PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

dokumen-dokumen yang mirip
[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어 )]

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

Dinding Penahan Tanah

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter

BAB III KABEL BAWAH TANAH

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

REKAYASA JALAN REL. MODUL 5 : Bantalan PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Bendungan Urugan II. Dr. Eng Indradi W. Sunday, May 19, 13

Pasir (dia. 30 cm) Ujung bebas Lempung sedang. Lempung Beton (dia. 40 cm) sedang. sedang

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

II. TINJAUAN PUSTAKA

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu


III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

TATA CARA PENGAMBILAN CONTOH ASPAL

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tekan Pertemuan - 4

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

Soal :Stabilitas Benda Terapung

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Indah, Awet, dan Anti Rayap

Struktur dan Konstruksi II

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

JOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

Konstruksi Atap. Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga. ke Outlet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Transkripsi:

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK A. DEFINISI - Pengangkutan Pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi penumpukan ke dalam kendaraan pengangkut, maupun dari kendaraan pengankut ke lokasi pemasangan pipa. - Pekerjaan galian Pekerjaan yang meliputi semua pemindahan bahan-bahan dari dalam tanah, apapun yang dijumpai termasuk rintangan alam yang terdapat dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan tersebut. - Pekerjaan pengurugan Pekerjaan penimbunan kembali lapisan tanah galian dan dipadatkan setelah pekerjaan pemasangan pipa selesai. - Tirus Pipa Ujung pipa yang diruncingkan dengan sudut tertentu untuk memudahkan penyambungan pipa. - Soket Penyambungan pipa dengan sudut 180 0 - Fitting Komponen sambungan pipa. B. PENYIMPANAN 1. Pipa harus ditumpuk pada permukaan yang datar, bebas dari benda tajam dan batuan yang dapat merusak dan mengubah bentuk pipa. 2. Penopang lateral berupa tonggak harus dipasang pada jarak interval maksimum 1,5 m dengan lebar penopang minmum 5 cm. Jika pipa dalam ikatan sekitar 1 x 1 m, penopang lateral dapat ditempatkan dengan jarak 2,5 sampai 3 m ke arah panjang pipa. 3. Ujung soket dan ujung spigot tidak boleh terbebani dengan cara diberi bantalan.

4. Jauhkan penyimpanan pipa dari bahan bakar, pelarut atau cat dan bahan yang mudah terbakar lainnya. 5. Untuk melindungi dari kerusakan permukaan dan penurunan kekuatannya, pipa disimpat pada tempat yang dilindungi dari sinar matahari secara langsung. Penyimpanan pipa di bawah sinar matahari diperbolehkan untuk waktu maksimum 18 bulan. C. PENANGANAN 1. Ujung pipa spigot dan sambungan soket harus dijaga dari keruskana, terutama untuk ujung pipa yang telah ditirus 2. Tidak boleh membanting dan meluncurkan pipa ke permukaan yang keras 3. Tidak boleh bongkar muat pipa dengan tangan dan pipa tidak boleh diluncurkan. Bila menggunakan peralatan angkat, gunakan cara yang tidak merusak tetapi tidak kontak langsung dengan pipa besi, sling, hook atau rantai 4. Apabila pengiriman pipa dengan cara teleskopi maka diambil terlebih dahulu adalah pipa dengan diameter terkecil dan disimpan terpisah sesuai dengan diameter pipa

D. PENGANGKUTAN 1. Gunakan alat angkut dengan permukaan yang datar. Pemukaan harus bebas dari paku dan benda tajam lainnya. 2. Sisi-sisi kendaraan harus ditopang dengan jarak antar tonggak penopang kira-kita 2 m, pipa harus dilindungan selama pengangkuatan. Semua tonggak harus datar dengan ujung tidak tajam. Untuk pipa dalam ikatan kira-kira 1 x 1 m, penopang dapat ditempatkan pada interval 2,5 sampai 3 m.

3. Ujung soket dan ujung spigot pipa tidak boleh dibebani. 4. Bagian pipa yang menjulur keluar alat angkut maksimum 1 m. 5. Pipa yang lebih tebal ditempatkan dibagian bawah yang lebih tipis. E. PENYAMBUNGAN SOLVEN SEMEN 1. Solven semen dan dimensi ujung soket dan spigot harus memenuhi ketentuan yang berlaku. 2. Penyambungan dengan memotong pipa tegal lurus sumbunya dan ditirus pada ujungnya. 3. Permukaan pipa yang disambungkan harus bersih, kering dan bebas dari lemak. 4. Gunakan solven semen secara merata pada bagian yang akan disambung, seperti pada ujung soket dan spigot yang sudah diberi tanda. 5. Penyambungan pipa diamaeter 90 mm, membutuhkan dua orang untuk menggunakan solven semen pada ujung spigot dan soket secara bersamaan. 6. Kelebihan solven semen harus dihilangkan sesegera mungkin, diamkan sampai kering selama minimal 5 menit. 7. Penyambungan dengan solven semen untuk diameter maksimum 160 mm dengan tekanan kerja < 3 bar. F. SAMBUNGAN CINCIN KARET 1. Ketentuan cincin karet harus sesuai dengan SNI 06-4828-1998 Spesifikasi Cincin Karet sambungan pipa air minum, air limbah dan air hujan. 2. Sambungan cincin karet tidak dapan menahan tekanan momen inersia, harus diperkuat dengan anker blok yang memenuhi ketentuan yang berlaku. 3. Pemasangan sambungan cincin karet membutuhkan ujung spigot yang telah ditirus dan diberi pelumas sebelum dimasukkan ke dalam soket. Memasang cincin karet dengan membersihkan alur, menghilangkan benda-benda asing kemudian ditempatkan cincin karet secara tepat dalam alur.

4. Pelumas yang digunakan tidak beracun, tidak menimbulkan rasa atau bau pada air, tidak menimbulkan pertumbuhan bakteri, tidak berbahaya pada pipa, fitting atau ring elastis. 5. Pemasangan cincin karet harus sesuai dengan ketentuan pabrik. G. SAMBUNGAN MEKANIK 1. Sambungan Ulir Jenis sambungan ulir untuk pemasangan pipa dan asssesories lainnya sesuai dengan SNI 06-0134-1987. 2. Sambungan Flens Sambungan flens sesuai dengan SNI 06-0135-1987 H. BELOKAN Pipa PVC dengan diameter sampai dengan 200 mm mempunyuai derajat fleksibility dan dapat dibelokkan, dengan jari-jari (R) tidak lebih kecil dari 300 kali diameter luar pipa. Untuk pipa dengan panjang standar 6 m, defleksi pipa sesuai dengan tabel dan gambar di bawah. Untuk belokan yang melebihi ketentuan harus sesuai dengan SNI 06-0135-1987.

I. PENANAMAN PIPA Penanaman pipa yang harus mempunyai lebar galian (W) > 20 cm ditambah diameter pipa atau sesuai dengan tabel di bawah, agar pipa diletakkan dan disambung dengan baik sesuai gambar. 1. Tanah stabil mempunyai dinding saluran yang tidak mudah runtuh setelah penggalian. Pada kondisi ini lebar galian sesuai gambar 10. Tanah tidak stabil ditunjukkan dengan adanya kemudahan runtuh dari dinding saluran. Pada area terbuka yang luas, lebar galian dapat dibuat lebih luas dengan galiah lebih kecil pada dasar saluran gambar 11. Sedangkan pada area yang sempit, penopang saluran dengan kayu dapat digunakan. 2. Minimum kedalaman galian adalah: - 300 mm untuk pipa yang tertanan di bawah permukaan tanah biasa - 450 mm untuk pipa yang tertanam di sisi jalan dan dibawah permukaan jalan kecil - 600 mm untuk pipa yang tertanam di bawah permukaan jalan besar dengan perkerasan - 750 mm untuk pipa yang tertanam di bawah permukaan jalan besar tanpa perkerasan

3. Pengurugan pipa sesuai dengan gambar 12 dengan memenuhi ketentuan: - Pengurugan menggunakan pasir atau butiran tanah halus dengan ukuran lebih kecil dari 20 mm untuk dasar atau sisi sarusan maupun atas pipa, jangan menggunakan tanah liat atau gambut. - Pengurugan di bawah pipa mulai dari pasir atas sampai dengan garis tengah pipa, diletakkan secara berlapis dengan ketebalan ± 10 cm, kemudian dipadatkan. - Urugan di atas pipa pada kedalaman 30 cm di atas puncak pipa sampai diameter 195 mm. - Urugan dengan kedalaman 30 cm di atas pipa sampai permukaan 4. Anker blok ditempatkan pada setiap perubahan arah dan pada setiap titik tertentu (gambar 13) J. PIPA YANG TIDAK TERTANAM 1. Konstanta ekspansi linear pipa PVC diperkirakan 6 7 kali baja. Konstanta ekspansi linier diperkirakan 60 x 10-6, atau 0,06 mm/ 0 C. Perbedaan panjang dihitung dengan rumus sebagai berikut: Contoh: Untuk perbedaan suhu 20 0 C, pipa PVC dengan panjang 10 m akan mempunyai perbedaan panjang : 0,06 x 10 x 20 = 12 mm, artinya pipa dapat mengalami ekspansi +12 mm ataupun kontraksi 12 mm.

Contoh: Untuk pipa ekspansi 10 mm dan diameter luar 50 mm, maka panjang lengan pipa penopang (a) minimal 750 mm. 2. Gunakan tiang penopang yang terdiri dari klem atau baja siku. Tiang penopang dapat dibuat dari beton, baja atau kayu. 3. Pipa PVC dipasang dengan jarak yang cukup dari sumber panas yang dapat merusak pipa. 4. Pipa yang dipasang dilindungi dari sinar matahari secara langsung. 5. Jarak antara penopang pipa dalam posisi horizontal dan vertikal yang direkomendasikan ditunjukkan pada tabel. 6. Cara pemasangan pipa untuk mengurangi tekanan dengan menempatkan belokan di antara titik tetap (gambar); contoh pemasangan yang salah dan benar.

7. Semua peralatan control manual (seperti valve) harus ditopang dengan benar (gambar 16) K. KETENTUAN TEKNIS PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIK 1. Pengujian hidrostatik dilaksanakan pada suhu ambient 2. Pengujian 1,5 kali tekanan kerja. 3. Lama pengujian minimum 24 jam. 4. Pelaksanaan pengujian dilaksanakan sebagai berikut: - Setelah jaringan terpasang, semua elemen di jalur pipa diperiksa dan diuji. Untuk jaringan skala besar, pengujian dilaksanakan pada bagian dengan panjang maksimum 500 m. - Jaringan dengan sambungan lem tidak diuji sampai perioda tertentu yang ditentukan pada tabel.

- Sebelum pengujian, diperlukan anker blok sesuai tekanan yang ditentukan - Pengisian jaringan pipa dengan air harus cukup untuk mengetahui kebocoran pada sambungan. Untuk sementara ujung pipa harus tertutup rapat. - Jaringan pipa tambahan disangga dan ditopang menurut kondisi lingkungan setempat. - Semua katup periksa yang ditempatkan di tengah jaringan dibuka selama pengujian. Jika jaringan diuji sebagian, ujung-ujungnya ditutup sementara dengan tutup yang cocok. - Manometer harus dikalibrasi sesuai dengan tingkat tekanan dan penempatannya. Pelepas tekanan udara pada titik yang tinggi harus dibuka selama pengisian jaringan dengan air. - Secara perlahan pipa diisi air dimulai dari titik terendah, untuk menghindari palu air dan menghilangkan udara. - Jika jaringan pipa telah penuh dengan air, diamkan selam 24 jam. Tutup pelepas tekanan udara dan periksa sambungan dari kebocoran. - Naikkan tekanan secara perlahan dengan menggunakan pompa tangan sampai mencapai tekanan yang dibutuhkan. Takanan awal selama 15 menit sebelum pengujian dilakukan, sehingga elemen di jalur pipa stabil, misalnya pada anker blok. Untuk jaringan pipa dengan diameter besar menaikkan tkanan dengan pompa motor dapat digunakan. SUMBER PUSTAKA 1. RSNI T-17-2004, TATA CARA PENGADAAN, PEMASANGAN DAN PENGUJIAN PIPA PVC UNTUK PENYEDIAAN AIR MINUM