ANALISA SPASIAL DAERAH BANJIR GENANGAN (ROB) AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
DAMPAK KENAIKAN MUKA LAUT TERHADAP GENANGAN ROB DI KECAMATAN PADEMANGAN, JAKARTA UTARA Pratiwi Ramadhan, Sugeng Widada, Petrus Subardjo*)

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

Genangan Banjir Rob Di Kecamatan Semarang Utara

Pengaruh Pasang Surut Terhadap Sebaran Genangan Banjir Rob di Kecamatan Semarang Utara

PEMETAAN DAERAH YANG TERGENANG BANJIR PASANG AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PESISIR KOTA TEGAL

STUDI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN KENDAL

PEMETAAN SEBARAN GENANGAN ROB DI PESISIR BONANG, KABUPATEN DEMAK Durotun Nafisah, Heryoso Setiyono, Hariyadi

STUDI PASANG SURUT UNTUK PERUBAHAN LUAS GENANGAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN BANYUURIP, KABUPATEN GRESIK

Gambar 2.1 Peta batimetri Labuan

PENENTUAN DAERAH REKLAMASI DILIHAT DARI GENANGAN ROB AKIBAT PENGARUH PASANG SURUT DI JAKARTA UTARA

Luas Area Genangan Banjir Pasang Pada Kawasan Pemukiman di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah

Oleh: Ikhsan Dwi Affandi

BAB I. PENDAHULUAN. Kota Semarang berada pada koordinat LS s.d LS dan

IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN ROB UNTUK EVALUASI TATA RUANG PEMUKIMAN DI KABUPATEN DEMAK

Genangan Banjir Pasang Pada Kawasan Pemukiman di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah

DAMPAK FISIK KENAIKAN MUKA AIR LAUT TERHADAP WILAYAH PESISIR KOTA MEDAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN

Jl. Raya Kaligawe Km. 4, Semarang Jawa Tengah 2

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

PERAMALAN PASANG SURUT DI PERAIRAN PELABUHAN KUALA STABAS, KRUI, LAMPUNG BARAT

Pemodelan Spasial Genangan Banjir Akibat Gelombang Pasang di Wilayah Pesisir Kota Mataram

Kata-kata Kunci: Kabupaten Pekalongan, Banjir Rob, Sawah Padi, Kerugian Ekonomi

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 4 ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

Guruh Krisnantara Muh Aris Marfai Abstract

Studi Tipe Pasang Surut di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah

PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK ESTIMASI KERUGIAN AKIBAT BANJIR ROB DI KABUPATEN PEKALONGAN


ANALISA DATA PASANG DAN SATELIT ALTRIMETRI SEBAGAI KAJIAN FLUKTUASI MUKA AIR LAUT DI PESISIR KOTA SURABAYA PERIODE

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di :

PEMODELAN GENANGAN BANJIR PASANG AIR LAUT DI KABUPATEN SAMPANG MENGGUNAKAN CITRA ALOS DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Prediksi Kenaikan Muka Air Laut di Pesisir Kabupaten Tuban Akibat Perubahan Iklim

KARATERISTIK PASANG SURUT DAN KEDUDUKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) CAMPUREJO PANCENG, KABUPATEN GRESIK

Analisa Perubahan Garis Pantai Akibat Kenaikan Muka Air Laut di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban

ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN TUBAN

KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PASANG SURUT. Oleh. Nama : NIM :

STUDI KARAKTERISTIK DAN PERAMALAN PASANG SURUT PERAIRAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN Andhita Pipiet Christianti *), Heryoso Setiyono *), Azis Rifai *)

Analisis Korelasi Prediksi Perubahan Genangan Rob Terhadap Prediksi Perubahan Zona Nilai Tanah di Kecamatan Semarang Utara ABSTRACT PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan (Brundtland, 1987).

PERBANDINGAN AKURASI PREDIKSI PASANG SURUT ANTARA METODE ADMIRALTY DAN METODE LEAST SQUARE

PEMETAAN AREA GENANGAN BANJIR PASANG DI KAWASAN LAHAN BUDIDAYA AIR PAYAU KOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: Alluvial, Amblesan, Genangan, PLAXIS, GIS ISBN

Pemodelan Aliran Permukaan 2 D Pada Suatu Lahan Akibat Rambatan Tsunami. Gambar IV-18. Hasil Pemodelan (Kasus 4) IV-20

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di :

LEMBAR PENGESAHAN. Dampak Penurunan Tanah dan Kenaikan Muka Laut Terhadap Luasan Genangan Rob di Semarang. Disusun oleh. Sutomo Kahar L4K

BAB 4 ANALISIS RISIKO BENCANA TSUNAMI DI KOTA PADANG

PERAMALAN PASANG DI PERAIRAN PULAU KARIMUNJAWA, KABUPATEN JEPARA, MENGGUNAKAN PROGRAM WORLDTIDES

STUDI BATIMETRI UNTUK MENENTUKAN KEDALAMAN TAMBAH KOLAM DERMAGA PERAIRAN SANTOLO GARUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kawasan pesisir merupakan prioritas utama sebagai pusat pengembangan

PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN ROB UNTUK EVALUASI TATA RUANG PEMUKIMAN DAERAH PESISIR KABUPATEN PEKALONGAN JAWA TENGAH

REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi. Agus Anugroho D.S. Warsito Atmodjo)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pembangunan yang pesat di Kota Surabaya menyebabkan perubahan

3. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Oktober 2011 meliputi

PEMODELAN BAHAYA BENCANA BANJIR ROB DI KAWASAN PESISIR KOTA SURABAYA

DAMPAK FISIK KENAIKAN MUKA AIR LAUT TERHADAP WILAYAH PESISIR KOTA MEDAN TRI WORO WIDYASTUTI

Pemodelan Inundasi (Banjir Rob) di Pesisir Kota Semarang Dengan Menggunakan Model Hidrodinamika

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir

MODUL 5: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BAHAYA GENANGAN PESISIR

Pengujian Ketelitian Hasil Pengamatan Pasang Surut dengan Sensor Ultrasonik (Studi Kasus: Desa Ujung Alang, Kampung Laut, Cilacap)

ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN DAMPAK LAND SUBSIDENCE TERHADAP PENINGKATAN LUAS GENANGAN ROB DI KOTA SEMARANG

BAB III PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISA VARIASI HARMONIK PASANG SURUT DI PERAIRAN SURABAYA AKIBAT FENOMENA EL-NINO

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

KAJIAN PEMANFAATAN DEM SRTM & GOOGLE EARTH UNTUK PARAMETER PENILAIAN POTENSI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT BANJIR ROB. Arief L Nugraha, Hani ah *)

3 Kondisi Fisik Lokasi Studi

STUDI PENGARUH GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN BANGUNAN PANTAI HYBRID ENGINEERING DI DESA TIMBULSLOKO, DEMAK

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman Online di :

IDENTIFIKASI DAMPAK BANJIR GENANGAN (ROB) TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PADEMANGAN JAKARTA UTARA

KAJIAN POLA ARUS DI TELUK UJUNGBATU JEPARA

IDENTIFIKASI LEVEL RISIKO PANTAI DI PROVINSI BALI BERDASARKAN ANALISIS SPASIAL BAHAYA DAN IDENTIFIKASI LEVEL KERENTANAN

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl. A. H. Nasution No. 264 Bandung

BAB 1 Pendahuluan 1.1.Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN Model banjir rob dalam penelitian ini dibangun menggunakan neighbourhood operations (operasi ketetanggaan) dalam software ILWIS

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

Pembuatan Alur Pelayaran dalam Rencana Pelabuhan Marina Pantai Boom, Banyuwangi

Perbandingan Akurasi Prediksi Pasang Surut Antara Metode Admiralty dan Metode Least Square

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis Karakteristik Prakiraan Berakhirnya Gempa Susulan pada Segmen Aceh dan Segmen Sianok (Studi Kasus Gempa 2 Juli 2013 dan 11 September 2014)

PEMODELAN MEAN SEA LEVEL (MSL) DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK DERET FOURIER

ANALISIS KERENTANAN PANTAI BERDASARKAN COASTAL VULNERABILITY INDEX (CVI) DI PANTAI KOTA MAKASSAR

Pemetaan Batimetri dan Sedimen Dasar di Perairan Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

3. METODOLOGI PENELITIAN

MODEL GEOSPASIAL POTENSI KERENTANAN TSUNAMI KOTA PADANG

VISUALISASI PENJALARAN GELOMBANG TSUNAMI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT

Abstrak. Abstract PENDAHULUAN

III METODE PENELITIAN

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman Online di :

Penentuan Daerah Reklamasi dilihat dari Genangan Rob Akibat Pengaruh Pasang Surut di Jakarta Utara

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 379-385 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose ANALISA SPASIAL DAERAH BANJIR GENANGAN (ROB) AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA PADANG M.Hanif Rasyda, Sugeng Widada, Baskoro Rochaddi*) *)Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Tlp. / Fax. (024)7474698 Semarang 50275 Email: s_widada@yahoo.co.id, rochaddi@gmail.com ABSTRAK Kota Padang merupakan pusat administrasi dan salah satu kawasan utama penggerak ekonomi provinsi Sumatera Barat. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya yang pesat, Kota Padang juga memiliki kerentanan bencana terhadap potensi kenaikan muka air laut karena letaknya di tepi pantai. Sehingga dilakukan upaya identifikasi potensi kenaikan muka air laut di Kota Padang agar dapat merencanakan pembangunan yang berwawasan kebencanaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kecenderungan kenaikan muka air laut di Kota Padang, memprediksi kenaikan muka air laut dan memprediksi luas genangan di kawasan pesisir Kota Padang, yang dibangkitkan oleh kenaikan muka air laut. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial melalui pengolahan DEM yang diturunkan dari titik tinggi pada peta RBI Kota Padang skala 1:10000 dan pengamatan lapangan, serta data pasang surut dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang kemudian diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata MSL (Mean Sea Level) bulanan dan tahunan. Dalam pembuatan model genangan dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan WD = Con(Con("DEM" <= X,X),Con("DEM" <= X,X)-"DEM",0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di wilayah pesisir Kota Padang pada tahun 2020 diprediksi terjadi genangan seluas 0,382 km 2, pada tahun 2060 seluas 0,571 km 2 dan pada tahun 2100 seluas 0,831 km 2. Kenaikan muka air laut yang terjadi di Kota Padang adalah 1,1786 cm/tahun. Berdasarkan hasil penelitian diprediksikan sampai tahun 2100 bahwa daerah yang berada di pesisir Kota Padang rentan terhadap genangan akibat potensi kenaikan muka air laut. Kata Kunci: kenaikan muka air laut; genangan rob; pesisir Kota Padang ABSTRACT Padang city is the center of administrative and the one of the main economic drivers in West Sumatra province. Beside the rapid growth and development, Padang city also has the potential disaster vulnerability due to sea level rise because of the location on the waterfront. So that need an effort to identified the potential of sea level rise, in order to plan the development of city which have the vision of disaster. The purpose of this study was to determine the trend of sea level rise in the city of Padang, predict sea level rise and predict of the inundation area in Padang, which is generated by sea level rise. This study uses a spatial approach through processing DEM derived from the high point on the map RBI Padang scale 1: 10000 and field observations, and the tidal data from the Geospatial Information Agency (BIG) are processed to get an average value of MSL (Mean Sea Level ) monthly and yearly. In modelling process using an equation WD = Con(Con("DEM" <= X,X),Con("DEM" <= X,X)-"DEM",0) to predict the inundation area. The results showed that in the coastal city of Padang in 2020 occurred inundation area of 0,382 km 2, in the year 2060 amounted to 0,571 km 2 and in 2100 amounted to 0,831 km 2. The increase in sea level that occurred in Padang is 1,1786 cm / year. Based on prediction until 2100 that in the coastal Padang city would be inundated that causing by potential of sea level rise. Keywords: sea level ris; tidal inundatio; the coastal of Padang city PENDAHULUAN Kenaikan tinggi muka air laut yang disebabkan adanya perubahan iklim berdampak langsung terhadap daerah pesisir, beberapa prediksi tentang akibat kenaikan tinggi muka air laut masa kini dan masa depan telah terjadi pada skala regional dan lokal (Li et al., 2009). IPCC (2001) memperkirakan bahwa pada kurun waktu 100 tahun terhitung mulai tahun 2000 permukaan air laut akan meningkat setinggi 15-90 cm dengan kepastian peningkatan setinggi 48 cm.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 380 Beberapa daerah di Indonesia saat sekarang ini banyak yang berpotensi mengalami genangan akibat kenaikan muka air laut, salah satunya adalah Kota Padang. Kota Padang merupakan pusat administrasi dan kawasan utama penggerak ekonomi di Sumatera Barat. Secara topografi Kota Padang terdiri atas daerah pantai dan dataran rendah, sehingga naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan sebagian daerah di pesisir Kota Padang yang tingginya hampir sama dengan permukaan laut diprediksikan akan tergenang. Untuk mengetahui serta melihat dampak kenaikan muka laut yang akan terjadi dilakukan dengan menggunakan pendekatan secara spasial. Hal tersebut dilakukan dengan membangun model sesuai dengan kondisi sebenarnya melalui pendekatan Digital Elevation Model (DEM). Tujuan penelitian ini adalah memprediksi kenaikan muka air laut dan luas genangan rob, sehingga dapat memberikan informasi yang bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan dengan melakukan penataan ruang yang berbasis pada kerentanan. Penelitian dilakukan selama 30 hari pada tangga 7 Juli-6 Agustus 2014, dengan titik koordinat 0 o 55 8,774 LS - 0 57'14,524"LS dan 100 o 20 54,366 BT - 100 o 21 59,401 BT. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian MATERI DAN METODE Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pasang surut tiap jam selama 30 hari dari Badan Informasi Geospasial, dan data titik tinggi yang diturunkan dari peta RBI Kota Padang Skala 1:10000 publikasi Bakosurtanal tahun 2008. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Menurut Arikunto (2007), metode studi kasus adalah penelitian terhadap suatu kasus secara mendalam yang berlaku pada waktu, tempat dan populasi yang terbatas, sehingga memberikan gambaran tentang situasi dan kondisi secara lokal dan hasilnya tidak dapat digeneralisasikan untuk tempat yang berbeda. Metode Analisis Data Data pasang surut tahun 2008-2013 dan bulan Juli 2014 diperoleh dari website http://iocsealevelmonitoring.org yang dikelola oleh BIG (Badan Informasi Geospasial). Kemudian data tersebut diolah menggunakan metode kuadrat terkecil (least square methods) dengan bantuan software MATLAB 2013 sehingga diperoleh konstanta harmonik pasang surut, tipe pasang surut dan kecenderungan kenaikan muka air laut. Setelah itu dilakukan prediksi kenaikan muka air laut yang kemudian hasilnya dijadikan acuan laju kenaikan muka laut rata-rata per tahun dan dijadikan sebagai input model genangan. Hasil konstanta harmonik pasang surut dapat digunakan untuk menghitung tinggi genangan pada tahun 2014 yaitu dengan menghitung selisih antara HHWL dikurang dengan MSL. Sedangkan untuk menentukan luas genangan rob dihitung dengan cara memasukkan nilai prediksi kenaikan muka air laut dengan persamaan sebagai berikut : Tinggi Genangan 2014 = HHWL 2014 MSL 2014...(1) Prediksi Genangan = Tinggi Genangan 2014 + (kenaikan muka laut*(t 1 -t 0 ))...(2) Keterangan : t 0 = Tahun awal = Tahun akhir t 1

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 381 Data titik tinggi yang diturunkan dari peta RBI Kota Padang diolah menggunakan tool Topo to Raster dengan bantuan software ArcGIS 10, sehingga didapatkan hasil berupa peta Digital Elevation Model (DEM). Dalam pembuatan model genangan dilakukan perhitungan dengan menggunakan Raster Calculator pada software ArcGIS 10 dengan rumus, yakni: WD = Con(Con("DEM" <= X,X),Con("DEM" <= X,X)-"DEM",0).........(3) Keterangan : X : Angka Prediksi Ketinggian Muka Air Laut CON : Conditional WD : Water Depth DEM : Digital Elevation Model HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisa Komponen Pasang Surut Data pasang surut pada bulan Juli tahun 2014 diolah menggunakan software MATLAB 2013 untuk memperoleh konstanta harmonik yaitu nilai amplitudo dan nilai kelambatan fase antara lain adalah S 0, M 2, S 2, N 2, K 2, K 1, O 1, P 1, M 4, MS 4, untuk mencari nilai HHWL, MSL, dan LLWL serta tipe pasut pada wilayah perairan Kota Padang. Hasil pengolahan data pasang surut diperoleh nilai konstanta harmonik pasang surut yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Konstanta Harmonik Pasang Surut S 0 M 2 S 2 N 2 K 1 O 1 M 4 MS 4 K 2 P 1 A (cm) 323 36,6 14 9,5 13,2 8,4 1,6 0,6 2,8 7,6 g 0-281,5 19,4 188,6 158,9 125,8 288,5 126,5 169,5 201,4 F O + K M + S 1 1 = = 0, 426877 2 2 8,4 + 13,2 = 36,6 + 14 a. MSL (duduk tengah) MSL = So = 323 cm b. Lowest Low Water Level (LLWL) LLWL = AS 0 A(M 2 + S 2 + K 1 + O 1 + P 1 + K 2 ) = 243,2 cm c. Highest High Water Level (HHWL) HHWL = AS 0 + A(M 2 + S 2 + K 1 + O 1 + P 1 + K 2 ) = 405,6 cm Analisa Kenaikan Muka Air Laut Gambar 2. Grafik MSL Tahunan Kota Padang Tahun 2008-2013.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 382 Gambar 3. Grafik MSL Bulanan Kota Padang Tahun 2008-2013 Berdasarkan pengolahan data pasang surut, pada Gambar 2 ditunjukkan bahwa rata-rata kenaikan muka air laut di Kota Padang adalah 1,1786 cm/tahun, Nilai kenaikan tersebut akan digunakan sebagai inputan dalam membangun model kawasan yang tergenang. Besarnya prediksi kenaikan muka air laut di Kota Padang dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini. Tinggi Genangan 2014 = HHWL 2014 MSL 2014 Tinggi Genangan 2014 = 405,6 cm - 323 cm = 82,6 cm Prediksi Genangan = Tinggi Genangan 2014 + (kenaikan muka laut*(t 1 -t 0 )) = Tahun awal t 0 t 1 = Tahun akhir Tinggi Genangan 2020 = 82,6 cm + (1,1786 *(2020-2014)) = 89,671 cm Tinggi Genangan 2060 = 82,6 cm + (1,1786 *(2060-2014)) = 136,815 cm Tinggi Genangan 2100 = 82,6 cm + (1,1786 *(2100-2014)) = 183,96 cm Digital Elevation Model (DEM) DEM yang akan digunakan dalam peramalan ini adalah DEM yang diturunkan dari titik tinggi peta RBI Kota Padang tahun 2008. Peta RBI Kota Padang yang digunakan memiliki skala 1:10.000, interval kontur 5 m dan menggunakan satuan tinggi dalam m. Data DEM dibuat dari titik tinggi yang diinterpolasikan, pemilihan pembuatan model ini digunakan untuk menggambarkan kondisi topografi Kota Padang berdasarkan keadaan alam yang sebenarnya. Proses interpolasi nilai elevasi untuk setiap piksel dilakukan dengan menggunakan bantuan software ArcGIS 10, kemudian menggunakan tool Topo to Raster. Peta data titik tinggi Kota Padang dapat dilihat pada Gambar 4 dan peta Digital Elevation Model (DEM) dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 4. Peta Data Titik Tinggi Kota Padang

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 383 Gambar 5. Peta Digital Elevation Model (DEM) Analisa Luas Wilayah Genangan Model genangan yang dibuat menggunakan asumsi bahwa selama periode nilai kenaikan muka air laut bersifat konstan dan pengaruh dari faktor lain diabaikan. Luas wilayah genangan didapatkan dengan menginputkan nilai kenaikan muka laut berdasarkan perhitungan prediksi genangan menggunakan tool Raster Calculator pada ArcGIS 10. Gambar 6. Peta Genangan Rob 2020 Gambar 7. Peta Genangan Rob 2060

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 384 Gambar 8. Peta Genangan Rob 2100 Tabel 2. Rekapitulasi Luasan Daerah Genangan Rob di Kota Padang Luas Genangan (km 2 ) No. Nama Daerah 2014 2020 2060 2100 1. Rimbo Kaluang - 0,083 0,113 0,178 2. Flamboyan Baru - 0,123 0,194 0,288 3. Purus 0,014 0,075 0,110 0,139 4. Olo - - - - 5. Ulak Karang Selatan - 0,031 0,043 0,058 6. Lolong Belanti - 0,041 0,060 0,091 7. Ujung Gurun - - 0,003 0,012 Total 0,014 0,382 0,571 0,831 Persentase luas genangan di beberapa wilayah pesisir Kota Padang dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini : Tabel 3. Persentase Luasan Daerah Genangan Rob di pesisir Kota Padang Luas Genangan (%) No. Nama Daerah 2014 2020 2060 2100 1. Rimbo Kaluang - 7,7% 10,5% 16,67% 2. Flamboyan Baru - 10,17% 16,03% 23,80% 3. Purus 1,89% 10,1% 14,86% 18,78% 4. Olo - - - - 5. Ulak Karang Selatan - 5,47% 7,58% 10,23% 6. Lolong Belanti - 3,86% 5,65% 8,57% 7. Ujung Gurun - - 0,35% 1,40% Pembahasan Perubahan tinggi muka air laut pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor - faktor perubah secara global, seperti mencairnya gletser dan es, untuk mengetahui perubahan yang terjadi dibutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu faktor yang mempengaruhi tinggi muka air laut adalah tekanan atmosfer. Turunnya tekanan atmosfer sebesar satu milibar menyebabkan kenaikan tinggi muka air laut sebesar 1 cm. Naiknya temperatur meningkatkan densitas dan menyebabkan kenaikan tinggi muka air, sebaliknya jika salinitas air meningkat maka tinggi muka air laut menjadi turun (UNESCO, 2010). Kenaikan muka air laut tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya genangan di Kota Padang, karena daerahnya memiliki kondisi topografi yang cenderung landai dan di beberapa daerah cenderung sama dengan permukaan laut. Berdasarkan pengamatan lapangan tahun 2014 di daerah Purus pernah terjadi banjir genangan setinggi 5-15 cm dengan luas daerah yang tergenang adalah 0,014 km 2, akibatnya adalah tergenangnya jalan raya dan rumah penduduk. Disamping itu terjadinya genangan juga disebabkan

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 385 karena letak pemukiman yang sangat dekat dengan pantai. Hasil pengolahan data yang ditampilkan pada Tabel 3 dan Tabel 5 terdapat 6 wilayah di pesisir Kota Padang diprediksikan akan tergenang akibat kenaikan muka air laut, diantaranya adalah : Rimbo Kaluang, Flamboyan Baru, sebagian daerah Purus, Ulak Karang Selatan, Ujung Gurun dan Lolong Belanti. Berdasarkan koreksi topografi hampir semua pesisir Kota Padang memiliki nilai ketinggian ratarata 0 m - 2 m dpl, sehingga dengan nilai prediksi ketinggian air laut yang hampir 2 m pada tahun 2100 akan mengakibatkan tergenangnya daerah yang ketinggiannya berada dibawah 2 m. Tetapi pada saat sekarang ini beberapa daerah di pesisir Kota Padang memiliki seawall (tanggul) yang berada di tepi pantai, yang mana manfaatnya adalah untuk melindungi daerah dibelakangnya agar terhindar dari tsunami dan gelombang tinggi. Berdasarkan pengamatan lapangan keberadaan seawall tersebut ada di sepanjang daerah Olo dan sebagian besar daerah Purus pada koordinat 100 21'9,637"BT sampai 100 21'4,03"BT dan 0 57'14,524"LS sampai 0 56'19,892"LS dengan ketinggian 2 2,5 m, dengan demikian daerah tersebut akan terlindung dari dampak kenaikan muka air laut. Namun di daerah lainnya tidak ada pelindung di kawasan pesisirnya, sehingga daerah tersebut diprediksi mengalami genangan akibat dampak kenaikan muka air laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di wilayah pesisir Kota Padang pada tahun 2020 diprediksi terjadi genangan seluas 0,382 km 2, pada tahun 2060 seluas 0,571 km 2 dan pada tahun 2100 seluas 0,831 km 2. Hasil penelitian memprediksikan sampai tahun 2100 bahwa daerah yang berada di pesisir Kota Padang dengan ketinggian topografi di bawah 2 m rentan terhadap genangan akibat potensi kenaikan muka air laut. KESIMPULAN Kesimpulan 1. Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 telah terjadi kenaikan muka air laut sebesar 1,1786 cm/tahun di perairan Kota Padang. 2. Prediksi mengenai tinggi genangan pada tahun 2020 di Kota Padang adalah sebesar 89,671 cm, tahun 2060 sebesar 136,815 cm dan tahun 2100 sebesar 183,96 cm dari nilai awal pada tahun 2014 sebesar 82,6 cm. 3. Dampak kenaikan muka air laut telah divisualkan dalam peta genangan rob tahun 2020 diprediksikan luas daerah yang tergenang adalah 0,382 km 2, pada tahun 2060 diprediksikan luas daerah yang tergenang adalah 0,571 km 2 dan pada tahun 2100 diprediksikan luas daerah yang tergenang adalah 0,831 km 2. Saran 1. Mengenai analisa banjir genangan (rob) sebaiknya melibatkan lebih banyak faktor seperti kondisi meteorologi, pergerakan lempeng, proses sedimentasi dan kondisi hidrologi. 2. Penelitian terhadap perubahan tinggi muka air laut sebaiknya menggunakan data dengan periode yang lebih panjang untuk menghasilkan nilai perubahan yang teliti. 3. Diharapkan pemerintah peka dan kritis terhadap efek yang ditimbulkan dari naiknya permukaan laut tersebut, dengan melakukan penataan di lingkungan pesisir, karena apabila tidak akan mengakibatkan kerugian secara materi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2007. Manajemen Penelitian. Rineke Cipta. Jakarta. IPCC CMZS. 2001. Strategies For Adaptation To Sea Level Rise. Report Of The Coastal Zone Management Subgroup., Responese Strategies Working Group Of Interngovernmental Panel On Climate Change. Ministry Of Transport, Public Work, And Water Management. The Hangue, The Netheland. Appendix C, 27 p. Li, X., Rowley, R.J., Kostelnick, J.C., Braaten, D., Meisel, J., Hulbbutta, L. 2009. GIS Analysis of lobal Impacts from Sea Level Rise. Photogrametric Engineering and Remote Sensing Vol.75, No.t, July 2009, pp 807-818. UNESCO. 2010. From Global to Regional: Local Sea Level Rise Scenarios Focus on the Mediterranean Sea and the Adriatic Sea. UNESCO. Venice (Italy)