BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum pendidikan nasional menjelaskan bahwa ruang lingkup kompetensi pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia Sekolah Dasar mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra meliputi aspek-aspek sebagai berikut : (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3) membaca, (4) menulis. Dari keempat aspek tersebut, secara fakta di lapangan siswa masih kesulitan dalam kompetensi menulis. Hal tersebut dapat dibuktikan pada saat peneliti melakukan observasi siswa kelas 2 SDN Gadingkulon 03. Dari hasil observasi diketahui bahwa siswa sangat aktif mengutarakan pendapatnya kepada teman maupun guru di kelasnya. Namun siswa-siswa tersebut kesulitan ketika mereka diminta untuk menulis sebuah kalimat di buku tulis mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa kompetensi menulis kalimat di kelas 2 belum tercapai secara maksimal. Pada kenyataannya, kemampuan menulis merupakan kompetensi yang sangat penting dalam kehidupan. Banyak aktivitas komunikasi yang dilakukan tidak dapat dilepaskan dari kegiatan menulis. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis kalimat di kelas 2 SDN Gadingkulon 03 Dau kabupaten Malang diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis kalimat tergolong masih rendah. Siswa belum mampu memenuhi indikator dalam menulis kalimat yang baik dan benar, meliputi penggunaan tanda baca, penggunaan huruf kapital dan pemahaman tentang subjek, predikat dan objek dalam suatu kalimat. Dari jumlah 8 siswa dalam kelas, diketahui 1 siswa (12,5%) memperoleh nilai 7. 1 siswa 1
2 (12,5%) memperoleh nilai 6. 4 siswa (50%) memperoleh nilai 5. 2 siswa (25%) memperoleh nilai 4. Dengan demikian berdasarkan nilai yang diperoleh siswa, maka diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis kalimat adalah rendah. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai menulis kalimat siswa kelas II masih dibawah rata-rata KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dimana KKM bahasa Indonesia di SDN Gadingkulon 03 adalah 75. Berdasarkan pengamatan pada waktu observasi di kelas, peneliti melihat pembelajaran tersebut belum memanfaatkan media secara maksimal. Hal ini memungkinkan proses pembelajaran belum terlaksana secara maksimal oleh siswa. Dimana siswa yang dihadapi pada pembelajaran tersebut adalah siswa kelas 2 Sekolah Dasar yang kemampuan intelegensinya berbeda-beda. Kemampuan anak kelas 2 SD masih membutuhkan bantuan orang lain untuk mengembangkannya. Sebagaimana di jelaskan oleh Sadiman (2010: 13-14) bahwa dalam kelas terdapat hambatan-hambatan yang menghalangi terjadinya proses pembelajaran secara maksimal. Diantara hambatan itu adalah hambatan intelegensi, pengetahuan, dan keterbatasan minat. Menurut Susilana (2007: 3), untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut diperlukan media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar. Media pembelajaran merupakan bagian dari proses komunikasi dan proses pembelajaran merupakan suatu komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa. Dari paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sangat penting bagi seorang guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar kompetensi menulis siswa SDN Gadingkulon 03 diperlukan solusi yang tepat, salah satunya dengan menggunakan
3 media pembelajaran, sehingga siswa secara langsung dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui media, anak diberikan kesempatan untuk menganalisis (baik secara langsung atau tidak langsung) terhadap benda. Pembelajaran yang dilakukan oleh anak akan menyenangkan dan membuat anak aktif (Sadiman, 2010:14-15). Penggunaan media yang tepat dan menarik akan menambah motivasi siswa untuk mengingat pelajaran yang telah diterima di sekolah. Penelitian ini memanfaatkan media pembelajaran grafis berupa gambar aktual untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat bahasa Indonesia. Media pembelajaran grafis adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar (Sudjana, 1991:68). Dengan melihat gambar maka siswa dapat berimajinasi tentang apa yang mereka lihat kemudian mereka dapat belajar menyusun sebuah kalimat yang baik dan benar sesuai dengan indikator pencapaian yang tercantum pada kurikulum. Melalui media gambar tersebut, siswa akan merasa senang dan mudah memahami bagaimana menentukan kedudukan subjek, predikat dan obyek pada suatu kalimat (Sadiman, 2010:29). Penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar menulis telah dibuktikan oleh seorang mahasiswi UMM melalui penelitian tindakan kelas (PTK) di SD muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang pada tahun 2011. Penelitian tersebut menggunakan media gambar berseri untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa SD Muhammadiyah 08 kelas 4. Dari hasil PTK itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan siswa kelas 4 SD Muhammadiyah meningkat.
4 Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat bahasa Indonesia dengan cara memanfaatkan media pembelajaran. Peneliti tertarik untuk menerapkan media gambar dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana. Dengan dasar ini peneliti mengambil judul Peningkatan Hasil Belajar Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Indonesia dengan Media Gambar Siswa Kelas 2 SDN Gadingkulon 03 Kecamatan Dau Kabupaten Malang. B. Identifikasi/Fokus Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka fokus masalah yang dapat diperoleh antara lain: 1. Ketidakpahaman siswa tentang kedudukan subjek, predikat dan objek dalam suatu kalimat mengakibatkan hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi menulis kalimat rendah. Nilai yang diperoleh siswa tidak mencapai KKM bahasa Indonesia, yaitu 75. 2. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru tidak memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal. Hal ini mengakibatkan komunikasi antara guru dan siswa pada saat pembelajaran tidak tercapai secara maksimal.
5 C. Perumusan Masalah Berdasarkan fokus masalah di atas, maka perumusan masalah yang dikemukakan adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran materi menyusun kalimat dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 SDN Gadingkulon 03? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia pokok bahasan kalimat melalui penerapan media gambar siswa kelas 2 SDN Gadingkulon 03? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan keterlaksanaan penerapan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar kalimat sederhana bahasa Indonesia siswa kelas 2 SDN Gadingkulon 03. 2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar kalimat sederhana bahasa Indonesia melalui penerapan media gambar siswa kelas 2 SDN Gadingkulon 03. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan pengajaran bahasa Indonesia. Manfaat tersebut antara lain:
6 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi peneliti dalam menerapkan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar menulis kalimat sederhana bahasa Indonesia. 2. Bagi Siswa Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi menulis kalimat sederhana. 3. Bagi Guru Sebagai alternatif dalam pemilihan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar materi menulis kalimat sederhana di kelas 2. 4. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan sebagai salah satu bahan acuan untuk memperbaiki pembelajaran kalimat sederhana bahasa Indonesia di SDN Gadingkulon 03 Dau-Malang.. F. Batasan Istilah Dalam hal ini peneliti membatasi istilah yang muncul dalam rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut : Kalimat sederhana dibentuk dari sebuah klausa yang unsur-unsurnya berupa kata atau frase sederhana (Chaer, 1988:380). Kalimat dalam penelitian ini disesuaikan dengan indikator pencapaian di kelas 2 Sekolah Dasar, yaitu terdiri dari penggunaan tanda baca titik, tanda koma, tanda tanya dan tanda hubung. Penggunaan huruf kapital diawal kalimat dan untuk nama orang. Pemahaman subjek, predikat dan objek.