BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi saat ini semakin pesat, mendorong banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis penjualan dan pemasaran merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran akan pentingnya informasi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia u saha saat ini menjadikan informasi sebagai pilar

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia IT (Information Technology) sekarang ini demikian

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional diberbagai lapangan usaha. Perkembangan UMKM & Usaha Besar

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan profit

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuntutan akan kebutuhan informasi dan penggunaan komputer semakin

I PENDAHULUAN. yang tinggi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat. Keadaan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sektor bisnis merupakan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap proses bisnis di setiap organisasi. Sebagai contoh, dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang sangat banyak

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB 1 PENDAHULUAN. TB. Dua Dua berdiri pada tahun 1995, TB. Dua Dua merupakan toko. buku yang menjual buku pelajaran untuk SD, SMP dan SMA Negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. sebgai hablum minannas. Ketetapan tentang hablum minannas ini. maupun kebutuhan psikologis seperti pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan kecil menengah adalah sebuah entitas yang memiliki skala

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan pembelian produk melalui media elektronik. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus benar-benar berfokus pada pelanggan, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

1. PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. ketinggalan dalam menggunakan komputer untuk mempermudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan nasional adalah

BAB I PENDAHULUAN. para peritel asing. Salah satu faktornya karena penduduk Indonesia adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pun berubah karena pengaruh kecanggihan teknologi terutama

Proposal Kerjasama Usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi telah berkembang pesat dan menjadi begitu penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman pula. Usaha harus terus berlomba dan berharap bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan komunikasi menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu webstore yang berisikan produk-produk yang ingin dijual. Unsur-unsur

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi saat ini semakin pesat, mendorong banyak pengusaha untuk semakin memperluas usahanya untuk meraih pangsa pasar, baik itu dalam skala besar maupun skala kecil. Dengan perkembangan tersebut, menjadikan informasi merupakan pilar penting dalam berjalannya kegiatan operasional suatu usaha demi tercapainya tujuan yang diinginkan oleh pengusaha. Bagi keberlangsungan usaha, pengetahuan akan informasi suatu produk adalah hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk pembelian produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, secara lengkap, relevan dan akurat. Tidak memandang apakah perusahaan tersebut kecil atau besar. Penjualan merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah perusahaan. Pengelolaan yang kurang baik akan merugikan pengusaha karena dapat berimbas pada pengurangan pendapatan, dan pada akhirnya dapat mengurangi laba. Sistem penjualan dibagi menjadi tiga, yaitu sistem penjualan tunai, sistem penjualan kredit dan sistem penjulan on-line. Sistem penjualan on-line akhir-akhir ini telah menjadi tren masyarakat. Dengan akses yang sangat mudah dan murah semua orang dapat melakukan transaksi kapan dan dimana saja. Hal ini menjadi peluang bagi setiap orang untuk melakukan transaksi yang lebih gampang.

2 Sarana internet adalah salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian informasi yang dapat pula diakses oleh setiap orang, dimana saja dan kapan saja. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini. Tahun depan, angka itu diprediksi naik sekitar 30 persen menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 2015 (Kompas.com di akses 23 november 2013). Berikut ini hasil survey pengguna internet diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) : Gambar 1.1 Pengguna internet di Indonesia Lebih lanjut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menjelaskan 40% dari pengguna Internet di Indonesia (24,2 juta orang) mengakses Internet

3 lebih dari 3 jam setiap harinya. Mayoritas pengguna Internet di Indonesia berada di rentang usia 15-35 tahun, 56,4% termasuk bargain hunter yang rela berjam-jam berselancar di Internet untuk mencari informasi dan penawaran terbaik tentang kebutuhannya, 3,7 juta orang (6%) pernah melakukan transaksi e- commerce. Budget rata-rata pembelian secara on-line adalah Rp 150 ribu. Media Internet sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dan perdagangan. Selain itu teknologi internet sudah tidak asing lagi bagi beberapa pengusaha dan pelaku bisnis. Saat ini para pengusaha sudah banyak yang sudah memanfaatkan media internet sebagai sarana penginformasian produk yang dijual serta perbaikan pelayanan pelanggan, hal tersebut dilakukan semata mata untuk meningkatkan omset penjualan mereka, mengingat dunia maya tidak mengenal batasan ruang dan waktu. Salah satu cara yang dilakukan oleh beberapa pengusaha adalah dengan membuat aplikasi web untuk menunjang dan mendukung sistem penjualan mereka. Dengan hanya dari rumah atau kantor, calon pelanggan dapat langsung melihat berbagai macam produk yang yang disajikan pada layar monitor, serta dapat pula mengakses, memesan dan membayar produk yang ditampilkan dengan pilihan yang disediakan. Dengan adanya hal tersebut, calon pembeli tidak perlu datang langsung ke toko sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat. Transaksi on-line seperti ini mampu menghubungkan antara penjual dan pembeli tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu transaksi secara on-line dapat berpotensi mendatangkan calon pelanggan dari manapun.

4 Sekarang, telah banyak toko nyata (di dunia nyata) memiliki toko on-line. Berkat semakin cepatnya koneksi dan majunya teknologi, sektor penjualan on-line sangat berkembang dan terkenal. Sekarang pun, orang terkadang lebih memilih membeli online daripada ke toko karena alasan kenyamanan dan perbandingan harga yang menarik. Sistem penjualan berbasis web atau jejaring sosial yang merupakan penjualan produk melalui media internet, atau lebih dikenal dengan nama E- Commerce. E-Commerce dapat memberikan banyak kesempatan kepada para pengusaha untuk memasarkan produknya secara luas dan tidak terbatas dalam satu wilayah. Secara kualitatif peran usaha kecil dalam perekonomian nasional pun tidak diragukan. Pertama, usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar. Usaha kecil berfungsi sebagai transformator antar sektor yang mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang (forward and backward-linkages). Bahkan, dalam perekonomian modern seperti sekarang ini tidak ada satupun mata rantai ekonomi yang semata-mata terdiri dari perusahaan besar dan semata-mata dari perusahaan kecil (Drucker 2000;54). Kedua, usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel karena dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal dan meningkatkan sumber daya

5 manusia untuk menjadi wiraswasta-wiraswasta yang tangguh. Karena sifatnya yang relatif fleksibel, usaha kecil mudah beradaptasi dengan lingkungan yang terbatas infrastrukturnya dibanding dengan usaha besar yang pada umumnya membutuhkan sumber daya dan dana yang besar. Pada usaha kecil, biaya umum dan resiko relatif kecil karena pemilihan lokasi mudah dilakukan. Ketiga, usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional. Usaha kecil tersebar ke pelosok tanah air, mulai dari perkotaan sampai dengan pedesaaan. Dalam transformasi struktur ekonomi nasional yang cenderung berubah dari ekonomi agraris ke ekonomi industri, sektor ini berfungsi sebagai transformator dan mobilisator tenaga kerja lokal. Konsumsi LPG di Indonesia saat ini didominasi oleh sektor rumah tangga. Perkembangan pesat konsumsi energi terjadi dalam perioda 2005-2009 sebagai hasil pelaksanaan program konversi minyak tanah ke LPG. Pada periode tersebut konsumsi LPG tumbuh rata-rata 31% per tahun. Konsumsi LPG sektor komersial dan industri cenderung turun. Dalam 10 tahun terakhir konsumsi LPG sektor komersial dan industri turun rata-rata 7,5% dan 6,9% per tahun. Penurunan tersebut kemungkinan karena pengalihan konsumsi LPG ke gas bumi (pipa).

6 Gambar 1.2 Konsumsi LPG di Indonesia Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan di atas, perkembangan konsumsi LPG membuat peluang usaha di penyediaan peralatan yang menggunakan LPG pada rumah tangga menjadi meningkat. Apabila dihubungkan dengan perkembangan pengguna internet menjadikan pemasaran tidak hanya melalui toko nyata saja. Maka dari itu peluang yang akan terjadi semakin besar, dengan toko online membuat penjualan akan meningkat. PD. Teknindo Gas adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang distributor peralatan yang berhubungan dengan gas. Sejak awal berdirinya yaitu tahun 2001 hingga sekarang, perusahaan ini berkonsentrasi pada penjualan dan suku cadang dengan berbagai jenis baik secara grosir maupun eceran. Dengan penjelasan dari pemilik usaha, pada awal berdiri PD. Teknindo Gas tahun 2001 masih kurang mendapat respon dari masyarakat, karena masyarakat masih menggunakan peralatan masak dengan menggunakan minyak tanah.

7 Dengan adanya konversi minyak tanah ke gas elpiji pada tahun 2006 membuat peningkatan yang sangat pesat terhadap penjualan pada PD. Teknindo Gas. Pada tahun 2008, setelah konversi dilakukan terjadi penurunan penjualan,dari toko nyata serta penjualan bersifat stagnan atau tetap. Sebagai solusi dari dampak tersebut pemilik mencoba untuk melakukan penjualan secara on-line dengan menggunakan facebook yang sangat marak pada tahun 2008. Selain itu, berdasarkan informasi yang didapat dari berjualan facebook, yaitu daerah di Indonesia selain Jakarta dan Jawa Barat masih baru untuk konversi minyak tanah ke elpiji. PD Teknindo mencoba pengembangan penjualan berbasis on-line dengan serius. Informasi tersebut dipakai untuk mengembangkan pangsa pasar yang besar. Berikut ini laman utama (beranda) dari sistem penjualan on-line PD Teknindo Gas :

8 Gambar 1.3 Halaman utama (beranda) teknindogas.com Berdasarkan hasil pra-wawancara dengan pemilik PD Teknindo Gas, jumlah rata-rata pengunjung web teknindogas.com sekitar 70 pengunjung halaman tiap harinya. Memang dari pengunjung tersebut tidak semua melakukan pembelian. Dari data pada tahun 2013, total pelanggan PD Teknindo yang telah melakukan regestrasi sebanyak 143 pelanggan. Sedangkan dari pelanggan yang telah melakukan regristrasi sebanyak 82 pelanggan melakukan transaksi pembelian/melakukan pesanan on-line. Dapat disimpulkan bahwa sekitar 0,58 % dari kunjungan melakukan registrasi pelanggan dan dari pelanggan on-line sebanyak 57,34 % melakukan pesanan on-line. Berikut ini pengunjung dan registrasi pengunjung dalam tahun 2013 : 300 250 200 150 100 Kunjungan Reg. 50 0 Gambar 1.4 Grafik Pengunjung dan Registrasi web Teknindogas.com

9 Walaupun jumlah pemesan dibilang kecil dibandingkan dengan total kunjungan, akan tetapi jumlah penjualan on-line cukup baik. apabila dibandingkan dengan penjualan tunai dari salah satu toko yang ada total penjualan on-line lebih tinggi dari pada total penjualan tunai toko tersebut pada beberapa bulan. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa penjualan on-line mempunyai peran yang sama dengan penjualan tunai. Ini menunjukan bahwa sistem penjualan online telah berfungsi dengan semestinya, karena telah berhasil menciptakan penjualan yang ada. Bulan Penjualan On-Line Penjualan Tunai Lansung Juni Rp. 7,270,084 Rp. 6,021,500 Juli Rp. 9,555,126 Rp. 7,124,000 Agustus Rp. 5,975,210 Rp. 8,610,500 September Rp. 4,495,042 Rp. 8,184,500 Oktober Rp. 8,735,042 Rp. 6,225,000 Tabel 1.1 Penjualan pada PD Teknindo Gas Selain itu, PD Teknindo Gas merupakan satu-satunya UMKM dan Perusahaan di kota Bandung yang khusus menjual peralatan gas dengan secara sistem penjualan on-line. Jika melihat pencarian dalam situs pencarian seperti google dan lain sebagainya, kita hanya melihat penjualan peralatan melalui blog atau pun melalui situs berjualan seperti tokobagus.com, kaskus.us, berniaga.com. Kebanyakan dari penjualan peralatan gas dengan on-line tidak melakukan sistem penjualan on-line secara penuh. Penelitian mengenai sistem penjualan on-line bukanlah pertama dilakukan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Puspa Rani dan Diana Rahmawati pada

10 tahun 2007 yang berjudul Analisis Penerapan E-Busines Studi Kasus Pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART), tbk. Mereka menarik kesimpulan yaitu, bagi perusahaan besar seperti PT. SMART, Tbk dan lainnya, menerapkan teknologi informasi jaringan dan komunikasi akan sangat memberikan dampak positif. Namun, bagi perusahan menengah, terlebih bagi perusahaan kecil, penerapan teknologi mutakhir seperti ini cenderung akan mengakibatkan kerugian financial yang cukup besar. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dan operasional teknologi ini sangat besar. Sedangkan hasil yang diperoleh belum tentu dapat menutupi biaya tersebut, apalagi diharapkan dapat memberikan laba bagi perusahaan. Selain itu penelitian dengan judul Persepsi Penggunaan Aplikasi Internet untuk Pemasaran Produk Usaha Kecil Menengah oleh Agustine M.S (2007) menyatakan bahwa kesimpulannya adalah penerapan e-commerce untuk pengembangan pemasaran produk UKM di Kabupaten Semarang cukup berpeluang. Artinya e-commerce dapat dipergunakan sebagai media untuk menyebarluaskan produk UKM beserta seluruh atributnya. Dengan demikian pengembangan pemasaran produk UKM tersebut dapat tercapai dengan kemampuannya untuk menjangkau pasar lebih luas. Sedangkan untuk transaksi, masih dilakukan secara fisik dalam arti perlu ada pertemuan antara konsumen (pasar) dengan produsen UKM maupun distributornya. Penelitian yang bejudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengadopsian E-commerce dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Perusahaan (Studi

11 pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Indonesia) oleh Vidi Yulimar (2006) menyatakan bahwa tujuan penelitian ini adalah menganalisi faktor-faktor yang mendorong UKM untuk mengadopsi e-commerce dan apakah pengadopsian ecommerce tersebut dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Permasalahan dalam penelitian dijelaskan oleh 6 pertanyaan penelitian yaitu apakah kompatibilitas, dukungan manajemen puncak, kesiapan organisasional, dorongan eksternal, dan manfaat yang dirasakan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap pengadopsian e-commerce. Penelitian yang berjudul Penerapan E-commerce sebagai Upaya Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan oleh Luciana Spica Almilia dan Lidia Robahi menyatakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji motif dan manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menerapkan e-commerce dalam kepentingan bisnis. Kesimpulannya bahwa faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari enam faktor yaitu mengakses pasar global sebesar 56%, mempromosikan produk sebesar 63%, membangun merk sebesar 56%, mendekatkan dengan pelanggan sebesar 74%, membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan sebesar 63%, dan memuaskan pelanggan sebesar 56%. Selanjutnya faktor manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce terdiri dari dua faktor yaitu kepuasan konsumen sebesar 74% dan keunggulan bersaing sebesar 81%.

12 Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Penerapan Sistem Penjualan On-Line pada PD Teknindo Gas 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis akan menitikberatkan penelitian pada bagaimana penerapan sistem penjualan on-line yang ada di PD. Teknindo Gas. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari dilakukannya penelitian ini untuk memperoleh pemahaman mengenai penerapan sistem penjualan berbasis on-line. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penerapan sistem penjualan on-line yang ada di PD. Teknindo Gas. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi: 1. Manfaat teoritis yaitu : a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian yang sejenis selanjutnya

13 b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan,informasi, serta pemikiran dan ilmu pengetahuan yang khususnya berkaitan dengan perancangan sistem penjualan tunai berbasis web. 2. Manfaat praktis yaitu : a. Bagi Perusahaan, Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan masukan bagi perusahaan dalam pengembangan sistem penjualan dan upaya peningkatan penjualan yang nantinya dapat meningkatkan laba. Selain itu juga dapat menjadi pertimbangan untuk pengusaha dalam pengembangan pangsa pasarnya melalui penjualan berbasis on-line. Bahan pertimbangan pengusaha baik kecil ataupun besar untuk perusahan manufaktur dan dagang dalam pengelolaan penjualan, karena penjualan merupakan tombak utama dari perusahaan. b. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis dalam mengidentifikasikan suatu masalah, menganalisa dan membandingkan dengan ilmu yang diperoleh penulis di bangku kuliah, dengan harapan dapat memperbaiki cara berpikir penulis dalam menghadapi setiap masalah..