BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 26/05/34/Th.XV, 2 Mei 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2014 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) triwulan I tahun 2014 terhadap triwulan IV tahun 2013 (q-to-q) mengalami kenaikan, yaitu sebesar 5,09 persen. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) triwulan I tahun 2014 terhadap triwulan I tahun 2013 (y-on-y) sebesar 8,47 persen. Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) triwulan I tahun 2014 terhadap triwulan IV tahun 2013 (q-to-q) mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar 0,86 persen. Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) triwulan I tahun 2014 terhadap triwulan I tahun 2013 (y-on-y) mengalami kenaikan, yaitu sebesar 8,89 persen. I. Pendahuluan Pada bulan Mei 2014, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk triwulan I (Januari Maret), baik pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Penyampaian BRS Industri Manufaktur ini merupakan agenda rutin pada setiap triwulan. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi Industri Manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi cultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 26/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014 1
Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sector industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan. Sektor industri dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: a. Industri mikro : industri dengan tenaga kerja sebanyak 1-4 orang b. Industri kecil : industri dengan tenaga kerja sebanyak 5-19 orang c. Industri sedang : industri dengan tenaga kerja sebanyak 20-99 orang d. Industri besar : industri yang mempekerjakan 100 orang atau lebih. II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I Tahun 2014 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q), yaitu triwulan I tahun 2014 terhadap triwulan IV tahun 2013, tumbuh positif yaitu sebesar 5,09 persen. Laju pertumbuhan produksi IBS triwulan I tahun 2014 mengalami percepatan dibandingkan dengan pertumbuhan produksi triwulan IV tahun 2013 yang tumbuh sebesar 2,93 persen. Kinerja produksi Industri Besar Sedang Provinsi D.I. Yogyakarta masih lebih baik dibandingkan dengan angka nasional, pada triwulan I tahun 2014 yang hanya mampu tumbuh negatif sebesar 0,02 persen. Meningkatnya indeks pertumbuhan IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2014 disebabkan karena pertumbuhan positif pada jenis industri makanan yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap total output IBS. Pada triwulan I Tahun 2014, industri makanan ini mampu tumbuh sebesar 11,35 persen. Jenis industri yang juga memicu pertumbuhan positif adalah industri barang galian bukan logam dan industri karet, barang dari karet dan plastik masing-masing tumbuh sebesar 8,98 persen dan 4 persen. Sementara itu industri mesin dan perlengkapan mengalami penurunan pertumbuhan produksi cukup besar yaitu 10,38 persen sehingga mengerem laju pertumbuhan industri IBS di triwulan I tahun 2014. Jenis industri yang juga mengalami penurunan pertumbuhan produksi adalah industri pengolahan tembakau turun sebesar 6,65 persen, industri tekstil turun 4,86 persen, dan industri furnitur yang juga mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 4,61 persen. Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2014 dibanding triwulan I tahun 2013 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 8,47 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja produksi IBS triwulan I tahun 2014 lebih baik dibanding triwulan IV yang tumbuh sebesar 3,84 persen. Angka pertumbuhan (y-on-y) IBS D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2014 ini lebih rendah dibanding pertumbuhan secara nasional triwulan I tahun 2014 (y-on-y) yaitu sebesar 8,94 persen. Pertumbuhan y-on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh share pertumbuhan jenis industri makanan yang tumbuh sebesar 2,74 persen, jenis industri tekstil tumbuh sebesar 4,94 persen, dan jenis industri mesin dan perlengkapan tumbuh sebesar 5,09 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 26/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014 2
Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2013 dan Triwulan I Tahun 2014 Provinsi D.I. Yogyakarta (persen) No. KBLI Jenis Industri 2 Digit q-to-q Pertumbuhan (%) y-on-y Trw IV 2013 Trw I 2014 Trw IV 2013 Trw I 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 [10] Industri Makanan 5,93 11,35 11,99 28,63 2 [12] Industri Pengolahan Tembakau -1,32-6,65 0,99-11,17 3 [13] Industri Tekstil 2,98-4,86 4,55 2,11 4 [22] Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -4,71 4,00-5,08-6,52 5 [23] Industri Barang Galian Bukan Logam 2,65 8,98-0,69 16,08 6 [28] Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl 4,30-10,38 9,04-6,20 7 [31] Industri Furnitur 3,54-4,61 6,82-1,81 Industri Besar dan Sedang (IBS) 2,93 5,09 4,31 8,47 Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2013 dan Triwulan I Tahun 2014 (persen), Indonesia No. KBLI (2 Digit) Jenis Industri Q-to-Q Y-on-Y Triw IV Triw I Triw IV Triw I (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 10 Industri Makanan 3,42-5,06 13,66 14,2 9,00 2 11 Industri Minuman 2,22-6,41 0,88-0,71-0,71 3 12 Industri Pengolahan Tembakau 3,6 0,02 8,38 8,42 8,42 4 13 Industri Tekstil 2,36-6,61-1,95-5,88-5,88 5 14 Industri Pakaian Jadi -0,44 0,14 6,23 5,63 5,63 6 15 Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki 4,79-8,5 8,19 1,81 1,81 7 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya 1,54 4,03 3,99 6,79 6,79 8 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas -0,53 6,6-2,55 0,46 0,46 9 18 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam -3,42-2,47-2,04-8,77-8,77 10 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 0,92 4,9-3,57 2,22 2,22 11 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat 0,53 4,71 1,41 15,41 15,41 Tradisional 12 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -0,32 4,19 4,89 5,19 5,19 13 23 Industri Barang Galian Bukan Logam -0,1-3,8 3,45 1,55 1,55 14 24 Industri Logam Dasar 2,3-1,35 10,18 3,57 3,57 15 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 3,78-5,17 10,05 0,05 0,05 16 26 Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik -4,48-1,53 1,97 0,09 0,09 17 27 Industri Peralatan Listrik -1,15 0,62 3,11 1,69 1,69 18 28 Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl 1,63 6,43 10,1 9,73 9,73 19 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 2,26-0,86 3,53-0,5-0,5 20 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 0,38-3,24 1,65 6,75-0,69 21 31 Industri Furniture 0,78-1,03 6,62 1,46 1,46 22 32 Industri Pengolahan Lainnya 5,16 1,65 10,71 17,78 17,78 23 33 Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 2,89-9,1 2,74-3,13-3,13 INDONESIA 0,55-0,02 0,13 4,35 3,76 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 26/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014 3
Gambar 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan II Tahun 2013 Triwulan I Tahun 2014 (persen) Dilihat dari sisi pertumbuhan produksi IBS selama empat triwulan terakhir, yaitu dari triwulan II tahun 2013 sampai dengan triwulan I tahun 2014, jenis industri makanan (KBLI 10) selalu mengalami pertumbuhan positif selama empat triwulan terakhir sementara jenis industri pengolahan tembakau (KBLI 12) mempunyai kecenderungan mengalami pertumbuhan negatif. Jenis industri lainnya yang terdiri dari industri tekstil (KBLI 13), industri karet, barang dari karet dan plastic (KBLI 22), industri bahan galian bukan logam (KBLI 23), industri mesin dan perlengkapan ytdl (KBLI 28), serta industri furniture (KBLI 31) selama empat triwulan terakhir tumbuh secara fluktuatif. III. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil Triwulan I Tahun 2014 Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen dari sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha IMK umumnya merupakan usaha rumah tangga yang sebagian besar masih bercampur dengan tempat tinggalnya, dan masih memerlukan pembinaan yang terus menerus agar masalah rentan yang dihadapi seperti masalah pemasaran, permodalan, dan pengelolaan lainnya dapat segera diatasi. Kondisi pertumbuhan produksi triwulanan (q-to-q) IMK di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2014 tumbuh negatif sebesar 0,86 persen, tidak sebaik pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2013 yang mencapai 1,63 persen. Pertumbuhan produksi perusahaan IMK triwulan I tahun 2014 yang negatif lebih disebabkan oleh turunnya pertumbuhan produksi 8 (delapan) jenis dari 18 jenis industri IMK. Dari 8 jenis industri sebanyak 5 jenis industri mengalami penurunan pertumbuhan produksi di atas 5 persen yaitu industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia turun 14,86 persen, industri barang galian bukan logam turun sebesar 13,28 persen, industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer mengalami penurunan 8,33 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun 6,79 persen, serta industri minuman mengalami penurunan 5,44 persen. Sedangkan 3 jenis industri Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 26/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014 4
lainnya mengalami penurunan di bawah 5 persen. Industri tekstil turun 2,11 persen, industri makanan melambat sebesar 2,09 persen, kemudian industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional turun 2,06 persen. dibandingkan Sementara itu pertumbuhan produksi IMK di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2014 triwulan I tahun 2013 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 8,89 persen. Meskipun sebanyak 6 jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan produksi, tetapi untuk beberapa jenis industri juga tumbuh signifikan yang ikut memacu pertumbuhan produksi IMK y on y. Industri yang tumbuh di atas 10 persen seperti industri furnitur mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 26,20 persen, industri mesin dan perlengkapan ytdl tumbuh sebesar 20 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman mengalami pertumbuhan 17,74 persen, industri pengolahan lainnya tumbuh 13,97 persen, jasa reparasasi dan pemasangan mesin dan peralatan serta industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya tumbuh 11,59 persen dan 11,40 persen. Kondisi pertumbuhan produksi triwulan I tahun 2014 (y-on-y) IMK D.I. Yogyakarta ini dibanding dengan pertumbuhan secara nasional lebih tinggi karena secara nasional tumbuh sebesar 4,41 persen. Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I Tahun 2014 KBLI Triwulan IV 2013 Triwulan I 2014 No. Jenis Industri (2 Digit) q-to-q y-on-y q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 10 Industri Makanan 1,58 7,09-2,09 6,8 2 11 Industri Minuman 11,68 2,28-5,44-2,36 3 13 Industri Tekstil -1,01 10,47-2,11 8,55 4 14 Industri Pakaian Jadi 3,03 8,74 1,19 9,39 5 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 1,08 8,05 1,84 8,03 6 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan -10,99 1,34-6,79-5,2 Sejenisnya 7 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas -11,07 2,99 9,48 8,33 8 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 26,34 20,12 3,91 17,74 9 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 11,51 15,28-14,86-9,12 10 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal 0,68-19,69-2,06-14,49 11 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 5,00-1,45 2,83 4,41 12 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 2,96 13,76-13,28-7,91 13 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 5,68 8,31 6,17 11,4 14 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 0,00 0,00 20,00 20,00 15 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer 0,00 0,00-8,33-8,33 16 31 Industri Furnitur 3,67 14,26 2,1 26,2 17 32 Industri Pengolahan Lainnya -3,72 10,25 1,46 13,97 18 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -2,42-2,42 21,91 11.59 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 1.63 10.31-0,86 8,89 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 26/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014 5
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi : BA DAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp. 0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email : bps3400@bps.go.id Website : yogyakarta.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 26/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014 6