BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2015 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta triwulan IV tahun 2015 terhadap triwulan III tahun 2015 (q-to-q) mengalami kenaikan, yaitu sebesar 1,17 persen. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta triwulan IV tahun 2015 terhadap triwulan IV tahun 2014 (y-on-y) sebesar 3,71 persen. Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan IV tahun 2015 terhadap triwulan III tahun 2015 (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 3,24 persen. Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan IV tahun 2015 terhadap triwulan IV tahun 2014 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 11,78 persen. I. Pendahuluan Pada bulan Februari 2016, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk triwulan IV (Oktober Desember), baik pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Penyampaian BRS Industri Manufaktur ini merupakan agenda rutin pada setiap triwulan. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi industri manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi kultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan. Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016 1
Sektor industri dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: a. Industri mikro : industri dengan tenaga kerja sebanyak 1-4 orang b. Industri kecil : industri dengan tenaga kerja sebanyak 5-19 orang c. Industri sedang : industri dengan tenaga kerja sebanyak 20-99 orang d. Industri besar : industri yang mempekerjakan 100 orang atau lebih. II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2015 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q) triwulan IV tahun 2015 terhadap triwulan III tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,17 persen. Sedangkan laju pertumbuhan produksi IBS triwulan IV tahun 2015 dibandingkan triwulan IV tahun 2014 (y-on-y) juga tumbuh positif sebesar 3,71 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Indonesia, kinerja produksi Industri Besar Sedang Provinsi D.I. Yogyakarta (y-on-y) lebih rendah, di mana pertumbuhan industri besar sedang Indonesia pada triwulan IV tahun 2015 mampu tumbuh sebesar 4,02 persen. Gambar 1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang D.I. Yogyakarta dan Nasional Triwulan IV Tahun 2015 Triwulan III Tahun 2015 (q to q) 5 4,96 4 3 2 1 0 1,32 1,68 1,35 1,55 1,49 0,09 2,51 1,69 1,17-1 -2-0,71-3 -4-2,89-2,5-5 -4,61 DIY Nasional Meningkatnya indeks pertumbuhan IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV Tahun 2015 (q to q) didongkrak oleh pertumbuhan positif pada hampir seluruh jenis industri yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap total output IBS. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif yaitu industri makanan, industri pengolahan tembakau, industri tekstil, industri mesin dan perlengkapan ytdl serta industri furnitur. Pada triwulan IV Tahun 2015, jenis industri yang pertumbuhan cukup tinggi adalah industri furnitur tumbuh positif sebesar 2,51 persen disusul dengan pertumbuhan positif industri pengolahan tembakau dan industri mesin dan perlengkapan ytdl yang masing-masing tumbuh sebesar 1,68 persen dan 1,49 persen. Sementara itu jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri pakaian jadi dengan laju pertumbuhan -0,71 persen. 2 Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016
Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan IV Tahun 2015 (y on y) 10 8 6 4 2 0-2 8,12 2,96 3,61 3,86-4,34 1,62 10 12 13 14 28 31-4 -6 Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2015 dibanding triwulan IV tahun 2014 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,71 persen. Angka pertumbuhan IBS D.I. Yogyakarta triwulan IV tahun 2015 (y-on-y) ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional, di mana pertumbuhan nasional triwulan IV tahun 2015 (y-ony) yaitu sebesar 4,02 persen. Pertumbuhan y-on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh pertumbuhan positif dari jenis industri tekstil yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi sebesar 8,12 persen. Disusul oleh pertumbuhan jenis industri mesin dan perlengkapan ytdl dan industri pengolahan tembakau, dengan laju pertumbuhan masing-masing 3,86 persen dan 3,61 persen. Pada triwulan IV Tahun 2015, industri makanan tumbuh sebesar 2,96 persen dan industri furnitur tumbuh positif 1,62 persen. Sementara itu, jenis industri pakaian jadi mengalami pertumbuhan negatif baik pertumbuhan (q-to-q) maupun (y-on-y). Laju pertumbuhan produksi industri pakaian jadi di triwulan IV (y-on-y) sebesar -4,34 persen. Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III Tahun 2015 dan Triwulan IV Tahun 2015 D.I. Yogyakarta (persen) Pertumbuhan (%) KBLI Jenis Industri No. (2 Digit) q-to-q y-on-y Triw III Triw IV Triw III Triw IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. [10] Industri Makanan 1,58 1,32-8,53 2,96 2. [12] Industri Pengolahan Tembakau 1,24 1,68-2,27 3,61 3. [13] Industri Tekstil 1,81 1,35-6,29 8,12 4. [14] Industri Pakaian Jadi -1,56-0,71 8,46-4,34 5. [28] Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl 1,26 1,49 7,43 3,86 6. [31] Industri Furnitur 2,14 2,51 4,69 1,62 Industri Besar dan Sedang (IBS) 1,08 1,17-7,46 3,71 Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016 3
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan SedangTriwulan III Tahun 2015 dantriwulan IV Tahun 2015 (persen), Indonesia KBLI q-to-q y-on-y No. (2 Digit) Triw III Triw IV Triw III Triw IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 [10] Industri Makanan 0,26-2,89 7,04 5,71 2 [11] Industri Minuman -1,34 1,13-6,01-2,95 3 [12] Industri Pengolahan Tembakau 1,34 4,96 5,14 6,84 4 [13] Industri Tekstil 1,68 1,55-2,11 0,17 5 [14] Industri Pakaian Jadi -2,59-4,61-13,26-14,63 6 [15] Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki -3,27 7,66 1,29 3,53 7 [16] Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya -2,55 1,02-1,92-1,98 8 [17] Industri Kertas dan Barang dari Kertas 0,05-3,85-3,09-0,51 9 [18] Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam 0,62-0,7 2,82 1,84 10 [20] Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 3,24-7,21 2,26-8,93 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat 11 [21] Tradisional 0,72 4,21 15,6 15,27 12 [22] Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -1,57-2,37 6,61 8,15 13 [23] Industri Barang Galian Bukan Logam 1,05 5,81 7,64 5,13 14 [24] Industri Logam Dasar -1,15 2,74 4,48 4,75 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan 15 [25] Peralatannya -1,47 5,62 5,96 6,2 16 [26] Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik 0,4 4,38 1,8 11,36 17 [27] Industri Peralatan Listrik -4,67-4,89-4,51-10,93 18 [28] Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl 4,64 0,09 5,93 5,35 19 [29] Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 1,72 1,33 5,23-1,54 20 [30] Industri Alat Angkutan Lainnya 5,61-0,43-5,89-6,16 21 [31] Industri Furnitur -1,26-2,5 4,75 3,7 22 [32] Industri Pengolahan Lainnya 2,93-3,66 11,42 2,1 Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan 23 [33] Peralatan -0,29 0,13 4,36-0,14 Industri Besar dan Sedang (IBS) 0,83 1,69 4,00 4,02 III. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil di D.I. Yogyakarta Pada Triwulan IV Tahun 2015 Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan kekuatan strategis untuk mempercepat pembangunan daerah. Pembinaan usaha IMK harus terus dilakukan agar kendalakendala yang dihadapi berupa masalah permodalan, pemasaran, serta pengelolaan dapat segera teratasi. 4 Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016
No. KBLI (2 Digit) Tabel 3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil di D.I. Yogyakarta Triwulan III dan IV Tahun 2015 Jenis Industri Triwulan III Triwulan IV q-to-q y-on-y q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 10 Industri Makanan -2,53 7,93 1,39 11,4 2 11 Industri Minuman -7,86-10,52 13,59 7,5 3 12 Industri Pengolahan Tembakau -81,65-78,17 72,06-65,27 4 13 Industri Tekstil -7,39 18,29-5,52 1,47 5 14 Industri Pakaian Jadi 1,66 4,84 1,61 9,13 6 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -3,08 12,79-2,11 11,68 7 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -14,69-3,24 1,85 6,81 8 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas 17,16 25,27-6,5 1,18 9 18 10 20 11 21 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal 7,61-1,11 11,98 25,78 75,16 39,32-8,16 44,74 4,34-14,99 4,15 8,83 12 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 29,39 10,18-9,09 5,83 13 23 Industri Barang Galian Bukan Logam -6,96-15,91 4,88-1,12 14 24 Industri Logam Dasar -14,71-22,14 19,93-6,63 15 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya -0,88-1,36 4,93 9,07 16 27 Industri Peralatan Listrik 1,95 26,66 8,04 36,85 17 31 Industri Furnitur -13,12-12,15-9,1-17,55 18 32 Industri Pengolahan Lainnya -2,01 10,29-7 7,45 19 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -30,21-10,93 9,87 2,65 IMK (Industri Mikro dan Kecil) -1,91 6,32 3,24 11,78 Pertumbuhan produksi triwulanan (q to q) industri mikro kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV dibandingkan triwulan III tahun 2015 mengalami pertumbuhan 3,24 persen lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III tahun 2015 yang mengalami pertumbuhan -1,91 persen. Membaiknya pertumbuhan produksi triwulan IV disebabkan karena pertumbuhan yang cukup tinggi beberapa jenis industri IMK. Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016 5
Gambar 3 Pertumbuhan Produksi Beberapa Sektor Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta Triwulan IV Tahun 2015 (q to q) -8,16 20-9,09 22-9,1 31 11 13,59 24 19,93 12 72,06-20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Sektor industri yang mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan adalah industri pengolahan tembakau yang mengalami pertumbuhan sebesar 72,06 persen. Disusul oleh pertumbuhan industri logam dasar sebesar 19,93 persen, serta industri minuman yang mampu tumbuh sebesar 13,59 persen. Sedangkan jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri furnitur dengan laju pertumbuhan sebesar -9,10 persen; sementara industri karet, barang dari karet dan plastik mengalami pertumbuhan -9.09 persen dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia pertumbuhannya -8,16 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Indonesia yang naik sebesar 1,35 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2014 lebih tinggi 1,89 poin. Sementara itu pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2015 dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2014 (y on y) juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 11,78 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil Indonesia yang naik sebesar 5,79 persen, maka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2015 lebih tinggi 5,99 poin. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan IV tahun 2015 (y on y) didorong oleh pertumbuhan yang cukup tinggi sebagian besar jenis industri. Sebanyak 4 jenis dari 19 jenis industri IMK yang mengalami pertumbuhan negatif, sementara jenis industri lain mengalami pertumbuhan positif sebagian besar di atas 5 persen. Sektor-sektor industri mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia dengan pertumbuhan mencapai 44,74 persen, disusul oeleh pertumbuhan industri peralatan listrik yang tumbuh sebesar 36,85 persen. Kemudian berturut-turut industri percetakan dan reproduksi media rekaman; industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki; dan industri makanan dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 25,78 persen, 11,68 persen dan 11,40 persen. Sektor-sektor industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan IV Tahun 2015 dibandingkan triwulan IV Tahun 2014 adalah industri pengolahan tembakau sebesar -65,27 persen. Turunnya pertumbuhan industri pengolahan tembakau (y-on-y) disebabkan karena penurunan hasil panen tembakau yang tidak sebaik panen tahun sebelumnya. Jenis industri lain yang juga mengalami pertumbuhan negatif adalah industri furnitur sebesar -17,55 persen, serta industri logam dasar sebesar -6,63 persen. 6 Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016
Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan IV 2015 Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit) Indonesia KODE Triwulan IV Jenis Industri KBLI Q to Q Y on Y Tahun 2015 (1) (2) (3) (4) 10 Industri Makanan 2,49 6,83 6,83 11 Industri Minuman 1,00 8,9 11,52 12 Industri Pengolahan Tembakau -10,1 6,39 7,66 13 Industri Tekstil 2,28 4,44 7,62 14 Industri Pakaian Jadi 1,23 4,06 6,68 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 2,16 7,42 3,91 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan 3,7-2,02-3,73 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas 0,68 6,51 16,36 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 3,68 13,19 8,24 20 Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia 3,95 18,87 14,31 21 Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional 1,88 7,21 4,52 22 Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik 0,47-5,57-3,72 23 Industri Barang Galian Bukan Logam -0,58 0,71-1,55 24 Industri Logam dasar 4,99 2,81-0,59 25 Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya -0,15-4,85-3,58 26 Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik 5,97 5,76 1,02 27 Industri Peralatan Listrik 4,18 8,13 10,14 Industri Mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk 28 dalam lainnya) 4,94 12,57 12,60 29 Industri Kendaraan Bermotor 1,94-2,47 1,69 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 5,71-0,35-2,76 31 Industri Furnitur -2,21-0,63 6,54 32 Industri pengolahan Lainnya -2,3 3,61 2,52 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 0,2-5,05 3,26 INDONESIA 1,35 5,79 5,71 Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016 7
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi : Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp.0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email : bps3400@bps.go.id Website : yogyakarta.bps.go.id 8 Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016