HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA BUDI DHARMA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN TINGKAT HIPERTENSI LANJUT USIA DI POSYANDU PUCANGANOM RONGKOP GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi. Disusun Oleh : SEPTYANA ZENADA FAHDAH

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KARAKTERISTIK USIA LANJUT BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA DUSUN WONOGIRI JATIREJO LENDAH KULON PROGO

Karya Tulis Ilmiah. Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA WREDHA KUSUMA KELOMPOK 18 RW 18 KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AUFARAHMAN

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. suatu kondisi dimana pembuluh darah secara terus-menerus mengalami

HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN MOTIVASI UNTUK BEROBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MLATI II SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR KEPATUHAN DIIT LANJUT USIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA MARGOSARI PENGASIH KULON PROGO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan darah tinggi atau yang juga dikenal dengan hipertensi. merupakan suatu keadaan di mana tekanan yang tinggi di dalam arteri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh : FAIQOH HARDIYANTI

GAYA HIDUP YANG BERHUBUNGAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN GAMPING LOR SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DENGAN PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA SALAMREJO SENTOLO KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN DUKUNGAN EMOSIONAL DAN INSTRUMENTAL KELUARGA TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANJUT USIA DI NGEBEL

82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA REMAJAA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENDAHULUAN. Pola penyakit yang ada di Indonesia saat ini telah. mengalami pergeseran atau sedang dalam masa transisi

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA USIA PREMENOPAUSE DI KAUMAN RT. 49 NGUPASAN GONDOMANAN YOGYAKARTA

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN POLA MAKAN, GENETIK DAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN OVERWEIGHT PADA MAHASISWA KEPERAWATAN S1 DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS DEPRESI DAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

HUBUNGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DENGAN PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA SALAMREJO SENTOLO KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)

SKRIPSI HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI DI POSYANDU LANSIA DESA TRIYAGAN MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA STRES, POLA MAKAN DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TERJADINYA KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BENDOSARI SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh AHMAD SYAKUR BANAFIF PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA KELOMPOK LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU TENTANG KADARZI (KELUARGA SADAR GIZI) DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KARANGSARI, KECAMATAN KEBUMEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya angka harapan hidup penduduk Indonesia (BPS, 2013).

D I A N A FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG MONITORING GULA DARAH. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr Hardjono. S.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DENGAN HIPERTENSI TERHADAP STATUS TEKANAN DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I BATURRADEN KECAMATAN BATURRADEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RAWAT INAP PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi SebagaiSyarat Mencapai Derajat Skripsi. Disusun oleh : SAMPURNO TRI UTOMO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: SUCI KURNIAWATI 0502R00310

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING DI BANGSAL AMARTA RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN PERILAKU MAKAN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI KELURAHAN PRAWIRODIRJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL DENGAN TEKANAN DARAH PADA PRA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA DUSUN JETIS BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN TEKANAN DARAH PEKERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

KORELASI PERILAKU MEROKOK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN BANJARBARU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PENGELOLAAN HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RT KELURAHAN PANDEYAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya sebagai akibat penyakit degeneratif didunia. Di negara maju, kematian

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETAATAN BEROBAT DENGAN DERAJAT SISTOLE DAN DIASTOLE PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA BUDI DHARMA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SAMSUL BAHRI 201210201194 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2014

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia dan hidayah-nyalah sehingga peneliti dapat menyusun skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak menghadapi kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan dan arahan dari semua pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikannya. Untuk itu izinkan peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian serta mendukung dan memberi motivasi kepada peneliti dalam melakukan penelitian. 2. Ery Khusnal, MNS. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta yang memotivasi mengarahkan dan memberi arahan pada peneliti dalam melakukan penelitian. 3. Drs. Sugiyanto, M.Kes. selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada peneliti, memberi dukungan, arahan, masukan serta motivasi selama penelitian. 4. Tenti Kurniawati, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku penguji yang memberikan arahan dan masukan bagi peneliti. 5. Heri Supriyanto, S.Sos. selaku Kepala Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan izin dalam melakukan studi pendahuluan dan penelitian di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta. 6. Terima kasih kepada teman-teman mahasiswa Aanvullen yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Yogyakarta, 29 Februari 2014 Peneliti

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA BUDI DHARMA YOGYAKARTA¹ Samsul Bahri², Sugiyanto³ INTISARI Latar Belakang: Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di negara maju dan berkembang. Walaupun peningkatan tekanan darah bukan merupakan bagian normal dari ketuaan, namun insiden hipertensi pada lansia masih tinggi. Pada lansia salah satu faktor risiko penyebab hipertensi adalah stres. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada lansia di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta. Metode Penelitian: penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah 33 lansia yang menderita hipertensi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk stres dan pengukuran tekanan darah menggunakan tensi meter untuk kejadian hipertensi. Teknik analisis data digunakan korelasi Kendal Tau. Hasil Penelitian: tidak ada hubungan signifikan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi, dengan nilai koefisien korelasi Kendal Tau (r) -0,153 dan p=0,265 (p>0,05). Simpulan: tidak ada hubungan signifikan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi. Saran: Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya perlu diperhatikan dan dikontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah, pemilihan lansia hipertensi yang lebih banyak lagi terutama lansia yang mengalami stres. Kata Kunci Kepustakaan Halaman : Tingkat Stres, Kejadian Hipertensi, Lansia : 17 Buku (2000-2013), 8 Jurnal Penelitian, 4 Artikel Internet : xiii, 70 Halaman, 6 Tabel, 2 Gambar, 14 Lampiran, ¹ Judul skripsi ² Mahasiswa PSIK STIKES Aisyiyah Yogyakarta ³ Dosen PSIK STIKES Aisyiyah Yogyakarta

THE CORRELATION BETWEEN STRESS LEVEL AND HYPERTENSION INCIDENCE IN NURSING HOME BUDHI DHARMA YOGYAKARTA¹ Samsul Bahri², Sugiyanto³ ABSTRACT Background: Hypertension is a global health problem that requires attention because it can lead to death in developed and developing countries. Although an increase of blood pressure is not a normal part of ageing, hypertension incidence in elderly is high. In elderly people, one of the factors to become the risk factor of hypertension is stress. Purpose of the research: To know the correlation between stress levels and hypertension incidence at elderly in nursing homes Budhi Dharma Yogyakarta. Research Methodology: This study used survey method with cross sectional approach. The sample included 33 respondents. For data correlation, questionnaires were used to research on the stress and tensi meter was used to measure the blood pressure to research on the hypertension incidence. The data analysis used Kendall Tau correlation. Result of the researh: There was not significant correlation between stress level and hypertension incidence with Kendal Tau correlation coefficient (r) -0.153 and p = 0.265 (p> 0.05). Conclusion: There is not significant correlation between stress level and hypertension incidence. Suggestion: Suggestions put forward for further research need to be considered and controlled the factors that can affect blood pressure increase, the selection of elderly hypertension even more especially the elderly who experience stress. Key Words References Pager : Stress, Hypertension Incedence, Elderly : 17 Books (2000-2013), 8 Research Journals, 4 Articles from Internet : xiii, 70 page, 6 Table, 2 Figure, 14 Appendix, ¹ Title of the Reseacrh ² Student of School of Nursing, Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta ³ Lecturer of School of Nursing, Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta

PENDAHULUAN Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkan baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi. Hipertensi merupakan penyebab utama kematian diseluruh dunia, selain itu penyakit hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke (Udjianti, 2010). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila anteriole-arteriole konstriksi. Konstriksi arteriole membuat darah sulit mengalir dan meningkatkan tekalan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2010). Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di negara-negara maju maupun negara berkembang. Menurut survey yang dilakukan oleh Word Health Organization (WHO) pada tahun 2000, jumlah penduduk dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan meningkat menjadi 29,2% (Apriany, 2012). Prevalensi penderita hipertensi di Indonesia terutama pada kelompok umur usia lanjut terus terjadi peningkatan. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sebesar 21% menjadi 26,4% dan 27,5% pada tahun 2001 dan 2004. Selanjutnya, diperkirakan meningkat lagi menjadi 37% pada tahun 2015 dan menjadi 42% pada tahun 2025. Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2009 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat menjadi 34,1% tahun 2010 (Rahajeng, 2009). Data pada saat ini memperlihatkan bahwa pola penyakit pada semua golongan umur telah mulai didominasi oleh penyakit-penyakit degeneratif, terutama penyakit yang disebabkan oleh kecelakaan, neoplasma, kardiovaskuler dan Diabetes Mellitus (DM). Laporan Survailans Terpadu Penyakit (STP) Puskesmas di DIY pada tahun 2012 penyakit hipertensi (29.546 kasus) dan Diabetes Militus (7.434 kasus) masuk dalam urutan ketiga dan kelima dari distribusi 10 besar penyakit berbasis STP Puskesmas. pada hasil Riskesdas tahun 2010 kasus hipertensi di Provinsi DIY mencapai 35,8 % diatas rata-rata seluruh Indonesia yang mencapai 31,7%. Seiring dengan peningkatan status ekonomi, perubahan gaya hidup dan efek samping modernisasi, maka problem penyakit tidak menular pun cenderung meningkat. Beberapa penyakit tersebut diantaranya adalah Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (kardiovaskuler), Diabetes Mellitus, Kanker, Gangguan Jiwa. Sejak tahun 1997 data menunjukkan bahwa, pola kematian yang tercatat di rumah sakit-rumah sakit di DIY telah mulai menunjukkan pergeseran. Jenis penyakit penyebab kematian terbanyak dari semula penyakit-penyakit menular menjadi kematian akibat penyakit yang masuk dalam kategori penyakit tidak menular. Perkembangan lebih lanjut semakin menunjukkan dominasi penyakit tersebut sebagai penyebab kematian di DIY. Pada beberapa tahun yang akan datang, jumlah penderita penyakit tidak menular akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan jumlah penduduk usia tua semakin bertambah. Keadaan ini mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan longterm care (Profil Kesehatan DIY 2013).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui wawancara dengan kepala Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta dan pemeriksaan tekanan darah langsung kepada seluruh lansia didapatkan 56 lansia penghuni panti dan 33 lansia mengalami hipertensi. Selain itu terdapat beberapa lansia yang mengalami hipertensi mengatakan sangat rindu keluarga dan kadang-kadang merasa tidak nyaman berada di panti, lansia tersebut juga merasa nyaman saat berbincang-bincang dengan peneliti dan meminta peneliti selalu berada disampingya, selain itu lansia juga merasa gampang marah dan mudah tetrsinggung. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Tingkat Stres Pada Lansia Dengan Kejadian Hipertensi Pada lansia di Panti Wredha Budhi Dharma, Yogyakarta. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian stres pada lansia di Panti Wredha Budhi Dharma, Yogyakarta dan untuk mengetahui kejadian hipertensi di Panti Wredha Budhi Dharma, Yogyakarta. ALAT DAN METODE PENGUMPULAN DATA Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Spygnomanometer : alat ini digunakan untuk mengukur tekanan darah, Lembar data responden : sebagai lembar data diri pasien, Lembar hasil pencatatan pemeriksaan : digunakan sebagai lembar pencatatan tekanan darah selama penelitian, Kuesioner : untuk mengumpulkan data stres pada lansia, adapun data kejadian hipertensi dengan mengukur tekanan darah responden menggunakan alat tensi meter dan dilakukan oleh peneliti sendiri di Panti Wredha, Budi Dharma, Yogyakarta pada tanggal 20 Juli 2013. Responden diberikan penjelasan tentang maksud tiap-tiap pertanyaan, kemudian responden didatangi satu persatu guna mengisi kuesioner untuk mendapatkan data. Metode Pengumpulan Data adalah sebagai berikut : Setelah mendapatkan persetujuan dari STIKES Aisyiyah Yogyakarta dan Kepala Panti Wredha, Budhi Dharma, Yogyakarta., peneliti mulai melakukan studi pendahuluan didampingi asisten peneliti dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah langsung yang dilakukan oleh peneliti. Selanjutnya setelah melakukan studi pendahuluan dan menyelesaikan proposal, peneliti kemudian mulai mengurus surat ijin penelitian langsung ke bagian perijinan walikota Yogyakarta, setelah surat ijin dari bagian perijinan walikota selesai kemudian peneliti melakukan penelitian dan didampingi asisten peneliti dengan cara wawancara terstruktur yang dilakukan untuk memperoleh data yang lebih banyak dengan mengkaji keluhan responden dan identitas responden. Untuk cara pengumpulan data yaitu dengan membagikan kuesioner pada seluruh responden dan mendampingi responden dalam setiap mengisi atau menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner atau jika perlu peneliti membacakan dan memperjelas setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan mulai tanggal 15 sampai 17 Februari 2014 dengan melibatkan 33 lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta. Gambaran Lokasi Penelitian Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta merupakan salah satu panti di Yogyakarta yang menampung para lansia, Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta dikepalai oleh bapak Heri Supriyanto S.Sos., dan dikelola bersama 22 karyawan lainnya termasuk 6 orang perawat. Panti ini terletak di daerah yang dekat sekali dengan perkotaan tepatnya di jalan Panti Wredha desa Ponggalan, Umbulharjo, Giwangan, Yogyakarta nomor telfon (0274) 385517 kode pos 55163. Di dalam panti terdapat 6 asrama dimana setiap asramanya dihuni 6 sampai 10 orang lansia, Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta berdiri diatas tanah seluas 8750 m², dari gambaran diatas seharusnya lansia memperoleh kenyaman jasmani dan rohani terutama terhindar dari stres karena melihat panti yang terletak dengan lokasi yang relatif ramai dan mempunyai banyak teman didalam panti, dan diharapkan karyawan serta perawat yang ada didalam panti bisa membantu meminimalisasi keluhan ataupun penyakit yang diderita responden terutama hipertensi. Karakteristik Responden Gambaran karakteristik responden yang dimaksud adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, status perkawinan. Responden penelitian ini adalah 33 orang lansia yang tinggal di panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta yaitu seperti yang tertera pada tabel berikut : Tabel 4.3 Karakteristik responden Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta No Karakteristik Frekuensi 1 Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 2 Usia a. 60-74 tahun b. 75-90 tahun 3 Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA 4 Status Perkawinan a. Kawin b. Tidak Kawin 15 orang 18 orang 27 orang 6 orang 20 orang 8 orang 5 orang 31 orang 2 orang Tabel 4.3. menunjukkan bahwa responden lansia yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan lansia perempuan, responden lebih banyak berusia 60-74 tahun, pendidikan responden yang paling banyak yaitu sekolah dasar (SD) karena memang para lansia yang menjadi responden rata-rata berasal dari keluarga yang kurang mampu, sedangkan dari status perkawinan dari data yang didapat melalui wawancara responden lebih banyak yang sudah pernah menikah yaitu 31 responden dan 2 orang yang belum pernah menikah.

Deskripsi Tingkat Sres pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta Tabel 4.4 Deskripsi Tingkat Stres pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta No. Tingkat Stres Frekuensi (orang) Persentase (%) 1 Rendah 4 12.1 2 Sedang 28 84.8 3 Tinggi 1 3.0 Total 33 100.0 Sumber: Data primer diolah, 2014 Tabel 4.4. menunjukkan bahwa mayoritas lansia mengalami tingkat stres dengan kategori sedang sebanyak 28 lansia (84,8%) dan sebaliknya tingkat stress yang ditemukan dalam jumlah terkecil adalah stress tinggi sebanyak 1 lansia saja (3%). Deskripsi Kejadian Hipertensi pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta Tabel 4.5 Deskripsi Kejadian Hipertensi pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta No. Kejadian Hipertensi Frekuensi (orang) Persentase (%) 1 Ringan (mild) 16 48.5 2 Sedang (moderat) 13 39.4 3 Berat (severe) 4 12.1 Total 33 100.0 Sumber: Data primer diolah, 2014 Tabel 4.5. menunjukkan bahwa mayoritas lansia mengalami kejadian hipertensi dengan kategori ringan sebanyak 16 lansia (48,5%) dan sebaliknya kejadian hipertensi yang ditemkan dalam jumlah terkecil adalah hipertensi berat sebanyak 4 lansia (12,1%). Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta Tabel 4.6 Hasil Uji Kendall Tau Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta. Tngkat Stres Total Rendah Sedang Tinggi Hipertensi Total Kendall s Ringan (mild) Sedang (moderat) Berat (severe) Tau Sig. Jml (orang) 1 3 0 4 % 25.0% 75.0% 0.0% 12,12% Jml (orang) 14 10 4 28 % 50.0% 35.7% 14.3% 84,84% -0,153 0,265 Jml (orang) 1 0 0 1 % 100.0% 0.0% 0.0% 3,03% Jml (orang) 16 13 4 33 % 48.5% 39.4% 12.1% 100.0%

Tabel 4.6. menunjukkan bahwa lansia dengan tingkat stres yang masuk ke dalam kategori rendah mayoritas mengalami kejadian hipertensi sedang sebanyak 3 orang (75%); lansia dengan tingkat stres sedang mayoritas mengalami kejadian hipertensi riangan sebanyak 14 orang (50%); dan lansia dengan tingkat stres tinggi dan mengalami kejadian hipertensi ringan ditemukan hanya 1 orang saja (100%). Selanjutnya, hasil uji Kendall tau diperoleh nilai koefisien sebesar -0,153 dengan signifikansi 0,265 (sig. > 0,05). Artinya bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta. Dengan kata lain, hipotesis penelitian ditolak atau tidak terbukti secara empiris dalam penelitian ini. Pembahasan Karakteristik Responden Para lansia yang menjadi responden paling banyak berusia 60 sampai 74 tahun yaitu 27 orang, dan dilihat dari pendidikan responden ada 20 orang yang berpendidikan terakhir di sekolah dasar (SD) karena memang para lansia yang menjadi responden rata-rata berasal dari keluarga yang kurang mampu, sedangkan status perkawinan lebih banyak lansia yang sudah kawin yaitu ada 31 lansia dan 2 lainnya belum pernah mengalami perkawinan, dari karakteristik responden tersebut juga sangat berpengaruh pada tingkat stres masing-masing lansia seperti status perkawinan, usia yang semakin menua, perhatian keluarga, namun hampir dari semua lansia mengaku tidak terpengaruh dengan itu, lansia yang tinggal di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta sangat menikmati keberadaan mereka di dalam panti, mereka senang mendapat perhatian dari petugas panti, kebutuhan seperti pakaian dan makanan sudah selalu tercukupi, bahkan seperti olahraga juga rutin dilakukan pada setiap minggunya yaitu setiap hari rabu, jelas hal ini yang sangat membantu meminimalisir tingkat stres pada lansia di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta. Tingkat Sres pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mayoritas lansia memiliki tingkat stres yang masuk ke dalam kategori sedang yaitu 28 lansia, dari semua lansia yang menjadi responden yang mengalami stres, masalah sosial lah yang banyak ditemukan yang dialami oleh lansia, namun demikian hal diatas mengindikasikan bahwa lansia telah memperoleh jaminan pelayanan, perawatan kesehatan, dan kesejahteraan yang cukup baik selama menjalani kehidupan di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta. Kondisi ini tentu menciptakan suasana batin dan pikiran yang cukup tenang bagi lansia, sehingga mereka terhindar dari stress. Kondisi lansia yang terhindar dari stres (berat) tentu akan mendukung pencapaian derajat kesehatan lansia yang lebih baik, di mana usia lansia sangat rentan dengan berbagai penyakit, seperti: stroke, asma, darah tinggi, penyakit jantung dan lain-lain (Darmojo, 2007). Kejadian Hipertensi pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mayoritas lansia yang tinggal di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta mengalami kejadian hipertensi dengan kategori ringan mengindikasikan bahwa lansia cukup memperoleh perawatan dan pelayanan kesehatan yang memadai selama mereka tinggal di Panti Wredha. Kondisi tersebut juga dapat dimungkinkan karena lansia memiliki pengetahuan yang cukup

baik tentang hipertensi. Dikarenakan banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya terutama terpaparnya informasi dari pendidikan informal dari petugas kesehatan mengenai penyakit hipertensi. Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat stress dengan kejadian hipertensi pada lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta dapat dimungkinkan karena sebagian besar lansia memiliki tingkat stres yang masuk ke dalam kategori sedang, sehingga tidak terlalu memberikan tekanan psikis dan pada akhirnya tidak berdampak pada timbulnya kejadian hipertensi yang lebih berat pada lansia. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan maka dapat disimpulkan : Mayoritas lansia mengalami tingkat stress dengan kategori sedang sebanyak 28 lansia (84,8%) di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta. Mayoritas lansia mengalami kejadian hipertensi dengan kategori ringan sebanyak 16 lansia (48,5%) di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta. Hasil uji Kendall tau diperoleh nilai koefisien sebesar -0,153 dengan signifikansi 0,265 (sig. > 0,05). Artinya bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat stress dengan kejadian hipertensi pada lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta. Saran Sebagai penutup dalam laporan penelitian ini, peneliti akan mengemukakan beberapa saran sebagai berikut : Bagi lansia hipertensi di Panti Wredha Bhudi Dharma Yogyakarta diharapkan dapat menghindari faktor risiko kejadian hipertensi khususnya stres diri seperti rajin beribadah dan berdo a sesuai agama yang dianut masing-masing dan diharapkan mampu bersosialisai dengan lansia penghuni panti lainnya. Bagi petugas kesehatan di Panti Wredha Bhudi Dharma Yogyakarta diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan berupa pendidikan kesehatan kepada lansia mengenai pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi termasuk di dalamnya faktor stress. Penelitian Selanjutnya, Untuk penelitian selanjutnya perlu diperhatikan dan dikontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah, pemilihan lansia hipertensi yang lebih banyak lagi terutama lansia yang mengalami stress untuk meminimalisasi dampak komplikasi terhadap peningkatan tekanan darah berikut penyakit turunannya, dan waktu penelitian yang lebih lama minimal dua minggu. Peneliti juga merekomendasikan hasil penelitian ini sebagai data tambahan pada penelitian selanjutnya.

UCAPAN TERIMA KASIH Dengan terselesaikannya skripsi ini peneliti ucapkan banyak terima kasih kepada : Drs. Sugiyanto, M.Kes. selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada peneliti, memberi dukungan, arahan, masukan serta motivasi selama penelitian. Tenti Kurniawati, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku penguji yang memberikan arahan dan masukan bagi peneliti. KEPUSTAKAAN Darmojo, B. (2007). Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Edisi 3, Balai Pustaka FKUI; Jakarta. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam. (2008) Konsep dan Penerapan Metodologi penelitian Ilmu Keperawatan. Jakata: Salemba Medika. Profil Kesehatan DIY (2013), dalam http://www.depkes.go.id diakses tanggal 25 februari 2014 Rahajeng, E. (2009). Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Dalam http://www.keperawatan.unsoed.ac.id diakses tanggal 24 Februari 2014. Udjianti, W. J. (2010). Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika. Wikipedia, 2013, Stress, http://id.wikipedia.org/wiki/stress. Diakses tanggal 20 November 2013.