LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

dokumen-dokumen yang mirip
Hari/Tanggal : Senin/24 September 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

Hari/Tanggal : Senin/22 Oktober 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA PENGAWASAN TENAGA HONORER KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT TIMUS/TIMSIN RUU TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

: Menteri Dalam Negeri, Kepala BNPP, Ketua KPU, Ketua Bawaslu

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyampaikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

KOMISI PEMILIHAN UMUMM PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum,

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

SINERGI PEMERINTAH DALAM RANGKA MENDUKUNG IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2015

TENTANG. 1. UNDANG UNDANG Nomor 10 Tahun 2015

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG NOMOR : 1/Kpts/KPU-Kota /2015 TENTANG

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

Hari/Tanggal : Kamis, 18 Januari 2018 Pukul : s.d WIB Tempat : R. Rapat Sanggabuana Gedung Sate Jl. Diponegoro No.

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA. NOMOR: 22/Kpts/KPU Prov-029/TAHUN 2012 TENTANG

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman.

Paragraf 2 KPU Provinsi. Pasal 9

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

PERSIAPAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK TAHUN 2015

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013

IJIN LUAR NEGERI PEJABAT NEGARA ALASAN PENTING BAGI PEJABAT NEGARA & DPRD PROVINSI, KAB/KOTA DASAR HUKUM

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 83 /KPTS/013/2017

PERKEMBANGAN PENDANAAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2018 (Per 10 Agustus 2017)

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

- 2 - Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);

TAHAPAN PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN TUBAN TAHUN 2011 PUTARAN PERTAMA JADWAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMILIHAN UMUM TAHUN Agustus Februari PENYUSUNAN PERATURAN KPU 1 Agustus Januari 2019

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT. 3. Ketua mempersilakan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyampaikan paparan dan penjelasannya.

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 b. bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2089, 2014 ANRI. Dana Dekonsentrasi. Kegiatan. Pelaksanaan.

Transkripsi:

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria) ------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tahun Sidang : 2012-2013 Masa Persidangan : III Rapat Ke : -- Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Selasa/22 Januari 2013 Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d Selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi II DPR RI (Gd. Nusantara / KK III) Acara : A. Evaluasi Pelaksanan APBN Tahun Anggaran 2012 (per 31 Desember 2012) B. Rencana aksi pelaksanaan program/kegiatan strategis Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2013 C. Pelaksanaan Pilkada Tahun 2013 dan Pilkada Tahun 2014. D. Persiapan Penyelenggaraan Tahapan Pemilu Tahun 2014 (terkait DP4 dan penyusunan daftar pemilih) Ketua Rapat : Drs. Agun Gunandjar Sudarsa,Bc.IP,M.Si/Ketua Komisi II DPR RI Sekretaris Rapat : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI Hadir : A. Ketua KPU beserta jajarannya dan Anggota Bawaslu beserta jajarannya. B. 25 dari jumlah 48 Anggota Komisi II DPR RI I. PENDAHULUAN 1. Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI pada hari Selasa tanggal 22 Januari 2013 dibuka pukul 10.30 WIB yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR RI, Drs. Agun Gunandjar Sudarsa,Bc.IP,M.Si dan dinyatakan terbuka untuk umum. 2. Ketua Rapat menyampaikan agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Ketua KPU beserta jajarannya dan anggota Bawaslu beserta jajarannya pada hari ini yakni terkait dengan evaluasi pelaksanan APBN Tahun Anggaran 2012, rencana aksi pelaksanaan program/kegiatan strategis Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2013, Pelaksanan Pilkada Tahun 2013 dan Pilkada Tahun 2014, serta persiapan penyelenggaraan tahapan pemilu Tahun 2014 (terkait DP4 dan penyusunan daftar pemilih). 3. Ketua KPU menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: A. Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2012 (Pertanggal 31 Desember 2012)

1) Realisasi anggaran KPU Tahun Anggaran 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 mencapai sebesar 53,70% atau sebesar Rp.872.744.877.048,- dari pagu anggaran sebesar Rp.1.625.211.541.000,- 2) Penyerapan anggaran KPU kurang dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni: a. Kegiatan-kegiatan yang masih diblokir antara lain: Seleksi Anggota KPU Provinsi KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota Rp.250.703.710.000,- diblokir karena sesuai dengan ketentuan UU No 15 Tahun 2011 bahwa seleksi anggota KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dilaksanakan pada tahun 2013. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembelian tanah bagi pembangunan Graha Pemilu dan telah ditindaklanjuti dengan surat Wakil Ketua DPR-RI kepada Menteri keuangan Nomor AG/10619/DPR RI/XI/2012 tanggal 12 November 2012 perihal Usul Pencabutan Tanda Bintang/Blokir (*) APBN 2012 KPU. Sampai dengan akhir tahun, KPU baru mendapat persetujuan Clearance dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sedangkan dari Kementerian Pekerjaan Umum tidak memberikan clearance, sehingga anggaran tersebut tidak dapat direalisasikan. Pengangkatan CPNS sebesar Rp.3.346.703.000,- karena sesuai dengan Keputusan Bersama Menpan dan RB, Mendagri dan BKN bahwa kegiatan penerimaan CPNS Tahun 2012 ditiadakan; b. Kegiatan PAW anggota DPR, DPD dan DPRD serta PAW Anggota KPU Provinsi dan Anggota KPU Kabupaten/Kota sebesar Rp.13.394.290.000,- tidak dapat digunakan seluruhnya dan kegiatan dilaksanakan apabila terdapat penggantian anggota DPR, DPD dan DPRD serta PAW anggota KPU Provinsi dan anggota KPU Kabupaten/Kota. c. Sejumlah KPU Provinsi melaksanakan Pemilihan Gubernur dan KPU Kabupaten/Kota melaksanakan Pemilihan Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota, sehingga kegiatan BA 076 KPU tidak seluruhnya dapat dilaksanakan. B. Rencana Aksi Pelaksanaan Program/Kegiatan Kementerian/Lembaga Tahun 2013 1) Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-769/MK.02/2012 tanggal 23 Oktober 2012 perihal Penyampaian Kebijakan Belanja dan Alokasi Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2013 bahwa Pagu Definitif BA. 076 KPU sebesar Rp.1.144.809.875.000,- yang merupakan anggaran rutin KPU dan anggaran tahapan Pemilu 2014 TA. 2013 sebesar Rp. 7.347.200.000.000,- dan dialokasikan pada Bagian Anggaran 076. 2) Dalam rangka penyelenggaraan Pemilu 2014, KPU mengusulkan anggaran tahapan sebesar Rp. 7.347.200.000.000. C. Penyelenggaraan Pemilukada Tahun 2013 dan Pemilukada Tahun 2014 1) Pada Tahun 2013, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dan dijadwalkan akan menyelenggarakan 146 Pemilukada, terdiri dari Pemilukada Gubernur dan WakilGubernur pada 15 Provinsi dan Pemilukada Bupati/Walikota Pada 133 Kabupaten/ Kota.

2) Gubernur yang akhir masa jabatannya pada tahun 2013 dan Tahun 2014 ada pada 14 Provinsi dan akan menyelenggarakan Pemilukada di tahun 2013 dan 2014, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT,Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara.Sedangkan untuk Pemilukada Gubernur Provinsi Papua seharusnya dilaksanakan pada tahun 2012 namun sampai dengan akhir 2012 belum dapat dilaksanakan dan akan dilaksanakan pemungutan suara pada tanggal 29 Januari 2013. 3) Pelaksanaan Pemilukada pada tahun 2013 merupakan pelaksanaan Pemilukada untuk daerah yang mempunyai Kepala Daerah yang akhir masa jabatannya berakhir di tahun 2013 dan tahun 2014, ditambah pelaksanaan Pemilukada tahun 2012 yang belum dilaksanakan serta pelaksanaan pemungutan ulang hasil putusan Mahkamah Konstitusi. 4) Komisi Pemilihan Umum akan menyelenggarakan Pemilukada bersama antara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur bersama dengan Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati dan Walikota dan Wakil Walikota yang telah ditentukan jadwalnya akan dilaksanakan di: a. Pemilukada Gubernur & Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan Pemilukada Bupati & Wakil Bupati Palopo dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2013; b. Pemilukada Gubernur & Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat bersamaan dengan Pemilukada Walikota & Wakil Walikota Cirebon, Walikota/Wakil Walikota Sukabumi, dan Walikota & Wakil Walikota Sumedang dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013. c. Pemilukada Gubernur & Wakilgubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur bersamaan dengan Pemilukada Bupati & Wakil Bupati Kabupaten Sikka rencana akan dilaksanakan 18 Mei 2013. d. Pemilukada Gubernur & Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat bersamaan dengan Pemilukada Bupati & Wakil Bupati Kabupaten Bima pada tanggal 13 Mei 2013; e. Pemilukada Gubernur & Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah bersamaan dengan Pemilukada Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Kudus dan Pemilukada Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Temanggung akan diselenggarakan tanggal 26 Mei 2013. f. Pemilukada Gubernur & Wakil Gubernur Provinsi Sumatera selatan akan bersamaan dengan Pemilukada Bupati&Wakil Bupati Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Lahat pada tanggal 6 Juni 2013; g. Pemilukada Gubernur & Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur akan bersamaan dengan Pemilukada Walikota & Wakil Walikota Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Madiun dan Kota Kediri pada tanggal 29 Agustus 2013. 5) Pada tahun 2014tidak diselenggarakan Pemilukada, mengingat pada tahun 2014 Komisi Pemilihan Umum akan menyelenggarakan Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD dan Presiden serta Wakil Presiden. Bagi Provinsi dan Kabupaten Kota yang akhir masa jabatannya kebetulan berakhir pada tahun 2014 maka penyelenggaraan Pemilukada dimajukan pelaksanaannya paling lambat Oktober 2013.

D. Persiapan Penyelenggaraan Tahapan Pemilu Tahun 2014 Terkait dengan kegiatan DP4 dan Penyusunan Daftar Pemilih, adapun alur pendataan, pemutakhiran dan penetapan daftar pemilih adalah sebagaimana terlampir. 1) Penyusunan Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Pemutakhiran Daftar Pemilih untuk Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 08 Tahun 2012 bahwa KPU perlu menyusun Peraturan KPU tentang Pemutakhiran Daftar Pemilih untuk Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014. KPU telah melaksanakan pembahasan draft peraturan tentang pemutakhiran daftar pemilih dengan instansi terkait, stakeholder, dan DPR. Saat ini draft tersebut sedang diproses di Biro Hukum. 2) Pembuatan SOP Pemutakhiran Daftar Pemilih Sebagai petunjuk teknis penyelenggara Pemutakhiran daftar pemilih, KPU telah menyusun SOP Pemutakhiran Daftar Pemilih dari tingkat KPU Pusat hingga tingkat Pantarlih yang melibatkan KPU Provinsi dan Instansi terkait. 3) Penerimaan DAK2 Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 08 Tahun 2012 pasal 32 Kementerian Dalam Negeri telah menyerahkan Data Agregat Kependudukan per Kecamtan (DAK2) dengan jumlah Penduduk 251.857.940 dan Kementerian Luar Negeri Menyerahkan Data Agregat Kependudukan di Luar Negeri dengan jumlah penduduk 4.694.484 di kantor Kementeiran Dalam Negeri Jln. Medan Merdeka Utara No. 7 jakarta Pusat pada tanggal 06 Desember 2012. 4) Penyiapan data Pemilih Pemilu terakhir Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 08 Tahun 2012 pasal 32 ayat 7 data DP4 yang diserahkan Kementerian Dalam Negeri dengan memperhatikan Data Pemilih Pemilu Pemilihan Gubernur, Pemilihan Bupati dan Pemilihan Walikota. Sampai saat ini data yang terkumpul dari KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota ke KPU Pusat Kurang Lebih presentasenya 75%. 5) Sinkronisasi Aplikasi SIAK dengan SIDALIH Persiapan sinkronisasi aplikasi Siak dengan Sidalih hingga saat ini proses dari kementerian Dalam Negeri sudah menyediakan web service dan fasilitas lainnya sedangkan dari pihak KPU progresnya sedang disiapkan webservice dan interface untuk penyedian data SIAK. 4. Anggota Bawaslu menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: A. Realisasi anggaran Bawaslu Tahun Anggaran 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 mencapai sebesar 70,34% atau sebesar Rp.125.175.710.067,- dari pagu anggaran sebesar Rp.177.947.176.000,-. B. Beberapa permasalahan yang dihadapi Bawaslu terkait pelaksanaan APBN Tahun 2012 yakni: 1) Tahun Anggaran 2012 merupakan tahun pertama Bawaslu melaksanakan program dan anggaran melalui mekanisme Bagian Anggaran (BA) 115 dimana sebelumnya dilakukan melalui mekanisme BA 999.08. Sehingga perlu penyesuaian dalam mekanisme pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan.

2) Pada tanggal 14 Agustus 2012 terdapat tambahan anggaran sehingga anggaran Bawaslu Tahun 2012 menjadi sebesar Rp.177.947.176.000,-. Tambahan anggaran ini baru beroperasional pada bulan September 2012, sehingga hanya tersisa 4 bulan untuk pelaksanaannya. 3) Terdapat sisa anggaran karena dalam proses perencanaan dan pengusulan anggaran Bawaslu Provinsi yang semula dialokasikan selama 4 bulan dan Panwaslu Kabupaten/Kota selama 3 bulan, namun DIPA anggaran untuk kegiatan pembentukan Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota baru terbit 14 Agustus 2012, sehingga pembentukan Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota mundur 1 bulan dari jadwal semula. C. Adapun rencana aksi pelaksanaan program/kegiatan strategis Bawaslu TA. 2013 yakni: 1) Pengawasan tahapan Pemilu (Pasal 73 ayat (3) UU No.15/2011). 2) Pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu (Pasal 73 ayat (2) UU No.15/2011) 3) Menyelesaikan sengketa Pemilu (Pasal 258 ayat (2) UU No.8/2012) 4) Pelembagaan Gakkumdu (Pasal 267 ayat (2) UU No.8/2012) 5) Pelaksanaan Posko AWASLUPADU (Pasal 73 ayat (2) UU No.15/2011) 6) Pembentukan lembaga pengawas pemilu sampai dengan tingkat lapangan (Pasal 70 UU No.15/2011) D. Dalam rangka pengawasan penyelenggaraan tahapan pemilu Tahun 2014, khususnya terkait penyusunan daftar pemilih, Bawaslu telah mempersiapkan halhal sebagai berikut: 1) Pembentukan jajaran pengawas pemilu di tingkat daerah 2) Penyiapan regulasi. 3) Strategi pengawasan. II. KESIMPULAN 1. Terhadap tingkat penyerapan anggaran Komisi Pemilihan Umum Tahun 2012 sebesar 53,70% (Rp.872.744.877.048,- dari Rp.1.625.211.541.000,-), Komisi II DPR RI menyampaikan keprihatinannya dan meminta kepada KPU untuk menyampaikan data terkait dengan pos-pos kegiatan yang anggarannya tidak terserap. Selanjutnya Komisi II DPR RI meminta kepada KPU untuk lebih mengoptimalkan kinerjanya dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di Tahun 2013 sehingga tingkat penyerapan anggaran dapat ditingkatkan dengan menyusun perencanaan yang lebih baik. 2. Terhadap rencana aksi program kerja Komisi Pemilihan Umum untuk Tahun Anggaran 2013, Komisi II DPR RI pada prinsipnya memberikan dukungan serta apresiasi terhadap seluruh tahapan yang sudah dilakukan, dan untuk selanjutnya agar dilakukan dengan penuh kehati-hatian untuk menerapkan peraturan Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dengan memperhatikan pula kondisi objektif yang terjadi di masyarakat.

3. Terkait pelaksanaan pemilukada yang masa akhir jabatannya pada tahun 2013, Komisi II DPR RI meminta kepada Komisi Pemilihan Umum untuk melakukan langkah-langkah penataan penyelenggaraan yang lebih baik. Sedangkan untuk pelaksanaan bagi pemilukada yang akhir masa jabatannya pada tahun 2014, sesuai dengan keputusan Rapat Kerja Komisi II DPR RI dengan Menteri Dalam Negeri tanggal 21 Januari 2013 telah disepakati untuk dilaksanakan pada tahun 2013 melalui penerbitan Perpu. 4. Terhadap tingkat penyerapan anggaran Badan Pengawas Pemilu Tahun 2012 sebesar 70,34% (Rp.125.175.710.067,- dari Rp.177.947176.000,-) Komisi II DPR RI mengapresiasi kepada Badan Pengawas Pemilu atas pencapaian tersebut, dan meminta kepada Badan Pengawas Pemilu untuk lebih mengoptimalkan kinerjanya dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di Tahun 2013 sehingga tingkat penyerapan anggaran dapat ditingkatkan. 5. Komisi II DPR RI meminta kepada Badan Pengawas Pemilu agar dalam pelaksanaan tahapan, program dan kegiatan fungsi-fungsi pengawasan dilaksanakan secara bersinergi sebagai satu kesatuan sistem dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara pemilu. III. PENUTUP Rapat ditutup Pukul 13.30 WIB. KETUA RAPAT, ttd Drs. AGUN GUNANDJAR SUDARSA, Bc.IP,M.Si A-219