BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa pada hakekatnya merupakan hal penting bagi kehidupan manusia yang berfungsi untuk berkomunikasi, mengungkapkan keinginan, atau menyatakan pendapat. Pada era globalisasi dewasa ini, fungsinya berkembang secara dinamis seiring dengan kemajuan zaman. Di dalam penggunaan bahasa terdapat gaya bahasa atau yang lebih sering dikenal dengan istilah majas yang dapat membuat perkembangan bahasa menjadi bertambah dinamis dan lebih memiliki makna. Seperti yang dikemukakan oleh (Jacobson dalam Vanoye, 1971: 59) bahwa penggunaan gaya bahasa termasuk dalam fungsi puitik, yaitu menjadikan pesan berbobot. Pemakaian majas yang tepat dapat menarik perhatian pendengar maupun pembaca sehingga dapat diasumsikan bahwa penggunaan majas cukup berperan penting mempengaruhi cara berbahasa serta berkomunikasi berbagai kalangan. Penulis juga mengasumsikan bahwa pemakaiannya diberbagai media seperti media sosial, media elektronik, media cetak, maupun media online, dengan pengemasannya dalam bentuk judul berita, judul film, slogan iklan, atau hal lainnya dapat seringkali memberikan istilah-istilah baru. Sehingga terkadang masyarakat umum memahaminya dengan beraneka ragam arti, terutama penyampaiannya dalam bahasa Inggris seringkali menimbulkan pemahaman yang berbeda dalam percakapan maupun tulisan. 1
2 Dalam penelitian ini, penulis akan membahas majas metonimia dan jenisjenis di dalamnya. Penggunaan majas metonimia dipandang sebagai salah satu majas yang sering menggunakan kata-kata yang tidak semestinya, namun kata tersebut masih memiliki maksud dan kaitan yang sama. Majas metonimia pun sering dipergunakan dalam percakapan sehari-hari maupun di dalam tulisan. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti penggunaan-penggunaan majas metonimia. Sebagai contoh judul artikel yang memuat majas metonimia dikutip dari artikel pada surat kabar The Jakarta Post. The Jakarta Post (ed: Senin, 30 Desember 2013): - Manokwari calm after resident clash. Kata Manokwari yang dimaksud bukan sejenis burung dalam arti harfiahnya, melainkan artinya berubah menjadi sesuatu yang memiliki kaitan erat dengan nama suatu tempat yang ada di Indonesia. Contoh di atas tersebut akan lebih jauh dibahas pada bab selanjutnya. Penggunaan majas dalam surat kabar dipandang sebagai cara untuk membuat sebuah tulisan seperti judul atau isinya lebih mudah dipahami secara singkat, namun tetap menyimpan bahasan yang membuat para pembacanya tertarik untuk mengetahuinya. Seperti yang diungkapkan Dewabrata (2004: 50). Upaya membuat jernih susunan kalimat itu tak bukan agar pesan yang disampaikan oleh wartawan lewat beritanya mudah ditangkap, mudah dimengerti, dan mudah dipahami oleh pembaca. Gaya bahasa mungkin juga yang bisa menolong menambah mudah pemahaman atas sebuah kalimat.
3 Jadi Dewabrata menyimpulkan bahwa penulisan menggunakan gaya bahasa atau majas didalam berita dapat menjadikan artikel lebih mudah dipahami, sehingga penulis mengasumsikan bahwa penggunaan gaya bahasa atau majas dapat memberi kejelasan dan pemahaman yang lebih baik kepada pembacanya. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis memutuskan untuk mengidentifikasi jenis majas metonimia apa saja yang terdapat pada judul dan atau dari isi artikel surat kabar The Jakarta Post, serta makna apa yang terdapat dalam majas metonimia pada artikel tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul Majas Metonimia dalam Artikel The Jakarta Post: Kajian Semantis. 1.2 Identifikasi Masalah Mengacu kepada latar belakang yang telah diuraikan, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Jenis majas metonimia apa saja yang terdapat pada artikel surat kabar The Jakarta Post? 2. Makna apa yang terdapat dalam majas metonimia pada artikel surat kabar The Jakarta Post? 1.3 Batasan Masalah Seperti diketahui majas dalam bahasa Inggris memiliki beberapa ragam jenis yang berbeda-beda. Untuk membatasi meluasnya permasalahan, penulis hanya akan mengidentifikasi jenis majas metonimia apa saja yang terdapat pada artikel surat kabar The Jakarta Post selama edisi 2013 sampai dengan edisi 2015 dan mendeskripsikan makna apa yang terdapat dalam majas metonimia pada
4 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan pada penelitian ini yaitu: 1. Mengidentifikasi jenis majas metonimia apa saja yang terdapat pada 2. Mendeskripsikan makna yang terdapat dalam majas metonimia pada Dengan dibuatnya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui dan mempelajari lebih lanjut tentang majas metonimia, serta sebagai bahan referensi untuk penelitian yang selanjutnya tentang majas metonimia. 1.5 Objek dan Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Trochim (2006: 257) mengemukakan bahwa Descriptive analysis are used to describe the basic features of the data in a study. They provide simple summaries about the sample and measures. Menurut Trochim analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan ciri dasar data dalam sebuah penelitian. Metode ini pun memberikan kesimpulan sederhana tentang contoh dan langkah-langkah. Dalam pengumpulan data, penulis mengambil beberapa contoh judul dan isi artikel dalam surat kabar The Jakarta Post, maka objek penelitian dalam skripsi ini adalah jenis-jenis majas metonimia pada surat kabar tersebut yang berhubungan dengan majas metonimia.
5 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi dalam empat bab meliputi empat bab, dengan penyusunan sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan yang mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : Kajian pustaka yang berisi pembahasan landasan teori yang digunakan sebagai landasan untuk menganalisis data yaitu menggunakan kajian semantik, jenis-jenis majas metonimia dan makna majasnya. BAB III : Analisis data pada bab ini, penulis menganalisis data yang di ambil dalam penulisan Dari analisis tersebut penulis mengambil artikel-artikel yang menggunakan majas metonimia. Analisis dilakukan secara semantik dengan menentukan jenis metominia apa saja yang ada dalam setiap artikel. BAB IV : Simpulan dan saran bab ini berisi tentang bab terakhir dari penelitian yang berisi kesimpulan dari analisis pada bab 3. Pada bab ini juga berisikan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini.