipilih karena menurut peneliti belum ada penelitian tentang desain interior di Perpustakaan Umum Kota Cimahi. Perpustakaan Umum Kota Cimahi memiliki dua lantai dimana lantai pertama di isi oleh ruang perpustakaan anak- anak dan layanan referensi. Sedangkan di lantai dua diisi oleh ruangan sirkulasi. Berdasarkan keterangan dari petugas perpustakaan, Perpustakaan Umum Kota Cimahi dapat menyimpan buku sebanyak 15.000 eksemplar. Dengan menggunakan konsep minimalis. Perpustakaan Umum Kota Cimahi menjadi terkesan mewah karena perabotan perabotan yang digunakan semuanya masih baru dan menggunakan desain terbaru juga. Pengunjung perpustakaan adalah seluruh warga Kota Cimahi. Pengunjung yang sering datang ke perpustakaan ini adalah siswa siswi sekolah dasar. Anak anak sekolah dasar yang sering datang ke perpustakaan lebih karena menggunakan akses wifi ketimbang untuk membaca buku. Tetapi ada juga yang datang untuk membaca buku namun tidak banyak. Untuk pengunjung dewasa

5 sendiri lebih menggunakan ruang sirkulasi untuk mencari buku buku maupun informasi yang dibutuhkan. Selain itu, perletakan perabot yang masih belum memperhatikan aspek kenyamanan seperti misalnya penggunaan kursi dan meja di ruangan sirkulasi yang menggunakan jenis kayu tanpa beralaskan spons atau kain sehingga apabila digunakan dalam jangka waktu lama, pengunjung akan merasa capek dan pegal-pegal. Dalam penataan ruang yang dirasa masih belum maksimal seperti misalnya penempatan buku buku dalam rak yang paling atas, untuk orang yang tingginya dibawah 168cm akan kesulitan untuk mengambil buku karena tidak adanya media/ alat seperti misalnya tangga untuk mengambil buku tersebut. Selanjutnya Sirkulasi udara yang digunakan di Perpustakaan Umum Kota Cimahi sudah menggunakan sirkulasi udara buatan/ AC. Namun meski sudah menggunakan AC, AC yang digunakan didalam Perpustakaan Umum Kota Cimahi dirasa masih belum cukup maksimal sehingga dijam-jam tertentu, pengunjung bisa merasakan panasnya sinar matahari dari luar yang masuk kedalam ruang melalui jendela jendela yang ada. Sehingga selain menggunakan AC. Perpustakaan umum Kota Cimahi juga menggunakan sirkulasi udara alami untuk menyejukkan ruangan yang ada. Selain itu, lantai yang digunakan dirasa memantulkan cahaya dari luar sangat besar. Ini membuat pengunjung merasa silau karena pantulan yang dihasilkan dari lantai tersebut sangatlah besar. Dan yang terakhir adalah pencahayaan. Pencahayaan yang digunakan di Perpustakaan Umum Kota Cimahi menggunakan dua jenis pencahayaan. Meski sudah menggunakan dua jenis pencahayaan, namun masih saja ada ruangan yang masih belum terdapat sinar dari sinar alami maupun sinar buatan. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana hubungan desain interior terhadap minat kunjung pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi. Selain itu, Yang membuat peneliti melakukan penelitian ini karena belum ada yang melakukan penelitian tentang desain interior di Perpustakaan Umum Kota Cimahi. Maka dari itu, peneliti dapat mengetahui bagaimana hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti mengambil judul Hubungan Antara Desain Interior Dengan Minat Kunjung Pemustaka Di Perpustakaan Umum Kota Cimahi. B. Identifikasi Masalah Penelitian

6 Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi yang dapat diungkapkan disini adalah sebagai berikut: 1. Perletakan perabot yang masih belum memperhatikan aspek kenyamanan 2. Penataan ruang yang dirasa masih belum maksimal 3. Sirkulasi udara yang masih menggunakan sirkulasi udara buatan/ AC namun sebetulnya masih menggunakan sirkulasi udara alami 4. Lantai yang digunakan dirasa memantulkan cahaya dari luar sangat besar sehingga membuat silau 5. Pencahayaan yang menggunakan dua jenis pencahayaan. Pencahayaan alami dan buatan dirasa masih belum maksimal dalam menerangi ruang perpustakaan. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan hasil pemaparan permasalahan di atas, penelitian ini dirumuskan dalam dua rumusan masalah, yaitu rumusan masalah umum dan rumusan masalah khusus. 1. Rumusan Masalah Umum Bagaimana hubungan antara Desain Interior dengan minat kunjung pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi? 2. Rumusan Masalah Khusus a. Bagaimana hubungan antara perletakan perabot/ furniture di perpustakaan dengan minat kunjung pemustaka? b. Bagaimana hubungan antara pola ruang di perpustakaan dengan minat kunjung permustaka? c. Bagaimana hubungan antara penghawaan/ sirkulasi udara di perpustakaan dengan minat kunjung pemustaka? d. Bagaimana hubungan antara pola lantai di perpustakaan dengan minat kunjung pemustaka?

7 e. Bagaimana hubungan antara pencahayaan di perpustakaan dengan minat kunjung pemustaka? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Tujuan Penelitian Umum Mengetahui gambaran hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi. 2. Tujuan Penelitian Khusus a. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang perletakan perabot yang ada di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka b. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang pola ruang yang ada di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka. c. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang penghawaan yang ada di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka. d. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang pola lantai di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka. e. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tentang pola pencahayaan di perpustakaan umum Kota Cimahi dengan minat Kunjung pemustaka. E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak pihak terkait. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis

8 Memberi pengetahuan ilmiah mengenai hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka di perpustakaan, serta memberikan sumbangan ilmu bagi pengembangan teori dalam studi Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Perpustakaan dan Informasi. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu manfaat bagi peneliti, pemerintah serta bagi peneliti selanjutnya dan pengembang. a. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang hubungan antara desain interior dengan minat kunjung pemustaka di perpustakaan, serta memberikan pengetahuan tentang perencanaan dan perancangan fasilitas dan segala aspek yang menunjang kegiatan di perpustakaan. b. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pemerintah, khususnya Perpustakaan Umum Kota Cimahi dalam meningkatkan kenyamanan pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Cimahi sebagai sumber belajar atau tempat belajar bagi pemustaka, c. Bagi Peneliti Selanjutnya dan Pengembang Hasil penelitian ini dapat memberikan sumber rujukan kepada peneliti selanjutnya dan pengembang yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perencanaan dan perancangan fasilitas di perpustakaan khususnya Perpustakaan Umum Kota Cimahi. F. Struktur Organisasi Skripsi Berikut ini merupakan sistematis tentang urutan penuisan setiap bab dan bagian bab dalam penelitian ini. 1. Bab I Di dalam skripsi ini berisi uraian tentang pendahuluan, yang merupakan bagian awal dari suatu skripsi. Pendahuluan ini memberikan penjelasan mengenai sub bab yaitu, latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian

9 2. Bab II Skripsi berisi Kajian Pustaka, Kerangka penelitian, dan Hipotetis Penelitian. Kajian pustaka mempunyai peran penting dalam memperkuat suatu penelitian karena didalam kajian pustaka ditujukan memgenai teori yang sedang dikaji dalam bidang ilmu yang diteliti. Dari kajian pustaka tersebut akan memudahkan penyusunan kerangka pemikiran dan juga hipotesis penelitian ini. 3. Bab III Berisi penjabaran yang rinci dari metode penelitian yang digunakan, selain itu penjelasan mengenai komponen lainnya seperti, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisikan penjelasan mengenai sub bab seperti, profil lembaga yang diteliti, karakteristik responden, deskripsi data hasil penelitian, analisis data dan uji hipotesis dan juga pembahasan hasil penelitian 5. Bab V Simpulan dan Saran yang berisikan penjelasan mengenai hasil penelitian dan pemberian rekomendasi peneliti terhadap hasil analisis yang telah diperoleh dari temuan penelitian.