BAB I PENDAHULUAN. 2012: 7). Bahasa yang digunakan dalam puisi adalah bahasa yang ringkas dan padat,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI PENGESAHAN TIM PENGUJI UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Oleh karena itu, puisi selalu

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab dua ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang akan digunakan

2015 KAJIAN STILISTIKA PUISI ANAK D ALAM RUBRIK PERCIL PIKIRAN RAKYAT TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI. meneliti tentang lirik lagu Umi karya Hayashi Ryuuha dan Omocha No

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

ABSTRAK. Kata kunci : puisi, gaya bahasa, retorika, makna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

Bab 2. Landasan Teori. mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan semantik adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspresinya. Salah satu unsur yang turut membangun terciptanya sebuah syair

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

ESAI KRITIK SUDAH LARUT SEKALI, CHAIRIL ANWAR: KAWANKU DAN AKU ANALISIS ESAI

MAKNA KEMATIAN DALAM LIRIK LAGU ANAK シャボン玉 (SHABON DAMA) KARYA NOGUCHI UJOU SEBUAH KAJIAN STRUKTURAL DAN SEMIOTIK

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB 2 LANDASAN TEORETIS. menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Puisi adalah karya sastra yang paling tua dan merupakan rekaman serta interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang berkesan (Pradopo, 2012: 7). Bahasa yang digunakan dalam puisi adalah bahasa yang ringkas dan padat, memakai simbol dan lambang, bunyi, sarana retorika sehingga diperoleh efek estetis (Hermintoyo, 2014: 1). Wellek dalam Pradopo menambahkan bahwa bahasa puisi adalah bahasa yang polyinterpretable (banyak tafsir) dan sangat konotatif (penuh arti tambahan) (2012: 186). Dengan demikian, bahasa puisi adalah bahasa yang khas dan berbeda dengan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Noor mengemukakan bahwa puisi merupakan ekspresi kreatif atau merupakan curahan jiwa yang diciptakan oleh penyair (2010: 26). Puisi disebut juga sebagai bahasa perasaan karena puisi dianggap sebagai sosok pribadi penyair atau ekspresi personal yang lebih mengedepankan aspek emosional daripada intelektual (Sayuti, 2008: 25). Melalui karya sastra, dalam hal ini khususnya puisi, seorang penyair mengekspresikan gagasan, perasaan dan pandangannya terhadap problematika kehidupan manusia yang terjadi disekitarnya, baik yang dialami secara langsung maupun tidak dialami secara langsung oleh penyair. Ekspresi yang diungkapkan di dalam puisi pun merupakan ekspresi tidak langsung. Ketaklangsungan ekspresi ini

2 disebabkan oleh penggantian, penyimpangan, dan penciptaan arti (Riffaterre dalam Pradopo, 2012: 12). Kekhasan bahasa dalam puisi salah satunya terdapat di dalam lirik lagu. Menurut Sudjiman (1986: 47) lirik lagu merupakan sajak yang berupa susunan kata sebuah nyanyian yang merupakan curahan perasaan hati pengarangnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sajak adalah bentuk karya sastra yang penyajiannya dilakukan di baris-baris yang teratur dan terikat. Hermintoyo (2014: 1) menambahkan bahwa bahasa lagu hakikatnya adalah puisi karena ada unsur bunyi, persajakan, diksi, dan sebagainya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa lirik lagu dan puisi terbentuk dari unsur yang sama. Pemilihan kata dalam lirik lagu pun juga diperhatikan oleh pengarang dengan memunculkan kata-kata penuh kiasan dan makna terselubung untuk mendapatkan sisi estetis dalam lirik lagu yang diciptakan. Dengan demikian lirik lagu dapat disamakan dengan puisi. Jepang adalah negara yang banyak memiliki ragam musik atau lagu tradisional. Salah satunya adalah 民謡 (min yo). Min yo 1 adalah lagu rakyat tradisional Jepang dan secara umum dibedakan menjadi enam kategori menurut Fujita Tokutarou. Pertama adalah lagu jalanan 門付け歌 (kadotzuke uta), lagu pekerjaan 労作歌 (rousaku uta), lagu ritual keagamaan 神事歌 (shinji uta), lagu perjamuan 酒宴 1 Tsutomu, Nihon Min yo, https://kotobank.jp/word/ 日本民謡 -1574367, Nihon Dai Hyakka Zensho Kotobanku.

3 歌 (shuen uta), lagu tarian 踊り歌 (odori uta), dan yang terakhir adalah lagu anak-anak atau dalam bahasa Jepang disebut dengan 童謡 (douyou) 2. Dalam penelitian ini penulis meneliti lirik lagu anak-anak Jepang yang diciptakan oleh Noguchi Ujo. Noguchi Ujo adalah seorang penyair puisi, penulis sajak untuk min yo, dan juga pencipta lagu untuk anak-anak, yang hidup di zaman Meiji (1868-1912) sampai Showa (1926-1947). Ia bersama dengan Hakushu Kitahara dan Yaso Saijo dianggap sebagai tiga penyair sekaligus penulis lagu anak-anak terbesar di Jepang. Berbeda dari penyair atau penulis lagu anak-anak sezamannya, lirik dari lagu anak-anak yang diciptakan oleh Noguchi Ujo sangat kental sentuhan min yo dan tematema kuno yang berkebudayaan Timur (oriental), serta terkesan sepi, melankolis dan misterius 3. Namun, sebagian besar douyou karya Noguchi Ujo sangat disenangi dan familiar di telinga anak-anak Jepang karena lirik lagu yang mudah diingat dan melodinya yang sederhana. Bahkan kini salah satu lagu masterpiece Noguchi Ujo yang 2 Sebelum 1918, lagu anak-anak Jepang disebut dengan わらべ歌 warabe uta. Istilah 童謡 douyou mulai diperkenalkan oleh Suzuki Miekichi (1882-1936) pada bulan Juli 1918 di sebuah majalah anak bernama 赤い鳥 Akai Tori dan digunakan untuk menyebut lagu anak-anak dari lagu anak-anak tradisional sebelum dan sesudah tahun 1918 sampai lagu anak-anak masa kini. Douyou sendiri merupakan perkembangan dari lagu anak-anak tradisional Jepang yang sebelumnya disebut sebagai warabe uta. 3 Nagata Akatsukini, Nihon no Kodomo no Uta Hattatsushi, Warabe Uta kara SP-ban Shuuen made 日本の子供歌発達し わらべ歌から SP- バン終焉まで, http://rekion.dl.ndl.go.jp/ja/ongen_shoukai_05.html, Rekion.

4 berjudul シャボン玉 Shabondama diajarkan secara luas di taman kanak-kanak dan juga di sekolah dasar di Jepang sebagai pendidikan moral bagi para siswa tentang kematian seorang bayi atau anak. Banyak lagu anak yang diciptakan menggunakan lirik sederhana, bahkan bagi sebagian orang, banyak lagu anak-anak yang telah biasa dinyanyikan sejak kecil. Namun, belum tentu sebagian besar orang tersebut, baik dari anak kecil hingga orang dewasa dan lansia, akan langsung paham dengan makna sebenarnya yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui lirik lagu yang diciptakannya. Begitu pun dengan orang Jepang terhadap lirik lagu anak-anak atau douyou ciptaan Noguchi Ujo. Lirik douyou yang ingin teliti oleh penulis adalah tiga lagu era 1920-an yang menjadi lagu masterpiece karya Noguchi Ujo, yaitu 赤い靴 Akai Kutsu, 七つ の子 Nanatsu no Ko, dan シャボン玉 Shabondama. Ketiga lirik lagu ini diciptakan dalam selang waktu yang tidak begitu jauh pada zaman Taisho dimana pada zaman ini pengaruh budaya barat semakin kuat dan berkembang pesat sejak dilakukannya Restorasi Meiji. Nanatsu no Ko diciptakan pada bulan Juli 1921, Akai Kutsu pada bulan Desember 1921, dan sebelas bulan setelahnya yaitu pada bulan November 1922 Shabondama diciptakan oleh Noguchi Ujo. Dilihat secara sekilas, ketiga lagu tersebut mempunyai kisah tentang sesuatu yang pergi atau menghilang. Penulis mempunyai anggapan bahwa ketiga lagu memiliki keterkaitan yang sama, yaitu cerita dibalik penciptaan jika dilihat dari kisah yang

5 terdapat pada lirik dan selang waktu penciptaan ketiga lagu tersebut. Maka dari itu, penulis ingin meneliti keterkaitan makna di antara tiga lirik lagu tersebut. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1.2.1 Bagaimana unsur-unsur pembangun yang terkandung di dalam tiga lirik lagu anak-anak Jepang era 1920-an karya Noguchi Ujo?; 1.2.2 Bagaimana keterkaitan makna di antara ketiga lirik lagu dengan kehidupan penyair? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1.3.1 Mendeskripsikan unsur-unsur pembangun yang terkandung di dalam tiga lirik lagu anak Jepang era 1920-an karya Noguchi Ujo; 1.3.2 Menjelaskan keterkaitan makna di antara ketiga lirik lagu dengan kehidupan penyair. 1.4 Manfaat penelitian Secara teoretis penelitan terhadap lirik lagu anak-anak Jepang atau douyou ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang unsur-unsur pembangun

6 dan makna yang terkandung di dalam lirik lagu anak Jepang karya Noguchi Ujo yang dikaji secara struktural. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca yang ingin mempelajari budaya Jepang serta menjadi bahan pertimbangan terhadap penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan karya sastra, khususnya puisi dan lirik lagu anak Jepang. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Pembatasan masalah pada penelitian ini difokuskan pada penelitian unsur-unsur pembangun, yaitu (1) struktur fisik lirik lagu meliputi diksi, imaji, kata kongkret, bahasa figuratif, rima dan ritma, dan (2) struktur batin lirik lagu meliputi tema, perasaan, nada, suasana dan amanat, serta makna yang terkandung di dalam tiga lirik lagu anakanak Jepang era 1920-an yang menjadi masterpiece karya Noguchi Ujo melalui pendekatan ekspresif. Ketiga lagu tersebut yaitu Akai Kutsu, Nanatsu no Ko, dan Shabondama. 1.6 Metode Penelitian Secara metodologis, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis karena data yang dihasilkan merupakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Sebagai penunjang, penulis menggunakan metode struktural karena dalam penelitian ini penulis meneliti unsur-unsur pembangun sebuah

7 karya sastra, khususnya unsur pembangun puisi. Selain itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan kajian kepustakaan, yaitu penulis banyak mengunjungi perpustakaan untuk mengambil referensi dari para pakar sebagai penunjang dalam menyelesaikan penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membaca ketiga lirik lagu berulang kali; 2. Mencari dan mendeskripsikan unsur-unsur pembangun (struktur fisik dan batin) serta memberi makna ketiga lirik lagu sesuai dengan konvensi Bahasa; 3. Membaca ulang lirik lagu kemudian mencari keterkaitan makna di antara ketiga lirik lagu dengan kehidupan penyair; 4. Menjabarkan hasil analisis dari keterkaitan makna ketiga lirik lagu dengan kehidupan penyair; 5. Membuat simpulan hasil penelitian. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi, maka penulisan skripsi ini disusun secara sistematis dalam empat bab yang disusun berurutan, yaitu: Bab I merupakan pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

8 Bab II merupakan tinjauan pustaka yang berisi penelitian sebelumnya dan kerangka teori. Bab III merupakan pemaparan hasil dan pembahasan dari analisis struktural dan keterkaitan makna yang terkandung dalam ketiga lirik lagu anak Jepang karya Noguchi Ujo, yaitu Akai Kutsu, Nanatsu no Ko, dan Shabondama. Bab IV merupakan simpulan hasil dari analisis yang dibahas di bab sebelumnya.