PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK KASAR DENGANPERMAINAN LARI KARUNG KREATIF PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOMPOKKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI MEDIA MANIK-MANIK PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Memeras Pada Anak Usia 3-4 Tahun di Paud Lestari Tambaksari Surabaya

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP LAMBANG BILANGAN 1-5 MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF BALOK SUSUN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN MEDIA FLANEL ANGKA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Bombik Modifikasi Pada Anak Kelompok Bermain

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting Dasar Di SPS Al-Muttaqin Jombang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

MENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL MELALUI BERMAIN PUZZLE PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

Siti Zulaikhah Nurhenti Dorlina Simatupang

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Mengenal KonsepBilangan 1-5 Pada Usia 3-4 Tahun Melalui Media Kancing Baju

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN 1-3 MELALUI MEDIA FLANEL PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PELEPAH PISANG PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN AIR PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGURUTKAN POLA WARNA (MERAH-KUNING) DENGAN MEDIA KERTAS ORIGAMI PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN ORIGAMI VARIATIF PADA KELOMPOK A USIA 4-5 TAHUN DI KB-TK DAQU SCHOOL SEMARANG


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PROJECT BASED LEARNING PADA ANAK KELOMPOK B TK SIWI PENI XI LAWEYAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BANYAK SEDIKIT PADA ANAK KELOMPOK A. Heni Fitriyani Dewi Komalasari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KEPIK ANGKA PADA KELOMPOK B. Angelia Putri Handini Setyawati Dewi Komalasari

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELOMPOK B TK MUSLIMAT NU V BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOMPOKKAN BENDA MELALUI BERMAIN KEPINGAN GEOMETRI DI KELOMPOK A. Dyah Ayu Anggraini Dewi Komalasari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI OUTDOOR LEARNING BERMEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

MELIPAT, MENGGUNTING DAN MENEMPEL SEBAGAI MEDIA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Pasir Pada Anak Usia 3-4 Tahun

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK DENGAN PLAYDOUGH ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK IBNUL QOYYIM SLEMAN

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN PLAY DOUGH PADA KELOMPOK USIA 3-4 TAHUN

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PITA DI KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK BILANGAN 1-5 MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL MUSTOFA GEMEKAN SOOKO MOJOKERTO

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI MELIPAT ORIGAMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 TK Sandhy Putra Telkom)

MEMBATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI BA ASYIYAH WONOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Melalui Metode Bermain Peran Mikro Pada Kelompok B

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN AMBIL-SUSUN DI PLAY GROUP

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI MEMBATIK DENGAN MEDIA TISSU TK PERTIWI KEDUNGWARU BLORA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF VOKAL PADA ANAK TK KELOMPOK A DI PAUD KUNCUP MELATI TANGUNAN MOJOKERTO MENGGUNAKAN MEDIA DADU FLANEL

Desly Manalu, Tri Utami, Enda Puspitasari

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

PENGARUH TEKNIK KOLASE DENGAN BAHAN MANIK-MANIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Kecil B Dan D Melalui Kegiatan Menulis Di Atas Pasir Pada Anak Kelompok A

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Fulanatin Nurhenti Dorlina Simatupang PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No. 4 Surabaya 60136 Emial:(Fulanatin23@gmail.com)(nurhentisimatupang@yahoo.co.id) Abstract: This classroom action research aims to determine the activity of the teacher and the activities of children in activities and squeezing paper describes improvement of fine motor skills trough activities squeezes paper on children aged 3-4 years in KB Marwah Kalibening. Subjects were children aged 3-4 years in KB Marwah Kalibening amounted to 10 children. Data collection techniques used in this study was the observation made by colleagues and documentation activities in the form of photos of children in the learning process. Data analysis techniques in this study using descriptive statistics. The result showed an increase in children fine motor skills by 20%. Based on the evaluation of the results of the first cycle and the second cycle that sqqueezes paper activities can improve fine motor skills of children Keywords: Fine motor skilles, activity squeezing paper. Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas anak dalam kegiatan meremas kertas dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meremas kertas pada anak usia 3-4 tahun di KB Marwah Kalibening. Subjek penelitian adalah anak usia 3-4 tahun di KB Marwah Kalibening berjumlah 10 anak. Teknik pengunpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi yang dilakukan oleh teman sejawat dan didokumentasikan berupa foto kegiatan anak dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan motorik halus anak sebesar 20%. Berdasarkan evaluasi hasil dari siklus I dan siklus II bahwa kegiatan meremas kertas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Kata Kunci : Kemampuan motorik halus, Kegiatan meremas kertas Berdasarkan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 1 angka 10 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan KB memberi kesempatan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan berekspresi dengan berbagai cara dan media kreatif (alat untuk berkreasi) seperti kegiatankegiatan dengan berbagai kertas, pensil warna, krayon, tanah liat, bahan alam, dan bahan-bahan lainnya. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan pada anak usia dini adalah motorik halus. Perkembangan motorik halus menurut Fikriati (2013: 22) adalah gerakan yang menggunakan otot otot halus sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Kecerdasan motorik halus anak berbedabeda, baik dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang didapatkannya dari lingkungan. Lingkungan dapat meningkatkan ataupun menurunkan 1

2 taraf kecerdasan anak, terutama pada masamasa pertama kehidupannya. Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya Berdasarkan pada hasil observasi pada minggu kedua bulan Agustus didapatkan data sebagai berikut: tingkat pencapaian perkembangan pada usia 3-4 tahun, motorik halus anak KB Marwah Kalibening masih kurang dalam hal memegang krayon dengan benar. Pada saat memegang krayon, ada yang posisi krayon terletak antara ibu jari dan jari telunjuk namun jari-jari mengepal. Ada juga posisi krayon terletak di jari kelingking dan jari-jarinya mengepal. Hal ini ditunjukkan dari data lapangan bahwa dari 10 anak terdapat 30% yang mampu memegang krayon dengan benar (posisi krayon terletak antara ujung ibu jari, ujung jari telunjuk dan ujung jari tengah) pada saat kegiatan menggambar bebas dan 70% yang belum mampu memegang krayon dengan benar. Setelah melakukan refleksi awal dengan sesama guru di KB Marwah Kalibening, disepakati sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meremas kertas Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibutuhkan kegiatan yang mampu membuat anak semakin aktif, tertarik, senang, dan lebih antusias dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan merasakan langsung pengalaman meremas-remas kertas dengan berbagai jenis dan ukuran. Oleh karena itu langkah peneliti dalam pemilihan kegiatan ini adalah Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Meremas Kertas untuk Anak Usia 3-4 tahun di KB Marwah Kalibening. Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :1.bagaimanakah aktivitas guru dan aktivitas anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meremas kertas pada anak usia 3-4 tahun di KB Marwah Kalibening 2. apakah kegiatan meremas kertas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia 3-4 tahun di KB Marwah Kalibening? Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas anak dalam peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meremas kertas pada anak usia 3-4 tahun di KB Marwah, 2. untuk mengetahui apakah kegiatan meremas kertas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia 3-4 tahun di KB Marwah Kalibening. Menurut Zulkifli (dalam Samsudin, 2008: 11) menjelaskan bahwa yang dimaksud motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Lebih lanjut dijelaskannya bahwa dalam perkembangan motorik terdapat tiga unsur yang menentukannya yaitu otot, saraf, dan otak. Ketiga unsur ini melaksanakan masingmasing perannya secara interaksi positif, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna keadaannya. Anak yang otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil menggerak-gerakkan tubuhnya. Menurut Hurlock (1978: 150) perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak akan tetap tidak berdaya. Menurut Kiram (1992: 13), tujuan perkembangan motorik adalah meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol, dan mengkoordinasikan gerakan tubuh serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat dan sehat serta terampil. Menurut Santrock (2002:216), motorik halus adalah keterampilan yang melibatkan gerakan yang diatur secara halus, misalnya menggenggam mainan, mengancingkan baju,

3 atau melakukan apapun yang memerlukan keterampilan tangan menunjukkan keterampilan motorik halus. Menurut Beaty (2013: 236) perkembangan motorik halus melibatkan otototot halus yang mengendalikan tangan dan kaki serta memberikan perhatian lebih kepada kontrol, koordinasi, dan ketangkasan dalam menggunakan tangan dan jemari. Menurut Hurlock (Kemendiknas, 2010: 10) fungsi perkembangan motorik halus adalah: a. melalui keterampilan motorik halus, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang, b. melalui keterampilan motorik halus, anak dapat beranjak dari kondisi helplessness (tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama kehidupannya ke kondisi yang independen (babas, tidah bergantung) c. melalui keterampilan motorik halus, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah (school adjustment). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia meremas adalah mengepal-ngepal. Kegiatan meremas untuk melatih kemampuan motorik halus anak khususnya untuk melatih jari-jari anak. Pola-pola gerakan ini ditunjukkan sebagai keterampilan jari-jari tangan. METODE Penelitian tentang meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meremas di KB Marwah Kalibening ini dirancang dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:3) penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di KB Marwah Dusun Kalibening Desa Tanggalrejo Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang. Subyek penelitian adalah anak usia 3-4 tahun di KB Marwah Kalibening tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 10 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah aktivitas guru, aktivitas anak dan kemampuan meremas kertas. Pengamatan dilakukan selama kegiatan berlangsung dan dibantu dengan teman sejawat. Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat dan dialami dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data. Dalam penelitian yang dilaksanakan selain data berupa catatan tertulis juga dilakukan pendokumentasian berupa foto. Foto ini dapat dijadikan sebagai bukti otentik bahwa pembelajaran benarbenar berlangsung. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Teknik analisis data berlangsung dari awal penelitian yaitu mulai dari perencanaan pelaksanaan pengamatan dan refleksi. Beberapa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil observasi guru dan aktivitas anak terhadap kegiatan meremas kertas. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis. Alat yang digunakan untuk mengobservasi aktivitas guru dan aktivitas anak berupa skor. Adapun indikator penelitian dikatakan berhasil apabila 80% dari jumlah anak mendapat nilai 3 atau 4 (* 3 atau * 4) dari kemampuan meremas kertas. Jika pada siklus pertama belum mencapai target 80% dari kemampuan meremas kertas maka akan dilanjutkan pada siklus kedua. PEMBAHASAN Berdasarkan dari hasil data pada siklus I diperoleh data kemampuan meremas kertas yaitu 70%, belum mencapai target yang diharapkan yaitu 80%. Dari siklus I pertemuan pertama sampai kedua kemampuan meremas kertas anak belum mengalami peningkat yang signifikan. Hal ini dikarenakan sebagai berikut : 1) anak baru melaksanakan kegiatan meremas kertas, 2) guru terlalu cepat dalam memberikan contoh cara meremas kertas. Guna meningkatkan kemampuan meremas kertas anak pada siklus berikutnya yaitu memperbaiki langkah-langkh pembelajaran serta guru tidak terlalu cepat dalam memberikan contoh cara meremas kertas. aktivitas anak masih perlu ditingkatkan utamanya aktivitas

4 memperhatikan penjelasan dan contoh dari guru, merespon penjelasan dan pertanyaan guru saat recalling sehingga anak lebih mudah dalam melakukan kegiatan meremas kertas. Aktivitas guru masih tergolong kurang yaitu 66 % dari target yang diharapkan 80% sehingga perlu ditingkatkan lagi dengan harapan berdampak lebih baik terhadap kemampuan meremas kertas pada anak. Untuk memperbaiki kekurangan pada kemampuan meremas kertas pada aktivitas anak dan aktivitas guru tersebut penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus II. Perbaikan yang akan dilakukan di siklus II adalah memberikan penjelasan tentang kegiatan meremas kertas dengan suara yang jelas dan mudah dipahami anak, memberikan contoh disertai demonstrasi sehingga anak tertarik memperhatikan, memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak. Hal ini dilakukan dengan harapan lebih baik dan mencapai target yang diharapkan yaitu 75%. Sedangkan dari hasil data pada siklus II diperoleh data kemampuan meremas kertas yaitu 87%, sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 80 %. Dari siklus II pertemuan pertama sampai kedua kemampuan meremas kertas sudah mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan sebagai berikut : (1) anak sudah berulang kali melakukan kegiatan meremas kertas, (2) guru dalam memberi contoh lebih jelas dan pelan. Aktivitas anak mencapai 84 % sudah melebihi target yang diharapkan yaitu 80%, hal ini karena anak memperhatikan penjelasan dan contoh dari guru, merespon penjelasan dan pertanyaan guru saat recalling sehingga anak lebih mudah dalam melakukan kegiatan meremas kertas. Aktivitas guru sudah melebihi target yaitu 87 % dari target yang diharapkan 80% sehingga berdampak lebih baik pada kemampuan meremas anak. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian dihentikan karena sudah memenuhi target yang ditentukan. Pada tahap refleksi pada siklus II adalah berdasarkan hasil pengamatan dan analisis terhadap proses pembelajaran yang dilakukan siklus II sudah berjalan lebih baik dari pembelajaran siklus I karena pada siklus II ini sudah memenuhi target dengan kategori cukup. Terlihat dari aktivitas guru mencapai 87%, aktivitas anak 84% dan kemampuan anak meremas kertas mencapai 90%. HASIL Pada proses pembelajaran siklus I masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki diantaranya dalam menjelaskan materi kurang jelas, tidak memberikan penghargaan pada anak dan dalam melakukan recalling guru kurang jelas dan tidak berekspresi. Pada Siklus I kemampuan meremas kertas pertemuan I memperoleh prosentase 60%, pertemuan 2 memperoleh prosentase 70% dapat dikatakan bahwa pada siklus I belum mencapai target yaitu 80% dari jumlah anak, sedangkan pada siklus II pertemuan 1 memperoleh prosentase 80%, pertemuan 2 memperoleh prosentase 90% dari jumlah anak, peningkatan kemampuan meremas kertas hasil karena sudah mencapai target yaitu 80 %. Keberhasilan proses pembelajaran pada siklus II ini menunjukkan bahwa siklus sudah boleh dihentikan karena sudah memenuhi target keberhasilan yaitu 80% dimana pada aktivitas guru mencapai prosentase 87%, aktivitas anak mencapai prosentase 84%, dan kemampuan meremas kertas 90%. berarti proses pembelajaran dalam kegiatan meremas kertas sudah berhasil. Pada penelitian ini kemampuan motorik halus melalui kegiatan meremas kertas dapat meningkat, hal ini dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran untuk guru dalam memilih kegiatan yang lebih bervariasi dan menarik bagi anak. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di bab 4 maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan meremas kertas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus di KB Marwah Kalibening. Terlihat dari hasil yang diperoleh pada aktivitas guru siklus I mencapai 66 % dan siklus II 87% dalam

5 aktivitas guru terjadi peningkatan. Pada aktivitas anak siklus I mencapai 59 % dan siklus II 84%. Hasil aktivitas anak juga mengalami peningkatan. Pada hasil kemampuan motorik halus anak pada siklus I 70% dan siklus II mencapai 90%. Hasil kemampuan motorik halus anak juga mengalami peningkatan 20%. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1) guru harus mengetahui karakteristik anak, 2) guru harus memberikan pembelajaran yang menarik untuk anak, 3) guru hendaknya selalu merubah dekorasi tempat atau kelas supaya anak tidak jenuh, 4) guru hendaknya memberi motivasi pada anak agar lebih semangat dalam belajar baik berupa pujian dalam bentuk penghargaan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Beaty, Janice J. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Fikriyati, Mirroh, 2012. Perkembangan Usia Emas (Golden Age). Jogjakarta: Laras Media Prima. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: PT.Aksara Pratama. Kementerian Pendidikan Nasional, 2015. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kiram, Phil. Yanuar. 1992. Belajar Motorik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Samsudin.2008. Pembelajaran Motorik DI Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Litera Prenada Media Group. Santrock, John W. 2007. Perkembangan anak. Jakarta : Erlangga.