BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sebagai salah satu negara berkembang yang sedang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia pada saat itu. Perkembangan PT. Kertas Padalarang yang dimulai pada

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. Di tahun 1958 Pemerintah Republik Indonesia melakukan kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun

PERANAN PERKEBUNAN KARET JALUPANG TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT CIPEUNDEUY KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandung yang terjadi setelah selesainya pembangunan jalur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Brebes yang merupakan wilayah paling barat dari Propinsi Jawa

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. penulis gunakan dalam mengkaji permasalahan penelitian skripsi yang berjudul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini membahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode dan teknik

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri merupakan unsur pokok dalam melaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis, tidak lepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini faktor

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Polisi pamong praja sebenarnya sudah ada ketika VOC menduduki Batavia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Elfa Michellia Karima, 2013 Kehidupan Nyai Di Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi historis (historical studies) meneliti peristiwa peristiwa-peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebagai salah satu negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan di berbagai sektor, dengan kekayaan alam dan penduduk yang sangat besar memililiki potensi-potensi dalam mengembangkan ekonomi masyarakatnya. Sektor industri merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembangunan nasional selain sektor-sektor ekonomi lainnya, dengan adanya sumber daya alam yang melimpah sektor industri di Indonesia mengalami banyak perkembangan. Perkembangan industri di Indonesia selain merubah lingkungan fisik juga merubah lingkungan sosial maupun ekonomi suatu bangsa. Dalam mengkaji mengenai perekonomian suatu masyarakat tidak dapat dipisahkan mengenai aspek-aspek sosial masyarakatnya, asumsi serupa dengan pendapat di bawah ini : Memang pada umumnya pengkajian terhadap struktur aktivitas produksi, distribusi, dan pertukaran barang dan jasa pada masyarakat tidak dapat dipisahkan dari tindakan-tindakan non-ekonomi atau pengaturan sosial lainnya, seperti afiliasi kelompok kekerabatan, ajaran agama dan kesetiaan terhadap pemimpin atau kelompok (Sanderson. 1992: 138). Pada dasarnya setiap perusahaan di Indonesia melakukan aktivitas untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya manusia yang dimiliki. Salah satu sumbernya yang sangat perlu diperhatikan sebagai potensi penggerak semua aktivitas perusahaan adalah sumber daya manusia. Peran sumber daya manusia sangat strategis yaitu sebagai pelaksana dari fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan pengorganisasian, staffing, kepemimpinan, pengendalian, pengawasan, dan pelaksana operasional 1

organisasi. Manusia sebagai sumber daya yang memiliki kendali atas dirinya sendiri selalu di tuntut berusaha semaksimal mungkin memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan melaluii aktivitas kerjanya (Dessler, 2003 : 10). PT. Kertas Padalarang (Persero) yang berlokasi di Kecamatan Padalarang merupakan Pabrik Kertas pertama dan terbesar di Indonesia, sehingga mampu menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang cukup banyak baik tenaga kerja yang berasal dari dalam atau luar Kecamatan Padalarang. PT Kertas Padalarang merupakan perusahaan yang di nasionalisasikan oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 1958, karena sebelumnya PT. Kertas Padalarang merupakan perusahaan swasta yang dimiliki oleh Belanda ketika itu bernama NV. Papierfabriek Padalarang. Pada awal tahun 1958 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1958, tentang penempatan semua perusahaan Belanda di bawah penguasaan Pemerintah, pengambilalihan ini dikenal dengan Nasionalisasi Perusahaan Belanda, maka nama NV. Papierfabriek Padalarang berubah menjadi Perusahaan Negara Kertas Padalarang Leces. Agar tidak timbul penyalahgunaan dalam kepemilikan perusahaan, pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa pengambilalihan perusahaan miliki Belanda, harus terlebih dahulu disetujui oleh Pemerintah. Pada tanggal 13 Desember 1957 KASAD Mayor Jendral A.H. Nasution mengeluarkan larangan untuk mengoper perusahaan Belanda dan menyatakan seluruh perusahaan yang sudah diambilalih berada di bawah kekuasaan tentara, sedangkan untuk pengambilalihan modal dan perusahaan Belanda tersebut 2

kemudian diatur dengan PP NO. 23 Tahun 1958, berlaku sejak tahun 1957 (Siahaan, 2000:320). Namun pada tahun 1961 dikeluarkan kembali peraturan pemerintah dan menetapkan bahwa Perusahaan Negara Kertas Padalarang Leces menjadi Perusahaan Negara Kertas Padalarang yang berada di bawah Lingkungan Badan Pimpinan Umun Industri Kimia Departemen Perindustrian, yang kemudian menjadi di bawah Direktorat Jendral Industri Kimia Dasar Departemen Perindustrian. Selanjutnya pada tahun 1997 sampai dengan sekarang PN. Kertas Padalarang berubah menjadi perusahaan perseroan (Persero) berdasarkan peraturan pemerintah pada saat itu dan merubah nama perusahaan tersebut dari PN. Kertas Padalarang menjadi PT. Kertas Padalarang. Keberadaan PT. Kertas Padalarang (Persero) telah banyak memberikan kontribusi terhadap masyarakat di Kecamatan Padalarang khususnya yang berkerja di perusahaan tersebut, terutama dalam bidang sosial-ekonomi. Dengan didirikannya PT. Kertas Padalarang tersebut, membuka peluang kerja bagi penduduk asli Kecamatan Padalarang untuk dapat mencari nafkah di perusahaan tersebut. Sebelum menjadi pegawai di PT. Kertas Padalarang sebagian besar masyarakat kecamatan bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang, namun sejak berdirinya PT. Kertas Padalarang masyarakat terlibat didalamnya sebagai tenaga kerja. PT. Kertas Padalarang merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah atau perusahaan negara yang masih tetap berdiri dan memproduksi di bandingkan dengan Perusahaan Negara lainnya. Hal ini menjadikan PT. Kertas 3

Padalarang sangat berbeda di bandingkan dengan perusahaan negara lainnya, baik dari segi pengelolaan atau juga sumber daya manusianya meskipun PT. Kertas Padalarang pernah mengalami guncangan ketika pada tahun 1959 terjadi sanering dan pembekuan simpanan di bank yang melebihi Rp. 25.000 sebanyak 90% dari nilai serta diterapkannya kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah yaitu mengubah sistem Bukti Ekspor (BE) menjadi pungutan Ekspor dan Impor, perubahan ini sangat memukul sektor industri, dikarenakan persediaan bahan baku yang sudah menipis tidak dapat ditambah karena modal kerja yang disimpan di bank di blokir pemerintah, akan tetapi hal tersebut tetap bisa di atasi (PT. Kertas Padalarang, 1979:88). Periode tahun 1961 sampai dengan 1995 pemerintah indonesia mulai memberi kepercayaan kepada PT. Kertas Padalarang yaitu pembuatan kertas uang, dimana pada saat itu pemerintah tidak lagi mengimpor kertas uang dari luar negeri, dari sinilah PT. Kertas Padalarang terus berkembang dan maju siring perubahan kepemimpinan dipemerintahan Indonesia dan juga kepemimpinan diperusahaan tersebut. Pemerintah Indonesia lebih memilih PT. Kertas Padalarang dibandingkan dengan perusahaan kertas lainnya atau yang ketika tahun tersebut Perusahaan Kertas Leces Probolinggo, dan PN Blabakan dikarenakan beberapa faktor antar lain : Pertama, jarak tempuh. Jarak dari perusahaan kertas ke Jakarta, dibandingkan dengan perusahaan kertas lainnya PT Kertas Padalarang memiliki jarak yang cukup dekat dibandingkan dengan perusahaan kertas lainnya yang berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah. 4

Kedua, Transfortasi. Dari segi transfortasi PT. Kertas Padalarang berada di dekat rel kereta api dan juga jalan raya yang menghubungkan Kota Bandung dengan Jakarta sehingga waktu yang dibutuhkan tidak terlalu memakan banyak waktu. Ketiga, mesin. Mesin pembuat kertas di PT. Kertas Padalarang lebih menghasilkan kertas yang berkualitas dibandingkan dengan perusahaan kertas lainnya hal, tersebut dikarenakan pada tahun 1959 sebelum di ambil alih oleh pemerintah mesin-mesin di PT. Kertas Padalarang mengalami peremajaan meskipun tanpa penambahan mesin baru. Keberadaan PT. Kertas Padalarang yang mampu berdiri selama 38 tahun tidak dapat di pisahkan dari sistem manajemen diperusahaan yang berhasil mempertahankan dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan kertas lainnya. Sistem manajemen perusahaan yang dari tahun-ketahun terus mengalami perubahan memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan perusahaan, meskipun pada saat proses nasionalisasi awal sistem manajemen pernah mengalami permasalahan, tetapi sejalan dengan perkembangannya sistem manajemen terus mengalami perubahan, sehingga berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan. Pada tahun 1961-1969 sistem manajemen perusahaan yang terdiri dari direksi perusahaan dan sebagian dari kepala biro merupakan orang-orang dari kalangan militer yang dikaryakan, hal tersebut dikarenakan pada saat nasionalisasi agar tidak terjadi penyalah gunaan wewenang dan hal-hal yang dapat mengganggu proses nasionalisasi perusahaan Belanda maka pihak militer pun diikut campurkan dalam nasionalisasi tersebut. 5

Pada tahun 1969 terjadi perombakan kembali pada manajemen perusahaan dimana pihak militer mulai tidak lagi dikaryakan atau tidak lagi ikut campur dalam kepegawaian. Hal tersebut dikarenakan ketika kepemimpinan direksi yang terdiri dari militer yang dikarayakan tidak mampu mengembangkan perusahaan, karena ketidak mampuan dan kurangnya ilmu mengenai sistem manajemen perusahaan. Dengan adanya pergantian kepada orang-orang yang khusus dalam bidang perusahaan, maka perusahaan kertas terus mengalami perkembangan yang cukup cepat dibandingkan dengan sebelumnya, muncul ide-ide dan inovasi baru dalam pengembangan perusahaan menuju kearah yang lebih baik. Ketika PT. Kertas Padalarang mulai berkembang pada tahun 1961 PT. Kertas Padalarang terus mengadakan perluasan, misalnya pada tahun 1975 menambah mesin baru sehingga penambahan tenaga kerja dilakukan oleh PT. Kertas padalarang, akibat dari dibukanya lowongan pekerjaan terjadi persaingan antara masyarakat asli Kecamatan Padalarang dengan masyarakat pendatang yang berniat mengadu nasib sebagai tenaga kerja di perusahaan kertas Persaingan tersebut terjadi karena pada saat itu taraf pendidikan masyarakat asli kecamatan padalarang yang masih rendah, sedangkan kebutuhan dari PT. Kertas Padalarang terhadap tenaga kerja terlatih sangat tinggi. Akibatnya perusahaan terpaksa mengambil tenaga kerja yang terlatih dan berasal dari daerah lain, kebanyakan para pekerja berasal dari Jakarta dan juga Jawa Tengah serta sebagian dari Medan, posisinya pun berada pada posisi yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakat setempat yang hanya dijadikan sebagai pekerja kasar. 6

Karyawan yang bekerja di PT. Kertas Padalarang pada umumnya merupakan penduduk asli Kecamatan Padalarang dan sebagian penduduk pendatang. Mereka sebagian besar merupakan lulusan sekolah kejuruan, sekolah tinggi dan juga sekolah dasar sehingga menjadi masalah karena tingkat pendidikan merupakan syarat utama untuk menjadi tenaga kerja di perusahaan tersebut. Pada PT. Kertas Padalarang tingkat pendidikan dijadikan sebagai acuan untuk penempatan posisi pekerjaan, apabila pendidikannya lebih tinggi maka penempatannya pun akan disesuaikan dengan pendidikan, hal tersebut lah yang menyebabkan permasalahan, maka tenaga kerja yang berasal dari Padalarang sebagian besar tingkatan pendidikannya rendah yakni pendidikan tingkat sekolah dasar meskipun ada sebagian yang merupakan lulusan kejuruan di bandingkan dengan tenaga kerja pendatang yang pendidikannya sampai dengan sekolah kejuruan dan sekolah tinggi, hal inilah yang nantinya memberikan jalan bagi dibentuknya Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT. Kertas Padalarang yang berfokus kepada pendidikan bagi para karyawannya. Yayasan Kesejahteraan Pegawai PTKP yang berfokus pada pendidikan mendirikan Sekolah Pelatihan Pegawai yang bergerak dalam pelatihan bagi para pegawai dan sekolah umum yaitu SD, SMP dan SMK Krida Utama bagi keluarga tenaga kerja perusahaan, khususnya anak-anak dan bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. Dikarenakan PT. Kertas Padalarang menempatkan karyawannya sebagai aset terpenting dalam perusahaan, maka dengan adanya Sekolah Pelatihan Pegawai dilakukan pelatihan secara berkesinambungan yaitu 7

program pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan inovasi bagi kemajuan perusahaan. PT. Kertas Padalarang (persero) sangat menyadari bahwa kesejahteraan karyawan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, perusahaan tersebut menjamin kesejahteraan bagi setiap karyawannya, mulai dari posisi jabatan teratas sampai yang terendah, misalnya dengan di didirikannya Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Kertas Padalarang yang bergerak dalam bidang kesejahteraan karyawan berupa pendirian Koperasi Simpan-pinjam yang memiliki tujuan untuk kesejahteraan tenaga kerja. Selain itu Yayasan Kesejahteraan PTKP juga mendirikan Poliklinik Kesehatan Tenaga Kerja PT. Kertas Padalarang yang dikhususkan untuk tenaga kerja dan keluarga yang tidak dipungut biaya serta untuk masyarakat umum tetapi di pungut biaya. Hal tersebut merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja karena secara psikologis apabila segala kebutuhan yang diperlukan oleh karyawan dapat terpenuhi oleh perusahaan, maka karyawan tersebut akan lebih fokus terhadap pekerjaannya. Karyawan sebagai sumber daya manusia memiliki karakteristik yang berbeda ketimbang sumber daya lainnya. Perbedaannya disini karyawan sebagai aset perusahaan memiliki akal sehat, emosi, intuisi, dan kepribadian yang aktif sehingga tanpa karyawan suatu perusahaan tidak akan berjalan meskipun dari sumberdaya alam tersedia, akan tetapi apabila tidak ada yang mengolah maka akan sia-sia saja. Selain itu karyawan sebagai sumber daya dicerminkan oleh 8

bentuk kekuatan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan tertentu dalam bekerja yang dibantu oleh perusahaan dalam peningkatannya. Maka, sebagai balas budi bagi karyawan atas kemajuan perusahaan di butuhkan suatu kontribusi dari perusahaan dimana tenaga kerja tersebut bekerja, sedangkan kontribusi lebih lanjut yang di berikan oleh PT. Kertas Padalarang terhadap karyawan dijadikan sebagai sarana dalam meningkatkan produktivitas perusahaan, karena baik buruknya produktivitas perusahaan ditentukan oleh baik buruknya kualitas sumber daya manusia khususnya kinerja karyawan, apabila kinerja karyawan dapat ditingkatkan, maka efektivitas dan produktivitas perusahaan pun akan meningkat. Berdasarkan beberapa pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti akan mengkaji perkembangan dan kondisi di PT. Kertas Padalarang dalam skripsi ini dengan judul Perkembangan PT. Kertas Padalarang : Kajian Historis Tahun 1961-1999. Alasan yang mendasari peneliti tertarik untuk mengkaji permasalahan ini adalah perkembangan PT. Kertas Padalarang pada tahun 1961-1999 dan bagaimana kondisi dari perusahaan tersebut dilihat dari sistem manajemen, produksi dan lainnya, serta upaya yang dilakukan oleh PT. Kertas Padalarang agar tetap berdiri dan bersaing dengan perusahaan swasta yang berkembang pada tahun kajian. Selain itu kondisi dari tenaga kerja PT. Kertas Padalarang dan bagaimana kontribusi PT. Kertas Padalarang terhadap tenaga kerja meliputi kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Adapun batasan tahun kajian dalam penelitian ini adalah tahun 1961-1999. kurun waktu penelitian di awali pada tahun 1961, hal itu di dasarkan pada tahun 9

tersebut merupakan penetapan perusahaan kertas tersebut sebagai perusahaan milik negara atau perusahaan negara (PN) setelah awal tahun 1958 sampai dengan 1961 terjadi pengambilalihan semua perusahaan Belanda menjadi perusahaan negara oleh, serta bagaimana kondisi kesejahteraan tenaga kerja ketika terjadi perubahan setelah perusahaan ditetapkan menjadi perusahaan negara dan berada dibawah Direktorat Jendral Industri Kimia Dasar. Tahun kajian dibatasi sampai tahun 1999, dua tahun setelah perusahaan menjadi perseroan terbatas pada tahun 1997. Selama dua tahun tersebut apakah terjadi perubahan pada perusahaan dan tenaga kerjanya. 1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah Berdasarkan dengan latar belakang masalah dan judul yang telah dirumuskan, maka peneliti merumuskan masalah yaitu Bagaimana peran PT. Kertas Padalarang dalam mengembangkan diri sebagai perusahaan nasional dari tahun 1961-1999. Serta untuk memudahkan dalam pengkajian dan penganalisaan selanjutnya diajukan tiga pertanyaan terhadap permasalahan yang akan dibahas, antara lain : 1. Bagaimana perkembangan dan kondisi PT. Kertas Padalarang sejak nasionalisasi selama tahun kajian? 2. Bagaimana Peranan PT. Kertas Padalarang dalam meningkatkan usahanya selama tahun kajian? 3. Bagaimana Kontribusi PT. Kertas Padalarang terhadap kehidupan sosial ekonomi tenaga kerja selama tahun kajian? 10

1.3 Tujuan Penelitian Adapun maksud dilakukannya penelitian ini adalah sebagai upaya pengumpulan data yang kemudian dikaji dengan tinjauan teoritis untuk dapat merumuskan masalah dan kemungkinan pemecahan masalah. Sedangkan tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk: 1. Menjelaskan kondisi fisik Kecamatan Padalarang dan kondisi fisik masyarakat di kecamatan tersebut meliputi jumlah penduduk Padalarang meliputi jumlah penduduk dan keadaan mata pencaharian dalam periode tahun 1961-1999. 2. Menjelaskan letak geografis serta situasi dan kondisi perkembangan PT. Kertas Padalarang tahun 1961-1999. Kondisi perkembangan yang dimaksud meliputi perkembangan awal serta kondisi Industri PT. Kertas Padalarang meliputi permodalan, jumlah tenaga kerja, hasil produksi, pemasaran dan lainlain sejak tahun 1961-1999. 3. Menjelaskan bagaimana PT. Kertas Padalarang dalam upayanya agar perusahaan tersebut mengalami peningkatan produksi dan mampu bersaing dalam meningkatkan usahanya dengan perusahan-perusahaan kertas lainnya di Indonesia, sedangkan banyak yang memperkirakan bahwa perusahaan yang kuasai oleh pemerintah atau perusahaan negara (PN) banyak mengalami kemunduran dan kebangkrutan pada jangka tahun 1961-1999. 4. Menjelaskan perananan manajemen PT. Kertas Padalarang sehingga perusahaan tersebut terus berkembang dan mampu bersaing dengan perusahaan kertas lainnya dan pergantian manajemen yang terus mengalami perubahan selama tahun kajian. 11

5. Menjelaskan kontribusi PT. Kertas Padalarang tahun 1961-1999 terhadap tenaga kerja meliputi kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan serta berbagai macam kontribusi lainnya. 1.4 Metode dan Teknik Penelitian 1.4.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun langkah-langkah penelitian ini mengacu pada metodologi penelitian sejarah yang mengandung empat langkah. 1. Heuristik Heuristik merupakan kegiatan mencari dan mengumpulkan sumbersumber utnuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang menjadi kajian penelitian. Menurut Philipe Carrad (Sjamsuddin,1996:96). Heuristik (Heuristics) merupakan sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data, atau materi sejarah, evidensi sejarah. Dalam tahap heuristik ini, penulis mengunjungi objek penelitian, mengunjungi perpustakaan untuk mencari referensi di antaranya perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, perpustakaan PT. Kertas Padalarang. Selain itu, penulis juga mencari dan membeli buku-buku di toko, pameran buku, serta mencari sumber-sumber penunjang lainnya. 2. Kritik Kritik, yakni kegiatan meneliti sumber-sumber, baik substansi maupun bentuknya. Ada dua macam kritik dalam penelitian sejarah yaitu kritik eksternal 12

dan internal kritik eksternal ialah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Adapun yang dimaksudkan dengan kririk eksternal ialah suatu penelitian atas asal-usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan semua informasi yang mungkin, dan untuk mengetahui apakah pada suatu waktu sejak asal mulanya sumber itu telah diubah oleh orang-orang tertentu atau tidak (Sjamsuddin,1996 : 104-105). Kebalikan dari kritik eksternal, kritik internal sebagaimana yang disarankan oleh istilahnya menekankan aspek dalam yaitu isi dari sumber kesaksian (Sjamsuddin,1996 : 105). Dalam tahap kritik internal, penulis melakukan pengkajian terhadap isi dari sumber-sumber yang telah diperoleh untuk kemudian dijadikan bahan penelitian dan penulisan. Penulis juga melakukan kritik eksternal dengan cara melakukan penelitian terhadap sumbersumber yang berkaitan dengan kajian penelitian. 3. Interpretasi Dalam langkah ini penulis memberikan penafsiran terhadap sumbersumber yang telah diperoleh. Kegiatan penafsiran ini dilakukan dengan cara melakukan penafsiran terhadap data dan fakta dengan konsep-konsep yang telah ada sebelumnya. Dalam penafsiran ini penulis memberikan pemaknaan terhadap data dan fakta yang kemudian disusun, ditafsirkan, dan dibuat hubungan satu sama lain. Data dan fakta yang telah diseleksi untuk selanjutnya dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar dalam penyusunan proposal. Dalam kegiatan ini, penulis memberi penekanan penafsiran terhadap data dan fakta yang diperoleh 13

dari sumber-sumber yang telah diseleksi dan dianggap relevan dengan tenaga kerja. 4. Historiografi Historiografi merupakan penulisan sejarah yang merupakan tahap terakhir dari metode penelitian sejarah (Ismaun, 2005:28). Setelah sumber-sumber ditemukan, dianalisis, ditafsirkan kemudian dituangkan kedalam bentuk tulisan ilmiah sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Adapun dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Interdisipliner yakni pendekatan yang menggunakan beberapa disiplin ilmu sosial yang dominan, yang ditunjang dan dilengkapi oleh ilmu ilmu sosial lainnya, yakni ilmu sosiologi dan ilmu ekonomi. 1.4.2. Teknik Penelitian Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi kepustakaan yaitu mempelajari data-data atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan mempelajari buku-buku untuk memperoleh informasi teoritis yang berkenaan dengan masalah penelitian. Dengan teknik ini diharapkan dapat membantu dalam mendapatkan sumber yang bersifat teoritis. 14

2. Wawancara adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan dan lain-lain dari individu atau responden caranya melalui pertanyaan yang sengaja diajukan kepada responden oleh peneliti. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara struktur dan tidak terstruktur (Koentjaraningrat, 1994:138). 3. Studi dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara tulisan, atau lain-lain bentuk rekaman biasanya dikenal dengan penelitian analisis dokumen atau analisis isi (Suharsimi, 2005 :244). 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian skripsi ini disusun berdasarkan sistematika pedoman penelitian karya ilmiah UPI, sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi mengenai latar belakang penelitian yang menjadi alasan peneliti sehingga tertarik untuk melakukan penelitian yang ditujukan sebagai bahan penelitian skripsi, rumusan masalah yang diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian yang menjadi permasalahan dalam penelitian, tujuan penelitian dari penelitian yang dilakukan, metode penelitian serta sistematika penelitian dalam penyusunan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan secara lebih mendalam beberapa sumber kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan mengenai Kehidupan Tenaga Kerja PT. 15

Kertas Padalarang Tahun 1961-1999. Dari hasil kajian pustaka ini juga dipaparkan beberapa konsep. Konsep-konsep yang dikembangkan dalam bab ini adalah konsep-konsep yang relevan dengan bahan penelitian yang dilakukan. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam Bab ini menjelaskan tentang serangkaian kegiatan serta cara-cara yang ditempuh dalam melakukan penelitian guna mendapatkan sumber yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji oleh penulis. Diantaranya Heuristik yaitu proses pengumpulan data-data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. Kritik yaitu proses pengolahan data sejarah sehingga menjadi fakta yang reliabel dan otentik, interpretasi yaitu penafsiran sejarawan terhadap fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan dan metode penafsiran tertentu, serta historiografi yaitu proses penulisan fakta-fakta sejarah. BAB IV : PT. KERTAS PADALARANG DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERUSAHAAN PADA TAHUN 1961-1999 Bab ini memuat uraian penjelasan dan analisis dari hasil penelitian berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam rumusan masalah pada Bab I, uraian ini meliputi perkembangan perusahaan selama tahun kajian meliputi sistem organisasi, manajemen, permodalan, pendapatan, hasil produksi, pemasaran serta kontribusi dan kemajuan-kemajuan lain yang terjadi pada periode 1961-1999, serta upaya yang dilakukan oleh PT. Kertas Padalarang dalam peningkatan produksi dan perkembangan perusahaan, gambaran umum mengenai kondisi kehidupan tenaga kerja meliputi tingkat kesejahteraan keluarga, tingkat pendapatan, dan pendidikan. Dalam pembahasan ini, peneliti menggunakan 16

pendekatan interdispliner dan beberapa konsep sosiologi-ekonomi untuk mempertajam analisis. BAB V KESIMPULAN Bab V Kesimpulan, bab terakhir ini berisi pandangan akhir dari pembahasan pada bab empat dan hasil analisis yang penulis lakukan merupakan kesimpulan secara menyeluruh yang menggambarkan kondisi dan perkembangan serta kehidupan karyawan PT. Kertas Padalarang berdasarkan rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini. 17