Materi #9 EMA02 Manajemen Operasional Definisi 2 Proyek Serangkaian pekerjaan yang saling terkait dan biasanya diarahkan beberapa output utama dan membutuhkan jangka waktu yang signifikan untuk melakukannya. Manajemen Proyek Kegiatan pengelolaan perencanaan, mengarahkan sumber daya, dan mengendalikan (orang, peralatan, material) untuk memenuhi biaya, teknis, dan kendala waktu proyek. 662 - Taufiqur Rachman
Pembagian Struktur Kerja Grafik Pengendalian Proyek: Gantt Chart 4 Sumbu Vertical: Selalu Kegiatan atau Pekerjaan Sumbu Horizontal: Selalu Waktu Batang Horizontal: digunakan untuk menunjukkan waktu. 662 - Taufiqur Rachman 2
Penataan Proyek Murni 5 Keuntungan Manajer proyek memiliki kewenangan penuh atas proyek tersebut. Anggota tim melapor ke satu pimpinan. Memperpendek jalur komunikasi. Memiliki kebanggaan tim, motivasi, dan komitmen yang tinggi. Kerugian Duplikasi sumber daya. Tujuan organisasi dan kebijakan diabaikan. Kurangnya transfer teknologi. Anggota tim tidak memiliki kawasan fungsional (seperti tempat kerja pribadi). Penataan Proyek Fungsional 6 Keuntungan Anggota tim dapat bekerja pada beberapa proyek. Keahlian teknis dipertahankan dalam area fungsional. Wilayah fungsional adalah tempat pribadi" setelah proyek selesai. Memerlukan pengetahuan khusus. Kerugian Aspek proyek tidak secara langsung terkait dengan area fungsional dan cepat mengalami perubahan. Motivasi anggota tim lemah. Kebutuhan klien bersifat sekunder dan di respon secara perlahan. 662 - Taufiqur Rachman
Penataan Proyek Fungsional 7 Struktur Organisasi Penataan Proyek Matriks 8 Keuntungan Meningkatan komunikasi internal. Pembagian tanggung jawab tepat. Meminimalkan duplikasi sumber daya. Anggota tim memiliki area fungsional tempat pribadi". Kebijakan dari induk organisasi dapat diikuti. Kerugian Terlalu banyak pimpinan. Tergantung pada kemampuan negoisasi manajer proyek. Berpotensi untuk tidak optimal (suboptimisasi). 662 - Taufiqur Rachman 4
Penataan Proyek Matriks 9 Teknik Analisa Jaringan () 0 Merupakan teknik analisis yang dapat membantu manajemem proyek (baik yang sedang berjalan, maupun yang sama sekali baru). Kegunaannya antara lain: Membuat perencanaan Mengatur jadwal pelaksanaan Melakukan pengawasan, dan Mengambil keputusan Suatu proyek pada hakekatnya adalah sejumlah kegiatan yang dirangkaikan satu dengan yang lain maupun terpisah. Dalam hal ini teknik analisa jaringan dapat mengatur rangkaian dari kegiatan tersebut sehingga efisien. 662 - Taufiqur Rachman 5
Teknik Analisa Jaringan (2) Ada dua teknik jaringan kerja yang berkembang (yang paling terkenal dan banyak diterapkan), yaitu : CPM (Critical Path Method), dan PERT (Project Evaluation and Review Technique). Perbedaannya kedua teknik analisis ini terletak pada perkiraan waktu, dimana: CPM menaksir waktu dengan pasti (deterministic), sedangkan PERT menaksir waktu dengan menggunakan teori kemungkinan (probabilistic). Tahapan Analisa Jaringan 2 ) Membuat uraian kegiatan-kegiatan, menyusun logika urutan kejadian-kejadian, menentukan syarat-syarat pendahuluan, menguraikan interelasi dan interdependensi antara kegiatan-kegiatan. 2) Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap kegiatan, menentukan kapan suatu kegiatan dimulai dan kapan berakhir, menentukan keseluruhan proyek berakhir. ) Jika dibutuhkan, tetapkan alokasi biaya dan peralatan guna pelaksanaan tiap kegiatan, meskipun pada dasarnya hal ini tidak begitu penting. 662 - Taufiqur Rachman 6
Lambang Diagram Analisa Jaringan () ) Anak panah (arrow) Menyatakan kegiatan (panjang panah tidak mempunyai arti khusus. Pangkal dan ujung panah menerangkan kegiatan mulai dan berakhir. Kegiatan harus berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu (duration) dengan pemakaian sejumlah sumber (manusia, alat, bahan, dan dana). Pada umumnya kegiatan diberi kode huruf besar A, B, C, dst. Gambar Lambang Lambang Diagram Analisa Jaringan (2) 4 2) Simpul (node) Menyatakan suatu kejadian atau peristiwa. Kejadian diartikan sebagai awal atau akhir dari satu atau beberapa kegiatan. Umumnya kejadian diberi kode dengan angka, 2,, dst, yang disebut nomor kejadian. Gambar Lambang 662 - Taufiqur Rachman 7
Lambang Diagram Analisa Jaringan () 5 2) Anak panah putus-putus Menyatakan kegiatan semu (dummy). Dummy sebagai pemberitahuan bahwa terjadi perpindahan satu kejadian ke kejadian lain pd saat yang sama. Gambar Lambang Dummy tidak memerlukan waktu dan tidak menghabiskan sumber. Ketentuan Logika Kegiatan () 6 Kegiatan B hanya dapat dimulai setelah kegiatan A selesai. Kegiatan C hanya dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai. Kegiatan A dan B tidak boleh berlangsung bersamaan, namun berakhir pada kejadian yang sama. 662 - Taufiqur Rachman 8
Ketentuan Logika Kegiatan (2) 7 Kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan B berakhir, dan selesai pada kejadian yang berbeda. Dua kejadian yang saling ketergantungan yang dihubungkan dengan dummy. Ketentuan Logika Kegiatan () 8 Bila ada dua kegiatan berbeda yang mulai pada kejadian yang sama dan berakhir pada kejadian yang sama pula, maka kegiatan tersebut tidak boleh berimpit. Dalam suatu jaringan tidak boleh terjadi suatu loop atau arus putar. Nomor kejadian terkecil adalah nomor dari kejadian awal dan nomor kejadian terbesar adalah nomor kejadian akhir. Nomor kejadian ditulis di dalam lingkaran kejadian. Tiap kegiatan selain diberi kode berupa huruf besar, juga boleh diberi kode simbol (i,j), dimana i menyatakan nomor kejadian awal, dan j menyatakan nomor kejadian akhir. 662 - Taufiqur Rachman 9
Critical Path Method (CPM) 9 Yaitu teknik analisa jaringan (networking) dengan menggunakan jalur (garis edar) kritis. Menaksir (memperkirakan) waktu dengan pasti (deterministic). Bertujuan untuk mengidentifikasi garis edar (jalur) kritis sebagai garis edar (jalur) yang berisi kejadian-kejadian yang tidak memiliki kesenjangan, sehingga akan diperoleh: Waktu mulai dan selesai paling cepat, Waktu mulai dan selesai paling lambat, Waktu penundaan, Total waktu aktivitas/proyek dapat diselesaikan. Merupakan teknik jaringan yang banyak digunakan (yang paling terkenal) untuk analisis proyek. Contoh Diagram Jaringan CPM 20 Kejadian C 2 0 Dummy Kegiatan A B D 2 4 6 E F G 7 Jangka Waktu 5 662 - Taufiqur Rachman 0
Contoh Tabel Jaringan CPM 2 No. Kegiatan Nama Kode Kegiatan Sebelumnya Jangka Waktu (Bulan) Desain dan pendanaan A -- 2 Memesan bahan baku B A Mendirikan pondasi C A 2 4 Membangun rumah D B, C 5 Memilih Cat E B, C 6 Memilih karpet F E 7 Finishing G D, F Garis Edar 22 Dari contoh diagram jaringan sebelumnya, terdapat 4 garis edar (jalur) yang dapat diidentifikasi, seperti pada tabel dan gambar garis edar (jalur) berikut ini: Garis Edar/Jalur Kejadian A 2 4 6 7 B 2 4 5 6 7 C 2 4 6 7 D 2 4 5 6 7 662 - Taufiqur Rachman
Gambar Garis Edar A & B 2 A. Garis Edar (Jalur) A 2 0 2 4 6 7 5 B. Garis Edar (Jalur) B 2 0 2 4 6 7 5 Gambar Garis Edar C & D 24 C. Garis Edar (Jalur) C 2 0 2 4 6 7 D. Garis Edar (Jalur) D 5 2 0 2 4 6 5 7 662 - Taufiqur Rachman 2
Garis Edar Kritis (Critical Path) 25 Waktu minimal di mana proyek tersebut dapat diselesaikan = lamanya waktu yang dibutuhkan oleh garis edar terpanjang = critical path Garis Edar Kejadian Jangka Waktu A 2 4 6 7 + 2 + 0 + + = 9 bulan B 2 4 5 6 7 + 2 + 0 + + + = 8 bulan C 2 4 6 7 + + + = 8 bulan D 2 4 5 6 7 + + + + = 7 bulan Garis edar A garis edar terpanjang garis edar kritis (critical path) waktu penyelesaian minimal proyek adalah 9 bulan Ketentuan Lain Critical Path 26 ) Jalur kritis juga diperkenankan melalui dummy. 2) Jalur kritis tidak perlu hanya terdiri dari satu jalur, tetapi boleh terdiri dari dua atau lebih jalur. ) Waktu penyelesaian satu kegiatan kritis tidak boleh melebihi waktu yg sudah ditentukan, karena keterlambatan kegiatan kritis dapat mengganggu (memperpanjang) waktu penyelesaian seluruh proyek. 662 - Taufiqur Rachman
Penjadwalan Kejadian 27 Mengidentifikasi waktu mulai dan waktu selesai untuk setiap kejadian. Digunakan proses two-pass, terdiri atas forward pass dan backward pass untuk menentukan jadwal waktu untuk tiap kejadian. ES (earlist start) dan EF (earlist finish) selama forward pass. LS (latest start) dan LF (latest finish) ditentukan selama backward pass. Pendekatan Matematis Forward Pass 28 Secara umum, ES dan EF untuk kejadian i j dihitung berdasarkan hubungan matematis berikut: ES ij = Maksimal (EF i ) EF ij = ES ij + t ij Keterangan: i = nomor kejadian awal. j = nomor kejadian tujuan. t = jangka waktu (durasi) kegiatan. 662 - Taufiqur Rachman 4
Hasil Forward Pass 29 Kejadian ke 2 Kejadian 2 ke ES kejadian pada jaringan (dimana tidak ada kejadian pendahulunya) selalu nol, atau: ES 2 = 0, maka: EF 2 = ES 2 + t 2 = 0 + = bulan ES 2 = Maksimal EF 2 = bulan, maka: EF 2 = ES 2 + t 2 = + 2 = 5 bulan Kejadian setelahnya Lihat pada hasil forward pass. Hasil Lengkap Forward Pass 0 Diagram (ES = ; EF = 5) (ES = 5 ; EF = 5) 2 0 (ES = 5 ; EF = 8) 2 4 6 7 (ES = 0 ; EF = ) (ES = ; EF = 4) (ES = 8 ; EF = 9) (ES = 5 ; EF = 6) (ES = 6 ; EF = 7) 5 Tabel Kejadian ES EF Kejadian ES EF 2 0 4 5 5 6 2 5 4 6 5 8 2 4 4 5 6 6 7 4 5 5 6 7 8 9 662 - Taufiqur Rachman 5
Pendekatan Matematis Backward Pass Secara umum, ES dan EF untuk kejadian i j dihitung berdasarkan hubungan matematis berikut: LS ij = LF ij t ij LF ij = Minimal (LS j ) Minimal (LS j ) waktu mulai paling lambat minimal untuk setiap kejadian yang meninggalkan simpul j. Hasil Backward Pass 2 Tujuan Kejadian 6 ke 7 Menetapkan waktu paling lambat untuk melihat berapa lama suatu kejadian dapat ditunda tanpa melebihi waktu penyelesaian proyek. Perhitungan dimulai dari akhir jaringan EF 67 = 9 bulan, akan menjadi LF 67, atau: LF 67 = 9 bulan, maka: LS 67 = LF 67 t 67 = 9 = 8 bulan Kejadian sebelumnya Lihat pada hasil backward pass. 662 - Taufiqur Rachman 6
Hasil Lengkap Backward Pass Diagram (LS = ; LF = 5) (LS = 5 ; LF = 5) 2 0 (LS = 5 ; LF = 8) 2 4 6 7 (LS = 0 ; LF = ) (LS = 4 ; LF = 5) (LS = 8 ; LF = 9) (LS = 6 ; LF = 7) (LS = 7 ; LF = 8) 5 Tabel Kejadian LS LF Kejadian LS LF 2 0 4 5 6 7 2 5 4 6 5 8 2 4 4 5 5 6 7 8 4 5 5 6 7 8 9 Kesenjangan Kejadian (Slack) 4 Hubungan Matematis Hasil Slack Kejadian ke 2 S ij = LS ij ES ij S 2 = LS 2 ES 2 = 0 0 = 0 bulan Kejadian 2 ke 4 S ij = LF ij EF ij S 24 = LS 24 ES 24 = 4 = bulan Kejadian setelahnya Lihat tabel dan diagram jaringan 662 - Taufiqur Rachman 7
Tabel Hasil Slack (Perhitungan CPM) 5 Kejadian LS ES LF EF Slack (S) * 2 0 0 0 * 2 5 5 0 2 4 4 5 4 * 4 5 5 5 5 0 4 5 6 5 7 6 * 4 6 5 5 8 8 0 5 6 7 6 8 7 * 6 7 8 8 9 9 0 * Kejadian pada jalur kritis (critical path) Diagram Hasil Perhitungan CPM 6 (ES = ; EF = 5 LS = ; LF = 5 S = 0) (ES = 5 ; EF = 5 LS = 5 ; LF = 5 S = 0) 2 0 (ES = 5 ; EF = 8 LS = 5 ; LF = 8 S = 0) 2 4 (ES = 0 ; EF = (ES = ; EF = 4 6 LS = 0 ; LF = LS = 4 ; LF = 5 S = 0) S = ) (ES = 8 ; EF = 9 LS = 8 ; LF = 9 S = 0) 7 (ES = 5 ; EF = 6 LS = 6 ; LF = 7 S = ) 5 (ES = 6 ; EF = 7 LS = 7 ; LF = 8 S = ) 662 - Taufiqur Rachman 8
Referensi 7 Heizer, Jay and Render, Barry. Operations Management (Manajemen Operasi). Edisi Tujuh. Salemba Empat. 2005 Taylor III, Bernard W. Intorduction to Management Science (Sains Manajemen). Edisi Delapan. Salemba Empat. 2008 662 - Taufiqur Rachman 9