BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya, dalam hal ini berkaitan dengan peran kepala Madrasah dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. logika, dikenali sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari alat untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam. mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi Penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang-tentang. selanjutnya di carikan cara pemecahannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan jalan untuk mencapai pengertian baru pada bidang ilmu

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis penelitian dalam penyusunan skripsi tersebut adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Implementasi Strategi Nine P s Of Marketing Mix dalam pemasaran biro

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 39 Penelitian juga merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

Bab 3. Metode Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.1 Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. bebagai fenomena yang sedang diteliti dan dianalisis. 54 Seorang peneliti yang. A. Pendekatan dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan. sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

29 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang berkenaan dengan masalah tertentu yang diolah, dianalisis dan diambil kesimpulan. 1 Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan memperoleh informasi-informasi mengenai keadaaan yang ada pada saat ini, tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabelvariabel yang diteliti. 2 Sedangkan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Tailor seperti yang dikutip Lexy J. Moleong yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 3 Dalam penelitian ini kami akan mendeskripsikan secara mendalam hasil data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. 1 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1999), hal. 1 2 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarrta: Bumi Aksara, 2002), hal. 7 3 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007) cet. Ke.X. hal. 3

30 Sedangkan jenis penelitiannya, peneliti menggunakan studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, satu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. 4 Kata kasus di sini dapat juga berarti jamak, dalam pengertian studi yang dilakukan menggunakan atau dilengkapi dengan kasus-kasus. 5 Artinya, pada setiap penelitian kualitatif tidak mencakup kemungkinan ada beberapa kasus yang diperbandingkan atau dikontraskan. B. Subyek, Objek dan Lokasi Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Nasy atul Muta allimin 1 Putri Gapura Timur Gapura Sumenep yang masih aktif serta staf yang terlibat dalam pelaksanaan program Creative Student Day (CSD). Objek dalam penelitian ini sendiri yaitu kreativitas siswa yang dibangun melalui program Creative Student Day (CSD). Sedangkan lokasi penelitian ini dilakukan di MA Nasy atul Muta allimin 1 Putri Gapura Timur Gapura Sumenep. C. Jenis dan Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip Lexy J. Moleong sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya data 4 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke V. hal. 201 5 Ibid, hal 204

31 tambahan seperti dokumen dan dan lain-lain. 6 Berkaitan dengan hal itu, pada penelitian ini sumber data kami bagi menjadi dua jenis : 1. Sumber Data Primer Data ini diperoleh dari observasi dan wawancara pribadi dengan pihak terkait, dalam hal ini adalah para siswa, panitia pelaksana program Creative Student Day (CSD), beserta pihak sekolah yang bersangkutan. 2. Sumber Data Sekunder Sedangkan sumber data sekunder diperoeh dari studi kepustakaan dari buku-buku, majalah, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti. D. Tahap-Tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian terdiri atas tahap penelitian secara umum dan tahap penelitian siklikal. Pada tahap penelitian secara umum terdiri dari 7 : 1. Tahap pra lapangan, meliputi: a. Menyusun rangkaian penelitian Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian 6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, hal. 157 7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 125

32 ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian serta pemahaman dalam penyusunan teori. b. Memilih lapangan penelitian Pemilihan lapangan penelitian diarahkan oleh teori substantif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesa kerja walaupun masih tentatif sifatnya. Cara terbaik menentukan lapangan peneltian ialah dengan mempertimbangkan teori substantif dengan mempelajari dan mendalami rumusan masalah penelitian. Untuk itu peneliti harus pergi dan menjajaki lapangan untuk mengetahui apakah sesuai dengan kenyataan di lapangan. c. Mengurus perizinan Pertama-tama sebelum melakukan penelitian, peneliti harus tahu siapa saja yang harus dimintai izin dalam melakukan penelitian tersebut. d. Menjajaki dan menilai lapangan Peneliti harus mengetahui situasi dan kondisi di daerah tempat penelitian tersebut dilakukan. Selanjutnya penjajakan lapangan dilakukan agar peniliti mampu menjadi bagian kelompok masyarakat yang ditelitinya. Untuk lebih jelasnya, Kirk dan Miller (1986:59-70) merumuskan segi-segi yang perlu diketahui pada tahap invensi ini ke dalam tiga aspek, yaitu:

33 1) Pemahaman atas petunjuk dan cara hidup Upaya ini berawal dari usaha memahami jaringan sistem sosial dan berakhir pada kebudayaan yang dipelajari. 2) Memahami pandangan hidup Peneliti harus memahami pandangan hidup masyarakat yang ditelitinya dan mencoba berbaur melalui pandangan hidup tersebut, bukan malah mengkritik atau berusaha memaksakan pandangan hidupnya sendiri. 3) Penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan tempat penelitian Melakukan penilaian atas keadaan penduduk setempat dan kebudayaannya tanpa menonjolkan diri. e. Memilih dan memanfaatkan informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Pemanfaatan informan bagi peneliti ialah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjaring. Untuk menemukan informan, dapat dilakukan dengan cara pertama, melalui keterangan orang yang berwenang, baik secara formal maupun informal. Kedua, melalui wawancara pendahuluan yang dilakukan peneliti. f. Menyiapkan perlengkapan penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti wajib mengecek kembali perlengkapan penelitian, terutama bagi peneliti yang jarak rumahnya cukup jauh dengan tempat penelitian. Sebelumnya,

34 jangan lupa melengkapi surat izin penelitian, peralatan kesehatan, alat tulis, dan bahkan alat perekam. g. Persoalan etika penelitian Persoalan etika akan muncul jika peneliti tidak menghormati dan tidak mematuhi nilai-nilai masyarakat tersebut dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang dianutnya sendiri dalam menghadapi situasi dan konteks latar penelitiannya. 2. Tahap pekerjaan lapangan a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri 1) Pembatasan latar dan peneliti Peneliti hendaknya mengenal adanya latar terbuka dan latar tertutup. Selain itu peneliti juga perlu tahu bagaimana menempatkan diri, apakah sebagai peneliti yang dikenal atau tidak. Pada latar terbuka, peneliti berkemungkinan hanya mengandalkan pengamatan dan kurang sekali melakukan wawancara. Sedangkan pada latar tertutup, hubungan peneliti dengan masyarakat harus lebih akrab karena subjek harus diamati secara teliti dan peneliti harus melakukan wawancara mendalam. 2) Penampilan Peneliti hendaknya menyesuaikan penampilannya dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan kultur latar penelitian.

35 3) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan Jika peneliti memanfaatan pengamatan berperanserta, maka hendaknya hubungan akrab antara subjek dan peneliti dibina. 4) Jumlah waktu studi Faktor waktu dalam penelitian cukup menentukan, jika tidak diperhatikan oleh peneliti maka waktu yang telah direncanakan akan berantakan. b. Memasuki lapangan 1) Keakraban hubungan Sikap peneliti hendaknya pasif, hubungan yang perlu dibina berupa rapport. Rapport adalah hubungan antara peneliti dan subjek penelitian yang sudah melebur sehingga tidak ada lagi sekat diantara keduanya. Dengan demikian subjek akan menjawab pertanyaan atau memberikan informasi yang diperlukan dengan sukarela. 2) Mempelajari bahasa Jika peneliti berasal dari latar berbeda, maka dianjurkan baginya mempelajari bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang diteliti. Tidak hanya bahasa, peneliti juga sebaiknya mempelajari simbol-simbol yang digunakan mereka. 3) Peranan peneliti Peran peneliti di lapangan penelitian disesuaikan dengan tempat penelitiannya. Ada di beberapa tempat, peneliti lebih

36 dituntut untuk pasif, namun di beberapa tempat lain peneliti harus lebih banyak aktif. c. Berperan-serta sambil mengumpulkan data 1) Pengarahan batas studi Pada saat menyusun ulasan penelitian, tentunya peneliti sudah menetapkan batas studi bersama dengan masalah dan tujuan penelitian. Peneliti sebaiknya memperhitungkan pula keterbatasan waktu, tenaga dan juga biaya. 2) Mencatat data Alat penelitian yang sangat penting dan banyak digunakan adalah catatan lapangan. Catatan lapangan ini wajib dipunyai peneliti karena tidak mungkin peneliti melakukan dua kegiatan dalam waktu yang bersamaan, sehingga diperluan catatan lapangan untuk mencatat hasil wawancara atau pekerjaan lain. 3) Petunjuk tentang cara mengingat data Bogdan (1972: 41-42) mengemukakan cara mengingat data, yakni: a) Buatlah catatan secepatnya. b) Jangan membicarakan hasil pengamatan dengan orang lain terlebih dahulu sebelum menuangkannya ke dalam catatan lapangan. c) Usahakan tidak ada gangguan ketika peneliti menulis, mengetik atau mendengarkan serta menyalin data.

37 d) Usahakan menggambarkan hasil dalam diagram atau dalam bentuk struktur organisasi atau juga dituliskan secara urut langkah-langkah apa yang terjadi sewaktu diamati. e) Buatlah garis besar yang berisi judul-judul tentang hal-hal yang ditemui dalam suatu pengamatan atau wawancara yang cukup lama dilakukan. f) Menyisahkan waktu dalam jadwal untuk menulis catatan lapangan setelah melakukan pengamatan atau wawancara. g) Mencatat apa yang dikatan subjek secara verbatim, hendaknya dilakukan secara teliti. h) Segera mencatat hal-hal yang terlupakan dalam proses pengamatan atau wawancara. 4) Kejenuhan, keletihan dan istirahat Satu-satunya jalan yang harus ditempuh jika sudah merasa jenuh saat melakukan penelitian ialah istirahat secukupnya. Jika perlu adakanlah rekreasi untuk mengganti suasana sehingga ketika kembali bekerja, tubuh dan jiwa terasa bugar kembali. 5) Meneliti suatu latar yang di dalamnya terdapat pertentangan Jika peneliti berhadapan dengan suatu kelompok yang sedang bertentanga, maka sebaiknya peneliti bersikap netral dan tidak memihak siapapun.

38 6) Analisis lapangan Ketika peneliti sudak mulai mencatat dan memberikan kode pada data, akan tampak kecocokan atau ketidakcocokan dengan hipotesa kerja yang telah dirumuskan. Setelah itu analisis lapangan akan diperdalam setelah peneliti meninggalkan lapangan dan mulai mengadakan analisis data secara intensif. 3. Tahap analisis data Analisis data dilaksanakan langsung di lapangan bersama-sama dengan pengumpulan data. Sedangkan tahap siklikal mengikuti model dan proses penelitian Spradley yang digambarkan melalui suatu lingkaran. 1 Pengamatan Deskriptif 7 Analisis Tema 2 Analisis Domein 6 Analisis Komponen 3 Pengamatan Terfokus 5 Pengamatan Terpilih 4 Analisis Taksonomi

39 Pada bagian ini dikemukakan dua hal yang berhubunga yaitu: analisis data dan interpretasi data. 1. Analisis data a) Analisis domein Analisis domein diperoleh dari data pengamatan atau wawancara yang terdapat dalam catatan lapangan atau buku lampiran. Enam tahap yang dilakukan dalam analisis domein yaitu: pertama, memilih salah satu hubungan semantik (termasuk, spasial, sebabakibat, rasional, lokasi tempat bertindak, fungsi, alat-tujuan, urutan, dan memberi atribut atau memberi nama) untuk memulai. Kedua, menyiapkan lembar analisis domein. Ketiga, memilih salah satu sampel catatan lapangan yang dibuat terakhir untuk memulainya. Empat, mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan semantik dari catatan lapangan. Lima, mengulangi usaha pencarian domein sampai semua hubungan semantik habis, dan enam, membuat daftar domein yang ditemukan (teridentifikasikan). b) Analisis taksonomi Setelah menyelesaikan analisis domein, dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti. Tujuh langkah dalam analisis taksonomi, yaitu: pertama, memilih satu domein untuk dianalisis. Kedua, mencari kesamaan atau dasar hubungan semantik yang sama yang digunakan untuk domein itu. Ketiga, mencari tambahan istilah

40 bagian. Keempat, mencari domein yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub bagian dari domein yang sedang dianalisis. Kelima, membentuk taksonomi sementara. Keenam, mengadakan wawancara terfokus untuk mengecek analisis yang telah dilakukan. Ketujuh, membangun taksonomi secara lengkap. c) Analisis komponen Setelah analisis taksonimo, dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras. Delapan langkah dalam analisis komponen, yaitu: pertama, memilih domein yang akan dianalisis. Kedua, mengidentifikasi seluruh kontras yang ditemukan. Ketiga, menyiapkan lembar paradigma. Keempat, mengidentifikasi dimensi kontras yang memiliki dua nilai. Kelima, menggabungkan dimensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu. Keenam, menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada. Ketujuh, mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data. Kedelapan, menyiapkan paradigma lengkap. d) Analisis tema Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan yang sedang diteliti. Tujuh cara menemukan tema, yaitu: pertama, melebur diri. Kedua, melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan. Ketiga, menemukan

41 perspektif yang lebih luas melalui pencarian domein dalam pemandangan budaya. Keempat, menguji dimensi kontras seluruh domein yang telah dianalisis. Kelima, mengidentifikasi domein terorganisir. Keenam, membuat gambar untuk memvisualisasi hubungan antar domein. Ketujuh, mencari tema universal. 2. Interpretasi data Interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan. E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Wawancara Sudjana menyatakan bahwa wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). 8 Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung oleh interviewer kepada yang diwawancarai. Pada penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara terhadap para siswa, panitia pelaksana program Creative Student Day (CSD) beserta pihak sekolah yang bersangkutan. Sebagai cara memperoleh kelengkapan data, 8 Ismail Nawawi Uha, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Dwi Pustaka Jaya, 2012), hal. 251

42 peneliti terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti yang akan dijukan pada saat proses wawancara berlangsung. 2. Observasi Definisi observasi adalah pengamatan, pengawasan, peninjauan, penyelidikan, riset. 9 Sedangkan menurut Cartwright & Cartwright seperti yang dikuti Haris Herdiansah mendefinisikan observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati, mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. 10 Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati peningkatan kreativitas siswa selama program ini dijalankan. Peneliti dalam melakukan pengamatan tidak selamanya menggunakan pancaindra mata saja, tetapi selalu mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang dihasilkan oleh pancaindra lainnya, kemudian mencatatnya secara sistematis. 3. Dokumentasi Dokumentasi cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan tanskip, buku-buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. 11 Dokumen tersebut dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Hal ini dilakukan untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari hasil 9 Pius A Partanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,2001), hal. 536 10 Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Salemba Humanika), cet.ii, hal.131 11 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineke Cipta, 1996), hal. 236

43 penelitian. Dalam hal ini buku, jurnal dan data lain mengenai komunikasi terapeutik. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Menurut Bogdan bahwa analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan yang diinformasikan kepada orang lain. Analisis data tersebut dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang akan diceritakan kepada orang lain. 12 G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam penelitian ini, uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk kepentingan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 13 Triangulasi dengan sumber inilah yang akan digunakan peneliti. Triangulasi sumber menurut Patton berarti 12 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2007), hlm. 88 13 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 178

44 membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. 14 14 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 178