BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil pembahasan penelitian bab sebelumnya, maka peneliti dapat. menyimpulkan :

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN WAWANCARA. Pemilik Modal. penggemukan sapi atau menghasilkan keturunan?

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

BAB IV ANALISIS PRAKTIK BAGI HASIL HIBAH SAPI DI DESA MOJOMALANG KECAMATAN PARENGAN KABUPATEN TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

mud}a>rabah dalam usaha peternakan sapi. Yang mana Taufiq sebagai

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN OBJEK DARI PRAKTIK PARON HEWAN (SAPI) DI DESA GUNUNG SERENG KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA TANAH TEGALAN YANG DI KELOLA KELOMPOK TANI DI DESA PUTAT KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Praktik Denda bagi Pihak Penggadai Sawah oleh Penerima Gadai di Desa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN AKAD TRADE IN OLEH KONSUMEN DI CV. TANADI CABANG KAPAS MADYA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PROLIMAN DALAM PENGAIRAN SAWAH DI DESA BEGED KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

Kafa<lah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (ka>fil)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pelaksanaan Syirkah Antara Pemilik Kapal Dengan Nelayan Di Kelurahan Kotakarang Kecamatan Teluk Betung Timur

BAB IV. dan pemborong cat yang dilakukan masyarakat Tambak wedi. Musha>rakah

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien, dikenal dengan istilah transaksi terapeutik. Menurut Veronica

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI POWER BANK DI COUNTER VANDHIKA CELL KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB V PENUTUP. 1. Akad utang sapi untuk penanaman tembakau berdasarkan ketentuan kreditur

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD DI BMT MUDA SURABAYA. keuntungannya sudah diperjanjikan diawal akad. Artinya pihak BMT tidak dapat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan penghasilan. Setiap usaha tidak dapat dilakukan sendiri tanpa

BAB I PENDAHULUAN. islam memiliki kekuatan hukum, peraturan, perundang-undangan, dan tata

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. kepustakaan baik yang diperoleh langsung dari kitab-kitab aslinya atau kitabkitab

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV ANALISIS SADD ADH-DHARI< AH TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI KONDOM SECARA BEBAS DI ALFAMART CABANG BOLODEWO

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PRAKTIK KASUS PEMANFAATAN JAMINAN UTANG PIUTANG YANG DI MANFAATKAN PIUTANG DI DESA KENANTEN KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO

murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan sebagai berikut (1) Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah

BAB I PENDAHULUAN. sempit. Muamalah dalam arti luas bahwa muamalah adalah aturan-aturan

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Dari segi model bagi hasil pada petani bawang merah di dusun

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian. Kabupaten Kapuas merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BAGI HASIL AKAD MUZARA AH DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB V PENUTUP. mengenai pelaksanaan akad pembiayaan musyarakah di BMT Beringharjo. Yogyakarta, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJA NGEDOK DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara kepulauan yang sebagian besar penduduknya

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Sistem Pengupahan Pada PT Suri Tani Pemuka Lampung/Japfa Comfeed Group

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SENGKETA AHLI WARIS DALAM PENGGUNAAN TANAH YAYASAN AL-HIKMAH

PRAKTIK BAGI HASIL GADUH SAPI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. (Studi Kasus: Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul)

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata. 1. Menjaga kelancaran Arus Lalu Lintas di kawasan Wisata;

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV. dijadikan obyek dari penelitian ini adalah tanah ladang, dengan tujuan di ambil

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PESANAN DI TOKO MEBEL BAROKAH DESA JEPON BLORA

Transkripsi:

77 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan penelitian bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Praktik bagi hasil gaduh sapi merupakan akad kerjasama yang dilakukan oleh pemilik modal dengan pengelola modal, dimana pemilik modal menyerahkan modal berupa sapi yang akan dikembangakan dalam beberapa waktu kemudian jika sapi dijual maka keuntungannya akan dibagi untuk kedua belah pihak sesuai kesepakatan yaitu maro limo atau maro bathi. Bagi hasil gaduh sapi di Desa wirokerten merupakan bagi hasil yang sudah ada sejak dulu dan dalam prosesnya mengikuti adat kebiasaan setempat, yaitu : a. Pelaksanaan perjanjian bagi hasil gaduh sapi di Desa Wirokerten dari segi akad/perjanjian dilakukan secara lisan menggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah dipahami pihak-pihak yang melakukan akad. b. Dari segi modal dalam pelaksanaan bagi hasil gaduh sapi di Desa Wirokerten modal yang diberikan berupa sapi.

78 c. Pada proses pelaksanaanya, ketentuan dalam melakukan praktik bagi hasil gaduh sapi di Desa Wirokerten mengikuti kebiasaan adat yang berlaku di masyarakat. Selama masa pemeliharaan pengelola bertanggung jawab penuh menanggung biaya pemeliharaan jika keuntungan yang disepakati menggunakan sistem maro limo sedangkan jika keuntungan yang disepakati menggunakan sistem maro bathi maka pengelola tidak menanggung biaya jasa dokter. d. Dalam masalah pembagian keuntungan yang dilakukan masyarakat di Desa Wirokerten yaitu dengan menggunakan sistem maro limo dan maro bathi. Maro limo yaitu keuntungan yang diterima untuk pemilik modal sebesar 2/3 atau 40% dari hasil penjualan dan untuk pengelola sebesal 3/2 atau 60%. Sedangkan maro bathi yaitu keuntungan yang diterima sama rata, untuk pemilik modal 50% dan pengelola modal 50%. e. Terhadap penanggungan resiko, jika dilihat dari kasus penjualan sapi secara diam-diam tanpa izin pemilik modal, pengelola bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan dengan cara meminta maaf dan membagi keuntungan sesuai kesepakatan. Terhadap masalah sapi yang tiba-tiba mati mendadak, pengelola dan pemilik modal sama-sama tidak

79 mendapatkan hasil dari kerjasama ini, sebab kerjasama gaduh sapi ini tidak menghasilkan keuntungan. 2. Praktik bagi hasil gaduh sapi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Wirokerten merupakan praktik bagi hasil muḍārabah jika ditinjau dari hukum Islam. Hal itu sesuai dengan pengertian akad muḍārabah yaitu akad kerjasama yang dilakukan oleh pemilik modal dengan pengelola modal, dimana pemilik moda memberikan modal yang kemudian modal tersebut akan dikembangkan. Jika usaha yang dijalankan menghasilkan keuntungan maka hasilnya akan dibagi kepada kedua belah pihak. Dalam proses pemeliharaan bagi hasil gaduh sapi ini jika ditinjau dari hukm Islam, yaitu: a. Pelaksanaan perjanjian bagi hasil gaduh sapi di Desa Wirokerten dari segi akad/perjanjian dilakukan secara lisan. Dalam aplikasinya sudah memenuhi rukun dan syarat karena didalamnya sudah terdapat subjek, objek, dan sighat, hal tersebut sudah sesuai dengan hukum Islam. b. Dari segi modal sudah sesuai dengan hukum Islam, walaupun modal yang harusnya berbentuk uang tunai diganti dengan sapi. Menurut pendapat mayoritas ulama modal haruslah berbentuk uang bukan barang ataupun benda hidup. Akan tetapi, pendapat minoritas ulama ada yang membolehkan mengganti modal berupa barang yang jelas ada nilai dan satuan harganya. Jadi meskipun modal berupa sapi bukan

80 uang, praktik bagi hasil gaduh sapi ini dianggap sah menurut hukum Islam khusunya pendapat minoritas ulama. c. Pada proses pelaksanaanya, ketentuan dalam melakukan praktik bagi hasil gaduh sapi di Desa Wirokerten mengikuti kebiasaan adat yang berlaku di masyarakat. Hal tersebut sudah sesuai dengan hukum Islam sebab pihak yang melakukan akad yaitu pemilik modal dengan pengelola modal tidak merasa keberatan, dilakukan atas dasar suka rela tanpa ada unsur paksaan. Dan kedua belah pihak juga sudah sepakat pada waktu akad dengan ketentuan yang harus dijalankan selama proses pemeliharaan. d. Dalam masalah pembagian keuntungan yang dilakukan masyarakat di Desa Wirokerten yaitu dengan menggunakan sistem maro limo dan maro bathi. Hal itu sudah sesuai dengan hukum Islam sebab dalam melakukan pembagian keuntungan, masyarakat di Desa Wirokerten menggunakan prosentase yang jelas dalam masalah pembagian keuntungan yang diterima oleh masing-masing pihak. Kedua belah pihak juga sudah sepakat dan merasa tidak keberatan dilakukan atas dasar suka rela tanpa ada unsur paksaan walaupun sebenarnya pengelola mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk memelihara sapi gaduhan. Akan tetapi, pengelola tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Karena gaduh sapi ini adalah

81 sarana tolong menolong untuk melakukan usaha untuk membantu pihak yang kekurangan modal. e. Terhadap masalah penanggungan resiko yang di alami oleh pemilik modal dan pengelola modal, jika dilihat dari kasus penjualan sapi secara diam-diam tanpa izin pemilik modal hal itu sudah sesuai dalam hukum Islam. Sebab pengelola bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan dengan cara meminta maaf dan membagi keuntungan sesuai kesepakatan. Pemilik modal juga sudah mengikhlaskan dan tidak mempermasalahkan kejadian tersebut. Terhadap masalah sapi yang tiba-tiba mati mendadak bukan karena kesalahan pengelola, dalam penanganannya hal itu sudah sesuai dengan hukum Islam sebab apabila dalam melakukan usaha tidak menghasilkan keuntungan maka pihak yang berakad tidak akan menerima keuntungan atas usahanya. Pihak pengelola dan pemilik modal juga tidak mempermasalahkan hal tersebut, kedua belah pihak sama-sama sudah merasa ikhlas dan saling rela.

82 B. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang disampaikan peneliti berupa masukan dan harapan, yaitu : 1. Bagi pihak pengelola a. Pengelola harus memaksimalkan dalam memelihara sapi gaduhan agar sapi gaduhan tidak mengalami masalah apa-apa. b. Pengelola harus menjaga amanah yang diberikan oleh pemilik modal agar tidak terjadi kasus penjualan sapi secara diam-diam walaupun dlam keadaan darurat. Alangkah lebih baik jika membutuhkan uang semuanya dikatakan dengan jujur dan di jelaskan baik-baik kepada pemilik modal. c. Pengelola selanjutnya dapat mempunyai modal sendiri setelah masa berakhirnya pemeliharaan gaduh sapi. Jika pengelola sudah punya modal sendiri maka akan hal tersebut dapat meningkatkan taraf kehidupannya. 2. Bagi pihak pemilik modal a. Lebih menjaga komunikasi dengan pengelola modal agar tidak terjadi tindakan penyelewangan yang dilakukan pengelola modal. b. Mengontrol dan mengawasi jalannya proses gaduh sapi dan tidak membiarkan/menyerahkan begitu saja tanggung jawab proses pemeliharaan gaduh sapi kepada pengelola.

83 c. Membantu pengelola modal jika pengelola merasa kesulitan saat melakukan gaduh sapi. 3. Bagi kedua belah pihak (pemilik modal dan pengelola modal) Bagi kedua belah pihak yang melakukan akad kerjasama bagi hasil gaduh sapi hendaknya melakukan akad dengan bukti tertulis bukan secara lisan saja. Hal itu dilakukan agar memiliki tindakan hukum yang kuat walaupun dalam melakukan akad dengan orangorang terdekat seperti tetangga, kerabat. Sehingga ketika salah satu pihak akan melakukan kesalahan maka akan berfikir ulang terhadap konsekuensi yang diterimanya.