BAB II TINJAUAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR ISLAMIC CENTRE DI KOTA TANGERANG MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

0 Tafsir Arsitektural Masjid Jakarta Islamic Centre

0 SELAYANG PANDANG Jakarta Islamic Centre

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

Gambar 7 : Interpretasi Tema Sumber : Kbbi.web.id

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, Masjid telah mengalami perkembangan yang pesat,

Penerapan Tema Terhubung (kembali) dengan Alam sebagai Penyelesaian Desain pada Perancangan Islamic Center Pakem

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

BAB IV ANALISIS DESKRIPTIS PERAN MASJID

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PROPOSAL PEMBANGUNAN MANDIRI ISLAMIC CENTER (MIC)

A. Analisis Situasi. Jalan Raya kalibening. Masjid Al Iman. Pemukiman Warga. Pemukiman Warga. Pemukiman Warga. Pemukiman Warga. Jalan Raya kalibening

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

TUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN MASJID AGUNG PADANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Keinginan memiliki pusat syiar dan pengembangan peradaban Islam yang modern dan terpadu di Nusa Tenggara Barat sudah lama menjadi obsesi.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DKM AL GHANY

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

Waktu itu baru fakultas agama dan kemasyarakatan yang

MALANG KEAGUNGAN ISLAMIC CENTER PROYEK AKHIR RA I RIAN FAUZI I PEMBIMBING: Ir. M. SALATOEN, MT

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB III MASJID AGUNG SYEH MAULANA MALIK IBRAHIM GRESIK JAWA TIMUR. A. Wilayah Administrasi Kabupaten Gresik

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB V HASIL RANCANGAN

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU!!!"#$%&'(&)#*+'#%,"()-*!!!! BAB II TINJAUAN UMUM

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TINJAUAN PULO CANGKIR

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

Ranggih Semeru. Analisis Bentuk Fasade dan Tata Ruang Masjid Agung Tuban

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masjid Agung Madani Islamic Center Pasir Pangaraian mulai dibangunan

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Bab I. Pendahluan. kampung, desa, kecamatan bahkan di sekolah dan di kantor-kantor. perkembangan yang positif dari fisik maupun kerohaniaan.

BAB III: DATA DAN ANALISA

RUANG SHALAT MASJID AL-AKBAR SURABAYA BERDASARKAN SYARAT RUANG PERIBADATAN ISLAM ARTIKEL ILMIAH

BAB II DESKRIPSI PROYEK

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

PERENCANAAN ISLAMIC CULTURAL CENTER DIPADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM. Akdino Harfia Rangga, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti,

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

PENGEMBANGAN KOMPLEK PERKANTORAN BALAI KOTA DEPOK Mochamad Iqbal Permana

BAB III: DATA DAN ANALISA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

I. PENDAHULUAN. heterogen serta coraknya yang materialistis (Bintarto,1983:27). Kota akan selalu

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB III ANALISA SITE

BAB V PENUTUP. Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LEMBAGA PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN ISLAM JAKARTA (JAKARTA ISLAMIC CENTRE) LAPORAN KEUANGAN DANA HIBAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2012

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK

MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

by N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI SURAKARTA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

HIRARKI IV ZONASI. sub zona suaka dan pelestarian alam L.1. sub zona sempadan lindung L.2. sub zona inti konservasi pulau L.3

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Tema Lokasi ISLAMIC CENTRE Ajaran Islam & Implementasinya dalam Arsitektur Kawasan Pusat Kota Baru Tangerang, Jl. Satria Sudirman. ( Eksisting : Masjid Raya Al- Azhom ) Luas Lahan Fasilitas yang direncanakan 3 Ha Tempat Peribadatan, Pusat Pendidikan & Latihan, Kantor Organisasi Islam, Gedung serba guna, Galery, Resto - Cafe, dan Mini Market. Sifat Proyek Fiktif KDB 40 % Pemilik Swasta KLB 3 Sasaran Proyek Semua kalangan masyarakat umum. Peruntukkan Lahan Tabel 2.1. Gambaran Umum Proyek Pelayanan Umum dan Sosial. 2.2. Tinjauan Teoritis & Empiris Proyek 2.2.1. Pengertian Islamic Center Pengertian dari ISLAMIC CENTER diuraikan sebagai berikut : Pengertian dasar Islamic Center diambil dari beberapa sumber dan pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli dan pakar-pakar keagamaan, antara lain : 6

Dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Proyek Islamic Center di seluruh Indonesia oleh Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama R.I, adalah sebagai berikut : Islamic Centre adalah merupakan lembaga keagamaan yang dalam fungsinya sebagai pusat pembinaan dan pengembangan Agama Islam, yang berperan sebagai mimbar Pelaksanaan Da wah dalam era Pembangunan. Sedangkan pendapat lain tentang pengertian Islamic Centre, Drs. Sidi Gazalba mengatakan : Islamic Centre adalah wadah bagi aktivitas-aktivitas kemasyarakatan yang berdasarkan Islam. Islam dalam pengertiannya sebagai agama maupun Islam dalam pengertian yang lebih luas sebagai pegangan hidup (way of life). Dengan demikian aktivitas-aktivitas didalamnya mencakup nilai-nilai peribadatan yang sekaligus nilai-nilai kemasyarakatan. Disamping pendapat-pendapat diatas terdapat pendapat lain yang pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama seperti yang dikatakan oleh Prof. Syafii Karim, yaitu : Islamic Centre merupakan istilah yang berasal dari negara-negara barat yang dimana minoritas masyarakatnya beragama Islam. Jadi untuk memenuhi segala kebutuhan akan kegiatan-kegiatan Islam mereka kesulitan untuk mencari tempat. Untuk itu aktivitas-aktivitas Islam tersebut dipusatkan dalam suatu wadah yang disebut Islamic Centre. Pengertian Islamic Centre mengaburkan pengertian Masjid karena Islamic Centre yang dimaksud adalah komplek Masjid yang menampung segala kegiatan Islam seperti yang dicontohkan Nabi. Dalam perkembangannya, pengertian Islamic Centre di Indonesia sebagai pusat kegiatan Islam disamping Masjid. Jadi lebih cenderung pada pusat aktivitas Kebudayaan Islam. Lokasi islamic centre ini berada di kota Tangerang karena merupakan salah satu wilayah di propinsi Banten yang memiliki latar belakang Islam yang kuat. Pemerintah kota Tangerang mengusung motto menjadikan kota Tangerang yang berakhlakul karimah, 7

sehingga memiliki andil sangat besar dalam perkembangan, penyebaran dan syiar Islam di kota Tangerang. 2.2.2. Fungsi Proyek Dari berbagai pengertian yang ada, dapat disimpulkan bahwa Islamic Centre adalah merupakan suatu lembaga keagamaan yang meliputi beberapa fungsi, yaitu: Sebagai pusat peribadatan umat islam dan wadah bagi umat Islam untuk bermusyawarah, berkonsultasi dan berdialog tentang masalah-masalah baik yang berhubungan dengan ajaran agama, kehidupan beragama maupun lebih luas lagi untuk kehidupan bermasyarakat. Sebagai pusat informasi dan hubungan masyarakat termasuk penerangan dan dokumentasi serta komunikasi bagi umat Islam. Sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengkajian sebagai forum pembinaan termasuk menjaga kemurnian ajaran syariat Islam maupun sebagai media da wah. Sebagai pusat dakwah dan syiar agama Islam. Sebagai wadah dalam pelestarian seni dan kebudayaan Islam. Sebagai wisata religi. 2.2.3. Manfaat Proyek Manfaat dari keberadaan proyek ini dapat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat, diantaranya yaitu : Bagi umat Islam : Umat akan mendapatkan fasilitas yang sangat memadai untuk melaksanakan aktivitas peribadatan dan pusat informasi untuk kepentingan umat serta pendidikan untuk memperdalam ajaran agama Islam sehingga dapat menjadi lebih terorganisasi dalam rangka meningkatkan kualitas pengetahuan, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah S.W.T. Bagi Ulama : 8

Keberadaan proyek ini akan menjadi pusat da wah dan syiar agama, selain itu juga akan menjadi forum bagi para ulama maupun para cendekia muslim serta menjadi media untuk pembinaan umat. Bagi Masyarakat : Menjadi bagian dari elemen bagi kota untuk menjaga dan melestarikan budaya serta tradisi Islam di masyarakat, serta diharapkan menjadi pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat yang majemuk untuk dapat saling menghormati diantara umat beragamaa, sehingga dapat tercipta masyarakat yang madani. Bagi Pemerintah Daerah : Islamic Center ini akan sangat membantu upaya pemerintah di dalam pengadaan fasilitas peribadatan dan pendidikan serta peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan YME, mengkoordinasikan segala kegiatan yang bersifat sosial dalam masyarakat sehingga dapat menjalin hubungan yang harmonis antar umat, masyarakat dan pemerintah daerah. 2.2.4. Kegiatan yang diwadahi Secara umum Islamic Centre ini mewadahi kegiatan kegiatan yang sifatnya Religius / ibadah maupun Duniawi, diantaranya yaitu : Kegiatan ritual peribadatan seperti shalat wajib lima waktu berjamaah, shalat Jum at, shalat Tarawih, shalat Idul Fitri, shalat Idul Adha, kajian umum, pengajian, tabligh akbar, mabit. Penyelenggaraan pendidikan non formal dan pelatihan. Penyediaan pusat data dan informasi. Akad nikah dan resepsi pernikahan. Kegiatan lembaga semi pemerintah seperti PKK tingkat regional maupun nasional. Pendaftaran haji dan pelatihan manasik haji. Perdagangan dan pameran seni budaya islam. Rapat kerja organisasi-organisasi islam maupun masyarakat sekitar. Perlombaan dan pertunjukkan seni budaya islam. Dan kegiatan-kegiatan lainnya. 9

Shalat Berjamaah Tabligh Akbar Akad Nikah Resepsi Pernikahan Kegiatan Seni Islam Festival Budaya Islam Kegiatan Bazar Kegiatan Manasik Haji Rapat Organisasi Islam Perpustakaan Pendidikan Pemotongan Hewan Kurban Gambar 2.1. Kegiatan Umum di Islamic Centre 2.3. Studi Banding Bangunan Islamic Centre 2.3.1. Jakarta Islamic Center ( JIC ) Jakarta Utara JIC terletak Kramat Tunggak tepatnya di jalan Kramat Jaya, Kelurahan Tugu Utara, kecamatan Koja, Kotamadya Jakarta Utara. Areal JIC menempati lahan seluas ± 10,9 Ha. Gambar 2.2. Geografi JIC Batas lokasi yang ada adalah disebelah barat berbatasan dengan jalan Kramat Jaya, sebelah utara dengan pemukiman penduduk, sebelah timur dengan pemukiman penduduk Kampung Beling (Kecamatan Cilincing) dan sebelah selatan berbatasan dengan Rumah Sakit Tugu. 10

Perencanaan bangunan Jakarta Islamic Centre dalam pembangunannya dibagi menjadi tiga bangunan utama, yaitu : 1) Masjid, yang merupakan bangunan utama Islamic Centre, 2) Bangunan bussiness centre yang dilengkapi dengan perkantoran dan wisma, 3) Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Latihan). Untuk mendukung keserasian dan memelihara lingkungan sebagian besar areal tersebut dijadikan hutan kota sebagai paru-paru kota yang dipadukan dengan taman bermain, fasilitas parkir serta fasilitas olah raga (jogging track). Saat ini telah dilakukan pembangunan tahap pertama pendirian JIC, yakni pembangunan masjid dengan segala fasilitas pendukungnya yang direncanakan seluas 14.625 m² dengan 3 lantai. Lantai 1 untuk ruang serba guna, ruang pengurus masjid, ruang Mushaf Al-Qur an, perpustakaan serta perkantoran dan gudang. Sedangkan lantai 2 dan 3 (lantai mezanin) sepenuhnya untuk ruang shalat. Gambar 2.3. Masjid JIC Tahap berikutnya adalah pembangunan fasilitas sosial budaya, pembangunan fasilitas pendidikan dan latihan, serta pembangunan fasilitas penunjang (komersial dan lingkungan) yang akan dilakukan secara bertahap dan dengan mengundang seluas mungkin keperansertaan masyarakat. Dengan perincian sebagai berikut : 11

Fasilitas Gedung Diklat (Pendidikan dan Latihan), menempati area tanah 8000 m² dan luas bangunan 13.791 m², yang terdiri dari 3 lantai dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut : - R. Kelas - Teater terbuka - Auditorium - R. Presentasi - Islamic Study - Studio Produksi - R. Seminar - R. Galery - Lab. Bahasa - R. Pelatihan - R. Perpustakaan - Lab. Multimedia Bangunan perkantoran 5 lantai dengan luas 5.653 m², convention hall dengan luas 4.582 m² dan hotel syariah standar bintang 3 dengan luas 11.217 m². Bangunan fasilitas (Pos Jaga, Pembangkit Listrik Cadangan dan kantin) seluas 500 m² dengan bentuk bangunan 1 lantai. Fasilitas umum (jalan, pedestrian, sanitasi, drainase dan parkir area) seluas 15.000 m² serta hutan kota dan fasilitas rekreasi berupa jogging track seluas 30.000 m². Gambaran lebih jelasnya nampak pada gambar-gambar dibawah ini : Gambar 2.4. Blok Plan JIC Gambar 2.5. Maket Jakarta Islamic Centre. Gambar 2.6. Gedung Perkantoran, hotel & convention JIC. 12

Filosofi arsitektur masjid Jakarta Islamic Centre merupakan manifestasi dari sifat-sifat keperkasaan (Al-Jabbaru), kemegahan (Al- Mutakabbiru) sekaligus kelembutan dan keindahan (Al-Lathief) yang diharapkan dapat menghapus stigma lokasi. Filosofi ini dimaksud agar wujud bangunan bersifat monumental yang kontras dengan lingkungan sekitar, berbobot syiar yang tinggi serta ramah dan mengundang ummat untuk beribadah. Konsep bentuk bangunan masjid Jakarta Islamic Centre merupakan komposisi modifikasi dari bentuk-bentuk dasar kubus, balok, piramid dan bola. Bentuk akhir merupakan bentuk membumi yang terdiri dari unsur badan dan kepala bangunan yang terdiri dari bagian transisi kubah/ leher dengan elemen klimaks bangunannya adalah kubah. Ornamen dekoratif pada masjid raya ini memberikan nilai tambah pada penampilan arsitekturnya. Ornamen dekoratif pada interior maupun eksterior masjid JIC tediri dari bentuk-bentuk geometris segi delapan yang merupakan salah satu khasanah dari pola-pola islamic, ornamen khas budaya betawi yaitu hiasan kepala dari ondel-ondel dan kaligrafi. Konsep warna bangunan masjid JIC menggunakan warna yang kontras dengan lingkungan sekitar. Warna-warna yang dipakai yaitu : kelabu, hijau, dan kuning dengan dasar pemikiran : kelabu (warna langit/awan), kuning (warna berkas sinar matahari), dan hijau kebiruan (warna hutan dan lautan). Kombinasi warna-warna tersebut menjadikan bangunan mempunyai atmosfir cerah, anggun dan berwibawa. Sistem struktur atap masjid JIC menggunakan struktur space frame dengan bentangan antar kolom 68 meter, sehingga memberikan kesan luas pada ruang shalat karena tanpa kolom ditengahnya, dan memberikan penglihatan yang fokus pada jamaah untuk melihat imam dan penceramah jika sedang berkhutbah. 13