STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat adalah sebuah wadah yang menyatukan para pihak pemangku kepentingan (multi-stakeholders) di Jawa Barat yang bergerak dalam mendukung upaya-upaya pengurangan risiko bencana (PRB) di wilayah Provinsi Jawa Barat. Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat berperan sebagai Platform Pengurangan Risiko Bencana di tingkat Provinsi yang menyediakan mekanisme koordinasi untuk meningkatkan kolaborasi & koordinasi berbagai pemangku kepentingan dalam keberlanjutan aktivitas-aktivitas PRB melalui proses konsultatif dan partisipatif yang selaras dengan pelaksanaan kerangka kerja PRB sebagaimana ditetapkan dalam kebijakan nasional. Sejalan dengan cita-cita nasional untuk menjadi komunitas yang tangguh terhadap bencana, maka Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat melaksanakan misi yang diilhami oleh nilai-nilai sosial/ kemanusiaan guna mewujudkan cita-cita tersebut. Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat memberikan kontribusi dalam Pengurangan Risiko Bencana melalui advokasi, pengawasan, fasilitasi dan konsultasi yang memungkinkan terjadinya pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana bagi semua pemangku kepentingan menuju komunitas yang tanggap dan tahan bencana. Untuk mewujudkan dan mengatur pelaksanaan kegiatan tersebut, disusunlah Statuta Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat. Statuta ini sebagai norma hukum dasar yang dipergunakan dalam merencanakan, mengembangkan program dan menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan forum serta merupakan sumber dan dasar hukum bagi penyusunan peraturan dan prosedur operasional. 1
Pasal 1 LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Undang-Undang No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 4. Peraturan Pemerintah No 21 tahun 2008 tengang Penyelengaraan Penanggulangan Bencana 5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 2 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Pasal 2 IDENTITAS NAMA, WAKTU DAN TEMPAT (1) Nama forum ini adalah Forum Pengurangan Risiko Jawa Barat atau disingkat Forum PRB Jabar atau dengan akronim FPRB Jabar yang berkedudukan di Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya dalam dokumen ini akan disebut Forum PRB Jabar. (2) Forum PRB Jabar secara formal didirikan tahun 2014 untuk menjadi platform PRB di Provinsi Jawa Baratuntuk waktu yang tidak ditentukan. (3) Pendirian forum ini dilakukan atas prakarsa dari para pegiat dan mitra Forum PRB Jabar yang terdiri dari unsur pemerintah, organisasi masyarakat, lembaga bisnis, media, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga internasional yang bekerja di Jawa Barat. (4) Pada waktu didirikan Forum PRB Jabar menjadi bagian dari Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana (PLANAS PRB) Pasal 3 BENTUK (1) Forum adalah wadah yang menyatukan para pemangku kepentingan (multi stakeholders) yang bergerak dalam mendukung upaya-upaya Pengurangan Risiko Bencana di wilayah Jawa Barat. Elemen-elemen yang termasuk di dalamnya adalah lembaga pemerintah, kelompok organisasi masyarakat sipil, swasta dan lembaga-lembaga pendidikan. Sedangkan upaya-upaya dalam bidang pengurangan risiko bencana meliputi antara lain: mitra pemerintah dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana (RAD PRB), pengembangan kapasitas, pemberdayaan masyarakat, bantuan kemanusiaan, pembangunan 2
berkelanjutan, pembangunan yang bertugas di sektor publik, penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana, dan pendidikan. (2) Forum PRB Jabar adalah organisasi mandiri (lembaga otonom) yang mengembangkan fleksibilitas untuk mencapai tujuan bersama dan menyelesaikan persoalan, berpegang dan berpedoman pada prinsipprinsip yang disepakati forum anggota, peraturan, dan kerjasama yang saling menguntungkan dari seluruh elemen yang menjadi anggota forum. Pasal 4 VISI DAN MISI (1) VISI Forum PRB Jabar adalah Terwujudnya masyarakat Jawa Barat yang memiliki sistem ketahanan dan ketangguhan sosial, ekonomi dan budaya terhadap bencana. (2) MISI Forum PRB Jabar adalah : a. Menjadi wadah kerjasama efektif multi-pihak dan lintas bidang/sektor dalam proses-proses pembangunan berkelanjutan. b. Mendorong terciptanya lingkungan yang mendukung bagi pengembangan budaya Pengurangan Risiko Bencana melalui advokasi dan penumbuhan kesadaran dan pengetahuan tentang Pengurangan Risiko Bencana. c. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana ke dalam pembangunan. d. Memberikan sumbangan pemikiran tentang Pengurangan Risiko Bencana melalui upaya yang terpadu dan terkoordinasi dalam proses penyusunan kebijakan, perencanaan, administrasi dan pengambilan keputusan pembangunan. e. Memobilisasi sumber daya dan kapasitas pemangku kepentingan lokal, lembaga-lembaga nasional, regional dan internasional/struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan. Pasal 5 FUNGSI a. Memfasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia, lembaga dalam hal Pengurangan Risiko Bencana (PRB). b. Menjadi wadah komunikasi, koordinasi dan kolaborasi para pemangku kebijakan di jawa barat dalam pelaksanaan dan keberlanjutan kegiatan kegiatan PRB dan pengelolaan sumber daya alam yang selaras dengan strategi PRB secara nasional dan daerah. 3
c. Melembagakan dan mengarusutamakan PRB dalam perencanaan, kebijakan pembangunan di Provinsi Jawa Barat. Pasal 6 PRINSIP (1) Kemanusiaan Setiap upaya PRB dapat memberikan perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia serta harkat dan martabat setiap warga negara secara proporsional (2) Partisipasi Partisipasi adalah berperan serta dalam suatu kegiatan (keikutsertaan, peran serta, keterlibatan) (3) Kesetiakawanan Kesetiakawanan adalah perasaan bersatu, sependapat dan sekepentingan. (4) Solidaritas Solidaritas adalah sifat (perasaan) solider, sifat satu rasa (senasib sepenanggungan), perasaan setia kawan. Solider adalah bersifat mempunyai atau memperlihatkan perasaan bersatu (senasib, sehina, semalu dsb), (rasa) setia kawan. (5) Kesukarelaan Kesukarelaan berarti dengan kemauan sendiri, dengan rela hati, atas kehendak sendiri (tidak karena diwajibkan). (6) Terbuka Terbuka adalah tidak terbatas pada pihak tertentu saja, tidak dirahasiakan (7) Toleransi Toleransi adalah sifat atau sikap toleran. Toleran adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakukan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. (8) Kesetaraan Keadaan dimana semua unsur dalam forum mempunyai status yang sama dalam hal tertentu. Hal ini juga mencakup kewajiban dan kesempatan yang sama. (9) Non-diskriminatif Non diskriminatif adalah tidak bersifat mendiskriminasi (membedabedakan). (10) Komitmen 4
Komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu hal. (11) Akuntabilitas Sebuah pengakuan dan asumsi tanggung jawab untuk sebuah tindakan, hasil, keputusan dan kebijakan termasuk administrasi, manajemen, pelaksanaan, dalam lingkup peran atau posisi pekerjaan dan mencakup kewajiban untuk melaporkan, menjawab dan menjelaskan segala konsekuensi yang timbul. (12) Non Partisan Pasal 7 KEGIATAN FORUM Kegiatan- Kegiatan Forum a. Berperan dalam kegiatan pendidikan PRB, serta peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat. b. Mendokumentasikan pengalaman, petikan pembelajaran dan praktek terbaik. c. Menyediakan informasi data dasar untuk pengurangan risiko bencana; termasuk profil ancaman dan risiko bencana, kebijakan, strategi, kapasitas, sumberdaya, dan program daerah/nasional. d. Melakukan analisa sistem PRB dan kebijakan pemerintah/pemerintah daerah yang terkait secara menyeluruh. e. Mengidentifikasi tren, kesenjangan, permasalahan dan tantangan serta menentukan bidang prioritas PRB. f. Berperan dalam pembentukan dan pengembangan sistem PRB. g. Membentuk gugus tugas tematis (thematic platform/task force) sesuai dengan bidang prioritas PRB yang kontekstual. Mengelola kegiatan koordinasi dan berbagi data/informasi antar pihak dalam melaksanakan kegiatan PRB. h. Mendorong proses penyususnan atau mengadopsi kebijakan peraturan perundangan yang berprespektif PRB. i. Menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat. j. Menetapkan patokan kemajuan yang dicapai dalam pengarusutamaan PRB ke dalam kebijakan, perencanaan dan program pembangunan. k. Menyusun rencana kerja yang berorientasi hasil dan selaras dengan kerangka kerja aksi PRB yang disepakati secara nasional. l. Mengkoordinasikan upaya bersama antar/sesama anggota untuk PRB. m. Memantau, mencatat dan melaporkan aksi-aksi PRB di tingkat daerah sejalan dengan kerangka kerja aksi PRB yang disepakati. 5
Pasal 8 UNSUR-UNSUR ORGANISASI Unsur-unsur organisasi adalah sebagai berikut: 1. Anggota : lembaga/institusi/organisasi/kelompok yang dinyatakan menyatakan diri menjadi anggota tanpa batas waktu serta memenuhi kewajiban sebagai anggota. 2. Peninjau : lembaga-lembaga yang menyatakan minat untuk ikut serta dalam proses-proses forum untuk jangka waktu terbatas. 3. Mitra : lembaga/institusi/organisasi/kelompok baik lokal, nasional maupun internasional yang memiliki kesamaan visi dan misinya dalam PRB dan mempunyai komitmen untuk bekerjasama dengan menjunjung prinsip-prinsip Forum Pengurangan Risiko Bencana di Jawa Barat. Pasal 9 ORGANISASI FORUM (1) Dewan Kehormatan a. Institusi pengurus yang dapat bertindak sebagai penasehat serta bisa memberikan saran-saran terkait dengan kondisi organisasi F- PRB maupun kegiatan yang dilakukannya. b. Terdiri dari 5 Individu perseorangan yang memiliki kapasitas kepemimpinan di level provinsi /nasional dan opinion leader tingkat provinsi /nasional, atau mewakili golongan tertentu yang dianggap belum terwakili kepentingannya di dalam forum. c. Diwakili dari unsur-unsur sebagai berikut : Pemerintah, Perguruan Tinggi, Sektor Swasta, TNI dan Polri dan pakar terkait PRB. d. Dewan Kehormatan dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Daerah anggota setiap 3 (tiga) tahun. (2) Dewan Pengurus a. Institusi pengurus dengan mekanisme kepemimpinan kolektif yang terdiri dari 4 individu perseorangan dengan mandat organisasi anggota forum. b. Terdiri dari seorang Ketua Forum, dan 3 orang yang dikenali (recognized) memiliki pengalaman pada urusan yang menjadi tanggung jawabnya, 3 urusan tersebut yakni: 1) Advokasi, Regulasi dan Kebijakan 2) Pengembangan Kapasitas dan Manajemen Pengetahuan 3) Partisipasi, pelembagaan dan pengembangan organisasi 6
c. Untuk menjalankan urusan harian Dewan Pengurus memiliki kewenangan untuk membentuk manajemen sekretariat. d. Dewan Pengurus dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) Anggota setiap 3 tahun Pasal 10 MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Musyawarah Daerah adalah mekanisme pengambilan keputusan tertinggi. 2. Rapat Kepengurusan adalah mekanisme pengambilan keputusan yang melibatkan Dewan Kehormatan dan Dewan Pengurus. 3. Rapat Harian Dewan Pengurus. 4. Apabila dalam keadaan tertentu dibutuhkan pembahasan khusus terkait penyelesaian dan pengembangan organisasi, maka bisa dilakukan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) yang tata caranya akan diatur dalam Petunjuk Operasional Organisasi Pasal 11 KEANGGOTAAN (1) Persyaratan Anggota Forum a. Berkomitmen untuk berkiprah dalam PRB b. Berdomisili di Provinsi Jawa Barat c. Mendaftarkan diri dan bersedia memenuhi kewajiban sebagai anggota d. Menyertakan surat tugas resmi dari lembaga yang menunjuk dua orang perwakilan lembaga nya e. Direkomendasikan oleh 2 anggota Forum (2) Kewajiban Anggota a. Berperan Aktif dalam kegiatan Forum b. Mematuhi peraturan dan mekanisme Forum yang diputuskan dalam Musyawarah Daerah anggota c. Menjunjung tinggi keputusan Forum (3) Hak Anggota a. Mendapatkan informasi dan laporan kegiatan Forum b. Memberikan suara dan pendapat dalam pengambilan keputusan Forum c. Dapat memilih dan dipilih sebagai pengurus dan perwakilan Forum 7
d. Mendapatkan manfaat dan mekanisme pertukaran informasi dan jejaring Forum Pasal 12 TATA URUTAN PERATURAN DAN/ATAU KEPUTUSAN Tata urutan peraturan dan/atau keputusan yang berlaku di Forum PRB Jabar adalah sebagai berikut: 1. Statuta Forum. 2. Peraturan Forum. 3. Keputusan Dewan Pengurus. Pasal 13 PERUBAHAN STATUTA Untuk pertama kalinya Statuta disusun dan ditetapkan oleh Tim Kerja dan Formatur Forum. Pada periode selanjutnya Statuta hanya dapat diubah oleh Musyawarah Daerah Anggota. Pasal 14 ATURAN PERALIHAN (1) Segala peraturan dan/atau keputusan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan perubahan menurut statuta ini. (2) Dalam tenggang waktu 3 (tiga) tahun atau 1 periode kepengurusan Forum sejak disyahkannya statuta ini, segala peraturan dan/atau keputusan sudah disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam statuta. Pasal 15 PENUTUP Statuta ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan. Ditetapkan di : Bandung Pada Tanggal : 8