BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan.

dokumen-dokumen yang mirip
POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRAKTOR DALAM MENGIKUTI TENDER PEMERINTAH DI KOTA DILI TIMOR LESTE TUGAS AKHIR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGUBAH METODE PELAKSANAAN KERJA PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN LAPORAN

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk

WALIKOTA TASIKMALAYA

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI HARGA PENAWARAN DAN FAKTOR PENENTU PEMENANG TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI DIY UNTUK KUALIFIKASI NON KECIL (234K)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

4. METODE PENELITIAN

BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

setiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian...

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PEMBENGKAKAN BIAYA PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA CIREBON

BAB II LANDASAN TEORI. dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek secara tepat.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENILA1AN PENGGUNA JASA /KLIEN PRO YEK KONSTRUKSI DALAM PROSES PEMILIHAN KONTRAKTOR. I s n a r n o.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mencari penyedia barang dan jasa. Proses lelang (procurement) biasanya dilakukan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembanganpembangunan proyek konstruksidi Indonesia semakin pesat,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAROLANGUN. Yeni Yuliana HOA113004

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Kualifikasi Kontraktor Terhadap Mutu

TINGKAT KESIAPAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI DALAM PENERAPAN E-PROCUREMENT DI LHOKSEUMAWE


BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

Kata kunci: Proyek Konstruksi, Kontraktual, Pemberdayaan Masyarakat, Faktor Penting, Faktor Dominan, Palangka Raya

Pengadaan Barang dan Jasa di Pemerintahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

STUDI MENGENAI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRAKTOR MENGIKUTI TENDER. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product

STUDI PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MENURUT KEPPRES NO 18 TAHUN 2000

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, maka. memegang peranan penting bagi kesejahteraan bangsa Indonesia

Oleh : Wiendia Suryana NRP : : MaksumTanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN YANG DISEBABKAN FAKTOR MATERIAL DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB II PEMBERIAN KUASA DIREKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

BAB III METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian di Desa Bangun Purba dan Kantor Desa. Waktu penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PANDANGAN KONTRAKTOR MENGENAI SUMBER DAYA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN ROKAN HULU

ANALISA PELAKSANAAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN PROPOSAL SKRIPSI

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

PROSEDUR PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN CARA PENUNJUKAN LANGSUNG NoDokumen :BRR NIAS/SOP/DRAFT Revisi ke : R-00 Tgl. Berlaku : Maret 2007 Tanggal :

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan konstruksi. Proses pelelangan yang baik akan menghasilkan output

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB IV METODE PENELITIAN

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan komunikasi data, diantaranya adalah , yang digunakan

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMAHAMAN KONTRAKTOR TERHADAP PERATURAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (003K)

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 14 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri kontruksi dewasa ini menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan akan bangunan fisik. Dalam industri kontruksi ada dua pihak yang memegang peranan penting yaitu Owner dan kontraktor. Owner sebagai pemilik proyek membutuhkan jasa kontraktor sebagai pemegang implementasi fisik yang benar-benar mampu, dalam arti memiliki kecakapan dan sarana untuk melaksanakanya dengan cara yang efesien dan ekonomis tanpa kesulitan yang berarti. Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesui biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan. Dalam hal ini Owner adalah pemerintah yang bergerak dalam bidang pembangunan jalan yaitu dinas pekerjaan umum Bina Marga provinsi Jawa Timur, yang terletak di jalan Gayung Kebonsari 167 Surabaya. Untuk dapat mengikuti tender, maka kontraktor harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Pendaftran dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu datang ketempat yang telah ditunjuk oleh pemerintah atau dengan melakukan pendaftaran secara online melalui E- procurement yang telah disediakan oleh pemerintah. Proses pemilihan kontraktor adalah serangkaian kegiatan mulai dari mengidentifikasi keperluan jasa kontraktor oleh pemilik, mempersiapkan paket tender, melakukan tender sampai dengan tanda tangan kontrak untuk menangani implementasi fisik proyek (Soeharto, 1997). Tender dapat dilaksanakan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan mengadakan tender terbuka. Dalam proyek kontruksi, jika kontaktor akan mengikuti tender untuk suatu proyek, maka kontraktor seharusnya meninjau terlebih dahulu motivasi dan tujuan untuk mengikuti tender, karena hal ini berpengaruh pada tanggapan yang diberikan. Jika kontraktor telah mempunyai motivasi yang jelas, maka keputusan selanjutnya adalah akan mengikuti atau tidak mengikuti tender.. Keputusan untuk mengikuti tender didasarkan pada pengalaman, penilaian, dan persepsi dari masingmasing personal yang berwenang untuk hal tersebut (Ahmad dan Minkarah, 1988). Dalam menghadapi kondisi tersebut, kontraktor menghadapi suatu masalah pengambilan keputusan yang melibatkan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Dengan mengidentifikasi dari mengevaluasi tingkat kepentingan pengambilan keputusan untuk mengikuti tender, maka dapat membantu kontraktor untuk memfokuskan perhatian mereka hanya pada faktor-faktor yang terpenting saja, sehingga diharapkan kontraktor dapat membuat keputusan yang lebih tepat. 1.2 Permasalahan. Permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kontraktor dalam 1

pengambilan keputusan untuk mengikuti tender pemerintah 2. Apakah faktor-faktor yang dominan mempengaruhi kontraktor dalam pengambilan keputusan untuk mengikuti tender pemerintah 1.3 Tujuan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Identifikasi faktor yang mempengaruhi kontraktor dalam pengambilan keputusan untuk mengikuti tender pemerintah. 2. Mengetahui faktor-faktor yang dominan mempengaruhi kontraktor dalam pengambilan keputusan untuk mengikuti tender pemerintah. 1.4 Batasan Masalah. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini nantinya akan dibatasi pada : 1. Penelitian dilakukan dibeberapa perusahaan kontraktor di wilayah Surabaya yang sudah dan yang sedang mengerjakan proyek pemerintah. 2. Penelitian difokuskan pada kontraktor bidang jalan raya klasifikasi Gread 5. 1.5 Manfaat Penelitian. 1. Bagi para praktisi, dalam hal ini kontraktor, penelitian ini dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan untuk mengikuti tender, dan memprioritaskan proyek yang akan di pilih. 2. Bagi peneliti, untuk memperluas wawasan dalam bidang manajemen proyek, khususnya pada tahap pengambilan keputusan. 3. Bagi akademis, untuk menambah ilmu tentang pengadaan pemerintah dan faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Pemilihan Kontraktor Dalam industry kontruksi, ada dua pihak yang memegang peranan penting yaitu owner dan kontraktor. Owner,baik dari pihak pemerintah maupun swasta adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki keinginan untuk mendesain, membangun, dan membiayai suatu proyek kontruksi. Sedangkan kontraktor adalah firma bisnis yang dikontrak owner untuk melaksanakan suatu proyek kontruksi baik secara keseluruhan maupun hanya bagian tertentu yang merupakan spesialisasi dari kontraktor tersebut (Clough dan Sears,1994). Pemilihan kontraktor dilakukan dengan cara tender dalam bentuk penawaran untuk suatu pekerjaan tertentu. Dengan metode sebagai berikut (Wulfram, 2002) 1. Pelelangan umum, adalah metode pemilihan penyedia barang /jasa yang dilakukan secara terbukadengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masayarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. 2. Pelalangan terbatas, dapat dilaksanakan apabila jumlah penyedia barang/jasa yang mampu 2

melaksanakan diyakini terbatas, yaitu untuk pekerjaan yang kompleks, dengan cara mengumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini mampu, guna member kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi. 3. Pemilihan langsung, yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyakbanyaknya penawaran, sekurangkurangnya 3 (tiga) penawarn dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi, baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan manakala metoda pelalangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelengan. 4. Penunjukan langsung, metoda ini dapat dilaksanakan dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa. Pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilangsungkan dengan cara melakukan negosiasi, baik teknis maupun biaya, sehingga diperoleh harga wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. 5. Swakelola, adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau upah borongan tenaga. Swakelola dapat dilaksanakan oleh pengguna barang/jasa. Instansi pemerinah, kelompok masyarakat/lemabaga swadaya masyarakat penerima hibah. 2.2 Kontraktor Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesui biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan. Kontraktor dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan hokum atau sebuah badan hokum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan (Wulfram, 2002) 2.2.1 Kualifikasi Kontraktor Kualifikasi kontraktor dapat diketahui dengan mengetahui berapa kekayaan bersih pada beberapa sub bidang.untuk kualifikasi kontraktor sub bidang jalan raya sebagai berikut (Sumber : LPJK) 1. Kualifikasi Gread 2 : harus memiliki kekayaan bersih sampai dengan Rp. 200.000.000. 2. Kualifikasi Gread 3 : harus memiliki kekayaan bersih minimal Rp. 100.000.000 samapai dengan Rp. 800.000.000. 3. Kualifikasi Gread 4 : harus memiliki kekayaan bersih minimal Rp. 400.000.000 sampai dengan Rp. 1.000.000.000. 4. Kualifikasi Gread 5 : harus memiliki kekayaan bersih minimal Rp. 3

1.000.000.000 sampai dengan 3.000.000.000. 5. Kualifikasi Gread 6 : harus memiliki kekayaan bersih minimal Rp. 3.000.000.000 samapi dengan 10.000.000.000. 6. Kualifikasi Gread 7 : harus memiliki kekayaan bersih minimal Rp. 10.000.000.000. 2.3 Pengadaan Proyek Pemerintah Pengadaan barang/jasa pemerintah yang selanjutnya disebut dengan pengadaan barang atau jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh kementrian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi lainya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa (PP No 54, 2010) 2.4 Mapping Penelitian Terdahulu Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kontraktor untuk Mengikuti Tender Proses pemilihan kontraktor dimulai dengan mengidentifikasi keperluan jasa kontraktor oleh pemilik dan mempersiapkan paket tender. Proses selanjutnya adalah melakunkan tender. Tender dimulai dengan undangan owner pada beberapa kontrkator yang dianggap mampu untuk melaksanakan proyek tersebut. kontraktor yang mendapat undangan tender untuk suatu proyek harus mempelajari dan mengevaluasi dokumen tender tersebut dengan teliti dan cermat. Kontraktor juga seharusnya meninjau terlebih dahulu motivasi dan tujuan untuk mengikuti tender tersebut, karena hal itu berpengaruh terhadap tanggapan yang diberikan. Jika kontraktor telah mempunyai motivasi dan tujuan yang jelas maka kepuusan selanjutnya adalah mengikuti atau tidak mengikuti tender. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan sejumlah faktor yang mendasari pengambilan keputusan tersebut : 1. Faktor-faktor menurut Ahmad dan Minkarah (1998), terdapat 31 faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender. 2. Faktor-faktor menurut Shash dan Abdul Hadi (1993), terdapat 4 sub faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender. 3. Faktor-faktor menurut Dozzi et.al. (1996), terdapat 3 sub faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender, dapat dilihat pada tabel 2.3. 4. Faktor-faktor menurut Dulaimin dan Shan (2002), terdapat 5 sub faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender. 5. Faktor-faktor menurut Lowe dan Parvar (2004), terdapat 6 sub faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender. 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Konsep Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran mengenai kontraktor untuk mengikuti tender yang dilaksanakan oleh pihak pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian survey untuk memperoleh persepsi kontraktor terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi kontraktor dalam mengikuti tender pemerintah bidang jalan yang mereka alami dengan menggunakan analisis statistis deskriptif. 3.2 Data penelitian Data penelitian sesuatu yang digunakan atau yang dibutuhkan dalam penelitian dengan menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan. 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey pengumpulan data primer yaitu suatu cara mengumpulkan data yang langsung berhubungan dengan responden, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktor dalam mengikuti tender proyek berdasarkan pengalaman responden dalam menangani proyek yang sudah dan sedang melaksanakan proyek pada proyek pembangunan jalan. 3.2.2 Populasi Penelitian Populasi untuk penelitian ini adalah para manajer-manajer proyek,atau pihak yang berkompeten dari kontraktor dalam pembangunan proyek jalan yang dilaksanakan oleh owner pemerintah. Pemilihan manajer-manajer proyek, atau pihak yang berkompeten sebagai populasi penelitian karena mereka dianggap memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan pada level atas dalam struktur organisasi dalam perusahaan kontraktor. 3.2.3 Sampel Penelitian Jumlah responden yang akan digunakan untuk survey pendahuluan sebanyak 5 responden. Yaitu para manajer-manajer proyek, dan pihak yang berkompeten dari kontraktor. Kemudian digunakan sebagai identifikasi faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender. Unit sampel adalah para manajermanejer proyek, dan pihak yang berkompeten dari kontraktor yang pernah dan sedang melaksanakan proyek pekerjaan jalan. Metode pengambilan sampel adalah penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling) dengan populasi terbatas, (Sugiyono, 2007), sampel yang dipilih sedemikian rupa sehingga setiap kemungkinan sampel memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih. Responden untuk survey utama tentang faktor yang dominan mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender > 30 responden. Dalam analisis statistik, sampel yang tergolong sampel besar yang distribusinya normal adalah sampel yang jumlahnya > 30 responden yang 5

diambil secara random (Singarimbun, 1989:171). 3.2.4 Desain Kuisioner Untuk memperoleh data tentang kontaktor dalam mengikuti tender, terlebih dahulu dapat dilakukan kuisioner kepada responden yaitu manajer-manajer proyek atau yang berkompeten untuk mengisi kuisioner. 3.2.4.1Kuisioner Pendahuluan Untuk mengidentifikasi kontraktor dalam mengikuti tender. Dapat dilakuakan kuisioner pendahuluan yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan yang telah disusun sedemikian sehingga dapat memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. mengenai faktor tersebut relevan atau tidak relevan terhadap pengaruh keputusan kontraktor untuk mengikuti tender. Draft kuisoner dapat dilihat pada lampiran 1. 3.2.4.2 Kuisioner Utama Sebelum menyusun kuisioner, terlebih dulu dilakukan studi dengan mempelajari teori-teori sebagai dasar pembahasan dan pemecahan masalah yang berupa buku dan bacaan-bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Daftar pertanyaan atau kuisioner telah disusun sedemikian sehingga diharapkan dapat memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Daftar pertanyaan atau kuisoner tersebut disebarkan kepada responden dengan jalan mendatangi langsung ke lokasi-lokasi kantor kontaraktor. Karena jawaban masih bersifat kualitaif maka perlu dikuantitatifkan dengan jalan memberi nilai / skor masing-masing variabel menggunakan skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemuduian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positf, (Sugiyono, 2007), yaitu: 1. Sangat tidak menentukan 2. Tidak menentukan 3. Cukup menentukan 4. Menentukan 5. Sangat menentukan Adapun untuk analisis kuantitatif, maka dapat diberi nilai / skor sebagai berikut: 1. Untuk jawaban sangat tidak menentukan terhadap pengaruh faktor untuk mengikuti tender diberi skor 1 2. Untuk jawaban tidak menentukan terhadap pengaruh faktor untuk mengikuti tender diberi skor 2 3. Untuk jawaban cukup menentukan terhadap pengaruh faktor untuk mengikuti tender diberi skor 3 4. Untuk jawaban menentukan terhadap pengaruh faktor 6

untuk mengikuti tender diberi skor 4 5. Untuk jawaban sangat menentukan terhadap pengaruh faktor untuk mengikuti tender diberi skor 5 Kuisioner ini diantar langsung oleh peneliti ke lokasi yang dituju serta memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Draft kuisoner ini dapat dilihat pada lampiran 2. 3.3 Analisis Data Analisis data dalam penelitian dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan, mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus-menerus sampai penulisan hasil penelitian. 3.3.1 Identifikasi faktor Dari tabel 2.6, Setelah didapat data dari responden dalam kuisioner kemudian dibuat persentase dari jumlah responden yang menjawab, apabila yang menjawab relevan didapat lebih dari 50% maka faktor tersebut dapat digunakan, apabila yang menjawab relevan didapat kurang dari 50% maka faktor tersebut tidak dapat digunakan, begitu juga pada yang menjawab tidak relevan. 3.3.2 Faktor Dominan Analisis data menggunakan statistik deskriptif, data yang telah diberikan oleh responden dalam kuisioner yang telah diberikan akan dianalisa faktor-faktornya menggunakan severity indeks untuk menentukan persentase. Jika faktorfaktor tersebut mempunyai nilai lebih besar atau sama dengan 87,5 maka faktor tersebut yang dianggap dominan, 3.4 Langkah-langkah Penelitian Prosedur penelitian dalam tugas akhir ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Merumuskan latar belakang dari penelitian Tugas Akhir 2. Merumuskan masalah yang akan diselesaikan untuk penelitian Tugas Akhir 3. Studi literatur Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku, Tugas Akhir, Tesis dan jurnal mengenai kontraktor dalam mengikuti tender pemerintah yang nantinya diharapkan dapat digunakan untuk menunjang keberhasilan identifikasi faktor penelitian ini. Dari studi ini didapat faktor-faktor yang akan digunakan sebagai acuan awal untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kontraktor umtuk mengikuti tender pemerintah pada proyek jalan. 4. Survey Pendahuluan Dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan dan tidak relevan terhadap pengaruh kontraktor dalam mengambil keputusan 5. Survey utama dilakukan dengan cara kuisioner dan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan. 6. Analisa Data Dari analisa data yang didapatkan, beberapa faktor yang mempunyai nilai yang dominan dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya 7

terhadap pengaruh keputusan kontraktor untuk mengikuti tender. 7. Kesimpulan dan saran Dari analisa data yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan faktorfaktor apa saja yang paling dominan dalam mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender pemerintah. Bagan alir penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Studi Literatur Tentang Identifikasi Faktor Yang Mempengaruhi Kontraktor Untuk Mengikuti Tender Survey Pendahuluan Identifikasi Faktor Relevan/Tidak relevan Survey utama/pengambilan Data Menganalisa Faktor-faktor Untuk Mengetahui Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Kontraktor Untuk Mengikuti Tender Pemerintah Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Responden Dalam penelitian ini beberapa data responden yaitu perusahaan kontraktor yang tergabung dalam gapensi mempunyai minimal gread 5 yaitu sebagai berikut : PT. JAYAKARYA BANGUN PERSADA, PT. WARINGIN, PT. MULTIGANGSAR GUNUNGJAYA, PT. REKA ESTI UTAMA, PT. GUNUNG LIMA KENCANA, PT. ADHI KARYA, PT. NINDYA KARYA, PT.DUTA GRAHA INDAH, PT. SABURNAYA, PT. UNGGUL JAYA GRESIK, PT. KARYAJATI TATA MANDIRI, PT. CIPTA WISESA BERSAMA, PT. JATI JAYA ARTA, PT. WIJAYA KARYA, PT. DUA PUTRI KEDATON, PT. MITRA SURYA PERSADA, PT. PRAMBANAN DWIPAKA,PT. HUTOMO MANDALA PUTRA, PT. AUTAMARS, PT. CITRA NUSA PERDANA, PT. MULTIKON, PT. ADHI ANAK NEGERI, PT. CITRA GADING ARISTAMA, PT. RODA EMAS JAYA, PT. AMIN JAYA KARYA ABADI, PT. ADHI TAMA, PT. BINTANG TIMUR, PT. SASMITO, PT. BAYU KAHURIPAN, PT. BANGUN CIPTA PERKASA. 4.2 Hasil Survey Pendahuluan Tujuan survey pendahuluan adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang betul-betul relevan terhadap pengaruh kontraktor dalam mengikuti tender. Sebelum melakukan survey pendahuluan, peneliti terlebih dahulu melakukan studi literatur untuk mengumpulkan variabel kontraktor dalam mengikuti tender dari hasil studi terdahulu, berdasarkan dari hasil data pada studi terdahulu, maka dijadikan sebagai variabel faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktor dalam mengikuti tender pada kuisioner pendahuluan. Survey pendahuluan dilakukan kepada 5 responden, yaitu pihak yang berkompeten dibidangnya. Untuk mengukur apakah variabel-variabel faktor pengaruh kontraktor dalam mengikuti tender yang ada pada studi terdahulu, relevan atau tidak relevan terhadap faktor pengaruh kontraktor dalam mengikuti tender yang pernah terjadi dan bahkan sering terjadi pada pelaksanaan tender. 8

Hasil yang didapatkan pada survey pendahuluan adalah tentang data responden dan faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktor dalam mengikuti tender yang relevan dan tidak relevan. Analisis responden pada survey pendahuluan adalah berjumlah 5 responden. Analisis responden pada survey pendahuluan adalah mengenai Jabatan, Jenjang pendidikan, pengalaman menangani tender. 4.2.1 Jenjang Pendidikan Responden Data pelengkap responden adalah mengetahui jenjang pendidikan responden dalam proyek yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner penelitian. Gambar 4.1 Grafik Jumlah Responden Menurut Jenjang Pendidikan Pada gambar 4.1 menunjukan bahwa responden yang ikut berpartisipasi dalam pengisian kuisioner pendahuluan terdiri dari 4 responden dengan pendidikan strata 1, dan 1 responden berpendidikan diploma 3. Gambar 4.2 Grafik Jabatan Responden Pada gambar 4.2 menunjukan bahwa responden yang ikut berpartisipasi dalam pengisian kuisioner pendahuluan terdiri dari 5, yaitu 2 orang Direktur Utama, 2 orang Staff Engener, dan 1 orang Sekretaris. 4.3 Hasil Survey Utama Survey utama dilakukan untuk mendapatkan data faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk mengikuti tender. Data lain hasil survey utama, antara lain Jenjang pendidikan, Jabatan dalam perusahaan, pengalaman menangani proyek. 4.3.1 Jenjang Pendidikan Responden Dalam penelitian ini, responden yang dituju adalah orang orang yang berkompeten di bidangnya ato orang yang sedang atau yang akan melaksanakan proses tender di surabaya, kemudian diminta partisipasinya untuk mengisi kuisioner penelitian yang disebarkan. Data yang diminta adalah jabatan responden, jenjang pendidikan, pengalaman menangani proyek. 4.2.2 Jabatan Responden Data pelengkap responden adalah jabatan responden dalam proyek yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner penelitian 9

Gambar 4.3 Grafik Jenjang Pendidikan Responden 4.3.2 Jabatan Responden Data lain pelengkap responden adalah mengetahui jabatan responden dalam perusahaan yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner penelitian ini. Dibawah ini dapat diketahui grafik frekuensi dan persentase jabatan responden dalam proyek, yaitu : operasional perusahaan, staff enginer adalah orang yang paling mengetahui dan sering malaksanakan proses tender mulai dari pendaftaran sampai proses lelang berlangsung. Pelaksana proyek mempunyai tugas mengkoordinasi semua kegiatan proyek, seperti hubungan dengan masyarakat, instansi setempat, engineering dan pembelian bahan yang dilakukan di lapangan, konstruksi instalasi permanen dan sementara. Tugas yang lain adalah menjaga keselamatan kerja, mengatur keuangan dan akutansi, sebagai administrasi umum dan personalia, serta berperan sebagai pengawas dan pengendali mutu. 4.3.3 Pengalaman Responden Menangani Proyek Salah satu pertanyaan dalam kuisioner sebagai pelengkap data responden adalah pengalaman responden dalam menangani proyek, yang jawabannya dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Gambar 4.4 Grafik Jabatan Responden Pada Proyek Pada Grafik 4.4 menunjukkan jabatan responden yang ikut berpartisipasi di dalam pengisian kuisioner penelitian. Hasil jawaban kuisioner lebih banyak diperoleh dari para Direktur utama,staff enginer dan pelaksana proyek, sehingga jawaban yang diperoleh diasumsikan cukup akurat, karena Direktur utama adalah orang yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap kegiatan Gambar 4.5 Grafik Pengalaman Responden Menangani Proyek Pada Grafik 4.7 terlihat bahwa sebagian besar responden yang ikut berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini telah berpengalaman dalam menangani proyek, hal ini menunjukkan bahwa responden sudah berpengalaman bekerja dalam bidang pekerjaan konstruksi dan mengetahui faktor-faktor yang 10

berpengaruh untuk kontraktor dalam mengikuti tender terutama proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah di kota Surabaya. 4.4 Perhitungan dan Peringkat Faktorfaktor yang mempengaruhi kontraktor dalam mengikuti tender Survey Utama Dari hasil pengisian kuisioner oleh responden, maka didapat data mengenai keterlambatan pekerjaan proyek. Dari pengisian tersebut dihasilkan suatu data statistik mengenai faktor penyebab keterlambatannya. Hasil dari pengolahan data menggunakan Excel antara lain berisi hasil: 1. Severity Index, yang menunjukkan nilai tingkat persentase dari masingmasing variabel. Variabel berisi tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keterlambatan suatu proyek. 2. N menunjukkan jumlah nilai yang dikorelasikan. 3. Peringkat menunjukkan urutan sub faktor penyebab keterlambatan. Pada analisis faktor keterlambatan secara keseluruhan, nilai peringkat diperoleh dari Severity Index yang dihasilkan dari analisis menggunakan Excel, hal ini dapat dilihat pada pembahasan. Untuk mengetahui lebih jauh dari masing-masing faktor keterlambatan proyek baik proyek yang dilaksanakan oleh pihak pemerintah maupuan pihak swasta, di bawah ini akan diuraikan hasil penelitian yang ditinjau dari masingmasing faktor penyebab keterlambatan proyek yang terjadi di kota Surabaya. 4.4.1 Perhitungan dan Peringkat Severity Index Dengan Analisis Deskriptif Severity Index Adapun hasil dari pengisian kuisioner oleh responden dari butir-butir pertanyaan adalah sebagai berikut. Hasil analisa dapat dilihat pada Contoh perhitungan dan tabel 4.1 yang merupakan kontraktor dalam mengikuti tender. 4.4.2 Contoh Perhitungan Severity Index Berikut dapat diberikan contoh perhitungan Severity Index untuk mengetahui berapa besar nilai Severity Index dari faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktor dalam mengikuti tender. Diketahui : Responden yang menjawab 1 adalah 0 Responden yang menjawab 2 adalah 2 Responden yang menjawab 3 adalah 6 Responden yang menjawab 4 adalah 8 Responden yang menjawab 5 adalah 14 ((0x1) (2x1) (6x2) (8x3) (14x4)) SI x100 4x30 SI 94 120 x100 78.33 0 0 95 120 0 x 0 Sehingga didapatkan nilai Severity Indexnya, yaitu 78.33 % Keterangan : 1 : Sangat tidak menentukan 2 : Tidak menentukan 3 : Cukup menentukan 4 : Menentukan 5 : Sangat menentukan 30: jumlah responden Klasifikasi dari skala penilaian pada frekuensi dan dampak adalah: Sangat tidak menentukan 0.00 SI 12.5 Tidak menentukan 12.5 SI 37.5 Cukup menentukan 100 11

37.5 SI 62.5 Menentukan 62.5 SI 87.5 Sangat menentukan 87.5 SI 100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari data penelitian analisis dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut : 1. Didalam pembahasan pada Bab IV didapatkan urutan rangking rangking tiap faktor yang menjadi pengaruh kontraktor dalam mengikuti tender bertingkat di daerah Surabaya yang dilaksanakan oleh pihak pemerinta. 2. Faktor faktor yang dominan yang mempengaruhi kontraktor dalam mengikuti tender yang dilaksanakan oleh pihak pemerintah di daerah Surabaya adalah, Faktor yang mempunyai nilai SI 87,5% yaitu ketersediaan modal awal sebesar 94.17 %, dan keterlambatan penyelesaian proyek yaitu sebesar 90.00 %, Hubungan dengan owner 89.38 %, Kepercayaan pada kemampuan 88,33 %, Kekuatan perusahaan 87.50%. memiliki kekuatan perusahaan yang bagus. 2. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan untuk owner swasta dan dapat di buat program untuk mengetahui tentang keputusan kontraktor untuk mengikuti tender atau tidak mengikuti tender. 3. Saran untuk owner (pemerintah) yaitu untuk menentukan calon rekanan dapat mempertimbangkan hal-hal berikut : modal awal, kekuatan perusahaan.. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penyusun mencoba memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat sebagai Pertimbangan: 1. Saran untuk kontraktor untuk mengikuti tender yaitu kontraktor harus mempunyai ketersediaan modal awal, hubungan yang baik dengan owner, mempunyai kepercayaan pada kemampuan, 12