BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

Perencanaan Anggaran dalam Organisasi (Cost Management) Ari Khusuma

Penganggaran Perusahaan

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

Penganggaran Perusahaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

HAND OUT : MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN KODE MATA KULIAH : AP 408. PERTEMUAN : 3, 4 dan 5 : BUDGETING (PENGANGGARAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

TINJAUAN PUSTAKA. Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada. perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen

SISTEM PENGANGGARAN RUMAH SAKIT. Henni Djuhae ni. pengetahuan dan teknologi kedokteran, sehingga biaya operasionalnya pun

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran

Gambar. 1: Estimasi Biaya Transportasi. o Biaya Allowance Penugasan Luar Kantor Noviyanto Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin. meningkatnya aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi saat ini pada perusahaan yang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud mencapai tujuan tertentu, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Mercu Buana Yogyakarta Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Sistem Informasi

TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berjudul Budgeting, profit, planning and control,prentice hall, New Edition

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

Karakteristik Penganggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengobanan tertentu dan

Transkripsi:

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN Perencanaan keuangan adalah salah satu tugas manajer keuangan yang penting. Output dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran (budget), yaitu suatu rencana kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam angka-angka. Anggaran yang dihasilkan adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dan sekaligus berfungsi sebagai alat koordinasi dan pengendali kegiatan perusahaan. Ada dua perencanaan keuangan yang penting diperhatikan dalam penyusunan anggaran, yaitu Perencanaan kas (cash budget) dan Perencanaan keuntungan (profit planning). Kas dapat dipandang sebagai darah kehidupan bagi perusahaan, tanpa kas yang cukup maka perusahaan akan mengalami kesulitan dan kegagalan. Cash Budget (anggaran kas) memberikan gambaran pada manajer keuangan tentang total kebutuhan kas untuk satu periode tertentu, kapan perusahaan akan mengalami kekurangan atau kelebihan kas dan berapa besarnya pinjaman yang harus dilakukan. Perencanaan profit disajikan dalam bentuk proyeksi laba-rugi yang menggambarkan antisipasi laba yang akan dicapai perusahaan. Tingkat laba tersebut dinyatakan dalam ukuran-ukuran tertentu, seperti : profit margin, return on investment (ROI), dan return on equity (ROE). Proyeksi laba yang tinggi belum tentu dapat memberikan proyeksi kas yang tinggi pula. Dalam perencanaan keuangan ini akan dibahas berbagai faktor yang mempengaruni perencanaan kas dan perencanaan laba tersebut. Selanjutnya akan dibahas terlebih dahulu mengenai pengertian dan jenis-jenis dari anggaran. 1.1 Pengertian anggaran (budget) Pengertian anggaran (business budget) menurut Drs. M. Munandar (Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan kerja) ialah : LePMA-LPBP 1

suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang Dari pengertian tersebut di atas, maka dapat terlihat bahwa anggaran memiliki 4 unsur yaitu : 1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana yang mempunyai spesifikasi-spesifikasi khusus, seperti misalnya disusun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter. 2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Secara garis besar kegiatan (fungsi) perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi (producing), kegiatan pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (administrating) serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah personalia (personnel). Anggaran nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja, maka anggaran harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan. 3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia ialah unit rupiah. Unit moneter ini sangat diperlukan mengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beraneka ragam tersebut sering mempunyai kesatuan unit yang berbedabeda, seperti misalnya bahan mentah menggunakan kesatuan berat (kilogram dan sebagainya), kesatuan panjang (meter dan sebagainya), kesatuan luas (meter persegi dan sebagainya); kesatuan luas (meter persegi dan sebagainya), kesatuan isi (liter dan sebagainya); tenaga kerja menggunakan kesatuan jam kerja atau kesatuan waktu (harian, mingguan, bulanan dan sebagainya). LePMA-LPBP 2

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran berlakunya untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Jika dikaitkan dengan masalah waktu anggaran, dikenal dua macam anggaran : a. Anggaran strategis (strategic budget) Anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu jangka waktu yang melebihi satu periode akuntansi (melebihi satu tahun) b. Anggaran taktis (tactical budget) Anggaran yang berlaku untuk jangka pendek yaitu satu periode akuntansi atau kurang. Anggaran yang disusun untuk satu periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan budget periodical (periodical budget), sedangkan anggaran yang disusun untuk jangka waktu yang kurang dari satu periode akuntansi (misalnya hanya untuk jangka tiga bulan dan sebagainya) dinamakan anggaran bertahap (continunous budget). Untuk dapat memilih jangka waktu berlakunya anggaran secara lebih tepat, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan : a. Luas pasar penjualan produk yang dihasilkan, perusahaan yang mempunyai pasar penjualan yang cukup luas, posisinya lebih stabil karena jika terjadi kegoncangan di salah satu pasarnya tidak terlalu besar pengaruhnya pada kegiatan penjualan secara keseluruhan b. Posisi perusahaan dalam persaingan, perusahaan yang mempunyai posisi kuat di dalam persaingan, akan lebih mantap dan stabil karena tidak mudah digoyahkan oleh tindakan para pesaingnya c. Jenis produk yang dihasilkan perusahaan, jika dilihat dari sudut elastisitas permintaan terhadap perubahan harga jual, bagi perusahaan yang hasil produksinya termasuk kelompok produk yang in-elastis (jumlah produk yang terjual tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan harga jual) posisinya lebih relatif stabil sehingga perusahaan semacam ini dimungkinkan untuk menyusun anggaran berjangka panjang. Sebaliknya untuk perusahaan yang hasil LePMA-LPBP 3

produksinya termasuk kelompok produk elastis sebaiknya menyusun anggaran berjangka pendek. d. Tersedianya data dan informasi untuk melakukan penaksiran (forecasting) e. Keadaan perekonomian pada umumnya, kegiatan perekonomian secara umum baik nasional maupun internasional sangat mempengaruhi kehidupan suatu perusahaan. Jika ia hidup di dalam perekonomian yang mantap, posisinya cenderung akan lebih mantap pula. 1.2 Dasar Penyusunan Anggaran Anggaran perusahaan disusun dengan memperhatikan tujuan yang hendak dicapainya dan kondisi perusahaan saat ini, baik intern maupun ekstern serta antisipasi perkembangannya pada masa yang akan datang. Kondisi intern perusahaan saat ini dapat diketahui dengan melihat semua potensi yang ada di dalam perusahaan tersebut, seperti assets yang dimiliki, karyawan dan manajemen organisasinya. Kondisi ekstern perusahaan sangat tergantung pada kemampuan mengantisipasi dan menghadapi perubahan kondisi lingkungannya, seperti : persaingan, selera konsumen, peraturan dan sebagainya. Anggaran yang disusun tanpa memperhatikan kondisi lingkungan intern dan ekstern perusahaan tidak dapat dijadikan sebagai pedoman kegiatan dan sebagai alat kontrol. Jika demikian, maka angka-angka proyeksi yang dibuat akan menyesatkan dan membawa perusahaan ke arah yang salah. Disamping itu, anggaran yang dibuat di luar kemampuan sumber-sumber yang ada akan sangat memberatkan perusahaan. Jika terus dipaksakan untuk dilaksanakan maka kemungkinan yang akan terjadi adalah anggaran yang dibuat tidak terpakai sama sekali atau terjadi pemborosan sumber-sumber perusahaan 1.3 Kegunaan anggaran pokok yaitu : Telah dikemukakan sebelumnya bahwa anggaran memiliki 3 kegunaan LePMA-LPBP 4

1. Sebagai pedoman kerja, memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang 2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja, agar semua bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik menuju sasaran yang ditetapkan 3. Sebagai alat pengawasan kerja, sebagai tolok ukur, alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan. 1. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran secara garis besar dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Faktor-faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri, antara lain berupa penjualan tahun-tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual dan sebagainya, kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan, tenaga kerja, modal kerja, fasilitas lain. 2. Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasakan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan, antara lain berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, dan sebagainya. 1.5 Hubungan anggaran dengan manajemen Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, fungsi (kegunaan) anggaran yang pokok adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan kerja. Bilamana dibandingkan dengan fungsifungsi manajemen yaitu planning, organizing, directing, coordinating, controling maka anggaran mempunyai kaitan yang sangat erat. Khususnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating) dan pengawasan kerja (controling). Dengan demikian terlihat LePMA-LPBP 5

bahwa anggaran adalah alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. 1.6 Hubungan anggaran dengan akuntansi Jika dilihat dari pengertiannya, akuntansi menyajikan data-data historis, menyajikan peristiwa-peristiwa finansial yang terjadi dari hari ke hari secara teratur dan sistematis. Sedangkan anggaran menyajikan data taksiran-taksiran untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk mengadakan forecasting (taksiran) yang akan dituangkan dalam anggaran, yang nantinya akan dijadikan sebagai sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. 1.7. Hubungan anggaran dengan statistika dan matematika Statistika dan matematika sangat diperlukan untuk menyusun anggaran. Ketepatan mengadakan forecasting disamping tergantung pada kelengkapan tersedianya data, juga tergantung pada ketepatan penggunaan metode statistika dan metode matematika yang dipergunakan untuk mengolah serta menganalisis data tersebut. 1.8 Pengertian budgeting Pengertian budgeting yaitu proses kegiatan yang menghasilkan anggaran (budget) sebagai hasil kerja (output), serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi anggaran, yaitu fungsi-fungsi pedoman kerja alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja. Proses kegiatan yang tercakup dalam budgeting antara lain : a. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran b. Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran dalam rangka menyusun anggaran c. Menyusun budget serta menyajikan secara teratur dan sistematis d. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran LePMA-LPBP 6

e. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja yaitu untuk mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap pelaksanaan anggaran f. Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian (evaluasi), menyusun kebijaksanaan sebagai tindak lanjut dari kesimpulan tersebut. 1.9 Isi Anggaran Anggaran yang menyeluruh (Comprehensive Budget) secara garis besar terdiri dari : 1. Forecasting budget (anggaran taksiran) yaitu anggaran yang berisi taksiran (forecast) tentang kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang, serta taksiran (forecast) tentang keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang 2. Variabel budget yaitu anggaran yang berisi tentang tingkat perubahan biaya atau tingkat variabilitas biaya, khususnya biaya-biaya yang termasuk kelompok biaya semi variabel, sehubungan dengan adanya perubahan produktivitas perusahaan 3. Analisis statistika dan matematika pembantu, yaitu analisis statistika dan matematika yang dipergunakan untuk membuat taksiran (forecast) serta yang dipergunakan untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka mengadakan pengawasan kerja. 4. Budget Report yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan anggaran, yang dilengkapi dengan berbagai analisis perbandingan antara anggaran dengan realisasinya sehingga dapat diketahui penyimpangan yang terjadi, baik penyimpangan positif (menguntungkan) maupun negatif (merugikan). Selain itu dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan, sehingga dapat ditarik kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow up) yang segera perlu dilakukan. LePMA-LPBP 7