BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai negara yang berkembang memang

dokumen-dokumen yang mirip
Peran Pialang Dalam Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi Perspektif Hukum Islam. (Studi di PT. Victory International Futures Matos)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV STOCK INDEX FUTURE TRADING DI CENTRAL CAPITAL FUTURES DALAM PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI I

BAB I PENDAHULUAN. berusaha. Jika tidak maka ia akan tertinggal jauh dengan yang lain, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar keuangan yang berkembang dengan sangat pesat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kesepakatan Indonesia dalam WTO, APEC, dan AFTA serta Paket

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI HIGH YIELD INVESTMENT PROGRAM (HYIP) DENGAN SISTEM ONLINE

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa antar manusia di dunia yang meliputi bidang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pemakmur bumi dan sebagai hamba yang dituntut untuk mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang dimiliki masyarakat. Dalam meningkatkan pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. transaksi ekonomi dan keuangan internasional yang mana perdagangan tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar berjangka (futures market) merupakan bagian dari pasar derivatif yang

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut akan dapat memberikan manfaat bagi para investor, pelaku usaha, dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI FUTURES GRAHA PENA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya.

GAME RISING FORCE ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. jasa dalam skala industri kecil, menengah sampai besar dengan peraturan pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, keuangan syari ah menawarkan layanan-layanan. syari ah haruslah sesuai dengan prinsip syari ah.

BAB I PENDAHULUAN. pedagang baik pedagang grosir maupun eceran tercatat dari tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem perekonomian global. Khususnya dalam perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

BAB IV ANALISIS SISTEM PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DI PT. FIRST STATE FUTURES SURABAYA

PASAR KOMODITI: Perdagangan Berjangka & Pasar Lelang Komoditi

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pembangunan nasional, dalam pelaksanaannya haruslah

I. PENDAHULUAN. Menurut Milman (2008) pada wikipedia, bursa berjangka adalah. tempat/fasilitas memperjualbelikan kontrak atas sejumlah komoditi atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Pasar modal memegang

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai hari akhir nanti. (Antonio, 2001 : 120) yaitu : politik, sosial dan ekonomi. (Muhammad, 2002 : 81). Seperti contoh.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Rumusan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi (bermuamalah), yaitu suatu aktivitas yang dilakukan

PENERAPAN ASAS-ASAS PERJANJIAN JUAL BELI DALAM TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA (FUTURES CONTRACT) DI BURSA BERJANGKA BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir dan menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

VI. IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perdagangan saham, valuta asing, dan surat berharga lainnya pun telah

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak hanya ditentukan oleh negara yang bersangkutan, akan tetapi terpaut

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang menerapkan prinsi-prinsip ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 Oleh karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai negara yang berkembang memang menghadapi tantangan yang begitu besar, baik berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Di Indonesia pembangunan pada ekonomi masih lamban dibandingkan dengan negara lain. Hal ini dapat terlihat salah satunya dalam minat masyarakat terhadap transaksi perdagangan di pasar berjangka. Sebagian masyarakat masih merasa asing dengan pasar berjangka dan produk-produknya. Padahal, pasar berjangka adalah salah satu penunjang perekonomian dunia.

2 Lembaga keuangan terpenting sebagai pilar kekuatan ekonomi suatu bangsa adalah: perbankan, asuransi, pasar modal, dan pasar berjangka. Amerika Serikat dan Jepang adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Amerika Serikat menguasai 30% dan Jepang sekitar 18% groos national product dunia. 1 Hal ini karena keempat lembaga keuangannya berjalan dengan sangat baik. Pasar modal dan pasar berjangka merupakan lembaga keuangan yang muncul paling akhir. Pasar modal sebagai sarana untuk mengakumulasi modal masyarakat dan berguna untuk investasi di sektor riil. Pasar berjangka untuk mengurangi ketidakpastian ekonomi baik di sektor finansial maupun sektor riil. 2 Dunia usaha semakin berkembang dengan adanya era perdagangan bebas. 3 Maka untuk menghadapi era perdagangan bebas tersebut yang sejalan dengan kesepakatan Indonesia dalam WTO, APEC, dan AFTA serta Paket Reformasi 15 Januari 1998, pemerintah Indonesia telah mengurangi campur tangan di bidang tata niaga komoditi dan menyerahkannya pada mekanisme pasar. Kehadiran Bursa Berjangka di Indonesia sebagai tempat diselenggarakannya perdagangan Kontrak Berjangka Komoditi sangatlah relevan, karena Kontrak Berjangka merupakan instrumen pasar yang telah dikenal luas di negaranegara maju dan berkembang dan yang paling banyak digunakan untuk pengelolaan resiko harga yang dibutuhkan dunia usaha. Adapun produk yang diperdagangkan dalam pasar berjangka salah satunya adalah produk komoditi. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki bursa komoditi berjangka yang dikenal dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang mendapat ijin resmi sejak 21 November 2000 1 Mohammad Samsul., Pasar Berjangka Komoditas Dan Derivative.(Jakarta: Salemba Empat,2010), h.5 2 Mohammad Samsul.Pasar Berjangka,h.6 3 Adrian Sutedi., Hukum Kepailitan (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), hal. 8-9.

3 dan memulai kegiatan transaksi secara resmi pada tanggal 15 Desember 2000. 4 Pasar barang berjangka atau Bursa Berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/ sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka. Bursa komoditi merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran komoditas dan derifatifnya. Pihak penjual dan pihak pembeli barang-barang komoditas bertemu di bursa tersebut. Komoditi yang umumnya ditransaksikan adalah CPO (Crude Palm Oil/ minyak sawit mentah), logam (emas, perak, nikel), kopi dan lain-lain. Kontrak berjangka ini mencakup harga spot, kontrak serah atau kontrak berjangka. 5 Setiap komoditi yang kontraknya diperdagangkan di bursa, spesifikasinya ditetapkan secara jelas, yang menyangkut jumlah, kualitas dan waktu penyerahan, sehingga para pemakai/pengguna Bursa dengan mudah dapat melakukan transaksinya. Pialang adalah perantara yang melayani order nasabah untuk menjual atau membeli produk-produk berjangka. Perumpamaan seperti toko grosir yang bertindak sebagai perantara antara tukang belanja dan perusahaan yang memproduksi makanan-makanan tersebut. Perusahaan pialang bertindak sebagai perantara antara produk-produk yang diperdagangkan dan nasabah yang hendak membeli atau menjualnya. Dalam perdagangan komoditi berjangka, pialang yang bisa menjadi perantara antara pedagang dan pembeli barang komoditi harus memiliki ijin resmi dari Bapeppti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Dan PT. Victory International Futures adalah salah satu pialang resmi yang sudah terdaftar di Bapeppti. PT. Victory International Futures memiliki beberapa cabang yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Salah satu cabangnya adalah PT. Victory International Futures Matos Kota Malang. 4 Mohammad Samsul.Pasar Berjangka, h.10 5 http://id.wikipedia.org/wiki/komoditi. diakses pada hari Sabtu, tanggal 13 desember 2014

4 Islam adalah agama yang sempurna, yang memberikan warna dalam setiap dimensi kehidupan umatnya, dan tidak terkecuali dunia ekonomi. Ekonomi Islam berusaha mendialektikan nilai-nilai ekonomi dengan nilai aqidah dan etika. Kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak hanya berbasis nilai materiil. Akan tetapi, terdapat sandaran transendental dijalan-nya, sehingga akan bernilai ibadah. 6 Dalam hukum Islam kegiatan ekonomi termasuk dalam perbuatan muamalah. Fiqih muamalah adalah aturan aturan hukum Allah SWT yang ditunjukkan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan sosial kemasyarakatan. Mayoritas ulama fikih sepakat bila ada pengambilan manfaat, maka hukumnya diperbolehkan. Tetapi, mereka mensyaratkan tindakan mengambil manfaat yang dilakukan tidak menyebabkan kerusakan ataupun merugikan satu pihak. 7 Hal ini tertuang dalam QS. Al- Baqarah ayat 275: و أ ح ل... الل ه ال ب ي ع و ح ر م الر ب ا... " Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba 8 Sedangkan dalam transaksi produk komoditi di pasar berjangka, adanya proses jual beli barang komoditi dari pembeli ke pedagang yang harus melalui pialang menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung langsung dengan bursa pusat secara online, 6 Dimyaudddin Djuwaini, Pengantar Fiqih Muamalah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008), hlm. xvii. 7 Rachmat Syafei,.Fiqih muamalah.(bandung: Pustaka Setia. 2000), h.8 8 Departemen Agama RI, Al-Hikmah, Al-Quran danterjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), h. 106.

5 mengakibatkan barang yang diperjual belikan tidak nyata atau berwujud pada saat transaksi berlangsung. Peranan pialang yang disini menjadi penjembatan atas setiap transaksi yang dilakukan oleh investor juga menimbulkan polemik tersendiri dalam hukum Islam. Akad yang digunakan dalam kontrak perjanjian antara pialang dengan pembeli komoditi dan kontrak perjanjian antara pialang dan pedagang komoditi ini masih dicari pembenaran didalam Islam. Dalam perspektif hukum Islam, di satu sisi siklus kontrak dan jenis transaksi pada barang yang bersifat fisik dan tunai (spot market), pada dasarnya dapat ditolelir. Namun, transaksi dalam perdagangan berjangka (futures trading) dengan penyerahan barang dikemudian hari, menimbulkan perbedaan karena adanya fluktuasi harga atas komoditas yang diperdagangkan. Dan sebagai umat muslim maka sudah sepatutnya untuk setiap transaksi atau perjanjian yang dibuat harus berdasarkan akad-akad yang sesuai dengan prinsip syariat Islam. Karena pada kenyataannya perdagangan komoditi berjangka juga memegang peran penting dalam perekonomian. Berdasarkan uraian di atas, maka menurut penulis sangat penting untuk dilakukan kajian tentang Peran Pialang Dalam Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi Perspektif Hukum Islam (Studi di PT. Victory International Futures Matos) agar setiap transaksi yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Sehingga dalam melakukan bisnis tersebut bisa terhindar dari unsur-unsur ketidakjelasan serta dalam melakukan bisnis tersebut bisa aman dan halal. Dalam Islam sendiri, transaksi yang mengandung ketidakjelasan dan mengandung resiko terlalu besar juga tidak diperbolehkan.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebagaimana dipaparkan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana peran pialang dalam transaksi perdagangan berjangka komoditi di PT. Victory International Futures? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang peran pialang dalam transaksi perdagangan berjangka komoditi di PT. Victory International Futures? C. Tujuan Penelitian tentang: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas 1. Mengetahui peran pialang dalam transaksi perdagangan berjangka komoditi di PT. Victory International Futures 2. Mengetahui tinjauan hukum Islam tentang peran pialang dalam transaksi perdagangan berjangka komoditi di PT. Victory International Futures. D. Manfaat Penelitian Suatu penelitian dianggap layak dan berkualitas apabila memiliki 2 (dua) aspek manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Oleh karena itu, manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

7 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan analisis dalam khasanah ilmu khususnya pada ilmu hukum bisnis syariah terhadap transaksi perdagangan komoditi berjangka dengan menggunakan pialang dan termasuk didalamnya perspektif hukum Islam tentang transaksi perdagangan berjangka komoditi dengan bantuan pialang tersebut. Selain itu juga untuk memenuhi syarat bagi penulis dalam menyelesaikan program studi strata satu (S-1) bidang studi Hukum Bisnis Syariah. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan perdagangan di sektor komoditi berjangka, sehingga diharapkan masyarakat tidak merasa asing dengan perdagangan berjangka komoditi. b. Sebagai sumbangan pemikiran atau bahan masukan untuk menyelesaikan persoalanpersoalan yang timbul akibat apabila terjadi permasalahan dalam transaksi perdagangan dengan menggunakan pialang ditinjau dari hukum Islam dan bermanfaat kepada masyarakat umum khususnya kepada mahasiswa yang ingin lebih mengetahui mengenai perdagangan berjangka komoditi. c. Memberikan sumbangan pemikiran dalam kepada PT. Victory International Futures dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik transaksi perdagangan berjangka komoditi sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.

8 E. Definisi Operasional Dari judul penelitian di atas, terdapat beberapa penjelasan tentang pengertian yang bersifat operasional dan konsep atau variable penelitian sehingga bisa dijadikan acuan dalam menelusuri, menguji, (mengukur variabel tersebut) melalui penelitian yakni : 1. Pialang adalah broker yaitu perantara dalam perdagangan yang diangkat dan disumpah; dalam mengadakan perjanjian, perantara bertindak untuk dan atas nama pemberi amanat (investor) dengan menerima provisi; ia tidak mempunyai hubungan kerja yang tetap dengan pengamanat. 9 2. Perdagangan berjangka komoditi merupakan sistem perdagangan yang dilakukan dalam bentuk kontrak berjangka suatu komoditi dengan penyerahan barang di kemudian hari. 10 3. Komoditi adalah suatu produk yang diperdangkan di bursa berjangka yang harganya ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar dan berdasarkan perhitungan harga masing-masing pelaku komoditi. Contohnya seperti kopi, kakao, gula, kedelai, jagung, minyak aswit mentah, olein, emas dll. 4. Perspektif : pengharapan, peninjauan, tinjauan, pandangan luas. 11 5. Hukum Islam dalam penelitian ini dibatasi hanya pada akad-akad perjanjian di dalam Islam. 9 http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/pialang.aspx 10 Proposal PT. Victory International Futures Matos Malang 11 Pius Apatanto dan M.dahlan Al-Bahari, Kamus Ilmiah Populer, h.593

9 F. Sistematika Pembahasan Untuk menjadikan penelitian ini lebih terarah, diperlukan adanya sistematika pembahasan. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini diuraikan mengenai pembahasan yang disusun secara sistematis yaitu: Bab pertama, bab ini berisi tentang Pendahuluan, bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional, dan sistematika pembahasan. Bab kedua, memuat penelitian terdahulu dan landasan teori yang berisikan pengertian pialang, tugas dan fungsi pialang, pengertian komoditi futures, dan pialang dalam islam. Bab ketiga, merupakan bab yang menjelaskan tentang metode penelitian yang akan digunakan untuk penelitian ini yang meliputi jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sumber dan jenis data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data serta metode keabsahan data. Bab keempat, membahas tentang data penelitian yaitu gambaran PT. Victory International Futures Matos Malang, letak geografis PT. Victory International Futures Matos Malang dan transaksi perdagangan produk komoditi futures di PT. Victory International Futures Matos Malang. Paparan data yang didalamnya berisikan data dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, baik data primer maupun data sekunder. analisis dari hasil penelitian yaitu analisis tentang Peran Pialang dalam Transaksi Perdagangan Komoditi di PT. Victory International Futures Matos Malang Perpektif Hukum Islam.

10 Bab kelima, isinya meliputi Kesimpulan dari seluruh rangkaian pembahasan. Sehingga pada bab lima ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dan saran-saran supaya semua upaya yang pernah dilakukan serta segala hasil yang telah dicapai bisa ditingkatkan lagi kepada arah yang lebih baik.